Posdaya - IPB Repository

advertisement
BAB V
GAMBARAN UMUM RESPONDEN PENELITIAN
5.1
Faktor Internal Responden Penelitian
Faktor internal dalam penelitian ini terdiri dari jenis kelamin, umur,
tingkat pendidikan, pekerjaan, pendapatan, status dalam Posdaya, pengetahuan
responden tentang Posdaya, dan pengalaman responden dalam kegiatan yang ada
di Desa Cikarawang. Adapun faktor-faktor tersebut akan dibahas sebagai berikut.
5.1.1 Jenis Kelamin
Responden dalam penelitian ini mencakup orang-orang yang telah
mengikuti atau pernah mengikuti pelatihan dari Posdaya dengan jenis kelamin
perempuan dan laki-laki. Terdapat 29 responden dengan jenis kelamin perempuan
dan 13 responden dengan jenis kelamin laki-laki. Jika digambarkan dalam bentuk
pie chart (Gambar 12), maka persentase jenis kelamin yang telah mengikuti
pelatihan dari Posdaya dalam penelitian ini sebagian besar adalah perempuan.
Gambar 12. Persentase Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Hal ini disebabkan pelatihan-pelatihan yang diberikan oleh Posdaya
sasarannya cenderung kepada kaum perempuan dan dalam penelitian ini yang
menjadi responden memang lebih dominan kaum perempuan karena lebih mudah
untuk ditemui.
48
5.1.2 Tingkat Pendidikan
Responden dalam penelitian ini memiliki tingkat pendidikan yang
beragam. Tingkat pendidikan responden dalam penelitian ini adalah SD, SLTP,
SMA, dan Sarjana. Terdapat 16 responden dengan tingkat pendidikan hingga SD,
6 responden untuk pendidikan tingkat SMP, 17 responden yang mencapai
pendidikannya hingga SMA, dan 3 responden yang tingkat pendidikannya hingga
Sarjana. Jika digambarkan dalam bentuk pie chart (Gambar 13), maka persentase
tertinggi pada tingkat pendidikan responden yang mengikuti pelatihan Posdaya
dalam penelitian ini adalah SMA dan SD.
Gambar 13. Persentase Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Angka kemiskinan yang tinggi dan tingkat kesejahteraan masyarakat yang
masih kurang diakibatkan oleh pendidikan masyarakat yang rendah. Berdasarkan
data monografi Desa Cikarawang, secara keseluruhan tingkat pendidikan
masyarakat Desa Cikarawang tergolong rendah, yaitu mencapai pendidikan
hingga tingkat SD, namun dalam penelitian ini responden yang paling dominan
adalah responden yang mencapai pendidikannya hingga tingkat SMA sebesar 41
persen dan kemudian disusul dengan tingkat SD dengan sebesar 38 persen. Hal ini
disebabkan responden sudah sadar akan tingkat pendidikan. Selain itu juga,
responden dalam penelitian ini ada juga responden yang terlibat dalam
kepengurusan Posdaya dengan tingkat pendidikan yang cukup tinggi.
49
5.1.3 Pekerjaan
Responden dalam penelitian ini adalah 42 orang dengan status pekerjaan
yang berbeda. Terdapat 15 orang yang memiliki pekerjaan dan 27 orang tidak
bekerja. Responden yang dikatakan bekerja apabila bekerja di luar rumah dan
mendapatkan penghasilan seperti buruh, PNS, supir, wirausaha, swasta, dan guru
sedangkan dikatakan tidak bekerja apabila menganggur, pelajar, serta ibu rumah
tangga, karena dianggap lebih banyak melakukan aktivitas di dalam rumah. Jika
digambarkan dalam pie chart (Gambar 14), maka persentase status pekerjaan
responden dalam penelitian ini adalah sebagian besar responden tidak bekerja (64
persen).
Gambar 14. Persentase Responden Berdasarkan Status Pekerjaan
Hal ini disebabkan responden yang mengikuti pelatihan Posdaya adalah
dominan perempuan yang merupakan ibu rumah tangga sehingga memiliki
banyak waktu untuk berada di rumah dan melakukan pekerjaan rumah tangga.
5.1.4 Tingkat Pendapatan
Responden dalam penelitian ini, memiliki tingkat pendapatan yang
berbeda. Pendapatan ini terbagi menjadi dua yaitu pendapatan rendah dan
pendapatan tinggi serta menggunakan pendapatan keluarga bukan pendapatan
individu. Tedapat 24 orang yang memiliki pendapatan rendah dan 18 orang yang
memiliki pendapatan tinggi. Jika digambar dalam pie chart (Gambar 15), maka
responden dalam penelitinan ini sebagian besar adalah responden yang memiliki
pendapatan rendah (57 persen).
50
Gambar 15. Persentase Responden Berdasarkan Tingkat Pendapatan
Berdasarkan data monografi Desa Cikarawang, angka kemiskinan
tergolong tinggi. Hal ini dikarenakan pendapatan masyarakat yang masih rendah
dan para responden memiliki pekerjaan yang tidak tetap sehingga penghasilan
mereka dalam sehari pun tidak tetap. Pendapatan yang rendah mengakibatkan
pendidikan yang rendah sehingga dibutuhkan suatu keterampilan atau usaha kecilkecilan untuk menambah pendapatan mereka. Pelatihan yang diberikan oleh
Posdaya diharapkan dapat membuat masyarakat menjadi mandiri dalam mencari
pendapatan yang lebih baik.
5.1.5 Status dalam Posdaya
Responden dalam penelitian ini dilihat juga dari status mereka dalam
Posdaya. Terdapat 17 orang yang terlibat dalam kepengurusan Posdaya dan 25
orang yang tidak terlibat dalam kepengurusan Posdaya. Jika digambarkan dalam
pie chart (Gambar 16), maka persentase responden dalam penelitian ini adalah
sebagian besar responden yang tidak terlibat dalam kepengurusan Posdaya (60
persen).
Pelaksanaan dalam program Posdaya diutamakan pelatihan-pelatihan yang
sasaran utamanya merupakan masyarakat yang tidak terlibat dalam kepengurusan
Posdaya, namun dalam penelitian ini masyarakat yang terlibat dalam
kepengurusan Posdaya pun menjadi responden. Hal ini disebabkan responden
yang terlibat dalam kepengurusan menjadi suatu bagian dari Desa Cikarawang
sehingga mereka terlibat atau mengikuti pelatihan-pelatihan yang diberikan oleh
Posdaya.
51
Gambar 16. Persentase Responden Berdasarkan Status dalam Posdaya
5.1.6 Pengetahuan Responden Tentang Posdaya
Untuk mengetahui pengetahuan responden tentang Posdaya maka dibuat
pertanyaan sebanyak 17 soal yang jawabannya hanya benar dan salah. Dari 42
responden semua responden mengetahui tentang Posdaya sehingga pengetahuan
mereka tinggi terhadap Posdaya. Pengetahuan responden tentang Posdaya
tergolong tinggi jika mereka menjawab pertanyaan dengan jawaban yang benar di
atas nilai sembilan. Jika menggunakan bar chart (Gambar 17), maka dapat terlihat
bahwa responden dalam penelitian ini sebesar 100 persen memiliki pengetahuan
yang tinggi terhadap Posdaya.
Gambar 17. Persentase Responden Berdasarkan Pengetahuan Tentang Posdaya
Pertanyaan dalam kuesioner yang diberikan kepada masyarakat meliputi
lingkup dan bidang kegiatan yang ada di dalam Posdaya. Dalam penelitian ini,
didapatkan semua responden memiliki pengetahuan yang tinggi terhadap Posdaya
sehingga dapat dikatakan bahwa Posdaya sudah melekat di benak masyarakat. Hal
52
ini disebabkan setiap awal pelaksanaan kegiatan Posdaya, selalu disosialisasikan
dahulu kepada masyarakat.
5.1.7 Pengalaman
Responden
dalam
Mengikuti
Kegiatan
di
Desa
Cikarawang
Pengalaman responden didapatkan melalui proses belajar yang pernah
dialaminya pada masa lalu seperti pelatihan-pelatihan yang pernah didapatkan dari
Posdaya maupun pelatihan dari lembaga lainnya atau pertemuan yang diadakan
oleh masyarakat atau instansi pemerintah. Jika digambarkan dalam bar chart
(Gambar 18), maka didapatkan seluruh responden pernah mengikuti pelatihanpelatihan yang diberikan oleh Posdaya maupun dari luar Posdaya.
Gambar 18. Persentase Responden yang Pernah Mengikuti Pelatihan
Dalam pembangunan desa, dibutuhkan pelatihan-pelatihan yang dapat
membuat masyarakat menjadi mandiri dan memiliki keterampilan sehingga dapat
meningkatkan pendapatan, menambah wawasan, menambah pengetahuan
sehingga masyarakat dapat berpartisipasi dalam pembangunan desa. Hal ini yang
membuat masyarakat ikut serta dalam pelatihan-pelatihan yang diberikan oleh
Posdaya maupun luar Posdaya.
Responden juga tidak hanya memiliki pengalaman dalam mengikuti
kegiatan pelatihan tetapi juga memiliki pengalaman dalam kegiatan rapat atau
diskusi. Terdapat 24 responden yang pernah mengikuti diskusi atau rapat dan 18
responden yang tidak pernah mengikuti diskusi atau rapat. Jika digambarkan
dalam bar chart (Gambar 19), maka responden dalam penelitian ini sebagian
besar adalah responden yang memiliki pengalaman dalam mengikuti kegiatan
53
rapat atau diskusi. Hal ini disebabkan responden aktif dalam mengikuti suatu
organisasi
dan
menghadiri
setiap
kegiatan
sehingga
responden
sering
diikutsertakan dalam kegiatan rapat atau diskusi yang ada di desa.
Gambar 19. Persentase Responden Berdasarkan Pengalaman Mengikuti Rapat
atau Diskusi
5.2
Faktor Eksternal
5.2.1 Lingkungan Tetangga
Lingkungan tetangga dilihat dari kedekatan antara responden dengan
tetangga dekat yang dilihat dari intensitas atau frekuensi berinteraksi mereka
sebanyak > 2 kali atau tidak pernah. Jika menggunakan pie chart (Gambar 20),
maka responden sebagian besar dekat dengan tetangga, yaitu dengan persentase
sebesar 95 persen.
Masyarakat desa yang dicirikan dengan memiliki sifat gotong royong yang
tinggi serta kerjasama yang kuat tercermin dalam penelitian ini. Responden
memiliki hubungan dekat dengan tetangganya karena manusia tidak dapat berdiri
sendiri dan pasti akan selalu berinteraksi dengan orang lain. Sisanya sebesar 5
persen, responden memiliki hubungan yang tidak dekat dekat tetangganya. Hal ini
disebabkan responden sering berada atau bekerja di luar desa dan jarang
berinteraksi dengan tetangga.
54
Gambar 20. Persentase Responden Berdasarkan Hubungan dengan Lingkungan
Tetangga
5.2.2 Lingkungan Keluarga
Hubungan responden dengan keluarga dilihat dari interaksi responden
dengan orangtua, suami atau istri dan anak, dengan intensitas atau frekuensi
berinteraksi mereka sebanyak > 2 kali atau tidak pernah. Jika digambarkan dalam
bentuk pie chart (Gambar 21), maka seluruh responden memiliki hubungan yang
dekat dengan keluarganya dengan persentase sebesar 100 persen.
Keluarga adalah orang yang sering bertemu dari pagi hari hingga malam
hari. Jadi intensitas interaksi responden, bertemu dan kesalingterbukaan
responden dengan anggota keluarga lebih sering dibandingkan dengan tetangga
karena keluarga bukan orang lain. Selain itu juga keluarga merupakan masyarakat
kecil yang berada dalam lingkungan masyarakat.
Gambar 21. Persentase Responden Berdasarkan Hubungan dengan Lingkungan
Keluarga
55
5.2.3 Lingkungan Pengurus Posdaya
Hubungan responden dengan pengurus Posdaya dilihat dari interaksi
responden dengan pengurus Posdaya lainnya seperti ketua Posdaya umum, ketua
Posdaya setiap dusun, ketua setiap bidang serta anggota Posdaya yang bergabung
dalam kepengurusan Posdaya, dengan intensitas atau frekuensi berinteraksi
mereka sebanyak > 2 atau tidak pernah. Jika digambarkan dalam bentuk pie chart
(Gambar 22), maka sebagian besar responden memiliki hubungan yang dekat
dengan pengurus Posdaya dengan persentase sebesar 76 persen.
Gambar 22. Persentase Responden Berdasarkan Hubungan dengan Lingkungan
Pengurus Posdaya
Hal ini dapat terjadi karena responden bertempat tinggal dekat dengan
pengurus Posdaya. Selain itu, responden juga aktif untuk mengikuti pelatihanpelatihan yang ada di Posdaya dan aktif untuk mencari informasi. Sebesar 24
persen responden tidak memiliki hubungan dekat dengan pengurus Posdaya. Hal
ini disebabkan responden menghabiskan waktu di rumah sehingga tidak bertemu
dengan pengurus Posdaya dan hanya bertemu saat pelaksanaan pelatihan saja.
Selain itu juga beberapa responden lebih aktif di luar desa.
Download