model pemberdayaan masyarakat nelayan miskin dalam

advertisement
B. Artikel Ilmiah
IbM KOMPUTER UNTUK PEMBERDAYAAN KELUARGA (KOMPUDAYA)
Studi di Posdaya Benteng Harapan dan Posdaya Bina Sejahtera Bogor
Burhanuddin1), Mintarti2), Warcito2)
1. Dep. Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB
2. Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia IPB
RINGKASAN
Tujuan dalam penelitian ini adalah meningkatnya pengetahuan dan
keterampilan masyarakat dalam 4 (empat) aspek pendidikan, kesehatan,
lingkungan dan ekonomi melalui kompudaya. Hasil kegiatan identifikasi
kebutuhan pelatihan kelompok sasaran berkaitan dengan kompudaya diperoleh
bahwa materi yang diinginkan kelompok sasaran, yaitu teknik pembelajaran on
line, manajemen konten, motivasi dan dinamika kelompok, pengantar TIK dan
learning organization.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa kompudaya telah mampu
meningkatkan daya serap user terhadap konten yang telah dibuka. Model
kelembagaan kompudaya merupakan teknik atau metode yang efektif dalam
proses belajar masyarakat. Oleh karena itu, kompudaya dapat memberikan
ruang bagi masyarakat untuk berperan aktif dalam penguatan di bidang
pendidikan, ekonomi, kesehatan dan lingkungan.
Kata kunci : kompudaya, TIK, Pemberdayaan Masyarakat
SUMMARY
The purpose of this research is the increased knowledge and skills of the
community in 4 (four) aspects of education, health, environment and economy
through kompudaya. The results of the identification of training needs of the
target group related to that material obtained kompudaya desired target group,
namely on-line learning techniques, content management, motivation and group
dynamics, the introduction of ICT and learning organization.
The result showed that kompudaya has been able to increase the
absorptive capacity of users to the content that has been opened. Kompudaya
institutional model is a technique or method that is effective in the learning
community. Therefore, kompudaya can provide a space for people to play an
active role in strengthening education, economy, health and environment.
Keywords: kompudaya, ICT, Community Empowerment
Pendahuluan
A. Analisis Situasi
Teknologi Informasi (TI) adalah suatu teknologi komunikasi yang
digunakan untuk mengolah data, memproses, mendapatkan, menyusun,
menyimpan, termasuk memanipulasi data dalam berbagai cara untuk
menghasilkan informasi yang bermutu. Informasi yang bermutu adalah
informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk
keperluan pribadi, bisnis, pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan serta
merupakan informasi yang strategis sebagai dasar pengambilan keputusan.
Teknologi ini menggunakan seperangkat komputer untuk mengolah data,
1
sistem jaringan untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer yang
lainnya sesuai dengan kebutuhan dan teknologi telekomunikasi yang
digunakan agar data dapat disebar dan diakses secara global.
Peran yang dapat diberikan oleh aplikasi teknologi informasi dan
komunikasi (TIK) ini adalah mendapatkan informasi untuk kehidupan pribadi
seperti informasi tentang pendidikan, kesehatan, hobi, rekreasi dan spritual.
Kemudian untuk profesi seperti sains, teknologi, perdagangan, berita bisnis
dan asosiasi profesi. Aplikasi teknologi informasi juga dapat menjadi sarana
kerjasama antara pribadi atau kelompok yang satu dengan pribadi atau
kelompok yang lainnya tanpa mengenal batas jarak dan waktu, negara, ras,
kelas ekonomi, ideologi atau faktor lainnya yang dapat menghambat bertukar
pikiran.
Perkembangan TIK memacu suatu cara baru dalam kehidupan, dari
kehidupan dimulai sampai dengan berakhir, kehidupan seperti ini dikenal
dengan e-life, artinya kehidupan ini sudah dipengaruhi oleh berbagai
kebutuhan secara elektronik. Dan sekarang ini sedang semarak dengan
berbagai huruf yang dimulai dengan awalan e - seperti e-commerce, egovernment, e-education, e-library, e-journal, e-medicine, e-laboratory, ebiodiversitiy, dan yang lainnya lagi yang berbasis elektronika.
Dalam dunia pendidikan, TIK dimanfaatkan untuk pembelajaran secara
elektronik atau dikenal sebagai e-Learning yang merupakan dasar dan
konsekuensi logis dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.
Dengan e-Learning, peserta ajar (learner atau murid) tidak perlu duduk
dengan manis di ruang kelas untuk menyimak setiap ucapan dari seorang
guru secara langsung. e-Learning juga dapat mempersingkat jadwal target
waktu pembelajaran dan tentu saja menghemat biaya yang harus dikeluarkan
oleh sebuah program studi atau program pendidikan.
Di bidang kesehatan, TIK dapat dimanfaatkan dalam pengembangan
sistem berbasis kartu cerdas (smart card) yang dapat digunakan oleh juru
medis untuk mengetahui riwayat penyakit pasien yang datang ke rumah sakit
karena dalam kartu tersebut para juru medis dapat mengetahui riwayat
penyakit pasien. Perkembangan teknologi komunikasi juga telah
digunakannya robot untuk membantu proses operasi pembedahan serta
penggunaan komputer hasil pencitraan tiga dimensi untuk menunjukkan letak
tumor dalam tubuh pasien.
Dalam dunia bisnis TIK dimanfaatkan untuk perdagangan secara
elektronik atau dikenal sebagai e-Commerce. e-Commerce adalah adalah
penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui
sistem elektronik seperti internet atau televisi, website, atau jaringan
komputer lainnya. e-Commerce dapat melibatkan transfer dana elektronik,
pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis dan sistem
pengumpulan data otomatis. Maka dengan adanya e-Commerce, masyarakat
dapat melakukan transaksi jual beli tanpa harus pergi jauh ke toko yang
menjual barang yang diinginkannya.
Peran TIK juga dapat mempercepat proses pembangunan suatu
negara. Paradigma pengukuran keberhasilan pembangunan suatu negara
kini tidak lagi menggunakan indikator keberhasilan pembangunan fisik, tetapi
berubah menjadi indikator pembangunan manusia. Indikator tersebut dikenal
dengan istilah Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Ada empat parameter
penentu tinggi rendahnya IPM suatu negara, yaitu keberhasilan
pembangunan bidang pendidikan, ekonomi, kesehatan dan lingkungan hidup.
Posisi IPM Indonesia saat ini berada pada peringkat 108 dari 182 negara.
2
Makna peringkat ini menunjukkan bahwa hasil pembangunan di Indonesia
pada empat bidang tersebut masih belum menggembirakan.
Penyebab rendahnya peringkat IPM Indonesia dikarenakan angka
harapan hidup tergolong rendah, yaitu 70,5%. Selain itu, angka kematian ibu
setelah melahirkan di Indonesia adalah yang tertinggi di Asia, yaitu 420 per
100.000 kelahiran. Angka kematian bayi di Indonesia juga masih yang
tertinggi di Association of South East Asian Nations (ASEAN). Sedangkan
dari sisi melek huruf Indonesia tercatat tinggi adalah 92% dari jumlah
penduduk yang berusia di atas 15 tahun (UNDP, 2009).
Strategi capaian IPM dapat dilakukan melalui pendekatan peningkatan
mutu keluarga. Keluarga sebagai institusi terkecil dalam masyarakat,
memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap keberhasilan pembangunan
sebuah bangsa. Hal ini terkait erat dengan fungsi keluarga sebagai wahana
pembentukan sumber daya manusia (SDM) yang bermutu.
Pos pemberdayaan keluarga (POSDAYA) adalah lembaga
keswadayaan yang sedang dikembangkan oleh IPB bersama Pemerintah
Daerah Kabupaten dan Kota Bogor serta Yayasan Damandiri yang
berkedudukan di Jakarta untuk meningkatkan mutu keluarga. Posdaya
adalah sebuah gerakan untuk menggairahkan kembali kegotongroyongan di
masyarakat dalam membangun dirinya sendiri, dilakukan secara swadaya
diharapkan akan mencapai kemandirian masyarakat tersebut
Posdaya dibentuk, dibina dan dikembangkan sebagai lembaga
masyarakat berupa forum silaturahmi, advokasi, komunikasi, edukasi bagi
lembaga-lembaga di masyarakat baik tingkat RT, RW maupun
kelurahan/desa. Posdaya juga merupakan wadah kegiatan penguatan fungsifungsi keluarga secara terpadu yang dibentuk dan dilaksanakan dari, oleh
dan untuk keluarga dan masyarakatnya (Suyono dan Rohadi, 2009).
Posdaya Benteng Harapan, Desa Benteng Kecamatan Ciampea,
Kabupaten Bogor dan Posdaya Bina Sejahtera, Kelurahan Pasirmulya
Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor yang telah berhasil mengembangkan
kegiatan pemberdayaan pada bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi dan
lingkungan merupakan mitra strategis untuk mengembangkan komputer
untuk pemberdayaan masyarakat yang disingkat dengan Kompudaya.
Posdaya Benteng Harapan yang ada di RW 05 Kampung Gunung
Leutik memiliki jumlah keluarga miskin paling banyak. Secara geografis RW
05 terletak paling jauh dari pusat pemerintahan Desa Benteng dan memiliki
wilayah terluas di Desa Benteng. Tingkat pendidikan yang rata-rata hanya
lulusan SD menjadi indikator rendahnya mutu dalam kemandirian menerima
informasi. Selain itu, Kampung Gunung Leutik belum memiliki kelompok
belajar (sharing knowledge).
Kondisi yang hampir sama dengan Posdaya Benteng Harapan adalah
kondisi umum Posdaya Bina Sejahtera. Wilayah kerja posdaya Bina
Sejahtera mencakup wilayah RW dengan jumlah sasaran Kepala Keluarga
(KK) adalah 259 KK terdiri dari RT 01, RT 02 dan RT 03. Kepengurusan
Posdaya Bina Sejahtera telah disahkan dengan SK Kepala Kelurahan
Pasirmulya Nomor: 147/08 – PM tentang Pembentukan Tim Kerja Posdaya
(Pos Pemberdayaan Keluarga) di Kelurahan Pasirmulya, Kecamatan Bogor
Barat.
RW 02 Kampung Bojong Menteng Kelurahan Pasirmulya memiliki
jumlah KK miskin 65 dari 259 KK. Sebagai ilustrasi, keadaan penduduk di
Kelurahan Pasir Mulya berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada
Tabel 1. Persentase terbesar penduduk Kelurahan Pasir Mulya adalah
SMA/SLTA/Aliyah (45,41%), dan perguruan tinggi (17,65%).
3
Tabel 1 Sebaran penduduk Kelurahan Pasir Mulya menurut tingkat pendidikan
Jumlah Penduduk
Persentase
No
Tingkat Pendidikan
(n)
(%)
1
Tidak sekolah
144
3,09
2
Tidak tamat SD
61
1,31
3
Tamat SD
623
13,38
5
Tamat SLTP/SMP/MTS
760
19,41
1903
45,41
7
Tamat SMA/SLTA/Aliyah
812
17,65
8
Tamat Perguruan Tinggi
Sumber: Laporan Kinerja Tahunan Kelurahan Pasir Mulya tahun 2009
Secara umum kondisi di RW 02 juga memiliki tingkat pendidikan yang
cukup namun kondisi tersebut belum didukung dengan kegiatan sharing
knowledge diantara sesama anggota warga (belajar kelompok), sehingga
implementasi pemberdayaan masyarakat kurang berhasil. Hal tersebut,
dikarenakan bahwa proses pendidikan pada umumnya sangat bersifat
individual dan kurang menekankan pada belajar kelompok. Selain itu, proses
pendidikan sangat berfokus pada pengembangan aspek kognitif.
Kompudaya adalah pusat teknologi informasi yang dirancang khusus
untuk mengakses informasi, berkomunikasi dan mendapatkan layanan
informasi bidang pendidikan, kesehatan, lingkungan dan ekonomi dengan
menggunakan sarana teknologi informasi dan terkomunikasi berupa
komputer dan akses internet sebagai sarana sumberdaya belajar.
B. Permasalahan Mitra
Jumlah keluarga miskin (gakin) yang tinggi dengan tingkat pendidikan
yang rendah berdampak pada akses informasi yang rendah serta jumlah
partisipasi masyarakat dalam sharing knowledge yang juga rendah adalah
beberapa permasalahan yang dihadapi di Posdaya. Partisipasi masyarakat
terhadap sharing knowledge yang rendah akan menyebabkan kemandegan
informasi atau sumberdaya belajar yang pada akhirnya terhambatnya
kemandirian masyarakat terhadap teknologi informasi dan komunikasi.
Selain itu, kesenjangan informasi dan kemiskinan merupakan isu yang
diusung masyarakat internasional dalam membicarakan pembangunan di
negara-negara berkembang sehingga definisi kebutuhan dasar (basic need)
terus menerus diperbaharui dan pendidikan dan informasi menjadi termasuk
ke dalam kebutuhan dasar. Lemahnya akses dan penggunaan informasi
akan menyebabkan keterpinggiran dan ketertinggalan masyarakat dari
berbagai kemajuan pembangunan yang tersedia. Perkembangan informasi ini
bukan hanya dilihat sebagai faktor kemiskinan ekonomi, melainkan juga
dalam pengertian kemiskinan sosial. Mengatasi permasalahan tersebut
diperlukan akses belajar bersama melalui kompudaya. Untuk itu perlu
disusun beberapa prioritas pemecahan masalah dengan tetap
mempertimbangkan kemampuan masyarakat setempat untuk terlibat secara
aktif dalam proses pemecahan masalah tersebut. Beberapa pertimbangan
penting yang mendasari penetapan prioritas kegiatan ini antara lain :
1. Akses masyarakat terhadap informasi merupakan hak dasar yang harus
diselenggarakan, tetapi ternyata hanya mengembangkan akses informasi
tidak cukup melainkan diperlukan sebuah proses komunikasi informasi
untuk menjadikan lebih bermakna dan memberdayakan masyarakat.
4
Masyarakat yang berdaya adalah masyarakat yang memiliki kesadaran
dan kebutuhan terhadap informasi sebagai sumber kekuatan.
2. Sumberdaya belajar (content) merupakan program intervensi untuk
meningkatkan masyarakat terdidik dan menguasai pengetahuan/informasi
dan berpartisipasi aktif melalui bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi
dan lingkungan.
3. Tingkat pendidikan masyarakat yang rendah dan rendahnya sharing
knowledge di masyarakat mencerminkan bahwa tingkat partisipasi
masyarakat dalam mewujudkan kemandirian sosial dan ekonomi juga
rendah. Akar permasalahan keduanya adalah rendahnya akses terhadap
informasi dan rendahnya komunikasi dalam proses pembelajaran dan
pertukaran pengetahuan/informasi diantara sesama masyarakat.
C. Solusi yang Ditawarkan
Kompudaya sebagai gerakan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
tepat guna untuk pemberdayaan masyarakat merupakan peduli akses
sumberdaya belajar, melimpah dan menyenangkan. Fungsi utama
kompudaya adalah meningkatkan pengetahuan dan informasi bagi
masyarakat melalui belajar berkelompok (sharing knowledge) diantara kader
dan atau anggota kelompok. Belajar menyenangkan melalui berbagai
sumberdaya belajar, yaitu CD/DVD, animasi, film dan sumberdaya belajar
lainnya. Kompudaya dikembangkan melalui menu utama pembelajaran: (1)
pembentukan gugus sumberdaya belajar sebagai fasilitator, (2) pelatihan
akses sumberdaya belajar, dan (3) implementasi sumberdaya belajar untuk
pemberdayaan masyarakat.
Oleh karena itu, kompudaya merupakan salah satu model
pengembangan sarana dan prasarana TIK di pedesaan. Kompudaya
dibangun bukan hanya sebagai bangunan fisik melainkan terpadu dengan
program-program yang ada di masyarakat. Selain itu, sumberdaya belajar
merupakan upaya intervensi untuk mengembangkan budaya komunikasi baru
yang lebih partisipatif dan interaktif, baik menggunakan media/saluran lokal
maupun TIK. Kompudaya merupakan wadahnya, sedangkan sumberdaya
belajar merupakan isinya (content), untuk menjadikan informasi bermakna,
menyenangkan dan bermanfaat bagi upaya meningkatkan mutu hidup
masyarakat. Metode pendekatan Kompudaya dapat dilihat pada Gambar 1.
MASALAH
1. Tingkat pendidikan
formal rata-rata rendah
2. Rendahnya sharing
knowledge di
masyarakat
3. Akses terhadap
informasi rendah
4. Tingkat keluarga miskin
tinggi
METODE
1.Pelatihan
2. Pendampingan
HARAPAN
Intervensi
pengembangkan
budaya komunikasi
partisipatif dan
interaktif melalui
KOMPUDAYA
Masyarakat mandiri
terhadap peduli akses
sumberdaya belajar
melimpah,
menyenangkan pada
multi aspek.
PELUANG
Potensi sumberdaya belajar
melimpah melalui TIK
Gambar 1. Metode Pendekatan Kompudaya
5
Contoh matriks sumberdaya belajar (content) di kompudaya dapat
dilihat Pada Tabel 2.
Tabel 2. Matriks pembelajaran di kompudaya
Bidang
Content
Sub Content
Pendidikan
PAUD
Agama, motivasi, lingkungan dan
penguatan moral
Kejar Paket
Motivasi, pengembangan diri,
penguatan mata pelajaran
Kesehatan
Ibu dan Anak
Metode pemberian ASI, cara mendidik
anak, hubungan ibu dan anak
Remaja
Kesehatan reproduksi remaja, kiat-kiat
menjadi remaja yang sukses
Lansia
Sehat di umur senja, produktifitas
lansia
Ekonomi
Pemasaran
Transaksi syariah, model-model
pemasaran
Produksi
Kelayakan usaha, produksi dan pasca
paenen
Motivasi
Keahlian mengelola softskill, kekuatan
berwirausaha
mental, kekuatan berhubungan dengan
orang lain
Lingkungan
Organik
Toga, kebun bergizi, pupuk dan
kompos, biopori
An organik
Pengolahan limbah plastik
D. Target dan Luaran
Target dan jenis luaran yang akan dihasilkan dalam kegiatan
Kompudaya di Posdaya Bina Sejahtera dan Posdaya Benteng Harapan
adalah:
1. Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam 4
(empat) aspek pendidikan, kesehatan, lingkungan dan ekonomi.
2. Terbentuknya komunitas masyarakat informasi (information society) dan
masyarakat pembelajar (learning society) di perdesaan.
3. Diadopsinya Kompudaya sebagai pusat pelatihan dan pembelajaran
perdesaan.
E. Tujuan Penelitian
Secara umum, tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam 4 (empat) aspek bidang
pendidikan, kesehatan, ekonomi dan lingkungan melalui kompudaya.
Adapun tujuan khusus kegiatan ini adalah :
1. Peningkatan daya serap masyarakat terhadap konten kompudaya
2. Peningkatan proses belajar bersama di masyarakat melalui kompudaya
3. Peningkatan peran kader posdaya dalam penguatan program 4 (empat)
aspek di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi dan lingkungan
F. Manfaat Penelitian
Hasil kegiatan ini diharapkan dapat berguna bagi semua pihak yang
terkait dengan pemberdayaan masyarakat khususnya pengurus dan kader
Posdaya. Selain itu, hasil kajian ini juga diharapkan berguna sebagai
referensi bagi semua pihak yang melaksanakan kegiatan sejenis.
6
METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat
Kegiatan ini dilakukan pada bulan Mei - November 2013 di Kelurahan
Pasirmulya, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor dan Desa Benteng
Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor. Lokasi kegiatan dipilih secara
purposive berdasarkan pertimbangan jumlah keluarga miskin (gakin) yang
tinggi dengan tingkat pendidikan yang rendah serta jumlah partisipasi
pemuda di Posdaya yang juga rendah.
B. Sasaran Kegiatan
Sasaran kegiatan ini adalah pemuda yang dipilih secara purposive,
berdasarkan kriteria; (1) memiliki semangat belajar yang tinggi; (2) familiar
dengan peralatan komputer; (3) bersedia mengikuti kegiatan pelatihan
kompudaya secara penuh dan (3) bersedia dipantau dan dievaluasi hasil
yang diperoleh selama mengikuti kegiatan melalui pre dan post test.
Berdasarkan kriteria sasaran diperoleh 20 orang penggerak kompudaya.
Jenis data yang dikumpulkan terdiri atas data primer dan data
sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara langsung dengan
menggunakan kuesioner. Data primer meliputi karakteristik peserta (umur,
pekerjaan serta pendidikan), pengetahuan mengenai komputer, interaksi
pemuda di posdaya. Data sekunder meliputi data gambaran umum lokasi
kegiatan.
C. Tahapan Kegiatan
Tahapan program Kompudaya terdiri atas persiapan, pelaksanaan dan
monitoring-evaluasi. Tahapan persiapan antara lain; (1) identifikasi dan
inventarisasi kegiatan kepemudaan bidang pendidikan; (2) identifikasi peserta
pelatihan kompudaya; (3) penentuan peserta kompudaya dan (4)
penyusunan kurikulum dan modul kompudaya. Tahapan pelaksanaan, yaitu
pelatihan dasar sumberdaya belajar dan eksplorasi sumberdaya belajar
(online). Tahapan monitoring dan evaluasi meliputi pre test dan post test
yang terdiri atas kemampuan peserta dalam menguasai dasar komputasi dan
kemampuan eksplorasi sumberdaya belajar sebelum dan setelah mengikuti
program Kompudaya. Tahapan kegiatan disajikan pada Gambar 2.
Rekrutmen peserta, Penyusunan kriteria,
Penentuan peserta
Identifikasi kebutuhan
Tujuan Umum dan Tujuan Khusus
Alat evaluasi awal
Alat evaluasi akhir
Urutan kegiatan, bahan belajar, metode
evaluasi awal
peserta
Pelaksanaan proses
latihan
evaluasi akhir
peserta
evaluasi program
pelatihan
Gambar 2. Tahapan pelaksanaan kegiatan
7
D. Metode Analisis Hasil Kegiatan
Pengolahan data dimulai dari editing, coding, entry, cleaning, dan
analisis data. Analisis data pre test, post test, evaluasi proses dan evaluasi
pelaksanaan diolah dengan menggunakan program komputer Microsoft Excel
2007 for windows.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Keadaan Umum
1. Posdaya Bina Sejahtera
Pada tanggal 21 Mei 2007, telah dikukuhkan tim kerja Posdaya
Pasir Mulya melalui SK Kepala Kelurahan Pasir Mulya No: 147/08-PM.
Tentang Pembentukan Posdaya Pasir Mulya dan ditetapkan sebagai
tanggal berdirinya Posdaya Kelurahan Pasir Mulya. Namun, pada tanggal
1 Maret 2008, diselenggarakan rapat khusus pembentukan POKJA untuk
melaksanakan beberapa program kerja Posdaya dan menetapkan nama
untuk Posdaya Pasir Mulya, yaitu Posdaya Bina Sejahtera.
Tujuan dibentuknya Posdaya Bina Sejahtera adalah untuk
menyegarkan kembali budaya sosial kemasyarakatan yang bergotong
royong
dan
peduli
kepada
sesama,
menumbuhkembangkan
kelembagaan dalam masyarakat yang memiliki usaha bersama sehingga
tercipta kerukunan dan dinamika yang serasi menuju taraf hidup
sejahtera, dan membentuk wadah organisasi dan wahana partisipasi
sosial untuk menerima pembaharuan dalam membangun kehidupan
keluarga yang aman, tentram, dan bahagia.
2. Kegiatan Posdaya Bina Sejahtera
Jenis kegiatan yang terdapat dalam Posdaya Bina Sejahtera
mencakup berbagai aspek kehidupan, antara lain :
a) Bidang Kesehatan
Kesehatan merupakan pilar penyokong kehidupan yang penting,
karena kesehatan dapat mempengaruhi aktivitas sehari-hari. Oleh karena
itu, kesehatan sangat penting untuk diperhatikan mulai usia dini hingga
lansia. Kegiatan dalam bidang kesehatan di Posdaya Bina Sejahtera,
antara lain Posyandu dan Posbindu. Posyandu di Posdaya Bina
Sejahtera merupakan sinergi dari Posyandu yang telah dibentuk pada
tahun 1991 dengan nama Posyandu Melati. Pada tanggal 24 Mei 2008,
dibentuk sebuah pos bimbingan terpadu yang bergerak dalam bidang
kesehatan bagi lansia dengan nama Posbindu Bina Sehat. Kegiatan
bidang kesehatan ini meliputi penimbangan, pemeriksaan kesehatan bagi
warga RW 02.
b) Bidang Pendidikan
Pemberdayaan dalam bidang pendidikan diwujudkan dengan
dibentuknya pendidikan usia dini pada tanggal 18 Mei 2008 dengan nama
PAUD Bina Mentari. Metode pembelajaran yang diterapkan, yaitu metode
belajar sambil bermain. Hal ini diharapkan agar anak tidak cepat merasa
bosan dalam proses belajar. Selain dibentuknya PAUD, diadakan juga
perpustakaan keliling gratis bekerjasama dengan SMA Rimba Madya
Bogor, yang diadakan setiap hari sabtu. Tujuan diadakannya pustaka
keliling, antara lain untuk meningkatkan hobi membaca dan pengetahuan
bagi masyarakat RW 02.
c) Bidang Lingkungan
Pemberdayaan bidang lingkungan di Posdaya Bina Sejahtera
diwujudkan dengan adanya Widara (Kelompok pemuda tani).
8
Pemberdayaan bidang lingkungan sangat berguna bagi masyarakat RW
02. Hal ini dikarenakan dapat membantu meningkatkan kepedulian
masyarakat terhadap lingkungan, salah satunya dengan mengelola
limbah keluarga menjadi pupuk kompos, dan membudidayakan tanaman
obat dan sayuran.
d) Bidang Ekonomi
Kegiatan
dalam
bidang
ekonomi
diharapkan
mampu
meningkatkan perekonomian keluarga di RW 02, dengan membentuk
KWT (Kelompok wanita terampil) dan Lembaga Keuangan Mikro (LKM).
Kegiatan dalam KWT antara lain menggarap lahan kosong untuk ditanami
kebutuhan pokok bagi keluarga, dimana hasilnya dapat dimanfaatkan
bersama-sama. Sedangkan LKM, dibentuk pada tanggal 1 Agustus 2008
dengan nama LKM Bina Usaha Mandiri (LKM-BUM).
3. Posdaya Benteng Harapan
Posdaya Benteng Harapan adalah salah satu dari 17 Posdaya
Lingkar Kampus IPB yang terletak di Desa Benteng Kecamatan Ciampea
Kab. Bogor. Wilayah kerjanya meliputi satu RW yaitu RW 5 (6 RT) di
kampong Gunung Leutik. Posdaya ini terbentuk pada tanggal 11
Januari 2008 melalui lokakarya mini Posdaya yang dilaksanakan di
Majelis Ta’lim RW 5 kampong gunung leutik. Lokakarya Mini dihadiri oleh
para tokoh masyarakat, pemuda, kelompok tani, Sekdes, BPD, Babinsa,
SMA Negeri 1 Ciampea serta IPB dan Yayasan Damandiri. Koordinator
Posdaya Benteng Harapan adalah Bpk Saefuddin.
Posdaya Benteng Harapan terbentuk melalui Program
Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat kerjasama P2SDM
LPPM IPB dengan Yayasan Damandiri. Kepengurusan Posdaya Benteng
Harapan meliputi 4 bidang yaitu bidang kesehatan, bidang pendidikan,
bidang ekonomi, dan bidang lingkungan. Sekretariat Posdaya beralamat
di Kampung Gunung Leutik RW 05, Desa Benteng.
Kegiatan Posdaya Benteng Harapan mencakup 4 bidang
kepengurusan yang digerakkan bersama oleh masyarakat kampung
gunung leutik. Di awal penumbuhan Posdaya, kegiatan digerakkan
dengan menghidupkan kembali Posyandu yang mulai jarang diaktifkan.
Kader kembali aktif dengan disemangati gerakan kegotongroyongan yang
merangkul semua pihak di RW 5. Perkembangan Posyandu terus
membaik sehingga masyarakat bersepakat untuk menambah satu
Posyandu baru guna lebih mendekatkan masyarakat ke titik Posyandu
yang cukup jauh dijangkau oleh keenam RT. Bidang kesehatan juga
berkembang dengan lahirnya kegiatan bagi lansia yang disebut Posbindu
Lansia. Semangat di bidang kesehatan terus terbangun sehingga para
kader posyandu juga mampu menelusuri dan mendampingi warga yang
memerlukan Jamkesmas.
Bidang pendidikan telah mampu menyediakan sarana pendidikan
PAUD secara swadaya, dan telah menjalin komunikasi pula dengan
Himpaudi kecamatan. Meskipun hanya memanfaatkan beranda rumah
warga, dan sekarang pindah ke saung TOGA, tidaklah mengurangi
semangat anak untuk belajar. Bidang ekonomi telah menggerakkan
beberapa aktivitas ekonomi masyarakat antara lain usaha deblo garing
yang mampu menambah value added dengan mengolah hasil produk
pertanian lokal, ternak domba, dan LKM. Bidang lingkungan dilakukan
dengan mengkoleksi tanaman obat keluarga yang banyak tumbuh di
wilayah Gunung leutik. Hal ini telah membawa banyak manfaat bagi
9
masyarakat. Tidak hanya untuk mendukung upaya memelihara
kesehatan masyarakat secara natural, tetapi kegiatan ini juga bermanfaat
untuk mendukung ekonomi masyarakat dengan memasarkan produkproduk herbal hasil olahan Toga. Bahkan Posdaya Benteng Harapan
sering diminati oleh daerah-daerah lain untuk berkunjung guna menimba
ilmu pengelolaan Toga.
B. Identifikasi kebutuhan Pelatihan oleh kelompok sasaram
Berdasarkan hasil pertemuan melalui FGD dengan kelompok sasaran,
yaitu Posdaya Bina Sejahtera dan Posdaya Benteng Harapan diperoleh
bahwa kelompok sasaran mengharapkan agar adanya pendampingan secara
berkelanjutan berkaitan dengan peningkatan kapasitas pengurus dalam
kompudaya. Beberapa materi yang diharapkan adalah pengenalan Linux
yang digunakan di kompudaya, manajemen konten, teknik pembelajaran
online.
Selain itu, kelompok sasaran juga memerlukan teknik dalam
menggerakan masyarakat untuk menggunakan kompudaya. Learning
organization juga perlu disosialisasikan pada kader posdaya sehingga dapat
meningkatkan modal manusia dan modal sosial yang mampu menciptakan
masyarakat pembelajar.
C. Tahapan pelaksanaan program
1. Identifikasi Peserta Pelatihan
a. Penyusunan kriteria peserta
Kriteria peserta pelatihan dalam rangka transfer teknologi
informasi dan transfer keilmuwan bidang manajemen keorganisasian,
disusun dengan cara diskusi diantara tim pelaksana kegiatan. Kriteria
tersebut adalah :
1. Dewasa (berumur > 17 tahun)
2. Tidak memiliki cacat fisik maupun psikis
3. Mampu mengoperasikan komputer
4. Berdomisili di Kelurahan Pasirmulya, Kecamatan Bogor Barat
Kota Bogor dan Desa Benteng, Kecamatan Ciampea Kabupaten
Bogor
5. Tergabung dalam komunitas bidang pendidikan di Posdaya Bina
Sejahtera dan Posdaya Benteng Harapan.
b. Penentuan peserta
Berdasarkan kriteria tersebut di atas, peserta pelatihan yang
dipilih disajikan pada Tabel 3.
Tabel 3. Daftar peserta pelatihan manajemen kompudaya
No
Nama
Kader Bidang
Berdomisili
1.
M Abdul Rosid
Pendidikan
Kabupaten Bogor
2.
Dedi Jayadi
Pendidikan
Kabupaten Bogor
3.
Atom
Pendidikan
Kabupaten Bogor
4.
Nita
Pendidikan
Kabupaten Bogor
5.
Dewi Susanti
Pendidikan
Kabupaten Bogor
6.
Nurfitriani
Pendidikan
Kabupaten Bogor
7.
Berdiansyah
Pendidikan
Kabupaten Bogor
8.
Diga Atlit
Pendidikan
Kabupaten Bogor
9.
Nia Audiah
Pendidikan
Kabupaten Bogor
10.
Muhamad
Pendidikan
Kabupaten Bogor
Ilyasa
10
No
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
Nama
Siti Hindun
Juju
Nur Munajat
Iyang
Agung Dermadi
Bilal Billy
Melisa Anjatika
Adi Aryadi
Nurdiana
Anugrah
Kader Bidang
Pendidikan
Pendidikan
Pendidikan
Pendidikan
Pendidikan
Pendidikan
Pendidikan
Pendidikan
Pendidikan
Pendidikan
Berdomisili
Kota Bogor
Kota Bogor
Kota Bogor
Kota Bogor
Kota Bogor
Kota Bogor
Kota Bogor
Kota Bogor
Kota Bogor
Kota Bogor
2. Penyusunan Modul Pelatihan
Penyusunan modul pelatihan telah selesai dilakukan. Modul
pelatihan terdiri dari 5 modul yang akan disampaikan dalam 16 JPL (1
JPL = 45 menit) kurikulum terdiri dari 6 JPL materi kompetensi inti, 4 JPL
materi kompetensi umum dan 6 JPL materi kompetensi tambahan.
Penyampaian modul dilakukan dengan 2 (dua) cara, yaitu dalam bentuk
pelatihan dan pendampingan. Daftar materi pelatihan kompudaya dapat
dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Daftar materi pelatihan Kompudaya
No.
Materi
Kompetensi Inti
1
Teknik Pembelajaran Online
2
Manajemen konten
Kompetensi Umum
3
Motivasi dan Dinamika Kelompok
Kompetensi Tambahan
4
Pengantar TIK
5
Learning organization
Jumlah
JPL
4
2
4
2
4
16
Modul pendampingan teknis menggunakan modul yang sudah
diperoleh dari kegaitan pelatihan. Modul pendampingan teknis terdiri dari
3 modul yang akan disampaikan dalam 8 JPL (1 JPL = 45 menit), yaitu
pembelajaran online (3 JPL), manajemen konten (3 JPL) dan Learning
Organization (2 JPL). Bentuk modul pendampingan teknis diarahkan
sebagai bentuk evaluasi pelaksanaan kegiatan.
3. Pelaksanaan Pelatihan
a. Pelatihan Sumberdaya belajar
Kegiatan pelatihan sumberdaya belajar bertujuan untuk
memperkenalkan kepada peserta tentang pengantar teknologi,
informasi dan komunikasi, teknik pembelajaran online dan learning
organization. Tujuan pelatihan ini dimaksudkan agar peserta memiliki
kompetensi dalam penelurusan dan up deting konten dalam kegiatan
kompudaya. Kegiatan ini diikuti oleh 20 peserta program dan 14
peserta diluar program.
Penambahan peserta ini dimaksudkan agar gerakan
kompudaya dapat juga dirasakan oleh Posdaya selain peserta
program. Berdasarkan hasil wawancara dengan peserta program
11
menyatakan bahwa kegiatan ini sangat membantu dalam memperluas
kegiatan posdaya di RW kami dan terkesan dengan teknologi yang
akan dikembangkan dalam kompudaya. Teknologi terbaru yang
dikembangkan adalah kompudaya dengan aplikasi android.
Selain itu, hasil wawancara dengan peserta diluar program
sebagai berikut : “Kami sangat senang dapat diundang dalam
kegiatan ini, kami mendapatkan ilmu baru dalam mengkomunikasi
pembelajaran kepada kader posdaya”. Dokumentasi pelaksanaan
pelatihan dapat disajikan pada Gambar 3.
Gambar 3. Suasana pelatihan sumberdaya belajar
b. Pelatihan Eksplorasi Sumberdaya Belajar
Pelatihan sebagai salah satu bentuk pendidikan non formal,
dilaksanakan dengan prinsip-prinsip pendidikan orang dewasa (POD)
yang menempatkan peserta pelatihan sebagai orang yang
berpengalaman dengan menggunakan metode andragogi. Pelatihan
eksplorasi sumberdaya belajar dimaksudkan untuk mencari kontenkonten sesuai dengan kebutuhan posdaya. Sebelum pelaksanaan
eksplorasi sumberdaya belajar, peserta diberikan materi tentang
motivasi dan dinamika kelompok, manajemen konten dan learning
organization. Suasana pelatihan dapat disajikan pada Gambar 4.
Gambar 4. Suasana pelatihan eksplorasi konten
Kegiatan ini dilakukan di masing-masing posdaya
dimaksudkan agar keterlibatan peserta dari posdaya lebih banyak.
Kegiatan ini mendapatkan antusias dari kedua posdaya tersebut.
Hadir semua kader yang ada di posdaya, yaitu kader pendidikan,
kader kesehatan, kader lingkungan dan kader ekonomi. Dari kegiatan
ini diperoleh konten-konten per bidang kegiatan posdaya.
4. Evaluasi Pelaksanaan Pelatihan Kompudaya
Untuk mengetahui perkembangan dan pelaksanaan Pelatihan
kompudaya evaluasi efek. Evaluasi efek dilakukan pada awal pelatihan
12
(sebelum materi dijelaskan pada hari pertama) dan di akhir pelatihan
(setelah seluruh materi selesai dijelaskan pada hari terakhir.
Evaluasi efek (pre-post test) menunjukkan bahwa terjadi
peningkatan kemampuan dengan kisaran 11,11 sampai dengan 100.
Peningkatan kemampuan, yaitu selisih pre-test dan post test
dibandingkan dengan hasil pre-test dikalikan dengan 100%. Peningkatan
tertinggi diperoleh oleh peserta, yaitu saudara Atom dengan mean
peningkatan 80% dan nilai akhir tertinggi diperoleh oleh peserta, yaitu Siti
Hindun, Nur Munajat dan Adi Aryadi masing-masing 9,5. Nilai akhir
berkisar antara 5,5 sampai dengan 9,5 dengan rataan 8,1. Daftar evaluasi
efek peserta dapat dilihat pada Tabel 5.
D. Pendampingan Program
Kompudaya yang berada pada Posdaya merupakan program baru
sehingga perlu adanya pendampingan program kompudaya. Pendampingan
dimaksudkan agar kegiatan kompudaya dapat dipraktekan di masyarakat.
Pendampingan yang dilakukan pada program ini adalah pendampingan
teknis dan pendampingan manajemen ’user’.
Pendampingan teknis adalah pendampingan yang dilakukan kepada
pengurus kompudaya dengan kegiatan mempraktekkan penggunaan
kompudaya seperti mengoperasikan komputer, mengisi konten, membuka
konten, menjelaskan isi konten dan mencari konten yang diperlukan oleh
masyarakat pengguna. Pendampingan teknis dilakukan selama program
kompudaya ini berlangsung 2 (dua) kali dalam 1 (satu) minggu.
Tabel 5 Evaluasi efek peserta pelatihan
No
Nama
Pre-test
Post-test
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
M Abdul Rosid
Dedi Jayadi
Atom
Nita
Dewi Susanti
Nurfitriani
Berdiansyah
Diga Atlit
Nia Audiah
Muhamad Ilyasa
Siti Hindun
Juju
Nur Munajat
Iyang
Agung Dermadi
Bilal Billy
Melisa Anjatika
Adi Aryadi
Nurdiana
Anugrah
Rata-rata
Maksimum
Minimum
7
6
5
8
6
4
5
7
8
8
9
6
9
7
6
7
9
9
9
8
7.15
9
4
10
9
9
10
10
7
7
7
9
9
10
10
10
8
9
9
9
10
9
10
9.05
10
7
%
kenaikan
42.86
50.00
80.00
25.00
66.67
75.00
40.00
12.50
12.50
11.11
66.67
11.11
14.29
50.00
28.57
11.11
25.00
31.12
80.00
11.11
Nilai
Akhir
8.5
7.5
7.0
9.0
8.0
5.5
6.0
7.0
8.5
8.5
9.5
8.0
9.5
7.5
7.5
8.0
9.0
9.5
9.0
9.0
8.1
9.5
5.5
13
Pendampingan manajemen ’user’ adalah pendampingan yang
dilakukan kepada pengguna kompudaya. Pengguna kompudaya di Posdaya
Benteng Harapan Desa Benteng didominasi oleh bidang pendidikan seperti
guru PAUD, siswa PAUD dan kelompok pemuda. Konten yang digunakan
oleh PAUD adalah cara mengajar siswa berkarakter, membaca huruf (siswa
PAUD), menari dan menyanyi dan konten yang berhubungan dengan PAUD
lainnya. Kelompok pemuda lebih banyak menggunakan konten
pengembangan kewirausahaan pemuda seperti film-film motivasi, budidaya
lele, dan kebun bergizi.
Hal yang sama juga dilakukan di Posdaya Bina Sejahtera Kelurahan
Pasirmulya Kec. Bogor Barat Kota Bogor. Kompudaya di Posdaya Bina
Sejahtera dalam penggunaannya didominasi oleh kelompok pemuda. Konten
yang lebih diminati adalah konten-konten yang berhubungan dengan
pengembangan sistem linux, pengembangan kewirausahaan dan
pengembangan masyarakat. Kegiatan pendampingan manajemen ’user’
dilakukan 2 (dua) kali dalam sebulan.
Penggunaan kompudaya di 2 (dua) posdaya telah disepakati untuk
PAUD dilakukan 1 kali dalam satu minggu setiap hari senin, Pemuda
dijadwalkan 1 kali dalam satu minggu setiap hari sabtu dan untuk ibu-ibu
diagendakan 1 kali dalam satu minggu setiap hari minggu. Dengan adanya
jadwal atau agenda seperti diatas menunjukkan bahwa komunitas
kompudaya sebagai wadah untuk peningkatan pengetahuan dan
keterampilan masyarakat dan teknik yang efektif dalam proses belajar
masyarakat. Selin itu, kompudaya memberikan ruang bagi masyarakat untuk
berperan aktif dalam perbaikan dibidang pendidikan, kesehatan, lingkungan
dan ekonomi.
E. Monitoring dan Evaluasi
Kompudaya merupakan salah satu model pengembangan sarana dan
prasarana TIK di pedesaan. Kompudaya merupakan wadahnya, sedangkan
sumberdaya belajar merupakan isinya. Kegiatan monitoring dan evaluasi
(monev) yang dilakukan pada program kompudaya dimaksudkan untuk
mengevaluasi kegiatan dan memperbaikan program kompudaya. Monev
dilakukan baik oleh internal peneliti maupun eksternal dari Kementerian
Pendidikan dan Kebudaya Dijten Pendidikan Tinggi.
Hasil monev dapat dijelakan bahwa kegiatan kompudaya merupakan
inovasi kelembagaan di masyarakat dan memperkenalkan teknologi tepat
guna dalam penggunaan TIK berupa komputer dengan konten. Kompudaya
menjadi bagian dari peningkatan peran aktif masyarakat dalam proses belajar
dan pendewasaan masyarakat untuk memandirikan dan memperbaiki 4
(empat) aspek di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi dan lingkungan.
Namun demikian, keterbatasan dari kegiatan ini adalah sifatnya yang masih
offline, sehingga untuk memperoleh efek domino yang cepat adalah
membuat kompudaya bekerja secara on-line.
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
a. Kompudaya telah mampu meningkatkan daya serap user terhadap
konten yang telah dibuka.
b. Kompudaya merupakan teknik atau metode yang efektif dalam proses
belajar masyarakat
14
c. Kompudaya memberikan ruang bagi masyarakat untuk berperan aktif
dalam penguatan dibidang pendidikan, ekonomi, kesehatan dan
lingkungan.
B. Saran
a. Kegiatan kompudaya perlu dukungan peralatan komputer layak pakai
yang memadai, misalnya setiap RW difasilitasi seperakat alat
kompudaya.
b. Konten-konten yang diperoleh kelompok sasaran sebelum dipublis ke
kompudaya perlu direview oleh tenaga pendamping dan tenaga ahli di
posdaya.
c. Keterbatasan dari kegiatan ini adalah sifatnya yang masih off line,
sehingga untuk memperoleh efek domino yang cepat dalah membuat
kompudaya bekerja secara online.
UCAPAN TERIMA KASIH
Tim pelaksana menyampaikan ucapan terimakasih yang setulustulusnya kepada: 1) Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian
Pendidikan Tinggi yang telah mendanai pelaksanaan kegiatan pengabdian ini; 2)
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Institut Pertanian
Bogor yang telah memberikan kesempatan untuk pelaksanaan kegiatan ini; 3)
Kepala Desa Benteng Kecamatan Ciampea Kab. Bogor dan Kepala Kelurahan
Pasirmulya Kecamtan Bogor Barat Kota Bogor; 4) Kepala RW 05 Desa Benteng;
5) Kepala RW 02 Kelurahan Pasirmulya; 6) Koordinator Posdaya Benteng
Harapan dan Posdaya Bina Sejahtera; 7) Pihak-pihak yang tidak dapat
disebutkan satu per satu yang telah banyak membantu dalam kegiatan
pengabdian ini.
DAFTAR PUSTAKA
Adi, Isbandi Rukminto. 2001. Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat dan Intervensi
Komunitas. FE-UI. Jakarta.
Adriand IJ. 2008. ICT dan Perubahan Sosial. [terhubung berkala] 27 Oktober 2010.
http://indrajayaadriand.wordpress.com/2008/04/17/ict-dan-perubahan-sosial/
Alemna AA, Joel Sam. 2006. Critical Issues in Information and Communication
Technologies for Rural Development in Ghana. Information Development
(ISSN 0266-6669) Copyright © 2006 SAGE Publications. Vol. 22, No. 4.
Alim, Syahirul. 2010. Penyuluhan Pertanian. Bahan Ajar Sosiologi Dan Penyuluhan.
Universitas Padjadjaran
Bachtiar, Andi. 2009. Menuju Kebijakan ProMasyarakat Miskin Melalui Penelitian.
Lembaga Penelitian SMERU. Jakarta
BPS. 2009. Laporan Kinerja Tahunan Kelurahan Pasir Mulya. BPS Kota Bogor.
Dessler, Gary. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia. Penerbit Indeks. Jakarta
Garvin, D.A. 1986. Learning in Action: A Guide to Putting the Learning Organization to
Work, Boston: Harvard Business School Press.
P2SDM LPPM IPB. 2010. Laporan Tahunan Program Pengembangan Sumber Daya
Manusia dan POSDAYA. Kerjasama Yayasan Dana Sejahtera Mandiri
(Damandiri) dengan IPB, Bogor
Sulistiyani, A.T. 2004. Kemitraan dan Model-Model Pemberdayaan. Gaya Media,
Yogyakarta.
Suyono, H. dan Haryanto,R. 2009. Buku Pedoman Pembentukan dan Pengembangan
Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya). Yayasan Dana Sejahtera Mandiri,
Jakarta.
[UNDP] United Nations Development Programme. 2009. Human Development Report:
Human Development Index, Palgrave Mcmillan. New York.
15
Download