plagiat merupakan tindakan tidak terpuji plagiat

advertisement
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR
MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)
MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH
PADA SISWA KELAS V DI SD NEGERI KENITEN
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2013/2014
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh :
V. Retno Susilowati
NIM: 091134237
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
i
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Semua mimpi bisa terwujud jika kita memiliki keberanian
untuk mengejarnya.” (Walt Disney)
Skripsi ini kupersembahkan untuk :
1. Tuhan Yesus penolongku dan Bunda Maria
pembimbingku.
2. Orangtuaku tercinta Bapak Antonius Sutarto
(Alm.) dan Ibu Anastasia Sri Sulastri.
3. Anakku tersayang Michaella Niken Rosari.
4. Suamiku Stevanus Ady Priyanto yang selalu
mendampingi dan menyemangati.
5. Kakakku Stevanus Gunawan Prabowo dan
adikku Cicilia Rahayu Kusuma Rani atas
dorongannya.
6. Semua keluarga atas doa dan semangatnya.
7. Almamaterku
Yogyakarta.
iv
Universitas
Sanata
Dharma
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 17 Oktober 2014
Penulis
V. Retno Susilowati
NIM 091134237
v
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : V. Retno Susilowati
NIM
: 091134237
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya berjudul :
Peningkatan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah pada Siswa Kelas V di SD Negeri
Keniten Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2013/2014
beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan
dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan dan
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media
lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun
memberikan royalti kepada saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat sebenarnya.
Yogyakarta, 17 Oktober 2014
Yang menyatakan
V. Retno Susilowati
vi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRAK
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR
MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)
MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH
PADA SISWA KELAS V DI SD NEGERI KENITEN
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2013/2014
V. Retno Susilowati
Universitas Sanata Dharma
2014
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan apakah penggunaan model
Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan prestasi belajar IPS
pada siswa kelas V di SD Negeri Keniten pada semester ganjil tahun pelajaran
2013/2014.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan
dalam 2 siklus. Dalam hal ini subyek penelitian adalah siswa kelas V yang
berjumlah 22 orang siswa. Penelitian ini menggunakan metode dari Tagart dan
Kemmis yang meliputi empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi
dan refleksi. Data dikumpulkan dengan menggunakan wawancara, kuesioner, tes,
observasi dan refleksi. Analisis data penelitian ini menggunakan persentase.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa penggunaan model Pembelajaran
Berbasis Masalah dapat meningkatkan presasi belajar IPS siswa kelas V di SD
Negeri Keniten tahun pelajaran 2013/2014, khususnya pada materi jenis-jenis
usaha dan kegiatan ekonomi di Indonesia. Peningkatan prestasi belajar siswa
terlihat dari kondisi awal siswa yang mencapai KKM yaitu 40,9% pada akhir
siklus I sebesar 50% dan pada akhir siklus II adalah sebesar 63,63%.
Kata kunci : prestasi belajar, Pembelajaran Berbasis Masalah
vii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRACT
INCREASING LEARNING ACHIEVEMENT OF SOCIAL STUDIES
THROUGH THE PROBLEM-BASED LEARNING MODEL ON THE
STUDENT AT V GRADE IN KENITEN GOVERNMENT ELEMENTARY
SCHOOL THE FIRST SEMESTER OF THE ACADEMIC YEAR 2013/2014
V. Retno Susilowati
Sanata Dharma University
2014
This study aims to described whether the use of Problem Based Learning
Model (PBM) can increase learning achievement in social studies on the student
at V grade in Keniten government elementary school the first semester of the
academic year 2013/2014.
This research is the Classroom Action Research conducted in two cycles.
In cycle I and cycle II study performed by using Problem Based Learning Model
with dividing students into groups and given issues. Lessons conducted in four
meetings, each cycle consist of two meetings. Data were collected using
interviews, questionnaires, evaluations tests at the end of the cycle, observation
and reflection. Analysis of research data using percentages. In this case the subject
of research is the students in V grade, amounts 22 students.
The result of data analysis showed that the use of Problem Based Learning
Model can improve learning achievement social studies on the students at V grade
in Keniten government elementary school of the academic year 2013/2014,
especially on the topic, Kinds of exertion and economic activition in Indonesia.
Increasing of student learning achievement can be seen from the initial conditions
of students who achieved KKM is 40,9% in the end of cycle I is 50% and at the
end of cycle II is 63,63%.
Key words : learning achievement, Problem-Based Learning.
viii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis haturkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa dan
Maha Kasih, karena berkat kemurahan kasih Tuhan, skripsi ini dapat terselesaikan
dengan baik. Skripsi ini ditulis untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan
Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma
Penulisan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik karena, dukungan,
bimbingan, dan keterlibatan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini dengan
tulus hati penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Drs. R. Rohandi, M. Ed, Ph. D. selaku Dekan FKIP Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta,
2. G. Ari Nugrahanta, S.J., S.S., BST., M.A selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma,
3. Drs. Paulus Wahana, M.Hum. selaku Dosen Pembimbing yang telah
meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, petunjuk, dan saran
yang sangat berguna bagi penulis,
4. Bapakku Antonius Sutarto (Alm.) yang ada di Surga atas doan yang
diberikan kepadaku,
5. Ibukku Anastasia Sri Sulastri yang selalu mendoakan dan mendukungku,
6. Anakku Michaella Niken Rosari, terima ksih atas keceriaan dan
kegembiraanya,
7. Suamiku Stevanus Ady Priyanto atas kesabaran dalam menghadapiku,
mendampingiku dan memberi semangat dan dukungan,
8. Kakakku Stevanus Gunawan Prabowo dan adikku Cicilia Rahayu Kusuma
Rani atas semangat dan doanya,
9. Sarjana Tri Darmana, selaku Kepala Sekolah SD Negeri Keniten yang
telah menyediakan waktu dan tempat untuk melaksankn penelitian ini,
ix
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
10. Teman-teman guru dan karyawan SD Negeri Keniten Bu Ika, Bu Titik,
Pak Manto, Pak Dhani, Pak Cipto, Pak Mardi, Pak Adhi, Pak Badri, Mas
Udin dan siswa kelas V yang selalu mendukung,
11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah
membantu penulis hingga selesainya skripsi ini.
Penulis hanya dapat memanjatkan doa kepada Tuhan Yang Maha Esa
semoga kebaikan dan bantuan mereka mendapat balasan berkat dari Tuhan.
Penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dalam
penulisan skripsi ini karena keterbatasan kemampuan penulis. Penulis berharap
dengan adanya skripsi ini semoga bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.
Akhir kata penulis akan selalu menerima dengan tebuka dan senang hati,
apabila ada kritik dan saran yang bersifat membangun dalam penyempurnaan
skripsi ini.
Yogyakarta, 17 Oktober 2014
Penulis
V. Retno Susilowati
x
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul ................................................................................................. i
Halaman Persetujuan Pembimbing ................................................................. ii
Halaman Pengesahan ...................................................................................... iii
Motto dan Persembahan .................................................................................. iv
Pernyataan Keaslian Karya ............................................................................ v
Persetujuan Publikasi ...................................................................................... vi
Abstrak
....................................................................................................... vii
Abstract
....................................................................................................... viii
Kata Pengantar ................................................................................................ ix
Daftar Isi
....................................................................................................... xi
Daftar Tabel .................................................................................................... xiii
Daftar Gambar ................................................................................................. xiv
Daftar Lampiran .............................................................................................. xv
BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Batasan Masalah ................................................................................ 2
C. Rumusan Masalah ............................................................................. 3
D. Batasan Pengertian ............................................................................ 3
E. Tujuan ............................................................................................... 3
F. Manfaat Penelitian ............................................................................ 3
BAB II. KAJIAN TEORI ................................................................................ 5
A. Prestasi Belajar .................................................................................. 5
B. Pembelajaran IPS SD ........................................................................ 17
C. Standar Kompetensi IPS Kelas V Semester 1 ................................... 18
D. Kompetensi Dasar IPS Kelas V Semester 1 ..................................... 19
E. Pembelajaran Berbasis Masalah ....................................................... 20
F. Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah pada Mapel IPS ............ 23
xi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
G. Penelitian yang Relevan ..................................................................... 23
H. Kerangka Berpikir ............................................................................. 25
I. Hipotesis Tindakan ............................................................................ 25
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 26
A. Setting Penelitian .............................................................................. 26
B. Desain Penelitian .............................................................................. 28
C. Rencana Tindakan ............................................................................. 28
D. Pengumpulan Data dan Instrumen ..................................................... 33
E. Indikator Keberhasilan ...................................................................... 41
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................... 42
A. Hasil Penelitian ................................................................................. 42
B. Komparasi Hasil Penelitian................................................................ 51
C. Pembahasan ....................................................................................... 54
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 56
A. Kesimpulan ....................................................................................... 56
B. Saran ................................................................................................. 56
Daftar Pustaka ................................................................................................. 58
Lampiran ....................................................................................................... 60
xii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Waktu Penelitian ............................................................................ 27
Tabel 2. Peubah, Indikator, Data dan Instrumennya .................................... 33
Tabel 3. Kisi-kisi Soal Tes Tertulis Siklus I .................................................. 35
Tabel 4. Kisi-kisi Soal Tes Tertulis Siklus II ................................................ 35
Tabel 5. Tingkat Penguasaan Kompetensi PAP II......................................... 40
Tabel 6. Rubrik Penilaian Kinerja saat Diskusi Kelompok ........................... 41
Tabel 7. Kondisi Awal prestasi belajar siswa yang diharapkan pada
siklus I dan siklus II ........................................................................ 41
Tabel 8. Kondisi Awal Prestasi Belajar Siswa .............................................. 43
Tabel 9. Keadaan Awal Prestasi Belajar Siswa ............................................ 44
Tabel 10. Prestasi Belajar Siswa Siklus I ........................................................ 46
Tabel 11. Prestasi Belajar Siswa Siklus I ........................................................ 47
Tabel 12. Prestasi Belajar Siswa Siklus II ....................................................... 49
Tabel 13. Prestasi Belajar Siswa Siklus II ....................................................... 50
Tabel 14. Komparasi Prestasi Belajar Siswa Pada Kondisi Awal, Akhir
Siklus I dan Akhir Siklus II ............................................................. 52
Tabel 15. Kenaikan Nilai Rata-Rata Setiap Siswa ......................................... 53
Tabel 16. Pencapaian KKM Pada Kondisi Awal, Akhir Siklus I dan Akhir
Siklus II ........................................................................................... 54
xiii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Tahapan Siklus I dan Siklus II .................................................... 28
Gambar 2. Diagram 1 Kondisi Awal Prestasi Belajar Siswa ........................ 44
Gambar 3. Diagram 2 Prestasi Belajar Siswa Siklus I .................................. 47
Gambar 4. Diagram 3 Prestasi Belajar Siswa Siklus II ................................. 51
Gambar 5. Diagram 4 Komparasi Prestasi Belajar Siswa ............................. 53
xiv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Silabus ...................................................................................... 60
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ............................ 62
Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II .......................... 65
Lampiran 4. Lembar Kerja Siswa Siklus I .................................................... 67
Lampiran 5. Lembar Kerja Siswa Siklus II ................................................... 69
Lampiran 6. Soal Evaluasi Siklus I ................................................................. 70
Lampiran 7. Soal Evaluasi Siklus II ................................................................ 73
Lampiran 8. Kunci Jawaban Soal Evaluasi Siklus I ....................................... 76
Lampiran 9. Kunci Jawaban Soal Evaluasi Siklus II ...................................... 77
Lampiran 10. Surat Ijin Melaksanakan Penelitian .......................................... 78
Lampiran 11. Bukti Pelaksanaan Penelitian dari Sekolah ..............................
79
Lampiran 12. Dokumentasi Penelitian ............................................................. 80
xv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi sumber daya
manusia melalui kegiatan pembelajaran. Undang-Undang Pendidikan Nasional No. 20 tahun
2003 menyatakan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah mencerdaskan kehidupan
bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang bertakwa
terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan
keterampilan, sehat jasmanai dan rohani, kepribadian yang mantap serta tanggung jawab
kemasyarakat dan kebangsaan.
Proses pembelajaran dalam pendidikan memegang peranan yang sangat penting
untuk menambah ilmu pengetahuan, keterampilan dan penerapan konsep diri. Keberhasilan
proses pembelajaran dalam dunia pendidikan dapat tercermin dari peningkatan lulusan yang
dihasilkannya. Untuk itu perlu adanya peran aktif seluruh komponen pendidikan terutama
siswa yang berfungsi sebagai input sekaligus calon output dan juga guru sebagai fasilitator.
Guru yang berfungsi sebagai fasilitator diharapkan mampu memanfaatkan potensi yang
dimiliki oleh siswa untuk dapat digunakan dalam belajar. Fungsi fasilitator akan berhasil
jika dalam merancang proses belajar mengajar dilakukan berdasarkan langkah-langkah yang
sistematis dan luwes, yang memungkinkan terjadinya revisi terhadap tujuan, bahan, ataupun
strategi belajar mengajar melalui proses umpan balik yang diperoleh dari hasil evaluasi.
IPS adalah salah satu mata pelajaran yang diberikan di SD, SLTP, dan SLTA. Pada
jenjang SD, IPS dilakukan secara terpadu yang meliputi sosiologi, geografi, antropologi,
sejarah dan ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS diharapkan dapat membekali pengetahuan
dan wawasan tentang konsep dasar ilmu sosial dan memiliki kepekaan dan kesadaran
terhadap masalah sosial di lingkungannya serta mampu memecahkan masalah sosial dengan
baik.
Dalam kenyataannya, kegiatan pembelajaran seringkali hanya sebatas transfer ilmu
dan tidak membangun karakter anak didik. Siswa tidak diberi kesempatan untuk
merefleksikan, meningkatkan pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap, serta berfikir
kritis. Sementara itu, untuk membekali pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap, serta
berfikir kritis dalam rangka mengambil keputusan dalam kehidupan sosial, maka diperlukan
1
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2
mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial (IPS). Berdasarkan hasil wawancara dan observasi
yang dilakukan oleh peneliti sebelum penelitian diperoleh informasi bahwa siswa cenderung
tidak begitu tertarik dengan pelajarn IPS. Karena selama ini pelajaran IPS dianggap sebagai
pelajaran yang hanya mementingkan hafalan, siswa hanya membaca buku, tidak dikaitkan
dengan kenyataan sosial dan masalah sosial sehingga siswa tidak dapat menemukan manfaat
bagi kehidupannya. Selain itu, dalam penilaian guru lebih menekankan evaluasi produk atau
hasil ulangan-ulangan saja sehingga menyebabkan prestasi belajar rendah. Hal ini dapat
dilihat dari hasil nilai ulangan KD 1.5 Mengenal jenis-jenis usaha dan kegiatan ekonomi di
Indonesia, siswa yang berjumlah 22 siswa hanya 9 siswa atau 40,9% yang nilainya mencapai
kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang telah ditentukan yaitu 65 dengan rata-rata 60,8.
Guru perlu meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran yang tepat.
Oleh karena itu diperlukan model yang pembelajarannya menarik dimana subjek dalam
kegiatan belajar adalah siswa. Berdasarkan permasalahn tersebut, peneliti mencoba untuk
memilih model pembelajaran inovatif salah satunya yaitu pembelajaran berbasis masalah
karena model ini siswa dapat terlibat secara aktif dalam proses kegiatan belajar mengajar
dan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan suatu masalah.
Model pembelajaran berbasis masalah adalah suatu model pembelajaran dimana
siswa dituntut untuk memecahkan suatu permasalahan. Masalah-masalah disiapkan stimulus
dalam pembelajaran. Pembelajaran dihadapkan pada situasi pemecahan masalah dan guru
hanya berperan memfasilitasi terjadinya proses belajar dan memonitor proses pemecahan
masalah. Peneliti memilih model tersebut dengan alasan karena siswa lebih mudah
mengingat dan memahami materi ajar, meningkatkan fokus pengetahuan yang relevan,
mendorong siswa untuk berfikir, membangun kerja tim, kepemimpinan dan keterampilan
sosial, membangun kecakapan belajar, dengan begitu prestasi belajar dapat meningkat.
B. Batasan Masalah
Penelitian ini terkait dengan pembelajaran IPS pada umumnya, namun berhubung
dengan keterbatasan waktu, penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti hanya dibatasi pada
Kompetensi Dasar 1.5 Mengenal jenis-jenis usaha dan kegiatan ekonomi di Indonesia, untuk
meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Keniten Semester ganjil Tahun
pelajaran 2012/2013.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan batasan masalah maka masalah dalam
penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimanakah pelaksanaan proses pembelajaran berbasis masalah untuk meningkatkan
prestasi belajar IPS siswa kelas V SD Negeri Keniten?
2. Apakah model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan prestasi belajar IPS
siswa kelas V SD Negeri Keniten?
D. Batasan Pengertian
1. Prestasi belajar adalah adalah pengetahuan atau pemahaman materi IPS yang berupa
nilai-nilai dan sikap yang terinteralisasi dalam kehidupan sehari-hari dan pengukuran
yang digunakan adalah tes hasil belajar dan proses belajar yang berupa skor.
2. Pembelajaran IPS adalah kajian yang luas tentang manusia dan dunianya. Baik itu dengan
lingkungannya maupun dengan masyarakat di sekitarnya.
3. Pembelajaran Berbasis Masalah adalah suatu model pembelajaran yang berawal dari
suatu masalah nyata dalam kehidupan sehari-hari yang dapat menunjang pengetahuan
siswa sehingga siswa dituntut untuk berpikir aktif dalam memecahkan masalah tersebut
dan mencari solusi yang tepat guna menghadapi tantangan dalam kehidupan sehari-hari.
E. Tujuan
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan
sebagai berikut :
1. Mendeskripsikan pelaksanaan proses pembelajaran berbasis masalah untuk meningkatkan
prestasi belajar IPS siswa kelas V SD Negeri Keniten.
2. Mendeskripsikan peningkatan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Keniten dalam
pembelajaran IPS melalui model pembelajaran berbasis masalah.
F. Manfaat
Setelah mengadakan penelitian di SD Negeri Keniten khususnya siswa kelas V,
maka manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah :
1. Manfaat Teoritis:
Hasil penelitian ini memperluas wawasan tentang salah satu model pembelajaran,
terutama Model Pembelajaran Berbasis Masalah yang diharapkan dapat meningkatkan
prestasi siswa dalam pembelajaran IPS.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4
2. Manfaat Praktis:
a. Guru
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan alternatif bagi guru
dalam melakukan model pembelajaran yang akan digunakan dalam meningkatkan
prestasi belajar siswa.
b. Siswa
Dapat memberikan pengalaman belajar baru untuk berfikir kreatif dan mampu
memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dengan baik sesuai dengan kehidupan
sehari-hari.
Dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Keniten
terhadap pembelajaran IPS.
c. Penulis
Penelitian ini memberikan pengalaman berharga dalam menerapkan model
pembelajaran berbasis masalah dalam pembelajaran IPS sehingga menambah
pengetahuan penulis.
d. Pembaca
Sebagai salah satu informasi tentang dunia pendidikan serta perkembangannya
terutama pada hal tentang model pembelajaran yang dapat digunakan sebagai wacana
untuk melakukan pembelajaran yang lebih baik.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Prestasi Belajar
1. Prestasi
a.
Pengertian Prestasi
Menurut KBBI (2008:1101) prestasi adalah hasil yang telah
dicapai (dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dsb), sedangkan W.J.S
Winkel (2006) prestasi adalah hasil yang dicapai. Jadi dapat disimpulkan
bahwa prestasi adalah segala usaha yang dicapai manusia secara
maksimal dengan hasil yang memuaskan.
b.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi
Menurut Dimyati Mahmud (1989:84-86) faktor-faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar ada dua yaitu faktor internal dan faktor
eksternal. Faktor internal meliputi motivasi dan keyakinan, sedangkan
faktor eksternal meliputi kemampuan. Selain itu faktor internal terdapat
tambahan yaitu takut gagal dan takut sukses. Takut gagal yang berupa
perasaan cemas seperti menempuh ujian, mempelajari sesuatu yang baru
dapat mengganggu keberhasilan dalam berprestasi. Murid-murid yang
merasa sangat sanggup selama menempuh ujian akan memperolah hasil
yang lebih buruk ketimbang mereka yang tenang dan santai. Takut
sukses merupakan perasaan-perasaan negatif terhadap prestasi. Di
samping motif-motif tersebut, ada faktor-faktor lain juga yang
memainkan peranan dalam berprestasi. Faktor yang dimaksud adalah
persepsi seseorang terhadap prestasinya. Hal ini berkait dengan
kombinasi empat faktor yaitu: kemampuan, usaha, sukarnya tugas, dan
keberuntungan atau nasib baik.
Selain faktor internal, faktor eksternal juga terdapat tambahan
yaitu faktor situasional. Banyak perbedaan dalam prestasi akademik
(atau prestasi bukan dalam pekerjaan) bukan disebabkan oleh lingkungan
tempat kemampuan atau motif itu ditunjukkan. Lingkungan sekolah
5
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
6
misalnya: gedung, perpustakaan, suasana kelas, kualitas, dan penghasilan
guru-guru. selain itu buka lingkungan sekolah saja tetapi juga lingkungan
yang lain, seperti kualitas ligkungan keluarga, ada tidaknya televsi,
kamus, ensiklopei dan sebagainya, sangat berkait dengan tingkat prestasi
akademik siswa.
c.
Fungsi dan Kegunaan Prestasi
Manusia selalu mengejar suatu prestasi atau hasil usaha menurut
aktivitas yang dilakukan dan sesuai dengan tingkat kemampuan masingmasing yang akan memberikan kepuasan tertentu pada diri manusia
khususnya yang berada di lingkungan sekolah. Adapun fungsi dari
prestasi belajar menurut Ariffin (1990: 3) yaitu:
1) Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan
yang telah dikuasai oleh siswa.
2) Prestasi belajar sebagai lambang hasrat ingin tahu.
3) Prestasi belajar sebagai informasi dalam inovasi pendidikan.
2. Belajar
a.
Pengertian Belajar
Morgan dalam Agus Suprijono (2009: 2) berpendapat bahwa
belajar adalah perubahan perilaku yang bersifat permanen sebagai hasil
dari pengalaman. Sementara itu, menurut Slameto (2003: 2) Belajar ialah
suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Belajar adalah kegiatan berproses dan merupakan unsur yang
sangat fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang
pendidikan. Hal ini, berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan
tersebut sangat tergantung pada proses belajar yang dialami siswa, baik
ketika berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya
sendiri (Muhibin 1995: 5).
Dimyati dan Mudjiono (1994: 7) mengartikan belajar adalah
tindakan perilaku siswa yang hanya dialami oleh siswa sendiri. Siswa
adalah penentu terjadinya atau tidak terjadinya proses belajar. Proses
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
7
belajar terjadi berkat siswa memperoleh sesuatu yang ada di lingkungan
sekitar. Lingkungan yang dipelajari oleh siswa berupa keadaan alam,
benda-benda, hewan, tumbuhan, manusia atau hal-hal yang dijadikan
bahan belajar. Tindakan belajar tentang suatu hal tersebut tampak
sebagai perilaku belajar yang tampak dari luar.
Menurut Sardiman (1986: 23) belajar adalah rangkaian kegiatan
jiwa raga, psiko-fisik untuk menuju ke perkembangan pribadi manusia
seutuhnya, yang berarti yang menyangkut unsur cipta, rasa dan karsa,
ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.
Dari berbagai definisi belajar yang telah diuraikan, secara umum
belajar dapat dipahami sebagai kegiatan yang dilakukan oleh individu
yang merupakan hasil
dari pengalaman dan interaksi
dengan
lingkungannya yang mengakibatkan suatu perubahan tingkah laku.
b.
Jenis-Jenis Belajar
Menurut Muhibbin Syah (1997:122) belajar dibedakan menjadi
delapan jenis. Kedelapan jenis tersebut muncul dalam dunia pendidikan
sejalan dengan kebutuhan kehidupan manusia yang beragam. Kedelapan
jenis belajar tersebut adalah :
1) Belajar abstrak
Belajar abstrak ialah belajar yang menggunakan cara-cara
berpikir abstrak. Tujuannya adalah untuk memperoleh pemahaman
dan pemecahan masalah-masalah yang tidak nyata.
2) Belajar ketrampilan
Belajar ketrampilan adalah belajar dengan menggunakan
gerakan-gerakan motorik dengan tujuan memperoleh dan menguasai
keterampilan jasmaniah tertentu misalnya belajar menari, melukis,
belajar olahraga.
3) Belajar sosial
Belajar sosial adalah belajar memahami masalah-masalah dan
teknik-teknik untuk memcahkan masalah tersebut. Tujuannya adalah
untuk menguasai pemahan dan kecakapan dalam memecahkan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
masalah-masalah
sosial
misalnya
masalah
keluarga,
8
masalah
kelompok, dan masalah masyarakat.
4) Belajar pemecahan masalah
Belajar pemecahan masalah yaitu belajar menggunakan metodemetode ilmiah secara sistematis, logis, teratur dan teliti tujuannya
untuk memperoleh kemempuan dan kecakapan kognitif untuk
memecahkan masalah secara rasional, lugas dan tuntas.
5) Belajar rasional
Belajar dengan menggunakan kemampuan berpikir secara logis
dan rasional dengan tujuan memperoleh kecakapan menggunakan
prinsip-prinsip dan konsep-konsep.
6) Belajar kebiasaan
Belajar kebiasaan adalah proses pembentukan kebiasaankebiasaan baru atau perbaikan kebiasaan-kebiasaan yang telah ada.
Belajar kebiasaan dapat menggunakan perintah, teladan, pengalaman
khusus dan hukuman. Tujuannya agaer siswa memperoleh sikap-sikap
dan kebiasaan-kebiasaan baru yang lebih tepat dan positif sesuai
dengan kebutuhan.
7) Belajar apresiasi
Belajar apresiasi adalah belajar mempertimbangkan arti penting
suatu objek. Tujuannya agar siswa memperoleh dan mampu
mengembangkan kecakapan ranah rasa, dalam hal ini yeng penulis
maksud adalah kemampuan menghargai sesuatu misalnya apresiasi
music, apresiasi sastra.
8) Belajar pengetahuan
Belajar dengan cara melakukan penyelidikan mendalam
terhadap objek pengetahuan tertentu. Belajar pengetahuan bertujuan
agar siswa memperoleh informasi dan pemahaman terhadap
pengetahuan tertentu yang biasanya lebih rumit dan memerlukan kiat
khusus dalam mempelajarinyamisalnya penelitian lapangan.
c.
Bentuk-Bentuk Belajar
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
9
Gagne (1984) dalam Ratna Wilis Dahar (1989: 12-17)
mengemukakan ada lima bentuk-bentuk belajar yaitu:
1) Belajar responden
Salah satu bentuk dari belajar disebut belajar responden. Dalam
belajar ini, suatu respon dikeluarkan oleh suatu stimulus yang telah
dikenal.
2) Belajar kontinuitas
Belajar kontinuitas adalah suatu stimulus atau suatu respon yang
dapat menghasilkan suatu perubahan dalam perilaku. Kekuatan dalam
belajar ini dapat dilihat bila seseorang memberikan respons terhadap
pertanyaan-pertanyaan yang belum lengkap.
3) Belajar operant
Belajar akibat reisforment merupakan bentuk belajar lain yang
banyak diterapkan dalam tehnologi modifikasi tingkah laku.
Reisforment adalah setiap stimulus yang meningkatkan kekuatan
suatu perilaku. Bentuk belajar ini disebut terkondisi operant, sebab
perilaku yang diinginkan timbul secara spontan tanpa dikeluarkan
secara instinktif oleh stimulus apapun terhadap lingkungan.
4) Belajar observasional
Belajar observasional adalah belajar dengan mengamati orang
lain melakukan apa yang akan dipelajari.
5) Belajar kognitif
Belajar kognitif adalah belajar yang melibatkan berfikir atau
logika deduktif dan induktif.
d.
Fase-Fase Belajar
Ign. Masidjo (2007: 35) mengemukakan ada tujuh fase belajar
yang meliputi:
1) Fase Motivasi
: Fase ini siswa butuh mau mengarahkan diri
dengan sadar terhadap apa yang dipelajari agar informasi ini dapat
diresapkan sehingga menjadi pengetahuan yang kelak dapat dikuasai.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2) Fase Pemusatan
10
: Fase ini melibatkan indra-indra terhadap apa
yang dipelajari dengan melihat, mendengar, mencium, menguap dll,
sehingga dapat dibentuk pola-pola perseptual.
3) Fase Pengubahan
: Fase ini seorang siswa memahami pola-pola
perseptual tentang apa yang dipelajari keadaan ingatan jangka waktu
pendek untuk diubah menjadi simbol-simbol bermakna dengan
mempertimbangkan kaitannya dengan apa yang dipelajari.
4) Fase Penyimpanan
: Fase ini menyimpan simbol bermakna dalam
STM (Sort Term Memory).
5) Fase Penggalian
: Fase ini seorang siswa mencoba menggali
simbol-simbol bermakna yang tersimpan dalam jangka waktu panjang
dan memasukkan ke dalam jangka waktu pendek untuk dihubungka
dengan apa atau pengetahuan lain maka simbol-simbol tersebut
menjadi lebih bermakna dan telah siap untuk menjadi prestasi.
6) Fase Prestasi
: Setelah simbol-simbol bermakna tentang apa
yang dipelajari
sungguh-sungguh
tergali
maka,
siswa
dapat
menyadarkan kembali simbol-simbol yang lebih bermakna tersebut
sebagai prestasi atau hasil belajar. Hasil perolehan dengan
menyebutkan
simbol-simbol
bermakna
tersebut
dan
dapat
menunjukkan kaitannya dengan hal lain yang telah dipelajari.
7) Fase Balikan
: Fase ini berupa pemberian balikan oleh guru,
teman.
e.
Prinsip-Prinsip Belajar
Menurut Mustaqim (2001: 69) prinsip-prinsip belajar antara lain:
1) Belajar akan berhasil jika disertai kemampuan dan tujuan tertentu.
2) Belajar akan lebih berhasil jika disertai perbuatan latihan dan ulangan.
3) Belajar akan lebih berhasil jika tujuan belajar berhubungan dengan
aktivitas belajar itu sendiri atau hubungan dengan kebutuhan
hidupnya.
4) Belajar akan lebih berhasil jika bahan yang sedang dipelajari
dipahami, bukan sekedar menghafal fakta.
5) Dalam proses belajar memerlukan bantuan dan bimbingan orang lain.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
11
6) Hasil belajar dibuktikan dengan adanya perubahan dalam diri si
pelajar.
7) Latihan dan ulangan perlu akan tetapi harus didahului oleh
pemahaman.
f.
Faktor-Faktor Belajar
Menurut Sumadi Suryabarata (1984: 253-258) faktor-faktor yang
mempengaruhi belajar ada dua yaitu:
1) Faktor-faktor yang berasal dari luar diri pelajar, faktor ini dapat
digolongkan menjadi dua yaitu:
a) Faktor-faktor non sosial dalam belajar
Kelompok faktor-faktor ini boleh dikatakan juga tak terbilang
jumlahnya, seperti keadaan udara, suhu, cuaca, tempat, alat-alat
yang diapakai untuk belajar (seperti alat tulis, buku-buku, alat
peraga dan lain-lain).
Semua faktor-faktor yang telah disebutkan di atas juga faktorfaktor lain yang belum disebutkan harus kita atur sedemikian
rupa, sehingga dapat membantu proses atau perbuatan belajar
secara maksimal. Letak sekolah atau tempat belajar misalnya
harus memenuhi syarat-syarat seperti di tempat yang tidak terlalu
dekat kepada kebisingan atau jalan raya, lalu bangunan ini harus
memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan dalam ilmu
kesehatan. Demikian pula alat-alat pelajaran harus seberapa
mungkin diusahakan untuk memenuhi syarat-syarat menurut
pertimbangan psikologis dan pedagogik.
b) Faktor-faktor sosial
Faktor-faktor sosial disini adalah manusia (sesama manusia)
baik manusia itu hadir atau kehadirannya itu dapat disimpulkan,
jadi tidak langsung hadir. Kehadiran orang atau orang-orang lain
pada waktu seseorang sedang belajar, banyak kali mengganggu
belajar. Misalnya kalau satu kelas murid sedang mengerjakan
ujian lalu terdengar banyak anak-anak lain bercakap-cakap di
samping kelas atau seseorang sedang belajar di kamar. Kecuali
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
12
kehadiran yang langsung seperti yang telah dikemukakan di atas,
mungkin juga orang lain itu hadir tidak langsung atau dapat
disimpulkan
kehadirannya,
misalnya
potret
dapat
dapat
merupakan representasi dari seseorang.
Faktor-faktor sosial seperti yang telah dikemukakan di atas itu
pada umumnya bersifat mengganggu proses belajar mengajar dan
hasil belajar siswa. Biasanya faktor tersebut mengganggu
konsentrasi sehingga perhatian tidak dapat ditunjukkan kepada
hal yang dipelajari atau aktivitas belajar itu semata-mata. Dengan
berbagai cara faktor tersebut harus diatur supaya belajar dapat
berlangsung sebaik-baiknya.
2) Faktor-faktor yang berasal dari dalam diri pelajar, faktor ini dapat
digolongkan menjadi dua yaitu:
a) Faktor-faktor fisiologis
Faktor-faktor fisiologis dapat dibedakan menjadi dua macam
yaitu;
1) Keadaan jasmani pada umumnya.
Keadaan jasmani ini pada umumnya dapat dikatakan
melatarbelakangi aktivitas belajar. Keadaan jasmani yang
segar akan lain pengaruhnya dengan keadaan jasmani yang
kurang segar, keadaan jasmani yang lelah lain pengaruhnya
daripada yang tidak lelah.
2) Keadaan fungsi-fungsi jasmani tertentu terutama fungsi panca
indra.
Panca indra merupakan hal yang paling penting dalam
belajar dan merupakan syarat dapatnya belajar dapat
berlangsung dengan baik. Dalam sistem persekolahan dewasa
ini diantara panca indra yang paling memegang peranan
dalam belajar adalah mata dan telinga. Karena itu adalah
menjadi bagi kewajiban setiap pendidikan untuk menjaga,
agar panca indra anak dapat berfungsi dengan baik yang
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
13
bersifat kuratif maupun preventif seperti pemeriksaan dokter
secara periodik dan menempatkan murid secara baik di kelas.
b) Faktor-faktor psikologis
Arden N. Fradsen mengemukakan empat hal yang mendorong
seseorang untuk belajar adalah sebagai berikut:
1) Adanya sifat ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia yang
lebih luas.
2) Adanya sifat kreatif yang ada pada manusia dan keinginan
untuk selalu maju.
3) Adanya keinginan untuk mendapatkan simpati dari orang tua,
guru, dan teman.
4) Adanya keinginan untuk mendapatkan rasa aman bila
mengusai pelajaran.
3. Prestasi Belajar
a.
Pengertian Prestasi belajar
Menurut Winkel (1996:162) bahwa “prestasi belajar adalah
suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa
dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai bobot yang dicapainya.”
Sedangkan menurut S. Nasution (1996:17) prestasi belajar adalah
:“Kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berfikir, merasa dan
berbuat. Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga
aspek yakni: kognitif, afektif dan psikomotor, sebaiknya dikatakan
prestasi kurang memuaskan jika seseorang belum mampu memenuhi
target dalam tiga kriteria tersebut.”
Prestasi belajar adalah salah satu hal yang dapat menentukan
bahwa seorang siswa dikatakan berhasil atau tidak dalam proses
pembelajaranya, siswa berhasil jika mendapatkan nilai yang bagus dan
tidak berhasil bila mendapatkan nilai yang kurang bagus. Definisi
tentang prestasi belajar menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu
penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
14
mata pelajaran yang hasilnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka
yang diberikan oleh guru (Depdikbud, 1988: 700).
Menurut Nur Kencana (1986: 62) mengemukakan bahwa
prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai atau diperoleh anak
berupa nilai mata pelajaran. Ditambahkan bahwa prestasi belajar
merupakan hasil yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu
sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar.
Jadi pengertian prestasi belajar menurut penulis adalah suatu
hasil yang diperoleh seorang siswa dalam melakukan proses belajar
sesuai bobot pencapainya yang memenuhi tiga aspek penting yaitu
aspek kognitif, afektif dan psikomotor.
b.
Fungsi Prestasi Belajar
Prestasi belajar menjadi sangat penting bagi siswa kerena
dengan prestasi belajar siswa dapat mengukur sejauh mana pencapaian
hasil belajar yang mereka peroleh. Selain itu menurut Zainal Arifin
(1990:3)
dalam
(http://dhar321.blogspot.com/2010/10/definisipengertian-prestasibelajar.html) prestasi belajar juga memiliki beberapa fungsi utama,
yaitu:
1) Prestasi
belajar
sebagai
indikator
kualitas
dan
kuantitas
pengetahuan yang diperoleh siswa.
2) Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan.
3) Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu
institusi pendidikan.
4) Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap siswa
c.
Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Untuk mencapai prestasi belajar siswa sebagaimana yang
diharapkan,
maka
perlu
diperhatikan
beberapa
faktor
yang
mempengaruhi prestasi belajar antara lain; faktor yang berasal dari
dalam diri siswa (faktor intern) dan faktor yang berasal dari luar siswa
(faktor ekstern) antara lain faktor keluarga, sekolah dan masyarakat.
1) Faktor Intern
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
15
Faktor intern adalah faktor yang tumbuh dari dalam diri siswa itu
sendiri dan dapat digolongkan sebagai berikut :
a) Kecerdasan
Kecerdasan adalah kemampuan belajar disertai kecakapan
untuk menyesuaikan diri dengan keadaan yang dihadapinya.
Kemampuan ini sangat ditentukan oleh tinggi rendahnya
kecerdasan yang selalu menunjukkan kecakapan sesuai dengan
tingkat perkembangan sebaya.
b) Minat
Minat adalah kecenderungan yang untuk memperhatikan
beberapa kegiatan atau suatu hal. Jelaslah bahwa minat
mempunyai pengaruh yang besar terhadap suatu kegiatan.
Pelajaran yang menarik siswa, akan lebih mudah dipelajari dan
disimpan karena menambah semangat siswa dalam belajar
sehingga siswa memperoleh penggetahuan yang menetap.
c) Bakat
Bakat adalah kemampuan tertentu yang dimiliki oleh
seseorang yang berasal dari pembawaan lahir. Tumbuhnya
keahlian dalam diri seseorang akan sangat ditentukan oleh
bakat yang dimilikinya sehubungan dengan perolehan prestasi
belajar bidang studi tertentu. Bakat juga memegang peranan
penting dalam mencapai prestasi belajar yang baik. Guru atau
orang tua tidak boleh memaksa anak untuk melakukan suatu
kegiatan yang tidak sesuai dengan bakatnya karena hal
tersebut tidak akan mengembangkan bakatnya.
d) Motivasi
Motivasi adalah dorongan untuk melakukan suatu kegiatan
belajar. Dalam kegiatan belajar mengajar akan berhasil apabila
seorang siswa mempunyai motivasi yang kuat untuk belajar.
Motivasi dapat dibedakan menjadi dua yaitu motivasi intrinsik
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
16
dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah dorongan
dari dalam diri siswa atas dasar kesadarannya sendiri untuk
melakukan suatu kegiatan belajar. Sedangkan motivasi
ekstrinsik adalah dorongan yang datangnya dari luar diri
seseorang yang menyebabkan siswa melakukan kegiatan
belajar.
2) Faktor Ekstern
Faktor Ekstern adalah faktor yang dapat mempengaruhi prestasi
belajar siswa yang berasal dari luar diri siswa. Menurut Slameto
(1995:60) dalam (www.wordpress.com) faktor ekstern yang dapat
mempengaruhi belajar adalah “keadaan keluarga, keadaan sekolah
dan lingkungan masyarakat.”
a) Keadaan Keluarga
Keluarga adalah lingkungan terkecil dalam masyarakat tempat
seseorang dilahirkan dan tumbuh besar. Adanya rasa aman
dalam sebuah keluarga sangat penting dalam menentukan
keberhasilan belajar seseorang. Rasa aman tersebut membuat
seseorang terdorong untuk belajar secara aktif, karena rasa
aman merupakan salah satu kekuatan pendorong dari luar yang
dapat menambah motivasi dalam diri siswa untuk belajar
sehingga prestasi belajarnya meningkat.
b) Keadaan Sekolah
Sekolah merupakan lembaga formal pertama yang sangat
penting dalam menentukan keberhasilan belajar siswa, karena
itu lingkungan sekolah yang baik dapat mendorong siswa
untuk belajar lebih giat. Lingkungan sekolah yang baik
meliputi cara penyajian pelajaran, hubungan guru dengan
siswa dan fasilitas pendukung kegiatan belajar. Hubungan
antara guru dan siswa yang kurang baik akan berpengaruh
buruk terhadap hasil belajar siswa itu sendiri.
c) Lingkungan Masyarakat
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
17
Lingkungan masyarakat sekitar sangat berpengaruh terhadap
perkembangan pribadi anak, sebab kehidupan sehari-hari anak
akan lebih
banyak
dihabiskan untuk
bergaul
dengan
lingkungan tempat mereka berada. Lingkungan masyarakat
dapat menimbulkan kesukaran belajar anak, terutama anak
sebayanya.
Apabila anak-anak sebayanya adalah anak yang rajin belajar,
maka anak tersebut akan terangsang untuk mengikuti mereka
yang rajin belajar. Sebaliknya apabila anak-anak disekitarnya
merupakan kumpulan anak yang nakal yang hanya berkeliaran
saja maka anakpun akan terpengaruh hal-hal buruk tersebut.
Jadi
dapat
dikatakan
bahwa
lingkungan
membentuk
kepribadian anak, karena dalam pergaulan sehari-hari seorang
anak akan selalu beradaptasi dengan kebiasaan-kebiasaan
lingkungannya.
B. Pembelajaran IPS SD
1. Hakikat Pembelajaran IPS
Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan cabang dari ilmu sosial yang
mempelajari tentang kehidupan kemasyarakatan yang bahan-bahannya
dipandu dari unsur-unsur yang diambil dari berbagai disiplin Ilmu-ilmu
Sosial. (Kompas,26 Mei 2003) seperti ekonomi, sejarah, kewarganegaraan
dan geografi serta diintegrasikan pula dengan pendidikan budi pekerti yang
juga menjadi landasan mental bagi siswa. Menurut Nursid (1984:7) Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) adalah bidang-bidan keilmuan yang mempelajari
manusia sebagai anggota masyarakat.
Melalui mata pelajaran IPS, siswa juga diarahkan untuk dapat
menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab,
serta warga dunia yang cinta damai. Mata pelajaran di SD menggunakan
pendekatan interdisipliner, yang mengaitkan berbagai unsur kemasyarakatan,
separti kegiatan ekonomi, tata peraturan sosial yang berlaku, tradisi dan
budaya suatu masyarakat, dll.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
18
Oleh karena itu mata pelajaran IPS di SD disajikan dalam bentuk
terpadu, sehingga siswa memiliki pengetahuan yang menyeluruh dan cukup
saat mereka memasuki dunia bermasyarakat saat mereka dewasa kelak.
Jadi dapat penulis simpulkan bahwa IPS adalah kajian ilmu yang
mempelajari tentang manusia sebagai anggota masyarakat dan juga
lingkungan sekitarnya yang berkaitan dengan aspek ekonomi, geografi,
sejarah dan kewarganegaraan.
2. Tujuan Pembelajaran IPS
Mata Pelajaran IPS bertujuan agar siswa memiliki kemampuan
sebagai berikut:
a. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat
dan lingkungannya.
b. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin
tahu, inkuiri, memecahkan masalah dan keterampilan dalam kehidupan
sosial.
c. Memiliki komitmen dan kasadaran terhadap nilai-nilai sosial dan
kemanusiaan.
d. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi
dalam masyarakat yang majemuk di tingkat lokal, nasional dan global.
3. Ruang Lingkup IPS
Menurut Depdiknas (2006: 576) bahwa ruang lingkup dalam
pembelajaran IPS mempunyai 4 aspek yaitu:
a.
Manusia, tempat dan lingkungan.
b.
Waktu, keberlanjutan dan perubahan.
c.
Sistem sosial dan ekonomi.
d.
Perilaku ekonomi dan kesejahteraan.
C. Standar Kompetensi IPS Kelas V Semester I
Mata pelajaran IPS di SD disajikan dalam bentuk terpadu dan terintegrasi
dengan disiplin ilmu lain seperti ekonomi, sejarah, kewarganegaraan dan
geografi dan juga budi pekerti agar siswa memiliki pengetahuan yang
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
19
menyeluruh dan cukup saat mereka memasuki dunia bermasyarakat kelak serta
siap menghadapi tantangan global yang dapat berubah setiap saat.
Untuk mencapai tujuan tersebut, maka Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar untuk Sekolah Dasar, khususnya untuk kelas V semester I
adalah :
Standar Kompetensi
1. Menghargai
Kompetensi Dasar
berbagai
1.1. Mengenal
makna
peninggalan-
peninggalan dan tokoh
peninggalan sejarah yang berskala
sejarah yang berskala
nasinal dari masa Hindu-Budha dan
nasional
Islam di indonesia.
pada
masa
Hindu-Budha
Islam,
dan
keragaman
kenampakan alam dan
suku
bangsa,
kegiatan
Indonesia.
serta
ekonomi
di
1.2. Menceritakan
tokoh-tokoh
sejarah
pada masa Hindu-Budha dan Islam di
indonesia.
1.3. Mengenal
keragaman
kenampakan
alam dan buatan serta pembagian
wilayah waktu di indonesia dengan
menggunakan
peta/atlas/globe
dan
media lainnya.
1.4. Mengenal keragaman suku bangsa dan
budaya di Indonesia.
1.5. Mengenal
jenis-jenis
usaha
dan
kegiatan ekonomi di Indonesia.
D. Kompetensi Dasar IPS Kelas V Semester I
Kompetensi dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah kompetensi
dasar 1.5 Mengenal jenis-jenis usaha dan kegiatan ekonomi di Indonesia. Dalam
kompetensi dasar tersebut terdapat dua materi pokok yaitu jenis-jenis usaha
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
20
ekonomi dan kegiatan ekonomi di Indonesia. Secara khusus peneliti akan
meneliti materi pokok jenis-jenis usaha ekonomi.
Dalam materi pokok jenis-jenis usaha ekonomi dibahas tentang jenis-jenis
usaha perekonomian masyarakat meliputi usaha pertanian, usaha perdagangan,
usaha perikanan, usaha peternakan, industri, ekstraktif, jasa dan jenis usaha
menurut pemiliknya meliputi badan usaha milik negara (BUMN), badan usaha
milik swasta (BUMS), koperasi.
E. Pembelajaran Berbasis Masalah
1. Pengertian Pembelajaran Berbasis Masalah
Proses
pembelajaran
di
sekolah
dapat
dilakukan
dengan
menggunakan berbagai metode. Salah satu metode yang bayak diadopsi
dalam proses pembelajaran adalah pembelajaran yang Learner Centered dan
yang memberdayakan siswa adalah metode Problem Based Learning (PBL)
atau yang biasa kita kenal dengan nama Pembelajaran Berbasis Masalah
(PBM).
Menurut Susento (2006: 23) Pembelajaran berbasis masalah adalah
konsep pembelajaran yang membantu guru menciptakan lingkungan
pembelajaran yang dimulai dengan masalah yang penting dan relevan
(bersangkut paut) bagi siswa dan memungkinkan siswa memperoleh
pengalaman belajar yang lebih realistik.
Boud (dalam Wena, 2009: 91) menjelaskan pembelajaran berbasis
masaah (PBM) adalah suatu pendekatan pembelajaran dengan membuat
konfrontasi kepada siswa dengan masalah-masalah praktis open-ended
melalui stimulus dalam belajar. sedangkan menurut Arends (dalam Nurhayati
Abbas, 2000: 12) menyatakan bahwa model pembelajaran berdasarkan
masalah adalah model pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran siswa
pada masalah autentik, sehingga siswa dapat menyusun pengetahuannya
sendiri, menumbuhkembangkan keterampilan yang lebih tinggi dan inquiri,
memandirikan siswa, dan meningkatkan kepercayaan diri sendiri. pendekatan
pembelajaran ini mengutamakan proses belajar dimana tugas guru harus
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
memfokuskan
diri
untuk
membantu
siswa
mencapai
21
keterampilan
mengarahkan diri. pembelajaran berdasarkan masalah penggunaannya di
dalam tingkat berfikir lebih tinggi, dalam situasi berorientasi pada masalah,
termasuk bagaimana belajar.
Barrows Howard dan Kelson dalam Taufiq (2009:21) Pembelajaran
Berbasis Masalah (PBM) adalah “Kurikulum dan proses pembelajaran.
Dalam kurikulum dirancang masalah-masalah yang menunjang siswa
mendapat pengetahuan yang penting, membuat mereka mahir dalam
memecahkan masalah, dan memiliki strategi belajar sendiri serta memiliki
kecakapan berpartisipasi dalam tim. Proses pembelajarannya menggunakan
pendekatan yang sistemik untuk memecahkan masalah atau menghadapi
tantangan yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.”
Jadi menurut penulis Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) adalah
suatu model pembelajaran yang berawal dari suatu masalah nyata dalam
kehidupan sehari-hari yang dapat menunjang pengetahuan siswa sehingga
siswa dituntut untuk berpikir aktif dalam memecahkan masalah tersebut dan
mencari solusi yang tepat guna menghadapi tantangan dalam kehidupan
sehari-hari.
2. Karakteristik Pembelajaran Berbasis Masalah
Menurut Tan, 2003 dalam Taufiq (2009:22) mengungkapkan ciri-ciri
atau karakteristik proses Pembelajaran Berbasis
Masalah adalah sebagai
berikut :
a. Masalah digunakan sebagai awal pembelajaran.
b. Masalah yang digunakan merupakan masalah dunia nyata yang disajikan
secara mengambang.
c. Masalah biasanya menuntut perspektif majemuk, sehingga solusinya
menuntut siswa menggunakan dan mendapatkan konsep dari beberapa
bidang ilmu.
d. Masalah membuat siswa tertantang untuk mendapatkan pembelajaran di
ranah pembelajaran yang baru.
e. Sangat mengutamakan belajar mandiri.
f. Memanfaatkan sumber pengetahuan yang bervariasi.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
g. Pembelajarannya
dirancang
secara
kolaboratif,
komunikatif
22
dan
kooperatif serta melakukan presentasi.
3. Langkah-Langkah Pembelajaran Berbasis Masalah
Menurut Arens (dalam Triyanto, 2009: 97) pada pembelajaran
berbasis masalah terdiri dari lima langkah yaitu:
a.
Orientasi siswa pada masalah
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan secara
logis dalam rangka memecahkan masalah.
b.
Mengorganisir siswa dalam belajar yang meliputi:
1) Guru membagi siswa dalam kelompok.
2) Guru membantu siswa dalam mendefinisikan dan mengorganisir
tugas-tugas belajar yang berhubungan dengan masalah.
c.
Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok.
Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang
sesuai, melaksanakan eksperimen dan penyelidikan untuk mengadakan
penjelasan dan pemecahan masalah.
d.
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya.
Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan
karya yang sesuai seperti laporan, video dan model dalam membantu
mereka membagi tugas dengan temannya.
e.
Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.
Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi
terhadap penyelidikan mereka dan proses yang digunakan.
4. Kelebihan Pembelajaran Berbasis Masalah
Sesuai dengan namanya, model Pembelajaran Berbasis Masalah
(PBM) memiliki keunggulan yang terletak pada penyajian ”masalah”.
Masalah yang disajikan guru harus dapat merangsang siswa untuk
melakukan proses pembelajaran yang baik. Menurut Wee, Kek (2002)
dalam Taufiq (2009:32), masalah yang baik untuk disajikan dalam PBM
memiliki ciri sebagai berikut :
a. Masalah yang disajikan harus mempunyai keaslian dengan dunia kerja.
b. Dibangun dengan memperhitungkan pengetahuan sebelumnya.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
23
c. Membangun pemikiran yang metakognitif dan konstruktif.
d. Meningkatkan minat dan motivasi dalam pembelajaran.
5. Kelemahan Pembelajaran Berbasis Masalah
Model Pembelajaran Berbasis Masalah juga memiliki beberapa
kelemahan diantaranya sebagai berikut :
a. Membutuhkan persiapan yang kompleks.
b. Sulit mencari permasalahan yang relevan.
c. Sering terjadi miss-konsepsi dan memerlukan waktu yang panjang.
F. Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah pada Mata Pelajaran IPS
Pemilihan suatu model pembelajaran yang digunakan guru di sekolah
berpengaruh terhadap peningkatan prestasi belajar siswa. Ada berbagai macam
model pembelajaran yang dapat digunakan agar dapat meningkatkan prestasi
belajar siswa, diantaranya model pembelajaran inovatif yaitu Pembelajaran
Berbasis Masalah (PBM).
Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat digunakan untuk
meningkatkan prestasi belajar siswa karena dengan model pembelajaran ini,
siswa dilatih untuk berpikir secara aktif dan kritis terhadap permasalahan yang
ada di sekitarnya. Pembelajaran Berbasis Masalah juga dirancang secara
menarik, agar siswa merasa lebih senang dan tidak mengalami kebosanan dalam
mempelajari setiap materi yang disajikan oleh guru. Jika siswa telah merasakan
kegembiraan dalam belajar maka prestasi belajarnya pun akan meningkat secara
bertahap.
G. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan dengan penelitian tindakan kelas ini adalah
penelitian yang dilakukan oleh :
1. Maria Yosefa Desi Suhartanto (2011) yang berjudul “Peningkatan Motivasi
dan Prestasi Belajar IPS pada Materi Persiapan Kemerdekaan Indonesia dan
Perumusan Dasar Negara Indonesia Melalui Model Pembelajaran Berbasis
Masalah pada Siswa Kelas V Di SD Kanisius Condongcatur” memberikan
hasil yaitu penggunaan model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
24
meningkatkan motivasi dan prestasi belajar IPS pada siswa kelas V di SD
Kanisius Condongcatur pada semester genap tahun pelajaran 2010/2011.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan dalam
2 siklus. Dalam hal ini subyek penelitian adalah siswa kelas V yang
berjumlah 32 orang siswa. Data dikumpulkan dengan menggunakan
wawancara, kuesioner, tes, observasi dan refleksi. Analisis data penelitian ini
menggunakan persentase.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa penggunaan model Pembelajaran
Berbasis Masalah dapat meningkatkan motivasi dan presasi belajar IPS siswa
kelas V di SD Kanisius Condongcatur tahun pelajaran 2010/2011, khususnya
pada materi Persiapan Kemerdekaan Indonesia dan Perumusan Dasar Negara
Indonesia. Peningkatan motivasi belajar siswa terlihat dengan persentase
motivasi belajar siswa pada kondisi awal 70,9 dan meningkat pada akhir
siklus II yaitu menjadi 75,06. Sedangkan peningkatan prestasi belajar siswa
terlihat dari kondisi awal siswa yang mencapai KKM yaitu pada akhir siklus I
sebesar 40,62%, dan pada akhir siklus II adalah sebesar 46,87%.
2. Liya Nurhidayah (2011) yang berjudul “Peningkatan Motivasi dan Prestasi
Belajar Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan sosial (IPS) Melalui Model
Pembelajaran Berbasis Masalah pada Siswa Kelas IVA Di SD Negeri
Ungaran II Semester Genap Tahun Pelajaran 2010-2011” memberikan hasil
yaitu penggunaan model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan
motivasi belajar dan prestasi belajar siswa kelas IVA SD Ungaran II.
Pada peningkatan prestasi belajar siswa ditunjukkan dengan kondisi awal
hanya 15 siswa atau 45,45% siswa yang tuntas mencapai KKM dan siklus I
meningkat sebanyak 32 siswa atau 96,97% dan siklus II semua siswa tuntas
atau sebnayak 100%. Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa
penggunaan model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan
prestasi belajar.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
25
H. Kerangka Berfikir
Salah satu cara untuk meningkatkan prestasi belajar diperlukan model
pembelajaran yang inovatif, menarik dan interaktif. Adapun pembelajaran yang
digunakan adalah pembelajaran berbasis masalah. model pembelajaran ini
memberikan kesempatan pada siswa untuk berdiskusi, berpendapat di depan
kelas, memecahkan masalah berdasarkan kehidupan nyata, dan saling
bekerjasama untuk meningkatkan penguasaan pengetahuan terhadap materi yang
bersangkutan. Selain itu melatih siswa bertanggungjawab terhadap proses
belajar yang dialami sehingga siswa dapat menemukan manfaat dari
pembelajaran berbasis masalah.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan
prestasi belajar IPS dibandingankan dengan menggunakan metode ceramah
(tradisional).
A. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berfikir di atas maka dapat
diajukan hipotesis bahwa:
1. Pelaksanaan proses pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan
prestasi belajar dalam mata pelajaran IPS tentang kegiatan ekonomi di
Indonesia pada siswa kelas V semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014 di
SD Negeri Keniten.
2. Penggunakan model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan
prestasi belajar dalam mata pelajaran IPS tentang kegiatan ekonomi di
Indonesia pada siswa kelas V semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014 di
SD Negeri Keniten.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
1. Tempat penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Keniten yang
beralamatkan di Jalan Desa Keniten, Kecamatan Pecalungan, Kabupaten
Batang, Jawa Tengah 51273
2. Subyek penelitian
Subyek penelitian ini adalah Siswa kelas V SD Negeri Keniten tahun
pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 22 orang, yang terdiri dari 12 siswa
laki-laki dan 10 siswa perempuan.
3. Obyek penelitian
Obyek penelitian ini adalah prestasi belajar IPS dengan menggunakan Model
Pembelajaran Berbasis Masalah khususnya pada meteri mengenal jenis-jenis
usaha dan kegiatan ekonomi di Indonesia.
4. Waktu penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014
yaitu pada bulan Agustus-Desember 2013.
26
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
27
Tabel 1. Waktu Penelitian
Kegiatan
Agustus
2 3 4
1. Persiapan
a. Pengumpul
an data
b. Penyusuna
n kerangka
proposal
c. Menyusun
Proposal
d. Bimbingan
dengan
dosen
e. Pengajuan
proposal
2. Pelaksanaan
a. Menyiapka
n
instrumen
b. Menyiapka
n kelas dan
media
pembelajar
an
c. Melaksana
kan
tindakan I
d. Melaksana
kan
tindakan II
3. Penyusunan
laporan
a. Pengolaha
n
hasil
penelitian
b. Penyusuna
n
dalam
bentuk
artikel
4. Ujian
5. Revisi
laporan
penelitian
6. Penyerahan
laporan
September
1 2 3 4
Oktober
1 2 3 4
Bulan
November
Desember
1 2 3 4 1 2 3 4
1
Januari
Februari
2 3 4 1 2 3 4
1
Maret
2 3
4
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
28
B. Desain Penelitian
Desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:
Gambar 1. Tahapan siklus I dan siklus II
Siklus I
Siklus II
Rencana
tindakan
Rencana
tindakan
Refleksi
Pelaksanaan
tindakan
Observasi
(pengumpulan data)
Pelaksanaan
tindakan
Refleksi
Observasi
(pengumpulan data)
C. Rencana Tindakan
Penelitian ini akan dilaksanakan dengan dua siklus masing-masing siklus terdiri
dari tiga jam pelajaran (3 x 35 menit). Proses penelitian masing-masing meliputi
empat tahap yaitu rencana tindakan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.
1. Persiapan
a. Meminta ijin untuk mengadakan penelitian di kelas V kepada kepala
sekolah SD Negeri Keniten.
b. Observasi
Observasi dilakukan untuk mendapatkan data prestasi belajar siswa
yang berupa daftar nilai IPS dan mengamati kegiatan belajar mengajar
dalam mata pelajaran IPS kelas V SD Negeri Keniten.
c. Melakukan identifikasi masalah
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
29
Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti mengidentifikasi masalah
tentang prestasi belajar siswa materi pokok “mengenal jenis-jenis usaha
dan
kegiatan
ekonomi
di
Indonesia”.
Tahapan
pertama
adalah
mengidentifikasi pembelajaran IPS siswa kelas V SD Negeri Keniten
semester ganjil tahun pelajaran 2012/2013. Hal ini untuk mengetahui
permasalahan pembelajaran IPS khususnya pada materi pokok tersebut.
Dari hasil wawancara diperoleh informasi bahwa prestasi belajar
siswa pada materi pokok tersebut masih rendah. Hal ini terbukti dari hasil
ulangan pada pembelajaran IPS. Dari 22 orang siswa hanya 9 siswa yang
nilainya lebih dari 65 dan 13 siswa yang lain kurang dari 65, dengan ratarata kelas 60,8 padahal KKM pada mata pelajaran IPS adalah 65.
Untuk memecahkan permasalahan tersebut, peneliti merencanakan
sebuah pembelajaran dengan menggunakan model Pembelajaran Berbasis
Masalah (PBM) pada mata pelajaran IPS siswa kelas V SD Negeri Kenitan
semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014.
d. Mengkaji kompetensi dasar dan materi pokok pembelajaran
Kompetensi dasar yang mengalami permasalahan yaitu Mengenal
jenis-jenis usaha dan kegiatan ekonomi di Indonesia dengan materi pokok
Kegiatan ekonomi di Indonesia.
e. Mempersiapkan silabus
Silabus disusun dengan mengambil satu kompetensi dasar dari lima
kompetensi dasar yang ada dalam kurikulum kelas V semester I yang
sesuai dengan permasalahan yang diteliti.
f. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Langkah berikutnya adalah menyusun Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP). RPP dibuat tiap pertemuan dalam tiap siklus.
g. Menyiapkan alat yang akan digunakan untuk pelaksanaan model
Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)
Alat yang akan digunakan untuk pelaksanaan perlu disusun terlebih
dahulu sebelum melaksanakan penelitian.
h. Menyiapkan instrumen penelitian
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
30
Langkah terakhir dalam tahap persiapan adalah menyiapkan
instrumen penelitian. Lampiran tentang instrumen penelitian dapat dilihat
pada lampiran.
2. Rencana Tindakan Setiap Siklus
Siklus I
a. Perencanaan Tindakan
Rencana tindakan siklus I dengan menggunakan model Pembelajaran
Berbasis Masalah (PBM). Dalam tahap ini juga ditentukan indikator dan
tujuan pembelajaran, kegiatan guru dan siswa, materi pembelajaran, dan
evaluasi hasil pembelajaran.
Pembelajaran siklus I terdiri dari satu pertemuan atau 3 jam pelajaran.
Hasil dari observasi terhadap siswa pada siklus I dijadikan sebagai acuan
dalam menentukan tindakan berikutnya. Adapun rencana tindakan siklus I
tersebut secara rinci meliputi :
1) Menentukan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan materi pokok
pembelajaran yang dituangkan dalam silabus.
2) Merencanakan
pembelajaran
yang
akan
diterapkan
dengan
menggunakan model pembelajaran berbasis masalah.
3) Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
4) Menyiapkan sumber dan media pembelajaran
5) Menyusun instrumen penelitian
6) Membuat Lembar Kerja Siswa
7) Membuat soal evaluasi siklus I
b. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan berdasarkan RPP dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
1) Siswa dibagi dalam kelompok, tiap kelompok terdiri dari 5 (lima)
anak.
2) Tiap kelompok diberi LKS yang berisi gambar jenis-jenis usaha
perekonomian di Indonesia
3) Siswa dalam kelompok menganalisis gambar tersebut.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
31
4) Siswa mendiskusikan gambar tersebut berdasarkan jenis usahanya
(pertanian, perikanan, perindustrian, perdagangan, jasa)
5) Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas.
6) Siswa membahas hasil diskusi dengan bimbingan guru.
7) Siswa mengerjakan soal evaluasi siklus I
8) Pemberian tanggapan dan peneguhan dari guru.
9) Mengkoreksi bersama hasil diskusi kelompok tentang jenis-jenis
usaha perekonomian di Indonesia.
c. Observasi
Selama proses pelaksanaan tindakan siklus I, dilakukan pengamatan
atau observasi yang berfokus pada masalah penelitian. Pengamatan yang
dilakukan peneliti adalah mencatat pengamatan pada lembar pengamatan
yang dilakukan oleh teman sejawat. Pada proses ini, pengamat melakukan
hal-hal sebagai berikut:
1) Mengobservasi kegiatan siswa dalam proses pembelajaran.
2) Mengobservasi kegiatan siswa dalam proses berkomunikasi dengan
anggota kelompok.
3) Melakukan penilaian hasil kerja kelompok dan individu.
4) Melakukan
pengumpulan
data
dan
menghitung
persentase
keberhasilan hasil belajar.
d. Refleksi
Dalam tahap refleksi ini peneliti mengkaji ulang secara seksama dari
hasil tes evaluasi siswa dan didiskusikan bersama. Hal ini dilakukan untuk
memahami data yang telah terkumpul dan dijadikan sebagai bahan untuk
merevisi tindakan pada siklus I dan merancang tindakan selanjutnya.
Adapun hasil diskusi dipergunakan untuk menetapkan tindakan yang perlu
diperbaiki dan tindakan refleksi selalu dilakukan setiap selesai tindakan
dan observasi sampai berhasil. Hal yang perlu dilakukan pada tahap
refleksi antara lain :
1) Mengidentifikasi kesulitan dan hambatan pelaksanaan pembelajaran
pada siklus I.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
32
2) Memperbaiki tindakan berdasarkan kesulitan dan hambatan yang
ditemukan serta pengolahan nilai yang diperoleh siswa.
Siklus II
a. Perencanaan
Siklus II terdiri dari satu pertemuan atau 3 jam pelajaran. Hasil dari
observasi terhadap siswa pada siklus II dijadikan sebagai acuan dalam
menentukan tindakan berikutnya. Adapun rencana tindakan siklus II
tersebut secara rinci meliputi :
1) Menentukan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan materi pokok
pembelajaran yang dituangkan dalam silabus.
2) Merencanakan
pembelajaran
yang
akan
diterapkan
dengan
menggunakan model pembelajaran berbasis masalah.
3) Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
4) Menyiapkan sumber dan media pembelajaran
5) Menyusun instrumen penelitian
6) Membuat Lembar Kerja Siswa
7) Membuat soal evaluasi siklus II
b. Pelaksanaan
Pada perencanaan siklus ini dilaksanakan pembelajaran satu kali
pertemuan selama 3 x 35 menit jika tindakan pada siklus II belum berhasil.
Pelaksanaan tindakannya mengacu pada RPP yaitu :
1) Siswa dibagi dalam kelompok, tiap kelompok terdiri dari 4 (empat)
anak.
2) Tiap kelompok diberi LKS yang berisi soal pertanyaan yang
berhubungan dengan video yang akan ditayangkan oleh guru.
3) Siswa melihat video tentang kegiatan ekonomi yang ada di Indonesia.
4) Siswa menganalisis dan mendiskusikan hasil tayangan video tersebut
dengan panduan soal-soal yang ada pada LKS.
5) Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas.
6) Siswa membahas hasil diskusi dengan bimbingan guru.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
33
7) Siswa mengerjakan soal evaluasi siklus II.
8) Pemberian tanggapan dan peneguhan dari guru.
9) Mengkoreksi bersama hasil diskusi kelompok tentang kegiatan
perekonomian di Indonesia.
c. Observasi
Selama proses pelaksanaan tindakan II, dilakukan observasi yang
berfokus pada masalah penelitian. Observasi yang dilakukan peneliti
adalah mencatat pengamatan pada lembar observasi yang dilakukan oleh
teman sejawat. Pada proses ini, pengamat melakukan hal-hal sebagai
berikut :
1) Mengobservasi kegiatan siswa dalam proses pembelajaran.
2) Mengobservasi kegiatan siswa dalam proses berkomunikasi dengan
anggota kelompok.
3) Melakukan penilaian hasil kerja kelompok dan individu.
4) Melakukan
pengumpulan
data
dan
menghitung
persentasi
keberhasilan hasil belajar.
d. Refleksi Siklus II
Guru melakukan pengamatan selama proses belajar berlangsung.
Membimbing
kelompok
yang
mengalami
kesulitan
serta
mendokumentasikan segala sesuatu pada saat pembelajaran berlangsung.
D. Pengumpulan Data dan Instrumen
1. Peubah, Data, Pengumpulan Data dan Instrumen
Tabel 2. peubah, Indikator, Data dan Instrumennya
No Peubah
1.
Prestasi
belajar
Data yang
diperlukan
Pengumpulan
Instrumen
Nilai siswa pada Tes yang berupa Lembar tes untuk
siswa siswa yang berupa
tes di akhir siklus ulangan
pada akhir siklus
soal pilihan ganda.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
34
2. Penyusunan Instrumen
Instrumen Prestasi Belajar
Jenis instrumen yang digunakan yaitu :
a.
Silabus
Silabus disusun sebagai panduan dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran menggunakan model pembelajaran berbasis masalah.
b.
RPP
RPP disusun sebagai panduan dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran menggunakan model pembelajaran berbasis masalah.
c.
LKS
LKS disusun sebagai panduan siswa dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran menggunakan model pembelajaran berbasis masalah.
d.
Tes tertulis
Tes tertulis disusun sebagai alat untuk mengukur kemampuan
siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran menggunakan model
pembelajaran berbasis masalah. Pada penelitian ini akan digunakan tes
tertulis yang meliputi soal pilihan ganda. Soal-soal disusun berdasarkan
kompetensi dasar dan indikator hasil belajar, yang kemudian
dikembangkan sendiri oleh penulis dan validasi dibuat dengan cara
melakukan konsultasi dengan dosen pembimbing dan guru kelas.
Adapun rinciannya adalah :
a) Soal pilihan ganda berjumlah 30 soal dengan ketentuan :
Skor 1 jika jawaban benar
Skor 0 jika jawaban salah
Total skor : 30 x 1 = 30
Sehingga skor yang dapat diperoleh siswa jika jawaban benar
adalah total skor pilihan ganda.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian prestasi belajar disusun
berdasarkan kisi-kisi sebagai berikut :
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
35
Tabel 3. Kisi-kisi soal tes tertulis siklus I
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
1. Menghargai
1.5 Mengenal
berbagai
jenis-jenis
peninggalan dan
usaha dan
tokoh sejarah
kegiatan
pada masa
ekonomi di
Hindu-Budha
Indonesia.
dan Islam,
keragaman
kenampakan
alam dan suku
bangsa, serta
kegiatan
ekonomi di
Indonesia.
Indikator
Siswa dapat
menjelaskan
pengertian jenisjenis usaha
perekonomian di
Indonesia dengan
benar.
Siswa dapat
menyebutkan
contoh jenis-jenis
usaha
perekonomian di
Indonesia dengan
benar.
No Soal
1, 2, 4, 5, 9,
10, 11, 14, 15,
16, 17, 20, 22,
23, 24, 27, 29
3, 6, 7, 8, 12,
13, 18, 19, 21,
25, 26, 28, 30
Tabel 4. Kisi-kisi soal tes tertulis siklus II
Standar Kompetensi
Kompetensi
Dasar
1. Menghargai
1.5 Mengenal
berbagai
jenis-jenis
peninggalan dan
usaha dan
tokoh sejarah
kegiatan
pada masa
ekonomi di
Hindu-Budha
Indonesia.
dan Islam,
keragaman
kenampakan
alam dan suku
bangsa, serta
kegiatan
ekonomi di
Indonesia.
Indikator
Siswa dapat
menyebutkan
bentuk-bentuk
perekonomian di
Indonesia.
No Soal
1, 2, 3, 4, 5, 6,
9, 12, 13, 14,
18, 19, 21, 23,
24, 25, 26, 27,
28
7, 8, 10, 11,
Siswa dapat
menyebutkan contoh 15, 16, 17, 20,
22, 29, 30
kegiatan
perekonomian di
Indonesia.
3. Validitas Instrumen
Dalam penelitian ini menggunakan instrumen berupa tes. Soal tes yang
digunakan adalah soal tes pilihan ganda yang berupa masalah yang sudah
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
36
diuji validitas dan reliabilitasnya, sehingga dapat diketahui bahwa tiap itemitem soal tersebut valid dan reliabel.
a.
Pengujian Validitas
Penelitian ini akan menggunakan validitas isi supaya instrumen
yang akan digunakan dapat tepat sesuai dengan apa yang akan diukur.
Dalam validitas isi, semua instrumen akan diuji menurut standar
kompetensi, kompetensi dasar dan indikatornya. Dalam validitas isi,
semua instrumen akan dikonsultasikan dengan orang yang berkompeten
di bidang itu. Dalam hal ini adalah guru kelas dan dosen pembimbing.
Sehingga instrumen yang akan digunakan dapat tepat sesuai dengan apa
yang akan diukur.
Validitas adalah taraf sampai dimana suatu tes mampu mengukur
apa yang seharusnya diukur. Instrumen dikatakan valid atau sahih
apabila instrumen tersebut mampu mengukur apa yang seharusnya
diukur. Dengan kata lain validitas berkaitan dengan “ketepatan” alat
ukur. Instrumen yang valid akan menghasilkan data yang valid pula.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan validitas konstruk.
Validitas konstruksi adalah suatu validitas yang menunjukkan
sampai dimana isi suatu tes atau alat ukur sesuai dengan suatu konsep
yang seharusnya menjadi isi tes atau alat ukur tersebut atau konstruksi
teoritis yang mendasari disusunnya tes atau alat ukur tersebut. Apabila isi
item-item yang merupakan suatu kesatuan suatu tes benar-benar sesuai
dengan suatu konsep atau konstruksi yang seharusnya menjadi isinya,
maka dikatakan tes tersebut memiliki validitas konsep yang tinggi. Jika
validitas instrumen rendah maka perlu diketahui butir-butir instrumen
mana yang menyebabkan instrumen keseluruhan tersebut jelek. Untuk
keperluan inilah perlunya mencari validitas butir istrumen.
Menurut Masidjo (1995:142) untuk mengetahui validitas butir
digunakan dengan rumus korelasi Product Moment dari Person.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
37
Keterangan rumus :
Rxy : koefisien korelasi antara variable X dan Y
X
: variable X
Y
: variable Y
N
: jumlah siswa
Penafsiran
harga
koefisien
korelasi
dilakukan
dengan
membandingkan harga rxy kritik. Adapun harga kritik untuk validitas
butir instrumen pada penelitian ini adalah 0,239. Artinya apabila rxy
lebih besar atau sama dengan 0,239 (rxy ≥ 0,239), nomor butir tersebut
dapat dikatakan valid. Sebaliknya apabila rxy lebih kecil dari 0,239 (rxy
≤ 0,239), nomor butir tersebut dikatakan tidak valid. Perhitungan korelasi
dilakukan dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS 16 for
windows7.
Soal evaluasi yang digunakan dalam penelitan ini adalah yang
sudah memenuhi kriteria validitas. Berdasarkan hasil uji validitas pada
siklus I dari 30 soal pilihan ganda hanya 20 soal yang memenuhi
kriteria valid yaitu butir 1, butir 2, butir 4, butir 5, butir 7, butir 8, butir
9, butir 10, butir 12, butir 14, butir 16, butir 18, butir 20, butir 21, butir
23, butir 24, butir 26, butir 27, butir 29 dan butir 30.
Sedangkan hasil uji validitas pada siklus II dari 30 soal pilihan
ganda hanya 20 soal yang memenuhi kriteria valid yaitu butir 1, butir 3,
butir 5, butir 6, butir 8, butir 9, butir 11, butir 12, butir 14, butir 15,
butir 17, butir 19, butir 20, butir 22, butir 23, butir 24, butir 25, butir
26, butir 27, butir 29.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
b.
38
Pengujian Reliabilitas
Reliabilitas adalah taraf sampai dimana suatu tes mampu
menunjukkan konsistensi hasil pengukurannya yang diperhatikan dalam
taraf ketepatan dan ketelitian (Masidjo, 1995:209).
Metode yang digunakan untuk mengukur taraf reliabilitas pada soal
pilihan ganda dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan
persamaan Kuder-Richardson. Menurut Masidjo (1995:233) dengan
metode Kuder-Richardson akan diperoleh koefisien reliabilitas suatu tes
yang tinggi apabila distribusi perolehan skor dari tes tersebut merupakan
distribusi normal atau dapat dikatakan bahwa taraf kesukaran tes tersebut
cenderung cukupan dan siswa peserta tes merupakan kelompok yang
cukup heterogen.
Metode persamaan Kuder-Richardson formula (KR-21) merupakan
metode yang digunakan untuk menghitung taraf reliabilitas suatu tes
dengan dua pilihan jawaban benar – salah (B-S)
Adapun Kuder Richardson merumuskan persamaan (KR-21)
dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1) Menentukan jumlah rerata skor dengan persamaan
Keterangan :
M
= rata-rata skor
N
= banyaknya peserta tes
(ΣX)
= jumlah skor total
2) Menghitung taraf reliabilitas dengan rumus Koefisien Alpha sebagai
berikut :
=
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
39
Keterangan :
r tt
= koefisien reliabilitas
n
= jumlah item
S
= deviasi standar
p
= indeks kesukaran
q
=1–p
M
= Mean
Indeks korelasi yang diperoleh baru menunjukkan hubungan
antara dua belah instrumen, Masidjo (1995:219) taraf reliabilitas suatu
tes diperoleh dengan menggunakan formula koreksi dari SpearmanBrown, yaitu
rtt=
Keterangan:
rtt = koefisien reliabilitas
rgg = koefisien gasal genap
Setelah diperoleh indeks angka reliabilitas, langkah selanjutnya
adalah mengkonsultasikan angka tersebut dengan tabel r productmoment dengan jumlah N yang sama pada taraf signifikan 1 % atau 5
%. Apabila r hitung lebih besar atau sama dengan r tabel (rh ≥ rt)
diartikan ada korelasi yang signifikan, instrumen dianggap reliabel.
Sebaliknya apabila r hitung lebih kecil dari r tabel (rh ≤ rt) diartikan
tidak ada korelasi yang signifikan, kesimpulan instrumen dianggap
tidak reliable.
Untuk variabel prestasi dalam penelitian ini, baik siklus I maupun
siklus II, harga kritik r product-moment diperoleh harga r untuk jumlah
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
40
responden (N) = 22 dengan taraf signifikan 5% diperoleh dari harga r
tabel = 0,631.
4. Analisis Data
Untuk memperoleh data diperlukan teknik pengumpulan data yang tepat.
Pada penelitian ini akan digunakan dua macam data yaitu data kuantitatif dan
data kualitatif. Data kuantitatif akan dianalisis dengan menggunakan acuan
PAP
II. Sedangkan untuk
data kualitatif akan dianalisis
dengan
dideskripsikan yaitu berupa kalimat-kalimat bermakna.
Tingkat penguasaan kompetensi dalam PAP II diperhitungkan menurut
tabel berikut :
Tabel 5. Tingkat Penguasaan Kompetensi dalam PAP II
Persentase
81 % - 100 %
66 % - 80 %
56 % - 65 %
46 % - 55 %
Di bawah 46 %
Kriteria
Sangat Tinggi
Tinggi
Cukup
Rendah
Sangat Rendah
Peningkatan prestasi belajar dinyatakan dalam nilai rata-rata yang
diperoleh melalui langkah-langkah berikut :
a. Menghitung skor yang diperoleh oleh masing-masing siswa
Nilai siswa = total skor yang diperoleh siswa x 100
Total skor maksimal
b. Menentukan skor rata-rata kelas
Rata-rata kelas = N1 +N 2 +N 3 + …….+N 32
Jumlah siswa
c. Membandingkan skor rata-rata kelas dengan target untuk menentukan
kesimpulan apakah terjadi peningkatan atau tidak terjadi peningkatan.
d. Menentukan persentase ketuntasan belajar siswa dengan rumus:
Jumlah siswa yang tuntas mencapai KKM x 100%
Jumlah seluruh siswa
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
41
e. Rubrik penilaian kinerja
Tabel 6. Rubrik penilaian kinerja saat diskusi kelompok
Aspek yang diamati
No
Nama
Kerjasama
Keaktifan
Hasil
diskusi
Kedisiplinan
Kekompakan
1.
2.
…
32
Keterangan :
1 = kurang sekali
3 = cukup
2 = kurang
4 = baik
5 = baik sekali
5. Penilaian Final
NA
= penilaian proses + penilaian hasil
= ( 40% x …….) + ( 60% x ……..)
= ……………
E. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan dalam penelitian ini ditetapkan seperti tabel berikut:
Tabel 7. Kondisi Awal Prestasi Belajar Siswa dan Kondisi Prestasi Belajar
Siswa pada Akhir Siklus I dan Siklus II yang Diharapkan
No
1.
Peubah
Prestasi belajar
Indikator
Nilai ratarata siswa
Kondisi awal
60,8
Kondisi akhir
siklus
I
II
65
65
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Kondisi Awal
Berdasarkan pengamatan yang peneliti lakukan terhadap siswa kelas
V selama pembelajaran IPS cenderung rendah. Hal ini terlihat dari metode
yang digunakan guru masih konvensional, sehingga pada saat proses
pembelajaran banyak siswa yang asyik berbicara dengan dengan teman
sebangkunya atau melakukan aktivitas lain yang tidak ada hubungannya
dengan materi pelajaran yang sedang berlangsung.
Bahkan kalau guru tidak bertanya pada siswa, ada siswa yang tiduran
sambil menopangkan dagu di mejanya. Terlebih jika guru mengajarkan
materi IPS tanpa menggunakan media belajar apapun (ceramah) membuat
proses pembelajaran terasa sangat membosankan bagi siswa. Kalaupun guru
menggunakan media belajar, itu hanya berupa gambar yang masih
sederhana atau yang biasanya guru ambil atau fotokopi dari buku paket dan
ditampilkan kepada siswa.
Suasana pembelajaran seperti itu membuat siswa menjadi pasif dalam
menggali penggetahuannya, karena pembelajaran IPS hanya diisi dengan
ceramah kemudian dilanjutkan dengan mengerjakan soal evaluasi yang
terdapat dalam Lembar Kerja Siswa (LKS). Kondisi awal prestasi belajar
siswa tersebut dapat dilihat dari hasil mid semester genap sebagai berikut :
42
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
43
Tabel 8. Kondisi Awal Prestasi Belajar Siswa
No
Nama Siswa
1.
AN
2.
WA
3.
MA
4.
AD
5.
AF
6.
AK
7.
EA
8.
AT
9.
MH
10.
SW
11.
NA
12.
RF
13.
FD
14.
HS
15.
RW
16.
SL
17.
EF
18.
DT
19.
NI
20.
KA
21.
NS
22.
DR
Jumlah
Rata-rata
Persentase ketuntasan
Jumlah Siswa (N)
= 22
Nilai Tertinggi
= 80
Nilai Terendah
= 42
Nilai
61
50
48
42
52
50
60
66
54
60
75
80
66
70
52
60
72
57
76
65
72
50
1338
60,8
Kriteria Ketuntasan
Belajar Siswa
Tidak
Tuntas
tuntas






















9
13
40,9%
59,09%
Berdasarkan tabel kondisi awal prestasi belajar siswa tersebut, secara
ringkas dapat dikelompokkan dalam tabel berikut :
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
44
Tabel 9. Keadaan Awal Prestasi Belajar Siswa
No
.
Nilai Presatasi
Persentase
Frekuensi
Belajar Siswa
(%)
1.
81 – 100
-
-
2.
66 – 80
8
36,36
3.
56 – 65
5
22,72
4.
46 – 55
8
36,36
Dibawah 45
1
4,54
22
100
5.
Jumlah
Kriteria
Keterang
an
Sangat Tinggi Rata-rata
prestasi
Tinggi
belajar
Cukup
siswa =
60,8
Rendah
Sangat
Rendah
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui tentang kondisi awal
prestasi belajar siswa. Dalam tabel tersebut tidak ada siswa yang prestasi
belajarnya sangat tinggi dan 8 siswa yang prestasi belajarnya tinggi. Siswa
yang prestasi belajarnya cukup 5 siswa atau 22,72%. Sedangkan siswa yang
prestasi belajarnya rendah sebanyak 8 siswa atau 36,36%, dan sisanya
adalah siswa yang prestasi belajarnya sangat rendah sebanyak 1 siswa atau
4,54%. Supaya lebih jelas, dari data tersebut dapat dibuat diagram sebagai
berikut:
Diagram 1. Keadaan awal Prestasi Belajar Siswa
Sangat Tinggi
Tinggi
Cukup
36.36
Rendah
sangat rendah
36.36
22.72
0
2. Siklus 1
a. Perencanaan Penelitian Siklus I
4.54
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Rencana
tindakan
siklus
I
dengan
menggunakan
45
model
Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM). Dalam tahap ini juga ditentukan
indikator dan tujuan pembelajaran, kegiatan guru dan siswa, materi
pembelajaran, dan evaluasi hasil pembelajaran.
Pembelajaran siklus I terdiri dari satu pertemuan atau 3 jam
pelajaran. Hasil dari observasi terhadap siswa pada siklus I dijadikan
sebagai acuan dalam menentukan tindakan berikutnya. Adapun rencana
tindakan siklus I tersebut secara rinci meliputi :
1) Menentukan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan materi
pokok pembelajaran yang dituangkan dalam silabus.
2) Merencanakan
pembelajaran
yang
akan
diterapkan
dengan
menggunakan model pembelajaran berbasis masalah.
3) Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
4) Menyiapkan sumber dan media pembelajaran
5) Menyusun instrumen penelitian
6) Membuat Lembar Kerja Siswa
7) Membuat soal evaluasi siklus I
b. Pelaksanaan Penelitian Siklus I
Siklus I dilaksanakan dalam satu pertemuan. Pertemuan ini
dilaksanakan pada hari Selasa, 26 November 2013. Dalam pertemuan ini
yang pertama kali dilakukan guru adalah mengucapkan salam dan doa
pembukaan. Guru mengecek kehadiran dan kesiapan siswa sebelum
pembelajaran dimulai Setelah itu guru melakukan apersepsi dengan
bertanya kepada siswa kemudian menyampaikan tujuan pembelajaran.
Dalam kegiatan inti, siswa dibagi menjadi 4 kelompok, yang terdiri
dari 5-6 orang siswa dalam satu kelompok. Setelah kelompok terbentuk,
kemudian siswa menyimak gambar kegiatan ekonomi di indonesia dan
juga LKS yang dibagikan guru. Dalam kelompok, siswa melakukan
pembahasan secara lebih mendalam tentang jenis-jenis kegiatan ekonomi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
46
di Indonesia tersebut. Guru memberikan kesempatan bagi siswa untuk
bertanya tentang jenis-jenis kegiatan ekonomi di Indonesia.
Pada kegiatan akhir, Guru dan siswa menyimpulkan hasil diskusi
kemudian dilanjutkan dengan mengerjakan soal-soal evaluasi. Kemudian
guru memberi umpan balik dan mengucapkan salam serta doa penutup.
c. Hasil Penelitian Siklus I
Berdasarkan tes evaluasi yang dilakukan pada akhir siklus I,
diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 10. Prestasi Belajar Siswa Siklus I
No
Nama Siswa
1.
AN
2.
WA
3.
MA
4.
AD
5.
AF
6.
AK
7.
EA
8.
AT
9.
MH
10.
SW
11.
NA
12.
RF
13.
FD
14.
HS
15.
RW
16.
SL
17.
EF
18.
DT
19.
NI
20.
KA
21.
NS
22.
DR
Jumlah
Rata-rata
Persentase ketuntasan
Nilai
63
56
56
60
70
60
66
66
63
73
66
70
73
86
56
60
66
60
63
66
66
56
1423
64,68
Kriteria Ketuntasan
Belajar Siswa
Tidak
Tuntas
tuntas






















11
11
50%
50%
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
47
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa 11 siswa (50%)
tuntas dalam memahami materi tentang jenis-jenis kegiatan ekonomi di
Indonesia. Namun, masih terdapa 11 siswa (50%) yang belum tuntas
dalam memahami materi tersebut. Data dari tabel tersebut dapat
dikelompokkan sebagai berikut :
Tabel 11. Prestasi Belajar Siswa Siklus I
No.
Nilai Prestasi
Persentase
Frekuensi
Belajar Siswa
(%)
Kriteria
1.
81 – 100
1
4,54
Sangat Tinggi
2.
66 – 80
10
45,45
Tinggi
3.
56 – 65
11
50
4.
46 – 55
-
-
5.
Dibawah 45
-
-
Jumlah
22
100
Keterangan
Rata-rata
prestasi
Cukup
belajar siswa
Rendah
siklus I =
64,68.
Sangat Rendah
Berdasarkan tabel tersebut secara jelas dapat digambarkan dalam
diagram berikut:
Diagram 2. Prestasi Belajar Siswa Siklus I
Sangat Tinggi
Tinggi
45.45
4.54
Cukup
Rendah
Sangat Rendah
50
0
0
Berdasarkan diagram di atas dapat terlihat secara jelas bahwa
prestasi belajar siswa setelah siklus I meningkat dari kondisi awal
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
48
prestasi belajar siswa. Selama proses pembelajaran juga dilakukan
pengamatan atau observasi.
d. Refleksi Siklus I
Selama
siklus
I
berlangsung,
perhatian
siswa
terhadap
pembelajaran IPS masih seperti kondisi awal. Saat kegiatan awal, siswa
memperhatikan guru. Pada saat mulai diskusi kelompok, siswa terlihat
aktif dan antusias untuk berdiskusi. Namun ada beberapa siswa yang
terlihat mengobrol diluar materi yang dibahas dengan teman yang lain.
Dalam kelompok pun masih ada siswa yang tidak ikut bekerja sama
dengan siswa yang lain.
Selama kegiatan diskusi berlangsung, beberapa kelompok sudah
dapat memahami petunjuk cara pengerjaan LKS tersebut. Setelah
berdiskusi, perwakilan masing-masing kelompok mempresentasikan hasil
diskusinya di depan kelas. Selama presentasi, beberapa siswa tidak
memperhatikan karena suara yang pelan. Namun tidak sedikit pula siswa
yang mengajukan pertanyaan dan mengungkapkan pendapatnya.
3. Siklus II
a. Perencanaan Penelitian Siklus II
Siklus II terdiri dari 1 kali pertemuan ( 3 x 35 menit ). Pada siklus
II ini peneliti melakukan tindakan yaitu :
1) Merencanakan
pembelajaran
yang
akan
diterapkan
dengan
menggunakan pembelajaran berbasis masalah
2) Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP )
3) Menyiapkan sumber dan media pembelajaran
4) Menyusun instrumen penelitian
5) Membuat Lembar Kerja Siswa ( LKS )
6) Membuat soal tes evaluasi siklus II
b. Pelaksanaan Tindakan
Siklus II dilaksanakan dalam satu pertemuan. Pertemuan ini
dilaksanakan pada hari Selasa, 3 Desember 2013. Dalam pertemuan ini
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
49
yang pertama kali dilakukan guru adalah mengucapkan salam, doa
pembukaan dan mengecek kehadiran dan kesiapan siswa sebelum
pembelajaran dimulai. Setelah itu guru melakukan apersepsi dengan
menunjukkan sebuah gambar kepada siswa kemudian menyampaikan
tujuan pembelajaran.
Dalam kegiatan Inti Siswa dibagi menjadi 5 kelompok yang terdiri
dari 4-5 orang. Setelah kelompok terbentuk siswa diberi sebuah LKS dan
siswa menyimak video tentang bentuk-bentuk kegiatan ekonomi di
Indonesia dan mempresentasikan hasil temuan mereka.
Pada kegaiatn penutup, Siswa dibimbing guru untuk menyimpulkan
hasil diskusi kelompok setelah itu mengerjakan soal evaluasi yang
diberikan. Kegiatan pembelajaran ditutup dengan memberikan umpan
balik kepada siswa dan doa serta salam penutup.
c. Hasil Penelitian Siklus II
Berdasarkan tes evaluasi yang dilakukan pada akhir siklus II,
diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 12. Prestasi Belajar Siswa Siklus II
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
Nama Siswa
AN
WA
MA
AD
AF
AK
EA
AT
MH
SW
NA
RF
FD
Nilai
66
50
53
56
70
56
66
70
60
76
70
83
73
Kriteria Ketuntasan
Belajar Siswa
Tidak
Tuntas
tuntas













PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
14.
HS
15.
RW
16.
SL
17.
EF
18.
DT
19.
NI
20.
KA
21.
NS
22.
DR
Jumlah
Rata-rata
Persentase ketuntasan
86
50
66
73
60
70
66
76
63
1459
66,31
50








14
63,63%

8
36,36%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa prestasi belajar
yang dicapai siswa selama siklus II telah mengalami peningkatan
menjadi 14 siswa yang tuntas dalam memahami materi bentuk-bentuk
kegiatan ekonomi di Indonesia. Supaya lebih jelas dalam melihat data
tersebut, dapat dikelompokkan dalam tabel berikut :
Tabel 13. Prestasi Belajar Siswa Siklus II
No.
Nilai
Prestasi
Belajar
Siswa
Frekuensi
Persentase
(%)
1.
81 – 100
2
9,09
Sangat
Tinggi
2.
66 – 80
12
54,54
Tinggi
3.
56 – 65
5
22,72
Cukup
4.
46 – 55
3
13,63
Rendah
5.
Dibawah
45
-
-
Sangat
Rendah
Jumlah
22
100
Kriteria
Keterangan
Rata-rata
prestasi
belajar
siswa siklus
II = 66,31
Berdasarkan tabel tersebut secara jelas dapat digambarkan dalam
diagram berikut:
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
51
Diagram 3. Prestasi Belajar Siklus II
sangat tinggi
tinggi
cukup
rendah
sangat rendah
54.54
22.72
9.09
13.63
0
Berdasarkan diagram di atas dapat dilihat dengan jelas bahwa
prestasi belajar siswa setelah siklus II, sebanyak 9,09% (2 siswa) prestasi
belajarnya sangat tinggi dan sebanyak 54,54% (12 siswa) prestasi
belajarnya tinggi. Sedangkan siswa yang prestasi belajarnya cukup
22,72% (5 siswa) dan prestasi belajarnya rendah sebanyak 13,63% (3
siswa). Tidak ada yang prestasi belajarnya sangat rendah dalam siklus II
ini.
d. Refleksi Siklus II
Selama pembelajaran siklus II berlangsung, suasana kelas lebih
terkendali dibandingkan dengan siklus I. Hal ini merupakan kemajuan
yang sangat baik. Selama kegiatan diskusi pun siswa terlihat aktif
berdiskusi dengan kelompoknya. Siswa juga antusias mengikuti proses
pembelajaran hingga jam pelajaran IPS berakhir. Siswa yang terlibat
aktif dalam pembelajaran juga lebih banyak dari pada saat siklus I.
B. Komparasi Hasil Penelitian
Peningkatan prestasi belajar siswa, dapat dicermati dari hasil evaluasi
siswa yang dilakukan pada akhir siklus. Berdasarkan hasil evaluasi yang
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
52
dilakukan sebelum penelitian, akhir siklus I dan akhir siklus II, diperoleh hasil
sebagai berikut :
Tabel 14. Komparasi Prestasi Belajar Siswa pada Kondisi Awal, Akhir
Siklus I dan Akhir Siklus II
Tingkat
penguasaan
No
prestasi
belajar
Kondisi Awal
Akhir Siklus I
Akhir Siklus II
Kriteria
Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase
1
81-100
Sangat
tinggi
-
-
1
4,54
2
9,09
2
66-80
Tinggi
8
36,36
10
45,45
12
54,54
3
56-65
Cukup
5
22,72
11
50
5
22,72
4
46-55
Rendah
8
36,36
-
-
3
13,63
5
Di bawah 45
Sangat
rendah
1
4,54
-
-
-
-
Dalam tabel tersebut dapat dilihat komparasi prestasi belajar antara
kondisi awal, akhir siklus I, dan akhir siklus II. Antara kondisi awal prestasi
belajar siswa dengan prestasi belajar siswa siklus I mengalami kenaikan dan
terjadi peningkatan antara prestasi belajar siswa siklus I dengan prestasi belajar
siswa pada akhir siklus II.
Pada akhir siklus I, sudah tidak ada siswa yang prestasi belajarnya
rendah dan sangat rendah, 11 siswa yang prestasi belajarnya cukup, didapati
pula 10 siswa yang prestasi belajarnya tinggi dan hanya 1 siswa saja yang
prestasi belajarnya sangat tinggi.
Setelah akhir siklus II terjadi peningkatan. Sudah tidak ada siswa yang
prestasi belajarnya sangat rendah, 3 siswa yang prestasi belajarnya rendah, 5
siswa prestasi belajarnya cukup, 12 siswa diantaranya prestasi belajarnya
menjadi tinggi dan 2 siswa prestasi belajarnya menjadi sangat tinggi.
Supaya dapat lebih jelas, tabel komparasi tersebut dapat digambarkan
dalam diagram berikut ini :
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
53
Diagram 4. Komparasi Prestasi Belajar SiswaKondisi awal,
Akhir Siklus I, Akhir Siklus II
Sangat Tinggi
Tinggi
cukup
Rendah
sangat Rendah
54.54
50
45.45
36.36 36.36
22.72
4.54
0
9.09
4.54
Kondisi Awal
0
22.72
13.63
0
0
Akhir Siklus I
Akhir Siklus II
Secara lebih rinci, kenaikan prestasi belajar setiap siswa dapat dilihat
dalam tabel kenaikan nilai rata-rata sebagai berikut :
Tabel 15. Kenaikan Nilai Rata-rata Setiap Siswa
Prestasi Belajar
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
Nama
AN
WA
MA
AD
AF
AK
EA
AT
MH
SW
NA
RF
FD
HS
RW
SL
EF
DT
NI
KA
NS
DR
Kondisi
Awal
Akhir
Siklus I
Akhir
Siklus II
Selisih Akhir
Siklus I dan
Akhir Siklus II
61
50
48
42
52
50
60
66
54
60
75
80
66
70
52
60
72
57
76
65
72
50
63
56
56
60
70
60
66
66
63
73
66
70
73
86
56
60
66
60
63
66
66
56
66
50
53
56
70
56
66
70
60
76
70
83
73
86
50
66
73
60
70
66
76
63
3
6
3
4
0
4
0
4
3
3
4
13
0
0
4
6
7
0
7
0
10
7
Keterangan
Meningkat
Menurun
Menurun
Menurun
Tetap
Menurun
Tetap
Meningkat
Menurun
Meningkat
Meningkat
Meningkat
Tetap
Tetap
Menurun
Meningkat
Meingkat
Tetap
Meningkat
Tetap
Meningkat
Meningkat
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
54
Peningkatan prestasi belajar siswa tersebut dapat dirangkum dalam
tabel sebagai berikut :
Tabel 16. Pencapaian KKM Pada Kondisi Awal, Akhir Siklus I dan
Akhir Siklus II
KKM
Kondisi Awal
Akhir Siklus I
Akhir Siklus II
65
60,8
64,68
66,31
C. Pembahasan
Berdasarkan kajian teori yang penulis sampaikan, menggungkapkan
bahwa Pembelajaran Berbasis Masalah memiliki beberapa kelebihan, salah
satu diantaranya adalah meningkatkan prestasi belajar siswa terutama dalam
mata pelajaran IPS. Hal tersebut terbukti setelah model pembelajaran tersebut
diterapkan dalam pembelajaran IPS pada kelas V di SD Negeri Keniten,
khususnya dalam materi Jenis-jenis Usaha dan Kegiatan Ekonomi di Indonesia.
Berdasarkan tabel hasil prestasi belajar diatas, dapat dilihat adanya
peningkatan prestasi belajar siswa pada siklus I. Pada kondisi awal 9 siswa atau
40,9% yang telah mencapai KKM dan 13 siswa lainnya belum mampu
mencapai KKM yang ditetapkan yaitu 65. Pada akhir siklus I terjadi
peningkatan dari 22, 11 siswa atau 50% sudah mencapai KKM.
Hal ini disebabkan karena siswa masih belum terbiasa mengikuti proses
pembelajaran berbasis masalah yang mengharuskan siswa untuk lebih aktif
berpikir dengan cara merumuskan masalah yang ada, memberikan gagasan dan
menganalisis secara mendalam, mencari informasi tambahan dari sumber yang
lain, serta menggabungkan dan menguji informasi baru tersebut untuk dibuat
menjadi sebuah laporan.
Pada akhir siklus II prestasi belajar siswa juga meningkat, hal ini
terbukti dari jumlah siswa yang mampu mencapai KKM meningkat menjadi 14
siswa atau 63,63%.
Berdasarkan tabel pencapaian KKM pada kondisi awal, akhir siklus I
dan akhir siklus II dapat terlihat dengan jelas bahwa prestasi belajar selalu
mengalami peningkatan baik pada akhir siklus I dan akhir siklus II. Pada
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
55
kondisi awal siswa yang telah mencapai KKM adalah 9 siswa atau 40,9% dan
pada akhir siklus I naik menjadi 11 siswa atau 50%, hal ini berarti mangalami
peningkatan sebesar 9,1%. Setelah dilakukan penelitian, maka prestasi belajar
pada akhir siklus II meningkat menjadi 14 siswa atau 63,63% yang telah
mencapai KKM dan mengalami peningkatan sebesar 13,63% dari perolehan
prestasi belajar pada akhir siklus I.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPS
pada materi Jenis-jenis Usaha dan Kegiatan Ekonomi di Indonesia dengan
menggunakan
model
Pembelajaran
Berbasis
Masalah
(PBM)
dapat
meningkatkan keterlibatan siswa pada kegiatan pembelajaran di kelas. Model
pembelajaran ini memberikan kesempatan pada siswa untuk berdiskusi,
berpendapat di depan kelas, memecahkan masalah berdasarkan kehidupan nyata,
dan saling bekerjasama untuk meningkatkan penguasaan pengetahuan terhadap
materi yang bersangkutan. Selain itu melatih siswa bertanggungjawab terhadap
proses belajar yang dialami sehingga siswa dapat menemukan manfaat dari
pembelajaran berbasis masalah.
Pembelajaran IPS pada materi Jenis-jenis Usaha dan Kegiatan Ekonomi di
Indonesia dengan menggunakan model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)
juga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V di SD Negeri Keniten. Hal
ini dapat terlihat dari hasil tes evaluasi pada kondisi awal, akhir siklus I dan akhir
siklus II sebesar 40,9%. Pada akhir siklus I mengalami peningkatan menjadi 50%
dan pada akhir siklus II juga terjadi peningkatan prestasi belajar menjadi 63,63%.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas ada beberapa saran yang perlu peneliti
sampaikan, yaitu :
1. Bagi siswa
Model Pembelajaran Berbasis Masalah dapat menjadi salah satu
alternatif bagi siswa untuk membantu pelaksanaan proses pembelajaran dan
meningkatkan prestasi belajar.
2. Bagi guru kelas
Sebaiknya dalam pembelajaran IPS di SD, menggunakan model
pembelajaran inovatif seperti misalnya Pembelajaran Berbasis Masalah
56
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
57
sehingga diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan dapat
menjadi inovasi bagi guru dalam menyampaikan pembelajaran di kelas.
3. Bagi sekolah
Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat menjadi referensi
bagi sekolah untuk lebih meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah.
4. Bagi peneliti
Model Pembelajaran Berbasis Masalah dapat menjadi salah satu model
pembelajaran inovatif yang dapat melatih kemampuan peneliti dalam
menyusun sebuah karya ilmiah.
5. Bagi peneliti lain
Untuk mengembangkan penelitian sejenis dengan pembelajaran yang
berbeda sehingga dapat memperbaiki dan memperkaya penelitian yang sudah
ada.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Abbas, Nurhayati. 2000. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika
Berorientasi Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) Program Studi
Pendidikan Matematika Program Pasca Sarjana. UNESA
Agus Suprijono. 2009. Cooperative Learning. Surabaya : Pustaka Pelajar.
Depdiknas. 2006. Standart Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD, MI, dan
SDLB. Jakarta: Depdiknas.
Dimiyanti dan Mujiono. 1994. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Dimyati, Mahmud. 1989. Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Terapan Edisi I.
Yogyakarta: BPFE.
Made, Wena. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: PT Bumi
Angkasa.
Masidjo, Ign. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah.
Yogyakarta : Kanisius.
Mustaqim. 2001. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta. Pustaka Belajar.
Nursid Sumaatmaja. 1984. Metodologi Pengajaran Ilmi Pendidikan Sosial.
Bandung: Alumni.
Ratna Wilis Dahar. 1989. Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga.
Sumadi Suryabrata. 1984. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Rajawali.
Susento. 2006. Strategi Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar. Yogyakarta :
Universitas Sanata Dharma.
Syah, Muhibbin. 1997. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Edisi revisi.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
58
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
59
Syamsiyah, Siti, dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD/MI Kelas 5. Jakarta :
Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Taufiq, M. Amir. 2009. Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning.
Jakarta : Kencana Prenada Media Group.
Tim Redaksi KBBI Pusat Bahasa Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia
Pusat Bahasa Edisi Keempat. Jakarta: Gramedia.
Winkel. W.S. 1996. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta :
Gramedia.
Zaenal Arifin. 1990. Evaluasi Instruksional: Prinsip-Tehnik Prosedur.Bandung:
Rosdakarya.
(http://dhar321.blogspot.com/2010/10/definisipengertian-prestasi-belajar.html)
(www.wordpress.com)
Artikel
-----------------------, Berbagai Disiplin Ilmu-ilmu Sosial. Kompas Media Nusantara.
Jakarta. Edisi 26 Mei 2003.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
60
Lampiran 1
SILABUS
Satuan Pendidikan : SD Negeri Keniten
kelas / Semester
:V/I
Mata Pelajaran
: Ilmu Penetahuan Sosial
Alokasi Waktu
: 2 x Pertemuan (6 x 35 menit)
Standar Kompetensi :1. Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah pada masa Hindu-Budha dan Islam, keragaman kenampakan alam dan suku bangsa, serta
kegiatan ekonomi di Indonesia.
Kompetensi
Dasar
1.5. Mengenal
jenis-jenis
usaha dan
kegiatan
ekonomi di
Indonesia
Materi Pokok
Kegiatan
Ekonomi di
Indonesia
Kegiatan Pembelajaran
Siklus I
1) Siswa dibagi dalam kelompok, tiap kelompok terdiri
dari 5 anak. (Mengorganisir siswa dalam belajar)
2) Tiap kelompok diberi LKS yang berisi gambar
jenis-jenis usaha perekonomian di Indonesia.
(Mengorganisir siswa dalam belajar)
3) Siswa dalam kelompok menganalisis gambar
tersebut.
4) Siswa mendiskusikan gambar tersebut berdasarkan
jenis usahanya : pertanian, perikanan, perindustrian,
perdagangan, jasa. (Membimbing penyelidikan
individual maupun kelompok)
5) Setiap
kelompok
mempresentasikan
hasil
diskusinya di depan kelas. (Mengembangkan dan
menyajikan hasil karya)
6) Siswa membahas hasil diskusi dengan bimbingan
guru. (Menganalisis dan mengevaluasi proses
pemecahan masalah)
7) Pemberian tanggapan dan peneguhan dari guru.
8) Mengkoreksi bersama hasil diskusi kelompok
tentang jenis-jenis usaha perekonomian di
Indonesia. (Menganalisis dan mengevaluasi proses
pemecahan masalah)
Alokasi Waktu
3 x 35 menit
Indikator
Penilaian
Sumber Belajar
Siklus I
1) Menjelaskan
pengertian jenisjenis
usaha
perekonomian di
Indonesia.
2) Menyebutkan
contoh jenis-jenis
usaha
perekonomian di
Indonesia.
3) Membuat
kesimpulan
tentang jenis-jenis
usaha
perekonomian di
Indonesia beserta
contohnya.
Tes tertulis
Indriani, Pramita
dan Saefur
Rochmat. 2008.
IPS Ilmu
Pengetahuan
Sosial 5 Kelas 5
SD/MI. Bogor:
Yudhistira.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
61
Siklus II
1) Siswa dibagi dalam kelompok, tiap kelompok terdiri
dari 4 anak. (Mengorganisir siswa dalam belajar)
2) Tiap kelompok diberi LKS yang berisi soal
pertanyaan yang berhubungan dengan video yang
akan ditayangkan oleh guru. (Mengorganisir siswa
dalam belajar)
3) Siswa melihat video tentang kegiatan ekonomi yang
ada di Indonesia.
4) Siswa mendiskusikan hasil tayangan video tersebut
dengan panduan soal-soal yang ada pada LKS.
(Membimbing penyelidikan individual maupun
kelompok)
5) Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya
di depan kelas. (Mengembangkan dan menyajikan
hasil karya)
6) Siswa membahas hasil diskusi dengan bimbingan
guru. (Menganalisis dan mengevaluasi proses
pemecahan masalah)
7) Pemberian tanggapan dan peneguhan dari guru.
8) Mengkoreksi bersama hasil diskusi kelompok
tentang kegiatan perekonomian di Indonesia.
(Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan
masalah)
3 x 35 menit
Siklus II
1) Menyebutkan
bentuk-bentuk
perekonomian di
Indonesia beserta
contohnya.
Tes tertulis
2) Menyimpulkan
bentuk-bentuk
perekonomian di
Indonesia beserta
contohnya.
Keniten, November 2013
Mengetahui,
Kepala Sekolah
Peneliti
(Sarjana Tri Darmana, S. Pd.SD)
(V. Retno susilowati)
Indriani, Pramita
dan Saefur
Rochmat. 2008.
IPS Ilmu
Pengetahuan
Sosial 5 Kelas 5
SD/MI. Bogor:
Yudhistira.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
62
Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (Siklus I)
Satuan Pendidikan
Mata Pelajaran
Hari/ Tanggal/ Pertemuan ke
Kelas/Semester
Aspek terkait
Alokasi
: SD Negeri Keniten
: IPS
: Selasa, 26 November 2013/I
: V/ I
: Sejarah, Ekonomi
: 3 x 35 menit ( 3 jp )
A. Standar Kompetensi
1. Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah pada masa Hindu-Budha dan
Islam, keragaman kenampakan alam dan suku bangsa, serta kegiatan ekonomi di
Indonesia.
B. Kompetensi Dasar
1.5 Mengenal jenis-jenis usaha dan kegiatan ekonomi di Indonesia.
C. Indikator
1.5.1 Menjelaskan pengertian jenis-jenis usaha perekonomian di Indonesia.
1.5.2 Menyebutkan contoh jenis-jenis usaha perekonomian di Indonesia.
1.5.3 Membuat kesimpulan tentang jenis-jenis usaha perekonomian di Indonesia
beserta contohnya.
D. Tujuan Pembelajaran
 Siswa dapat menjelaskan pengertian jenis-jenis usaha perekonomian di Indonesia
dengan benar.
 Siswa dapat menyebutkan contoh jenis-jenis usaha perekonomian di Indonesia dengan
benar.
 Siswa dapat membuat kesimpulan tentang jenis-jenis usaha perekonomian di
Indonesia beserta contohnya dengan singkat dan benar.
E. Materi pokok
o Jenis-jenis Usaha dan Kegiatan Ekonomi di Indonesia
F. Kegiatan pembelajaran
1. Kegiatan Awal
a. Pendahuluan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
63
Salam, doa, dan presensi.
Penyiapan media dan alat peraga.
b. Apersepsi
Guru memperlihatkan beberapa gambar jenis-jenis usaha perekonomian yang
ada di daerah setempat.
Siswa menjawab pertanyaan dari guru yang berkaitan dengan gambar tersebut.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa. (Orientasi siswa pada
masalah)
Menyanyikan lagu “Rayuan Pulau Kelapa”.
2. Kegiatan Inti
Siswa dibagi dalam kelompok, tiap kelompok terdiri dari 5 anak.
(Mengorganisir siswa dalam belajar)
Tiap kelompok diberi LKS yang berisi gambar jenis-jenis usaha perekonomian
di Indonesia. (Mengorganisir siswa dalam belajar)
Siswa dalam kelompok menganalisis gambar tersebut.
Siswa mendiskusikan gambar tersebut berdasarkan jenis usahanya : pertanian,
perikanan, perindustrian, perdagangan, jasa. (Membimbing penyelidikan
individual maupun kelompok)
Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas.
(Mengembangkan dan menyajikan hasil karya)
Siswa membahas hasil diskusi dengan bimbingan guru. (Menganalisis dan
mengevaluasi proses pemecahan masalah)
Pemberian tanggapan dan peneguhan dari guru.
Mengkoreksi bersama hasil diskusi kelompok tentang jenis-jenis usaha
perekonomian di Indonesia. (Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan
masalah)
3. Kegiatan Penutup
a. Kesimpulan
Siswa membuat kesimpulan dengan bimbingan guru.
b. Evaluasi
Siswa mengerjakan soal evaluasi siklus I
c. Refleksi
Siswa bersama guru melakukan refleksi tentang materi pelajaran yang sudah
dipelajari.
G. Nilai kemanusiaan yang ingin dicapai
o Bertanggungjawab dan Bekerjasama
H. Penilaian
o Tes Tertulis
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
64
I. Media
o Laptop dan Viewer.
o Gambar jenis-jenis usaha perekonomian di Indonesia
J. Sumber Belajar
o Hakim, Agus Salim. 2004. Pengetahuan Sosial 5. Jakarta: Balai Pustaka.
o Syamsiyah, Siti.,dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD/MI kelas 5. Jakarta:
Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. .
Kepala Sekolah
(Sarjana Tri Darmana, S.Pd.SD)
Keniten, 26 November 2013
Peneliti
(V. Retno Susilowati)
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
65
Lampiran 3
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (Siklus II)
Satuan Pendidikan
Mata Pelajaran
Hari/ Tanggal/ Pertemuan ke
Kelas/Semester
Aspek terkait
Alokasi
: SD Negeri Keniten
: IPS
: Selasa, 3 Desember 2013/II
: V/ I
: Sejarah, Ekonomi
: 3 x 35 menit ( 3 jp )
A. Standar Kompetensi
1. Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah pada masa Hindu-Budha dan
Islam, keragaman kenampakan alam dan suku bangsa, serta kegiatan ekonomi di
Indonesia.
B. Kompetensi Dasar
1.5 Mengenal jenis-jenis usaha dan kegiatan ekonomi di Indonesia.
C. Indikator
1.5.1 Menyebutkan bentuk-bentuk perekonomian di Indonesia beserta contohnya.
1.5.2 Menyimpulkan bentuk-bentuk perekonomian di Indonesia beserta contohnya.
D. Tujuan Pembelajaran
 Siswa dapat menyebutkan bentuk-bentuk perekonomian di Indonesia beserta
contohnya dengan jelas dan benar.
 Siswa dapat menyimpulkan bentuk-bentuk perekonomian di Indonesia beserta
contohnya dengan singkat dan benar.
E. Materi pokok
o Jenis-jenis Usaha dan Kegiatan Ekonomi di Indonesia
F. Kegiatan pembelajaran
1. Kegiatan Awal
a. Pendahuluan
Salam, doa, dan presensi
Penyiapan media dan alat peraga.
b. Apersepsi
Tanya jawab soal materi yang sudah dipelajari pada siklus I.
Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. (Orientasi siswa pada
masalah)
Menyanyikan lagu “Garuda Pancasila”.
2. Kegiatan Inti
Siswa dibagi dalam kelompok, tiap kelompok terdiri dari 4 anak.
(Mengorganisir siswa dalam belajar)
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
66
Tiap kelompok diberi LKS yang berisi soal pertanyaan yang berhubungan
dengan video yang akan ditayangkan oleh guru. (Mengorganisir siswa dalam
belajar)
Siswa melihat video tentang kegiatan ekonomi yang ada di Indonesia.
Siswa mendiskusikan hasil tayangan video tersebut dengan panduan soal-soal
yang ada pada LKS. (Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok)
Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas.
(Mengembangkan dan menyajikan hasil karya)
Siswa membahas hasil diskusi dengan bimbingan guru. (Menganalisis dan
mengevaluasi proses pemecahan masalah)
Pemberian tanggapan dan peneguhan dari guru.
Mengkoreksi bersama hasil diskusi kelompok tentang kegiatan perekonomian di
Indonesia. (Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah)
3. Kegiatan Penutup
a. Kesimpulan
Siswa membuat kesimpulan dengan bimbingan guru.
b. Evaluasi
Siswa mengerjakan soal evaluasi siklus II.
c. Refleksi
Siswa bersama guru melakukan refleksi tentang materi pelajaran yang sudah
dipelajari.
G. Nilai kemanusiaan yang ingin dicapai
o Bertanggungjawab dan Menghargai hasil orang lain.
H. Penilaian
o Tes Tertulis
I. Media
o Laptop dan Viewer.
o Video kegiatan ekonomi di Indonesia.
J. Sumber Belajar
o Hakim, Agus Salim. 2004. Pengetahuan Sosial 5. Jakarta : Balai Pustaka.
o Syamsiyah, Siti.,dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD/MI kelas 5. Jakarta:
Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Kepala Sekolah
(Sarjana Tri Darmana, S.Pd.SD)
Keniten, 3 Desember 2013
Peneliti
( V. Retno Susilowati)
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
67
Lampiran 4
LEMBAR KERJA SISWA
SIKLUS I
Satuan Pendidikan
Mata Pelajaran
Hari/ Tanggal/ Pertemuan ke
Kelas/Semester
Aspek terkait
Alokasi
I.
II.
: SD Negeri Keniten
: IPS
: Selasa, 26 November 2013/I
: V/ I
: Sejarah, Ekonomi
: 3 x 35 menit ( 3 jp )
Indikator Hasil Belajar
1.5.1 Siswa dapat menjelaskan pengertian jenis-jenis usaha perekonomian di Indonesia
dengan benar.
1.5.2 Siswa dapat menyebutkan contoh jenis-jenis usaha perekonomian di Indonesia
dengan benar.
1.5.3 Siswa dapat membuat kesimpulan tentang jenis-jenis usaha perekonomian di
Indonesia beserta contohnya dengan singkat dan benar.
Petunjuk (Untuk Siswa)
Perhatikan gambar-gambar di bawah ini!
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
III.
68
Kegiatan Belajar
A. Kegiatan Belajar 1
Siswa diminta untuk memperhatikan gambar-gambar di atas.
B. Kegiatan Belajar 2
Siswa diminta untuk menyebutkan jenis-jenis usaha kegiatan ekonomi sesuai
dengan gambar.
Refleksi (dijawab siswa setelah kegiatan belajar selesai) :
1.
Kesulitan apa yang masih kamu alami?
2.
Bagaimana perasaanmu setelah mempelajari tema ini?
3.
Apa rencana tindak lanjutnya?
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
69
Lampiran 5
LEMBAR KERJA SISWA
SIKLUS II
Satuan Pendidikan
Mata Pelajaran
Hari/ Tanggal/ Pertemuan ke
Kelas/Semester
Aspek terkait
Alokasi
I.
II.
III.
: SD Negeri Keniten
: IPS
: Selasa, 3 Desember 2013/II
: V/ I
: Sejarah, Ekonomi
: 3 x 35 menit ( 3 jp )
Indikator Hasil Belajar
1.5.1 Siswa dapat menyebutkan bentuk-bentuk perekonomian di Indonesia beserta
contohnya dengan jelas dan benar.
1.5.2 Siswa dapat menyimpulkan bentuk-bentuk perekonomian di Indonesia beserta
contohnya dengan singkat dan benar.
Petunjuk (Untuk Siswa)
Perhatikan video tentang kegiatan ekonomi di Indonesia yang diputarkan oleh guru!
Kegiatan Belajar
A. Kegiatan Belajar 1
Siswa melihat video tentang kegiatan ekonomi di Indonesia.
B. Kegiatan Belajar 2
Siswa menyebutkan bentuk usaha perekonomian di Indonesia sesuai dengan video
yang dilihat.
Refleksi (dijawab siswa setelah kegiatan belajar selesai) :
1. Kesulitan apa yang masih kamu alami?
2. Bagaimana perasaanmu setelah mempelajari tema ini?
3. Apa rencana tindak lanjutnya?
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
70
Lampiran 6
Soal Evaluasi Siklus I
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
Kegiatan ekonomi dapat diusahakan secara . . . .
a. Perseorangan
c. Kekeluargaan
b. Kelompok
d. Perseorangan dan kelompok
Usaha pertanian adalah usaha yang menghasilkan . . . .
a. Bahan pangan
c. Hewan ternak
b. Jasa
d. Bahan kerajinan
Contoh usaha di bidang pertanian adalah . . . .
a. Berkebun
c. Kerajinan tangan
b. Berdagang
d. Pariwisata
Petani yang menggarap tanah bukan miliknya disebut petani . . . .
a. Pemilik
c. Penggarap
b. Penyewa
d. Tambak
Sejenis unggas biasa diternakkan untuk daerah . . . .
a. Pegunungan
b. Wilayah pertanian dengan banyak rumput
c. Wilayah pertanian dengan sedikit rumput
d. Pantai
Hewan-hewan berikut yang termasuk ternak unggas adalah . . . .
a. ayam, itik, dan burung
c. Kambing, domba, dan kelinci
b. sapi, kerbau, dan kuda
d. Ayam, kambing, dan biri-biri
Jenis binatang yang tidak diternakkan di daerah yang mempunyai wilayah pertanian
dengan banyak rumput . . . .
a. sapi
c. Kambing
b. kerbau
d. Ayam
Barang tambang di bawah ini yang dapat digunakan sebagai bahan bakar adalah . . . .
a. Tembaga
c. Belerang
b. Batu bara
d. Timah
Usaha di bidang jasa biasanya dilakukan dalam bentuk . . . .
a. pengabdian
c. Penambangan
b. pelayanan
d. Pertanian
Jenis usaha yang menjual barang secara eceran disebut . . . .
a. warung
c. Eksportir
b. grosir
d. Importir
Berikut ini yang bukan termasuk bentuk usaha informal adalah . . . .
a. Pedagang keliling
c. Pedagang kakai lima
b. Koperasi
d. Pedagang asongan
Contoh usaha di bidang jasa adalah . . . .
a. Tukang cukur
c. Penambang
b. Perajin
d. Nelayan
Contoh kegiatan ekonomi di bidang ekstraktif adalah . . . .
a. pertanian
c. Perikanan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
71
b. perkebunan
d. Pertambangan
Pembagian industri menurut jumlah tenaga kerjanya, kecuali . . . .
a. industri rumah tangga
c. Industri sedang
b. industri kecil
d. Industri mesin dan logam dasar
Jenis industri dengan jumlah tenaga kerja 100 orang atau lebih termasuk industri . . . .
a. rumah tangga
c. Sedang
b. kecil
d. Besar
Jumlah tenaga kerja industri sedang (menengah) adalah . . . .
a. 1 – 5 orang
c. 20 – 99 orang
b. 6 – 19 orang
d. 100 orang atau lebih
Pembagian industri berdasarkan jenisnya, kecuali . . . .
a. industri kecil
c. Aneka industri
b. industri sedang
d. Industri kimia dasar
Contoh dari pedagang kecil adalah . . . .
a. pedagang kaki lima
c. Pengekspor
b. pedagang mobil
d. Pengimpor
Di bawah ini yang bukan merupakan usaha bidang pariwisata . . . .
a. Keindahan alam
c. Kesenian
b. Sosial budaya
d. Perkebunan teh
Pembuatan batik termasuk dalam jenis usaha . . . .
a. Peternakan
c. Perikanan
b. Kerajinan
d. Pertanian
Perak (perhiasan), gerabah, aksesoris, dan tas adalah contoh hasil dari industri . . . .
a. Pertanian
c. Kerajinan
b. Perikanan
d. Pertambangan
Yang bukan merupakan usaha bidang produksi adalah . . . .
a. Usaha dagang
c. Usaha peternakan
b. Usaha pertanian
d. Usaha perkebunan
Suatu kegiatan usaha yang memperoleh pendapatan dari kegiatan memperjualbelikan
barang disebut . . . .
a. Usaha jasa
c. Usaha dagang
b. Usaha produksi
d. Usaha jasa dan produksi
Pedagang yang tidak menetap dan berdagang dengan berkeliling disebut . . . .
a. Pedagang tetap
c. Pedagang kaki lima
b. Pedagang asongan
d. Pedagang musiman
Berikut ini yang termasuk tanaman perkebunan adalah . . . .
a. jagung, singkong, dan kopi
c. Kopi, kelapa sawit, dan teh
b. padi, teh, dan karet
d. Padi, jagung, dan cengkeh
Budidaya udang dengan tambak/payau merupakan usaha dalam bidang . . . .
a. perikanan
c. Perdagangan
b. peternakan
d. Perindustrian
Montir memberikan pelayanan jasa di bidang . . . .
a. bank
c. Perbengkelan
b. industri
d. Transportasi laut
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
28. Guru bekerja di bidang . . . .
a. layanan masyarakat
c. Kerja sosial
b. layanan pendidikan
d. Jasa
29. Salah satu kelebihan usaha perorangan adalah . . . .
a. Ketersediaan modal terbatas
b. Semua keuntungan dinikmati bersama
c. Semua keuntungan dinikmati sendiri
d. Kemampuan tenaga pengelola terbatas
30. Berikut ini adalah pasangan yang tidak tepat, yaitu . . . .
a. guru – jasa
c. Bank – jasa
b. nelayan – barang
d. Montir – barang
72
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
73
Lampiran 7
Soal Evaluasi Siklus II
1.
Badan usaha yang modalnya dihimpun dari beberapa orang dengan cara menjual saham
adalah . . . .
a. Firma (Fa)
c. Perseroan Terbatas (PT)
b. Persekutuan Komanditer (CV)
d. Perusahaan Umum (Perum)
2. Perusahaan negara yang seluruh modalnya diperoleh dari negara dinamakan . . . .
a. Firma (Fa)
c. Perseroan Terbatas (PT)
b. Persekutuan Komanditer (CV)
d. Perusahaan Umum (Perum)
3. Perusahaan negara yang modalnya terdiri atas saham-saham adalah . . . .
a. CV
c. Persero
b. PT
d. Perum
4. Modal utama usaha perseorangan berasal dari . . . .
a. Harta pribadi
c. Setoran sekutu diam
b. Simpanan anggota
d. Penjualan saham
5. Modal Perseroan Terbatas (PT) berasal dari . . . .
a. Pinjaman pemerintah
c. Penjualan saham
b. Iuran karyawan
d. Pinjaman bank
6. Anggota pasif yang dimiliki CV bertanggung jawab atas . . . .
a. Sebatas modal yang ditanam dalam CU
b. Seluruh harta kekayaan CV
c. Simpanan pokok
d. Seluruh saham yang dimiliki CV
7. Contoh perseroan yang ada di Indonesia, kecuali . . . .
a. PT Telkom
c. PT Semen Gresik
b. PT PLN
d. PT Coca Cola
8. Salah satu contoh perusahaan daerah adalah . . . .
a. PT Telkom
c. PT Pos Indonesia
b. PDAM
d. PT PLN
9. Badan usaha yang tujuannya tidak hanya mencari keuntungan tetapi juga ingin
mensejahterakan anggotanya, adalah . . . .
a. PT
c. Koperasi
b. Persero
d. Perum
10. Contoh simpanan setiap anggota koperasi, kecuali . . . .
a. Simpanan pokok
c. Simpanan wajib
b. Simpanan suka-suka
d. Simpanan sukarela
11. Simpanan setiap anggota koperasi yang besar dan jumlahnya tidak ditentukan adalah . . .
a. Simpanan pokok
c. Simpanan wajib
b. Simpanan suka-suka
d. Simpanan sukarela
12. Keuntungan koperasi yang diperoleh dalam setahun akan dibagi ke setiap anggotanya
dalam bentuk . . . .
a. Saham
c. Sisa Hasil usaha (SHU)
b. Simpanan pokok
d. Simpanan wajib
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
74
13. Badan usaha yang sesuai dengan UUD 1945 pasal 33 adalah . . . .
a. PT
c. Persero
b. Koperasi
d. Perum
14. Badan usaha milik negara yang memiliki tujuan selain melayani masyarakat juga
mencari keuntungan adalah . . . .
a. Persero
c. PT
b. Perum
d. Firma (Fa)
15. Pemilik saham sama dengan pemilik perusahaan adalah contoh badan usaha . . . .
a. CV
c. Firma
b. PT
d. Perum
16. Contoh badan usaha di Indonesia, kecuali . . . .
a. Toko-toko online
c. Badan usaha swasta
b. BUMN
d. Koperasi
17. Bentuk simpanan yang dibayarkan setiap bulan oleh anggota koperasi dengan jumlah
yang sudah ditetapkan bersama disebut simpanan . . . .
a. Pokok
c. Sukarela
b. Wajib
d. Suka-suka
18. Bapak Koperasi Indonesia adalah . . . .
a. Ir. Soekarno
c. Moh. Hatta
b. Suharto
d. Moh. Yamin
19. Koperasi berasal dari kata cooperation yang berarti . . . .
a. Bergotong royong
c. Bekerja keras
b. Bekerja saama
d. Bekerja sungguh-sungguh
20. Koperasi yang menyediakan barang-barang kebutuhan sehari-hari disebut koperasi . . . .
a. Produksi
c. Jasa
b. Konsumsi
d. Simpan pinjam
21. Lambang koperasi yang menggambarkan bahwa koperasi bertujuan untuk
menyejahterakan para anggotanya adalah . . . .
a. Roda bergigi
c. Padi dan kapas
b. Pohon beringin
d. Rantai besi
22. Perusahaan negara yang tidak bergerak di bidang transportasi adalah . . . .
a. PT Pelni
c. PT Jamsostek
b. PT DAMRI
d. PT Garuda Indonesia
23. Koperasi adalah bentuk perekonomian yang sesuai dengan UUD 1945 Pasal . . . .
a. 33 Ayat (1)
c. 37 Ayat (1)
b. 33 Ayat (3)
d. 27 Ayat (1)
24. Koperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat terdapat pada . . . .
a. UU No. 25/1996
c. UU No. 26/1996
b. UU No. 26/1992
d. UU No. 25/1992
25. Landasan Idiil koperasi adalah . . . .
a. Pancasila
c. UU No. 25/1992
b. UUD 1945
d. Kekeluargaan
26. Landasan Struktural koperasi adalah . . . .
a. Pancasila
c. UU No. 25/1992
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
27.
28.
29.
30.
75
b. UUD 1945
d. UU No. 26/1992
Landasan Mental koperasi adalah . . . .
a. Kekeluargaan
b. Pancasila
c. Bergotong royong
d. Rasa karsa, rasa setia kawan, kesadaran berpribadi
Berikut ini yang bukan termasuk ciri dari koperasi adalah . . . .
a. Mengutamakan kesejahteraan anggota
b. Mengutamakan keuntungan
c. Berasaskan kekeluargaan
d. Bentuknya usaha bersama
Perusahaan milik negara yang bergerak dalam bidang transportasi darat adalah . . . .
a. PT Pelni
c. PT Garuda Indonesia
b. PT KAI
d. PT DAMRI
Badan usaha yang bergerak di bidang sosial, keagamaan, dan kemanusiaan disebut . . . .
a. Yayasan
c. PT
b. Koperasi
d. Firma
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Lampiran 8
KUNCI JAWABAN SIKLUS I
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
D
A
A
C
A
A
D
B
B
A
B
A
D
D
D
C
A
A
D
B
C
A
C
B
C
A
C
B
C
D
76
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Lampiran 9
KUNCI JAWABAN SIKLUS II
1. C
2. D
3. C
4. A
5. C
6. A
7. D
8. B
9. C
10. B
11. D
12. C
13. B
14. B
15. C
16. A
17. B
18. C
19. B
20. B
21. C
22. C
23. A
24. D
25. A
26. B
27. D
28. B
29. D
30. A
77
Download