12 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Komunikasi Kata komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris berasal dari kata Latin communis yang berarti “sama”,communico,communicatio,atau communicare yang berarti “membuat sama” to make common. Istilah pertama communis paling sering disebut sebagai asal kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata Latin lainnya yang mirip. Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran,suatu makna,atau suatu pesan dianut secara sama. (Mulyana, 2008 : 46) Sehingga definisi komunikasi ialah tindakan atau perilaku mengirim pesan,ide, dan pendapat dari seseorang ke orang lainnya. Menulis dan berbicara kepada masingmasing orang merupakan cara berkomunikasi. Setiap komunikasi terjadi pastinya melibatkan jumlah orang yang berbeda. Untuk berkomunikasi dengan satu sama lain,orang mengandalkan lima indra yaitu penglihatan, pendengaran, sentuhan, penciuman dan perasa. Fungsi-Fungsi Komunikasi : (Mulyana, 2008 : 5-34) 1. Fungsi Pertama: Komunikasi Sosial 2. Fungsi Kedua : Komunikasi Ekspresif 3. Fungsi Ketiga: Komunikasi Ritual 4. Fungsi Keempat : Komunikasi Instrumental 13 2.1.1. Unsur-Unsur Komunikasi Berdasarkan definisi Lasswell komunikasi memiliki lima unsur,yaitu: (Mulyana, 2008 : 67,73,105) Pertama, sumber (source). Sumber adalah pihak yang berinisiatif atau mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi. Sumber boleh jadi seorang individu, kelompok, organisasi, perusahaan bahkan suatu negara. Untuk menyampaikan pesan yang dibawa, sumber harus mengubah pesan tersebut ke dalam seperangkat simbol verbal atau nonverbal yang dapat dipahami oleh si penerima pesan. Proses ini disebut dengan penyandian (encoding). Kedua, Pesan. Apa yang dikomunikasikan oleh sumber kepada penerima. Pesan merupakan seperangkat symbol verbal atau nonverbal yang mewakili perasaan, nilai, gagasan atau maksud sumber tadi. Ketiga, saluran atau media. Merupakan alat atau wahana yang digunakan sumber untuk menyampaikan pesannya kepada penerima. Keempat, penerima (receiver). Yakni orang yang menerima pesan dari sumber, penerimaan pesan ini menerjemahkan atau menafsirkan seperangkat simbol verbal atau nonverbal yang ia terima dari gagasan yang dapat ia pahami. Proses ini disebut penyandian balik (decoding). Kelima, efek. Apa yang terjadi pada penerima setelah ia menerima pesan tersebut, misalnya apakah penambahan pengertahuan setelah menerima pesan tersebut, terhibur atau adanya perubahan sikap. 14 2.2. Komunikasi Massa Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh Bittner yaitu: komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang. Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa komunikasi massa itu harus menggunakan media massa. Definisi komunikasi massa yang lebih terperinci dikemukakan oleh ahli komunikasi lain, yaitu Gerbner. Menurut Gerbner (1967) “Mass communication is the tehnologically and institutionally based production and distribution of the most broadly shared continous flow of messages in industrial societies”. (Komunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang berkelanjutan serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industri. Dari definisi Gerbner tergambar bahwa komunikasi masa itu menghasilkan suatu produk berupa pesan-pesan komunikasi. Produk tersebut disebarkan, didistribusikan kepada khalayak luas secara terus menerus dalam jarak waktu yang tetap, misalnya harian, mingguan atau bulanan. Dalam definisi Meletzke, komunikasi massa diartikan sebagai setiap bentuk komunikasi yang menyampaikan pernyataan secara terbuka melalui media penyebaran teknis secara tidak langsung dan satu arah pada publik yang tersebar (Ardianto, et al, 2009: 3) Secara garis besar, komunikasi massa dapat diartikan sebagai komunikasi dari seseorang atau sekelompok orang melalui alat pengirim (medium) kepada khalayak (Biagi, 2010: 9). 15 2.2.1. Ciri Komunikas Massa Sebenarnya setiap definisi dari komunikasi massa itu secara prinsip mengandung suatu makna yang sama, bahkan antara satu definisi dengan definisi lainnya dapat dianggap saling melengkapi. Melalui definisi itu pula, kita dapat mengetahui karakteristik komunikasi massa. Karakteristik komunikasi massa adalah sebagai berikut: 1. Komunikator Terlembagakan Ciri komunikasi massa yang pertama adalah komunikatornya. Seperti yang sudah diketahui sebelumnya bahwa komunikasi massa itu menggunakan media massa, baik media cetak atau media elektronik. Komunikasi juga melibatkan lembaga, dan komunikatornya bergerak dalam organisasi yang kompleks. 2. Pesan Bersifat Umum Komunikasi massa itu bersifat terbuka, artinya komunikasi massa itu ditujukan untuk semua orang dan tidak ditujukan untuk sekelompok orang tertentu. Oleh karenanya, pesan komunikasi massa bersifat umum. Pesan komunikasi massa dapat berupa fakta, peristiwa atau opini namun tidak semua fakta dan peristiwa yang terjadi di sekitar kita dapat dimuat dalam media massa. Pesan komunikasi massa yang dikemas dalam bentuk apa pun harus memenuhi kriteria penting atau menarik, atau penting sekaligus menarik, bagi sebagian besar komunikan. Dengan demikian, kriteria pesan yang penting dan menarik itu mempunyai ukuran tersendiri 3. Komunikannya Anonim dan Heterogen Komunikan pada komunikasi massa bersifat anonim dan heterogen. Sedangkan dalam komunikasi massa, komunikator tidak mengenal komunikan (anonym) karena, komunikasinya menggunakan media dan tidak tatap muka. 16 Di samping anonim, komunikan komunikasi massa adalah heterogen karena, terdiri dari berbagai lapisan masyarakat yang berbeda, yang dapat dikelompokkan berdasarkan factor: usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, latar belakang budaya, agama dan tingkat ekonomi. 4. Media Massa Menimbulkan Kesempakan Kelebihan komunikasi massa dibandingkan dengan komunikasi lainya adalah jumlah sasaran khalayak atau komunikan yang dicapainya relatif banyak dan tidak terbatas. Bahkan lebih dari itu, komunikan yang banyak tersebut secara serempak pada waktu yang bersamaan memperoleh pesan yang sama pula. Effendy (1981) mengartikan kesempakan media massa itu sebagai keserempakan kontak dengan sejumlah besar penduduk dalam jarak yang jauh dari komunikator dan penduduk tersebut satu sama lainnya berada dalam keadaan terpisah. 5. Komunikasi Mengutamakan Isi Ketimbang Hubungan. Salah satu prinsip komunikasi adalah bahwa komunikasi mempunyai dimensi isi dan dimensi hubungan (Mulyana,2000:99). Dimensi ini menunjukkan bagaimana cara mengantarkannya, yang juga mengisyaratkan bagaimana hubungan para peserta komunikasi itu. Dalam konteks komunikasi massa, komunikator tidak harus selalu kenal dengan komunikannya, dan sebaliknya. Yang penting, bagaimana seorang komunikator menyusun pesan secara sistematis, baik, sesuai dengan jenis medianya, agar komunikannya bisa memahami isi pesan tersebut. 6. Komunikasi Massa Bersifat Satu Arah Selain ada ciri yang merupakan keunggulan komunikasi massa dibandingkan dengan komunikasi lainnya, ada juga ciri komunikasi massa yang merupakan kelemahnnya. 17 Karena komunikasinya melalui media massa, maka komunikator dan komunikannya tidak dapat melakukan kontak langsung. Komunikator aktif menyampaikann pesan, komunikan pun aktif menerima pesan, namun diantara keduanya tidak dapat melakukan dialog sebagaimana halnya terjadi dalam komunikasi atarpersonal. Dengan kata lain, komunikasi massa itu bersifat satu arah. 7. Stimulasi Alat Indra Terbatas Ciri komunikasi massa lainnya yang dapat dianggap salah satu kelemahannya adalah stimulasi alat indra yang terbatas. Pada komunikasi antarpesonal yang bersifat tatap muka, maka seluruh alat indra pelaku komunikasi, komunikator dan komunikan dapat digunakan secara maksimal. Kedua belah pihak dapat melihat, mendengar secara langsung, bahkan mungkin merasakan. Dalam komunikasi massa, stimulasi alat indra bergantung pada jenis media massa. Pada surat kabar dan majalah, pembaca hanya melihat, pada radio siaran dan rekaman auditif khalayak hanya mendengar, sedangkan pada media televisi dan film kita menggunakan indra penglihatan dan pendengaran. 8. Umpan Balik Tertunda dan Tidak Langsung Feedback meruapakan factor penting dalam proses komunikasi antarpersonal, komunikasi kelompok dan komunikasi massa. Efektivitas komunikasi seringkali dapat dilihat dari feedback yang disampaikan oleh komunikan. Dalam proses komunikasi massa, feedback bersifat tidak langsung dan tertunda. Artinya, komunikator komunikasi massa tidak dapat dengan segera mengetahui bagaimana reaksi khalayak terhadap pesan yang disampakaiannya. 18 2.3. Media Massa Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan kepada khalayak (penerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, televisi, radio, dan film. Media massa yaitu sarana atau saluran resmi sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan pesat kepada masyarakat luas. Media massa memberi informasi dan membantu masayarakat luas untuk mengetahui secara jelas tentang dunia sekelilingnya kemudian menyimpannya dalam ingatan masyarakat. Media massa berguna sebagai pengawas bagi masyarakat untuk mengajukan perbandingan dari apa yang kita lihat dan kita dengar, tentang dunia lain di luar lingkungan masyarakat hidup. Media massa sejak awal sebenarnya melakukan tugas kemudian membagikan informasai yang diinginkan masyarakat pada umumnya. Secara umum saluran komunikasi dibedakan atas saluran media massa (Mass Media Channels) dan saluran antarpribadi (Interpersonal Channels). Saluran media massa seperti radio, televisi, surat kabar, majalah dan sebagainya yang memungkinkan suatu sumber terjadi dari seseorang/beberapa orang untuk menjangkau khalayak yang banyak. Manfaat Media Massa: (Zulkarimein Nasution 2004:2.10) 1. Menjangkau satu khalayak yang luas dan cepat 2. Menciptakan pengetahuan dan penyebaran informasi 3. Mengarahkan perubahan pada sikap yang di anut 19 2.4. Televisi Televisi merupakan media komunikasi yang menyediakan berbagai informasi yang update, dan menyebarkannya kepada khalayak umum. Dalam Baksin (2006: 16) mendefinisikan bahwa: “Televisi merupakan hasil produk teknologi tinggi (hi-tech) yang menyampaikan isi pesan dalam bentuk audiovisual gerak. Isi pesan audiovisual gerak memiliki kekuatan yang sangat tinggi untuk mempengaruhi mental, pola pikir, dan tindak individu”. 2.5. Program Televisi Stasiun televisi setiap harinya menyajikan berbagai program yang jumlahnya sangat banyak dan jenisnya sangat beragam. Pada dasarnya apa saja bisa dijadikan program untuk ditayangkan di televisi selama program itu menarik dan disukai audien, dan selama tidak bertentangan dengan kesusilaan, hukum dan peraturan yang berlaku. Pengelola stasiun penyiaran dituntut untuk memiliki berbagai program yang menarik. Berbagai jenis program itu dapat dikelompokkan menjadi dua bagian besar berdasarkan jenisnya yaitu : 1) program hiburan (entertainment) dan; 2) program informasi (berita). Program informasi kemudian dibagi lagi menjadi dua jenis, yaitu berita keras (hard news) yang merupakan laporan berita terkini yang harus segera disiarkan dan berita lunak (soft news) yang merupakan kombinasi dari fakta, gossip, dan opini. Sementara program hiburan terbagi atas tiga kelompok besar, yaitu musik, drama permainan (game show), dan pertunjukan. Menurut vane-gross (1994) menentukan jenis program berarti menentukan atau memilih daya tarik (appeal) dari suatu program. Adapun yang dimaksud dengan daya tarik di sini adalah bagaimana suatu program mampu menarik audiennya. Menurut 20 Vane-Gross : the programmers must select the appeal through wich the audience will be reached (programmer harus memilih daya tarik yang merupakan cara untuk meraih audien). Edwin T. Vane, Lynne S. Gross; Programming for TV, Radio and Cable, Focal Press, Boston, London, 1994. Selain pembagian jenis program berdasarkan skema di atas. Terdapat pula pembagian program berdasarkan apakah suatu program itu bersifat faktual atau fiktif (fictional). Program factual antara lain meliputi: program berita, dokumenter, atau reality show. Sementara program yang bersifat fiktif antara lain program drama atau komedi. Gambar .2.1 Jenis Program Televisi Hard News (straight news, features, infotainment) Informasi Soft News (current affairs, magazines, talk show, documentary) Program TV Musik Drama (sinetron, film cartoon) Quiz Hidden Camera Ketangkasan Competition Show Reality Show Relationship Show Hiburan Permainan Pertunjukan (sulap, lawak, taqrian, dll) Fly on the wall Sumber : Morissan, 2009: 148 Mistik 1. Program Hiburan Segala bentuk siaran yang dibertujuan untuk menghibur audien dalam bentuk musik, lagu, cerita dan permainan yang termasuk dalam ketegori hiburan adalah drama, musik, dan permainan (game). Program yang termasuk dalam katagori 21 hiburan adalah drama, permainan, music dan pertunjukan. (a) Drama adalah pertunjukan (show) yang menyajikan cerita mengenai kehidupan atau karakter seseorang atau beberapa orang (tokoh) yang diperankan oleh pemain (artis) yang melibatkan konflik dan emosi. Program televisi yang termasuk dalam program drama adalah sinetron dan film. (b) Program permainan (game show) adalah berbagai program yang memberi hadiah uang dalam jumlah besar selalu menarik minat audien yang menjadi pemenang kepada audien. (c) Program Music dapat ditampilkan dalam dua format, yaitu videoklip atau konser. Program Music berupa konser dapat dilakukan di lapangan (outdoor) ataupun di dalam studi (indoor). (d) Pertunjukan adalah program yang menampilkan kemampuan (performance) seseorang atau beberapa orang pada suatu lokasi baik di studio maupun luar studio, di dalam ruangan (indoor) ataupun di luar ruangan (outdoor). 2. Program Informasi Program informasi adalah segala jenis siaran yang tujuannya untuk memberikan tambahan pengetahuan (informasi) kepada khalayak audien. Daya tarik program ini adalah informasi, dan informasi itulah yang “dijual” kepada audien. Dengan demikian, program informasi tidak hanya melulu program berita dimana presenter atau penyiar membacakan berita tetapi segala bentuk penyajian informasi termasuk juga talk show (perbincangan), misalnya wawancara dengan artis, orang terkenal atau dengan siapa saja. Program informasi dapat dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu berita keras (hard news) dan berita lunak (soft 22 news). (1) Berita lunak adalah sebuah program berita yang menyajikan informasi penting dan menrik yang disampaikan secara mendalam (indepth) namun tidak bersifat harus segera ditayangkan. Berita yang masuk dalam katagori ini ditayangkan pada satu program tersendiri di luar program berita. Program yang masuk ke dalam katagori berita lunak ini adalah : current, magazine, documenter, dan talk show. (2) Berita keras segala jenis informasi penting dan/atau menarik yang harus segera disiarkan oleh media penyiaran karena sifatnya yang harus segera ditayangkan agar dapat diketahui khalayak audien secepatnya. Berita keras disajikan dalam suatu program berita yang berdurasi mulai dari beberapa menit saja (misalnya breaking news) hingga program berita yang berdurasi 30 menit, bahkan satu jam. Berita keras dibagi ke dalam beberapa bentuk berita yaitu : straight news, features, dan infotainment. 2.6. Pengertian organisasi Ada bermacam-macam pendapat mengenai apa yang dimaksud dengan organisasi. Schein (1982) mengatakan bahwa organisasi adalah suatu koordinasi rasional kegiatan sejumlah orang untuk mencapai beberapa tujuan umum melalui pembagian kerja dan fungsi melalui hierarki otoritas dan tanggungjawab. Schein juga mengatakan bahwa organisasi mempunyai karakteristik tertentu yaitu mempunyai mempunyai struktur, tujuan, saling berhubungan satu bagian dengan bagian lain dan tergantung kepada komunikasi manusia untuk mengkoordinasikan aktivitas dalam organisasi 23 tersebut. Sifat tergantung antara satu bagian dengan bagian lain menandakan bahwa organisasi yang dimaksudkan schein ini adalah merupakan suatu system. Selanjutnya kochler(1967) mengatakan bahwa organisasi adalah system hubungan yang terstruktur yang mengkoordinasikan usaha suatu kelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu. Lain lagi dengan pendapat wright (1977); dia mengatakan bahwa organisasi adalah suatu bentuk system terbuka dari aktivitas yang dikoordinasikan oleh dua orang atau lebih untuk mencapai suatu tujuan bersama. Walaupun ketiga pendapat mengenai organisasi tersebut kelihatannya berbedabeda perumusannya tapi ada 3 hal yang sama-sama dikemukakan yaitu : organisasi merupakan suatu system, mengkoordinasi aktivitas dan mencapai tujuan bersama atau tujuan umum. Dikatakan merupakan suatu system karena organisasi itu terdiri dari berbagai bagian yang saling tergantung satu sama lain. Bila satu bagian terganggu maka akan ikut berpengaruh pada bagian lain. Misalnya kita lihat organisasi sekolah. Di sekolah ada beberapa komponen diantaranya guru, murid, dan fasilitas. Bila para komponen guru mendapat gangguan misalnya tidak datang ke sekolah atau sakit maka akan berpengaruh kepada anak-anak yang menjadikan mereka tidak dapat belajar begitu juga halnya fasilitas belajar tidak jadi digunakan. 2.7. Struktur Organisasi Tidak ada standar baku yang berlaku umum atas struktur organisasi suatu stasiun penyiaran. Struktur organisasi itu sangat tergantung pada skala kegiatan. Organisasi stasiun penyairan biasanya terdiri atas beberapa bagian atau departemen. Suatu departemen pada suatu stasiun penyiaran biasanya dipimpin oleh seorang manajer atau direktur yang membawahi sejumlah manajer. Semua direktur departemen harus selalu 24 melaporkan perkembangan pekerjaannya kepada direktur utama. Para manajer merupakan asisten dari direktur bidang atau direktur departemen. Direktur departemen biasanya dipilih dari manajer senior yang ada di departemen itu. Direktur bertanggungjawab kepada direktur utama. Budaya setempat akan menentukan sebutan apa yang cocok bagi jabatan / posisi tersebut. Dengan demikian, struktur organisasi setiap stasiun penyiaran komersial atau nonkomersial biasanya terdiri atas empat bagian yang sesuai dengan fungsinya masingmasing. Istilah yang digunakan untuk menunjukkan fungsi bagian masing-masing itu umumnya juga sama untuk setiap media penyiaran. (beberapa stasiun penyiaran di amerika menggunakan istilah pengembangan development untuk bagian sales. 25 Gambar. 2.2. Organisasi Penyiaran Kecil MANAGER UMUM TEKNIK PROGRAM PEMASARAN ADMINISTRASI Pemberitaan Produksi Sumber : Morissan, 2009: 148 Gambar. 2.3. Organisasi Penyiaran Besar MANAGER UMUM TEKNIK PROGRAM PEMBERITAAN PRODUKSI PEMASARAN Staff Teknik Reporter Sutradara Staf Pemasaran Pemeliharaan Editor Produser Promosi Writer Staf Produksi Sumber : Morissan, 2009: 148 ADMINISTRASI 26 2.8. Komunikasi Organisasi Redding dan Sanborn mengatakan bahwa komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan informasi dalam organisasi yang kompleks. Yang termasuk dalam bidang ini adalah komunikasi internal, hubungan manusia, hubungan persatuan pengelola, komunikasi downward atau komunikasi dari atasan kepada bawahan, komunikasi upward atau komunikasi dari bawahan kepada atasan, komunikasi horizontal atau komunikasi dari orang-orang yang sama level/tingkatannya dalam organisasi, ketrampilan berkomunikasi dan berbicara, mendengarkan, menulis dan komunikasi evaluasi program. Katz dan Kahn mengatakan bahwa komunikasi organisasi merupakan arus informasi, pertukaran informasi dan pemindahan arti di dalam suatu organisasi. Menurut Katz dan Kahn organisasi adalah sebagai suatu system terbuka yang menerima energi dari lingkungannya dan mengubah energi ini menjadi produk atau servis dari system dan mengeluarkan produk atau servis ini kepada lingkungan. Namun untuk kunci dari definisi-defisini komunikasi organisasi yang sudah ada, Goldhaber(1986) memberikan definisi komunikasi organisasi berikut, “organizational communications is the process of creating and exchanging messages within a network of interpendent relationship to cope with environmental uncertaintly.” Atau dengan kata lain komunikasi organisasi adalah proses menciptakan dan saling menukar pesan dalam satu jaringan yang tidak pasti atau yang selalu berubah-ubah. Definisi ini mengandung tujuh konsep kunci yaitu proses, jaringan, saling tergantung, hubungan, lingkungan, dan ketidakpastian. 27 2.9. STRATEGI Menurut Kotler (2003, p10) sasaran menunjukkan apa yang ingin dicapai oleh unit bisnis; strategi adalah rencana permainan untuk mencapainya. Setiap bisnis harus merancang strategi untuk mencapai sasarannya, yang terdiri dari strategi pemasaran, dan strategi teknologi serta strategi penetapan sumber yang cocok. 2.10. MANAJEMEN Manajemen mempunyai tiga arti, yang pertama manajemen sebagai suatu proses, yang kedua manajemen sebagai kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen, dan yang ketiga manajemen sebagai sebuah seni dan sebagai suatu ilmu. Manulang (2004, p1). Manajemen juga berarti memilih bagaimana mencari sumbersumber manusia yang dipakai secara efektif untuk mencapai suatu tujuan yang diyatakan. Manajemen sebagai suatu proses atau kerangka kerja yang melibatkan bimbingan atau pengarah suatu kelompok orang-orang kearah tujuan organisasional atau maksud-maksud yang nyata. Manajemen adalah sebuah proses pengkoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan secara efektif dan efesien dengan dan melalui orang lain. Dimana arti dari efektifitas digambarkan sebagai melakukan segala sesuatu secara benar, dan efesiensi itu sendiri adalah memperoleh output terbesar dengan input terkecil. Robbins dan Coutler (2004, p5). Sedangkan Schoderbek , Cosier, dan Alpin, memberikan definisi manajemen sebagai: A Process of achiefing organizational goal through others (suatu proses untuk mecapai tujuan organisasi melalui pihak-pihak lain). Peter P. Schoderbek, Richard A. Cosier, dan John C. Alpin, Management Systems: Conceptual Considerations, 3rd Edition, Bussiness Publication, 1985, hlm. 8. 28 2.10.1. TINGKATAN MANAJEMEN Manajemen bukan hanya terkait dengan orang-orang yang berada pada puncak organiasasi atau pimpinan perusahaan saja, melainkan setiap orang yang berada pada level manajer pun melakukan kegiatan untuk mengarahkan tindakan dan upaya orang lain dalam mencapai suatu tujuan perusahaan. 1. Manajer tingkat bawah (lower level manajer); manajer pada tingkat ini bertugas mengawasi secara dekat pekerjaan rutin karyawan yang berada dibawah naungannya. Manajer tingkat bawah bertanggungjawab kepada manajer tingkat mengengah. Misalnya pada stasiun televisi, manajer produksi bertanggungjawab kepada manajer program. 2. Manajer tingkat menengah (middle manager); bertanggungjawab untuk melaksanakan kegiatan tertentu sebagai bagian dari proses untuk mencapai tujuan utama perusahaan. Manajer menengah dapat meliputi beberapa tingkatan dalam suatu organisasi. Para manajer menengah membawahi dan mengarahkan kegiatan manager-manager lainnya dan kadang-kadang juga karyawan oprasional. Sebutan lain dari manajer tingkat menengah adalah manajer departemen, kepala pengawas (superintendents) dan sebagainya. Contoh pada stasiun penyiaran, kepala departemen penjualan, berita, teknik, dan bisnis merupakan manajer tingkat menengah. 3. Manajer puncak (top manager); manajer yang mengkoordinasikan kegitan perusahaan serta memberikan arahan dan petunjuk umum untuk mencapai tujuan perusahaan. Klasifikasi manajer tertinggi ini terdiri dari sekelompok kecil eksekutif. Manajemen puncak bertanggung jawab atas keseluruhan 29 manajemen ogranisasi. Sebutan khas bagi manajer puncak adalah direktur atau presiden direktur. 2.10.2. FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN Fungsi-fungsi manajemen terdiri dari empat fungsi dasar dan paling penting, yaitu: merencanakan, mengorganisasikan, memimpin, dan mengendalikan. Dimana artiarti dari fungsi-fungsi manajemen berdasarkan pendapat Robbins dan Coutler (2004: 7) adalah sebagai berikut: 1. Merencanakan. Fungsi manajemen yang mencakup proses mendefinisikan sasaran, menetapkan strategi untuk mencapai sasaran tersebut. Juga menyusun rencana untuk mengintegrasikan dan mengkoordinasikan sejumlah kegiatan. 2. Mengkoordinasikan. Fungsi menajemen yang mencakup proses menentukan tugas apa yang harus dilakukan, siapa yang harus melakukan, bagimana cara mengelompokan tugas-tugas itu, siapa harus melapor kepada siapa, dan dimana keputusan harus dibuat. 3. Memimpin. Fungsi manajemen yang mencakup memotivasi bawahan, mempengaruhi individu atau tim sewaktu mereka bekerja, memiliki saluran komunikasi yang paling efektif, dan memecahkan masalah perilaku karyawan dengan berbagai cara. 4. Mengendalikan. Fungsi manajemen yang mencakup memantau kinerja aktual, membandingkan kinerja actual tersebut dengan standar, dan membuat koreksinya jika diperlukan. 30 2.10.3. Peran Manajemen Berdasarkan pendapat Robbins dan coutler (2004, p9) peran manajemen mengacu kepada katagori-katagori tertentu dalam perilaku manajerial. Ada tiga peran yang terkait dalam peran manajeman, yaitu: 1. peran antarpribadi. Peran manajerial yang melibatkan orang dan tugas lain yang bersifat seremonial dan simbolis. 2. Peran informasional. Peran manajerial yang meliputi menerima, mengumpulkan dan menyebarkan informasi. 3. Peran pengambilan keputusan. Peran manajerial yang berkisar seputar membuat pilihan dan mengambil keputusan. 2.11. Kerangka Pemikiran Gambar .2.4 Kerangka Pemikiran. Tahap Pra Produksi Jurnal 19 di Binus TV Teori Komunikasi Organisasi dan Fungsi Manajemen Merencanakan Mengkoordiansikan Memimpin Pra Produksi Program Mengendalikan 31 Penulis menganalisis komunikasi yang terjadi pada tahap Pra Produksi Jurnal 19 dengan aspek: Merencanakan, Mengkoordinasikan, Memimpin, Mengendalikan. Keempatnya akan memberikan output yang berbeda pada hasil. Penulis dapat menyajikan data, aspek mana yang perlu ditingkatkan agar produksi berjalan dengan lancar.