1 VEKTOR A. Definisi vektor Beberapa besaran Fisika dapat dinyatakan dengan sebuah bilangan dan sebuah satuan untuk menyatakan nilai besaran tersebut. Misal, massa, waktu, suhu, dan lain – lain. Namun, ada beberapa sebaran yang harus menyertakan arah untuk mendeskripsikan sebaran itu secara lengkap. Misal, kecepatan kereta api. Untuk mendeskripsikan kecepatan kereta api perlu disertakan juga ke arah mana perpindahan kereta api. Tanpa informasi mengenai arah pergerakan / perpindahan kereta api, informasi yang diperoleh menjadi kurang bermakna. Dalam ilmu Fisika, besaran dapat dikelompokkan menjadi: a) Besaran skalar Misal b) Besaran vektor Misal : besaran yang dinyatakan besarnya saja : massa, waktu, suhu, dan lain – lain : besaran yang tergantung pada arah : kecepatan, gaya, dan lain – lain Perpindahan adalah perubahan posisi dari suatu titik. Perpindahan posisi dari titik A ke B mengandung beberapa makna: a) berapa jauh perpindahannya (jarak) b) ke arah mana perpindahannya Perpindahan dari titik A ke titik B dapat digambarkan dalam bentuk garis dengan pangkal di A dan ujung di B. Panjang ruas garis itu dilambangkan dengan ̅̅̅̅ yang menyatakan arah perpindahan, sedangkan mata panah menyatakan arah perpindahan. Gambar 1.1 Gambar 1.2 Gambar 1.3 Liduina Asih Primandari, S.Si., M.Si. Sebuah benda bergerak dari titik A menuju B melewati sebuah lintasan melengkung (Gambar 1.1). Garis terpendek (lurus) dari A ke B pada Gambar 1.2 menunjukkan vektor perpindahan gerak yang diberi nama R (Gambar 1.3). Ada beberapa cara untuk menuliskan vektor: a) dengan huruf tebal R atau r b) dengan tanda ⃗ atau Vektor digambarkan dalam sebuah anak panah. Panjang anak panah menunjukkan besar vektor, sedangkan arah anak panah menunjukkan arah vektor. R -r -R Gambar 1.4 Suatu vektor secara geometri disajikan dengan ruas garis berarah. Panjang ruas garis berarah menyatakan panjang (besar vektor), sedangkan arah panah menunjukkan arah vektor. Vektor diberi nama menurut pangkal dan ujungnya, misal ⃗⃗⃗⃗⃗ atau . Untuk vektor ⃗⃗⃗⃗⃗ , titik P disebut titik pangkal (titik asal) sedangkan Q disebut titik ujung (titik terminal). B. Kesamaan Dua Vektor Dua buah vektor dikatakan sama apabila panjang dan arahnya sama. Jika ⃗⃗⃗⃗⃗ garis AB sama (panjang) dan sejajar ruas garis PQ, maka ⃗⃗⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗⃗⃗ : ruas ⃗⃗⃗⃗⃗ . Jadi, sebuah vektor dapat digeser ke tempat lain dan tidak berubah asalkan panjang dan arahnya sama dengan besar dan kedudukan vektor semula. Jika dua buah vektor arahnya sama, tetapi panjangnya berlainan. Maka salah satu vektor dapat dinyatakan dengan vektor yang lain. Misal, ⃗⃗⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗⃗⃗ Liduina Asih Primandari, S.Si., M.Si. 2 Jika ⃗⃗⃗⃗⃗ sama panjang dengan ⃗⃗⃗⃗⃗ tapi arahnya berlawanan. Dua buah vektor itu disebut berlawanan. ⃗⃗⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗⃗⃗ Jika dua buah vektor yang arahnya berlawanan dan panjangnya tidak sama maka vektor yang satu dapat dinyatakan dengan yang lain. Misal, ⃗⃗⃗⃗⃗ C. Panjang Vektor Jika vektor ⃗⃗⃗⃗⃗ ⃗ ( ) maka besar panjang vektor ⃗⃗⃗⃗⃗ adalah |⃗⃗⃗⃗⃗ | D. ⃗⃗⃗⃗⃗ |⃗ | √ Jarak Antara Dua Vektor Diberikan titik ⃗ ( ) dan titik ⃗ ( ) , maka jarak antara titik A dan B adalah panjang vektor |⃗⃗⃗⃗⃗ | yaitu ⃗ ⃗⃗⃗⃗⃗ ⃗ ( ) ( ) ( ) Sehingga panjang vector ⃗⃗⃗⃗⃗ adalah |⃗⃗⃗⃗⃗ | E. √ Operasi Aljabar pada Vektor Diketahui a dan b vektor – vektor di ruang komponen – komponennya adalah ̅ dan ̅ maka ̅ ̅ ̅ ̅ ̅ Jika ̅ di mana titik koordinat dan maka Liduina Asih Primandari, S.Si., M.Si. 3 4 ̅ F. Penjumlahan Vektor Ada dua metode dalam penjumlahan vektor: a. Metode jajaran genjang Vektor hasil (resultan) yaitu a + b diperoleh dari diagonaljajaran genjang yang dibentuk oleh a dan b setelah titik awal ditempatkan berimpit. b. Metode segitiga Resultan diperoleh dengan menempatkan titik awal salah satu vektor pada titik ujung vektor yang lainnya, maka resultan vektor bertitik awal di a dan bertitik ujung di titik ujung b. Metode segitiga baik sekali untuk menjumlahkan lebih dari dua vektor. Liduina Asih Primandari, S.Si., M.Si. G. 5 Perkalian Vektor 1. Perkalian vektor dan skalar Jika k adalah suatu skalar bilangan riil, a suatu vektor, maka perkalian skalar ka menghasilkan suatu vektor yang panjangnya |k| kali panjang a, dan arahnya sama dengan arah a bila k positif dan berlawanan dengan a bila k negative. Jika k=0 maka ka = 0, disebut vektor nol yaitu vektor yang titik awal dan titik ujungnya berhimpit. 2. Perkalian vektor dan vektor a. Perkalian titik Hasil kali titik dua vektor jika diketahui komponennya Diketahui a dan b vektor – vektor di ruang komponen – komponennya adalah dan ̅ ̅ maka ̅ ̅ Hasil kali titik dua vektor jika diketahui panjang vektor dan sudut antara dua vektor Diketahui ̅ dan ̅ adalah dua buah vektor dengan panjang masing – masing ‖ ̅‖ dan ‖ ̅ ‖ sedangkan sudut yang dibentuk oleh kedua vektor tersebut adalah . Hasil kali titik antara vektor ̅ dan ̅ didefinisikan sebagai: ‖̅‖‖̅‖ ̅ ̅ [ , ] b. Perkalian silang antara dua vector di R3 dan ̅ Diketahui ̅ ̅ ̅ H. ̅ | ̅ | maka: ̅ | | ̅ | ̅ | ̅ | |̅ ̅ Bebas Linier dan Tak Bebas Linier Definisi 1: Misal { }adalah himpunan m vektor yang memiliki n komponen untuk tiap – tiap vektor, sehingga . Himpunan vektor tersebut dikatakan tak Liduina Asih Primandari, S.Si., M.Si. bebas linier jika dan hanya jika terdapat himpunan skalar { } dengan setidaknya terdapat sebuah skalar yang tidak nol, sedemikian sehingga ∑ Jika hanya himpunan { skalar } yang memenuhi ∑ maka himpunan vektor disebut bebas linier. Contoh: [ 1. Ambil dua buah vektor dan ], [ sedemikian sehingga ]. Untuk mendefinisikan skalar berlaku: [ ] Diperoleh [ ] [ ] 3 Satu – satunya solusi adalah dan sehingga kedua vektor di atas bebas linier. 2. Diketahui dua buah vektor [ ], [ [ ] Diperoleh [ ] ]. [ ] 3 Solusi sistem persamaan iniadalah sehingga kedua vektor di atas tak bebas linier. I. Kombinasi Linier Vektor ̅ dikatakan merupakan kombinasi linier dari vektor ̅̅̅ ̅̅̅ ̅̅̅ jika ̅ dapat dinyatakan sebagai: ̅ ̅̅̅ ̅̅̅ ̅̅̅ Liduina Asih Primandari, S.Si., M.Si. 6 Contoh: Diketahui ̅̅̅ ̅̅̅ ̅̅̅ . Apakah ̅̅̅ merupakan kombinasi linier dari ̅̅̅ dan ̅̅̅ ? Jawab: ̅̅̅ * + Diperoleh ̅̅̅ * + ̅̅̅ * + sehingga diperoleh merupakan kombinasi linier dari ̅̅̅ dan ̅̅̅ yaitu ̅̅̅ ̅̅̅ dan . Jadi, ̅̅̅ ̅̅̅ Liduina Asih Primandari, S.Si., M.Si. 7