BAB IV PENULISAN DAN PENYELESAIAN PESAN--PESAN BISNIS PESAN • Kelanjutan setelah proses perencanaan pesan bisnis yaitu MENULIS PESAN dan MENYELESAIKAN PESAN. Menulis pesan berkaitan dengan upaya untuk mengorganisir pesan dan memformulasikan pesan. Menyelesaikan pesan meliputi kegiatan menyunting, memproduksi dan mencetak pesan. Pengorganisasian Pesan • Pengorganisasian pesan erat kaitannya dengan penyusunan kata, kalimat, dan paragraf. • Pesan diorganisasikan dengan baik, bila kata, kalimat, dan paragraf yang digunakan adalah sederhana, mudah dimengerti, dan dapat dilaksanakan. • Sebaliknya bila pesan tidak diorganisir dengan baik maka pesan tidak dapat mencapai sasaran dan respon audien tidak seperti yang diharapkan. Pesan-pesan yang Tidak Terorganisi dengan Baik Menurut Djoko Purwanto (2011:102), Bovee & Thill (2007:144). Dewi (2007:65) ada beberapa hal yang dapat menyebabkan pesan-pesan tidak terorganisasi dengan baik. 1. Bagian awal terlalu panjang (bertele-tele), sehingga akan mempersulit penerima dalam memahami maksud pesan. 2. Memasukan informasi yang tidak relevan, sehingga mengkaburkan pesan pokok dan membuang waktu untuk membacanya. 3. Menyajikan ide-ide secara tidak logis, sehingga subtansi pesan sulit dipahami. 4. Informasi penting sering terlupakan, karena perhatian terpusat pada penyadian ide pendukung dan pelengkap. Cara Pengorganisasian Pesan Cara Pengorganisasian Pesan Untuk mencapai pengorganisasian yang baik diperlukan tiga langkah yaitu (Dewi, 2007:66) : Untuk mengorganisasi pesan-pesan dengan baik, ada 4 (empat) hal yang diperhatikan (Djoko Purwanto, 2011: 103): 1. Menetapkan ide/gagasan pokok. 2. Mengelompokkan ide/gagasan 3. Memutuskan pola/pendekatan urutan gagasan. Komunikasi dan Negosiasi Bisnis 1. Subjek dan Tujuan haruslah jelas. 2. Semua informasi harus berhubungan dengan Subjek dan Tujuan. 3. Ide-ide harus dikelompokkan dan disajikan dengan cara yang logis. 4. Semua Informasi yang penting harus sudah tercakup. 1 Cara Pengorganisasian Pesan Menetapkan Ide Pokok Pesan yang tersusun dengan baik akan membantu audiens: 1. Memahami pesan yang disampaikan. 2. Menerima Pesan. 3. Menghemat Waktu. 4. Mempermudah Komunikator. Semua pesan bisnis memiliki tujuan umum dan tujuan khusus. Menetapkan Ide Pokok Bila pesannya panjang dan kompleks maka perlu dibuat outline yang berfungsi: Membayangkan hubungan antara bagian yang satu dengan bagian lainnya. Menuntun penyampaian ide-ide secara lebih sistematis, efisien dan efektif. Susunan suatu outline digolongkan menjadi. Ide pokok yaitu yang menjadi inti/tema sentral pesan Poin pendukung, sebagai ide pendukung ide pokok Ilustrasi yang berupa bukti-bukti yang berhasil dikumpulkan. Subyek yang luas atau topik dari setiap pesan bisnis dipadatkan menjadi satu ide pokok–yaitu pernyataan spesifik mengenai topik pesan. (lihat gambar 4.1) Tabel 4.1. Mendefinisikan Topik dan Ide Pokok Tujuan Umum Tujuan Khusus Topik Ide Pokok Memberi informasi Memberitahu cara Klaim membuat berkas asuransi klaim asuransi Penyimpanan berkas yang tepat oleh menghemat waktu dan uang perusahaan Membujuk Meminta TM menyetujui kenaikan anggara litbang Para pesaing membelanjakan dana yang lebih banyak untuk litbang daripada perusahaan kita Anggaran litbang Kolaborasi Menghimpun ide- Pembayaran Mengkaitkan gaji ide untuk sistem insentif dengan laba, insentif yang mengmemotivasi karyawan dan kaitkan gaji dengan mengurangi kompensasi laba. di tahun-tahun sulit. Sumber: Bovee & Thill. (2007:148) Komunikasi Bisnis Mengelompokkan Ide Memilih Pendekatan • Ide pokok umumnya didukung oleh beberapa ide pendukung. Setelah mendefinisan ide, langkah berikutnya adalah menentukan urutan yang akan digunakan dalam penyajian ide. Terdapat dua pendekatan yang dapat digunakan yaitu: 1. Pendekatan Langsung / deduktif / Direct Approach. Dimana ide pokok ditempatkan di bagian awal diikuti ideide pendukung berupa argumentasi atau bukti-bukti. Pendekatan ini digunakan bila audiens diperkirakan akan bereaksi positip atau menyenangkan saat menerima pesan. 2. Pendekatan Tak Langsung / Induktif / In-Direct Approach Argumentasi atau bukti-bukti pendukung disajikan di awal lalu diikuti ide pokok. Pendekatan ini digunakan bila audiens diperkirakan bereaksi negatif atau tidak menyenangkan saat menerima pesan. Dalam menyiapkan pesan yang panjang dan kompleks maka perlu dibuat outline yang berfungsi: Membayangkan hubungan antara bagian yang satu dengan bagian lainnya. Menuntun penyampaian ide-ide secara lebih sistematis, efisien dan efektif. Susunan suatu outline digolongkan menjadi. Ide pokok yaitu yang menjadi inti/tema sentral pesan Poin pendukung, sebagai ide pendukung ide pokok Ilustrasi yang berupa bukti-bukti yang berhasil dikumpulkan. Komunikasi dan Negosiasi Bisnis 2 Gb. 4.2. Memilih Antara Pendekatan Langsung dan Tidak Langsung. Pendekatan langsung Reaksi penerima Ingin sekali/tertarik/senang/netral Pembukaan Memulai dengan ide pokok, pesan permintaan, atau berita baik Isi pesan Penutupan pesan Berikan detail-detail yang perlu Tutup komentar yang menyenangkan Pendekatan tidak langsung Tidak senang Tidak tertarik/ tidak mau Mulai dengan pernyataan netral sebagai transisi ke alasan untuk berita buruk Mulai dengan pernyataan atau pertanyaan yang dapat menarik perhatian Berikan alasan untuk menjelaskan jawaban negatif. Sampaikan berita buruk dan berikan saran positif Bangkitkan minat penerima. Bangun keinginan utk mengikuti Tutup dengan ramah Mintalah untuk melakukan tindakan 3. Pesan Bad News Yaitu pesan-pesan yang tidak menyenangkan dan berpotensi menimbulkan kekecewaan (misal penolakan lamaran kerja, penolakan kredit). Sebaiknya pakai pendekatan tidak langsung. 4. Pesan Persuasif Yaitu pesan yang bertujuan membujuk, karena penerima diperkirakan tidak tertarik pada pesan tersebut. Cocok pakai pendekatan tidak langsung. PEMILIHAN KATA YANG TEPAT • Dalam menyampaikan pesan-pesan bisnis baik secara lisan maupun tertulis perlu memperhatikan hal-hal yang berikut; a. Gunakan kata yang familier/dikenal, dan lazim digunakan dan sesuai dengan pendidikan dan pengalaman audiens b. Pilih kata-kata yang singkat dalam menyampaikan pesan bisnis c. Hindari kata-kata yang bermakna ganda dan multitafsir. Komunikasi dan Negosiasi Bisnis Berdasarkan kemungkinan reaksi audiens, (empat) bentuk organisasi pesan terdapat 4 1. Permintaan Langsung (Direct request) Yaitu pesan bisnis dalam bentuk surat atau memo yang penyampaian nya langsung pada poin yang dituju. Tipe ini lebih cocok bila audien diperkirakan tertarik (msl penawaran produk baru) dan sebaiknya menggunakan pendekatan langsung. 2. Pesan Rutin, Good News atau Goodwill Pesan rutin adalah pesan yang disampaikan secara rutin. Good news atau goodwill adalah berita baik (misal penurunan harga) yang menimbulkan reaksi menyenangkan dari penerima. Cocok menggunakan pendekatan langsung Memformulasikan pesan • Memformulasikan pesan penyusunan naskah bisnis. adalah proses • Dalam penyusunan naskah untuk pertama kali, yang perlu mendapat perhatian adalah menentukan gaya dan nada. – Gaya adalah cara menggunakan kata-kata, kalimat dan paragrap untuk mencapai nada atau kesan secara keseluruhan. – Gaya dapat diubah-ubah untuk menciptakan nada yang sesuai dengan peristiwa. MEMBUAT KALIMAT YANG EFEKTIF • Kalimat harus disusun secara sadar dan sengaja untuk mencapai daya informasi yang tepat dan baik. • Terdapat tiga jenis kalimat (Djoko Purwanto, 2011:119) yaitu; – Kalimat Sederhana, yaitu kalimat yang hanya memiliki satu induk kalimat (satu subyek dan satu predikat). Misal: Saya membeli buku Komunikasi Bisnis di Gramedia kemarin Andi mengirim pesanan buku ke konsumen – Kalimat Majemuk, yaitu berisi dua atau lebih klausa independen, dan dihubungkan kata penghubung seperti dan, atau, tetapi. Misal: Adik membeli kertas dan Kakak mebeli buku. Omzet penjualan nain 10%, tetapi keuntungan menurun 15%. – Kalimat Kompleks, yaitu berisi sebuah klausa independen dan satu atau lebih klausa dependen sebagai anak kalimat. Misal: Meskipun gaji tidak naik, para pegawai bekerja sebagaimana biasa. 3 MEMBUAT KALIMAT YANG EFEKTIF CARA MENGEMBANGKAN PARAGRAF • Jika memiliki dua ide yang memiliki tingkat kepentingan sama gunakan kalimat majemuk atau penggabungan kedua kalimat sederhana. • Suatu paragraf dapat dikembangkan dengan (Djoko Purwanto, 2011;120) ; • Jika salah satu ide memiliki tingkat kepentingan yang lebih rendah, maka gunakan kalimat kompleks. Komunikasi dan Negosiasi Bisnis – Ilustrasi. Memberikan contoh dapat memberikan gambaran yang dapat memperjelas ide pokok – Perbandingan, yang menguraikan persamaan dan perbedaan ide pokok. – Pembahasan sebab akibat, yang memusatkan uraian pada alasan-alasan mengenai sesuatu. – Klasifikasi, yaitu memecah ide umum menjadi beberapa kategori spesifik. – Pembahasan pemecahan masalah. 4