MAKALAH HASIL PENGAMATAN DI DESA CIHIDEUNG UDIK

advertisement
MAKALAH1 HASIL PENGAMATAN DI DESA CIHIDEUNG UDIK,
BOGOR, JAWA BARAT
Oleh : Kelompok IV2
Pendahuluan
Setiap wilayah terdapat kumpulan individu yang hidup bersama dan saling
ketergantungan satu sama lain yang disebut sebagai masyarakat. Di dalam
masyarakat tentunya terdapat kesamaan dalam beberapa hal, antara lain memiliki
kepentingan dan keperluan yang sama untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Dewasa ini di sebagian besar wilayah di Indonesia sudah terdiri dari masyarakat
yang majemuk suku, dalam artian dalam suatu wilayah terdiri dari orang-orang
yang berlatar belakang suku budaya yang berbeda-beda dan tak jarang pula suatu
wilayah tertentu yang semestinya merupakan wilayah asli penduduk lokal telah
teralihkan dan dikuasai oleh penduduk pendatang. Tentu hal ini menimbulkan
suatu pengaruh terhadap lingkungan tempat mereka tinggal dan pengaruh
terhadap masing-masing individu pula. Ciri-ciri masyarakat sendiri ialah besar,
dalam artian terdiri dari lingkup individu yang jumlahnya lebih banyak dan
berlatar belakang berbeda (heterogen), struktural yaitu adanya suatu tingkatan
dalam lingkup masyarakatnya, solidaritas organik, produktivitas-efisiensi, dan
dependent atau saling tergantung .
Suatu unit atau kesatuan sosial yang terorganisasikan dalam kelompokkelompok dengan kepentingan bersama (communities of common interest) baik
yang bersifat fungsional maupun yang mempunyai territorial disebut juga sebagai
komunitas3. Komunitas ini merupakan suatu bagian dari lingkup masyarakat yang
tinggal di suatu wilayah, terdiri dari suatu kelompok-kelompok baik besar
maupun kecil dan memiliki suatu hubungan sosial antara anggotanya. Ciri-ciri
komunitas sendiri antara lain diorganisasikan dalam artian suatu komunitas
merupakan suatu perkumpulan yang terorganisir. Komunitas biasanya terdiri dari
suatu lingkup yang lebih kecil dan biasanya homogen, solidaritas mekanik,
partisipatif efektif dan relatif otonom atau diatur sendiri. Suatu komunitas
biasanya memiliki interaksi yang lebih besar dan memiliki suatu kebutuhan dan
kepentingan yang sama serta adanya keterlibatan dan partisipasi langsung dari
anggota komunitas dalam suatu kegiatan.
Maka perlu suatu perhatian khusus terhadap komunitas-komunitas yang ada
di dalam suatu wilayah masyarakat, agar nantinya komunitas tersebut dapat
berkembang dengan baik dan memberi efek yang positif bagi lingkungan tempat
1
Makalah Praktikum-1, Tahun 2014
Mahasiswa Departemen SKPM program sarjana, Institut Pertanian Bogor. Tri Nugroho
Wicaksono (I34120014), Annisa Fitriani (I34120064), Oryza Gustining S (I34120083), Yunita Wini
Damayanti (I34120138), Fenny Febri Krisdayanti (I34120159)
3
Nasdian F T. 2006. Pengembangan Masyarakat ( Community Development ). Bogor:IPB PRESS.
Hal 1
2
1
mereka berada. Dan diharapkan dari suatu komunitas yang berkualitas dapat
tercipta suatu individu yang berkualitas pula sehingga individu-individu ini pada
akhirnya akan bergabung dan menjadi masyarakat yang berdaya guna dan dapat
meningkatkan standar kualitas hidupnya.
Masyarakat
Menurut Soekanto (1990) dalam Hasim dan Remiswal 2009, juga
berpendapat bahwa masyarakat mempunyai ciri-ciri, yaitu : (1) Manusia yang
hidup bersama, yang secara teoritis berjumlah dua orang dalam ukuran
minimalnya. (2) Manusia-manusia tersebut bergaul dan hidup bersama selama
jangka waktu yang cukup lama. (3) Mereka sadar, bahwa manusia-manusia
tersebut merupakan bagian dari kesatuan. (4) Mereka merupakan suatu sistem
kehidupan bersama, yang menghasilkan kebudayaan. Dengan melihat ciri-ciri
tersebut, tampak bahwa masyarakat dapat dikatakan sebagai sistem sosial.
Masyarakat adalah sekumpulan orang yang saling berinteraksi secara
kontinyu, sehingga terdapat relasi sosial yang terpola dan terorganisasi (Soetomo,
2011). Interaksi secara kontinu tersebut dianggap sebagai hal alamiah masyarakat
sebagai organisme hidup. Hal ini dapat dijelaskan menggunakan konsep-konsep
yang telah dijelaskan oleh Etzioni dalam Hasim dan Remiswal (2009) yaitu:
Pertama, masyarakat mengalami pertumbuhan. Kedua, karena pertumbuhan
terlihat dalam diri orangnya, maka struktur tubuh sosial mengalami pertumbuhan.
Semakin besar struktur sosial, maka semakin banyak pula bagian-bagiannya.
Ketiga, tiap bagian yang tumbuh pada organisme sosial, mempunyai fungsi dan
tujuan yang tertentu dan berbeda-beda. Keempat, perubahan pada satu bagian dari
sistem sosial akan mengakibatkan perubahan pada bagian lain dan selanjutnya
juga mengalami perubahan dalam sistem secara keseluluhan. Kelima, bagianbagiantersebut meskipun saling berkaitan merupakan struktur mikro yang dapat
dipelajari secara terpisah. Analogi ini sering digunakan untuk menjelaskan
beberapa fenomena sosial, seperti untuk mengklasifikasikan masyarakat
sederhana dan modernataupun dalam mengklasifikasikan masyarakat tertutup dan
terbuka.
Komunitas dalam Perspektif Sosiologi
Komunitas dalam persepektif sosiologi adalah warga setempat yang dapat
dibedakan dari masyarakat lebih luas melalui kedalaman perhatian besama atau
oleh tingkat interaksi yang tinggi. Para anggota komunitas mempunyai kebutuhan
bersama. Jika tidak ada kebutuhan bersama itu bukan suatu komunitas. Apabila
anggota – anggota suatu kelompok, baik kelompok besar maupun kecil, hidup
bersama sedemikian rupa sehingga merasakan bahwa kelompok tersebut dapat
memenuhi kepentingan – kepentingan hidup yang utama, maka kelompok tadi
disebut komunitas.
Dalam suatu komunitas, aktivitas anggotanya dicirikan dengan partisipasi
dan keterlibatan langsung anggota komunitas dalam kegiatan tersebut, dimana
semua usaha swadaya masyarakat diintegrasikan dengan usaha – usaha
pemerintah setempat untuk meningkatkan taraf hidup, dengan sebesar mungkin
ketergantungan pada inisiatif penduduk sendiri serta pembentukan pelayanan
2
teknis dan bentuk – bentuk pelayanan yang dapat mendorong timbulnya inisiatif,
sifat berswadaya dan kegotongroyongan sehingga proses pembangunan berjalan
efektif.
Suatu komunitas pasti mempunyai lokalitas atau tempat tinggal tertentu.
Komunitas ialah suatu unit kesatuan sosial yang terorganisasikan dalam kelompok
– kelompok dengan kepentingan bersama, baik yang bersifat fungsional maupun
territorial. Istilah komunitas dalam batas – batas tertentu dapat menunjuk pada
warga sebuah dusun, desa, kota, suku atau bangsa. Komunitas yang mempunyai
tempat tinggal tetap dan permanen, biasanya mempunyai ikatan solidaritas yang
kuat sebagai pengaruh kesatuan tempat tinggalnya. Secara garis besar, komunitas
berfungsi sebagai ukuran untuk menggarisbawahi hubungan antara hubungan –
hubungan sosial dengan suatu wilayah geografis tertentu.
Masyarakat dan Komunitas Desa Cihideung Udik
Desa Cihideung Udik merupakan sebuah desa yang terletak di wilayah
kabupaten Bogor, Jawa Barat. Di wilayah ini 30% warganya berasal dari luar
daerah dan dapat disebut sebagai warga pendatang. Adanya warga pendatang ini
tidak berdampak besar bagi penduduk asli desa Cihideung Udik, hal ini
disebabkan oleh adanya perbedaan teritorial masyarakat yang berasal dari luar
daerah yang bertempat tinggal di kawasan yang berbeda dengan penduduk lokal.
Di dalam lingkup desa Cihideung Udik ini dapat dikatakan memiliki interaksi
yang cukup erat antar warganya, hal ini dapat dicirikan dari bahasa sunda yang
masih erat dipergunakan dalam berkomunikasi sehari-hari tanpa terganggu dengan
bahasa lain dari warga pendatang yang jelas memiliki bahasa yang berbeda
dengan mereka.
Di wilayah Desa Cihideung Udik memiliki beberapa perkumpulan yang
hingga saat ini masih aktif berjalan. Terdapat suatu perkumpulan yang sudah satu
paket atau berhubungan langsung dengan pemerintahan di desa tersebut seperti
Posdaya dan Gapoktan. Pada perkumpulan ini, masyarakat didampingi oleh
seorang penyuluh yang bernama Bapak Nanang Priyatna. Penyuluh berperan
penting dalam membantu masyarakat di berbagai kegiatan atau program kerja.
Posdaya (Pos Pemberdayaan Keluarga)
Maksud dari pembentukannya :
1. Terselenggaranya upaya pemberdayaan dalam masyarakat
2. Membantu keluarga miskin atau kurang mampu melaksanakan fungsi-fungsi
keluarga
3. Mewujudkan keluarga mandiri
Tujuan umum :
1. Menguatkan fungsi-fungsi keluarga
2. Mendorong keluarga untuk mampu membangun dirinya sehingga
meningkatkan kemampuan keluargauntuk mengatasi permasalahan yang
dihadapi
3. Mendorong dan meningkatkan mutu keluarga
3
4. Mendorong terpeliharanya infrastruktur sosial berdasarkan budaya lokal,
sehingga memperkuat keutuhan sebagai bangsa Indonesia.
Program-program dalam pendampingan dan penguatan dalam Prosdaya ini, antara
lain :
1.
2.
3.
4.
5.
Pendidikan :
 Meningkatkan kesadaran dan pentingnya pendidikan
 Membantu dalam meningkatkan PAUD
 Membantu memecahkan masalah anak
 Pendidikan luar sekolah dan lain sebagainya
Contoh kegiatan yang sedang berjalan pada program pendidikan di Desa
Cihideung ialah PAUD.
Kesehatan :
 Program keluarga berencana
 Kesehatan ibu dan anak
 Gizi keluarga
 Posyandu
 Pemeriksaan gula darah maupun pemeriksaan kesehatan untuk lansia
Wirausaha atau ekonomi (seperti Lembaga Keuangan Mikro) :
 Mendorong peningkatan ekonomi keluarga
 Ekonomi berbasis keunggulan lokal
 Ekonomi kreatif
Mencangkup dan mempermudah warga dalam peminjaman biaya untuk
berwirausaha maupun kebutuhan hidupnya. Dalam program ini terdapat
tabungan pokok, tabungan wajib, dana sukarela. Adapun denda yang
dibayarkan oleh warga apabila sistem pengembalian pinjamannya tidak tepat
waktu, denda ini merupakan dana seikhlasnya yang akan disalurkan untuk
santunan yatim piatu.
Lingkungan hidup :
 Program lingkungan yang sehat dan bersih
 Kehidupan bertetangga
Memiliki anggota 117 orang dengan kegiatan seperti bersih-bersih
lingkungan sekitar. Namun, pada program ini belum ada kegiatan dalam
penanganan sampah.
Keagamaan dan budaya :
 Mendorong IMTAQ dan budi pekerti
 Menciptakan keluarga sesuai dengan nilaidan budaya sendiri
 Mengembangkan kinerja budaya lokal
Contohnya ialah pengajian yang terdiri dari tiga kelompok yaitu kelompok
remaja (setiap hari Senin, Selasa, dan Jum’at), kelompok ibu-ibu (setiap hari
Kamis), dan kelompok bapak-bapak (setiap hari Kamis).
Posdaya ini diketuai oleh Bapak Iyang, warga asli Desa Cihideung Udik.
Awal terbentuknya Posdaya ialah ketika adanya mashasiswa dari IPB yang sedang
KKN kemudian kegiatan ini diajukan kepada Pemda untuk diresmikan. Posdaya
berdiri pada tanggal 19 Juli 2009 pukul 19.00 di Balai Desa. Hingga saat ini
program-program dari Posdaya sudah semakin berkembang, bahkan Posdaya di
4
Desa Cihideung Udik ini sering mendapatkan tamu atau kunjungan dari berbagai
daerah dalam kegiatan studi banding.
Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani)
Gapoktan merupakan sebuah perkumpulan dari warga masyarakat Desa
Cihideung Udik yang diketuai oleh Bapak Edi Junaidi. Komoditas unggul yang
dihasilkan ialah padi, ubi jalar, dan bengkuang. Dalam Gapoktan terdapat
beberapa kelompok yang membentuk sub-sub programnya, yaitu Kelompok Tani
Pangan, Kelompok Tani Perikanan, Kelompok Tani kehutanan, dan Kelompok
Tani Peternakan.
Gapoktan di Desa Cihideung Udik bernama Gapoktan Harapan yang terdiri
dari tiga kelompok tani, antara lain :
1. Tunas Harapan yang diketuai oleh Bapak Ahad
2. Sumber Harapan yang diketuai oleh Bapak Edi
3. Hegar Tani yang diketuai oleh Bapak Kaya
Saat ini Gapoktan masih berjalan dengan lancar dengan dana yang didapat
oleh pengurusnya sebesar seratus juta rupiah. Dana tersebut diperuntukkan bagi
masyarakat kelompok tani dalam meningkatkan hasil produksinya.
Kesimpulan
Komunitas dalam persepektif sosiologi adalah warga setempat yang dapat
dibedakan dari masyarakat lebih luas melalui kedalaman perhatian besama atau
oleh tingkat interaksi yang tinggi. Di antara masyarakat Desa Cihideung Udik
terdapat dua komunitas yaitu Gapotan dan Posdaya. Aktivitas anggotanya
dicirikan dengan partisipasi dan keterlibatan langsung anggota komunitas dalam
kegiatan tersebut dimana semua usaha swadaya masyarakat diintegrasikan dengan
usaha – usaha pemerintah setempat untuk meningkatkan taraf hidup, dengan
sebesar mungkin ketergantungan pada inisiatif penduduk sendiri serta
pembentukan pelayanan teknis dan bentuk – bentuk pelayanan yang dapat
mendorong timbulnya inisiatif, sifat berswadaya dan kegotongroyongan sehingga
proses pembangunan berjalan efektif. Dampak dari keberadaan dua komunitas
tersebut sangat dirasakan oleh warga desa setempat karena dirasa mampu
meningkatkan kesejahteraan warga di Desa Cihideung Udik.
Daftar Pustaka
Hasim dan Resmiwal. 2009. Community Development Berbasis Ekosistem
(Sebuah Alternatif Pengembangan Masyarakat). Jakarta: Diadit Media.
Nasdian F T. 2006. Pengembangan Masyarakat ( Community Development ).
Bogor:IPB PRESS.
Soetomo. 2011. Pemberdayaan Masyarakat (Mungkinkah Muncul Antitesisnya?).
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
5
Download