Jurnal Darul Azhar Vol 1, No.1 Februari-Juli 2016: 51-56 HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI IBU HAMIL DENGAN HYPEREMESIS GRAVIDARUM DI RSIA PARADISE KABUPATEN TANAH BUMBU Maulina Leni Megamaulia Lidia Widia RINGKASAN Status gizi dibagi menjadi 3 kategori yaitu : kurus, normal dan gemuk. Disebut kurus apabila batas pengelompokan indeks masa tubuh (IMT) <18,5, normal 18,5-24,99 dan gemuk ≥25.00, begitu juga dengan ibu hamil yang mengalami hiperemesis gravidarum dan yang tidak mengalami hyperemesis gravidarum, di sebut hyperemesis gravidarum apabila ibu hamil yang mengalami mual muntah yang berlebihan pada trimester I sedangkan yang dimaksud dengan tidak mengalami di trimester I. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisa hubungan antara status gizi ibu hamil dengan hyperemesis gravidarm di RSIA Paradise Tanah Bumbu. Metode penelitian ini adalah survey analitik. Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan case control (retrospektif study). Penelitian ini menggunakan data sekunder dengan besar sampel sebanyak 209 responden, yang terdiri dari 102 sampel control dan 98 sampel kasus. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah rekam medik dan diagnosa dokter yang terdiri dari 2 variabel yang diteliti yaitu variable status gizi ibu hamil dan diagnosa hyperemesis gravidarum. Analisis yang dilakukan menggunakan uji chi square. Analisis status gizi ibu hamil dengan hyperemesis gravidarum diperoleh nilai p value = 0,05 a = 0,05 maka H1 diterima dan H0 ditolak. Kesimpulan penelitian ini didapatkan bahwa ada hubungan antara status gizi ibu hamil dengan hyperemesis gravidarum di RSIA Paradise Kabupaten Tanah Bumbu. Berdasarkan penelitian ini diharapkan ibu hamil mempunyai kesadaran melakukan kunjungan kehamilan agar mendeteksi dini komplikasi kehamilan lainnya . Kata kunci : Status Gizi, Hiperemesis Gravidarum, Ibu Hamil ABSTRACT Nutritional status is divided into 3 categories: thin, normal and fat. Called thin if the grouping limit body mass index (BMI) <18.5, normal 18.5 to 24.99 and fat ≥25.00, as well as pregnant women with hyperemesis of gravidarum and are not experiencing hyperemesis of gravidarum, called hyperemesis of gravidarum if pregnant women who experience excessive nausea and vomiting in the first trimester, while the meaning is not experienced in the trimester I. The aim of this study to analyze the correlation between Status Seasoning 2015. This study method was analytical survey. The design of this study by using case control (retrospective study) approach. This study was secondary data with a sample were 209 respondents, consisting of 102 samples and 98 control samples of cases. The instrument used in this study were medical records and doctors diagnosis consisting of two variables that researched that are variable of pregnant women nutritional status and the diagnosis of hyperemesis of gravidarum. The analysis was conducted by using chi square test. Analysis of the pregnant women nutritional status with hyperemesis of gravidarum obtained p value = 0.05 a = 0.05 thus H1 was accepted H0 was rejected. Conclusions of study indicated that there was correlation between the pregnant women nutritional status with hyperemesis of gravidarum in RSIA Paradise Tanah Bumbu in 2015. Suggestions was expected to increase pregnant women awareness to visit of pregnancy in order to detect early complications in pregnancy. Key Words : Nutritional Status, Hiperemesis Of Gravidarum, Pregnancy Women 51 Jurnal Darul Azhar Vol 1, No.1 Februari-Juli 2016: 51-56 PENDAHULUAN Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah yang terjadi pada masa kehamilan trimester pertama. Kejadian ini dapat menyebabkan cadangan karbohidrat habis dipakai untuk keperluan energi, sehingga pembakaran tubuh berlebihan pada cadangan lemak dan protein. Karena pembakaran lemak kurang sempurna terbentuklah badan keton di dalam darah yang dapat menambah beratnya gejala klinik (Mochtar, R, 2010). Istilah gizi berasal dari bahasa arab giza yang berarti zat makanan, dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah nutrition yang berarti bahan makanan atau zat gizi atau sering diartikan sebagai ilmu tentang gizi. Pengertian lebih luas bahwa gizi diartikan sebagai proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melaui proses pencernaan, penyerapan, transportasi, penyimpanan, metabolisme, dan pengeluaran zat gizi untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan, dan fungsi normal organ tubuh serta untuk menghasilkan tenaga (Irianto, D. 2006). Mual dan muntah yang berlebihan atau hiperemesis gravidarm dapat dipengaruhi oleh faktor hormonal, faktor psiklogis, faktor paritas, faktor nutrisi, dan faktor alergi. Dari semua faktor itulah yang dapat memicu terjadinya hiperemesis gravidarm pada ibu hamil (NeilRose, 2007). Kekurang asupan gizi pada trimester I dapat menyebabkan hiperemesis gravidarum, kelahiran premature, kematian janin, keguguran dan kelainan pada sistem saraf pusat (Saifuddin A,B 2006). Menurut data World Health Organization (WHO), pada tahun 2013, sebanyak 585.000 perempuan meninggal saat hamil atau persalinan. Sebanyak 99% kematian ibu akibat masalah persalinan atau kelahiran terjadi di negara-negara berkembang. Rasio kematian ibu di negaranegara berkembang merupakan tertinggi dengan 450 kematian ibu per 100 ribu kelahiran bayi hidup jika dibandingkan dengan rasio kematian ibu di 9 negara maju dan 51 negara persemakmuran (Depkes, RI, 2014). Menurut Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan, angka kematian ibu di provinsi Kalimantan Selatan tahun 2007 masih cukup tinggi yaitu 307 kematian per 100.000 kelahiran hidup masih jauh di atas rata-rata. angka kematian ibu di Indonesia yaitu 228 kematian per 100.000 kelahiran hidup. Jumlah kematian ibu di provinsi Kalimantan Selatan terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, dari jumlah kematian ibu 35% di antaranya disebabkan perdarahan, 28% disebabkan hiperemesis gravidarum, 12% disebabkan infeksi dan sebab lain 25%, penyebab utama kematian ibu karena perdarahan adalah retensio plasenta dan atonia uteri yang tidak segera ditangani (Depkes Prov Kal-Sel, 2013). Data yang didapat dari Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu, yaitu data ibu hamil yang mengalami komplikasi atau penyebab lain yang dapat menghambat proses kehamilan bahkan kematian ibu dan janin sejumlah 773 dari 5.719 ibu hamil secara keseluruhan pada tahun 2015. Sementara Berdasarkan data yang didapatkan di RSIA Paradise dari bulan Januari tahun 2014 sampai bulan April 2015 tercatat ibu hamil sebanyak 120 orang dan kejadian hiperemesis gravidarum pada bulan januari 2014 sampai bulan April 2015 berjumlah 89 orang atau 6,1% (Dinkes Kalsel, 2015). Berdasarkan hasil dari studi pendahuluan tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti adanya “Hubungan Antara Status gizi ibu hami dengan hiperemesis gravidarum di RSIA Paradise Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2015. Hipotesa penelitian ini adalah diduga ada hubungan antara status gizi ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum di RSIA Paradise. METODE PENELITIAN Lokasi penelitian ini dilakukan di Kabupaten Tanah Bumbu. Penelitian ini dilakukan dari bulan Januari 2014 sampai April 2015. Penelitian ini merupakan penelitian case control dengan pendekatan retrospective yang bertujuan untuk mengetahui hubungan status gizi ibu hamil dengan hipermesis gravidarum. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang mengalami hiperemesis gravidarum dan tidak mengalami hiperemesis gravidarum. Jumlah populasi dari bulan Januari 2014 sampai April 2015 yaitu sebanyak 209 orang di RSIA Paradise Kabupaten Tanah Bumbu. Dalam penelitian ini penulis menggunakan sampel yang di ambil dibagi menjadi dua yaitu kelompok kasus dan kelompok Kontrol. Status gizi diambil dari rekam medik status pasien dan kejadian hiperemesis gravidarum diambil dari rekam medik berdasarkan diagnosa dokter diambil dari status pasien. 5251 Jurnal Darul Azhar Vol 1, No.1 Februari-Juli 2016: 51-56 Analisis penelitian untuk menguji hipotesis digunakan uji kai kuadrat (Chi Square). HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Data Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Menurut Status Gizi di RSIA Paradise Kabupaten Tanah Bumbu Januari 2014 sampai April 2015 Status Gizi (1) Frekuensi orang (2) Persen % (3) Kurus 48 23,0 Normal 150 71,8 Gemuk 11 5,3 Total 209 100 Hasil penelitian didapatkan informasi sebagian besar (71,8%) ibu hamil adalah normal, Sementara ibu yang gemuk sebagian kecil saja (5,3%), Sisanya adalah kurus (23,0%). Distribusi Frekuensi ibu hamil Menurut kejadian Hiperemesis Gravidarum (HEG) di RSIA Paradise Kabupaten Tanah Bumbu Januari 2014 sampai April 2015 Hasil penelitian didapatkan informasi sebagian besar (57,42%) ibu hamil yang tidak mengalami hiperemesis gravidarum, Sisanya adalah ibu hamil yang mengalami hiperemesis gravidarum (42,58%). Distribusi Frekuensi Ibu Hamil menurut status gizi dan Kejadian Hiperemesis Gravidarum di RSIA Paradise Kabupaten Tanah Bumbu Januari 2014 sampai april 2015. gizi ibu hamil (1) hiperemesis gravidarum iya % (2) (3) Total % P.Value tidak % (6) (7) (8) Kurus 22 Normal 76 Gemuk 0 45,85 26 54,17 48 50,67 47 49,3 150 0 11 100 11 100 100 100 0,005 Total 46,88 111 53,12 209 100 98 (4) (5) Hasil penelitian didapatkan informasi sebagian besar ibu hamil berstatus gizi normal yang mengalami hiperemesis gravidarum (50,67%) sementara yang tidak mengalami hiperemesis gravidarum (49,3%) ibu hamil adalah normal, dan (0%) ibu yang gemuk mengalami hiperemesis gravidarum serta sebagian kecil saja ibu hamil yang berstatus gizi gemuk tidak mengalami hiperemesis gravidarum (11%), Sisanya adalah ibu hamil yang berstatus gizi kurus (45,83%) yang mengalami hiperemesis gravidarum dan (54,17%) yang tidak mengalami hiperemesis gravidarum . Hasil analisis data menggunakan uji chisquare diperoleh nilai P value 0,005 <0,05 sehingga Ha diterima Ho ditolak yang berarti ada hubungan antara status gizi ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum. Dengan melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin maka akan menghindari terjadinya komplikasi selama kehamilan salah satunya kejadian hiperemesis gravidarum. PEMBAHASAN Mengidentifikasi Status Gizi Ibu Hamil Berdasarkan data, menunjukan distribusi frekuensi ibu hamil menurut gemuk. Disebut kurus apabila batas pengelompokan indeks masa tubuh (IMT) <18,5, normal 18,5-24,99 dan gemuk ≥25.00 dan Hasil penelitian didapatkan informasi sebagian besar (71,8%) ibu hamil adalah normal, Sementara ibu yang gemuk sebagian kecil saja (5,3%), sisanya adalah kurus (23,0%). HEG (1) Mengalami HEG Ibu Hamil (2) Persen % (3) 89 42,58 120 57,42 Tidak mengalami HEG Total 209 100 Kekurangan asupan gizi pada trimester I dapat menyebabkan hiperemesis gravidarum, kelahiran premature, kematian janin, keguguran dan kelainan pada sistem saraf pusat (Saifuddin AB 2006) Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang telah dikemukakan bahwa suatu ukuran mengenai kondisi tubuh seseorang yang dapat dilihat dari makanan yang dikonsumsi dan penggunaan zat gizi di dalam tubuh yang dapat dibagi menjadi tiga kategori yaitu status gizi kurang, status gizi normal, dan status gizi lebih. 51 53 Jurnal Darul Azhar Vol 1, No.1 Februari-Juli 2016: 51-56 Mengidentifikasi kejadian hiperemesis gravidarum Hasil penelitian didapatkan informasi sebagian besar (57,42%) ibu hamil yang tidak mengalami hiperemesis gravidarum, Sisanya adalah ibu hamil yang mengalami hiperemesis gravidarum (42,58%). Mual dan muntah yang berlebihan atau hiperemesis gravidarm dapat dipengaruhi oleh faktor hormonal, faktor psikologis, faktor paritas, faktor nutrisi, dan faktor alergi. Dari semua faktor itulah yang dapat memicu terjadinya hiperemesis gravidarum pada ibu hamil (Neil,R.W, 2007). Hubungan Status Gizi Ibu Hamil terhadap Terjadinya Hiperemesis Gravidarum Hasil penelitian didapatkan informasi sebagian besar ibu hamil berstatus gizi normal yang mengalami hiperemesis gravidarum (50,67%) sementara yang tidak mengalami hiperemesis gravidarum (49,3%) ibu hamil adalah normal, dan (0%) ibu yang gemuk mengalami hiperemesis gravidarum serta sebagian kecil saja ibu hamil yang berstatus gizi gemuk tidak mengalami hiperemesis gravidarum (11%), Sisanya adalah ibu hamil yang berstatus gizi kurus (45,83%) yang mengalami hiperemesis gravidarum dan (54,17%) yang tidak mengalami hiperemesis gravidarum . Kekurangan gizi dapat terjadi dari tingkat ringan sampai dengan tingkat berat dan terjadi perlahan - lahan dalam waktu yang cukup lama. Ibu hamil yang kurang gizi mempunyai resiko meninggal lebih tinggi dibandingkan ibu hamil yang mempunyai status gizi yang baik (Andarini, 2005). Gizi merupakan salah satu penentu kualitas sumber daya manusia. Kekurangan gizi akan menyebabkan kegagalan pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan, menurunkan produktifitas kerja dan menurunkan daya tahan tubuh, yang berakibat meningkatnya angka kesakitan dan kematian. Kecukupan gizi sangat diperkukan oleh setiap individu, sejak dini dalam kandungan, bayi, anak - anak, masa remaja dewasa sampai usia lanjut. Ibu atau calon ibu merupakan kelompok rawan, karena membutuhkan gizi yang cukup sehingga harus dijaga status gizi dan kesehatannya, agar dapat melahirkan bayi yang sehat (Proverawati,A.S.A, 2009). Mual dan muntah yang berlebihan atau hiperemesis gravidarm dapat dipengaruhi oleh faktor hormonal, faktor psikologis, faktor paritas, faktor nutrisi, dan faktor alergi. Dari semua faktor itulah yang dapat memicu terjadinya hiperemesis gravidarum pada ibu hamil (Neil,R.W, 2007). Berdasarkan dari 209 data yang didapatkan, diperoleh bahwa ibu hamil di RSIA Paradise yang mengalami hiperemesis gravidarum sebanyak (46,9%), dan yang tidak mengalami hiperemesis gravidarum sebanyak (53,1%). Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang pernah dilakukan oleh Pengastuti Endang (2007) di RSUD Sunan Kalijaga dengan judul hubungan usia ibu, dan paritas dengan kejadian hiperemesis gravidarum Artinya terdapat hubungan antara hubungan usia ibu, dan paritas dengan kejadian hiperemesis gravidarum, karena sesuai dengan teori yang ada Mual dan muntah yang berlebihan atau hiperemesis gravidarm dapat dipengaruhi oleh faktor hormonal, faktor psikologis, faktor paritas, faktor nutrisi, dan faktor alergi. Dari semua faktor itulah yang dapat memicu terjadinya hiperemesis gravidarum pada ibu hamil. Sedangkan penelitian yang sejalan lainnya Adinda Dewi Adinda P,S di Universitas PKU Muhamadiyah Gombong pada tahun (2011) dengan judul hubungan antara faktor risiko ibu hamil dengan kejadian hiperemesis gravidarum di mana terdapat hubungan yang signifikan antara risiko ibu hamil dengan kejadian hiperemesis gravidarum, karena sesuai teori yang ada hiperemesis gravidarum memiliki berbagai tingkatan Tingkat 1 = (Ringan) Mual muntah terus menerus menyebabkan penderita lemah, tidak mau makan, berat badan turun dan rasa nyeri diepigastrium, nadi sekitar 100 kali permenit, tekanan darah turun, turgor kulit kurang, lidah kering, dan cekung, Tingkat 2 = (Sedang) Mual muntah yang hebat menyebabkan keadaan umum penderita lebih parah: lemah, apatis, turgor jelek, lidah kering dan kotor, nadi kecil dan cepat, suhu badan naik (dehidrasi), ikterus ringan, berat badan turun, mata cekung, tensi turun, hemokonsentrasi, oliguri dan konstipasi. Dapat pula terjadi asetonuria, dan dari nafas keluar bau aseton dan Tingkat 3 = (Berat) Keadaan umum jelek, kesadaran sangat menurun, samnolen sampai koma, nadi kecil, halus dan cepat, dehidrasi berat,suhu badan naik, dan tensi turun sekali, ikterus. Komplikasi yang dapat berakibat fatal serta yang terakhir penelitian yang sejalan lainnya Sari Rahmah di kampus POKASI Surakarta pada tahun (2011) dengan judul hubungan antara status nutrisi ibu hamil dengan kejadian hiperemesis gravidarum. Artinya terdapat hubungan yang signifikan antara 51 54 Jurnal Darul Azhar Vol 1, No.1 Februari-Juli 2016: 51-56 status nutrisi ibu hamil dengan kejadian hiperemesis gravidarum. Sesuai teori yang ada kekurang asupan gizi pada trimester I dapat menyebabkan hiperemesis gravidarum, kelahiran premature, kematian janin, keguguran dan kelainan pada sistem saraf pusat. Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah untuk status gizi diambil dari Rekam medik data status pasien dan hiperemesis gravidarum adalah diambil dari Rekam medik berdasarkan diagnosa dokter yang diambil dari data status pasien. Kesimpulan sebagian besar ibu hamil berstatus gizi normal yang mengalami hiperemesis gravidarum (50,67%) sementara yang tidak mengalami hiperemesis gravidarum (49,3%) ibu hamil adalah normal, dan (0%) ibu yang gemuk mengalami hiperemesis gravidarum serta sebagian kecil saja ibu hamil yang berstatus gizi gemuk tidak mengalami hiperemesis gravidarum (11%), Sisanya adalah ibu hamil yang berstatus gizi kurus (45,83%) yang mengalami hiperemesis gravidarum dan (54,17%) yang tidak mengalami hiperemesis gravidarum .dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara status gizi ibu hamil dengan hipermesis gravidarum Saran Diharapkan bagi peneliti selanjutnya agar melakukan penelitian lebih lanjut untuk mengurangi kejadian hiperemesis gravidarum pada ibu hamil. DAFTAR PUSTAKA Andarini (2012). Pertahanan Tubuh Dari Nutrisi Adekuat.:Gramedia pustaka Utama. Jakarta Almatsier, Sunita. (2009). Prinsip Dasar Ilmu Gizi (edisi revisi). PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. BMC Women Health. (2014). Relationship between nutrisional status with hyperemesis gravidarum. Karya Tulis Ilmiah dari Fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah jakarta Chairunnita, Hardiansyah, Dwiriani. (2006). Model Penduga Berat Badan Bayi Lahir Berdasarkan Pengukuran Lingkar Panggul Ibu Hamil. Jurnal Gizi dan Pangan. Cunningham,F.G, (2006). Obstetri William, Edisi 21. EGC : Jakarta. Depkes RI. (2012). Survey Demografi Kesehatan Indonesia Tahun 2012. Depkes RI : Jakarta . (2013). Profil Kesehatan Indonesia 2007. Depkes RI Jakarta . (2014). Profil Kesehatan Indonesia 2014. Depkes RI : Jakarta Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu. (2015). Data Status Gizi pada Remaja. Batulicin. Dinas Kesehatan Provinsi Kalimatan Selatan (2013). Jumlah Angka Kematian Ibu. Dewi, Adinda Putri Sari. (2011). Hubungan antara Faktor risiko Ibu Hamil Dengan Kejadian hiperemesis gravidarum. Karya Tulis Ilmiah dari Universitas PKU Muhammadiyah Gombong. Eko, Widya. (2005). Internet. Konsep Status Gizi dan Parameter Status Gizi. http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/1 11/jtptunimus-gdl-ekowidyarebabii.pdf. Diakses tanggal 27 Maret 2015. Fanani, Ahmad. (2009). “Kamus Kesehatan”. CV. Citra Pustaka. Yogyakarta. Hidayat, Ahmad, Aziz Alimul. (2007). Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisis Data. Salemba Medika. Jakarta. Irianto, Djoko Pekik. (2006). Panduan Gizi Lengkap Keluarga dan Olahragawan. Andi Publisher. Yogyakarta. Ismail. (2011). Internet. Pengaruh Status Gizi dengan Prestasi Belajar. http://repository.usu.ac.id/bitstream/218 11/4/ChapterII/pdf. Diakses tanggal 28 April 2015. Junda, Pakiringan (2014). Pengukuran Antropometri. http ://Jundapakiringan.blogspot.com 25 Mei 2014. Kementerian Kesehatan RI Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan anak (2010). Standart Antropometri Penilaian Status Gizi Anak. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta. Khairina, Desy. (2008). Internet. Faktor – faktor yang berhubungan dengan status gizi pada remaja. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jawa Barat, 51 55 Jurnal Darul Azhar Vol 1, No.1 Februari-Juli 2016: 51-56 http://lontar.ui.ac.id. Diakses tanggal 30 April 2015. Depok. Lockhart, Anita. (2014). Kehamilan Fisiologis dan Patologis. Bina Rupa Aksara : Tangerang Selatan. Manuaba, Ida.Bagus.Gede. (2007). Buku Ajar Patologi Obstetri untuk Mahasiswa Kebidanan. EGC : Jakarta. . (2010). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB. EGC : Jakarta Mochtar, Rustam (2010). Konsep Dasar Ilmu Kebidanan. EGC:Jakarta Notoatmodjo, Soekidjo. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta : Jakarta . (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta : Jakarta Neil, Rose, Wendy. (2008). Panduan Lengkap Perawatan Kehamilan. Jakarta: Dian Rakyat : Jakarta. Nursalam. (2013). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pendekatan Praktis Edisi III. Salemba Medika : Jakarta. Pangestuti,Endang (2007). Hubungan Usia Ibu dan Paritas dengan kejadian Hiperemesis Gravidarum karya tulis ilmiah dari kampus Muhammadiyah Jawa timur. Praseyono (2009). Mengenal Menu Sehat Ibu Hamil. DIVA Press. Jogyakarta. Prawirohardjo, Sarwono (2005). Ilmu Kebidanan. YBP-S:Jakarta. Proverawati, Atikah, Asfuah. (2009). Buku Ajar Gizi Untuk Kebidanan Nuha Medika : Yogyakarta. Rahmawati, Eni Nur (2011). Dasar-Dasar Kebidanan. Prestasi Pustaka : Jakarta Rahmawati, Eni Nur (2011). Ilmu Praktis Kebidanan. Victory Inti Cipta: Surabaya Rismayanthi, Cerika. (2010). Internet. Bahan Ajar Gizi Olahraga Status Gizi. http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/p endidikan/CirekaRismayanthi,S.Or./Sta tusGizi(1)pdf. Diakses tanggal 14 April 2015. Rukiyah,Ai yeyeh (2010). Ilmu Kebidanan IV (Patologi Kebidanan). Tim (Trans Info Media): Jakarta. Runiari, Nengah (2010). Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Hiperemesis Gravidarum. Salemba Medik: Jakarta. Ruspita. (2012). Internet. Indeks Antropometri Tinggi Badan menurut Umur. http://proyekruspitaa.wordpress.com/20 12/11/09/indeks-antropometri-tinggibadan-menurut-umur/. Diakses tanggal 28 april 2015. Saifudin, Abdul. Bari, (2006). Asuhan Kebidanan Dalam Komunitas. Jakarta: Media Ausculapeus : Jakarta. Saimin, Juminten (2008). Hubungan Antara Berat Badan Lahir Dengan Status Gizi Ibu Berdasarkan Ukuran Lingkar Lengan Atas. Bagian Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin. Makasar. Sari, Rahmah (2011). Hubungan Antara Status Nutrisi Ibu Hamil dengan Kejadian Hiperemesis Gravidarum.Karya tulis ilmiah dari STIKES Abdi Nusantara. Sari dewi, Adinda Putri (2011). “Hubungan Karakteristik Ibu Hamil dengan kejadian hiperemesis gravidarum di RS PKU Muhammadiyah Gombong”. Subagio, Adi (2013). Referensi Ilmiah Mengenai Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). http://Adisubagio.blogspot.com. 25 Mei 2014. Sugiyono (2011). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung alfa beta Supariasa, I Dewa Nyoman, Bachyar Bakri, Ibnu Fajar (2002). Penilaian Status Gizi (edisi revisi). Buku Kedokteran EGC. Jakarta. Supriasa, I Dewa Nyoman, Bachyar Bakri, Ibnu Fajar. 2005. Penelitian Status Gizi. EGC. Jakarta. Varney, Helen. (2007). Buku Ajar Asuhan Kebidanan. EGC : Jakarta. Walsh, Louis Vincent. (2007). Buku Ajar Kebidanan Komunitas. EGC. Jakarta. Wiknjosastro, Hanifa. (2007). Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo : Jakart 5651