PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA SISWA KELAS V DI SD NEGERI KENITEN SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh : V. Retno Susilowati NIM: 091134237 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2014 i PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN “Semua mimpi bisa terwujud jika kita memiliki keberanian untuk mengejarnya.” (Walt Disney) Skripsi ini kupersembahkan untuk : 1. Tuhan Yesus penolongku dan Bunda Maria pembimbingku. 2. Orangtuaku tercinta Bapak Antonius Sutarto (Alm.) dan Ibu Anastasia Sri Sulastri. 3. Anakku tersayang Michaella Niken Rosari. 4. Suamiku Stevanus Ady Priyanto yang selalu mendampingi dan menyemangati. 5. Kakakku Stevanus Gunawan Prabowo dan adikku Cicilia Rahayu Kusuma Rani atas dorongannya. 6. Semua keluarga atas doa dan semangatnya. 7. Almamaterku Yogyakarta. iv Universitas Sanata Dharma PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. Yogyakarta, 17 Oktober 2014 Penulis V. Retno Susilowati NIM 091134237 v PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : V. Retno Susilowati NIM : 091134237 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya berjudul : Peningkatan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah pada Siswa Kelas V di SD Negeri Keniten Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2013/2014 beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan dan mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat sebenarnya. Yogyakarta, 17 Oktober 2014 Yang menyatakan V. Retno Susilowati vi PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI ABSTRAK PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA SISWA KELAS V DI SD NEGERI KENITEN SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2013/2014 V. Retno Susilowati Universitas Sanata Dharma 2014 Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan apakah penggunaan model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan prestasi belajar IPS pada siswa kelas V di SD Negeri Keniten pada semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Dalam hal ini subyek penelitian adalah siswa kelas V yang berjumlah 22 orang siswa. Penelitian ini menggunakan metode dari Tagart dan Kemmis yang meliputi empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Data dikumpulkan dengan menggunakan wawancara, kuesioner, tes, observasi dan refleksi. Analisis data penelitian ini menggunakan persentase. Hasil analisis data menunjukkan bahwa penggunaan model Pembelajaran Berbasis Masalah dapat meningkatkan presasi belajar IPS siswa kelas V di SD Negeri Keniten tahun pelajaran 2013/2014, khususnya pada materi jenis-jenis usaha dan kegiatan ekonomi di Indonesia. Peningkatan prestasi belajar siswa terlihat dari kondisi awal siswa yang mencapai KKM yaitu 40,9% pada akhir siklus I sebesar 50% dan pada akhir siklus II adalah sebesar 63,63%. Kata kunci : prestasi belajar, Pembelajaran Berbasis Masalah vii PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI ABSTRACT INCREASING LEARNING ACHIEVEMENT OF SOCIAL STUDIES THROUGH THE PROBLEM-BASED LEARNING MODEL ON THE STUDENT AT V GRADE IN KENITEN GOVERNMENT ELEMENTARY SCHOOL THE FIRST SEMESTER OF THE ACADEMIC YEAR 2013/2014 V. Retno Susilowati Sanata Dharma University 2014 This study aims to described whether the use of Problem Based Learning Model (PBM) can increase learning achievement in social studies on the student at V grade in Keniten government elementary school the first semester of the academic year 2013/2014. This research is the Classroom Action Research conducted in two cycles. In cycle I and cycle II study performed by using Problem Based Learning Model with dividing students into groups and given issues. Lessons conducted in four meetings, each cycle consist of two meetings. Data were collected using interviews, questionnaires, evaluations tests at the end of the cycle, observation and reflection. Analysis of research data using percentages. In this case the subject of research is the students in V grade, amounts 22 students. The result of data analysis showed that the use of Problem Based Learning Model can improve learning achievement social studies on the students at V grade in Keniten government elementary school of the academic year 2013/2014, especially on the topic, Kinds of exertion and economic activition in Indonesia. Increasing of student learning achievement can be seen from the initial conditions of students who achieved KKM is 40,9% in the end of cycle I is 50% and at the end of cycle II is 63,63%. Key words : learning achievement, Problem-Based Learning. viii PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis haturkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa dan Maha Kasih, karena berkat kemurahan kasih Tuhan, skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini ditulis untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Penulisan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik karena, dukungan, bimbingan, dan keterlibatan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini dengan tulus hati penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada : 1. Drs. R. Rohandi, M. Ed, Ph. D. selaku Dekan FKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, 2. G. Ari Nugrahanta, S.J., S.S., BST., M.A selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma, 3. Drs. Paulus Wahana, M.Hum. selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, petunjuk, dan saran yang sangat berguna bagi penulis, 4. Bapakku Antonius Sutarto (Alm.) yang ada di Surga atas doan yang diberikan kepadaku, 5. Ibukku Anastasia Sri Sulastri yang selalu mendoakan dan mendukungku, 6. Anakku Michaella Niken Rosari, terima ksih atas keceriaan dan kegembiraanya, 7. Suamiku Stevanus Ady Priyanto atas kesabaran dalam menghadapiku, mendampingiku dan memberi semangat dan dukungan, 8. Kakakku Stevanus Gunawan Prabowo dan adikku Cicilia Rahayu Kusuma Rani atas semangat dan doanya, 9. Sarjana Tri Darmana, selaku Kepala Sekolah SD Negeri Keniten yang telah menyediakan waktu dan tempat untuk melaksankn penelitian ini, ix PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 10. Teman-teman guru dan karyawan SD Negeri Keniten Bu Ika, Bu Titik, Pak Manto, Pak Dhani, Pak Cipto, Pak Mardi, Pak Adhi, Pak Badri, Mas Udin dan siswa kelas V yang selalu mendukung, 11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah membantu penulis hingga selesainya skripsi ini. Penulis hanya dapat memanjatkan doa kepada Tuhan Yang Maha Esa semoga kebaikan dan bantuan mereka mendapat balasan berkat dari Tuhan. Penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dalam penulisan skripsi ini karena keterbatasan kemampuan penulis. Penulis berharap dengan adanya skripsi ini semoga bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya. Akhir kata penulis akan selalu menerima dengan tebuka dan senang hati, apabila ada kritik dan saran yang bersifat membangun dalam penyempurnaan skripsi ini. Yogyakarta, 17 Oktober 2014 Penulis V. Retno Susilowati x PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR ISI Halaman Halaman Judul ................................................................................................. i Halaman Persetujuan Pembimbing ................................................................. ii Halaman Pengesahan ...................................................................................... iii Motto dan Persembahan .................................................................................. iv Pernyataan Keaslian Karya ............................................................................ v Persetujuan Publikasi ...................................................................................... vi Abstrak ....................................................................................................... vii Abstract ....................................................................................................... viii Kata Pengantar ................................................................................................ ix Daftar Isi ....................................................................................................... xi Daftar Tabel .................................................................................................... xiii Daftar Gambar ................................................................................................. xiv Daftar Lampiran .............................................................................................. xv BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................... 1 A. Latar Belakang ................................................................................... 1 B. Batasan Masalah ................................................................................ 2 C. Rumusan Masalah ............................................................................. 3 D. Batasan Pengertian ............................................................................ 3 E. Tujuan ............................................................................................... 3 F. Manfaat Penelitian ............................................................................ 3 BAB II. KAJIAN TEORI ................................................................................ 5 A. Prestasi Belajar .................................................................................. 5 B. Pembelajaran IPS SD ........................................................................ 17 C. Standar Kompetensi IPS Kelas V Semester 1 ................................... 18 D. Kompetensi Dasar IPS Kelas V Semester 1 ..................................... 19 E. Pembelajaran Berbasis Masalah ....................................................... 20 F. Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah pada Mapel IPS ............ 23 xi PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI G. Penelitian yang Relevan ..................................................................... 23 H. Kerangka Berpikir ............................................................................. 25 I. Hipotesis Tindakan ............................................................................ 25 BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 26 A. Setting Penelitian .............................................................................. 26 B. Desain Penelitian .............................................................................. 28 C. Rencana Tindakan ............................................................................. 28 D. Pengumpulan Data dan Instrumen ..................................................... 33 E. Indikator Keberhasilan ...................................................................... 41 BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................... 42 A. Hasil Penelitian ................................................................................. 42 B. Komparasi Hasil Penelitian................................................................ 51 C. Pembahasan ....................................................................................... 54 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 56 A. Kesimpulan ....................................................................................... 56 B. Saran ................................................................................................. 56 Daftar Pustaka ................................................................................................. 58 Lampiran ....................................................................................................... 60 xii PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR TABEL Tabel 1. Waktu Penelitian ............................................................................ 27 Tabel 2. Peubah, Indikator, Data dan Instrumennya .................................... 33 Tabel 3. Kisi-kisi Soal Tes Tertulis Siklus I .................................................. 35 Tabel 4. Kisi-kisi Soal Tes Tertulis Siklus II ................................................ 35 Tabel 5. Tingkat Penguasaan Kompetensi PAP II......................................... 40 Tabel 6. Rubrik Penilaian Kinerja saat Diskusi Kelompok ........................... 41 Tabel 7. Kondisi Awal prestasi belajar siswa yang diharapkan pada siklus I dan siklus II ........................................................................ 41 Tabel 8. Kondisi Awal Prestasi Belajar Siswa .............................................. 43 Tabel 9. Keadaan Awal Prestasi Belajar Siswa ............................................ 44 Tabel 10. Prestasi Belajar Siswa Siklus I ........................................................ 46 Tabel 11. Prestasi Belajar Siswa Siklus I ........................................................ 47 Tabel 12. Prestasi Belajar Siswa Siklus II ....................................................... 49 Tabel 13. Prestasi Belajar Siswa Siklus II ....................................................... 50 Tabel 14. Komparasi Prestasi Belajar Siswa Pada Kondisi Awal, Akhir Siklus I dan Akhir Siklus II ............................................................. 52 Tabel 15. Kenaikan Nilai Rata-Rata Setiap Siswa ......................................... 53 Tabel 16. Pencapaian KKM Pada Kondisi Awal, Akhir Siklus I dan Akhir Siklus II ........................................................................................... 54 xiii PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Tahapan Siklus I dan Siklus II .................................................... 28 Gambar 2. Diagram 1 Kondisi Awal Prestasi Belajar Siswa ........................ 44 Gambar 3. Diagram 2 Prestasi Belajar Siswa Siklus I .................................. 47 Gambar 4. Diagram 3 Prestasi Belajar Siswa Siklus II ................................. 51 Gambar 5. Diagram 4 Komparasi Prestasi Belajar Siswa ............................. 53 xiv PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Silabus ...................................................................................... 60 Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ............................ 62 Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II .......................... 65 Lampiran 4. Lembar Kerja Siswa Siklus I .................................................... 67 Lampiran 5. Lembar Kerja Siswa Siklus II ................................................... 69 Lampiran 6. Soal Evaluasi Siklus I ................................................................. 70 Lampiran 7. Soal Evaluasi Siklus II ................................................................ 73 Lampiran 8. Kunci Jawaban Soal Evaluasi Siklus I ....................................... 76 Lampiran 9. Kunci Jawaban Soal Evaluasi Siklus II ...................................... 77 Lampiran 10. Surat Ijin Melaksanakan Penelitian .......................................... 78 Lampiran 11. Bukti Pelaksanaan Penelitian dari Sekolah .............................. 79 Lampiran 12. Dokumentasi Penelitian ............................................................. 80 xv PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia melalui kegiatan pembelajaran. Undang-Undang Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 menyatakan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, sehat jasmanai dan rohani, kepribadian yang mantap serta tanggung jawab kemasyarakat dan kebangsaan. Proses pembelajaran dalam pendidikan memegang peranan yang sangat penting untuk menambah ilmu pengetahuan, keterampilan dan penerapan konsep diri. Keberhasilan proses pembelajaran dalam dunia pendidikan dapat tercermin dari peningkatan lulusan yang dihasilkannya. Untuk itu perlu adanya peran aktif seluruh komponen pendidikan terutama siswa yang berfungsi sebagai input sekaligus calon output dan juga guru sebagai fasilitator. Guru yang berfungsi sebagai fasilitator diharapkan mampu memanfaatkan potensi yang dimiliki oleh siswa untuk dapat digunakan dalam belajar. Fungsi fasilitator akan berhasil jika dalam merancang proses belajar mengajar dilakukan berdasarkan langkah-langkah yang sistematis dan luwes, yang memungkinkan terjadinya revisi terhadap tujuan, bahan, ataupun strategi belajar mengajar melalui proses umpan balik yang diperoleh dari hasil evaluasi. IPS adalah salah satu mata pelajaran yang diberikan di SD, SLTP, dan SLTA. Pada jenjang SD, IPS dilakukan secara terpadu yang meliputi sosiologi, geografi, antropologi, sejarah dan ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS diharapkan dapat membekali pengetahuan dan wawasan tentang konsep dasar ilmu sosial dan memiliki kepekaan dan kesadaran terhadap masalah sosial di lingkungannya serta mampu memecahkan masalah sosial dengan baik. Dalam kenyataannya, kegiatan pembelajaran seringkali hanya sebatas transfer ilmu dan tidak membangun karakter anak didik. Siswa tidak diberi kesempatan untuk merefleksikan, meningkatkan pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap, serta berfikir kritis. Sementara itu, untuk membekali pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap, serta berfikir kritis dalam rangka mengambil keputusan dalam kehidupan sosial, maka diperlukan 1 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 2 mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial (IPS). Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang dilakukan oleh peneliti sebelum penelitian diperoleh informasi bahwa siswa cenderung tidak begitu tertarik dengan pelajarn IPS. Karena selama ini pelajaran IPS dianggap sebagai pelajaran yang hanya mementingkan hafalan, siswa hanya membaca buku, tidak dikaitkan dengan kenyataan sosial dan masalah sosial sehingga siswa tidak dapat menemukan manfaat bagi kehidupannya. Selain itu, dalam penilaian guru lebih menekankan evaluasi produk atau hasil ulangan-ulangan saja sehingga menyebabkan prestasi belajar rendah. Hal ini dapat dilihat dari hasil nilai ulangan KD 1.5 Mengenal jenis-jenis usaha dan kegiatan ekonomi di Indonesia, siswa yang berjumlah 22 siswa hanya 9 siswa atau 40,9% yang nilainya mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang telah ditentukan yaitu 65 dengan rata-rata 60,8. Guru perlu meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran yang tepat. Oleh karena itu diperlukan model yang pembelajarannya menarik dimana subjek dalam kegiatan belajar adalah siswa. Berdasarkan permasalahn tersebut, peneliti mencoba untuk memilih model pembelajaran inovatif salah satunya yaitu pembelajaran berbasis masalah karena model ini siswa dapat terlibat secara aktif dalam proses kegiatan belajar mengajar dan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan suatu masalah. Model pembelajaran berbasis masalah adalah suatu model pembelajaran dimana siswa dituntut untuk memecahkan suatu permasalahan. Masalah-masalah disiapkan stimulus dalam pembelajaran. Pembelajaran dihadapkan pada situasi pemecahan masalah dan guru hanya berperan memfasilitasi terjadinya proses belajar dan memonitor proses pemecahan masalah. Peneliti memilih model tersebut dengan alasan karena siswa lebih mudah mengingat dan memahami materi ajar, meningkatkan fokus pengetahuan yang relevan, mendorong siswa untuk berfikir, membangun kerja tim, kepemimpinan dan keterampilan sosial, membangun kecakapan belajar, dengan begitu prestasi belajar dapat meningkat. B. Batasan Masalah Penelitian ini terkait dengan pembelajaran IPS pada umumnya, namun berhubung dengan keterbatasan waktu, penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti hanya dibatasi pada Kompetensi Dasar 1.5 Mengenal jenis-jenis usaha dan kegiatan ekonomi di Indonesia, untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Keniten Semester ganjil Tahun pelajaran 2012/2013. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 3 C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah dan batasan masalah maka masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimanakah pelaksanaan proses pembelajaran berbasis masalah untuk meningkatkan prestasi belajar IPS siswa kelas V SD Negeri Keniten? 2. Apakah model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan prestasi belajar IPS siswa kelas V SD Negeri Keniten? D. Batasan Pengertian 1. Prestasi belajar adalah adalah pengetahuan atau pemahaman materi IPS yang berupa nilai-nilai dan sikap yang terinteralisasi dalam kehidupan sehari-hari dan pengukuran yang digunakan adalah tes hasil belajar dan proses belajar yang berupa skor. 2. Pembelajaran IPS adalah kajian yang luas tentang manusia dan dunianya. Baik itu dengan lingkungannya maupun dengan masyarakat di sekitarnya. 3. Pembelajaran Berbasis Masalah adalah suatu model pembelajaran yang berawal dari suatu masalah nyata dalam kehidupan sehari-hari yang dapat menunjang pengetahuan siswa sehingga siswa dituntut untuk berpikir aktif dalam memecahkan masalah tersebut dan mencari solusi yang tepat guna menghadapi tantangan dalam kehidupan sehari-hari. E. Tujuan Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut : 1. Mendeskripsikan pelaksanaan proses pembelajaran berbasis masalah untuk meningkatkan prestasi belajar IPS siswa kelas V SD Negeri Keniten. 2. Mendeskripsikan peningkatan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Keniten dalam pembelajaran IPS melalui model pembelajaran berbasis masalah. F. Manfaat Setelah mengadakan penelitian di SD Negeri Keniten khususnya siswa kelas V, maka manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah : 1. Manfaat Teoritis: Hasil penelitian ini memperluas wawasan tentang salah satu model pembelajaran, terutama Model Pembelajaran Berbasis Masalah yang diharapkan dapat meningkatkan prestasi siswa dalam pembelajaran IPS. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 4 2. Manfaat Praktis: a. Guru Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan alternatif bagi guru dalam melakukan model pembelajaran yang akan digunakan dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. b. Siswa Dapat memberikan pengalaman belajar baru untuk berfikir kreatif dan mampu memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dengan baik sesuai dengan kehidupan sehari-hari. Dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Keniten terhadap pembelajaran IPS. c. Penulis Penelitian ini memberikan pengalaman berharga dalam menerapkan model pembelajaran berbasis masalah dalam pembelajaran IPS sehingga menambah pengetahuan penulis. d. Pembaca Sebagai salah satu informasi tentang dunia pendidikan serta perkembangannya terutama pada hal tentang model pembelajaran yang dapat digunakan sebagai wacana untuk melakukan pembelajaran yang lebih baik. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Prestasi Belajar 1. Prestasi a. Pengertian Prestasi Menurut KBBI (2008:1101) prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dsb), sedangkan W.J.S Winkel (2006) prestasi adalah hasil yang dicapai. Jadi dapat disimpulkan bahwa prestasi adalah segala usaha yang dicapai manusia secara maksimal dengan hasil yang memuaskan. b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Menurut Dimyati Mahmud (1989:84-86) faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar ada dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi motivasi dan keyakinan, sedangkan faktor eksternal meliputi kemampuan. Selain itu faktor internal terdapat tambahan yaitu takut gagal dan takut sukses. Takut gagal yang berupa perasaan cemas seperti menempuh ujian, mempelajari sesuatu yang baru dapat mengganggu keberhasilan dalam berprestasi. Murid-murid yang merasa sangat sanggup selama menempuh ujian akan memperolah hasil yang lebih buruk ketimbang mereka yang tenang dan santai. Takut sukses merupakan perasaan-perasaan negatif terhadap prestasi. Di samping motif-motif tersebut, ada faktor-faktor lain juga yang memainkan peranan dalam berprestasi. Faktor yang dimaksud adalah persepsi seseorang terhadap prestasinya. Hal ini berkait dengan kombinasi empat faktor yaitu: kemampuan, usaha, sukarnya tugas, dan keberuntungan atau nasib baik. Selain faktor internal, faktor eksternal juga terdapat tambahan yaitu faktor situasional. Banyak perbedaan dalam prestasi akademik (atau prestasi bukan dalam pekerjaan) bukan disebabkan oleh lingkungan tempat kemampuan atau motif itu ditunjukkan. Lingkungan sekolah 5 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 6 misalnya: gedung, perpustakaan, suasana kelas, kualitas, dan penghasilan guru-guru. selain itu buka lingkungan sekolah saja tetapi juga lingkungan yang lain, seperti kualitas ligkungan keluarga, ada tidaknya televsi, kamus, ensiklopei dan sebagainya, sangat berkait dengan tingkat prestasi akademik siswa. c. Fungsi dan Kegunaan Prestasi Manusia selalu mengejar suatu prestasi atau hasil usaha menurut aktivitas yang dilakukan dan sesuai dengan tingkat kemampuan masingmasing yang akan memberikan kepuasan tertentu pada diri manusia khususnya yang berada di lingkungan sekolah. Adapun fungsi dari prestasi belajar menurut Ariffin (1990: 3) yaitu: 1) Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai oleh siswa. 2) Prestasi belajar sebagai lambang hasrat ingin tahu. 3) Prestasi belajar sebagai informasi dalam inovasi pendidikan. 2. Belajar a. Pengertian Belajar Morgan dalam Agus Suprijono (2009: 2) berpendapat bahwa belajar adalah perubahan perilaku yang bersifat permanen sebagai hasil dari pengalaman. Sementara itu, menurut Slameto (2003: 2) Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Belajar adalah kegiatan berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Hal ini, berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan tersebut sangat tergantung pada proses belajar yang dialami siswa, baik ketika berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya sendiri (Muhibin 1995: 5). Dimyati dan Mudjiono (1994: 7) mengartikan belajar adalah tindakan perilaku siswa yang hanya dialami oleh siswa sendiri. Siswa adalah penentu terjadinya atau tidak terjadinya proses belajar. Proses PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 7 belajar terjadi berkat siswa memperoleh sesuatu yang ada di lingkungan sekitar. Lingkungan yang dipelajari oleh siswa berupa keadaan alam, benda-benda, hewan, tumbuhan, manusia atau hal-hal yang dijadikan bahan belajar. Tindakan belajar tentang suatu hal tersebut tampak sebagai perilaku belajar yang tampak dari luar. Menurut Sardiman (1986: 23) belajar adalah rangkaian kegiatan jiwa raga, psiko-fisik untuk menuju ke perkembangan pribadi manusia seutuhnya, yang berarti yang menyangkut unsur cipta, rasa dan karsa, ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Dari berbagai definisi belajar yang telah diuraikan, secara umum belajar dapat dipahami sebagai kegiatan yang dilakukan oleh individu yang merupakan hasil dari pengalaman dan interaksi dengan lingkungannya yang mengakibatkan suatu perubahan tingkah laku. b. Jenis-Jenis Belajar Menurut Muhibbin Syah (1997:122) belajar dibedakan menjadi delapan jenis. Kedelapan jenis tersebut muncul dalam dunia pendidikan sejalan dengan kebutuhan kehidupan manusia yang beragam. Kedelapan jenis belajar tersebut adalah : 1) Belajar abstrak Belajar abstrak ialah belajar yang menggunakan cara-cara berpikir abstrak. Tujuannya adalah untuk memperoleh pemahaman dan pemecahan masalah-masalah yang tidak nyata. 2) Belajar ketrampilan Belajar ketrampilan adalah belajar dengan menggunakan gerakan-gerakan motorik dengan tujuan memperoleh dan menguasai keterampilan jasmaniah tertentu misalnya belajar menari, melukis, belajar olahraga. 3) Belajar sosial Belajar sosial adalah belajar memahami masalah-masalah dan teknik-teknik untuk memcahkan masalah tersebut. Tujuannya adalah untuk menguasai pemahan dan kecakapan dalam memecahkan PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI masalah-masalah sosial misalnya masalah keluarga, 8 masalah kelompok, dan masalah masyarakat. 4) Belajar pemecahan masalah Belajar pemecahan masalah yaitu belajar menggunakan metodemetode ilmiah secara sistematis, logis, teratur dan teliti tujuannya untuk memperoleh kemempuan dan kecakapan kognitif untuk memecahkan masalah secara rasional, lugas dan tuntas. 5) Belajar rasional Belajar dengan menggunakan kemampuan berpikir secara logis dan rasional dengan tujuan memperoleh kecakapan menggunakan prinsip-prinsip dan konsep-konsep. 6) Belajar kebiasaan Belajar kebiasaan adalah proses pembentukan kebiasaankebiasaan baru atau perbaikan kebiasaan-kebiasaan yang telah ada. Belajar kebiasaan dapat menggunakan perintah, teladan, pengalaman khusus dan hukuman. Tujuannya agaer siswa memperoleh sikap-sikap dan kebiasaan-kebiasaan baru yang lebih tepat dan positif sesuai dengan kebutuhan. 7) Belajar apresiasi Belajar apresiasi adalah belajar mempertimbangkan arti penting suatu objek. Tujuannya agar siswa memperoleh dan mampu mengembangkan kecakapan ranah rasa, dalam hal ini yeng penulis maksud adalah kemampuan menghargai sesuatu misalnya apresiasi music, apresiasi sastra. 8) Belajar pengetahuan Belajar dengan cara melakukan penyelidikan mendalam terhadap objek pengetahuan tertentu. Belajar pengetahuan bertujuan agar siswa memperoleh informasi dan pemahaman terhadap pengetahuan tertentu yang biasanya lebih rumit dan memerlukan kiat khusus dalam mempelajarinyamisalnya penelitian lapangan. c. Bentuk-Bentuk Belajar PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 9 Gagne (1984) dalam Ratna Wilis Dahar (1989: 12-17) mengemukakan ada lima bentuk-bentuk belajar yaitu: 1) Belajar responden Salah satu bentuk dari belajar disebut belajar responden. Dalam belajar ini, suatu respon dikeluarkan oleh suatu stimulus yang telah dikenal. 2) Belajar kontinuitas Belajar kontinuitas adalah suatu stimulus atau suatu respon yang dapat menghasilkan suatu perubahan dalam perilaku. Kekuatan dalam belajar ini dapat dilihat bila seseorang memberikan respons terhadap pertanyaan-pertanyaan yang belum lengkap. 3) Belajar operant Belajar akibat reisforment merupakan bentuk belajar lain yang banyak diterapkan dalam tehnologi modifikasi tingkah laku. Reisforment adalah setiap stimulus yang meningkatkan kekuatan suatu perilaku. Bentuk belajar ini disebut terkondisi operant, sebab perilaku yang diinginkan timbul secara spontan tanpa dikeluarkan secara instinktif oleh stimulus apapun terhadap lingkungan. 4) Belajar observasional Belajar observasional adalah belajar dengan mengamati orang lain melakukan apa yang akan dipelajari. 5) Belajar kognitif Belajar kognitif adalah belajar yang melibatkan berfikir atau logika deduktif dan induktif. d. Fase-Fase Belajar Ign. Masidjo (2007: 35) mengemukakan ada tujuh fase belajar yang meliputi: 1) Fase Motivasi : Fase ini siswa butuh mau mengarahkan diri dengan sadar terhadap apa yang dipelajari agar informasi ini dapat diresapkan sehingga menjadi pengetahuan yang kelak dapat dikuasai. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 2) Fase Pemusatan 10 : Fase ini melibatkan indra-indra terhadap apa yang dipelajari dengan melihat, mendengar, mencium, menguap dll, sehingga dapat dibentuk pola-pola perseptual. 3) Fase Pengubahan : Fase ini seorang siswa memahami pola-pola perseptual tentang apa yang dipelajari keadaan ingatan jangka waktu pendek untuk diubah menjadi simbol-simbol bermakna dengan mempertimbangkan kaitannya dengan apa yang dipelajari. 4) Fase Penyimpanan : Fase ini menyimpan simbol bermakna dalam STM (Sort Term Memory). 5) Fase Penggalian : Fase ini seorang siswa mencoba menggali simbol-simbol bermakna yang tersimpan dalam jangka waktu panjang dan memasukkan ke dalam jangka waktu pendek untuk dihubungka dengan apa atau pengetahuan lain maka simbol-simbol tersebut menjadi lebih bermakna dan telah siap untuk menjadi prestasi. 6) Fase Prestasi : Setelah simbol-simbol bermakna tentang apa yang dipelajari sungguh-sungguh tergali maka, siswa dapat menyadarkan kembali simbol-simbol yang lebih bermakna tersebut sebagai prestasi atau hasil belajar. Hasil perolehan dengan menyebutkan simbol-simbol bermakna tersebut dan dapat menunjukkan kaitannya dengan hal lain yang telah dipelajari. 7) Fase Balikan : Fase ini berupa pemberian balikan oleh guru, teman. e. Prinsip-Prinsip Belajar Menurut Mustaqim (2001: 69) prinsip-prinsip belajar antara lain: 1) Belajar akan berhasil jika disertai kemampuan dan tujuan tertentu. 2) Belajar akan lebih berhasil jika disertai perbuatan latihan dan ulangan. 3) Belajar akan lebih berhasil jika tujuan belajar berhubungan dengan aktivitas belajar itu sendiri atau hubungan dengan kebutuhan hidupnya. 4) Belajar akan lebih berhasil jika bahan yang sedang dipelajari dipahami, bukan sekedar menghafal fakta. 5) Dalam proses belajar memerlukan bantuan dan bimbingan orang lain. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 11 6) Hasil belajar dibuktikan dengan adanya perubahan dalam diri si pelajar. 7) Latihan dan ulangan perlu akan tetapi harus didahului oleh pemahaman. f. Faktor-Faktor Belajar Menurut Sumadi Suryabarata (1984: 253-258) faktor-faktor yang mempengaruhi belajar ada dua yaitu: 1) Faktor-faktor yang berasal dari luar diri pelajar, faktor ini dapat digolongkan menjadi dua yaitu: a) Faktor-faktor non sosial dalam belajar Kelompok faktor-faktor ini boleh dikatakan juga tak terbilang jumlahnya, seperti keadaan udara, suhu, cuaca, tempat, alat-alat yang diapakai untuk belajar (seperti alat tulis, buku-buku, alat peraga dan lain-lain). Semua faktor-faktor yang telah disebutkan di atas juga faktorfaktor lain yang belum disebutkan harus kita atur sedemikian rupa, sehingga dapat membantu proses atau perbuatan belajar secara maksimal. Letak sekolah atau tempat belajar misalnya harus memenuhi syarat-syarat seperti di tempat yang tidak terlalu dekat kepada kebisingan atau jalan raya, lalu bangunan ini harus memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan dalam ilmu kesehatan. Demikian pula alat-alat pelajaran harus seberapa mungkin diusahakan untuk memenuhi syarat-syarat menurut pertimbangan psikologis dan pedagogik. b) Faktor-faktor sosial Faktor-faktor sosial disini adalah manusia (sesama manusia) baik manusia itu hadir atau kehadirannya itu dapat disimpulkan, jadi tidak langsung hadir. Kehadiran orang atau orang-orang lain pada waktu seseorang sedang belajar, banyak kali mengganggu belajar. Misalnya kalau satu kelas murid sedang mengerjakan ujian lalu terdengar banyak anak-anak lain bercakap-cakap di samping kelas atau seseorang sedang belajar di kamar. Kecuali PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 12 kehadiran yang langsung seperti yang telah dikemukakan di atas, mungkin juga orang lain itu hadir tidak langsung atau dapat disimpulkan kehadirannya, misalnya potret dapat dapat merupakan representasi dari seseorang. Faktor-faktor sosial seperti yang telah dikemukakan di atas itu pada umumnya bersifat mengganggu proses belajar mengajar dan hasil belajar siswa. Biasanya faktor tersebut mengganggu konsentrasi sehingga perhatian tidak dapat ditunjukkan kepada hal yang dipelajari atau aktivitas belajar itu semata-mata. Dengan berbagai cara faktor tersebut harus diatur supaya belajar dapat berlangsung sebaik-baiknya. 2) Faktor-faktor yang berasal dari dalam diri pelajar, faktor ini dapat digolongkan menjadi dua yaitu: a) Faktor-faktor fisiologis Faktor-faktor fisiologis dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu; 1) Keadaan jasmani pada umumnya. Keadaan jasmani ini pada umumnya dapat dikatakan melatarbelakangi aktivitas belajar. Keadaan jasmani yang segar akan lain pengaruhnya dengan keadaan jasmani yang kurang segar, keadaan jasmani yang lelah lain pengaruhnya daripada yang tidak lelah. 2) Keadaan fungsi-fungsi jasmani tertentu terutama fungsi panca indra. Panca indra merupakan hal yang paling penting dalam belajar dan merupakan syarat dapatnya belajar dapat berlangsung dengan baik. Dalam sistem persekolahan dewasa ini diantara panca indra yang paling memegang peranan dalam belajar adalah mata dan telinga. Karena itu adalah menjadi bagi kewajiban setiap pendidikan untuk menjaga, agar panca indra anak dapat berfungsi dengan baik yang PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 13 bersifat kuratif maupun preventif seperti pemeriksaan dokter secara periodik dan menempatkan murid secara baik di kelas. b) Faktor-faktor psikologis Arden N. Fradsen mengemukakan empat hal yang mendorong seseorang untuk belajar adalah sebagai berikut: 1) Adanya sifat ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia yang lebih luas. 2) Adanya sifat kreatif yang ada pada manusia dan keinginan untuk selalu maju. 3) Adanya keinginan untuk mendapatkan simpati dari orang tua, guru, dan teman. 4) Adanya keinginan untuk mendapatkan rasa aman bila mengusai pelajaran. 3. Prestasi Belajar a. Pengertian Prestasi belajar Menurut Winkel (1996:162) bahwa “prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai bobot yang dicapainya.” Sedangkan menurut S. Nasution (1996:17) prestasi belajar adalah :“Kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berfikir, merasa dan berbuat. Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek yakni: kognitif, afektif dan psikomotor, sebaiknya dikatakan prestasi kurang memuaskan jika seseorang belum mampu memenuhi target dalam tiga kriteria tersebut.” Prestasi belajar adalah salah satu hal yang dapat menentukan bahwa seorang siswa dikatakan berhasil atau tidak dalam proses pembelajaranya, siswa berhasil jika mendapatkan nilai yang bagus dan tidak berhasil bila mendapatkan nilai yang kurang bagus. Definisi tentang prestasi belajar menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 14 mata pelajaran yang hasilnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru (Depdikbud, 1988: 700). Menurut Nur Kencana (1986: 62) mengemukakan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai atau diperoleh anak berupa nilai mata pelajaran. Ditambahkan bahwa prestasi belajar merupakan hasil yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar. Jadi pengertian prestasi belajar menurut penulis adalah suatu hasil yang diperoleh seorang siswa dalam melakukan proses belajar sesuai bobot pencapainya yang memenuhi tiga aspek penting yaitu aspek kognitif, afektif dan psikomotor. b. Fungsi Prestasi Belajar Prestasi belajar menjadi sangat penting bagi siswa kerena dengan prestasi belajar siswa dapat mengukur sejauh mana pencapaian hasil belajar yang mereka peroleh. Selain itu menurut Zainal Arifin (1990:3) dalam (http://dhar321.blogspot.com/2010/10/definisipengertian-prestasibelajar.html) prestasi belajar juga memiliki beberapa fungsi utama, yaitu: 1) Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang diperoleh siswa. 2) Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan. 3) Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi pendidikan. 4) Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap siswa c. Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Untuk mencapai prestasi belajar siswa sebagaimana yang diharapkan, maka perlu diperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain; faktor yang berasal dari dalam diri siswa (faktor intern) dan faktor yang berasal dari luar siswa (faktor ekstern) antara lain faktor keluarga, sekolah dan masyarakat. 1) Faktor Intern PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 15 Faktor intern adalah faktor yang tumbuh dari dalam diri siswa itu sendiri dan dapat digolongkan sebagai berikut : a) Kecerdasan Kecerdasan adalah kemampuan belajar disertai kecakapan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan yang dihadapinya. Kemampuan ini sangat ditentukan oleh tinggi rendahnya kecerdasan yang selalu menunjukkan kecakapan sesuai dengan tingkat perkembangan sebaya. b) Minat Minat adalah kecenderungan yang untuk memperhatikan beberapa kegiatan atau suatu hal. Jelaslah bahwa minat mempunyai pengaruh yang besar terhadap suatu kegiatan. Pelajaran yang menarik siswa, akan lebih mudah dipelajari dan disimpan karena menambah semangat siswa dalam belajar sehingga siswa memperoleh penggetahuan yang menetap. c) Bakat Bakat adalah kemampuan tertentu yang dimiliki oleh seseorang yang berasal dari pembawaan lahir. Tumbuhnya keahlian dalam diri seseorang akan sangat ditentukan oleh bakat yang dimilikinya sehubungan dengan perolehan prestasi belajar bidang studi tertentu. Bakat juga memegang peranan penting dalam mencapai prestasi belajar yang baik. Guru atau orang tua tidak boleh memaksa anak untuk melakukan suatu kegiatan yang tidak sesuai dengan bakatnya karena hal tersebut tidak akan mengembangkan bakatnya. d) Motivasi Motivasi adalah dorongan untuk melakukan suatu kegiatan belajar. Dalam kegiatan belajar mengajar akan berhasil apabila seorang siswa mempunyai motivasi yang kuat untuk belajar. Motivasi dapat dibedakan menjadi dua yaitu motivasi intrinsik PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 16 dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah dorongan dari dalam diri siswa atas dasar kesadarannya sendiri untuk melakukan suatu kegiatan belajar. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah dorongan yang datangnya dari luar diri seseorang yang menyebabkan siswa melakukan kegiatan belajar. 2) Faktor Ekstern Faktor Ekstern adalah faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa yang berasal dari luar diri siswa. Menurut Slameto (1995:60) dalam (www.wordpress.com) faktor ekstern yang dapat mempengaruhi belajar adalah “keadaan keluarga, keadaan sekolah dan lingkungan masyarakat.” a) Keadaan Keluarga Keluarga adalah lingkungan terkecil dalam masyarakat tempat seseorang dilahirkan dan tumbuh besar. Adanya rasa aman dalam sebuah keluarga sangat penting dalam menentukan keberhasilan belajar seseorang. Rasa aman tersebut membuat seseorang terdorong untuk belajar secara aktif, karena rasa aman merupakan salah satu kekuatan pendorong dari luar yang dapat menambah motivasi dalam diri siswa untuk belajar sehingga prestasi belajarnya meningkat. b) Keadaan Sekolah Sekolah merupakan lembaga formal pertama yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan belajar siswa, karena itu lingkungan sekolah yang baik dapat mendorong siswa untuk belajar lebih giat. Lingkungan sekolah yang baik meliputi cara penyajian pelajaran, hubungan guru dengan siswa dan fasilitas pendukung kegiatan belajar. Hubungan antara guru dan siswa yang kurang baik akan berpengaruh buruk terhadap hasil belajar siswa itu sendiri. c) Lingkungan Masyarakat PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 17 Lingkungan masyarakat sekitar sangat berpengaruh terhadap perkembangan pribadi anak, sebab kehidupan sehari-hari anak akan lebih banyak dihabiskan untuk bergaul dengan lingkungan tempat mereka berada. Lingkungan masyarakat dapat menimbulkan kesukaran belajar anak, terutama anak sebayanya. Apabila anak-anak sebayanya adalah anak yang rajin belajar, maka anak tersebut akan terangsang untuk mengikuti mereka yang rajin belajar. Sebaliknya apabila anak-anak disekitarnya merupakan kumpulan anak yang nakal yang hanya berkeliaran saja maka anakpun akan terpengaruh hal-hal buruk tersebut. Jadi dapat dikatakan bahwa lingkungan membentuk kepribadian anak, karena dalam pergaulan sehari-hari seorang anak akan selalu beradaptasi dengan kebiasaan-kebiasaan lingkungannya. B. Pembelajaran IPS SD 1. Hakikat Pembelajaran IPS Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan cabang dari ilmu sosial yang mempelajari tentang kehidupan kemasyarakatan yang bahan-bahannya dipandu dari unsur-unsur yang diambil dari berbagai disiplin Ilmu-ilmu Sosial. (Kompas,26 Mei 2003) seperti ekonomi, sejarah, kewarganegaraan dan geografi serta diintegrasikan pula dengan pendidikan budi pekerti yang juga menjadi landasan mental bagi siswa. Menurut Nursid (1984:7) Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah bidang-bidan keilmuan yang mempelajari manusia sebagai anggota masyarakat. Melalui mata pelajaran IPS, siswa juga diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai. Mata pelajaran di SD menggunakan pendekatan interdisipliner, yang mengaitkan berbagai unsur kemasyarakatan, separti kegiatan ekonomi, tata peraturan sosial yang berlaku, tradisi dan budaya suatu masyarakat, dll. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 18 Oleh karena itu mata pelajaran IPS di SD disajikan dalam bentuk terpadu, sehingga siswa memiliki pengetahuan yang menyeluruh dan cukup saat mereka memasuki dunia bermasyarakat saat mereka dewasa kelak. Jadi dapat penulis simpulkan bahwa IPS adalah kajian ilmu yang mempelajari tentang manusia sebagai anggota masyarakat dan juga lingkungan sekitarnya yang berkaitan dengan aspek ekonomi, geografi, sejarah dan kewarganegaraan. 2. Tujuan Pembelajaran IPS Mata Pelajaran IPS bertujuan agar siswa memiliki kemampuan sebagai berikut: a. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya. b. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah dan keterampilan dalam kehidupan sosial. c. Memiliki komitmen dan kasadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan. d. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk di tingkat lokal, nasional dan global. 3. Ruang Lingkup IPS Menurut Depdiknas (2006: 576) bahwa ruang lingkup dalam pembelajaran IPS mempunyai 4 aspek yaitu: a. Manusia, tempat dan lingkungan. b. Waktu, keberlanjutan dan perubahan. c. Sistem sosial dan ekonomi. d. Perilaku ekonomi dan kesejahteraan. C. Standar Kompetensi IPS Kelas V Semester I Mata pelajaran IPS di SD disajikan dalam bentuk terpadu dan terintegrasi dengan disiplin ilmu lain seperti ekonomi, sejarah, kewarganegaraan dan geografi dan juga budi pekerti agar siswa memiliki pengetahuan yang PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 19 menyeluruh dan cukup saat mereka memasuki dunia bermasyarakat kelak serta siap menghadapi tantangan global yang dapat berubah setiap saat. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk Sekolah Dasar, khususnya untuk kelas V semester I adalah : Standar Kompetensi 1. Menghargai Kompetensi Dasar berbagai 1.1. Mengenal makna peninggalan- peninggalan dan tokoh peninggalan sejarah yang berskala sejarah yang berskala nasinal dari masa Hindu-Budha dan nasional Islam di indonesia. pada masa Hindu-Budha Islam, dan keragaman kenampakan alam dan suku bangsa, kegiatan Indonesia. serta ekonomi di 1.2. Menceritakan tokoh-tokoh sejarah pada masa Hindu-Budha dan Islam di indonesia. 1.3. Mengenal keragaman kenampakan alam dan buatan serta pembagian wilayah waktu di indonesia dengan menggunakan peta/atlas/globe dan media lainnya. 1.4. Mengenal keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia. 1.5. Mengenal jenis-jenis usaha dan kegiatan ekonomi di Indonesia. D. Kompetensi Dasar IPS Kelas V Semester I Kompetensi dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah kompetensi dasar 1.5 Mengenal jenis-jenis usaha dan kegiatan ekonomi di Indonesia. Dalam kompetensi dasar tersebut terdapat dua materi pokok yaitu jenis-jenis usaha PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 20 ekonomi dan kegiatan ekonomi di Indonesia. Secara khusus peneliti akan meneliti materi pokok jenis-jenis usaha ekonomi. Dalam materi pokok jenis-jenis usaha ekonomi dibahas tentang jenis-jenis usaha perekonomian masyarakat meliputi usaha pertanian, usaha perdagangan, usaha perikanan, usaha peternakan, industri, ekstraktif, jasa dan jenis usaha menurut pemiliknya meliputi badan usaha milik negara (BUMN), badan usaha milik swasta (BUMS), koperasi. E. Pembelajaran Berbasis Masalah 1. Pengertian Pembelajaran Berbasis Masalah Proses pembelajaran di sekolah dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai metode. Salah satu metode yang bayak diadopsi dalam proses pembelajaran adalah pembelajaran yang Learner Centered dan yang memberdayakan siswa adalah metode Problem Based Learning (PBL) atau yang biasa kita kenal dengan nama Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM). Menurut Susento (2006: 23) Pembelajaran berbasis masalah adalah konsep pembelajaran yang membantu guru menciptakan lingkungan pembelajaran yang dimulai dengan masalah yang penting dan relevan (bersangkut paut) bagi siswa dan memungkinkan siswa memperoleh pengalaman belajar yang lebih realistik. Boud (dalam Wena, 2009: 91) menjelaskan pembelajaran berbasis masaah (PBM) adalah suatu pendekatan pembelajaran dengan membuat konfrontasi kepada siswa dengan masalah-masalah praktis open-ended melalui stimulus dalam belajar. sedangkan menurut Arends (dalam Nurhayati Abbas, 2000: 12) menyatakan bahwa model pembelajaran berdasarkan masalah adalah model pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran siswa pada masalah autentik, sehingga siswa dapat menyusun pengetahuannya sendiri, menumbuhkembangkan keterampilan yang lebih tinggi dan inquiri, memandirikan siswa, dan meningkatkan kepercayaan diri sendiri. pendekatan pembelajaran ini mengutamakan proses belajar dimana tugas guru harus PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI memfokuskan diri untuk membantu siswa mencapai 21 keterampilan mengarahkan diri. pembelajaran berdasarkan masalah penggunaannya di dalam tingkat berfikir lebih tinggi, dalam situasi berorientasi pada masalah, termasuk bagaimana belajar. Barrows Howard dan Kelson dalam Taufiq (2009:21) Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) adalah “Kurikulum dan proses pembelajaran. Dalam kurikulum dirancang masalah-masalah yang menunjang siswa mendapat pengetahuan yang penting, membuat mereka mahir dalam memecahkan masalah, dan memiliki strategi belajar sendiri serta memiliki kecakapan berpartisipasi dalam tim. Proses pembelajarannya menggunakan pendekatan yang sistemik untuk memecahkan masalah atau menghadapi tantangan yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.” Jadi menurut penulis Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) adalah suatu model pembelajaran yang berawal dari suatu masalah nyata dalam kehidupan sehari-hari yang dapat menunjang pengetahuan siswa sehingga siswa dituntut untuk berpikir aktif dalam memecahkan masalah tersebut dan mencari solusi yang tepat guna menghadapi tantangan dalam kehidupan sehari-hari. 2. Karakteristik Pembelajaran Berbasis Masalah Menurut Tan, 2003 dalam Taufiq (2009:22) mengungkapkan ciri-ciri atau karakteristik proses Pembelajaran Berbasis Masalah adalah sebagai berikut : a. Masalah digunakan sebagai awal pembelajaran. b. Masalah yang digunakan merupakan masalah dunia nyata yang disajikan secara mengambang. c. Masalah biasanya menuntut perspektif majemuk, sehingga solusinya menuntut siswa menggunakan dan mendapatkan konsep dari beberapa bidang ilmu. d. Masalah membuat siswa tertantang untuk mendapatkan pembelajaran di ranah pembelajaran yang baru. e. Sangat mengutamakan belajar mandiri. f. Memanfaatkan sumber pengetahuan yang bervariasi. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI g. Pembelajarannya dirancang secara kolaboratif, komunikatif 22 dan kooperatif serta melakukan presentasi. 3. Langkah-Langkah Pembelajaran Berbasis Masalah Menurut Arens (dalam Triyanto, 2009: 97) pada pembelajaran berbasis masalah terdiri dari lima langkah yaitu: a. Orientasi siswa pada masalah Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan secara logis dalam rangka memecahkan masalah. b. Mengorganisir siswa dalam belajar yang meliputi: 1) Guru membagi siswa dalam kelompok. 2) Guru membantu siswa dalam mendefinisikan dan mengorganisir tugas-tugas belajar yang berhubungan dengan masalah. c. Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok. Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen dan penyelidikan untuk mengadakan penjelasan dan pemecahan masalah. d. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya. Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, video dan model dalam membantu mereka membagi tugas dengan temannya. e. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses yang digunakan. 4. Kelebihan Pembelajaran Berbasis Masalah Sesuai dengan namanya, model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) memiliki keunggulan yang terletak pada penyajian ”masalah”. Masalah yang disajikan guru harus dapat merangsang siswa untuk melakukan proses pembelajaran yang baik. Menurut Wee, Kek (2002) dalam Taufiq (2009:32), masalah yang baik untuk disajikan dalam PBM memiliki ciri sebagai berikut : a. Masalah yang disajikan harus mempunyai keaslian dengan dunia kerja. b. Dibangun dengan memperhitungkan pengetahuan sebelumnya. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 23 c. Membangun pemikiran yang metakognitif dan konstruktif. d. Meningkatkan minat dan motivasi dalam pembelajaran. 5. Kelemahan Pembelajaran Berbasis Masalah Model Pembelajaran Berbasis Masalah juga memiliki beberapa kelemahan diantaranya sebagai berikut : a. Membutuhkan persiapan yang kompleks. b. Sulit mencari permasalahan yang relevan. c. Sering terjadi miss-konsepsi dan memerlukan waktu yang panjang. F. Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah pada Mata Pelajaran IPS Pemilihan suatu model pembelajaran yang digunakan guru di sekolah berpengaruh terhadap peningkatan prestasi belajar siswa. Ada berbagai macam model pembelajaran yang dapat digunakan agar dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, diantaranya model pembelajaran inovatif yaitu Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM). Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat digunakan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa karena dengan model pembelajaran ini, siswa dilatih untuk berpikir secara aktif dan kritis terhadap permasalahan yang ada di sekitarnya. Pembelajaran Berbasis Masalah juga dirancang secara menarik, agar siswa merasa lebih senang dan tidak mengalami kebosanan dalam mempelajari setiap materi yang disajikan oleh guru. Jika siswa telah merasakan kegembiraan dalam belajar maka prestasi belajarnya pun akan meningkat secara bertahap. G. Penelitian yang Relevan Penelitian yang relevan dengan penelitian tindakan kelas ini adalah penelitian yang dilakukan oleh : 1. Maria Yosefa Desi Suhartanto (2011) yang berjudul “Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar IPS pada Materi Persiapan Kemerdekaan Indonesia dan Perumusan Dasar Negara Indonesia Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah pada Siswa Kelas V Di SD Kanisius Condongcatur” memberikan hasil yaitu penggunaan model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 24 meningkatkan motivasi dan prestasi belajar IPS pada siswa kelas V di SD Kanisius Condongcatur pada semester genap tahun pelajaran 2010/2011. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Dalam hal ini subyek penelitian adalah siswa kelas V yang berjumlah 32 orang siswa. Data dikumpulkan dengan menggunakan wawancara, kuesioner, tes, observasi dan refleksi. Analisis data penelitian ini menggunakan persentase. Hasil analisis data menunjukkan bahwa penggunaan model Pembelajaran Berbasis Masalah dapat meningkatkan motivasi dan presasi belajar IPS siswa kelas V di SD Kanisius Condongcatur tahun pelajaran 2010/2011, khususnya pada materi Persiapan Kemerdekaan Indonesia dan Perumusan Dasar Negara Indonesia. Peningkatan motivasi belajar siswa terlihat dengan persentase motivasi belajar siswa pada kondisi awal 70,9 dan meningkat pada akhir siklus II yaitu menjadi 75,06. Sedangkan peningkatan prestasi belajar siswa terlihat dari kondisi awal siswa yang mencapai KKM yaitu pada akhir siklus I sebesar 40,62%, dan pada akhir siklus II adalah sebesar 46,87%. 2. Liya Nurhidayah (2011) yang berjudul “Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan sosial (IPS) Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah pada Siswa Kelas IVA Di SD Negeri Ungaran II Semester Genap Tahun Pelajaran 2010-2011” memberikan hasil yaitu penggunaan model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan motivasi belajar dan prestasi belajar siswa kelas IVA SD Ungaran II. Pada peningkatan prestasi belajar siswa ditunjukkan dengan kondisi awal hanya 15 siswa atau 45,45% siswa yang tuntas mencapai KKM dan siklus I meningkat sebanyak 32 siswa atau 96,97% dan siklus II semua siswa tuntas atau sebnayak 100%. Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan prestasi belajar. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 25 H. Kerangka Berfikir Salah satu cara untuk meningkatkan prestasi belajar diperlukan model pembelajaran yang inovatif, menarik dan interaktif. Adapun pembelajaran yang digunakan adalah pembelajaran berbasis masalah. model pembelajaran ini memberikan kesempatan pada siswa untuk berdiskusi, berpendapat di depan kelas, memecahkan masalah berdasarkan kehidupan nyata, dan saling bekerjasama untuk meningkatkan penguasaan pengetahuan terhadap materi yang bersangkutan. Selain itu melatih siswa bertanggungjawab terhadap proses belajar yang dialami sehingga siswa dapat menemukan manfaat dari pembelajaran berbasis masalah. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan prestasi belajar IPS dibandingankan dengan menggunakan metode ceramah (tradisional). A. Hipotesis Tindakan Berdasarkan kajian teori dan kerangka berfikir di atas maka dapat diajukan hipotesis bahwa: 1. Pelaksanaan proses pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan prestasi belajar dalam mata pelajaran IPS tentang kegiatan ekonomi di Indonesia pada siswa kelas V semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014 di SD Negeri Keniten. 2. Penggunakan model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan prestasi belajar dalam mata pelajaran IPS tentang kegiatan ekonomi di Indonesia pada siswa kelas V semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014 di SD Negeri Keniten. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian 1. Tempat penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Keniten yang beralamatkan di Jalan Desa Keniten, Kecamatan Pecalungan, Kabupaten Batang, Jawa Tengah 51273 2. Subyek penelitian Subyek penelitian ini adalah Siswa kelas V SD Negeri Keniten tahun pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 22 orang, yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan. 3. Obyek penelitian Obyek penelitian ini adalah prestasi belajar IPS dengan menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah khususnya pada meteri mengenal jenis-jenis usaha dan kegiatan ekonomi di Indonesia. 4. Waktu penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014 yaitu pada bulan Agustus-Desember 2013. 26 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 27 Tabel 1. Waktu Penelitian Kegiatan Agustus 2 3 4 1. Persiapan a. Pengumpul an data b. Penyusuna n kerangka proposal c. Menyusun Proposal d. Bimbingan dengan dosen e. Pengajuan proposal 2. Pelaksanaan a. Menyiapka n instrumen b. Menyiapka n kelas dan media pembelajar an c. Melaksana kan tindakan I d. Melaksana kan tindakan II 3. Penyusunan laporan a. Pengolaha n hasil penelitian b. Penyusuna n dalam bentuk artikel 4. Ujian 5. Revisi laporan penelitian 6. Penyerahan laporan September 1 2 3 4 Oktober 1 2 3 4 Bulan November Desember 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Januari Februari 2 3 4 1 2 3 4 1 Maret 2 3 4 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 28 B. Desain Penelitian Desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah: Gambar 1. Tahapan siklus I dan siklus II Siklus I Siklus II Rencana tindakan Rencana tindakan Refleksi Pelaksanaan tindakan Observasi (pengumpulan data) Pelaksanaan tindakan Refleksi Observasi (pengumpulan data) C. Rencana Tindakan Penelitian ini akan dilaksanakan dengan dua siklus masing-masing siklus terdiri dari tiga jam pelajaran (3 x 35 menit). Proses penelitian masing-masing meliputi empat tahap yaitu rencana tindakan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. 1. Persiapan a. Meminta ijin untuk mengadakan penelitian di kelas V kepada kepala sekolah SD Negeri Keniten. b. Observasi Observasi dilakukan untuk mendapatkan data prestasi belajar siswa yang berupa daftar nilai IPS dan mengamati kegiatan belajar mengajar dalam mata pelajaran IPS kelas V SD Negeri Keniten. c. Melakukan identifikasi masalah PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 29 Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti mengidentifikasi masalah tentang prestasi belajar siswa materi pokok “mengenal jenis-jenis usaha dan kegiatan ekonomi di Indonesia”. Tahapan pertama adalah mengidentifikasi pembelajaran IPS siswa kelas V SD Negeri Keniten semester ganjil tahun pelajaran 2012/2013. Hal ini untuk mengetahui permasalahan pembelajaran IPS khususnya pada materi pokok tersebut. Dari hasil wawancara diperoleh informasi bahwa prestasi belajar siswa pada materi pokok tersebut masih rendah. Hal ini terbukti dari hasil ulangan pada pembelajaran IPS. Dari 22 orang siswa hanya 9 siswa yang nilainya lebih dari 65 dan 13 siswa yang lain kurang dari 65, dengan ratarata kelas 60,8 padahal KKM pada mata pelajaran IPS adalah 65. Untuk memecahkan permasalahan tersebut, peneliti merencanakan sebuah pembelajaran dengan menggunakan model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) pada mata pelajaran IPS siswa kelas V SD Negeri Kenitan semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014. d. Mengkaji kompetensi dasar dan materi pokok pembelajaran Kompetensi dasar yang mengalami permasalahan yaitu Mengenal jenis-jenis usaha dan kegiatan ekonomi di Indonesia dengan materi pokok Kegiatan ekonomi di Indonesia. e. Mempersiapkan silabus Silabus disusun dengan mengambil satu kompetensi dasar dari lima kompetensi dasar yang ada dalam kurikulum kelas V semester I yang sesuai dengan permasalahan yang diteliti. f. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Langkah berikutnya adalah menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP dibuat tiap pertemuan dalam tiap siklus. g. Menyiapkan alat yang akan digunakan untuk pelaksanaan model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) Alat yang akan digunakan untuk pelaksanaan perlu disusun terlebih dahulu sebelum melaksanakan penelitian. h. Menyiapkan instrumen penelitian PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 30 Langkah terakhir dalam tahap persiapan adalah menyiapkan instrumen penelitian. Lampiran tentang instrumen penelitian dapat dilihat pada lampiran. 2. Rencana Tindakan Setiap Siklus Siklus I a. Perencanaan Tindakan Rencana tindakan siklus I dengan menggunakan model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM). Dalam tahap ini juga ditentukan indikator dan tujuan pembelajaran, kegiatan guru dan siswa, materi pembelajaran, dan evaluasi hasil pembelajaran. Pembelajaran siklus I terdiri dari satu pertemuan atau 3 jam pelajaran. Hasil dari observasi terhadap siswa pada siklus I dijadikan sebagai acuan dalam menentukan tindakan berikutnya. Adapun rencana tindakan siklus I tersebut secara rinci meliputi : 1) Menentukan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan materi pokok pembelajaran yang dituangkan dalam silabus. 2) Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah. 3) Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. 4) Menyiapkan sumber dan media pembelajaran 5) Menyusun instrumen penelitian 6) Membuat Lembar Kerja Siswa 7) Membuat soal evaluasi siklus I b. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan berdasarkan RPP dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Siswa dibagi dalam kelompok, tiap kelompok terdiri dari 5 (lima) anak. 2) Tiap kelompok diberi LKS yang berisi gambar jenis-jenis usaha perekonomian di Indonesia 3) Siswa dalam kelompok menganalisis gambar tersebut. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 31 4) Siswa mendiskusikan gambar tersebut berdasarkan jenis usahanya (pertanian, perikanan, perindustrian, perdagangan, jasa) 5) Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas. 6) Siswa membahas hasil diskusi dengan bimbingan guru. 7) Siswa mengerjakan soal evaluasi siklus I 8) Pemberian tanggapan dan peneguhan dari guru. 9) Mengkoreksi bersama hasil diskusi kelompok tentang jenis-jenis usaha perekonomian di Indonesia. c. Observasi Selama proses pelaksanaan tindakan siklus I, dilakukan pengamatan atau observasi yang berfokus pada masalah penelitian. Pengamatan yang dilakukan peneliti adalah mencatat pengamatan pada lembar pengamatan yang dilakukan oleh teman sejawat. Pada proses ini, pengamat melakukan hal-hal sebagai berikut: 1) Mengobservasi kegiatan siswa dalam proses pembelajaran. 2) Mengobservasi kegiatan siswa dalam proses berkomunikasi dengan anggota kelompok. 3) Melakukan penilaian hasil kerja kelompok dan individu. 4) Melakukan pengumpulan data dan menghitung persentase keberhasilan hasil belajar. d. Refleksi Dalam tahap refleksi ini peneliti mengkaji ulang secara seksama dari hasil tes evaluasi siswa dan didiskusikan bersama. Hal ini dilakukan untuk memahami data yang telah terkumpul dan dijadikan sebagai bahan untuk merevisi tindakan pada siklus I dan merancang tindakan selanjutnya. Adapun hasil diskusi dipergunakan untuk menetapkan tindakan yang perlu diperbaiki dan tindakan refleksi selalu dilakukan setiap selesai tindakan dan observasi sampai berhasil. Hal yang perlu dilakukan pada tahap refleksi antara lain : 1) Mengidentifikasi kesulitan dan hambatan pelaksanaan pembelajaran pada siklus I. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 32 2) Memperbaiki tindakan berdasarkan kesulitan dan hambatan yang ditemukan serta pengolahan nilai yang diperoleh siswa. Siklus II a. Perencanaan Siklus II terdiri dari satu pertemuan atau 3 jam pelajaran. Hasil dari observasi terhadap siswa pada siklus II dijadikan sebagai acuan dalam menentukan tindakan berikutnya. Adapun rencana tindakan siklus II tersebut secara rinci meliputi : 1) Menentukan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan materi pokok pembelajaran yang dituangkan dalam silabus. 2) Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah. 3) Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. 4) Menyiapkan sumber dan media pembelajaran 5) Menyusun instrumen penelitian 6) Membuat Lembar Kerja Siswa 7) Membuat soal evaluasi siklus II b. Pelaksanaan Pada perencanaan siklus ini dilaksanakan pembelajaran satu kali pertemuan selama 3 x 35 menit jika tindakan pada siklus II belum berhasil. Pelaksanaan tindakannya mengacu pada RPP yaitu : 1) Siswa dibagi dalam kelompok, tiap kelompok terdiri dari 4 (empat) anak. 2) Tiap kelompok diberi LKS yang berisi soal pertanyaan yang berhubungan dengan video yang akan ditayangkan oleh guru. 3) Siswa melihat video tentang kegiatan ekonomi yang ada di Indonesia. 4) Siswa menganalisis dan mendiskusikan hasil tayangan video tersebut dengan panduan soal-soal yang ada pada LKS. 5) Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas. 6) Siswa membahas hasil diskusi dengan bimbingan guru. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 33 7) Siswa mengerjakan soal evaluasi siklus II. 8) Pemberian tanggapan dan peneguhan dari guru. 9) Mengkoreksi bersama hasil diskusi kelompok tentang kegiatan perekonomian di Indonesia. c. Observasi Selama proses pelaksanaan tindakan II, dilakukan observasi yang berfokus pada masalah penelitian. Observasi yang dilakukan peneliti adalah mencatat pengamatan pada lembar observasi yang dilakukan oleh teman sejawat. Pada proses ini, pengamat melakukan hal-hal sebagai berikut : 1) Mengobservasi kegiatan siswa dalam proses pembelajaran. 2) Mengobservasi kegiatan siswa dalam proses berkomunikasi dengan anggota kelompok. 3) Melakukan penilaian hasil kerja kelompok dan individu. 4) Melakukan pengumpulan data dan menghitung persentasi keberhasilan hasil belajar. d. Refleksi Siklus II Guru melakukan pengamatan selama proses belajar berlangsung. Membimbing kelompok yang mengalami kesulitan serta mendokumentasikan segala sesuatu pada saat pembelajaran berlangsung. D. Pengumpulan Data dan Instrumen 1. Peubah, Data, Pengumpulan Data dan Instrumen Tabel 2. peubah, Indikator, Data dan Instrumennya No Peubah 1. Prestasi belajar Data yang diperlukan Pengumpulan Instrumen Nilai siswa pada Tes yang berupa Lembar tes untuk siswa siswa yang berupa tes di akhir siklus ulangan pada akhir siklus soal pilihan ganda. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 34 2. Penyusunan Instrumen Instrumen Prestasi Belajar Jenis instrumen yang digunakan yaitu : a. Silabus Silabus disusun sebagai panduan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran berbasis masalah. b. RPP RPP disusun sebagai panduan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran berbasis masalah. c. LKS LKS disusun sebagai panduan siswa dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran berbasis masalah. d. Tes tertulis Tes tertulis disusun sebagai alat untuk mengukur kemampuan siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran berbasis masalah. Pada penelitian ini akan digunakan tes tertulis yang meliputi soal pilihan ganda. Soal-soal disusun berdasarkan kompetensi dasar dan indikator hasil belajar, yang kemudian dikembangkan sendiri oleh penulis dan validasi dibuat dengan cara melakukan konsultasi dengan dosen pembimbing dan guru kelas. Adapun rinciannya adalah : a) Soal pilihan ganda berjumlah 30 soal dengan ketentuan : Skor 1 jika jawaban benar Skor 0 jika jawaban salah Total skor : 30 x 1 = 30 Sehingga skor yang dapat diperoleh siswa jika jawaban benar adalah total skor pilihan ganda. Instrumen yang digunakan dalam penelitian prestasi belajar disusun berdasarkan kisi-kisi sebagai berikut : PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 35 Tabel 3. Kisi-kisi soal tes tertulis siklus I Standar Kompetensi Kompetensi Dasar 1. Menghargai 1.5 Mengenal berbagai jenis-jenis peninggalan dan usaha dan tokoh sejarah kegiatan pada masa ekonomi di Hindu-Budha Indonesia. dan Islam, keragaman kenampakan alam dan suku bangsa, serta kegiatan ekonomi di Indonesia. Indikator Siswa dapat menjelaskan pengertian jenisjenis usaha perekonomian di Indonesia dengan benar. Siswa dapat menyebutkan contoh jenis-jenis usaha perekonomian di Indonesia dengan benar. No Soal 1, 2, 4, 5, 9, 10, 11, 14, 15, 16, 17, 20, 22, 23, 24, 27, 29 3, 6, 7, 8, 12, 13, 18, 19, 21, 25, 26, 28, 30 Tabel 4. Kisi-kisi soal tes tertulis siklus II Standar Kompetensi Kompetensi Dasar 1. Menghargai 1.5 Mengenal berbagai jenis-jenis peninggalan dan usaha dan tokoh sejarah kegiatan pada masa ekonomi di Hindu-Budha Indonesia. dan Islam, keragaman kenampakan alam dan suku bangsa, serta kegiatan ekonomi di Indonesia. Indikator Siswa dapat menyebutkan bentuk-bentuk perekonomian di Indonesia. No Soal 1, 2, 3, 4, 5, 6, 9, 12, 13, 14, 18, 19, 21, 23, 24, 25, 26, 27, 28 7, 8, 10, 11, Siswa dapat menyebutkan contoh 15, 16, 17, 20, 22, 29, 30 kegiatan perekonomian di Indonesia. 3. Validitas Instrumen Dalam penelitian ini menggunakan instrumen berupa tes. Soal tes yang digunakan adalah soal tes pilihan ganda yang berupa masalah yang sudah PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 36 diuji validitas dan reliabilitasnya, sehingga dapat diketahui bahwa tiap itemitem soal tersebut valid dan reliabel. a. Pengujian Validitas Penelitian ini akan menggunakan validitas isi supaya instrumen yang akan digunakan dapat tepat sesuai dengan apa yang akan diukur. Dalam validitas isi, semua instrumen akan diuji menurut standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikatornya. Dalam validitas isi, semua instrumen akan dikonsultasikan dengan orang yang berkompeten di bidang itu. Dalam hal ini adalah guru kelas dan dosen pembimbing. Sehingga instrumen yang akan digunakan dapat tepat sesuai dengan apa yang akan diukur. Validitas adalah taraf sampai dimana suatu tes mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Instrumen dikatakan valid atau sahih apabila instrumen tersebut mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Dengan kata lain validitas berkaitan dengan “ketepatan” alat ukur. Instrumen yang valid akan menghasilkan data yang valid pula. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan validitas konstruk. Validitas konstruksi adalah suatu validitas yang menunjukkan sampai dimana isi suatu tes atau alat ukur sesuai dengan suatu konsep yang seharusnya menjadi isi tes atau alat ukur tersebut atau konstruksi teoritis yang mendasari disusunnya tes atau alat ukur tersebut. Apabila isi item-item yang merupakan suatu kesatuan suatu tes benar-benar sesuai dengan suatu konsep atau konstruksi yang seharusnya menjadi isinya, maka dikatakan tes tersebut memiliki validitas konsep yang tinggi. Jika validitas instrumen rendah maka perlu diketahui butir-butir instrumen mana yang menyebabkan instrumen keseluruhan tersebut jelek. Untuk keperluan inilah perlunya mencari validitas butir istrumen. Menurut Masidjo (1995:142) untuk mengetahui validitas butir digunakan dengan rumus korelasi Product Moment dari Person. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 37 Keterangan rumus : Rxy : koefisien korelasi antara variable X dan Y X : variable X Y : variable Y N : jumlah siswa Penafsiran harga koefisien korelasi dilakukan dengan membandingkan harga rxy kritik. Adapun harga kritik untuk validitas butir instrumen pada penelitian ini adalah 0,239. Artinya apabila rxy lebih besar atau sama dengan 0,239 (rxy ≥ 0,239), nomor butir tersebut dapat dikatakan valid. Sebaliknya apabila rxy lebih kecil dari 0,239 (rxy ≤ 0,239), nomor butir tersebut dikatakan tidak valid. Perhitungan korelasi dilakukan dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS 16 for windows7. Soal evaluasi yang digunakan dalam penelitan ini adalah yang sudah memenuhi kriteria validitas. Berdasarkan hasil uji validitas pada siklus I dari 30 soal pilihan ganda hanya 20 soal yang memenuhi kriteria valid yaitu butir 1, butir 2, butir 4, butir 5, butir 7, butir 8, butir 9, butir 10, butir 12, butir 14, butir 16, butir 18, butir 20, butir 21, butir 23, butir 24, butir 26, butir 27, butir 29 dan butir 30. Sedangkan hasil uji validitas pada siklus II dari 30 soal pilihan ganda hanya 20 soal yang memenuhi kriteria valid yaitu butir 1, butir 3, butir 5, butir 6, butir 8, butir 9, butir 11, butir 12, butir 14, butir 15, butir 17, butir 19, butir 20, butir 22, butir 23, butir 24, butir 25, butir 26, butir 27, butir 29. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI b. 38 Pengujian Reliabilitas Reliabilitas adalah taraf sampai dimana suatu tes mampu menunjukkan konsistensi hasil pengukurannya yang diperhatikan dalam taraf ketepatan dan ketelitian (Masidjo, 1995:209). Metode yang digunakan untuk mengukur taraf reliabilitas pada soal pilihan ganda dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan persamaan Kuder-Richardson. Menurut Masidjo (1995:233) dengan metode Kuder-Richardson akan diperoleh koefisien reliabilitas suatu tes yang tinggi apabila distribusi perolehan skor dari tes tersebut merupakan distribusi normal atau dapat dikatakan bahwa taraf kesukaran tes tersebut cenderung cukupan dan siswa peserta tes merupakan kelompok yang cukup heterogen. Metode persamaan Kuder-Richardson formula (KR-21) merupakan metode yang digunakan untuk menghitung taraf reliabilitas suatu tes dengan dua pilihan jawaban benar – salah (B-S) Adapun Kuder Richardson merumuskan persamaan (KR-21) dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1) Menentukan jumlah rerata skor dengan persamaan Keterangan : M = rata-rata skor N = banyaknya peserta tes (ΣX) = jumlah skor total 2) Menghitung taraf reliabilitas dengan rumus Koefisien Alpha sebagai berikut : = PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 39 Keterangan : r tt = koefisien reliabilitas n = jumlah item S = deviasi standar p = indeks kesukaran q =1–p M = Mean Indeks korelasi yang diperoleh baru menunjukkan hubungan antara dua belah instrumen, Masidjo (1995:219) taraf reliabilitas suatu tes diperoleh dengan menggunakan formula koreksi dari SpearmanBrown, yaitu rtt= Keterangan: rtt = koefisien reliabilitas rgg = koefisien gasal genap Setelah diperoleh indeks angka reliabilitas, langkah selanjutnya adalah mengkonsultasikan angka tersebut dengan tabel r productmoment dengan jumlah N yang sama pada taraf signifikan 1 % atau 5 %. Apabila r hitung lebih besar atau sama dengan r tabel (rh ≥ rt) diartikan ada korelasi yang signifikan, instrumen dianggap reliabel. Sebaliknya apabila r hitung lebih kecil dari r tabel (rh ≤ rt) diartikan tidak ada korelasi yang signifikan, kesimpulan instrumen dianggap tidak reliable. Untuk variabel prestasi dalam penelitian ini, baik siklus I maupun siklus II, harga kritik r product-moment diperoleh harga r untuk jumlah PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 40 responden (N) = 22 dengan taraf signifikan 5% diperoleh dari harga r tabel = 0,631. 4. Analisis Data Untuk memperoleh data diperlukan teknik pengumpulan data yang tepat. Pada penelitian ini akan digunakan dua macam data yaitu data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif akan dianalisis dengan menggunakan acuan PAP II. Sedangkan untuk data kualitatif akan dianalisis dengan dideskripsikan yaitu berupa kalimat-kalimat bermakna. Tingkat penguasaan kompetensi dalam PAP II diperhitungkan menurut tabel berikut : Tabel 5. Tingkat Penguasaan Kompetensi dalam PAP II Persentase 81 % - 100 % 66 % - 80 % 56 % - 65 % 46 % - 55 % Di bawah 46 % Kriteria Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah Peningkatan prestasi belajar dinyatakan dalam nilai rata-rata yang diperoleh melalui langkah-langkah berikut : a. Menghitung skor yang diperoleh oleh masing-masing siswa Nilai siswa = total skor yang diperoleh siswa x 100 Total skor maksimal b. Menentukan skor rata-rata kelas Rata-rata kelas = N1 +N 2 +N 3 + …….+N 32 Jumlah siswa c. Membandingkan skor rata-rata kelas dengan target untuk menentukan kesimpulan apakah terjadi peningkatan atau tidak terjadi peningkatan. d. Menentukan persentase ketuntasan belajar siswa dengan rumus: Jumlah siswa yang tuntas mencapai KKM x 100% Jumlah seluruh siswa PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 41 e. Rubrik penilaian kinerja Tabel 6. Rubrik penilaian kinerja saat diskusi kelompok Aspek yang diamati No Nama Kerjasama Keaktifan Hasil diskusi Kedisiplinan Kekompakan 1. 2. … 32 Keterangan : 1 = kurang sekali 3 = cukup 2 = kurang 4 = baik 5 = baik sekali 5. Penilaian Final NA = penilaian proses + penilaian hasil = ( 40% x …….) + ( 60% x ……..) = …………… E. Indikator Keberhasilan Indikator keberhasilan dalam penelitian ini ditetapkan seperti tabel berikut: Tabel 7. Kondisi Awal Prestasi Belajar Siswa dan Kondisi Prestasi Belajar Siswa pada Akhir Siklus I dan Siklus II yang Diharapkan No 1. Peubah Prestasi belajar Indikator Nilai ratarata siswa Kondisi awal 60,8 Kondisi akhir siklus I II 65 65 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Kondisi Awal Berdasarkan pengamatan yang peneliti lakukan terhadap siswa kelas V selama pembelajaran IPS cenderung rendah. Hal ini terlihat dari metode yang digunakan guru masih konvensional, sehingga pada saat proses pembelajaran banyak siswa yang asyik berbicara dengan dengan teman sebangkunya atau melakukan aktivitas lain yang tidak ada hubungannya dengan materi pelajaran yang sedang berlangsung. Bahkan kalau guru tidak bertanya pada siswa, ada siswa yang tiduran sambil menopangkan dagu di mejanya. Terlebih jika guru mengajarkan materi IPS tanpa menggunakan media belajar apapun (ceramah) membuat proses pembelajaran terasa sangat membosankan bagi siswa. Kalaupun guru menggunakan media belajar, itu hanya berupa gambar yang masih sederhana atau yang biasanya guru ambil atau fotokopi dari buku paket dan ditampilkan kepada siswa. Suasana pembelajaran seperti itu membuat siswa menjadi pasif dalam menggali penggetahuannya, karena pembelajaran IPS hanya diisi dengan ceramah kemudian dilanjutkan dengan mengerjakan soal evaluasi yang terdapat dalam Lembar Kerja Siswa (LKS). Kondisi awal prestasi belajar siswa tersebut dapat dilihat dari hasil mid semester genap sebagai berikut : 42 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 43 Tabel 8. Kondisi Awal Prestasi Belajar Siswa No Nama Siswa 1. AN 2. WA 3. MA 4. AD 5. AF 6. AK 7. EA 8. AT 9. MH 10. SW 11. NA 12. RF 13. FD 14. HS 15. RW 16. SL 17. EF 18. DT 19. NI 20. KA 21. NS 22. DR Jumlah Rata-rata Persentase ketuntasan Jumlah Siswa (N) = 22 Nilai Tertinggi = 80 Nilai Terendah = 42 Nilai 61 50 48 42 52 50 60 66 54 60 75 80 66 70 52 60 72 57 76 65 72 50 1338 60,8 Kriteria Ketuntasan Belajar Siswa Tidak Tuntas tuntas 9 13 40,9% 59,09% Berdasarkan tabel kondisi awal prestasi belajar siswa tersebut, secara ringkas dapat dikelompokkan dalam tabel berikut : PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 44 Tabel 9. Keadaan Awal Prestasi Belajar Siswa No . Nilai Presatasi Persentase Frekuensi Belajar Siswa (%) 1. 81 – 100 - - 2. 66 – 80 8 36,36 3. 56 – 65 5 22,72 4. 46 – 55 8 36,36 Dibawah 45 1 4,54 22 100 5. Jumlah Kriteria Keterang an Sangat Tinggi Rata-rata prestasi Tinggi belajar Cukup siswa = 60,8 Rendah Sangat Rendah Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui tentang kondisi awal prestasi belajar siswa. Dalam tabel tersebut tidak ada siswa yang prestasi belajarnya sangat tinggi dan 8 siswa yang prestasi belajarnya tinggi. Siswa yang prestasi belajarnya cukup 5 siswa atau 22,72%. Sedangkan siswa yang prestasi belajarnya rendah sebanyak 8 siswa atau 36,36%, dan sisanya adalah siswa yang prestasi belajarnya sangat rendah sebanyak 1 siswa atau 4,54%. Supaya lebih jelas, dari data tersebut dapat dibuat diagram sebagai berikut: Diagram 1. Keadaan awal Prestasi Belajar Siswa Sangat Tinggi Tinggi Cukup 36.36 Rendah sangat rendah 36.36 22.72 0 2. Siklus 1 a. Perencanaan Penelitian Siklus I 4.54 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Rencana tindakan siklus I dengan menggunakan 45 model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM). Dalam tahap ini juga ditentukan indikator dan tujuan pembelajaran, kegiatan guru dan siswa, materi pembelajaran, dan evaluasi hasil pembelajaran. Pembelajaran siklus I terdiri dari satu pertemuan atau 3 jam pelajaran. Hasil dari observasi terhadap siswa pada siklus I dijadikan sebagai acuan dalam menentukan tindakan berikutnya. Adapun rencana tindakan siklus I tersebut secara rinci meliputi : 1) Menentukan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan materi pokok pembelajaran yang dituangkan dalam silabus. 2) Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah. 3) Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. 4) Menyiapkan sumber dan media pembelajaran 5) Menyusun instrumen penelitian 6) Membuat Lembar Kerja Siswa 7) Membuat soal evaluasi siklus I b. Pelaksanaan Penelitian Siklus I Siklus I dilaksanakan dalam satu pertemuan. Pertemuan ini dilaksanakan pada hari Selasa, 26 November 2013. Dalam pertemuan ini yang pertama kali dilakukan guru adalah mengucapkan salam dan doa pembukaan. Guru mengecek kehadiran dan kesiapan siswa sebelum pembelajaran dimulai Setelah itu guru melakukan apersepsi dengan bertanya kepada siswa kemudian menyampaikan tujuan pembelajaran. Dalam kegiatan inti, siswa dibagi menjadi 4 kelompok, yang terdiri dari 5-6 orang siswa dalam satu kelompok. Setelah kelompok terbentuk, kemudian siswa menyimak gambar kegiatan ekonomi di indonesia dan juga LKS yang dibagikan guru. Dalam kelompok, siswa melakukan pembahasan secara lebih mendalam tentang jenis-jenis kegiatan ekonomi PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 46 di Indonesia tersebut. Guru memberikan kesempatan bagi siswa untuk bertanya tentang jenis-jenis kegiatan ekonomi di Indonesia. Pada kegiatan akhir, Guru dan siswa menyimpulkan hasil diskusi kemudian dilanjutkan dengan mengerjakan soal-soal evaluasi. Kemudian guru memberi umpan balik dan mengucapkan salam serta doa penutup. c. Hasil Penelitian Siklus I Berdasarkan tes evaluasi yang dilakukan pada akhir siklus I, diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 10. Prestasi Belajar Siswa Siklus I No Nama Siswa 1. AN 2. WA 3. MA 4. AD 5. AF 6. AK 7. EA 8. AT 9. MH 10. SW 11. NA 12. RF 13. FD 14. HS 15. RW 16. SL 17. EF 18. DT 19. NI 20. KA 21. NS 22. DR Jumlah Rata-rata Persentase ketuntasan Nilai 63 56 56 60 70 60 66 66 63 73 66 70 73 86 56 60 66 60 63 66 66 56 1423 64,68 Kriteria Ketuntasan Belajar Siswa Tidak Tuntas tuntas 11 11 50% 50% PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 47 Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa 11 siswa (50%) tuntas dalam memahami materi tentang jenis-jenis kegiatan ekonomi di Indonesia. Namun, masih terdapa 11 siswa (50%) yang belum tuntas dalam memahami materi tersebut. Data dari tabel tersebut dapat dikelompokkan sebagai berikut : Tabel 11. Prestasi Belajar Siswa Siklus I No. Nilai Prestasi Persentase Frekuensi Belajar Siswa (%) Kriteria 1. 81 – 100 1 4,54 Sangat Tinggi 2. 66 – 80 10 45,45 Tinggi 3. 56 – 65 11 50 4. 46 – 55 - - 5. Dibawah 45 - - Jumlah 22 100 Keterangan Rata-rata prestasi Cukup belajar siswa Rendah siklus I = 64,68. Sangat Rendah Berdasarkan tabel tersebut secara jelas dapat digambarkan dalam diagram berikut: Diagram 2. Prestasi Belajar Siswa Siklus I Sangat Tinggi Tinggi 45.45 4.54 Cukup Rendah Sangat Rendah 50 0 0 Berdasarkan diagram di atas dapat terlihat secara jelas bahwa prestasi belajar siswa setelah siklus I meningkat dari kondisi awal PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 48 prestasi belajar siswa. Selama proses pembelajaran juga dilakukan pengamatan atau observasi. d. Refleksi Siklus I Selama siklus I berlangsung, perhatian siswa terhadap pembelajaran IPS masih seperti kondisi awal. Saat kegiatan awal, siswa memperhatikan guru. Pada saat mulai diskusi kelompok, siswa terlihat aktif dan antusias untuk berdiskusi. Namun ada beberapa siswa yang terlihat mengobrol diluar materi yang dibahas dengan teman yang lain. Dalam kelompok pun masih ada siswa yang tidak ikut bekerja sama dengan siswa yang lain. Selama kegiatan diskusi berlangsung, beberapa kelompok sudah dapat memahami petunjuk cara pengerjaan LKS tersebut. Setelah berdiskusi, perwakilan masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas. Selama presentasi, beberapa siswa tidak memperhatikan karena suara yang pelan. Namun tidak sedikit pula siswa yang mengajukan pertanyaan dan mengungkapkan pendapatnya. 3. Siklus II a. Perencanaan Penelitian Siklus II Siklus II terdiri dari 1 kali pertemuan ( 3 x 35 menit ). Pada siklus II ini peneliti melakukan tindakan yaitu : 1) Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dengan menggunakan pembelajaran berbasis masalah 2) Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP ) 3) Menyiapkan sumber dan media pembelajaran 4) Menyusun instrumen penelitian 5) Membuat Lembar Kerja Siswa ( LKS ) 6) Membuat soal tes evaluasi siklus II b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II dilaksanakan dalam satu pertemuan. Pertemuan ini dilaksanakan pada hari Selasa, 3 Desember 2013. Dalam pertemuan ini PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 49 yang pertama kali dilakukan guru adalah mengucapkan salam, doa pembukaan dan mengecek kehadiran dan kesiapan siswa sebelum pembelajaran dimulai. Setelah itu guru melakukan apersepsi dengan menunjukkan sebuah gambar kepada siswa kemudian menyampaikan tujuan pembelajaran. Dalam kegiatan Inti Siswa dibagi menjadi 5 kelompok yang terdiri dari 4-5 orang. Setelah kelompok terbentuk siswa diberi sebuah LKS dan siswa menyimak video tentang bentuk-bentuk kegiatan ekonomi di Indonesia dan mempresentasikan hasil temuan mereka. Pada kegaiatn penutup, Siswa dibimbing guru untuk menyimpulkan hasil diskusi kelompok setelah itu mengerjakan soal evaluasi yang diberikan. Kegiatan pembelajaran ditutup dengan memberikan umpan balik kepada siswa dan doa serta salam penutup. c. Hasil Penelitian Siklus II Berdasarkan tes evaluasi yang dilakukan pada akhir siklus II, diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 12. Prestasi Belajar Siswa Siklus II No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. Nama Siswa AN WA MA AD AF AK EA AT MH SW NA RF FD Nilai 66 50 53 56 70 56 66 70 60 76 70 83 73 Kriteria Ketuntasan Belajar Siswa Tidak Tuntas tuntas PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 14. HS 15. RW 16. SL 17. EF 18. DT 19. NI 20. KA 21. NS 22. DR Jumlah Rata-rata Persentase ketuntasan 86 50 66 73 60 70 66 76 63 1459 66,31 50 14 63,63% 8 36,36% Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa prestasi belajar yang dicapai siswa selama siklus II telah mengalami peningkatan menjadi 14 siswa yang tuntas dalam memahami materi bentuk-bentuk kegiatan ekonomi di Indonesia. Supaya lebih jelas dalam melihat data tersebut, dapat dikelompokkan dalam tabel berikut : Tabel 13. Prestasi Belajar Siswa Siklus II No. Nilai Prestasi Belajar Siswa Frekuensi Persentase (%) 1. 81 – 100 2 9,09 Sangat Tinggi 2. 66 – 80 12 54,54 Tinggi 3. 56 – 65 5 22,72 Cukup 4. 46 – 55 3 13,63 Rendah 5. Dibawah 45 - - Sangat Rendah Jumlah 22 100 Kriteria Keterangan Rata-rata prestasi belajar siswa siklus II = 66,31 Berdasarkan tabel tersebut secara jelas dapat digambarkan dalam diagram berikut: PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 51 Diagram 3. Prestasi Belajar Siklus II sangat tinggi tinggi cukup rendah sangat rendah 54.54 22.72 9.09 13.63 0 Berdasarkan diagram di atas dapat dilihat dengan jelas bahwa prestasi belajar siswa setelah siklus II, sebanyak 9,09% (2 siswa) prestasi belajarnya sangat tinggi dan sebanyak 54,54% (12 siswa) prestasi belajarnya tinggi. Sedangkan siswa yang prestasi belajarnya cukup 22,72% (5 siswa) dan prestasi belajarnya rendah sebanyak 13,63% (3 siswa). Tidak ada yang prestasi belajarnya sangat rendah dalam siklus II ini. d. Refleksi Siklus II Selama pembelajaran siklus II berlangsung, suasana kelas lebih terkendali dibandingkan dengan siklus I. Hal ini merupakan kemajuan yang sangat baik. Selama kegiatan diskusi pun siswa terlihat aktif berdiskusi dengan kelompoknya. Siswa juga antusias mengikuti proses pembelajaran hingga jam pelajaran IPS berakhir. Siswa yang terlibat aktif dalam pembelajaran juga lebih banyak dari pada saat siklus I. B. Komparasi Hasil Penelitian Peningkatan prestasi belajar siswa, dapat dicermati dari hasil evaluasi siswa yang dilakukan pada akhir siklus. Berdasarkan hasil evaluasi yang PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 52 dilakukan sebelum penelitian, akhir siklus I dan akhir siklus II, diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 14. Komparasi Prestasi Belajar Siswa pada Kondisi Awal, Akhir Siklus I dan Akhir Siklus II Tingkat penguasaan No prestasi belajar Kondisi Awal Akhir Siklus I Akhir Siklus II Kriteria Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase 1 81-100 Sangat tinggi - - 1 4,54 2 9,09 2 66-80 Tinggi 8 36,36 10 45,45 12 54,54 3 56-65 Cukup 5 22,72 11 50 5 22,72 4 46-55 Rendah 8 36,36 - - 3 13,63 5 Di bawah 45 Sangat rendah 1 4,54 - - - - Dalam tabel tersebut dapat dilihat komparasi prestasi belajar antara kondisi awal, akhir siklus I, dan akhir siklus II. Antara kondisi awal prestasi belajar siswa dengan prestasi belajar siswa siklus I mengalami kenaikan dan terjadi peningkatan antara prestasi belajar siswa siklus I dengan prestasi belajar siswa pada akhir siklus II. Pada akhir siklus I, sudah tidak ada siswa yang prestasi belajarnya rendah dan sangat rendah, 11 siswa yang prestasi belajarnya cukup, didapati pula 10 siswa yang prestasi belajarnya tinggi dan hanya 1 siswa saja yang prestasi belajarnya sangat tinggi. Setelah akhir siklus II terjadi peningkatan. Sudah tidak ada siswa yang prestasi belajarnya sangat rendah, 3 siswa yang prestasi belajarnya rendah, 5 siswa prestasi belajarnya cukup, 12 siswa diantaranya prestasi belajarnya menjadi tinggi dan 2 siswa prestasi belajarnya menjadi sangat tinggi. Supaya dapat lebih jelas, tabel komparasi tersebut dapat digambarkan dalam diagram berikut ini : PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 53 Diagram 4. Komparasi Prestasi Belajar SiswaKondisi awal, Akhir Siklus I, Akhir Siklus II Sangat Tinggi Tinggi cukup Rendah sangat Rendah 54.54 50 45.45 36.36 36.36 22.72 4.54 0 9.09 4.54 Kondisi Awal 0 22.72 13.63 0 0 Akhir Siklus I Akhir Siklus II Secara lebih rinci, kenaikan prestasi belajar setiap siswa dapat dilihat dalam tabel kenaikan nilai rata-rata sebagai berikut : Tabel 15. Kenaikan Nilai Rata-rata Setiap Siswa Prestasi Belajar No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. Nama AN WA MA AD AF AK EA AT MH SW NA RF FD HS RW SL EF DT NI KA NS DR Kondisi Awal Akhir Siklus I Akhir Siklus II Selisih Akhir Siklus I dan Akhir Siklus II 61 50 48 42 52 50 60 66 54 60 75 80 66 70 52 60 72 57 76 65 72 50 63 56 56 60 70 60 66 66 63 73 66 70 73 86 56 60 66 60 63 66 66 56 66 50 53 56 70 56 66 70 60 76 70 83 73 86 50 66 73 60 70 66 76 63 3 6 3 4 0 4 0 4 3 3 4 13 0 0 4 6 7 0 7 0 10 7 Keterangan Meningkat Menurun Menurun Menurun Tetap Menurun Tetap Meningkat Menurun Meningkat Meningkat Meningkat Tetap Tetap Menurun Meningkat Meingkat Tetap Meningkat Tetap Meningkat Meningkat PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 54 Peningkatan prestasi belajar siswa tersebut dapat dirangkum dalam tabel sebagai berikut : Tabel 16. Pencapaian KKM Pada Kondisi Awal, Akhir Siklus I dan Akhir Siklus II KKM Kondisi Awal Akhir Siklus I Akhir Siklus II 65 60,8 64,68 66,31 C. Pembahasan Berdasarkan kajian teori yang penulis sampaikan, menggungkapkan bahwa Pembelajaran Berbasis Masalah memiliki beberapa kelebihan, salah satu diantaranya adalah meningkatkan prestasi belajar siswa terutama dalam mata pelajaran IPS. Hal tersebut terbukti setelah model pembelajaran tersebut diterapkan dalam pembelajaran IPS pada kelas V di SD Negeri Keniten, khususnya dalam materi Jenis-jenis Usaha dan Kegiatan Ekonomi di Indonesia. Berdasarkan tabel hasil prestasi belajar diatas, dapat dilihat adanya peningkatan prestasi belajar siswa pada siklus I. Pada kondisi awal 9 siswa atau 40,9% yang telah mencapai KKM dan 13 siswa lainnya belum mampu mencapai KKM yang ditetapkan yaitu 65. Pada akhir siklus I terjadi peningkatan dari 22, 11 siswa atau 50% sudah mencapai KKM. Hal ini disebabkan karena siswa masih belum terbiasa mengikuti proses pembelajaran berbasis masalah yang mengharuskan siswa untuk lebih aktif berpikir dengan cara merumuskan masalah yang ada, memberikan gagasan dan menganalisis secara mendalam, mencari informasi tambahan dari sumber yang lain, serta menggabungkan dan menguji informasi baru tersebut untuk dibuat menjadi sebuah laporan. Pada akhir siklus II prestasi belajar siswa juga meningkat, hal ini terbukti dari jumlah siswa yang mampu mencapai KKM meningkat menjadi 14 siswa atau 63,63%. Berdasarkan tabel pencapaian KKM pada kondisi awal, akhir siklus I dan akhir siklus II dapat terlihat dengan jelas bahwa prestasi belajar selalu mengalami peningkatan baik pada akhir siklus I dan akhir siklus II. Pada PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 55 kondisi awal siswa yang telah mencapai KKM adalah 9 siswa atau 40,9% dan pada akhir siklus I naik menjadi 11 siswa atau 50%, hal ini berarti mangalami peningkatan sebesar 9,1%. Setelah dilakukan penelitian, maka prestasi belajar pada akhir siklus II meningkat menjadi 14 siswa atau 63,63% yang telah mencapai KKM dan mengalami peningkatan sebesar 13,63% dari perolehan prestasi belajar pada akhir siklus I. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPS pada materi Jenis-jenis Usaha dan Kegiatan Ekonomi di Indonesia dengan menggunakan model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan keterlibatan siswa pada kegiatan pembelajaran di kelas. Model pembelajaran ini memberikan kesempatan pada siswa untuk berdiskusi, berpendapat di depan kelas, memecahkan masalah berdasarkan kehidupan nyata, dan saling bekerjasama untuk meningkatkan penguasaan pengetahuan terhadap materi yang bersangkutan. Selain itu melatih siswa bertanggungjawab terhadap proses belajar yang dialami sehingga siswa dapat menemukan manfaat dari pembelajaran berbasis masalah. Pembelajaran IPS pada materi Jenis-jenis Usaha dan Kegiatan Ekonomi di Indonesia dengan menggunakan model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) juga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V di SD Negeri Keniten. Hal ini dapat terlihat dari hasil tes evaluasi pada kondisi awal, akhir siklus I dan akhir siklus II sebesar 40,9%. Pada akhir siklus I mengalami peningkatan menjadi 50% dan pada akhir siklus II juga terjadi peningkatan prestasi belajar menjadi 63,63%. B. Saran Berdasarkan kesimpulan diatas ada beberapa saran yang perlu peneliti sampaikan, yaitu : 1. Bagi siswa Model Pembelajaran Berbasis Masalah dapat menjadi salah satu alternatif bagi siswa untuk membantu pelaksanaan proses pembelajaran dan meningkatkan prestasi belajar. 2. Bagi guru kelas Sebaiknya dalam pembelajaran IPS di SD, menggunakan model pembelajaran inovatif seperti misalnya Pembelajaran Berbasis Masalah 56 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 57 sehingga diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan dapat menjadi inovasi bagi guru dalam menyampaikan pembelajaran di kelas. 3. Bagi sekolah Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat menjadi referensi bagi sekolah untuk lebih meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah. 4. Bagi peneliti Model Pembelajaran Berbasis Masalah dapat menjadi salah satu model pembelajaran inovatif yang dapat melatih kemampuan peneliti dalam menyusun sebuah karya ilmiah. 5. Bagi peneliti lain Untuk mengembangkan penelitian sejenis dengan pembelajaran yang berbeda sehingga dapat memperbaiki dan memperkaya penelitian yang sudah ada. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR PUSTAKA Abbas, Nurhayati. 2000. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Berorientasi Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) Program Studi Pendidikan Matematika Program Pasca Sarjana. UNESA Agus Suprijono. 2009. Cooperative Learning. Surabaya : Pustaka Pelajar. Depdiknas. 2006. Standart Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD, MI, dan SDLB. Jakarta: Depdiknas. Dimiyanti dan Mujiono. 1994. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Dimyati, Mahmud. 1989. Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Terapan Edisi I. Yogyakarta: BPFE. Made, Wena. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: PT Bumi Angkasa. Masidjo, Ign. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta : Kanisius. Mustaqim. 2001. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta. Pustaka Belajar. Nursid Sumaatmaja. 1984. Metodologi Pengajaran Ilmi Pendidikan Sosial. Bandung: Alumni. Ratna Wilis Dahar. 1989. Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga. Sumadi Suryabrata. 1984. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Rajawali. Susento. 2006. Strategi Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma. Syah, Muhibbin. 1997. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Edisi revisi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 58 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 59 Syamsiyah, Siti, dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD/MI Kelas 5. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Taufiq, M. Amir. 2009. Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning. Jakarta : Kencana Prenada Media Group. Tim Redaksi KBBI Pusat Bahasa Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi Keempat. Jakarta: Gramedia. Winkel. W.S. 1996. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta : Gramedia. Zaenal Arifin. 1990. Evaluasi Instruksional: Prinsip-Tehnik Prosedur.Bandung: Rosdakarya. (http://dhar321.blogspot.com/2010/10/definisipengertian-prestasi-belajar.html) (www.wordpress.com) Artikel -----------------------, Berbagai Disiplin Ilmu-ilmu Sosial. Kompas Media Nusantara. Jakarta. Edisi 26 Mei 2003. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 60 Lampiran 1 SILABUS Satuan Pendidikan : SD Negeri Keniten kelas / Semester :V/I Mata Pelajaran : Ilmu Penetahuan Sosial Alokasi Waktu : 2 x Pertemuan (6 x 35 menit) Standar Kompetensi :1. Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah pada masa Hindu-Budha dan Islam, keragaman kenampakan alam dan suku bangsa, serta kegiatan ekonomi di Indonesia. Kompetensi Dasar 1.5. Mengenal jenis-jenis usaha dan kegiatan ekonomi di Indonesia Materi Pokok Kegiatan Ekonomi di Indonesia Kegiatan Pembelajaran Siklus I 1) Siswa dibagi dalam kelompok, tiap kelompok terdiri dari 5 anak. (Mengorganisir siswa dalam belajar) 2) Tiap kelompok diberi LKS yang berisi gambar jenis-jenis usaha perekonomian di Indonesia. (Mengorganisir siswa dalam belajar) 3) Siswa dalam kelompok menganalisis gambar tersebut. 4) Siswa mendiskusikan gambar tersebut berdasarkan jenis usahanya : pertanian, perikanan, perindustrian, perdagangan, jasa. (Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok) 5) Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas. (Mengembangkan dan menyajikan hasil karya) 6) Siswa membahas hasil diskusi dengan bimbingan guru. (Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah) 7) Pemberian tanggapan dan peneguhan dari guru. 8) Mengkoreksi bersama hasil diskusi kelompok tentang jenis-jenis usaha perekonomian di Indonesia. (Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah) Alokasi Waktu 3 x 35 menit Indikator Penilaian Sumber Belajar Siklus I 1) Menjelaskan pengertian jenisjenis usaha perekonomian di Indonesia. 2) Menyebutkan contoh jenis-jenis usaha perekonomian di Indonesia. 3) Membuat kesimpulan tentang jenis-jenis usaha perekonomian di Indonesia beserta contohnya. Tes tertulis Indriani, Pramita dan Saefur Rochmat. 2008. IPS Ilmu Pengetahuan Sosial 5 Kelas 5 SD/MI. Bogor: Yudhistira. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 61 Siklus II 1) Siswa dibagi dalam kelompok, tiap kelompok terdiri dari 4 anak. (Mengorganisir siswa dalam belajar) 2) Tiap kelompok diberi LKS yang berisi soal pertanyaan yang berhubungan dengan video yang akan ditayangkan oleh guru. (Mengorganisir siswa dalam belajar) 3) Siswa melihat video tentang kegiatan ekonomi yang ada di Indonesia. 4) Siswa mendiskusikan hasil tayangan video tersebut dengan panduan soal-soal yang ada pada LKS. (Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok) 5) Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas. (Mengembangkan dan menyajikan hasil karya) 6) Siswa membahas hasil diskusi dengan bimbingan guru. (Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah) 7) Pemberian tanggapan dan peneguhan dari guru. 8) Mengkoreksi bersama hasil diskusi kelompok tentang kegiatan perekonomian di Indonesia. (Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah) 3 x 35 menit Siklus II 1) Menyebutkan bentuk-bentuk perekonomian di Indonesia beserta contohnya. Tes tertulis 2) Menyimpulkan bentuk-bentuk perekonomian di Indonesia beserta contohnya. Keniten, November 2013 Mengetahui, Kepala Sekolah Peneliti (Sarjana Tri Darmana, S. Pd.SD) (V. Retno susilowati) Indriani, Pramita dan Saefur Rochmat. 2008. IPS Ilmu Pengetahuan Sosial 5 Kelas 5 SD/MI. Bogor: Yudhistira. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 62 Lampiran 2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (Siklus I) Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Hari/ Tanggal/ Pertemuan ke Kelas/Semester Aspek terkait Alokasi : SD Negeri Keniten : IPS : Selasa, 26 November 2013/I : V/ I : Sejarah, Ekonomi : 3 x 35 menit ( 3 jp ) A. Standar Kompetensi 1. Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah pada masa Hindu-Budha dan Islam, keragaman kenampakan alam dan suku bangsa, serta kegiatan ekonomi di Indonesia. B. Kompetensi Dasar 1.5 Mengenal jenis-jenis usaha dan kegiatan ekonomi di Indonesia. C. Indikator 1.5.1 Menjelaskan pengertian jenis-jenis usaha perekonomian di Indonesia. 1.5.2 Menyebutkan contoh jenis-jenis usaha perekonomian di Indonesia. 1.5.3 Membuat kesimpulan tentang jenis-jenis usaha perekonomian di Indonesia beserta contohnya. D. Tujuan Pembelajaran Siswa dapat menjelaskan pengertian jenis-jenis usaha perekonomian di Indonesia dengan benar. Siswa dapat menyebutkan contoh jenis-jenis usaha perekonomian di Indonesia dengan benar. Siswa dapat membuat kesimpulan tentang jenis-jenis usaha perekonomian di Indonesia beserta contohnya dengan singkat dan benar. E. Materi pokok o Jenis-jenis Usaha dan Kegiatan Ekonomi di Indonesia F. Kegiatan pembelajaran 1. Kegiatan Awal a. Pendahuluan PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 63 Salam, doa, dan presensi. Penyiapan media dan alat peraga. b. Apersepsi Guru memperlihatkan beberapa gambar jenis-jenis usaha perekonomian yang ada di daerah setempat. Siswa menjawab pertanyaan dari guru yang berkaitan dengan gambar tersebut. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa. (Orientasi siswa pada masalah) Menyanyikan lagu “Rayuan Pulau Kelapa”. 2. Kegiatan Inti Siswa dibagi dalam kelompok, tiap kelompok terdiri dari 5 anak. (Mengorganisir siswa dalam belajar) Tiap kelompok diberi LKS yang berisi gambar jenis-jenis usaha perekonomian di Indonesia. (Mengorganisir siswa dalam belajar) Siswa dalam kelompok menganalisis gambar tersebut. Siswa mendiskusikan gambar tersebut berdasarkan jenis usahanya : pertanian, perikanan, perindustrian, perdagangan, jasa. (Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok) Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas. (Mengembangkan dan menyajikan hasil karya) Siswa membahas hasil diskusi dengan bimbingan guru. (Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah) Pemberian tanggapan dan peneguhan dari guru. Mengkoreksi bersama hasil diskusi kelompok tentang jenis-jenis usaha perekonomian di Indonesia. (Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah) 3. Kegiatan Penutup a. Kesimpulan Siswa membuat kesimpulan dengan bimbingan guru. b. Evaluasi Siswa mengerjakan soal evaluasi siklus I c. Refleksi Siswa bersama guru melakukan refleksi tentang materi pelajaran yang sudah dipelajari. G. Nilai kemanusiaan yang ingin dicapai o Bertanggungjawab dan Bekerjasama H. Penilaian o Tes Tertulis PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 64 I. Media o Laptop dan Viewer. o Gambar jenis-jenis usaha perekonomian di Indonesia J. Sumber Belajar o Hakim, Agus Salim. 2004. Pengetahuan Sosial 5. Jakarta: Balai Pustaka. o Syamsiyah, Siti.,dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD/MI kelas 5. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. . Kepala Sekolah (Sarjana Tri Darmana, S.Pd.SD) Keniten, 26 November 2013 Peneliti (V. Retno Susilowati) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 65 Lampiran 3 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (Siklus II) Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Hari/ Tanggal/ Pertemuan ke Kelas/Semester Aspek terkait Alokasi : SD Negeri Keniten : IPS : Selasa, 3 Desember 2013/II : V/ I : Sejarah, Ekonomi : 3 x 35 menit ( 3 jp ) A. Standar Kompetensi 1. Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah pada masa Hindu-Budha dan Islam, keragaman kenampakan alam dan suku bangsa, serta kegiatan ekonomi di Indonesia. B. Kompetensi Dasar 1.5 Mengenal jenis-jenis usaha dan kegiatan ekonomi di Indonesia. C. Indikator 1.5.1 Menyebutkan bentuk-bentuk perekonomian di Indonesia beserta contohnya. 1.5.2 Menyimpulkan bentuk-bentuk perekonomian di Indonesia beserta contohnya. D. Tujuan Pembelajaran Siswa dapat menyebutkan bentuk-bentuk perekonomian di Indonesia beserta contohnya dengan jelas dan benar. Siswa dapat menyimpulkan bentuk-bentuk perekonomian di Indonesia beserta contohnya dengan singkat dan benar. E. Materi pokok o Jenis-jenis Usaha dan Kegiatan Ekonomi di Indonesia F. Kegiatan pembelajaran 1. Kegiatan Awal a. Pendahuluan Salam, doa, dan presensi Penyiapan media dan alat peraga. b. Apersepsi Tanya jawab soal materi yang sudah dipelajari pada siklus I. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. (Orientasi siswa pada masalah) Menyanyikan lagu “Garuda Pancasila”. 2. Kegiatan Inti Siswa dibagi dalam kelompok, tiap kelompok terdiri dari 4 anak. (Mengorganisir siswa dalam belajar) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 66 Tiap kelompok diberi LKS yang berisi soal pertanyaan yang berhubungan dengan video yang akan ditayangkan oleh guru. (Mengorganisir siswa dalam belajar) Siswa melihat video tentang kegiatan ekonomi yang ada di Indonesia. Siswa mendiskusikan hasil tayangan video tersebut dengan panduan soal-soal yang ada pada LKS. (Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok) Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas. (Mengembangkan dan menyajikan hasil karya) Siswa membahas hasil diskusi dengan bimbingan guru. (Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah) Pemberian tanggapan dan peneguhan dari guru. Mengkoreksi bersama hasil diskusi kelompok tentang kegiatan perekonomian di Indonesia. (Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah) 3. Kegiatan Penutup a. Kesimpulan Siswa membuat kesimpulan dengan bimbingan guru. b. Evaluasi Siswa mengerjakan soal evaluasi siklus II. c. Refleksi Siswa bersama guru melakukan refleksi tentang materi pelajaran yang sudah dipelajari. G. Nilai kemanusiaan yang ingin dicapai o Bertanggungjawab dan Menghargai hasil orang lain. H. Penilaian o Tes Tertulis I. Media o Laptop dan Viewer. o Video kegiatan ekonomi di Indonesia. J. Sumber Belajar o Hakim, Agus Salim. 2004. Pengetahuan Sosial 5. Jakarta : Balai Pustaka. o Syamsiyah, Siti.,dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD/MI kelas 5. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Kepala Sekolah (Sarjana Tri Darmana, S.Pd.SD) Keniten, 3 Desember 2013 Peneliti ( V. Retno Susilowati) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 67 Lampiran 4 LEMBAR KERJA SISWA SIKLUS I Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Hari/ Tanggal/ Pertemuan ke Kelas/Semester Aspek terkait Alokasi I. II. : SD Negeri Keniten : IPS : Selasa, 26 November 2013/I : V/ I : Sejarah, Ekonomi : 3 x 35 menit ( 3 jp ) Indikator Hasil Belajar 1.5.1 Siswa dapat menjelaskan pengertian jenis-jenis usaha perekonomian di Indonesia dengan benar. 1.5.2 Siswa dapat menyebutkan contoh jenis-jenis usaha perekonomian di Indonesia dengan benar. 1.5.3 Siswa dapat membuat kesimpulan tentang jenis-jenis usaha perekonomian di Indonesia beserta contohnya dengan singkat dan benar. Petunjuk (Untuk Siswa) Perhatikan gambar-gambar di bawah ini! PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI III. 68 Kegiatan Belajar A. Kegiatan Belajar 1 Siswa diminta untuk memperhatikan gambar-gambar di atas. B. Kegiatan Belajar 2 Siswa diminta untuk menyebutkan jenis-jenis usaha kegiatan ekonomi sesuai dengan gambar. Refleksi (dijawab siswa setelah kegiatan belajar selesai) : 1. Kesulitan apa yang masih kamu alami? 2. Bagaimana perasaanmu setelah mempelajari tema ini? 3. Apa rencana tindak lanjutnya? PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 69 Lampiran 5 LEMBAR KERJA SISWA SIKLUS II Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Hari/ Tanggal/ Pertemuan ke Kelas/Semester Aspek terkait Alokasi I. II. III. : SD Negeri Keniten : IPS : Selasa, 3 Desember 2013/II : V/ I : Sejarah, Ekonomi : 3 x 35 menit ( 3 jp ) Indikator Hasil Belajar 1.5.1 Siswa dapat menyebutkan bentuk-bentuk perekonomian di Indonesia beserta contohnya dengan jelas dan benar. 1.5.2 Siswa dapat menyimpulkan bentuk-bentuk perekonomian di Indonesia beserta contohnya dengan singkat dan benar. Petunjuk (Untuk Siswa) Perhatikan video tentang kegiatan ekonomi di Indonesia yang diputarkan oleh guru! Kegiatan Belajar A. Kegiatan Belajar 1 Siswa melihat video tentang kegiatan ekonomi di Indonesia. B. Kegiatan Belajar 2 Siswa menyebutkan bentuk usaha perekonomian di Indonesia sesuai dengan video yang dilihat. Refleksi (dijawab siswa setelah kegiatan belajar selesai) : 1. Kesulitan apa yang masih kamu alami? 2. Bagaimana perasaanmu setelah mempelajari tema ini? 3. Apa rencana tindak lanjutnya? PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 70 Lampiran 6 Soal Evaluasi Siklus I 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. Kegiatan ekonomi dapat diusahakan secara . . . . a. Perseorangan c. Kekeluargaan b. Kelompok d. Perseorangan dan kelompok Usaha pertanian adalah usaha yang menghasilkan . . . . a. Bahan pangan c. Hewan ternak b. Jasa d. Bahan kerajinan Contoh usaha di bidang pertanian adalah . . . . a. Berkebun c. Kerajinan tangan b. Berdagang d. Pariwisata Petani yang menggarap tanah bukan miliknya disebut petani . . . . a. Pemilik c. Penggarap b. Penyewa d. Tambak Sejenis unggas biasa diternakkan untuk daerah . . . . a. Pegunungan b. Wilayah pertanian dengan banyak rumput c. Wilayah pertanian dengan sedikit rumput d. Pantai Hewan-hewan berikut yang termasuk ternak unggas adalah . . . . a. ayam, itik, dan burung c. Kambing, domba, dan kelinci b. sapi, kerbau, dan kuda d. Ayam, kambing, dan biri-biri Jenis binatang yang tidak diternakkan di daerah yang mempunyai wilayah pertanian dengan banyak rumput . . . . a. sapi c. Kambing b. kerbau d. Ayam Barang tambang di bawah ini yang dapat digunakan sebagai bahan bakar adalah . . . . a. Tembaga c. Belerang b. Batu bara d. Timah Usaha di bidang jasa biasanya dilakukan dalam bentuk . . . . a. pengabdian c. Penambangan b. pelayanan d. Pertanian Jenis usaha yang menjual barang secara eceran disebut . . . . a. warung c. Eksportir b. grosir d. Importir Berikut ini yang bukan termasuk bentuk usaha informal adalah . . . . a. Pedagang keliling c. Pedagang kakai lima b. Koperasi d. Pedagang asongan Contoh usaha di bidang jasa adalah . . . . a. Tukang cukur c. Penambang b. Perajin d. Nelayan Contoh kegiatan ekonomi di bidang ekstraktif adalah . . . . a. pertanian c. Perikanan PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 71 b. perkebunan d. Pertambangan Pembagian industri menurut jumlah tenaga kerjanya, kecuali . . . . a. industri rumah tangga c. Industri sedang b. industri kecil d. Industri mesin dan logam dasar Jenis industri dengan jumlah tenaga kerja 100 orang atau lebih termasuk industri . . . . a. rumah tangga c. Sedang b. kecil d. Besar Jumlah tenaga kerja industri sedang (menengah) adalah . . . . a. 1 – 5 orang c. 20 – 99 orang b. 6 – 19 orang d. 100 orang atau lebih Pembagian industri berdasarkan jenisnya, kecuali . . . . a. industri kecil c. Aneka industri b. industri sedang d. Industri kimia dasar Contoh dari pedagang kecil adalah . . . . a. pedagang kaki lima c. Pengekspor b. pedagang mobil d. Pengimpor Di bawah ini yang bukan merupakan usaha bidang pariwisata . . . . a. Keindahan alam c. Kesenian b. Sosial budaya d. Perkebunan teh Pembuatan batik termasuk dalam jenis usaha . . . . a. Peternakan c. Perikanan b. Kerajinan d. Pertanian Perak (perhiasan), gerabah, aksesoris, dan tas adalah contoh hasil dari industri . . . . a. Pertanian c. Kerajinan b. Perikanan d. Pertambangan Yang bukan merupakan usaha bidang produksi adalah . . . . a. Usaha dagang c. Usaha peternakan b. Usaha pertanian d. Usaha perkebunan Suatu kegiatan usaha yang memperoleh pendapatan dari kegiatan memperjualbelikan barang disebut . . . . a. Usaha jasa c. Usaha dagang b. Usaha produksi d. Usaha jasa dan produksi Pedagang yang tidak menetap dan berdagang dengan berkeliling disebut . . . . a. Pedagang tetap c. Pedagang kaki lima b. Pedagang asongan d. Pedagang musiman Berikut ini yang termasuk tanaman perkebunan adalah . . . . a. jagung, singkong, dan kopi c. Kopi, kelapa sawit, dan teh b. padi, teh, dan karet d. Padi, jagung, dan cengkeh Budidaya udang dengan tambak/payau merupakan usaha dalam bidang . . . . a. perikanan c. Perdagangan b. peternakan d. Perindustrian Montir memberikan pelayanan jasa di bidang . . . . a. bank c. Perbengkelan b. industri d. Transportasi laut PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 28. Guru bekerja di bidang . . . . a. layanan masyarakat c. Kerja sosial b. layanan pendidikan d. Jasa 29. Salah satu kelebihan usaha perorangan adalah . . . . a. Ketersediaan modal terbatas b. Semua keuntungan dinikmati bersama c. Semua keuntungan dinikmati sendiri d. Kemampuan tenaga pengelola terbatas 30. Berikut ini adalah pasangan yang tidak tepat, yaitu . . . . a. guru – jasa c. Bank – jasa b. nelayan – barang d. Montir – barang 72 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 73 Lampiran 7 Soal Evaluasi Siklus II 1. Badan usaha yang modalnya dihimpun dari beberapa orang dengan cara menjual saham adalah . . . . a. Firma (Fa) c. Perseroan Terbatas (PT) b. Persekutuan Komanditer (CV) d. Perusahaan Umum (Perum) 2. Perusahaan negara yang seluruh modalnya diperoleh dari negara dinamakan . . . . a. Firma (Fa) c. Perseroan Terbatas (PT) b. Persekutuan Komanditer (CV) d. Perusahaan Umum (Perum) 3. Perusahaan negara yang modalnya terdiri atas saham-saham adalah . . . . a. CV c. Persero b. PT d. Perum 4. Modal utama usaha perseorangan berasal dari . . . . a. Harta pribadi c. Setoran sekutu diam b. Simpanan anggota d. Penjualan saham 5. Modal Perseroan Terbatas (PT) berasal dari . . . . a. Pinjaman pemerintah c. Penjualan saham b. Iuran karyawan d. Pinjaman bank 6. Anggota pasif yang dimiliki CV bertanggung jawab atas . . . . a. Sebatas modal yang ditanam dalam CU b. Seluruh harta kekayaan CV c. Simpanan pokok d. Seluruh saham yang dimiliki CV 7. Contoh perseroan yang ada di Indonesia, kecuali . . . . a. PT Telkom c. PT Semen Gresik b. PT PLN d. PT Coca Cola 8. Salah satu contoh perusahaan daerah adalah . . . . a. PT Telkom c. PT Pos Indonesia b. PDAM d. PT PLN 9. Badan usaha yang tujuannya tidak hanya mencari keuntungan tetapi juga ingin mensejahterakan anggotanya, adalah . . . . a. PT c. Koperasi b. Persero d. Perum 10. Contoh simpanan setiap anggota koperasi, kecuali . . . . a. Simpanan pokok c. Simpanan wajib b. Simpanan suka-suka d. Simpanan sukarela 11. Simpanan setiap anggota koperasi yang besar dan jumlahnya tidak ditentukan adalah . . . a. Simpanan pokok c. Simpanan wajib b. Simpanan suka-suka d. Simpanan sukarela 12. Keuntungan koperasi yang diperoleh dalam setahun akan dibagi ke setiap anggotanya dalam bentuk . . . . a. Saham c. Sisa Hasil usaha (SHU) b. Simpanan pokok d. Simpanan wajib PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 74 13. Badan usaha yang sesuai dengan UUD 1945 pasal 33 adalah . . . . a. PT c. Persero b. Koperasi d. Perum 14. Badan usaha milik negara yang memiliki tujuan selain melayani masyarakat juga mencari keuntungan adalah . . . . a. Persero c. PT b. Perum d. Firma (Fa) 15. Pemilik saham sama dengan pemilik perusahaan adalah contoh badan usaha . . . . a. CV c. Firma b. PT d. Perum 16. Contoh badan usaha di Indonesia, kecuali . . . . a. Toko-toko online c. Badan usaha swasta b. BUMN d. Koperasi 17. Bentuk simpanan yang dibayarkan setiap bulan oleh anggota koperasi dengan jumlah yang sudah ditetapkan bersama disebut simpanan . . . . a. Pokok c. Sukarela b. Wajib d. Suka-suka 18. Bapak Koperasi Indonesia adalah . . . . a. Ir. Soekarno c. Moh. Hatta b. Suharto d. Moh. Yamin 19. Koperasi berasal dari kata cooperation yang berarti . . . . a. Bergotong royong c. Bekerja keras b. Bekerja saama d. Bekerja sungguh-sungguh 20. Koperasi yang menyediakan barang-barang kebutuhan sehari-hari disebut koperasi . . . . a. Produksi c. Jasa b. Konsumsi d. Simpan pinjam 21. Lambang koperasi yang menggambarkan bahwa koperasi bertujuan untuk menyejahterakan para anggotanya adalah . . . . a. Roda bergigi c. Padi dan kapas b. Pohon beringin d. Rantai besi 22. Perusahaan negara yang tidak bergerak di bidang transportasi adalah . . . . a. PT Pelni c. PT Jamsostek b. PT DAMRI d. PT Garuda Indonesia 23. Koperasi adalah bentuk perekonomian yang sesuai dengan UUD 1945 Pasal . . . . a. 33 Ayat (1) c. 37 Ayat (1) b. 33 Ayat (3) d. 27 Ayat (1) 24. Koperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat terdapat pada . . . . a. UU No. 25/1996 c. UU No. 26/1996 b. UU No. 26/1992 d. UU No. 25/1992 25. Landasan Idiil koperasi adalah . . . . a. Pancasila c. UU No. 25/1992 b. UUD 1945 d. Kekeluargaan 26. Landasan Struktural koperasi adalah . . . . a. Pancasila c. UU No. 25/1992 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 27. 28. 29. 30. 75 b. UUD 1945 d. UU No. 26/1992 Landasan Mental koperasi adalah . . . . a. Kekeluargaan b. Pancasila c. Bergotong royong d. Rasa karsa, rasa setia kawan, kesadaran berpribadi Berikut ini yang bukan termasuk ciri dari koperasi adalah . . . . a. Mengutamakan kesejahteraan anggota b. Mengutamakan keuntungan c. Berasaskan kekeluargaan d. Bentuknya usaha bersama Perusahaan milik negara yang bergerak dalam bidang transportasi darat adalah . . . . a. PT Pelni c. PT Garuda Indonesia b. PT KAI d. PT DAMRI Badan usaha yang bergerak di bidang sosial, keagamaan, dan kemanusiaan disebut . . . . a. Yayasan c. PT b. Koperasi d. Firma PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 8 KUNCI JAWABAN SIKLUS I 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. D A A C A A D B B A B A D D D C A A D B C A C B C A C B C D 76 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 9 KUNCI JAWABAN SIKLUS II 1. C 2. D 3. C 4. A 5. C 6. A 7. D 8. B 9. C 10. B 11. D 12. C 13. B 14. B 15. C 16. A 17. B 18. C 19. B 20. B 21. C 22. C 23. A 24. D 25. A 26. B 27. D 28. B 29. D 30. A 77