BAB II LANDASAN TEORI

advertisement
10
BAB II
LANDASAN TEORI
2. 1
Komunikasi Massa
Terdapat berbagai macam pendapat tentang komunikasi massa. Ada yang
menilai dari segmen khalakanya, dari segi medianya dan ada pula dari sifat pesannya.
Banyak ragam dan titik tekan yang dikemukakan. Namun, dari sekian banyak defenisi
itu ada benang merah kesamaan defenisi satu sama lain. pada dasaranya komunikasi
massa adalah komunikasi melalui media massa (media cetak dan elektronik). Sebab,
awal perkembangannya saja, komunikasi massa berasal dari pengembangan kata media
of mass communication (media komunikasi massa). Ada banyak versi tentang bentuk
media massa dalam komunikasi massa. Dan dari sekian banyak defenisi bisa dikatakan
media massa bentuknya antara lain media elektronik (televisi, radio), media cetak (surat
kabar, majalah, tabloid), buku, dan film (Nurudin, 2007: 4-5). Media Massa pada
dasaranya dapat dibagi menjadi dua kategori, yakni media massa cetak dan media
elektronik. Media cetak yang dapat memenuhi kriteria sebagai media massa adalah surat
kabar dan majalah. Sedangkan media elektronik yang memenuhi kriteria media massa
adalah radio siaran, televisi, film, media on-line (internet) (Ardianto et al, 2007: 103) .
Media massa merupakan salah satu komponen atau saran yang memungkinkan
berlangsungnya proses yang dimaksud.
Dalam defenisi Meletzke, komunikasi diartikan sebagai setiap bentuk
komunikasi yang menyampaikan pernyataan secara terbuka melalui media penyebaran
10
11
teknis secara tidak langsung dan satu arah pada publik yang tersebar (Rakhmat, 2003:
188)
Selain itu, komunikasi massa bersifat anonim dan heterogen. Dalam komunikasi
massa, komunikator tidak mengenal komunikan (anonim), karena komunikasinya
menggunakan media dan tidak tatap muka. Disamping anonim, komunikan komunikasi
massa adalah heterogen, karena terdiri dari berbagai lapisan masyarakat yang berbeda,
yang dapat dikelompokkan berdasarkan faktor: usia, jenis kelamin, pendidikan,
pekerjaan, latar belakang budaya, agama, dan tingkat ekonomi (Ardianto et al, 2007:
103) .
Komunikasi massa menggunakan mendia massa sebagai media untuk
menyalurkan informasi. Media massa yang dimaksud di sini adalah media cetak, media
elektronik, dan cyber media. Media cetak adalah terdiri dari koran atau surat kabar,
tabloid, dan majalah. Media elektronik yang terdiri dari radio dan televisi, sedangkan
cyber media yang dimaksud adalah internet. Maka komunikasi massa yang dimaksud
memiliki pengertian penyampaian pesan, gagasan atau informasi yang ditujukan kepada
orang banyak melalui media massa (communicating with media).
Hasil survei menuntukkan kenapa alasan orang-orang menggunakan media: (1)
saya ingin mengamati apa yang sedang pemerintah kerjakan; (2) saya ingin mengamati
apa yang terjadi di dunia; (3) saya ingin mengetahui apa yang sedang dilakukan oleh
para pimpinan partai. Alasan-alasan inilah yang merupakan bentuk current-events
(peristiwa-peristiwa terkini) dari kepuasan kognitif mereka (Ardianto et al, 2007: 103).
Komunikasi massa merupakan bagian dari hidup manusia itu sendiri. Setiap saat
manusia dipengaruhi oleh komunikasi massa. Baik media cetak, media elektronik, atau
cyber media sudah menjadi bagian penting bagi kehidupan pada umumnya. Masing-
12
masing media tersebut memiliki karakteristik tersendiri. Karakterisitk yang jelas
perbedaannya di antara ketiganya adalah bentuk atau tampilan yang disajikan oleh
masing-masing media.
Komunikasi massa menurut Hafied Cangara (2000: 37), dalam bukunya
Pengantar ilmu Komunikasi, mempunyai karakteristik sebagai berikut:
1. Sifat pesannya yang terbuka dengan khalayak yang variatif, baik dari segi
usia, agama, suku, pekerjaan maupun segi kebutuhan.
2. Sumber dan penerima dihubungkan oleh saluran yang telah diproses secara
mekanik. Sumber juga merupakan suatu lembaga atau institusi yang terdiri
dari banyak orang. Misalnya reporter, penyiar, editor, teknisi dan sebagainya.
3. Komunikasi massa berlangsung satu arah dan tanggapan baliknya. Lambat
(tertunda) dan sangat terbatas. Tapi dengan perkembangan teknologi
komunikasi yang begitu cepat khususnya media massa. Elektronik seperti
radio dan televisi maka umpan balik dari khalayak bisa dilakukan dengan
cepat kepada penyiar.
4. Sifat penyebaran pesan melalui media massa berlangsung begitu cepat,
serempak, dan luas. Ia mampu mengatasi jarak dan waktu, serta tahan lama
bila didokumentasikan.
5. Dari segi ekonomi, biaya produksi komunikasi massa cukup mahal dan
memerlukan dukungan tenaga kerja relatif banyak untuk mengelolanya.
Ada beberapa karakteristik Komunikasi Massa sebagai berikut:
1. Komunikasi massa berlangsung satu arah.
13
Komunikator pada komunikasi massa menyampaikan pesan secara satu arah,
umpan balik atau tanggapan dari pihak penerima (khalayak) biasanya
berlangsung secara tertunda.
2. Komunikator pada komunikasi massa melembaga.
Media massa sebagai saluran komunikasi massa merupakan lembaga, yakni
institusi atau organisasi. Komunikator dalam komunikasi massa disebut
komunikator kolektif karena hasil yang dihasilkan merupakan hasil
kerjasama sebagai kerabat kerja.
3. Pesan pada Komunkasi Massa bersifat umum.
Pesan yang disebarluaskan pada komunikasi massa ditujukan untuk umum
dan mengenai kepentingan umum.
4. Media komunikasi massa menimbulkan keserempakan.
Ciri lain dari media massa adalah kemampuannya untuk menimbulkan
keserempakan (stimultanaeity) pada pihak khalayak yang menonton televisi,
khalayak secara serentak dan sesaat menerima pesan yang diberikan oleh
media massa tersebut.
5. Komunikan bersifat heterogen.
Komunikan atau khalayak yang merupakan kumpulan anggota masyarakat
yang terlibat dalam proses komunikasi massa sebagai sasaran yang dituju
komunikator bersifat heterogen. Khalayak ini dalam keberadaannya
terpencar-pencar, tidak saling mengenal dan tidak memiliki kontak pribadi
dan masing-masing berbeda dalam berbagai hal yakni jenis kelamin, usia,
agama, pekerjaan, pendidikan dan sebagainya.
6. Stimulasi alat Indera terbatas.
14
Ciri komunikasi massa yang dapat di tanggap salah satu kelemahannya,
adalah sitmulasi alat indera yang terbatas. Pada komunikasi antarpersonal
yang bersifat tatap muka, maka seluruh alat indera pelaku komunikasi,
komunikator dan komunikan, dapat digunakan secara maksimal. Pada
karakteristik ini kedua belah pihak dapat melihat, mendengar secara
langsung, bahkan mungkin merasa. Pada komunikasi massa simulasi alat
indra bergantung pada jenis media massa seperti surat kabar dan majalah,
pembaca hanya melihat. Lalu pada radio siaran dan rekaman auditif,
khalayak hanya mendengar, sedangkan pada pada media televisi dan film,
kita menggunakan indra penglihatan dan pendengaran.
7. Umpan balik tertunda.
Pada umumnya umpan balik tertunda efektifitas seringkali dapat dilihat dari
feedback yang disampaikan oleh komunikan. Umpan balik berfungsi sebagai
respons dan mempunyai volume yang tidak terbatas pada komunikasi
antarpersonal. (Ardianto et al, 2005: 7-12)
15
2. 2
Fungsi Komunikasi Massa
Dominick menyatakan fungsi komunikasi massa terdiri dari
surveillance
(pengawasan), interpretation (penafsiran), linkage (keterkaitan), transmission of values
(penyebaran nilai), dan entertainment (hiburan) (Ardianto et al, 2007: 14)
Menurut Joseph A Devito (Ardianto et al, 2007: 14) fungsi komunikasi massa
secara khusus ada lima adalah :
1. Fungsi komunikasi massa secara umum antara lain memberikan hiburan
kepada khalayaknya. Namun ada fungsi yang tidak kalah penting dari media
massa yaitu fungsi meyakinkan atau persuasi. Persuasi bisa datang dari
bentuk, yaitu:
a. Mengukuhkan atau memperkuat sikap, kepercayaan atau nilai seseorang.
b. Mengubah sikap, kepercayaan atau nilai seseorang
c. Menggerakkan seseorang untuk melakukan sesuatu; dan
d. Memperkenalkan etika atau menawarkan sistem nilai tertentu.
2. Fungsi Menganugerahkan Status
Penganugerahan status (status conferral) terjadi apabila berita yang
disebarluaskan melaporkan kegiatan individu-indvidu hingga prestise
(gengsi) mereka meningkat.
3. Fungsi Membius (Narcotization)
Salah satu fungsi media massa yang paling menarik dan paling banyak
dilupakan adalah fungsi membiusnya (narcotization). Intinya berarti bahwa
apabila media menyajikan informasi tentang sesuatu, penerima percaya
bahwa tindakan tertentu harus diambil
4. Fungsi Menciptakan Rasa Kebersatuan
16
Fungsi komunikasi massa yang tidak banyak disadari oleh kita semua adalah
kemampuannya untuk membuat kita merasa menjadi anggota suatu
kelompok.
5. Fungsi Privatisasi
Privatisasi adalah kecenderungan bagi seseorang untuk menarik diri dari
kelompok sosial dan mengucilkan diri ke dalam dunia sendiri.
Ada beberapa fungsi komunikasi massa diantaranya adalah: (Wiryanto, 2004: 10)
1. Mengibur
Media memberikan hiburan kepada khalayak luas dan mendapatkan banyak
pengiklan yang mau mengiklankan produknya.
2. Memberi Informasi
Media memberikan informasi kepada khalayak baik berupa pengetahuan
tentang musik, film, seni, psikologi, maupun ekonomi.
3. Membius
Media menyajikan tentang informasi suatu penerima percaya bahwa tindakan
tertentu telah diambil, sebagai akibat pemirsa terbius atau terpengaruh
kedalam keadaan secara tidak aktif
17
2. 3
Media Massa
Jika khalayak tersebut tanpa diketahui mereka dimana berada, biasanya
digunakan media massa. Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian
pesan kepada khalayak (penerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis
seperti surat kabar, televisi, radio, dan film. Media massa yaitu sarana atau saluran resmi
sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan pesat kepada masyarakat luas.
Media massa memberi informasi dan membantu masyarakat luas untuk
mengetahui secara jelas tentang dunia sekelilingnya kemudian menyimpannya dalam
ingatan masyarakat. Media massa berguna sebagai pengawas bagi masyarakat untuk
mengajukan perbandingan dari apa yang kita lihat dan kita dengar, tentang dunia lain di
luar lingkungan masyarakat hidup. Media massa sejak awal sebenarnya melakukan tugas
kemudian membagikan informasi yang di inginkan masyarakat pada umumnya.
Secara umum saluran komunikasi dibedakan atas saluran media massa (Mass
Media Channels) dan saluran antarpribadi (Interpersonal Channels). Saluran media
massa seperti radio, televisi, surat kabar, majalah dan sebagainya yang memungkinkan
suatu sumber terjadi dari seseorang/beberapa orang untuk menjangkau khalayak yang
banyak.
Menurut Zulkarimein Nasution (2004: 210) manfaat Media Massa adalah:
1. Menjangkau satau khalayak yang luas dan cepat
2. Menciptakan pengetahuan dan penyebaran informasi
3. Mengarahkan perubahan pada sikap yang di anut
18
2. 4
Televisi sebagai Saluran Komunikasi Media Massa
Dewasa ini kehadiran televisi telah mendominasi hampir semua waktu luang dan
bisa dinikmati pemirsa diseluruh penjuru dunia tidak lepas dari peran penting seorang
mahasiswa dari Berlin, bernama Paul Nipkow, yang menemukan electrisce telescope
yang berfungsi mengirim pesan gambar melalui udara dari suatu tempat ke tempat
lainnya.
Televisi adalah media yang paling luas dikonsumsi oleh masyarakat luas.
Sebagai media audio visual, televisi mampu sebagai saluran masuknya pesan-pesan atau
informasi kedalam jiwa manusia lewat mata dan telinga. Televisi juga mampu membuat
orang pada umumnya mampu mengingat 50% dari apa yang mereka lihat dan dengar
pada layar televisi meskipun hanya sekali tayang. Berdasarkan pengertian diatas
disimpulkan seberapa besar pengaruh televisi terhadap khalayak.
Dengan demikian televisi yang dalam bahasa inggris Television diartikan sebagai
melihat jauh, disini yaitu dengan gambar dan suara yang diproduksi di suatu tempat
(studio televisi) atau di luar studio (out door), dan dapat dilihat dari tempat berbeda
melalui sebuah perangkat penerima (televisi). Dalam hal ini televisi merupakan
penyiaran gambar bergerak beserta suara yang dipancarkan dari jarak jauh kepada
khalayak melalui penerimaan gelombang radio, dan dapat disaksikan khalayak di suatu
tempat melalui sebuah tabung. Televisi memiliki sejumlah kelebihan terutama
kemampuannya dalam menyatukan antara fungsi audio dan visual, ditambah dengan
kemampuannya dalam memainkan warna. Jadi penonton leluasa menentukan saluran
mana yang mereka senangi.
19
2. 5
Fungsi Televisi sebagai Media Massa
Perkembangan televisi sebagai media massa elektronik pada awalnya dimulai
dengan hadirnya kamera yang dikemukakan oleh Vladimir Zworykin pada tahun 1923
(Liliweri, 1997: 13). Televisi merupakan media dalam komunikasi massa atau biasa
disebut media massa elektronik pandang–dengar (audio visual).
Televisi gabungan dari media dengar dan gambar yang bisa bersifat informatif,
hiburan dan pendidikan atau bahkan gabungan dari ketiga unsur tersebut. Televisi
menciptakan suasana tertentu yaitu para pemirsanya dapat melihat sambil duduk santai
tanpa kesengajaan untuk menyaksikan. Penyampaian isi pesan seolah-olah langsung
antara komunikator dan komunikan. Informasi yang disampaikan oleh televisi akan lebih
mudah dimengerti karena lebih jelas terdengar secara audio dan terlihat secara visual
(Kuswadi, 1996: 8). Tetapi fungsi menghibur pada media televisi sebgaimana hasil
penelitian-penelitian mahasiswa UNPAD, yang menyatakan bahwa pada umumnya
tujuan utama khalayak menonton televisi adalah untuk memperoleh hiburan, selanjutnya
untuk memperoleh informasi (Andrianto et al 2007: 137) .
Media massa televisi juga memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan sendiri.
Adapun kelebihan TV adalah karena siarannya bersifat audio visual, yang lebih menarik
karena layar kacanya dengan ”gambar hidup” yang menarik khalayak penontonnya dan
kekurangan TV adalah dalam penyiaran acara-acara budaya massal yang menimbulkan
dampak negatif bagi khalayak tertentu, di samping itu isi pesannya tidak dapat di simpan
dibanding surat kabar (Rumondor, 2004: 2.29).
20
Televisi pada pokoknya mempunyai fungsi sebagai berikut: fungsi penerangan,
fungsi pendidikan, dan fungsi hiburan. Menurut fungsi ini segala sesuatu yang
disiarkannya kepada masyarakat tergantung pada sistem negara dan pemerintah negara
yang bersangkutan (Effendy, 1984: 39).
1. Fungsi Penerangan (the information fungtion)
Televisi merupakan media yang mampu menyiarkan berbagai informasi, hal
ini disebabkan oleh dua faktor yang terdapat didalamnya yaitu “Immediacy
and Realism”.
Immediacy yaitu mencakup pengertian langsung dan dekat. Peristiwa yang
disiarkan oleh stasiun televisi dapat dilihat dan didengar oleh para pemirsa
dan saat peristiwa berlangsung seolah-olah mereka berada di tempat
peristiwa itu terjadi.
Realism yaitu mengandung makna kenyataan, ini berarti stasiun tv
menyiarkan informasi secara audiovisual sesuai dengan kenyataan.
2. Fungsi Pendidikan (the education fungtion)
Sebagai media massa, televisi merupakan sarana yang paling ampuh untuk
menyiarkan acara pendidikan kepada khalayak yang jumlahnya banyak
secara simultan. Sesuai dengan pendidikan yakni meningkatkan pengatahuan
dan penalaran masyarakat, televisi menyiarkan acara-acara tertentu secara
implisit mengandung pendidikan seperti film, kuis dan sebagainya yang
disebut Education Television (ETV).
3. Fungsi Hiburan (the entertainment function)
Fungsi hiburan yang melekat pada televisi sangat dominan. Sebagian besar
dari alokasi waktu massa siaran di isi acara-acara hiburan. Hal ini dapat
21
dimengerti karena pada layar televisi dapat ditampilkan gambar hidup serta
suara bagaikan kenyataan, dan dapan dinikmati sekalipun khalayak yang
tidak mengerti bahasa asing.
2. 6
Teori Khusus
2. 6.1 Komunikasi Organisasi
Komunikasi merukapan suatu bidang yang sangat penting dalam organisasi,
“komunikasi dalam organisasi adalah sautu proses penyampaian informasi, ide-ide,
diantara para anggota organisasi secara timbal balik dalam rangka mencapai tujuan yang
telah di tetapkan” (Wursanto, 2003 : 157) “Redding dan Sahborn mengatakan bahwa
komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan informasi dalam organisasi
yang kompleks” (Muhammad, 2005: 65).
Komunikasi sendiri mempunyai tiga bentuk. Pertama, komunikasi kebawah
(downward communication) yaitu komunikasi dari pimpinan perusahaan kepada
karyawan. Kedua, komunikasi keatas (upward communication) yaitu komunikasi dari
pihak karyawan kepihak manajemen. Ketiga, komunikasi sejajar (horizontal
communication), komunikasi yang berlangsung antara sesama karyawan didalam satu
roganisasi (Muhammad, 2005: 108).
Penulis dalam penelitian ini memberikan batasan hanya pada komunikasi sejajar
(horizontal communication).
Menurut Efendy (2005) komunikasi horizontal adalah komunikasi secara
mendatar, antara anggota staf dengan anggota staf, karyawan dengan sesama karyawan,
dan sebagainya. Berbeda dengan komunikasi vertical, yang sifatnya lebih formal,
komunikasi horizontal seringkali berlangsung tidak formal. Mereka berkomunikasi satu
22
sama lain bukan pada waktu mereka sedang bekerja, melainkan pada saat istirahat, atau
pada waktu pulang kerja.
2. 6.2 Metode Komunikasi Horizontal
Bentuk paling umum dari komunikai horizontal adalah kontak interpersonal yang
mungkin terjadi dalam berbagai tipe. Diantara bentuk yang seringkali terjadi adalah
sebagai berikut (Muhammad, 2004: 122-123) :
1. Rapat-rapat komite. Rapat-rapat komite ini biasanya diadakan untuk melakukan
koordinasi pekerjaan, saling berbagi informasi, memecahkan masalah dan
menyelesaikan konflik diantara sesame karyawan.
2. Interaksi informal pada waktu jam istirahat. Anggota unit-unit kerja dalam satu
organisasi mungkin bekerja terpisah satu sama lain, tetapi pada waktu jam istirahat
mereka mempunyai kesempatan berkumpul bersama saling terlibat dalam
komunikasi interpersonal satu sama lain.
3. Percakapan telepon. Karena pada masa sekarang tiap-tiap organisasi umumnya
mempunyai telepon maka pemberian informasi diantara satu karyawan dengan
karyawan lainnya dapat dilakukan melalui telepon. Koordinasi aktivitas pekerjaan,
beberapa negosiasi dapat dilakukan melalui percakapan telepon. Dalam kenyataanya
telepon dapat mepercepat dan menambah kontak diantara sesama anggota organisasi
dengan anggota lain yang tempat kerjanya jauh.
4. Memo dan nota. Tulisan tangan yang berbentuk memo atau nota adalah bentuk yang
paling umum digunakan dalam saling berhubungan dengan teman sekerja.
5. Aktivitas social. Didalam suatu organisasi biasanya ada kelompok-kelompok untuk
rekreasi, olahraga, kegiatan social dan sebagainya. Kelompok-kelompok ini
23
mengembangkan komunikasi horizontal dalam organiasi.
6. Kelompok mutu. Yang dimaksud dengan kelompok mutu ini adalah suatu kelompok
dalam organisasi yang secara sukarela dalam organisasi yang secara sukarela
bertanggung jawab untuk memperbaiki mutu pekerjaan mereka. Kelompok ini
biasanya sekali dalam seminggu mengadakan diskusi, melakukan analisis dan
memberikan saran-saran untuk penyempurnakan kualitas atau mutu dari pekerjaan
mereka. Mereka ini dilatih dalam menggunakan teknik-teknik tertentu dan cara
memecahkan masalah tertentu. Pemimpin kelompok dilatih dalam menggunakan
teknik-teknik tertentu dan cara memecahkan masalah tertentu. Pemimpin kelompok
dilatih dalam keterampilan kepemimpinan, metode belajar orang dewasa, memotivasi
dan teknik berkomunikasi.
2. 7
Format Acara
Stasiun televisi setiap harinya menyajikan berbagai program yang jumlahnya
sangat banyak dan dan jenisnya sangat beragam. Seperti yang telah kita ketahui bahwa
naskah televisi ada beberapa macam bentuknya, tetapi mengingat bahwa naskah sarana
pembawa pesan yang akan disampaikan kepada khalayak penonton, maka penulisan
harus disesuaikan dengan format acara yang telah ditetapkan, sebab format dipandang
sebagai suatu penyampaian pesan, sehingga antara naskah dan format tidak dapat
dipisahkan.
Televisi merupakan suatau media massa yang banyak kelebihan dari segi
audiovisual. Untuk itu diperlukan program acara yang menarik dalam penyajiannya.
Menurut Morissan (2008: 207-218) dalam dunia televisi program acara tersebut
terdiri dari:
24
1. Program Informasi
Segala jenis siaran yang tujuannya menambah pengetahuan (informasi) kepada
khalayak audien. Terbagi menjadi dua bagian yaitu berita keras (hard news) dan
berita lunak (soft news).
(1) Berita keras sebuah berita yang sajiannya berisi segala informasi penting dan
menarik yang harus disiarkan oleh media penyiara kerena sifatnya yang
segera untuk diketahui khalayak dan disebut dengan straight news. Contoh
infotaiment yeng merupakan salah satu bentuk program berita dan fungsinya
lebih besar sebagai hiburan bagi audiens.
(2) Berita lunak adalah sebuah program berita yang menyajikan informasi
penting dan menarik yang disampaikan secara mendalam (indepth) namun
tidak bersifat harus segera ditayangkan (misalnya: news magazine, curren
affair, talk show dan lain-lain).
2. Program Hiburan
Segala bentuk siaran yang dibentuk untuk menghibur audien dalam bentuk
musik, lagu, cerita dan permainan yang termasuk dalam kategori hiburan adalah
drama, musik, dan permainan (game). Berikut yang termasuk dalam kategori
hiburan tersebut.
(a) Drama adalah pertunjukan (show) yang menyajikan cerita mengenai
kehidupan atau karakter seseorang atau beberapa orang (tokoh) yang
diperankan oleh pemain (artis) yang melibatkan konflik dan emosi. Program
televisi yang termasuk dalam program drama adalah sintron dan film.
(b) Sinetron disebut juga dengan opera sabun (soap opera atau daytime serial)
merupakan drama yang menyajikan cerita dari berbagai tokoh secara
25
bersamaan, masing-masing tokoh memilki alur cerita mereka sendiri-sendiri
tanpa harus dirangkum menjadi suatu kesimpulkan.
(c) Film adalah film layar lebar yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan film.
(d) Program permainan (game show) adalah berbagai program yang memberi
hadiah uang dalam jumlah besar selalu menarik minat audien yang menjadi
pemenang kepada audien.
3. Permainan atau game show:
Bentuk program yang melibatkan sejumlah orang baik secara individu ataupun
kelompok (tim) yang saling bersaing untuk mendapatkan sesuatu, menjawab
pertanyaan dan memenangkan permainan. Dibagi menjadi 3 jenis yaitu:
a) Quis Show:
Permainan ini melibatkan peserta dari kalangan biasa atau anggota
masyarakat, namun terkadang khusus melibatkan orang-orang terkenal
(selebritis).
b) Ketangkasan:
Peserta dalam permainan ini harus menunjukan kemampuan fisiknya untuk
melewati sesuatu rintangan.
c) Reality Show:
Program ini mencoba menyajikan satu keadaan yang nyata (ril) dengan cara
yang sealamiah mungkin tanpa rekayasa, namun pada dasarnya reality show
merupakan permainan (game).
Yang dimaksud dengan format adalah suatu bentuk atau rupa yang lazim
dipergunakan oleh umum, dimana pengertian disini adalah badan penyiaran. Tujuan
penentuan format siaran adalah untuk memenuhi sasaran kahalayak secara spesifik dan
26
untuk kesiapan berkompetisi dengan media lainnya. Format siaran lahir dan berkembang
seiring dengan tuntutan sepesialisasi siaran (Morissan, 2008: 109). Dengan berbagai
jenis format sudah tentu penyajiannya berbeda pula sesuai dengan kaidah yang berlaku
pada setiap jenis format atau bentuknya. Menurut Wiliam Fan Nostran dalam bukunya
“The Non Broadcast Television Writers”, yang menyatakan bahwa format adalah
metode yang sederhana untuk menyajkan informasi melalui media televisi dan untuk itu
dibedakan antara isi dan gaya.
Agar tayangan televisi bervariasi dalam penayangannya di perlukan program
yang dapat menghibur dan memberikan informasi. Untuk itu televisi menyajikan reality
atau variety show yang merupakan tayangan khas dan dapat disajikan kapan saja dan
tanpa ketertarikan dengan aktualitas.
Dalam menentukan jadwal penayangan suatu acara ada baiknya ditentukan atas
dasar perilaku audien yaitu rotasi kegiatan mereka dalam satu hari dan juga kebiasaan
menonton televisi pada jam tertentu . sedangkan dalam penyusunan jadwal acaranya
harus mempertimbangkan bebagai faktor yang mempengaruhi kebiasaan menonton
audien, pekerjaan, kebutuhan dan ketertarikan audien kepada hal-hal tertentu.
27
2. 8
Program Acara Musik Televisi
2. 8.1 Pengertian
Menciptakan program musik pop atau dangdut dapat menggunakan berbagai
macam format, yang paling umum biasanya digunakan adalah format musik klip. Variasi
ilustrasi pemandangan atau suasana lewat efek atau animasi sebagai latar belakang,
dipadu dengan penyanyi dan back voice-nya merupakan format klip yang konvensional .
Sementara itu, untuk sekedar lagu-lagu yang bukan sekedar bercerita tentang cinta dapat
diciptakan suasana yang lebih kreatif. Format lain biasanya menggunakan live show.
Stage atau panggung, baik indoor didalam gedung, maupun outdoor di suatu lapangan,
dengan tata pencahayaan yang warna-warni dibuat lebi heboh dengan laser dan kamera
movement yang sangat cepat geraknya. Dalam hal ini yang perlu dipikirkan penonton di
rumah tidak hanya ingin menonton suasana melainkan juga artisnya.
Dalam live show digunakan beberapa kamera yang memungkinkan sajian gambar
menjadi sangat bervariasi. Format lain untuk sajian musik adalah format feature dan
magazine, biasanya sangat menarik karena bervariasi dan dapat menampilkan reaksi dari
kaum muda atau para pecinta jenis musik itu. Program musik dapat ditampilkan dengan
dua format yaitu video klip atau konser (Fred Wibowo, 2007: 60-61). Program musik
konser dapat dilakukan di lapangan (outdoor) atau didalam studio (indoor). Program
musik di televisi saat ini sangat ditentukan dengan kemapuan artis menarik audien.
Tidak saja dari kualitas suara maupun juga berdasarkan bagaimana pengemas
menampilkan agar menjadi kelihatan lebih menrik (Morissan, 2008: 219) .
28
2. 8.2 Karakteristik Program Musik Dahsyat
Pada setiap program musik memilki beberapa karakterisitk yang membuat acara
ini dapat terus bersaing dengan program musik lainnya, dengan pengembangan ide atau
gagasan kreatif serta adanya target audien yang merupakan segmentasi dari music
tersebut. Adapun segmentasi penonton “Dahsyat” yang dominan adalah perempuan usia
5 sampai 50 tahun keatas dari sosio-ekonomi menengah A-B-C (Data Nielsen 1 Januari19 Meret 2011).
Dengan status sosial ekonomi (SES) adalah penggolongan kelas dalam
menengah keatas berdasarkan pengeluaran bulanan rutin dalam rumah tangga, seperti
listrik, air, bahan bakar, makanan, belanja bulanan, uang sekolah anak, dan lain-lain.
Namun tidak termasuk pengeluaran untuk pembayaran cicilan, seperti kredit mobil,
kredit rumah, kartu kredit, dan lain-lain.
1. SES AB atau menengah keatas: pengeluaran diatas 1.750.000
2. SES CDE atau menengah kebawah: pengeluaran dibawah 1.750.000
Masing-masing kelas tersebut memiliki karakter yang berbeda-beda, yang
mempengaruhi cara pandang dan cara mereka membelanjakan uangnya. Mereka yang
baru saja memasuki kelas menengah (berasal dari kelas menengah) akan memilki
kebiasaan membelanjakan uang yang berbeda dengan mereka yang sudah mapan secara
turun-temurun dalam kelas itu (Morissan, 2008: 175).
29
2. 9
Strategi Produksi
2. 9.1 Pengertian Strategi
Defenisi strategi adalah cara untuk mencapai tujuan jangka panjang. Strategi
bisnis bisa berupa perluasan geografis, difersifikasi, akusisi, pengembangan produk,
penetrasi pasar, rasionalisasi karyawan, diventasi, likuidasi dan join venture (david,
2004: 15).
Pengertian strategi adalah “Rencana yang disatukan, luas dan berintegrasi yang
menghubungkan keunggulan strategis perusahaan dengan tantangan lingkungan, yang
dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama dari perusahaan dapat dicapai melalui
pelaksaaan yang tepat oleh organisasi (Glueck & Jauch, 1989: 9).
Pengertian strategi secara umum dan khusus sebagai berikut :
1. Pengertian Umum
Strategi adalah proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada
tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya
bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai.
2. Pengertian Khusus
Strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan
terus menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang
diharapkan oleh para pelanggan dimasa depan. Dengan demikian, strategi hampir
selalu dimulai dari apa yang dapat terjadi dan bukan dimulai dari apa yang terjadi.
Terjadinya kecepatan inovasi pasar yang baru dan perubahan pola konsumen
memerlukan kompetisi inti (core competencies). Perusahaan perlu mencari kompetisi
inti dalam bisnis yang dilakukan.
30
2. 9.2 Tahapan Produksi Program Televisi
Dalam produksi program memiliki 3 tahap : pra produksi, produksi, dan paska
produksi.
a. Pra Produksi
Tahapan ini meliputi 3 bagian, sebagai berikut: (Wibowo, 2007: 39)
1. Penemuan Ide: Menemukan ide dan gagasan, membuat riset dan menulis naskah
atau mengembangkan gagasan menjadi naskah sebuah riset.
2. Planning
: Perencanaan mencakup kegiatan penentuan tujuan (objectives)
serta mempersiapkan rencana dan strategi yang digunakan untuk mencapai
tujuan tersebut (Morissan, 2008: 130). Adanya penetapan jangka waktu kerja
(time schedule), menyempurnakan naskah, pemilihan artis, lokasi, dan crew,
estimasi biaya, dan rencana alokasi.
3. Persiapan
: Latihan para artis, pembuatan setting, meneliti dan melengkapi
peralatan yang digunakan.
b. Produksi
1. Organizing : Proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai denga tujuan
organisasi, sumberdaya yang dimiliki dan lingkungan yang
melingkupinya (Morissan, 2008: 142).
2. Actuating
: Memberikan pengaruh (penggerak) mencakup usaha untuk
mempengaruhi
(influencing)
tertuju
pada
upaya
untuk
merangsang antusiasme karyawan untuk melaksanakan tanggung
jawab mereka secara efektif (Morissan, 2008: 154), proses ini
31
mengarahkan dan memotifasi aggota-anggota organisasi untuk
menuju
kearah
menciptakan
pencapaian
iklim
yang
tujuan
organisasi,
mendukung,
termasuk
membimbing
dan
meneladani anggota dalam melakukan pekerjaan.
3. Controling : suatu proses untuk mengetahui apakah tujuan-tujuan organisasi
atau perusahaan sudah tercapai atau belum (Morissan, 2008: 159),
untuk mengetahui bahwa kegiatan berjalan tidak baik dan terjadi
penyimpangan-penyimpangan dari rancangan semula. Maka
diperlukan koreksi dan evaluasi. Semua pengawasan ini
dikerjakan untuk mengadakan peningkatkan pada masa yang akan
datang.
Tahap ini mencoba mewujudkan apa yang telah direncanakan dalam kertas dan
tulisan (shooting script) (Wibowo, 2007:40) .
c. Paska Produksi
Evaluating : Executive producer, producer, tim creative dan seluruh bagian yang terkait
dalam program acara mengevaluasi setiap program acara yang sudah perlangsung.
Tahap ini meiliki tiga langkah yang utama, yaitu editing offline, editing online dan
mixing.
Proses manajemen dalam program televisi mengacu pada enam sumber daya
pokok yang dikemukakakan George R. Terry (dalam buku principle of management)
yaitu: (Karyadi, 2009: 29)
a. Man/Woman ; Dumber daya manusia kreatif
b. Materials
; Naskan/Konsep
32
c. Macihnes
; Peralatan
d. Methods
; Cara Pengorganisasian
e. Money
; Dana Produksi
f. Market
; Pasar Program
Enam sumber daya manajemen tersebut dikelolah dengan empat fungsi utama
manajerial untuk mencapai hasil atau target dalam produksi program televisi,
yaitu:
1. Merencanakan (to plan; Planning)
2. Suatu kegiatan dengan tujuan pengambilan tujuan dan strategi dalam
pengambilan tindakan selanjutnya.
3. Mengorganisasi (to organize; Organizing)
Suatu kegiatan untuk menggerakkan angota kelompok dan membuat
ketentuan dalam hubungan yang diperlukan.
4. Mengkoordinasi (to coordination; Actuating)
Suatu kegiatan untuk mengarahkan kelompok dalam melaksakan pekerjaan
sesuai dengan tugasnya.
5. Mengawasi (to control; Controlling)
Suatu kegiatan untuk menyesuaikan antara pelaksaan dan rencana yang
ditentukan.
33
2. 9.3 Pendekatan Manejemen
Pesatnya pengembangan serta persaingan antara media khususnya televisi maka
diperlukan suatu kejelian dari seorang pimpinan stasiun televisi untuk mengelolah
stasiun
televisi
tersebut.
Hal
ini
dapat
dilihat
dari kemampuannya
dalam
mengoordinasikan masing-masing tim kerjanya dalam setiap divisi dalam mencapai
strategi jangka panjang dan dapat dilakukan dengan menggunakan manajemen yang
baik.
Manajemen adalah proses menginterpretasikan, mengoordinasikan sumber daya
dan sumber-sumber lainnya untuk mencapai tujuan dan sasaran melalui tindakantindakan
perencana
(Planning),
pengorganisasian
(Organizing),
penggerakan
(Actuating), dan pengawasan (Controlling) (Totok Djuroto, 2002: 96).
Manajemen adalah proses perencanaan, pengoperasian, pengarahan dan
pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan menggunakan sumber dayasumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang ditetapkan (Henny
S.W, 2004: 1-4).
Dalam pelaksanaannya, manajemen mempunyai fungsi-fungsi tertentu yang
mutlak harus dilaksanakan agar tujuan tersebut dapat tercapai dengan efektif dan efisien
(Chozanah & Sutisna, 1996: 22).
Manajemen dibutuhkan oleh semua orang karena tanpa manajemen semua usaha
akan berakhir sia-sia dan pencapaian tujuan akan lebih sulit.
Ada 3 alasan utama diperlakukan manajemen, antara lain: (Handoko, 1989: 6)
1. Untuk mencapai tujuan:
Manajemen digunakan untuk mencapai tujuan orang-orang dan pribadi.
2. Untuk
menjaga
keseimbangan
diantara
tujuan-tujuan
yang
saling
34
bertentangan:
Manajemen dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan antara tujuan-tujuan,
sasaran-sasaran dan kegiatan-kegiatan yang saling bertentangan dari pihakpihak yang berkepentingan dalam organisasi.
3. Untuk mencapai efisiensi dan efektifitas:
Suatu kerja orang dapat diukur dengan banyak cara yang berbeda, salah satu
yang utama adalah efektifitas dan efisiensi.
Efisiensi adalah kemampuan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan
dengan benar. Ini merupaka konmsep matematik atau penghitungan ratio antara keluaran
(output) dan keluaran (input) sedangkan efektifitas merupakan kemampuan untuk
memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat untuk pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan.
Adapun fungsi management sebagai berikut: (Chozanah, Opcit, 47)
a. Perencanaan (planning)
Perencanaan merupakan fungsi penentu tentang apa yang dilaksanakan
dalam batas waktu yang tertentu, biaya, dan fasilitas tertentu untuk hasil
yang telah di tentukan.
Tujuan perencanaan adalah suatu hasil akhir secara efektif dan menjadi
pokok dari proses menajemen, sesuai dengan kebijaksanaan-kebijaksanaan
umum yang telah dibuatnya.
b. Pengorganisasian (organizing)
Pengorganisasian adalah merupakan sautu kerangka/struktur kerja yang
tersusun rapi, sehingga setiap bagian akan merupakan satu kesatuan yang
saling mempengaruhi, dengan kata lain bisa juga disebut dengan
penyusunan tugas kerja dan tanggung jawabnya.
Pengorganisasian meliputi proses pengaturan dan pengalokasian kerja,
35
wewenang dan sumber daya dikalangan anggota organisasi, sehingga mereka
dapat mencapai tujuan organisasi secara efisien.
Tujuan pengorganisasian yaitu mempermudah pelaksanaan tugas dan
pengawasan setiap unit orang sehingga manajemen berhasil secara efektif
dan efisiensi.
c. Penggerakan (actuating)
Penggerakan adalah kegiatan yang dilakukan pimpinan untuk membimbing,
mengarahkan, dan mengatur, segala kegiatan-kegiatan orang yang telah di
berikan tugas didalam melaksanakan sesuatu kegiatan usaha.
Tujuannya adalah agar proses manajemen dapat berhasil sesuai dengan yang
diharapkan secara efektif dan efisiensi.
d. Pengawasan (Controlling)
Pengawasan adalah tugas atau pencocokan sampai dimanakah
proses/rencana yang telah digariskan itu dilakasanakan sebagai mana
mestinya dan apakah dilakukan secara dini perlu diketahui kelemahan,
kekurangan, pemborosan, penyelewengan, dan dapat diketahui serta dapat
dicari upaya untuk mengatasinya.
Dengan kegiatan pengawasan, manager harus memastikan bahwa tindakan
para anggota organisasi benar-benar membawa organisasi kearah tujuan yang
telah diterapkan. Tujuannya adalah agar proses manajemen dapat berhasil
sesuai dengan yang diharapkan secara efektif dan efisiensi.
Dengan demikian di dalam produksi acara memang harus dilengkapi dengan
penerapan manajemen yang profesional sebelum terjun langsung dalam sebuah produksi
acara. Para tim ini harus dapat menyesuaikan diri dengan mencoba menguasai situasi
untuk kepentingan audien, karena sebenarnya dalam memproduksikan acara, kekuatan
audien pada akhirnya akan tetap menjadi hal yang utama.
36
Dalam kaitannya dengan penelitian yang akan penyusun teliti adalah strategi
produksi program Dahsyat di RCTI, agar mencapai tujuan yang telah disepakati oleh
seluruh team yang terkait dan dapat bersaing dengan program lainnya
2. 9.4 Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah mengaji sebuah kekuatan, kelemahan, peluang dan
ancaman terhadap organisasi, dalam hal ini adalah stasiun televisi (Yosal Iriantara, 2005:
50). Kekuatan dan kelemahan itu berada pada lingkungan internal, sedangkan peluang
dan ancaman berasal dari lingkungan eksternal. Hasil dari analisis SWOT ini bisa
memetakan posisi organisasi di antara organisasi serupa atau dalam lingkungan
organisasi secara keseluruhan. Analisis SWOT dilakukan untuk melihat apa dan
bagaimana kekuatan dan kelemahan yang dimiliki serta bagaimana peluang dan
ancaman yang berasal dari luar.
Setelah memetakan posisi organisasi berdasarkan rancangan analisis SWOT itu,
bisa dimulai dengan membuat rancangan. Dalam membuat rancangan program, terlebih
dahulu tetapkanlah tujuan yang hendak dicapai. Tujuan yang baik adalah tujuan yang
bisa dicapai, realistis dan terukur. Bila tujuan telah ditetapkan, maka langkah berikutnya
adalah menetapkan siapa khalayak program tersebut. Langkah berikutnya menyusun
strategi yang dipergunakan untuk menjangkau khalayak sasaran, guna mewujudkan
tujuan yang hendak dicapai dalam program.
37
Berikut adalah cara sederhana yang dapat dilakukan dalam menerapkan analisis
SWOT adalah: (Suharyadi etal, 2007: 115)
a.
Melihat kekuatan (Strengths) sesuatu yang dimiliki pada stasiun
televisi dalam hal ini program acara tesebut.
b.
Melihat kelemahan ((Weaknesses) segala sesuatu yang dimiliki
agar stasiun beserta tim produksi tidak memaksakan diri
melakukan usaha yang sebernarnya tidak dapat dilakukan
kerena kita memiliki kekurangan yang tertentu.
c.
Melihat peluang (Opportunities)
Adanya kesempatan yang dapat dimanfaatkan dam memberikan
keuntungan.
d.
Melihat ancaman (Threats) terhadap usaha-usaha yang beresiko
tinggi melihat siklus yang pendek dan tidak teratur. Terlebih
pesaing-pesaing kita yang miliki kemampuan lebih dari kita.
38
2. 10
Struktus Organisasi Penyiaran
Sebuah stasiun penyiaran yang terlebih khusus adalah stasiun televisi
mempunyai struktur organisasi penyiaran dan pada umumnya tidak memiliki standar
yang baku. Bentuk organisasi penyiaran berbeda-bedan antara satu dengan yang lainnya,
bahkan pada wilayah yang sama stasiun penyiaran tidak memilki struktur yang sama.
Perbedaan ini biasanya disebabkan oleh skala usaha atau besar kecilnya stasiun
penyiaran. Stasiun kecil biasanya hanya memiliki sedikit tenaga pengelolah yang
jumlahnya hanya terdiri atas beberapa orang saja. Stasiun penyiaran kecil sudah bisa
beroperasi dengan peralatan yang sederhana. Namun dilain pihak stasiun penyiaran
besar memiliki karyawan yang jumlahnya ratusan dan sudah menggunakan peralatan
berteknologi canggih.
Tanggungjawab dalam menjalankan stasiun penyiaran biasanya dibagi menjadi
dua ketegori umum yaitu: (1) Manajemen Penyiaran, (2) Pelaksanaan Operasional
Penyiaran. Fungsi managemen pada stasiun penyiaran akan mengalir berurutan mulai
dari atas sampai kebawah; mulai dari pimpinan tertinggi, direktur utama, atas manajer
umum hingga ke manajer, staf dan seterusnya kebawah. Pelaksanaan operasional ialah
mereka yang menjadi bagian dari lembaga penyiaran yang terlibat dalam kerja penyiaran
yakni antara lain para teknisi, para perancang program dan staf produksi yang membuat
materi acara untuk stasiun penyiaran itu (Morissan, 2005: 61)
Bekerja di dunia penyiaran, tidak hanya cukup sekedar menguasai teori tetapi
juga harus mampu diaplikasikan. Sebaiknya kemampuan praktek ataupun pengalaman
tidak cukup apabila tidak dilandasi oleh teori yang relevan. Televisi terdapat profesiprofesi untuk menyelenggarakan siaran, yaitu Profesi dalam karya artistik dan karya
jurnalistik.
39
Dalam suatu proses produksi karya artistik perlu adanya dukungan tenaga-tenaga
profesi sebagai berikut: (Tommy Suprapto 2006: 60-82).
1.
Eksekutif Produser (Producer Executive) adalah orang yang memiliki
wawasan dengan mengerti program televisi secara keseluruhan.
2.
Producer adalah orang yang ditunjuk mewakili produser pelaksana
(Eksekutif Produser) untuk melaksanakan apa yang dikehendaki oleh
produser pelaksana.
3.
Pengarah Acara (Program Director) adalah orang yang ditunjuk untuk
bertanggung jawab secara teknis pelaksanaan produksi satu mata siaran.
4.
Penulis Naskah Artistik (Script Writer) adalah sesorang yang pekerjaannya
membuat naskah untuk mata acara siaran dalam karya artistik.
5.
Unit Manager adalah sesorang yang menyediakan kebutuhan utama
logistik yang diperlukan untuk setiap elemen-elemen produksi dan
pengawasan setiap penggunaan dana produksi.
6.
Penata Artistik (Art Director) adalah seorang yang ahli dalam menata
ruang atau lokasi pengambil gambar sesuai dengan yang di kehendaki
dalam skenario.
7.
Grafic Artistic adalah seseorang yang memiliki keahlian di bidang grafis
baik di televisi swasta maupun televisi public atau pemerintah.
8.
Penata Cahaya adalah orang yang menedesain dan menentukan
pencahayaan untuk produksi televisi, baik produksi di dalam studio
maupun di luar studio.
9.
Audio/Video Enginer
adalah seorang yang mengoperasikan peralatan
audio video di stasiun televisi (juga di stasiun radio untuk level audio)
40
10.
Technical Director adalah mengawasi dan mengatur teknik dari satu
program baik televisi maupun radio.
11.
Camera operator (Kemerawan) adalah bertanggung jawab untuk
mengoperasikan kamera televisi selama rehearsals dan produksi program
televisi.
Download