KEMAMPUAN MENYIMAK WAWANCARA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 13 PADANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SIMAK RANGKUM ARTIKEL ILMIAH YURI ARINI NIM. 10080182 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2014 KEMAMPUAN MENYIMAK WAWANCARA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 13 PADANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SIMAK RANGKUM Oleh Yuri Arini 1, Silvia Marni 2, Wirsal Chan 3 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatra Barat 2) dan 3) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRAK Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimanakah kemampuan menyimak wawancara siswa kelas VII SMP negeri 13 Padang dengan menggunakan teknik simak rangkum. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan menyimak wawancara siswa kelas VII SMP negeri 13 Padang dengan menggunakan teknik simak rangkum. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Populasi pada penelitian ini berjumlah 225 orang. Hasil penelitian menunjukkan. Pertama, kemampuan menyimak wawancara siswa untuk indikator kepadatan isi rangkuman tergolong cukup dengan mean 58 yang terdapat pada rentangan tingkat penguasaan 56--65%. Kedua, kemampuan menyimak wawancara siswa untuk indikator kesesuaian isi rangkuman tergolong baik dengan mean 84 yang terdapat pada rentangan tingkat penguasaan 76--85%. Ketiga, Kemampuan menyimak wawancara siswa untuk indikator urutan gagasan tergolong baik sekali dengan mean 95 yang terdapat pada rentangan tingkat penguasaan86--95%. Keempat, kemampuan menyimak wawancara siswa untuk ketiga indikator tergolong baik dengan mean 79 yang terdapat pada rentangan tingkat penguasaan76--85%. Kata kunci: kemampuan, menyimak, wawancara siswa, teknik simak rangkum THE INTERVIEW LISTENING ABILITY OF THE SEVENTH GRADE STUDENTS AT SMPN 13 PADANG BY USING SIMAK RANGKUM By Yuri Arini 1, Silvia Marni 2, Wirsal Chan 3 1) Students Of STKIP PGRI West Sumatera 2) and 3) Lectures Of Indonesian Departement STKIP PGRI West Sumatera ABSTRAK The research problem addressed in this is about how the interview listening ability of the seventh grade students at SMPN 13 Padang by using simak rangkum technique. The type of the research is a quantitative research by using derscriptive method. The populations of the research ase 225 students. The result of the research showed that. Firstly,students interview listening ability for the indicator of content density is enough with mean 58 contained in rage 56—65% maslery level. Secondly, students interview listening ability for indicator of summary content suitability is good with mean 84 contained in rage 76—85% mastery level. Thirdly, students interview listening ability for indicator of sequencing is very good with mean 95 contained in rage 86—95 mastery level. Fourthly, students interview listening ability for all indicator quite well with mean 79 contained in rage 76—85 mastery level. Key works: ability, listening, interview students, simak rangkum technique PENDAHULUAN Menyimak merupakan dasar dari keempat keterampilan berbahasa Indonesia, Nursaid (2001:6). Untuk dapat berbicara, membaca, dan menulis dengan baik, seseorang harus menyimak terlebih dahulu. dalam pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah, keterampilan utama yang harus dikembangkan adalah keterampilan menyimak. Dalam proses belajar mengajar, seorang siswa dituntut untuk lebih banyak menyimak. Pada umumnya, langkah pertama yang dilakukan oleh guru dalam proses belajar mengajar adalah menjelaskan materi pelajaran dan siswa diminta untuk menyimak terlebih dahulu kemudian baru melanjutkan dengan keterampilan berbahasa lainnya, seperti berbicara, membaca dan menulis. Berdasarkan observasi awal penulis dengan seorang guru bahasa Indonesia di SMP Negeri 13 Padang, pada tanggal 30 November 2013, diperoleh keterangan bahwa kemampuan menyimak wawancara siswa di SMP Negeri 13 Padang masih rendah. Hal tersebut tergambar pada pemerolehan nilai siswa yang dilihat dari KKM yang telah ditetapkan, untuk bidang studi Bahasa Indonesia di SMP 13 Padang yakni 75, hanya 45% siswa yang nilainya mampu mencapai batas KKM. Permasalahan yang ditemukan adalah sebagai berikut ini: Pertama, siswa kurang termotivasi dalam menyimak, padahal kegiatan menyimak sangat penting. Pada saat kegiatan menyimak dilakukan, pada umumnya siswa hanya mendengar bukan menyimak. Kedua, informasi yang disampaikan dalam dialog wawancara tidak dapat dipahami dengan jelas oleh siswa. Ketiga, kurang variatifnya penggunaan teknik pembelajaran menyimak yang digunakan guru dalam menyimak wawancara. Guru beranggapan pembelajaran menyimak wawancara tidak terlalu penting diajarkan kepada siswa, karena biasanya dalam soal-soal ujian, materi menyimak wawancara ini jarang ditemukan. Selain itu, siswa juga kurang diberikan latihan-latihan yang dapat menunjang kemampuan menyimak wawancara siswa. Bardasarkan permasalahan tersebut, maka dilakukan penelitian dengan judul kemampuan menyimak wawancara siswa kelas VII SMP Negeri 13 Padang dengan menggunakan teknik simak rangkum. Penelitian ini dibatasi pada kemampuan menyimak wawancara siswa kelas VII SMP Negeri 13 Padang dengan menggunakan teknik simak rangkum yang dinilai dari segi: (1) kepadatan isi rangkuman, (2) kesesuaian isi rangkuman dengan wawancara asli, dan (3) urutan gagasan dengan wawancara asli. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah kemampuan menyimak wawancara siswa kelas VII SMP Negeri13 Padang dengan menggunakan teknik simak rangkum yang dinilai dari segi: (1) kepadatan isi rangkuman, (2) kesesuaian isi rangkuman dengan wawancara asli (3) urutan gagasan dengan wawancara asli. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan kemampuan menyimak wawancara siswa kelas VII SMP Negeri 13 Padang dengan teknik simak rangkum yang dinilai dari segi: (1) kepadatan isi rangkuman, (2) kesesuaian isi rangkuman (3) urutan gagasan dengan wawancara asli. Menyimak merupakan suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi, serta memahami makna bahasa lisan yang disampaikan oleh si pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan (Tarigan (2008: 31). Sedangkan menurut Sutari, (1997: 17) juga mengatakan bahwa, menyimak adalah mendengarkan atau memperhatikan baik-baik apa yang dikatakan orang lain. Faktor kesengajaan dalam kegiatan menyimak cukup besar dari pada mendengarkan karena dalam kegiatan menyimak ada usaha memahami apa yang disimaknya sedangkan dalam kegiatan mendengarkan tingkatan pemahaman belum dilakukan. Menurut Arief dan Munaf (2003: 192), wawancara merupakan suatu alat yang digunakan oleh seseorang untuk mendapatkan informasi tentang suatu hal dari seseorang yang dilakukan dengan cara mengadakan tanya jawab secara lisan. Dalam wawancara ada dua pihak yang masing-masing pihak mempunyai kedudukan yang berlainan yang satu sebagai pengejar informasi dan yang lain sebagai pemberi informasi. Koesworo (dalam Ermanto 2001: 60) mengatakan bahwa, wawancara adalah kegiatan bertanya dan menjawab antara pewawancara (interviewer) yang bertindak sebagai pencari (information hunter) informasi dengan pihak yang diwawancarai yang bertindak sebagai pemberi informasi (information supplier) dengan pihak yang diwawancarai yang bertindak sebagai pemberi informasi. kegiatan wawancara ini merupakan salah satu cara mengumpulkan data dan fakta bahan berita. Selain pengamatan dan sumber tulis untuk membuat berita, apakah berita langsung, yang layak dikomsumsi oleh media massa. Menurut Sapani, dkk (1997: 49), simak rangkum merupakan siswa menyimak suatu ceramah atau cerita kemudian siswa menuliskan rangkumannya. Sependapat dengan hal di atas, Tarigan (2000: 67), menyikat atau merangkum berarti merangkum bahan yang panjang menjadi sedikit mungkin. Namun yang sedikit itu dapat mewakili atau menjelaskan yang panjang. Sehubungan dengan hal itu Wijayanti, (2013: 183), juga mengatakan bahwa simak rangkum merupakan bentuk ringkasan atau risalah dari tulisan asli. Secara khusus, rangkuman adalah bentuk tulisan yang mengikhtisarkan sesuatu dengan menggunakan kata-kata perangkum sendiri. perangkum tidak boleh mengubah sistematika atau urutan gagasan. Sutari, dkk ( 1997: 160), menyatakan bahwa prosedur pelaksanaan teknik simak rangkum sebagai berikut: (1) siswa menyimak baik-baik rekaman yang diputarkan, (2) siswa menentukan gagasan utama dari setiap paragraf, dan (3) siswa menyusunnya menjadi sebuah rangkuman. METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif. Disebut kuantitatif karena dalam penelitian ini banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya (Arikunto, 2006: 12). Metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk meneliti sekelompok manusia, suatu subjek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran, dan suatu peristiwa pada masa sekarang. Sejalan dengan hal itu, metode deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk mendeskripsikan kemampuan menyimak wawancara siswa kelas VII SMP Negeri 13 Padang dengan menggunakan teknik simak rangkum. Pupulasi penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri13 Padang yang terdaftar pada tahun ajaran 2013/2014. Siswa kelas VII yang terdaftar pada tahun ajaran 2013/2014 berjumlah 225 orang, yang tersebar kedalam tujuh kelas. Arikunto (2006: 112) menyatakan bahwa apabila subjek penelitian kurang dari 100 sebaiknya diambil semuanya, tetapi apabila jumlah subjeknya lebih dari 100 maka di ambil 10-15% atau 20-25% atau lebih. Oleh sebab itu, peneliti mengambil sampel 15% dari jumlah siswa kelas VII SMP Negeri 13 Padang. Jadi sampel dalam penelitian ini adalah 35 orang. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut ini. Pertama, memperdengarkan dialog wawancara kepada siswa dengan menggunakan alat perekam. Kedua, siswa menentukan pokok-pokok wawancara disetiap pikiran narasumber. Ketiga siswa menyusunnya menjadi sebuah rangkuman, (4) mengumpulkan lembaran kerja siswa. Teknik analisis data yang dilakukan, yaitu dengan pemeriksaan data dan pemberian skor. Mengkualifikasi kemampuan menyimak wawancara berdasarkan skala 10, mencari nilai rata-rata, menyajikan data dalam bentuk histogram, membahas dan menyimpulkan hasil analisis data. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka hasil penelitian dari masing-masing indicator dapat disimpulkan sebagai berikut. Pertama, kemampuan menyimak wawancara siswa kelas VII SMP Negeri 13 Padang dengan menggunakan teknik simak rangkum untuk indikator kepadatan isi rangkuman tergolong cukup (C) dengan mean 58, yang terdapat pada rentangan tingkat penguasaan 56%--65%. Kedua kemampuan menyimak wawancara siswa kelas VII SMP Negeri 13 Padang dengan menggunakan teknik simak rangkum untuk indikator keseuaian isi rangkuman tergolong baik (B) dengan mean 84 yang terdapat pada rentangan tingkat penguasaan 76%--85%. Ketiga, kemampuan menyimak wawancara siswa kelas VII SMP Negeri 13 Padang dengan menggunakan teknik simak rangkum untuk indikator urutan gagasan dengan wawancara asli tergolong baik sekali (BS) dengan mean 95, yang terdapat pada rentangan tingkat penguasaan 86%--95%. Jadi dapat disimpulkan bahwa kemampuan menyimak wawancara siswa kelas VII SMP Negeri 13 Padang dengan menggunakan teknik simak rangkum untuk ketiga indikator tergolong baik (B) dengan mean 79, yang terdapat pada rentangan tingkat penguasaan 76%--85%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar histogram berikut ini. 100 80 60 40 20 0 . 1. Kepadatan Kesesuaian Isi Isi Rangkuman Rangkuman Urutan Gagasan Kemampuan Menyimak Wawancara Siswa Kelas VII SMP Negeri 13 Padang dengan Menggunakan Teknik Simak Rangkum Untuk Indikator Kepadatan Isi Rangkuman Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa tingkat penguasaan kemampuan menyimak wawancara siswa kelas VII SMP Negeri 13 Padang dengan menggunakan teknik simak rangkum untuk indikator kepadatan isi rangkuman tergolong cukup (C) dengan mean 58, yang terdapat pada rentangan tingkat penguasaan 56%--65%. Pertama, siswa yang tergolong pada kualifikasi sempurna (S) sebanyak 8 orang (22,86%). Kedua, siswa yang tergolong pada kualifikasi sempurna lebih dari cukup (LDR) sebanyak 16 orang (45,71%). Ketiga, siswa yang tergolong pada kualifikasi kurang sekali (KS) sebanyak 11 orang (31,43%). 2. Kemampuan Menyimak Wawancara Siswa Kelas VII SMP Negeri 13 Padang dengan Menggunakan Teknik Simak Rangkum Untuk Indikator Kesesuaian Isi Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa tingkat penguasaan kemampuan menyimak wawancara siswa kelas VII SMP Negeri 13 Padang dengan menggunakan teknik simak rangkum untuk indikator keseuaian isi rangkuman tergolong baik (B) dengan mean 84 yang terdapat pada rentangan tingkat penguasaan 76%--85%. Pertama, siswa yang tergolong pada kualifikasi sempurna sebanyak (S) 18 orang (51,43%). Kedua, siswa yang tergolong pada kualifikasi lebih dari cukup (LDR) sebanyak 12 orang (34,29%). Ketiga, siswa yang tergolong pada kualifikasi kurang sekali (KS) 5 orang (14,29%). 3. Kemampuan Menyimak Wawancara Siswa Kelas VII SMP Negeri 13 Padang dengan Menggunakan Teknik Simak Rangkum Untuk Indikator Urutan Gagasan Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa tingkat penguasaan kemampuan menyimak wawancara siswa kelas VII SMP Negeri 13 Padang dengan menggunakan teknik simak rangkum untuk indikator urutan gagasan dengan wawancara asli tergolong baik sekali (BS) dengan mean 95, yang terdapat pada rentangan tingkat penguasaan 86%--95%. Pertama, siswa yang tergolong pada kualifikasi sempurna (S) sebanyak 29 orang (82,85%). Kedua, siswa yang tergolong pada kualifikasi lebih dari cukup (LDR) sebanyak 6 orang (17,14%). KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan deskripsi data, serta analisis data dan pembahasan yang diuraikan pada bab IV dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu: (1) kemampuan menyimak wawancara siswa kelas VII SMP Negeri 13 Padang dengan menggunakan teknik simak rangkum untuk indikator kepadatan isi rangkuman tergolong cukup (C) dengan mean 58, yang terdapat pada rentangan tingkat penguasaan 56%--65%, (2) kemampuan menyimak wawancara siswa kelas VII SMP Negeri 13 Padang dengan menggunakan teknik simak rangkum untuk indikator keseuaian isi rangkuman tergolong baik (B) dengan mean 84 yang terdapat pada rentangan tingkat penguasaan 76%--85%, (3) kemampuan menyimak wawancara siswa kelas VII SMP Negeri 13 Padang dengan menggunakan teknik simak rangkum untuk indikator urutan gagasan dengan wawancara asli tergolong baik sekali (BS) dengan mean 95, yang terdapat pada rentangan tingkat penguasaan 86%--95%. Jadi dapat disimpulkan bahwa kemampuan menyimak wawancara siswa kelas VII SMP Negeri 13 Padang dengan menggunakan teknik simak rangkum untuk ketiga indikator tergolong baik (B) dengan mean 79, yang terdapat pada rentangan tingkat penguasaan 76%--85%. Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian, maka peneliti mengemukakan beberapa saran, antara lain: (1), siswa kelas VII SMP Negeri 13 Padang lebih banyak lagi melatih diri dalam keterampilan menyimak terutama menyimak wawancara, dan (2), guru bidang studi Bahasa Indonesia SMP Negeri I3 Padang diharapkan lebih banyak memberikan latihan menyimak wawancara supaya siswa lebih terampil menyimak wawancara. Guru tidak hanya sebatas menyampaikan materi, tetapi guru dapat menggunakan metode dan teknik pembelajaran yang efektif, sehingga siswa lebih antusias dan tidak jenuh dalam mengikuti pembelajaran menyimak wawancara. KEPUSTAKAAN Abdurrahman dan Elya Ratna. 2003. “Evaluasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia”. Buku Ajar. Padang: UNP Press. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:PT Rineka Cipta. Arief, Ermawati dan Yarni Munaf. 2003. “Pengajaran Keterampilan Berbicara.” (Buku Ajar) Padang: FBS Padang. Nursaid. 2001. Pengajaran Keterampilan Menyimak. Padang: UNP Press. Sapani, Suardi, dkk. 1997. Teori pembelajaran Bahasa. Jakarta: IKIP Padang. Sutari, Ice. dkk. 1997. Menyimak. Jakarta: IKIP Padang. Tarigan, Hendri Guntur. 2008. Menyimak Sebagai suatu Pengajaran Keterampilan Berbahasa. Bandung: PT Angkasa Bandung. Wijayanti, Sri Hapsari, dkk. 2003. Bahasa Indonesia Penulisan dan Penyajian Karya Ilmiah. Jakarta: Pt Rajagragindo Perseda.