info No. 3, November 2010 Mebel PLUS+ Kantor: Jepara Trade and Tourism Centre (Gedung JTTC), Jl. Raya Jepara – Kudus Km. 11,5 Rengging, Jepara Foto disumbangkan oleh APKJ Asosiasi Produsen Mebel Skala Kecil Jepara Berpartisipasi dalam Pameran Mebel Editorial Kami sajikan edisi ketiga dari Info Mebel PLus Rantai Nilai Mebel (FVC) yang merupakan bagian dari sebuah proyek penelitian yang didanai oleh Pusat Penelitian Pertanian Internasional Australia (ACIAR). Proyek penelitian yang berlangsung sejak tahun 2008 sampai tahun 2013 ini dinamai ‘Mebel Jati dan Mahoni: Penelitian kaji-tindak untuk meningkatkan efisiensi rantai nilai dan meningkatkan penghidupan, bertujuan untuk meningkatkan usaha mebel skala kecil di Jepara, Jawa Tengah, Indonesia, dengan memperkuat struktur dan fungsi industri mebel. Edisi ini menampilkan sejumlah perkembangan terbaru kegiatan proyek, termasuk hasil dari survei rantai nilai dan jaringan sosial, serta keluaran dari penelitian kaji tindak di berbagai pameran yang melibatkan Asosiasi Pengrajin Kecil Jepara (APKJ) dan survei pasar domestik yang dilakukan oleh tim dari IPB (Institut Pertanian Bogor). Kegiatan-kegiatan berikutnya meliputi kegiatan pameran APKJ, lokakarya pemangku kepentingan proyek dan pertemuan B2B (Business to business). Selamat membaca! Pertemuan Tahunan Proyek Rapat tahunan pertama proyek Rantai Nilai Mebel berlangsung pada tanggal 10–11 Juni 2009, bertujuan untuk mengumumkan hasil penelitian kepada kelompok penasihat proyek serta para pemangku kepentingan lainnya di Jepara, termasuk pemerintah setempat, Perhutani, forum multi-pemangku kepentingan mebel, Forum Rembug Klaster (FRK), serta produsen mebel lokal. Hari pertama difokuskan pada kegiatan proyek tahun pertama, sementara agenda hari kedua melibatkan perencanaan untuk kegiatan tahun kedua dan setengah hari perjalanan lapangan ke beberapa tempat usaha mebel di sekitar Jepara. Anggota kelompok penasihat proyek menyampaikan tentang pentingnya proyek tersebut dan dampaknya terhadap Jepara. Hal ini memberikan masukan penting untuk meningkatkan kegiatan proyek pada tahun berikutnya dan menyarankan untuk No. 3 November 2010 info Mebel PLUS+ Asosiasi mempersiapkan ruang pamer pada saat Rapat Tahunan CIFOR, Juni 2009 (foto oleh Melati) membangun strategi guna memastikan keberlanjutan asosiasi produsen dan pengamanan pengaruh umpan balik para pemangku kepentingan. Unggulan Survei Rantai Nilai APKJ Sebagaimana telah dituliskan dalam edisi sebelumnya, bahwa proyek ini telah melakukan survei rantai nilai untuk menentukan mekanisme tata kelola antar jejaring yang ada di dalam rantai nilai dan nilai tambah yang diperoleh masing-masing pelaku sepanjang rantai tersebut. Beberapa waktu lalu, tim proyek melaksanakan survei rantai nilai kedua terhadap responden terpilih yang dianggap sebagai unggulan dari APKJ. Tujuan dari survei ini adalah untuk menentukan tipe hubungan antara produsen/ pengrajin mebel dan pelaku lainnya dalam industri mebel, mengidentifikasi permasalahan yang mereka hadapi dan mengembangkan skenario intervensi. Survei mengungkapkan bahwa 60% responden (produsen mebel skala kecil) menjual produk mereka kepada eksportir di bawah hubungan jaringan terarah (directed network), ditandai dengan adanya pelanggan utama yang membeli minimal 50% dari hasil produksi, menentukan spesifikasi produk yang dibuat dan memberikan bantuan teknis serta adanya suatu ketidakseimbangan informasi. Permasalahan utama yang dihadapi produsen dalam hubungan tersebut adalah pemasaran dan harga. Masalah pemasaran timbul dari produsen yang memiliki sedikit pilihan untuk menjual produk mereka, mereka menunggu pembeli (pasif ) dan tidak berusaha mencari pembeli baru. Sebagai konsekuensi dari akses pasar yang terbatas ini, produsen mendapatkan harga jual produk yang rendah dan sering mengalami masalah dengan pembeli yang menunda pembayaran dengan cek mundur. Beberapa produsen menjual produk mereka langsung ke show room dan konsumen akhir lewat hubungan jaringan yang seimbang (balanced network), ditandai oleh adanya aliran informasi dua arah yang seimbang. Produsen seperti ini dapat menegosiasikan harga dan menentukan kualitas produk. Tipe hubungan antara pengrajin dan pedagang kayu gelondongan, serta antara para pedagang kayu gelondongan dan pialang kayu umumnya adalah tipe hubungan kompetitif berdasarkan pasar (market based). Hal tersebut ditandai dengan banyak terdapatnya produsen dan konsumen serta transaksi mengikuti mekanisme pasar yang kompetitif. Hal ini juga ditemukan dalam hubungan antara pengrajin mebel yang menjual produk mereka langsung kepada pengguna akhir; namun hal ini sangat jarang terjadi di Jepara. Selama survei, kami juga mencoba mengembangkan skenario yang mungkin dilaksanakan oleh produsen mebel skala kecil. Hasil penelitian ini telah dipresentasikan pada seminar internasional yang diselenggarakan oleh IPB pada bulan November 2009. Survei Jaringan Sosial Jaringan sosial memiliki efek positif karena mendorong aksi bersama dan memungkinkan akses ke informasi pasar, sehingga dapat berfungsi sebagai penyelamat bagi produsen mebel skala kecil. Survei jaringan sosial dilakukan bersama info Mebel PLUS+ survei rantai nilai dan melibatkan responden yang sama. Hal tersebut dapat menggambarkan jaringan sosial produsen mebel skala kecil (pengrajin) dalam APKJ. Furniture and People: A Photo Journey from Market to Forest e: A photo journey and peopl Tim FVC telah menerbitkan sebuah buku foto berjudul "Furniture and People: A photo journey from market to forest". Buku ini mengajak pembacanya untuk melihat lebih dekat perjalanan sebuah produk mebel dari pasar sampai ke sumber bahan bakunya di hutan. Furniture This publication from market comes out of a 5-year project CIFO R is implement and teak furnit ing up to 2013 ure: Action research to called the improve value chain efficie project—funde ncy and enhan d by the Austr ce alian Centr e for Intern mented by ational Agric CIFOR in the Jepara Mult partn ultural ership istakeholde with the Jepar r Forum, the a District Gove Forestry Resea Ministry of rnment, Forestry and rch and Deve the Faculty lopment Agen of Forestry cy of Indon at Bogor Agric esia’s ultural Unive rsity. www ‘Mahogany livelihoods’ Research— to forest Temuan Survei mengungkapkan bahwa ketidakkonsistenan antara hubungan struktural dan jaringan sosial pribadi dapat menjadi tantangan bagi manajemen organisasi dalam asosiasi pengrajin mebel skala kecil Jepara. Kepercayaan antar anggota harus didorong untuk menjamin arus informasi aktif dan umpan balik, untuk menghubungkan semua orang dan bentuk kerjasama yang lebih baik. Personil kunci dalam asosiasi juga dapat memainkan peran aktif dalam proses mediasi dan menyebarkan informasi kepada seluruh anggotanya. Skenario untuk perbaikan termasuk pembangunan tim dan pelatihan kepemimpinan bagi anggota asosiasi, serta suatu sistem hadiah dan hukuman yang mewajibkan anggotanya untuk mempertahankan kerjasama positif sebagai imbalan atas bantuan donor. Dengan jaringan yang kuat dan kerja keras, dalam jangka panjang asosiasi bisa mencapai kebebasan dari donor. Temuan ini juga disajikan pada seminar internasional yang diselenggarakan oleh IPB pada bulan November 2009 Hasil survei juga menunjukkan bahwa informasi dari mulut ke mulut adalah bentuk informasi yang paling efektif untuk strategi pemasaran, yaitu dengan pembeli yang mempromosikan toko atau produsen kepada teman-teman mereka, keluarga anggota dan kolega. Oleh karena itu, kepercayaan merupakan pertimbangan penting untuk pelanggan. Tampaknya item mebel spesifik memiliki pasar spesifik juga. Pemasaran mebel berukir di mall misalnya, tidak efektif, karena pembeli lebih suka pada produk minimalis atau produk futuristik. Preferensi konsumen dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk waktu dan ruang, sehingga suatu produk mungkin hanya cocok untuk pasar tertentu pada segmen waktu tertentu. project. This is being imple .cifor.cgiar.o rg/furnitur e Furniture a urney from market to Irawati Herry Pur Kegiatan APKJ nd people A photo jo Rika Harini www.cifor.cgi ar.org o, Melati and Hasil survei pasar domestik Tim IPB menyingkap beberapa temuan menarik mengenai perilaku konsumen mebel. Mengambil tempat di toko-toko mebel di sekitar wilayah Jakarta dan Bogor, survei menunjukkan bahwa konsumen mebel kebanyakan adalah perempuan yang sangat berpengaruh dalam setiap keputusan untuk membeli mebel. Usia pembeli antara 31 dan 40 tahun, relatif mapan dan mampu untuk membeli perabotan rumah mereka. Center for International CIFOR advanc Forestry Researc es human h wellbeing, that affect environ forests Research (CGIAR) in developing countri mental conservation and equity es. CIFOR is . CIFOR’s headqu by conduc one of arters are ting researc in Bogor, Indone15 centres within the h to inform Consultative policies and sia. It also Group on has offices practices International in Asia, Africa Agricultural and South America. Herry Purnom Survei Pasar Domestik FRK - IFJ nomo, Mel ati and Rika Harini Iraw ati APKJ mengadakan pertemuan regional dan deklarasi pada tanggal 9 Juni 2009. Pada pertemuan itu APKJ meresmikan asosiasi tersebut, memilih anggota dewan dan menyatakan empat program utamanya: pemasaran, bahan baku, sumber daya manusia dan modal. Untuk membantu APKJ bertemu pembeli secara langsung dan mengakses pasar baru untuk meringankan pemasaran yang dihadapi banyak produsen mebel skala kecil, CIFOR memfasilitasi APKJ untuk berpartisipasi dalam pameran di Rapat Tahunan CIFOR pada bulan Oktober 2009. Setelah pameran pertama, APKJ memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam Pameran Perdagangan Indonesia pada tanggal 28 Oktober – 1 November 2009 di arena Pekan Raya Jakarta di Kemayoran. APKJ meluangkan waktu dan usaha dalam mempersiapkan untuk acara ini dan mengirim lima wakil untuk mempromosikan produknya. Acara tersebut menarik lebih banyak pengunjung baik lokal maupun pembeli asing. Para pengunjung pada pameran mebel di Jakarta Convention Center (foto oleh Taufik Istiqlal) Pameran ketiga diadakan di Botani Square di Bogor dalam Pameran Karir dan Pengembangan Pengusaha Industri Kecil IPB pada tanggal 7–8 November 2009. Acara dua hari tersebut bertujuan untuk menarik forest No. 3 November 2010 No. 3 November 2010 info Mebel PLUS+ minat dari pembeli lokal dan memperkenalkan produk APKJ. Sayangnya, pameran tidak efektif karena sebagian besar pengunjung pameran adalah alumni mahasiswa yang datang bukan untuk membeli mebel. Lokakarya Mengenai Peningkatan Kapasitas dan Kebijakan untuk Beradaptasi dengan Permintaan Pasar Mebel CIFOR mengadakan suatu lokakarya yang dilaksanakan pada tanggal 8-9 Desember 2009 di Gedung JTTC di Jepara yang burtujuan untuk meningkatan kapasitas dan kebijakan untuk menyesuaikan diri dengan permintaan pasar mebel. Para peserta terdiri dari para pemangku kepentingan industri mebel di Jepara: anggota APKJ, Dinas Kehutanan, Perhutani, ASMINDO dan FRK. CIFOR beserta mitra-mitranya, IPB dan Badan Litbang Kehutanan menyajikan presentasi hasil penelitian, presentasi dari Perhutani dan kantor kehutanan. Ada banyak masalah yang dihadapi tidak hanya di industri mebel skala kecil tetapi juga usaha berskala besar. Yang paling umum di antaranya ialah akses pasar dan bahan baku. Usaha skala kecil juga memiliki masalah dengan modal dan sumber daya manusia, belum lagi kualitas produk dan ketidakseimbangan distribusi nilai tambah. Dengan adanya masalah ini, kami mengundang Perhutani dan Dinas Kehutanan untuk membahas kelangkaan kayu dan kenaikan harga tahunan. APKJ juga memberikan presentasi tentang pengalaman dari tiga pameran yang difasilitasi oleh CIFOR. Anggota APKJ telah mengembangkan keterampilan bernegosiasi dan berkomunikasi yang diperlukan saat berinteraksi langsung dengan pembeli, dan belajar bahwa komitmen terhadap produksi dan kualitas merupakan aset dalam menyesuaikan diri dengan pasar. Pada akhir lokakarya, anggota APKJ menuliskan harapan mereka serta harapan dari asosiasi dan proyek. Lokakarya Menulis Cerita Pribadi Pada tanggal 2 Februari 2010, CIFOR mengadakan lokakarya menulis untuk individu-individu terpilih dari industri mebel dan masyarakat setempat untuk membantu mengembangkan keterampilan mereka menuliskan pengalaman pribadi dalam industri permebelan dan tentang hutan. Peserta lokakarya datang dengan berbagai latar belakang seperti seorang perempuan pengukir kayu, seorang wakil dari sebuah komunitas praktisi kehutanan, seorang pengusaha mebel perempuan, seorang seniman ukiran kayu, produsen mebel skala kecil dan seorang pembuat kebijakan. Cerita mereka direncanakan untuk diterbitkan tahun ini yang diharapkan akan mencerminkan permasalahan dan solusi potensial untuk industri ini. Acara Tiga kegiatan di awal tahun 2010: • Sebuah lokakarya tentang penguatan struktur industri mebel, 7–8 April 2010 • Pelatihan bagi anggota APKJ, 9–10 April 2010 • Pertemuan Bisnis ke Bisnis, Mei 2010 ACIAR Informasi lebih lanjut, silakan hubungi: Rika Harini Irawati ([email protected]), CIFOR Kantor: Jl. CIFOR, Situ Gede, Bogor Barat 16115, Indonesia Tel: +62 (251) 8622-622, Fax: +62 (251) 8622-100 www.cifor.cgiar.org Kantor Lapangan: Jepara Trade and Tourism Centre Jl. Raya Jepara – Kudus Km. 11,5 Rengging, Jepara Tel & Fax: +62 (291) 754 712 www.cifor.cgiar.org/furniture www.ForestsClimateChange.org Center for International Forestry Research CIFOR memajukan kesejahteraan manusia, konservasi lingkungan dan kesetaraan melalui penelitian yang berorientasi pada kebijakan dan praktik kehutanan di negara berkembang. CIFOR merupakan salah satu dari 15 pusat penelitian dalam Kelompok Konsultatif bagi Penelitian Pertanian International (Consultative Group on International Agricultural Research – CGIAR). CIFOR berkantor pusat di Bogor, Indonesia dengan kantor wilayah di Asia, Afrika dan Amerika Selatan.