Information Flow

advertisement
PERBANDINGAN
SISTEM
Perbandingan Sistem Pers
(Siebert et. al)
Libertarian
Social responsibility
• Otoriter
• Pers Soviet Komunis
Libertarian
• Kebebasan Berbicara, Berekspresi adalah
hak asasi manusia
• Kebebasan diperlukan untuk mengontrol
negara (fourth estate)
• Kebebasan diperlukan untuk mencari
kebenaran
• Kebebasan diperlukan agar warga dapat
melakukan partisipasi politik
Asumsi Dasar Kebebasan
• Free Market of Ideas
• Self Righting Process
• Tidak perlu ada kontrol terhadap pers
• Pers Berseberangan dengan
Pemerintah
5
Article 19, Universal Declaration of Human
Rights
• "Everyone has the right to freedom of opinion
and expression; this right includes freedom
to hold opinions without interference and to
seek, receive, and impart information and
ideas through any media regardless of
frontiers"
Social Responsibility
• Pers wajib melayani demokrasi
• Pers tunduk pada masyarakat
• Pembatasan terhadap gerak pers
dimungkinkan bila menyangkut
kepentingan publik
• Kewajiban bagi pers mengembangkan
profesionalisme dan self-regulation
7
Article 29
• 2) In the exercise of his rights and
freedoms, everyone shall be subject only to
such limitations as are determined by law
solely for the purpose of securing due
recognition and respect for the rights and
freedoms of others and of meeting the just
requirements of morality, public order and
the general welfare in a democratic society.
Pers Tidak Bebas
• Kebebasan hanya menghasilkan
kekacauan
• Pers berada di bawah kontrol penguasa
• Pemerintah/penguasa menentukan secara
sepihak apa yang boleh dan tidak boleh
disiarkan
• Rentang kontrol: sensor, breidel, teror,
penangkapan
Pers Soviet Komunis
• Pers melayani tujuan Komunisme
• Pers dikuasai Partai
• Kebebasan perlu dibatasi dalam rangka
menjamin pembangunan bisa berlangsung
secara aman
• Pers diarahkan untuk membantu mendidik,
membangun integrasi, meningkatkan
kesejahteraan
Catatan
• Empat Sistem Pers adalah model yang sangat
sederhana yang semula digunakan untuk
memetakan perbedaan penataan pers, di
masa pasca Perang Dunia II
• Sudah dikoreksi: Loewenstein misalnya
memperkenalkan istilah ‘Social Centralist’ dan
‘Social Authoritarian’.
• Logika Sistem digunakan pula untuk
menjelaskan media lainnya (spt tv, radio, film)
‘Freedom of’ atau ‘Freedom from’
• Penekanannya: kebebasan untuk
menyampaikan informasi atau kebebasan
dari tekanan pihak lain untuk
menyampaikan informasi
• Argumen pertama menempatkan
kebebasan sebagai tujuan, sementara
argumen kedua menempatkan kebebasan
sebagai kondisi yang disyaratkan untuk
tujuan yang lebih luhur
Kerumitan Kebebasan Pers
• Apakah berarti kebebasan dalam segala
hal?
• Apakah wilayah yang diizinkan untuk
diatur?
• Siapa yang berhak menentukan
pembatasan tentang pengaturan?
• Apa sanksi yang bisa ditoleransi terhadap
pelanggaran aturan?
Pasar Bebas
• Apakah prinsip ‘pasar bebas’ menjamin
hasil akhir terbaik bagi demokrasi, yakni
ketersediaan informasi yang cukup dan
benar bagi masyarakat untuk berpartisipasi
dalam proses demokrasi?
• Bagaimana bila dalam ‘pasar’ terjadi
pemusatan penguasaan sumber informasi?
Independensi dan Objektivitas
• Karena peran pentingnya dalam
demokrasi, media disyaratkan untuk
bersikap independen dan objektif
• Namun apakah termasuk dalam
‘kebebasan pers’, kebebasan untuk
berpihak, untuk menjadi agen propaganda,
untuk bias?
• Isu kepemilikan
Kebebasan sebagai hak individu atau
lembaga
• Kebebasan berekspresi pada dasarnya
merujuk pada HAM individu.
• Apakah pemenuhan HAM yang sama layak
dimiliki oleh lembaga pers yang merupakan
institusi sosial yang memiliki beragam
fungsi (ekonomi, politik, budaya) dan isinya
memiliki dampak yang bisa sangat besar?
Model AS – Eropa Barat
• AS: Dominasi Private-Commercial, media
publik minimal, intervensi negara minimal
• Eropa Barat: Media swasta tidak dominan,
Public broadcasting kuat untuk melayani
kepentingan publik, intervensi negara
signifikan (walau bukan untuk mengekang)
Peran Minimal Pemerintah
• Karena kepercayaan mengenai kebebasan pers,
di negara-negara demokratis, tidak ada media
pemerintah
• Pemerintah tidak boleh mengintervensi media
(kasus kartun Nabi)
• Pemerintah tidak boleh menghambat kerja
media, kecuali ada kepentingan nasional atau
untuk melindungi kepentingan anak
Kepercayaan pada Mekanisme Pasar
• Bagaimanapun antara AS dan Eropa, ada
perbedaan paradigma: kepercayaan pada
mekanisme pasar
• Di Eropa, Press Council menempati posisi
terhormat
• Di Eropa, Lembaga Penyiaran Publik menempati
posisi terhormat
• Di Eropa, negara mengeluarkan beragam
peraturan yang melindungi kepentingan publik,
dan menjamin keberagaman media
Media Cetak dan Media Penyiaran
• Perbedaan utama: penggunaan frekuensi siaran
yang merupakan ranah public (public domain)
• Karena frekuensi terbatas, harus ada perebutan
kesempatan menggunakan frekuensi
• Siaran masuk ke rumah-rumah – media aktif
versus media pasif
• Khalayaknya jauh lebih beragam
• Efeknya lebih kuat
Implikasi
• Media Penyiaran jauh lebih diatur
• Kehadiran Lembaga Negara untuk
mengatur dunia penyiaran, misalnya FCC
• Untuk media penyiaran, harus ada izin
yang harus terus diperbarui dan bisa
dicabut
• Kelahiran lembaga penyiaran swasta dan publik:
berkaca pada pengalaman AS dan Eropa
• AS sejak awal menyerahkan kepada swasta –
melihat nilai ekonomi: kompetisi akan
memberikan produk yang lebih berkualitas,
menumbuhkan industri media, efisiensi,
mendukung industri consumer goods
• Eropa melihat penyiaran sebagai media yang
membawa produk budaya
Download