B. Artikel Ilmiah IbM KOMPUTER UNTUK PEMBERDAYAAN KELUARGA (KOMPUDAYA) Studi di Posdaya Benteng Harapan dan Posdaya Bina Sejahtera Bogor Burhanuddin1), Mintarti2), Warcito2) 1. Dep. Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB 2. Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia IPB RINGKASAN Tujuan dalam penelitian ini adalah meningkatnya pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam 4 (empat) aspek pendidikan, kesehatan, lingkungan dan ekonomi melalui kompudaya. Hasil kegiatan identifikasi kebutuhan pelatihan kelompok sasaran berkaitan dengan kompudaya diperoleh bahwa materi yang diinginkan kelompok sasaran, yaitu teknik pembelajaran on line, manajemen konten, motivasi dan dinamika kelompok, pengantar TIK dan learning organization. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa kompudaya telah mampu meningkatkan daya serap user terhadap konten yang telah dibuka. Model kelembagaan kompudaya merupakan teknik atau metode yang efektif dalam proses belajar masyarakat. Oleh karena itu, kompudaya dapat memberikan ruang bagi masyarakat untuk berperan aktif dalam penguatan di bidang pendidikan, ekonomi, kesehatan dan lingkungan. Kata kunci : kompudaya, TIK, Pemberdayaan Masyarakat SUMMARY The purpose of this research is the increased knowledge and skills of the community in 4 (four) aspects of education, health, environment and economy through kompudaya. The results of the identification of training needs of the target group related to that material obtained kompudaya desired target group, namely on-line learning techniques, content management, motivation and group dynamics, the introduction of ICT and learning organization. The result showed that kompudaya has been able to increase the absorptive capacity of users to the content that has been opened. Kompudaya institutional model is a technique or method that is effective in the learning community. Therefore, kompudaya can provide a space for people to play an active role in strengthening education, economy, health and environment. Keywords: kompudaya, ICT, Community Empowerment Pendahuluan A. Analisis Situasi Teknologi Informasi (TI) adalah suatu teknologi komunikasi yang digunakan untuk mengolah data, memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, termasuk memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang bermutu. Informasi yang bermutu adalah informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan serta merupakan informasi yang strategis sebagai dasar pengambilan keputusan. Teknologi ini menggunakan seperangkat komputer untuk mengolah data, 1 sistem jaringan untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer yang lainnya sesuai dengan kebutuhan dan teknologi telekomunikasi yang digunakan agar data dapat disebar dan diakses secara global. Peran yang dapat diberikan oleh aplikasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK) ini adalah mendapatkan informasi untuk kehidupan pribadi seperti informasi tentang pendidikan, kesehatan, hobi, rekreasi dan spritual. Kemudian untuk profesi seperti sains, teknologi, perdagangan, berita bisnis dan asosiasi profesi. Aplikasi teknologi informasi juga dapat menjadi sarana kerjasama antara pribadi atau kelompok yang satu dengan pribadi atau kelompok yang lainnya tanpa mengenal batas jarak dan waktu, negara, ras, kelas ekonomi, ideologi atau faktor lainnya yang dapat menghambat bertukar pikiran. Perkembangan TIK memacu suatu cara baru dalam kehidupan, dari kehidupan dimulai sampai dengan berakhir, kehidupan seperti ini dikenal dengan e-life, artinya kehidupan ini sudah dipengaruhi oleh berbagai kebutuhan secara elektronik. Dan sekarang ini sedang semarak dengan berbagai huruf yang dimulai dengan awalan e - seperti e-commerce, egovernment, e-education, e-library, e-journal, e-medicine, e-laboratory, ebiodiversitiy, dan yang lainnya lagi yang berbasis elektronika. Dalam dunia pendidikan, TIK dimanfaatkan untuk pembelajaran secara elektronik atau dikenal sebagai e-Learning yang merupakan dasar dan konsekuensi logis dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Dengan e-Learning, peserta ajar (learner atau murid) tidak perlu duduk dengan manis di ruang kelas untuk menyimak setiap ucapan dari seorang guru secara langsung. e-Learning juga dapat mempersingkat jadwal target waktu pembelajaran dan tentu saja menghemat biaya yang harus dikeluarkan oleh sebuah program studi atau program pendidikan. Di bidang kesehatan, TIK dapat dimanfaatkan dalam pengembangan sistem berbasis kartu cerdas (smart card) yang dapat digunakan oleh juru medis untuk mengetahui riwayat penyakit pasien yang datang ke rumah sakit karena dalam kartu tersebut para juru medis dapat mengetahui riwayat penyakit pasien. Perkembangan teknologi komunikasi juga telah digunakannya robot untuk membantu proses operasi pembedahan serta penggunaan komputer hasil pencitraan tiga dimensi untuk menunjukkan letak tumor dalam tubuh pasien. Dalam dunia bisnis TIK dimanfaatkan untuk perdagangan secara elektronik atau dikenal sebagai e-Commerce. e-Commerce adalah adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, website, atau jaringan komputer lainnya. e-Commerce dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis dan sistem pengumpulan data otomatis. Maka dengan adanya e-Commerce, masyarakat dapat melakukan transaksi jual beli tanpa harus pergi jauh ke toko yang menjual barang yang diinginkannya. Peran TIK juga dapat mempercepat proses pembangunan suatu negara. Paradigma pengukuran keberhasilan pembangunan suatu negara kini tidak lagi menggunakan indikator keberhasilan pembangunan fisik, tetapi berubah menjadi indikator pembangunan manusia. Indikator tersebut dikenal dengan istilah Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Ada empat parameter penentu tinggi rendahnya IPM suatu negara, yaitu keberhasilan pembangunan bidang pendidikan, ekonomi, kesehatan dan lingkungan hidup. Posisi IPM Indonesia saat ini berada pada peringkat 108 dari 182 negara. 2 Makna peringkat ini menunjukkan bahwa hasil pembangunan di Indonesia pada empat bidang tersebut masih belum menggembirakan. Penyebab rendahnya peringkat IPM Indonesia dikarenakan angka harapan hidup tergolong rendah, yaitu 70,5%. Selain itu, angka kematian ibu setelah melahirkan di Indonesia adalah yang tertinggi di Asia, yaitu 420 per 100.000 kelahiran. Angka kematian bayi di Indonesia juga masih yang tertinggi di Association of South East Asian Nations (ASEAN). Sedangkan dari sisi melek huruf Indonesia tercatat tinggi adalah 92% dari jumlah penduduk yang berusia di atas 15 tahun (UNDP, 2009). Strategi capaian IPM dapat dilakukan melalui pendekatan peningkatan mutu keluarga. Keluarga sebagai institusi terkecil dalam masyarakat, memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap keberhasilan pembangunan sebuah bangsa. Hal ini terkait erat dengan fungsi keluarga sebagai wahana pembentukan sumber daya manusia (SDM) yang bermutu. Pos pemberdayaan keluarga (POSDAYA) adalah lembaga keswadayaan yang sedang dikembangkan oleh IPB bersama Pemerintah Daerah Kabupaten dan Kota Bogor serta Yayasan Damandiri yang berkedudukan di Jakarta untuk meningkatkan mutu keluarga. Posdaya adalah sebuah gerakan untuk menggairahkan kembali kegotongroyongan di masyarakat dalam membangun dirinya sendiri, dilakukan secara swadaya diharapkan akan mencapai kemandirian masyarakat tersebut Posdaya dibentuk, dibina dan dikembangkan sebagai lembaga masyarakat berupa forum silaturahmi, advokasi, komunikasi, edukasi bagi lembaga-lembaga di masyarakat baik tingkat RT, RW maupun kelurahan/desa. Posdaya juga merupakan wadah kegiatan penguatan fungsifungsi keluarga secara terpadu yang dibentuk dan dilaksanakan dari, oleh dan untuk keluarga dan masyarakatnya (Suyono dan Rohadi, 2009). Posdaya Benteng Harapan, Desa Benteng Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor dan Posdaya Bina Sejahtera, Kelurahan Pasirmulya Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor yang telah berhasil mengembangkan kegiatan pemberdayaan pada bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi dan lingkungan merupakan mitra strategis untuk mengembangkan komputer untuk pemberdayaan masyarakat yang disingkat dengan Kompudaya. Posdaya Benteng Harapan yang ada di RW 05 Kampung Gunung Leutik memiliki jumlah keluarga miskin paling banyak. Secara geografis RW 05 terletak paling jauh dari pusat pemerintahan Desa Benteng dan memiliki wilayah terluas di Desa Benteng. Tingkat pendidikan yang rata-rata hanya lulusan SD menjadi indikator rendahnya mutu dalam kemandirian menerima informasi. Selain itu, Kampung Gunung Leutik belum memiliki kelompok belajar (sharing knowledge). Kondisi yang hampir sama dengan Posdaya Benteng Harapan adalah kondisi umum Posdaya Bina Sejahtera. Wilayah kerja posdaya Bina Sejahtera mencakup wilayah RW dengan jumlah sasaran Kepala Keluarga (KK) adalah 259 KK terdiri dari RT 01, RT 02 dan RT 03. Kepengurusan Posdaya Bina Sejahtera telah disahkan dengan SK Kepala Kelurahan Pasirmulya Nomor: 147/08 – PM tentang Pembentukan Tim Kerja Posdaya (Pos Pemberdayaan Keluarga) di Kelurahan Pasirmulya, Kecamatan Bogor Barat. RW 02 Kampung Bojong Menteng Kelurahan Pasirmulya memiliki jumlah KK miskin 65 dari 259 KK. Sebagai ilustrasi, keadaan penduduk di Kelurahan Pasir Mulya berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada Tabel 1. Persentase terbesar penduduk Kelurahan Pasir Mulya adalah SMA/SLTA/Aliyah (45,41%), dan perguruan tinggi (17,65%). 3 Tabel 1 Sebaran penduduk Kelurahan Pasir Mulya menurut tingkat pendidikan Jumlah Penduduk Persentase No Tingkat Pendidikan (n) (%) 1 Tidak sekolah 144 3,09 2 Tidak tamat SD 61 1,31 3 Tamat SD 623 13,38 5 Tamat SLTP/SMP/MTS 760 19,41 1903 45,41 7 Tamat SMA/SLTA/Aliyah 812 17,65 8 Tamat Perguruan Tinggi Sumber: Laporan Kinerja Tahunan Kelurahan Pasir Mulya tahun 2009 Secara umum kondisi di RW 02 juga memiliki tingkat pendidikan yang cukup namun kondisi tersebut belum didukung dengan kegiatan sharing knowledge diantara sesama anggota warga (belajar kelompok), sehingga implementasi pemberdayaan masyarakat kurang berhasil. Hal tersebut, dikarenakan bahwa proses pendidikan pada umumnya sangat bersifat individual dan kurang menekankan pada belajar kelompok. Selain itu, proses pendidikan sangat berfokus pada pengembangan aspek kognitif. Kompudaya adalah pusat teknologi informasi yang dirancang khusus untuk mengakses informasi, berkomunikasi dan mendapatkan layanan informasi bidang pendidikan, kesehatan, lingkungan dan ekonomi dengan menggunakan sarana teknologi informasi dan terkomunikasi berupa komputer dan akses internet sebagai sarana sumberdaya belajar. B. Permasalahan Mitra Jumlah keluarga miskin (gakin) yang tinggi dengan tingkat pendidikan yang rendah berdampak pada akses informasi yang rendah serta jumlah partisipasi masyarakat dalam sharing knowledge yang juga rendah adalah beberapa permasalahan yang dihadapi di Posdaya. Partisipasi masyarakat terhadap sharing knowledge yang rendah akan menyebabkan kemandegan informasi atau sumberdaya belajar yang pada akhirnya terhambatnya kemandirian masyarakat terhadap teknologi informasi dan komunikasi. Selain itu, kesenjangan informasi dan kemiskinan merupakan isu yang diusung masyarakat internasional dalam membicarakan pembangunan di negara-negara berkembang sehingga definisi kebutuhan dasar (basic need) terus menerus diperbaharui dan pendidikan dan informasi menjadi termasuk ke dalam kebutuhan dasar. Lemahnya akses dan penggunaan informasi akan menyebabkan keterpinggiran dan ketertinggalan masyarakat dari berbagai kemajuan pembangunan yang tersedia. Perkembangan informasi ini bukan hanya dilihat sebagai faktor kemiskinan ekonomi, melainkan juga dalam pengertian kemiskinan sosial. Mengatasi permasalahan tersebut diperlukan akses belajar bersama melalui kompudaya. Untuk itu perlu disusun beberapa prioritas pemecahan masalah dengan tetap mempertimbangkan kemampuan masyarakat setempat untuk terlibat secara aktif dalam proses pemecahan masalah tersebut. Beberapa pertimbangan penting yang mendasari penetapan prioritas kegiatan ini antara lain : 1. Akses masyarakat terhadap informasi merupakan hak dasar yang harus diselenggarakan, tetapi ternyata hanya mengembangkan akses informasi tidak cukup melainkan diperlukan sebuah proses komunikasi informasi untuk menjadikan lebih bermakna dan memberdayakan masyarakat. 4 Masyarakat yang berdaya adalah masyarakat yang memiliki kesadaran dan kebutuhan terhadap informasi sebagai sumber kekuatan. 2. Sumberdaya belajar (content) merupakan program intervensi untuk meningkatkan masyarakat terdidik dan menguasai pengetahuan/informasi dan berpartisipasi aktif melalui bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi dan lingkungan. 3. Tingkat pendidikan masyarakat yang rendah dan rendahnya sharing knowledge di masyarakat mencerminkan bahwa tingkat partisipasi masyarakat dalam mewujudkan kemandirian sosial dan ekonomi juga rendah. Akar permasalahan keduanya adalah rendahnya akses terhadap informasi dan rendahnya komunikasi dalam proses pembelajaran dan pertukaran pengetahuan/informasi diantara sesama masyarakat. C. Solusi yang Ditawarkan Kompudaya sebagai gerakan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) tepat guna untuk pemberdayaan masyarakat merupakan peduli akses sumberdaya belajar, melimpah dan menyenangkan. Fungsi utama kompudaya adalah meningkatkan pengetahuan dan informasi bagi masyarakat melalui belajar berkelompok (sharing knowledge) diantara kader dan atau anggota kelompok. Belajar menyenangkan melalui berbagai sumberdaya belajar, yaitu CD/DVD, animasi, film dan sumberdaya belajar lainnya. Kompudaya dikembangkan melalui menu utama pembelajaran: (1) pembentukan gugus sumberdaya belajar sebagai fasilitator, (2) pelatihan akses sumberdaya belajar, dan (3) implementasi sumberdaya belajar untuk pemberdayaan masyarakat. Oleh karena itu, kompudaya merupakan salah satu model pengembangan sarana dan prasarana TIK di pedesaan. Kompudaya dibangun bukan hanya sebagai bangunan fisik melainkan terpadu dengan program-program yang ada di masyarakat. Selain itu, sumberdaya belajar merupakan upaya intervensi untuk mengembangkan budaya komunikasi baru yang lebih partisipatif dan interaktif, baik menggunakan media/saluran lokal maupun TIK. Kompudaya merupakan wadahnya, sedangkan sumberdaya belajar merupakan isinya (content), untuk menjadikan informasi bermakna, menyenangkan dan bermanfaat bagi upaya meningkatkan mutu hidup masyarakat. Metode pendekatan Kompudaya dapat dilihat pada Gambar 1. MASALAH 1. Tingkat pendidikan formal rata-rata rendah 2. Rendahnya sharing knowledge di masyarakat 3. Akses terhadap informasi rendah 4. Tingkat keluarga miskin tinggi METODE 1.Pelatihan 2. Pendampingan HARAPAN Intervensi pengembangkan budaya komunikasi partisipatif dan interaktif melalui KOMPUDAYA Masyarakat mandiri terhadap peduli akses sumberdaya belajar melimpah, menyenangkan pada multi aspek. PELUANG Potensi sumberdaya belajar melimpah melalui TIK Gambar 1. Metode Pendekatan Kompudaya 5 Contoh matriks sumberdaya belajar (content) di kompudaya dapat dilihat Pada Tabel 2. Tabel 2. Matriks pembelajaran di kompudaya Bidang Content Sub Content Pendidikan PAUD Agama, motivasi, lingkungan dan penguatan moral Kejar Paket Motivasi, pengembangan diri, penguatan mata pelajaran Kesehatan Ibu dan Anak Metode pemberian ASI, cara mendidik anak, hubungan ibu dan anak Remaja Kesehatan reproduksi remaja, kiat-kiat menjadi remaja yang sukses Lansia Sehat di umur senja, produktifitas lansia Ekonomi Pemasaran Transaksi syariah, model-model pemasaran Produksi Kelayakan usaha, produksi dan pasca paenen Motivasi Keahlian mengelola softskill, kekuatan berwirausaha mental, kekuatan berhubungan dengan orang lain Lingkungan Organik Toga, kebun bergizi, pupuk dan kompos, biopori An organik Pengolahan limbah plastik D. Target dan Luaran Target dan jenis luaran yang akan dihasilkan dalam kegiatan Kompudaya di Posdaya Bina Sejahtera dan Posdaya Benteng Harapan adalah: 1. Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam 4 (empat) aspek pendidikan, kesehatan, lingkungan dan ekonomi. 2. Terbentuknya komunitas masyarakat informasi (information society) dan masyarakat pembelajar (learning society) di perdesaan. 3. Diadopsinya Kompudaya sebagai pusat pelatihan dan pembelajaran perdesaan. E. Tujuan Penelitian Secara umum, tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam 4 (empat) aspek bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi dan lingkungan melalui kompudaya. Adapun tujuan khusus kegiatan ini adalah : 1. Peningkatan daya serap masyarakat terhadap konten kompudaya 2. Peningkatan proses belajar bersama di masyarakat melalui kompudaya 3. Peningkatan peran kader posdaya dalam penguatan program 4 (empat) aspek di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi dan lingkungan F. Manfaat Penelitian Hasil kegiatan ini diharapkan dapat berguna bagi semua pihak yang terkait dengan pemberdayaan masyarakat khususnya pengurus dan kader Posdaya. Selain itu, hasil kajian ini juga diharapkan berguna sebagai referensi bagi semua pihak yang melaksanakan kegiatan sejenis. 6 METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Kegiatan ini dilakukan pada bulan Mei - November 2013 di Kelurahan Pasirmulya, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor dan Desa Benteng Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor. Lokasi kegiatan dipilih secara purposive berdasarkan pertimbangan jumlah keluarga miskin (gakin) yang tinggi dengan tingkat pendidikan yang rendah serta jumlah partisipasi pemuda di Posdaya yang juga rendah. B. Sasaran Kegiatan Sasaran kegiatan ini adalah pemuda yang dipilih secara purposive, berdasarkan kriteria; (1) memiliki semangat belajar yang tinggi; (2) familiar dengan peralatan komputer; (3) bersedia mengikuti kegiatan pelatihan kompudaya secara penuh dan (3) bersedia dipantau dan dievaluasi hasil yang diperoleh selama mengikuti kegiatan melalui pre dan post test. Berdasarkan kriteria sasaran diperoleh 20 orang penggerak kompudaya. Jenis data yang dikumpulkan terdiri atas data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara langsung dengan menggunakan kuesioner. Data primer meliputi karakteristik peserta (umur, pekerjaan serta pendidikan), pengetahuan mengenai komputer, interaksi pemuda di posdaya. Data sekunder meliputi data gambaran umum lokasi kegiatan. C. Tahapan Kegiatan Tahapan program Kompudaya terdiri atas persiapan, pelaksanaan dan monitoring-evaluasi. Tahapan persiapan antara lain; (1) identifikasi dan inventarisasi kegiatan kepemudaan bidang pendidikan; (2) identifikasi peserta pelatihan kompudaya; (3) penentuan peserta kompudaya dan (4) penyusunan kurikulum dan modul kompudaya. Tahapan pelaksanaan, yaitu pelatihan dasar sumberdaya belajar dan eksplorasi sumberdaya belajar (online). Tahapan monitoring dan evaluasi meliputi pre test dan post test yang terdiri atas kemampuan peserta dalam menguasai dasar komputasi dan kemampuan eksplorasi sumberdaya belajar sebelum dan setelah mengikuti program Kompudaya. Tahapan kegiatan disajikan pada Gambar 2. Rekrutmen peserta, Penyusunan kriteria, Penentuan peserta Identifikasi kebutuhan Tujuan Umum dan Tujuan Khusus Alat evaluasi awal Alat evaluasi akhir Urutan kegiatan, bahan belajar, metode evaluasi awal peserta Pelaksanaan proses latihan evaluasi akhir peserta evaluasi program pelatihan Gambar 2. Tahapan pelaksanaan kegiatan 7 D. Metode Analisis Hasil Kegiatan Pengolahan data dimulai dari editing, coding, entry, cleaning, dan analisis data. Analisis data pre test, post test, evaluasi proses dan evaluasi pelaksanaan diolah dengan menggunakan program komputer Microsoft Excel 2007 for windows. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum 1. Posdaya Bina Sejahtera Pada tanggal 21 Mei 2007, telah dikukuhkan tim kerja Posdaya Pasir Mulya melalui SK Kepala Kelurahan Pasir Mulya No: 147/08-PM. Tentang Pembentukan Posdaya Pasir Mulya dan ditetapkan sebagai tanggal berdirinya Posdaya Kelurahan Pasir Mulya. Namun, pada tanggal 1 Maret 2008, diselenggarakan rapat khusus pembentukan POKJA untuk melaksanakan beberapa program kerja Posdaya dan menetapkan nama untuk Posdaya Pasir Mulya, yaitu Posdaya Bina Sejahtera. Tujuan dibentuknya Posdaya Bina Sejahtera adalah untuk menyegarkan kembali budaya sosial kemasyarakatan yang bergotong royong dan peduli kepada sesama, menumbuhkembangkan kelembagaan dalam masyarakat yang memiliki usaha bersama sehingga tercipta kerukunan dan dinamika yang serasi menuju taraf hidup sejahtera, dan membentuk wadah organisasi dan wahana partisipasi sosial untuk menerima pembaharuan dalam membangun kehidupan keluarga yang aman, tentram, dan bahagia. 2. Kegiatan Posdaya Bina Sejahtera Jenis kegiatan yang terdapat dalam Posdaya Bina Sejahtera mencakup berbagai aspek kehidupan, antara lain : a) Bidang Kesehatan Kesehatan merupakan pilar penyokong kehidupan yang penting, karena kesehatan dapat mempengaruhi aktivitas sehari-hari. Oleh karena itu, kesehatan sangat penting untuk diperhatikan mulai usia dini hingga lansia. Kegiatan dalam bidang kesehatan di Posdaya Bina Sejahtera, antara lain Posyandu dan Posbindu. Posyandu di Posdaya Bina Sejahtera merupakan sinergi dari Posyandu yang telah dibentuk pada tahun 1991 dengan nama Posyandu Melati. Pada tanggal 24 Mei 2008, dibentuk sebuah pos bimbingan terpadu yang bergerak dalam bidang kesehatan bagi lansia dengan nama Posbindu Bina Sehat. Kegiatan bidang kesehatan ini meliputi penimbangan, pemeriksaan kesehatan bagi warga RW 02. b) Bidang Pendidikan Pemberdayaan dalam bidang pendidikan diwujudkan dengan dibentuknya pendidikan usia dini pada tanggal 18 Mei 2008 dengan nama PAUD Bina Mentari. Metode pembelajaran yang diterapkan, yaitu metode belajar sambil bermain. Hal ini diharapkan agar anak tidak cepat merasa bosan dalam proses belajar. Selain dibentuknya PAUD, diadakan juga perpustakaan keliling gratis bekerjasama dengan SMA Rimba Madya Bogor, yang diadakan setiap hari sabtu. Tujuan diadakannya pustaka keliling, antara lain untuk meningkatkan hobi membaca dan pengetahuan bagi masyarakat RW 02. c) Bidang Lingkungan Pemberdayaan bidang lingkungan di Posdaya Bina Sejahtera diwujudkan dengan adanya Widara (Kelompok pemuda tani). 8 Pemberdayaan bidang lingkungan sangat berguna bagi masyarakat RW 02. Hal ini dikarenakan dapat membantu meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan, salah satunya dengan mengelola limbah keluarga menjadi pupuk kompos, dan membudidayakan tanaman obat dan sayuran. d) Bidang Ekonomi Kegiatan dalam bidang ekonomi diharapkan mampu meningkatkan perekonomian keluarga di RW 02, dengan membentuk KWT (Kelompok wanita terampil) dan Lembaga Keuangan Mikro (LKM). Kegiatan dalam KWT antara lain menggarap lahan kosong untuk ditanami kebutuhan pokok bagi keluarga, dimana hasilnya dapat dimanfaatkan bersama-sama. Sedangkan LKM, dibentuk pada tanggal 1 Agustus 2008 dengan nama LKM Bina Usaha Mandiri (LKM-BUM). 3. Posdaya Benteng Harapan Posdaya Benteng Harapan adalah salah satu dari 17 Posdaya Lingkar Kampus IPB yang terletak di Desa Benteng Kecamatan Ciampea Kab. Bogor. Wilayah kerjanya meliputi satu RW yaitu RW 5 (6 RT) di kampong Gunung Leutik. Posdaya ini terbentuk pada tanggal 11 Januari 2008 melalui lokakarya mini Posdaya yang dilaksanakan di Majelis Ta’lim RW 5 kampong gunung leutik. Lokakarya Mini dihadiri oleh para tokoh masyarakat, pemuda, kelompok tani, Sekdes, BPD, Babinsa, SMA Negeri 1 Ciampea serta IPB dan Yayasan Damandiri. Koordinator Posdaya Benteng Harapan adalah Bpk Saefuddin. Posdaya Benteng Harapan terbentuk melalui Program Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat kerjasama P2SDM LPPM IPB dengan Yayasan Damandiri. Kepengurusan Posdaya Benteng Harapan meliputi 4 bidang yaitu bidang kesehatan, bidang pendidikan, bidang ekonomi, dan bidang lingkungan. Sekretariat Posdaya beralamat di Kampung Gunung Leutik RW 05, Desa Benteng. Kegiatan Posdaya Benteng Harapan mencakup 4 bidang kepengurusan yang digerakkan bersama oleh masyarakat kampung gunung leutik. Di awal penumbuhan Posdaya, kegiatan digerakkan dengan menghidupkan kembali Posyandu yang mulai jarang diaktifkan. Kader kembali aktif dengan disemangati gerakan kegotongroyongan yang merangkul semua pihak di RW 5. Perkembangan Posyandu terus membaik sehingga masyarakat bersepakat untuk menambah satu Posyandu baru guna lebih mendekatkan masyarakat ke titik Posyandu yang cukup jauh dijangkau oleh keenam RT. Bidang kesehatan juga berkembang dengan lahirnya kegiatan bagi lansia yang disebut Posbindu Lansia. Semangat di bidang kesehatan terus terbangun sehingga para kader posyandu juga mampu menelusuri dan mendampingi warga yang memerlukan Jamkesmas. Bidang pendidikan telah mampu menyediakan sarana pendidikan PAUD secara swadaya, dan telah menjalin komunikasi pula dengan Himpaudi kecamatan. Meskipun hanya memanfaatkan beranda rumah warga, dan sekarang pindah ke saung TOGA, tidaklah mengurangi semangat anak untuk belajar. Bidang ekonomi telah menggerakkan beberapa aktivitas ekonomi masyarakat antara lain usaha deblo garing yang mampu menambah value added dengan mengolah hasil produk pertanian lokal, ternak domba, dan LKM. Bidang lingkungan dilakukan dengan mengkoleksi tanaman obat keluarga yang banyak tumbuh di wilayah Gunung leutik. Hal ini telah membawa banyak manfaat bagi 9 masyarakat. Tidak hanya untuk mendukung upaya memelihara kesehatan masyarakat secara natural, tetapi kegiatan ini juga bermanfaat untuk mendukung ekonomi masyarakat dengan memasarkan produkproduk herbal hasil olahan Toga. Bahkan Posdaya Benteng Harapan sering diminati oleh daerah-daerah lain untuk berkunjung guna menimba ilmu pengelolaan Toga. B. Identifikasi kebutuhan Pelatihan oleh kelompok sasaram Berdasarkan hasil pertemuan melalui FGD dengan kelompok sasaran, yaitu Posdaya Bina Sejahtera dan Posdaya Benteng Harapan diperoleh bahwa kelompok sasaran mengharapkan agar adanya pendampingan secara berkelanjutan berkaitan dengan peningkatan kapasitas pengurus dalam kompudaya. Beberapa materi yang diharapkan adalah pengenalan Linux yang digunakan di kompudaya, manajemen konten, teknik pembelajaran online. Selain itu, kelompok sasaran juga memerlukan teknik dalam menggerakan masyarakat untuk menggunakan kompudaya. Learning organization juga perlu disosialisasikan pada kader posdaya sehingga dapat meningkatkan modal manusia dan modal sosial yang mampu menciptakan masyarakat pembelajar. C. Tahapan pelaksanaan program 1. Identifikasi Peserta Pelatihan a. Penyusunan kriteria peserta Kriteria peserta pelatihan dalam rangka transfer teknologi informasi dan transfer keilmuwan bidang manajemen keorganisasian, disusun dengan cara diskusi diantara tim pelaksana kegiatan. Kriteria tersebut adalah : 1. Dewasa (berumur > 17 tahun) 2. Tidak memiliki cacat fisik maupun psikis 3. Mampu mengoperasikan komputer 4. Berdomisili di Kelurahan Pasirmulya, Kecamatan Bogor Barat Kota Bogor dan Desa Benteng, Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor 5. Tergabung dalam komunitas bidang pendidikan di Posdaya Bina Sejahtera dan Posdaya Benteng Harapan. b. Penentuan peserta Berdasarkan kriteria tersebut di atas, peserta pelatihan yang dipilih disajikan pada Tabel 3. Tabel 3. Daftar peserta pelatihan manajemen kompudaya No Nama Kader Bidang Berdomisili 1. M Abdul Rosid Pendidikan Kabupaten Bogor 2. Dedi Jayadi Pendidikan Kabupaten Bogor 3. Atom Pendidikan Kabupaten Bogor 4. Nita Pendidikan Kabupaten Bogor 5. Dewi Susanti Pendidikan Kabupaten Bogor 6. Nurfitriani Pendidikan Kabupaten Bogor 7. Berdiansyah Pendidikan Kabupaten Bogor 8. Diga Atlit Pendidikan Kabupaten Bogor 9. Nia Audiah Pendidikan Kabupaten Bogor 10. Muhamad Pendidikan Kabupaten Bogor Ilyasa 10 No 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. Nama Siti Hindun Juju Nur Munajat Iyang Agung Dermadi Bilal Billy Melisa Anjatika Adi Aryadi Nurdiana Anugrah Kader Bidang Pendidikan Pendidikan Pendidikan Pendidikan Pendidikan Pendidikan Pendidikan Pendidikan Pendidikan Pendidikan Berdomisili Kota Bogor Kota Bogor Kota Bogor Kota Bogor Kota Bogor Kota Bogor Kota Bogor Kota Bogor Kota Bogor Kota Bogor 2. Penyusunan Modul Pelatihan Penyusunan modul pelatihan telah selesai dilakukan. Modul pelatihan terdiri dari 5 modul yang akan disampaikan dalam 16 JPL (1 JPL = 45 menit) kurikulum terdiri dari 6 JPL materi kompetensi inti, 4 JPL materi kompetensi umum dan 6 JPL materi kompetensi tambahan. Penyampaian modul dilakukan dengan 2 (dua) cara, yaitu dalam bentuk pelatihan dan pendampingan. Daftar materi pelatihan kompudaya dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Daftar materi pelatihan Kompudaya No. Materi Kompetensi Inti 1 Teknik Pembelajaran Online 2 Manajemen konten Kompetensi Umum 3 Motivasi dan Dinamika Kelompok Kompetensi Tambahan 4 Pengantar TIK 5 Learning organization Jumlah JPL 4 2 4 2 4 16 Modul pendampingan teknis menggunakan modul yang sudah diperoleh dari kegaitan pelatihan. Modul pendampingan teknis terdiri dari 3 modul yang akan disampaikan dalam 8 JPL (1 JPL = 45 menit), yaitu pembelajaran online (3 JPL), manajemen konten (3 JPL) dan Learning Organization (2 JPL). Bentuk modul pendampingan teknis diarahkan sebagai bentuk evaluasi pelaksanaan kegiatan. 3. Pelaksanaan Pelatihan a. Pelatihan Sumberdaya belajar Kegiatan pelatihan sumberdaya belajar bertujuan untuk memperkenalkan kepada peserta tentang pengantar teknologi, informasi dan komunikasi, teknik pembelajaran online dan learning organization. Tujuan pelatihan ini dimaksudkan agar peserta memiliki kompetensi dalam penelurusan dan up deting konten dalam kegiatan kompudaya. Kegiatan ini diikuti oleh 20 peserta program dan 14 peserta diluar program. Penambahan peserta ini dimaksudkan agar gerakan kompudaya dapat juga dirasakan oleh Posdaya selain peserta program. Berdasarkan hasil wawancara dengan peserta program 11 menyatakan bahwa kegiatan ini sangat membantu dalam memperluas kegiatan posdaya di RW kami dan terkesan dengan teknologi yang akan dikembangkan dalam kompudaya. Teknologi terbaru yang dikembangkan adalah kompudaya dengan aplikasi android. Selain itu, hasil wawancara dengan peserta diluar program sebagai berikut : “Kami sangat senang dapat diundang dalam kegiatan ini, kami mendapatkan ilmu baru dalam mengkomunikasi pembelajaran kepada kader posdaya”. Dokumentasi pelaksanaan pelatihan dapat disajikan pada Gambar 3. Gambar 3. Suasana pelatihan sumberdaya belajar b. Pelatihan Eksplorasi Sumberdaya Belajar Pelatihan sebagai salah satu bentuk pendidikan non formal, dilaksanakan dengan prinsip-prinsip pendidikan orang dewasa (POD) yang menempatkan peserta pelatihan sebagai orang yang berpengalaman dengan menggunakan metode andragogi. Pelatihan eksplorasi sumberdaya belajar dimaksudkan untuk mencari kontenkonten sesuai dengan kebutuhan posdaya. Sebelum pelaksanaan eksplorasi sumberdaya belajar, peserta diberikan materi tentang motivasi dan dinamika kelompok, manajemen konten dan learning organization. Suasana pelatihan dapat disajikan pada Gambar 4. Gambar 4. Suasana pelatihan eksplorasi konten Kegiatan ini dilakukan di masing-masing posdaya dimaksudkan agar keterlibatan peserta dari posdaya lebih banyak. Kegiatan ini mendapatkan antusias dari kedua posdaya tersebut. Hadir semua kader yang ada di posdaya, yaitu kader pendidikan, kader kesehatan, kader lingkungan dan kader ekonomi. Dari kegiatan ini diperoleh konten-konten per bidang kegiatan posdaya. 4. Evaluasi Pelaksanaan Pelatihan Kompudaya Untuk mengetahui perkembangan dan pelaksanaan Pelatihan kompudaya evaluasi efek. Evaluasi efek dilakukan pada awal pelatihan 12 (sebelum materi dijelaskan pada hari pertama) dan di akhir pelatihan (setelah seluruh materi selesai dijelaskan pada hari terakhir. Evaluasi efek (pre-post test) menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kemampuan dengan kisaran 11,11 sampai dengan 100. Peningkatan kemampuan, yaitu selisih pre-test dan post test dibandingkan dengan hasil pre-test dikalikan dengan 100%. Peningkatan tertinggi diperoleh oleh peserta, yaitu saudara Atom dengan mean peningkatan 80% dan nilai akhir tertinggi diperoleh oleh peserta, yaitu Siti Hindun, Nur Munajat dan Adi Aryadi masing-masing 9,5. Nilai akhir berkisar antara 5,5 sampai dengan 9,5 dengan rataan 8,1. Daftar evaluasi efek peserta dapat dilihat pada Tabel 5. D. Pendampingan Program Kompudaya yang berada pada Posdaya merupakan program baru sehingga perlu adanya pendampingan program kompudaya. Pendampingan dimaksudkan agar kegiatan kompudaya dapat dipraktekan di masyarakat. Pendampingan yang dilakukan pada program ini adalah pendampingan teknis dan pendampingan manajemen ’user’. Pendampingan teknis adalah pendampingan yang dilakukan kepada pengurus kompudaya dengan kegiatan mempraktekkan penggunaan kompudaya seperti mengoperasikan komputer, mengisi konten, membuka konten, menjelaskan isi konten dan mencari konten yang diperlukan oleh masyarakat pengguna. Pendampingan teknis dilakukan selama program kompudaya ini berlangsung 2 (dua) kali dalam 1 (satu) minggu. Tabel 5 Evaluasi efek peserta pelatihan No Nama Pre-test Post-test 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 M Abdul Rosid Dedi Jayadi Atom Nita Dewi Susanti Nurfitriani Berdiansyah Diga Atlit Nia Audiah Muhamad Ilyasa Siti Hindun Juju Nur Munajat Iyang Agung Dermadi Bilal Billy Melisa Anjatika Adi Aryadi Nurdiana Anugrah Rata-rata Maksimum Minimum 7 6 5 8 6 4 5 7 8 8 9 6 9 7 6 7 9 9 9 8 7.15 9 4 10 9 9 10 10 7 7 7 9 9 10 10 10 8 9 9 9 10 9 10 9.05 10 7 % kenaikan 42.86 50.00 80.00 25.00 66.67 75.00 40.00 12.50 12.50 11.11 66.67 11.11 14.29 50.00 28.57 11.11 25.00 31.12 80.00 11.11 Nilai Akhir 8.5 7.5 7.0 9.0 8.0 5.5 6.0 7.0 8.5 8.5 9.5 8.0 9.5 7.5 7.5 8.0 9.0 9.5 9.0 9.0 8.1 9.5 5.5 13 Pendampingan manajemen ’user’ adalah pendampingan yang dilakukan kepada pengguna kompudaya. Pengguna kompudaya di Posdaya Benteng Harapan Desa Benteng didominasi oleh bidang pendidikan seperti guru PAUD, siswa PAUD dan kelompok pemuda. Konten yang digunakan oleh PAUD adalah cara mengajar siswa berkarakter, membaca huruf (siswa PAUD), menari dan menyanyi dan konten yang berhubungan dengan PAUD lainnya. Kelompok pemuda lebih banyak menggunakan konten pengembangan kewirausahaan pemuda seperti film-film motivasi, budidaya lele, dan kebun bergizi. Hal yang sama juga dilakukan di Posdaya Bina Sejahtera Kelurahan Pasirmulya Kec. Bogor Barat Kota Bogor. Kompudaya di Posdaya Bina Sejahtera dalam penggunaannya didominasi oleh kelompok pemuda. Konten yang lebih diminati adalah konten-konten yang berhubungan dengan pengembangan sistem linux, pengembangan kewirausahaan dan pengembangan masyarakat. Kegiatan pendampingan manajemen ’user’ dilakukan 2 (dua) kali dalam sebulan. Penggunaan kompudaya di 2 (dua) posdaya telah disepakati untuk PAUD dilakukan 1 kali dalam satu minggu setiap hari senin, Pemuda dijadwalkan 1 kali dalam satu minggu setiap hari sabtu dan untuk ibu-ibu diagendakan 1 kali dalam satu minggu setiap hari minggu. Dengan adanya jadwal atau agenda seperti diatas menunjukkan bahwa komunitas kompudaya sebagai wadah untuk peningkatan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dan teknik yang efektif dalam proses belajar masyarakat. Selin itu, kompudaya memberikan ruang bagi masyarakat untuk berperan aktif dalam perbaikan dibidang pendidikan, kesehatan, lingkungan dan ekonomi. E. Monitoring dan Evaluasi Kompudaya merupakan salah satu model pengembangan sarana dan prasarana TIK di pedesaan. Kompudaya merupakan wadahnya, sedangkan sumberdaya belajar merupakan isinya. Kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) yang dilakukan pada program kompudaya dimaksudkan untuk mengevaluasi kegiatan dan memperbaikan program kompudaya. Monev dilakukan baik oleh internal peneliti maupun eksternal dari Kementerian Pendidikan dan Kebudaya Dijten Pendidikan Tinggi. Hasil monev dapat dijelakan bahwa kegiatan kompudaya merupakan inovasi kelembagaan di masyarakat dan memperkenalkan teknologi tepat guna dalam penggunaan TIK berupa komputer dengan konten. Kompudaya menjadi bagian dari peningkatan peran aktif masyarakat dalam proses belajar dan pendewasaan masyarakat untuk memandirikan dan memperbaiki 4 (empat) aspek di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi dan lingkungan. Namun demikian, keterbatasan dari kegiatan ini adalah sifatnya yang masih offline, sehingga untuk memperoleh efek domino yang cepat adalah membuat kompudaya bekerja secara on-line. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan a. Kompudaya telah mampu meningkatkan daya serap user terhadap konten yang telah dibuka. b. Kompudaya merupakan teknik atau metode yang efektif dalam proses belajar masyarakat 14 c. Kompudaya memberikan ruang bagi masyarakat untuk berperan aktif dalam penguatan dibidang pendidikan, ekonomi, kesehatan dan lingkungan. B. Saran a. Kegiatan kompudaya perlu dukungan peralatan komputer layak pakai yang memadai, misalnya setiap RW difasilitasi seperakat alat kompudaya. b. Konten-konten yang diperoleh kelompok sasaran sebelum dipublis ke kompudaya perlu direview oleh tenaga pendamping dan tenaga ahli di posdaya. c. Keterbatasan dari kegiatan ini adalah sifatnya yang masih off line, sehingga untuk memperoleh efek domino yang cepat dalah membuat kompudaya bekerja secara online. UCAPAN TERIMA KASIH Tim pelaksana menyampaikan ucapan terimakasih yang setulustulusnya kepada: 1) Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan Tinggi yang telah mendanai pelaksanaan kegiatan pengabdian ini; 2) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Institut Pertanian Bogor yang telah memberikan kesempatan untuk pelaksanaan kegiatan ini; 3) Kepala Desa Benteng Kecamatan Ciampea Kab. Bogor dan Kepala Kelurahan Pasirmulya Kecamtan Bogor Barat Kota Bogor; 4) Kepala RW 05 Desa Benteng; 5) Kepala RW 02 Kelurahan Pasirmulya; 6) Koordinator Posdaya Benteng Harapan dan Posdaya Bina Sejahtera; 7) Pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah banyak membantu dalam kegiatan pengabdian ini. DAFTAR PUSTAKA Adi, Isbandi Rukminto. 2001. Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat dan Intervensi Komunitas. FE-UI. Jakarta. Adriand IJ. 2008. ICT dan Perubahan Sosial. [terhubung berkala] 27 Oktober 2010. http://indrajayaadriand.wordpress.com/2008/04/17/ict-dan-perubahan-sosial/ Alemna AA, Joel Sam. 2006. Critical Issues in Information and Communication Technologies for Rural Development in Ghana. Information Development (ISSN 0266-6669) Copyright © 2006 SAGE Publications. Vol. 22, No. 4. Alim, Syahirul. 2010. Penyuluhan Pertanian. Bahan Ajar Sosiologi Dan Penyuluhan. Universitas Padjadjaran Bachtiar, Andi. 2009. Menuju Kebijakan ProMasyarakat Miskin Melalui Penelitian. Lembaga Penelitian SMERU. Jakarta BPS. 2009. Laporan Kinerja Tahunan Kelurahan Pasir Mulya. BPS Kota Bogor. Dessler, Gary. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia. Penerbit Indeks. Jakarta Garvin, D.A. 1986. Learning in Action: A Guide to Putting the Learning Organization to Work, Boston: Harvard Business School Press. P2SDM LPPM IPB. 2010. Laporan Tahunan Program Pengembangan Sumber Daya Manusia dan POSDAYA. Kerjasama Yayasan Dana Sejahtera Mandiri (Damandiri) dengan IPB, Bogor Sulistiyani, A.T. 2004. Kemitraan dan Model-Model Pemberdayaan. Gaya Media, Yogyakarta. Suyono, H. dan Haryanto,R. 2009. Buku Pedoman Pembentukan dan Pengembangan Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya). Yayasan Dana Sejahtera Mandiri, Jakarta. [UNDP] United Nations Development Programme. 2009. Human Development Report: Human Development Index, Palgrave Mcmillan. New York. 15