PEMBERDAYAAN PETANI MELALUI WADAH KOPERASI UNTUK MENCAPAI KETAHANAN PANGAN Menteri Pertanian RI Pada : Jakarta Food Security Summit (JFSS) JAKARTA, 12 – 13 FEBRUARI 2015 KEMENTERIAN PERTANIAN KOPERASI UU No 25 tahun 1992 ttg Perkoperasian Indonesia: Koperasi : bidang usaha yang beranggotakan orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan. Tujuan Koperasi untuk memenuhi kebutuhan bagi para anggotanya dengan melayani anggota seadil-adilnya PENGUATAN KELEMBAGAAN PETANI (UU No 19/2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani) farmers farmers farmers PETANI KELOMPOK TANI GAPOKTAN Kelas Belajar Unit Usahatani Wahana Kerjasama Unit Produksi Unit Usaha Pengolahan ASOSIASI DEWAN KOMODITAS NASIONAL Unit usaha Sarana dan Prasarana Produksi Unit usaha Pemasaran Unit Usaha Keuangan Mikro 3 UU NO 16 TAHUN 2006 TENTANG SP3K UU NO 19 TAHUN 2013 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PEMBERDAYAAN PETANI Penjabaran UU No. 16/2006: PERMENTAN NO. 273/2007 yang direvisi menjadi Permentan No. 82/2013 TENTANG PEDOMAN PEMBINAAN POKTAN DAN GAPOKTAN BENTUK KELEMBAGAAN PELAKU UTAMA MELIPUTI: 1. POKTAN 2. GAPOKTAN, 3. ASOSIASI DAN 4. KORPORASI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN PETANI DIARAHKAN PADA PENINGKATAN KEMAMPUAN KELEMBAGAAN PETANI MENJADI ORGANISASI MANDIRI DALAM BENTUK KELEMBAGAAN EKONOMI PETANI Paradigma Pengembangan Kelembagaan Petani sesuai PERMENTAN No 82/Permentan/OT.140/8/2013 Tentang : Pedoman Pembinaan Kelompoktani Dan Gabungan Kelompoktani PERMASALAHAN UTAMA PETANI/KELOMPOK TANI/GAPOKTAN : Keterbatasan modal untuk mengoptimalkan penanganan pasca panen : pegolahan, penyimpanan, pendistribusian/pemasaran Rendahnya posisi tawar saat panen raya dan musim hujan Keterbatasan akses pangan saat paceklik PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN PETANI KOPERASI PERTANIAN GAPOKTAN Kelompok Tani UNIT USAHA/ KOPERASI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO /LKM/LKD Pengembangan kapasitas kelembagaan petani diarahkan untuk meningkatkan kelembagaannya menjadi kelembagaan ekonomi sehingga meningkatkan skala ekonomi dan efisiensi usaha, dan posisi tawar. KERAGAAN KELEMBAGAAN PETANI DAN EKONOMI PETANI NO BENTUK JUMLAH 1 POKTAN 371.305 2 GAPOKTAN 53.236 3 KELEMBAGAAN EKONOMI PETANI (KOPTAN, BUMP) 17.140 4 POSLUHDES 6.596 Jumlah BUMP (koperasi, KUB dan PT) yang tumbuh dari Pengembangan usaha Poktan/Gapoktan per Desember 2014 No 1. 2. 3. Bentuk Kelompok Usaha Bersama (KUB) Koperasi Pertanian (koptan) PT/CV/UD Jumlah 3045 14.056 39 KOPERASI PERTANIAN Penerapan manajemen yang berorientasi bisnis dan sosial Melalui koperasi pertanian: 1. Peningkatan efisiensi dan produktivitas usahatani yang berorientasi untuk memenuhi kebutuhan sendiri sekaligus pasar melalui perbaikan teknologi serta pasca panen dan pengolahan hasil pertanian; 2. Peningkatan aksesibilitas terhadap sumber-sumber pembiayaan usahatani melalui simpan pinjam dan akses ke lembaga keuangan/bank; 3. Pengembangan usaha jasa alat mesin pertanian (UPJA) untuk usahatani dan pasca panen; KOPERASI PERTANIAN lanjutan 4. Pengelolaan infrastruktur berbasis petani; 5. Pengembangan lumbung pangan dan memberi akses yang adil bagi anggota; 6. Peningkatan nilai tambah hasil pertanian serta memperpendek jalur distribusi komoditas, dengan memperkecil jumlah pelaku pemasaran dalam rantai pemasaran 7. Diversifikasi usahatani dan produk pangan serta diversifikasi konsumsi pangan serta mendorong partisipasi industri pangan di pedesaan. Program Penguatan Kelompok 1. LDPM (Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat) 2. DEMAPAN (Desa Mandiri Pangan) 3. PUAP (Penguatan Agribisnis Perdesaan) Fokus Kegiatan Pendistribusian dan Cadangan Pangan Penguatan modal melalui tabungan masyarakat, pendidikan & pelatihan ketrampilan, pembentuan lembaga keuangan desa Penguatan usaha agribisnis sesuai potensi pertanian desa dan meningkatkan fungsi kelembagaan ekonomi petani menjadi jejaring atau mitra lembaga keuangan nasional IMPLEMENTASI NOTA KESEPAKATAN BERSAMA MENTERI PERTANIAN DENGAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB PENGEMBANGAN USAHA GAPOKTAN MENJADI KOPERASI KEMENTERIAN PERTANIAN 1. Memfasilitasi pelatihan, pembinaan dan pendampingan serta penyuluhan gapoktan 2. Memfasilitasi akses pendanaan dan prasarana serta sarana gapoktan 3. Melakukan inventarisasi dan pendataan terhadap gapoktan yang memiliki kemampuan manajerial dan kewirasuahaan untuk ditingkatkan kelembagaannya menjadi koperasi pertanian 4. Melakukan pembinaan teknis pengembangan agribisnis secara berkelanjutan KEMENTERIAN KOPERASI DAN UMKM 1. Melakukan penyuluhan perkoperasian kepada anggota gapoktan 2. Memfasilitasi gapoktan dalam proses pengesahan sebagai badan hukum koperasi pertanian 3. Meningkatkan kemampuan pengurus, pengawas, dan pengelola koperasi melalui pelatihan koperasi 4. Meningkatkan fasilitasi dan perkuatan permodalan dalam pengembangan usaha koperasi pertanian 5. Meningkatkan fasilitasi dan perkuatan kemitraan usaha dalam pengembangan usaha koperasi pertanian Koperasi Pertanian yang tumbuh dari Kelompok Tani : 1. Koperasi Gapoktan Al-Ikhwan Cianjur (Badan Hukum No. 1230/BHDK/XIII.7/BID.KOP/2011). Anggotanya 159 petani dengan mengelola dana sebesar Rp. 345.588.900. 2. Koperasi Gapoktan Tani Sehat, Brebes (Badan Hukum No. 188.4/347/BH/2010). Anggotanya 236 Petani, dana yang sudah dikelola sebesar Rp. 434.199.000. 3. Koperasi Gapoktan KAMI Jaya Mukti, Indramayu 2014. Mengawalinya dari Gapoktan Kepandean yang mengelola dana PUAP dalam kegiatan LKM (lembaga keuangan mikro). PENUTUP Untuk meningkatkan kapasitas kelembagaan petani/ekonomi petani diperlukan adanya pengawalan dan pendampingan dari penyuluh pendamping yang profesional, inovatif dan kreatif Gapoktan dapat dijadikan sebagai model kelembagaan petani yang kegiatan usahanya sangat berpotensi untuk dikembangkan menjadi koperasi dalam mengembangkan komoditas unggulan berbasis kawasan.