kBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan

advertisement
kBAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keberhasilan pencapaian kompetensi suatu mata pelajaran bergantung kepada beberapa aspek.
Salah satu aspek yang sangat mempengaruhi kebehasilan pencapaian kompetensi, yaitu cara guru
dalam melaksanakan pembelajaran. Kecenderungan yang terjadi pada proses pembelajaran di
Indonesia adalah kegiatan belajar masih berpusat pada guru, yaitu guru lebih banyak bercerita atau
berceramah. Siswa tidak banyak aktif terlibat dalam proses pembelajaran, guru tidak/jarang
menggunakan media pembelajaran, sehingga proses pembelajaran menjadi pasif dan kurang
bermanfaat. Oleh karena itu paradigma lama di mana orientasi belajar lebih berpusat pada guru
harus mulai ditinggalkan dan diganti dengan orientasi belajar lebih berpusat pada siswa dengan cara
guru menjadi fasilitator dengan menyediakan media – media salah satunya dengan media audio
visual.
Dengan menjadi fasilitator guru akan dapat menciptakan pembelajaran yang aktif, yaitu merupakan
proses pembelajaran di mana seorang guru harus dapat menciptakan suasana yang sedemikian rupa
sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan dan juga mengemukakan gagasannya. Keaktifan
siswa ini sangat penting untuk membentuk generasi yang kreatif, yang mampu menghasilkan
sesuatu untuk kepentingan dirinya dan juga orang lain. Dan juga guru harus dapat membuat proses
pembelajaran yang menyenangkan, yaitu berkaitan erat dengan suasana belajar yang
menyenangkan sehingga siswa dapat memusatkan perhatianya secara penuh pada belajarnya. Hal
ini membutuhkan kreativitas guru untuk dapat menghidupkan suasana belajar mengajar sehingga
menjadi tidak membosankan bagi para siswanya. Yaitu salah satunya dengan menggunakan media
audio visual.
Untuk memperjelas penerapan media audio visual untuk meningkatkan pemahaman dan daya
tangkap siswa dalam menyimak materi pelajaran khususnya pada mata pelajaran Sains, maka
penulis akan membahasnya lebih mendalam pada bab berikutnya.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara dan penerapan media audio visual untuk meningkatkan pemahaman dan daya
tangkap siswa dalam menyimak materi pelajaran khususnya pada mata pelajaran Sains?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Mengetahui cara penerapan media audio visual untuk meningkatkan pemahaman dan daya
tangkap siswa dalam menyimak materi pelajaran khususnya pada mata pelajaran Sains.
BAB II
PEMBAHASAN
Sebelum kita dapat menggunakan/menerapkan media pembelajaran, sebaiknya kita mengenal
terlebih dahulu apa yang di magsud dengan media,bagaimana ciri - ciri media, apa saja jenis media
itu dan bagaimana memilih media pembelajaran yang baik, serta apa saja kelemahan dan kelebihan
media yang akan kita gunakan.
2.1 Pengertian Media
Kata media berasal dari bahasa Latin “Medius” yang secara harfiah berarti tengah, perantara, atau
pengantar. Tetapi secara lebih khusus, pengertian media dalam proses pembelajaran diartikan
sebagai alat-alat grafis, fotografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun
kembali informasi visual atau verbal. Media juga dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat
dipergunakan untuk menyalurkan pesan, merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan
siswa, sehingga dapat terdorong terlibat dalam proses pembelajaran. Gagne mengartikan media
sebagai berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk
belajar. Jadi dapat dirumuskan bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk
meyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, dapat membangkitkan semangat, perhatian, dan
kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses pembelajaran pada diri siswa.
2.2 Ciri-Ciri Media Pembelajaran
Ciri-ciri khusus media pembelajaran berbeda menurut tujuan dan pengelompokanya. Ciri-ciri media
dapat di lihat menurut kemampuanya membangkitkan rangsangan pada indera penglihatan,
pendengaran, perabaan, penciuman, dan pengecapan. Maka ciri-ciri umum media pembelajaran
adalah bahwa media itu dapat diraba, dilihat, didengar, dan diamati melalui panca indera. Di
samping itu ciri-ciri media juga dapat dilihat menurut harganya, lingkup sasaranya, dan kontrol oleh
pemakai.
2.3 Jenis-Jenis Media Pembelajaran
Menurut Heinich, Molenda, Russel (1996:8) jenis media yang lazim dipergunakan dalam
pembelajaran antara lain : media nonproyeksi, media proyeksi, media audio, media gerak, media
komputer, komputer multimedia, hipermedia, dan media jarak jauh.
Jenis media dalam pembelajaran adalah :
a) Media grafis seperti gambar, foto, grafik, bagan, diagram, kartun, poster, dan komik.
b) Media tiga dimensi yaitu media dalam bentuk model padat, model penampang, model susun,
model kerja, dan diorama.
c) Media proyeksi seperti slide, film stips, film (audio visual), dan OHP
d) Lingkungan sebagai media pembelajaran
2.4 Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran
Media pembelajaran adalah suatu cara, alat, atau proses yang digunakan untuk menyampaikan
pesan dari sumber pesan kepada penerima pesan yang berlangsung dalam proses pendidikan.
Ramiszowski mengungkapkan “media” as the carriers on messages, from some transmitting source
which may be a human being or inanimate object), to the receiver of the message (which in our case
is the learner). Penggunaan media dalam pembeljaran atau disebut juga pembelajaran bermedia
dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat baru, membangkitkan
motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis
terhadap siswa.
Menurut wilkinson, ada beberapa hal yang perlu di perhatikan dalam memilih media pembelajaran,
yakni :
a) Tujuan
Media yang dipilih hendaknya menunjang tujuan pembelajaran yang dirumuskan. Tujuan yang
dirumuskan ini adalah kriteria yang paling cocok, sedangkan tujuan pembelajaran yang lain
merupakan kelengkapan dari kriteria utama.
b) Ketepatgunaan
Jika materi yang akan dipelajari adalah bagian-bagian yang penting dari benda, maka gambar seperti
bagan dan slide dapat digunakan. Apabila yang dipelajarai adalah aspek-aspek yang menyakut gerak,
maka media film atau video akan lebih tepat. Wilkinson menyatakan bahwa penggunaan bahanbahan yang bervariasi menghasilkan dan meningkatkan pencapain akademik.
c) Keadaan siswa
Media akan efektif digunakan apabila tidak tergantung dari beda interindividual antara siswa.
Msialnya kalau siswa tergolong tipe auditif/visual maka siswa yang tergolong auditif dapat belajar
dengan media visual dari siswa yang tergolong visual dapat juga belajar dengan menggunakan media
auditif.
d) Ketersediaan
Walaupun suatu media dinilai sangat tepat untuk mencapai tuuan pembelajaran, media tersebut
tidak dapat digunakan jika tidak tersedia. Menurut wilkinson, media merupakan alat mengajar dan
belajar, peralatan tersebut harus tersedia ketika dibutuhkan untuk memenuhi keperluan siswa dan
guru.
e) Biaya
Biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh dan menggunakan media, hendaknya benar-benar
seimbang dengan hasil-hasil yang akan dicapai.
Menurut Canei, R. Springfield, dan Clark., C. (1998 : 62) dasar pemilihan alat bantu visual adalah
memilih alat bantu yang sesuai dengan kematangan, minat dan kemampuan kelompok, memilih alat
bantu secara tepat untuk kegiatan pembelajaran, mempertahankan keseimbangan dalam jenis alat
bantu yang dipilih, menghindari alat bantu yang berelebihan, serta mempertanyakan apakah alat
bantu tersebut diperlukan dan dapat mempercepat pembelajaran atau tidak.
2.5 Kelemahan dan kelebihan media audio visual
1. Kelemahan
I. Sering dianggap sebagai hiburan TV
II. Kegiatan melihat video adalah kegiatan pasif
III. Menggunakan video berarti memerlukan dua unit alat, yaitu VCD/DVD dan monitor TV
IV. Dibandingkan dengan media lainnya, harganya relatif lebih mahal
V. Siswa tidak bisa melihat secara cepat bagian-bagian yang sudah tayangan yang sudah terlewatkan
VI. Tidak mudah dibawa keman – mana, beberapa media pembelajaran audio visual yang memiliki
ukuran besar, cukup menyulitkan untuk dibawa kesana-kemari. Begitu pula untuk menyajikan media
pembelajaran audio visual yang diproyeksikan, tentu membutuhkan banyak benda-benda penunjang
yang cukup merepotkan utnuk selalu dibawa-bawa
VII. Membutuhkan listrik, Untuk media pembelajaran audio visual yang diputar atau diproyeksikan,
harus membutuhkan listrik. Hal ini cukup merepotkan apabila terjadi gangguan di sumber listrik, dan
cukup membahayakan apabila tidak digunakan dengan hati-hati.
VIII. Apabila dipakai oleh murid-murid, kemungkinan cepat rusak, Salah satu keuntungan dari media
pembelajaran visual adalah dapat digunakan juga oleh peserta didik. Namun, dari keuntungan ini,
muncul kerugian juga, karena apabila digunakan dengan banyak orang, media yang digunakan dapat
menjadi cepat rusak.
2. Kelebihan
I. Menarik, Beberapa penelitian membuktikan bahwa pembelajaran yang diserap melalui media
penglihatan (media visual), sekaligus dengan pendengaran ( media audio ) , dapat mempercepat
daya serap peserta didik dalam memahami pelajaran yang disampaikan. Salah satu keuntungan
penggunaan media pembelajaran audio visual adalah, tampilannya dapat dibuat semenarik mungkin,
agar anak tertarik untuk mempelajarinya. Misalnya dengan animasi – animasi kartun tentang
perkembangiakan makluk hidup yang di kemas dalam cerita yang menarik.
II. Baik untuk semua siswa karena dapat mendengar dan melihat
III. Bisa menampilkan gambar, grafik, diagram, ataupun cerita
IV. Variatif, Karena jenisnya yang beragam, guru dapat menggunakan beragam film yang ada kartun,
tiga dimensi, empat dimensi, documenter dan yang lainnya. Hal ini dapat menciptakan sesuatu yang
variatif, dan tidak membosankan bagi para siswa.
V. Bisa diperlambat dan diulang
VI. Dapat dipergunakan tidak hanya untuk satu orang
VII. Dapat dipergunakan untuk memberikan umpan balik
2.6 Langkah – langkah dalam penerapan media audio visual untuk meningkatkan pemahaman dan
daya tangkap siswa dalam menyimak materi pelajaran khususnya pada mata pelajaran Sains
A. Perencanaan secara umum
1. Perencanaan dan kreativitas
Ada dua hal yang berhubungan dan juga tampak berlawanan dalam pengembangan media. Yaitu:
Pertama menghendaki prosedur perencanaan yang terstruktur yang membutuhkan
pengorganisasian, memperhatikan urutan yang logis, dan integritas terhadap keutuhan pesan.
Kedua menghendaki alur ide dan ekspresi yang bebas dan tak terstruktur yang dihasilkan oleh
berfikir kreatif dan mengacu pada masalah yang timbul selama pengembangan media berlangsung.
Jika kita menghendaki hasil produksi yang efektif sekaligus menarik, maka kedua pola
pengembangan tersebut kita butuhkan.
2. Mulai dengan Ide
Kita dapat mulai membuat perencanna dengan ide yang muncul dalam benak kita.Suatu ide mungkin
mengindikasikan minat yang kita miliki, tetapi ide yang lebih berguna adalah ide yang berhubungan
dengan kebutuhan suatu kelompok siswa, misalnya suatu kelompok lebih membutuhkan
keterampilan dari hanya sekedar pengetehuan dan perubahan sikap.
3. Memotivasi, Memberi Informasi atau Mengajarkan Sesuatu
Kita perlu menentukan apakah media yang kita buat bertujuan memotivasi, member informasi atau
mengajarkan sesuatu. Berikut adalah hal-hal yang perlu di perhatikan untuk mengembangkan media
dengan penekanan pada masing-masing aspek:
• Untuk memotivasi. Teknik dramatis dan menghibur dapat digunakan. Hasil yang diinginkan adalah
untuk mendorong minat dan menstimuli siswa untuk melakukan sesuatu. Hal ini melibatkan
pencariaan tujuan untuk mempengaruhi sikap, nilai, dan emosi.
• Untuk memberikan informasi. Media pembelajaran lebih banyak digunakan untuk presentasi
sebelum pelajaran dimulai. Isi dan bentuk presentasi bersifat umum, merupakn pendahuluan,
overview, laporan atau latar belakang suatu pengetahuan. Boleh juga menggunakan teknik
dramatisasi, menghibur dan memotivasi untuk menarik perhatian.
• Untuk mengajarkan sesuatu. Selain mempresentasikan informasi keaktifan peserta perlu dipikirkan
sehubungan dengan media yang sedang dipresentasika. Materi pembelajaran harus didisain lebih
sistematis, psikologis dan memperhatikan prinsip-prinsip belajar dalam rangka mengefektifkan
pembelajaran. Akan tetapi perlu diupayakan agar media tersebut tetap menyenangkan dan
memberikan pengalaman yang mengasyikkan.
4. Mengembangkan Tujuan
Untuk merencanakan media pembelajaran yang efektif dan pengalaman belajar lainnya, haruslah
diketahui secara khusus apa yang akan dipelajari. Kegunaan dari memformulasikan tujuan adalah
menyediakan petunjuk yang jelas apa yang harus dimuat dank ke mana arah dari suatu presentasi.
Ada tiga kelompok tujuan pembelajaran, yaitu:
a. Kognitif- berhubungan dengan pengetahuan dan informasi.
b. Afektif – berhubungan dengan sikap, apresiasi dan nilai.
c. Psikomotor – berhubungan dengan keterampilan.
Selain mengarahkan belajar dan materi pelajaran yang harus diberikan, perumusan tujuan berguna
pula sebagai acuan membuat tes agar apa yang telah dirumusakan dapat diukur dengan tepat.
5. Mempertimbamgkan Audience
Karakteristik siswa atau audience, yaitu mereka yang akan melihat, menggunakan dan belajar dari
media yang kita buat, tidak dapat dipisahkan dari perumusan tujuan yang kiya buat. Karakteristik
audience seperti usia, tingkat pendidikan, pengetahuan terhadap subyek, keterampilan, sikap,
konteks budaya, perbedaan individual, kesemuanya perlu diperhatiakan dalam membuat tujuan dan
topik bahasan. Perimbangan tentang audience ini merupakan hal yang dominan manakala kita
mempertimbangkan kompleksitas ide, topik, kosakata, contoh-contoh dan tingkat partisipasi siawa
yang di harapkan. Karena daya tangkap siswa berbeda – beda ada yang audiktif (cenderung lebih
senang mendengarkan suara) dan ada yang lebih cepat dengan melihat gambar/tampilan sesuatu.
6. Membuat dan memilih video/film/slide dalam sebuah team
Mengerjaka suatu media pembelajaran bersama-sama adalah ide yang sengat baik. Kita dapat
berbagai ide, kreativitas, dan keahlian lainnya sehingga media yang kita buat akan lebih efektif,
kreatif, dan menarik. Misalnya, dalam pembuatan media audio audio visual, satu kelompok pembuat
media dapat terdiri dari ahli disain gambar, ahli efek suara, ahli materi dan ahli penggabungan film.
B. Perencanaan Teknis
Sebelum dapat megguanakan media audio visual dengan baik dan tepat guna, tentu banyak
persiapan yang harus dilakukan diantaranya:
1) Mempersiapkan ruangan yang tertutup sehingga cahaya yang masuk tidak terlalu mengganggu
pemutaran media.
2) Mempersiapkan software dan hardware yang akan digunakan dalam menunjang proses
pembelajaran.
3) Pastikan software (VCD/DVD) yang digunakan dalam menjelaskan materi, sesuai dan cocok untuk
disimak oleh siswa.
4) Guru mempersiapkan pertanyaan – pertanyaan yang berkaitan dengan video dan film yang
ditampilkan.
5) Sebelum memulai pastikan juga posisi duduk siswa dalam menyimak/menonton Film/video
haruslah nyaman, agar siswa tidak ribut dan menyimak dengan baik.
Ketika kita akan mengajak siswa menyimak dalam mata pelajaran bahasa Indonesia setelah
memenuhi 5 langkah persiapan diatas, maka langkah selanjutnya yang harus dilakukan yaitu,
memulai pembelajaran dengan menyampaikan topik yang akan dipelajari, menyampaikan tujuan
pembelajaran, dan teknis pembelajaran hari ini. Kemudian kita memutarkan video dan mengarahkan
siswa untuk menyimak.
Beberapa alasan kenapa media audio visual lebih tepat dibandingkan media lainnya untuk
membimbing siswa dalam pelajaran Sains yaitu karena :
a. Anak sekolah dasar masih dalam fase operasional kongkret dimana mereka harus melihat atau
mengamati secara kongkret benda yang dipelajarinya agar mereka lebih melekat dalam ingatannya.
b. Kualitas video sangat variatif, dan tampilannya pun dapat menarik perhatian siswa.
c. Kita dapat mencari video di toko – toko VCD dan DVD dan dapat memilih sesuai kebutuhan dan
kondisi siswa.
d. Video/film yang di tampilkan dapat merangsang tidak hanya melalui suara saja atau gambar saja,
tetapi melalui gambar dan suara sehingga siswa lebih menikmati dalam menyimak pelajaran.
e. Video juga dapat merangsang dan menumbuhkan daya imajinasi siswa.
f. Daya ingan siswa lebih lama melekat karena siswa tidak hanya mendengar tetapi mereka juga
melihat peristiwanya.
g. Video dapat diperlambat, diulang, dipause, agar dalam menyimak lebih maksimal hasilnya.
Diharapkan dengan beberapa kelebihan media audio visual kita dapat meningkatkan pemahaman
dan daya tangkap siswa dalam seluruh pembelajaran, baik mata pelajaran IPA, IPS, Bahasa,
kewarganegaraan, bahkan matematikapun dapat kita gunakan media audio visual dalam
menjelaskan.
C. Penjelasan dan penuangan materi dalam bentuk media audio visual
Kita dapat menampilkan kehidupan di alam dengan sebuah cerita kartun dalam bentuk Video yang
sudah ada dan kita dapat membuat narasinya sebagai berikut :
Narasi video:
Dalam kehidupan sehari-hari makhluk hidup melakukan kegiatan, mereka saling berhubungan antara
satu dengan yang lainnya baik dengan makhluk hidup maupun lingkungan sekitarnya.
Hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya akan membentuk suatu
ekosistem. Dalam suatu ekosistem terdapat faktor yang mempengaruhinya, diantaranya cahaya,
suhu, air, kelembaban, tanah, mineral dan keasaman yang disebut sebagai faktor abiotik. Sedangkan
yang termasuk dalam faktor biotik yaitu manusia, hewan, tumbuhan dan pengurai. Komponenkomponen tersebut dalam suatu ekosistem akan mengakibatkan adanya proses aksi interaksi.
Aksi interaksi adalah hubungan timbal balik antara komponen biotik dan abiotik dalam ekosistem.
Akibat aksi interaksi berbentuk aliran energi, rantai makanan, jaring-jaring makanan dan daur
materi. Matahari merupakan sumber energi bagi makhluk hidup. Energi mengalir melalui produsen,
konsumen, dekompuser dan akhirnya dilepaskan ke lingkungan.
Dalam mempelajari aksi interaksi, terlebih dahulu kita perlu mengamati cara hubungan antara
komponen biotik dengan seluruh sistem yang ada. Pertama, suatu organisme sebagai individu.
Kedua, suatu organisme sebagai populasi dan ketiga organisme sebagai komunitas. Interaksi individu
terlihat pada saat individu memperoleh makanannya, mempertahankan wilayah kekuasaannya dan
berkembangbiak. Interaksi antara populasi menyebabkan terjadinya predasi, kompetisi, simbiosis
dan netral. Sedangkan interaksi antara ekosistem melibatkan komponen Biotik dan abiotik. Adapun
tingkat organisasi dalam kehidupan ulai dari individu populasi komunitas ekonsistem bioma biosfer.
Ditinjau dari cara memeproleh makannya, eksistem mempunyai dua komponen yaitu komponen
autotrof dan heterotrof. Sedangkan secara fungsional komponen-komponen ekosistem meliputi
rantai makanan, aliran energi, jaring-jaring makanan dan daur biogeokimia serta produktivitas.
Kemudian Dilanjutkan dengan Video – video tentang rantai makanan, aliran energi, jaring – jaring
makanan, piramida ekologi, suksesi, ekosistem, tentu saja semua ini di kemas dengan menarik oleh
gambar, animasi, yang bergerak beraturan sehingga siswa tidak sedang merasa belajar tetapi
menonton, Tentu juga isi video juga harus mengena dalam materi adapun narasi film/video materi
pelajaran Sains/IPA tersebut yaitu:
1) Rantai Makanan
Rantai makanan merupakan proses makan dan dimakan antara organisme dengan arah tertentu
pada suatu ekosistem. Rantai makanan terdiri dari dua tipe. Pertama, rantai makanan perumput
disebut sebagai produsen, kemudian dimakan konsumen tingkat I, kemudian konsumen tingkat II
dan seterusnya. Kedua, rantai makanan detritus, awali dengan detritus dimakan oleh detrivor
kemudian detrivor dimakan oleh karnivora. Setiap tingkatan akan memperoleh energi dari tingkatan
sebelumnya.
2) Aliran Energi
Aliran energi yang masuk ke tubuh hewan bermula dari produsen dimakan konsumen tingkat I,
kemudian dimakan konsumen tingkat II dan seterusnya. Tumbuhan sebagai produsen memiliki
energi paling banyak, karena dapat melakukan proses fotosintesis langsung dengan matahari.
Selanjutnya, energi pada tingkatan trofik selanjutnya akan semakin berkurang. Energi tersebut hanya
10% yang diserap oleh tubuh dan hanya 90% dilepaskan ke lingkungan dalam bentuk ganas.
Energi matahari yang mencapai bumi sebenarnya merupakan kisaran sempit dalam spektrum radiasi
elektromagnetik. Jadi, energi yang masuk ke dalam tumbuhan tidak secara langsung jadi, tetapi
secara perlahan-lahan.
3) Jaring-jaring Makanan
Terjadinya aliran energi di dalam ekosistem akan terjadi jaring-jaring makanan. Jaring-jaring
makanan merupakan gabungan dari beberapa rantai makanan. Semakin kompleks jaring-jaring
makanan, maka semakin kompleks pula aliran energi dalam aliran rantai makanan tersebut, sehingga
mempengaruhi kestabilan ekosistem. Artinya, jika salah satu spesies hilang maka jaring-jaring
makanan masih dapat berjalanan. Tetapi, jika jaring-jaring makanannya lebih sederhana dan
spesiesnya hilang maka ekosistemnya akan terganggu.
4) Piramida Ekologi
Piramida ekologi menggambarkan tingkatan/kedudukan spesies pada suatu ekosistem. Biasanya
produsen yang menempati tingkat trofik. Pertama, memiliki jumlah yang lebih besar dibandingkan
dengan konsumen II, konsumen III dan seterusnya. Jika digambarkan akan berbentuk piramida yang
ujungnya semakin meruncing. Kedua, piramida ekologi terbagi menjadi tiga yaitu piramida jumlah
individu, piramida biomasa dan piramida energi.
6) Suksesi
Suksesi merupakan suatu proses pergantian spesies dalam suatu komunitas. Urutan perubahan
komunitas teratur/terarah dari waktu ke waktu dalam daerah yang sama. Suksesi terbagi menjadi
dua, yaitu suksesi primer dan suksesi sekunder.
Suksesi primer yaitu apabila terjadi gangguan alam pada suatu habitat/daerah yang menyebabkan
komunitas asal rusak atau hilang total, sehingga terus tumbuh habitat dan membentuk komunitas
baru. Sedangkan suksesi sekunder yaitu apabila terjadi gangguan alam pada suatu daerah yang tidak
menyebabkan komunitas asal rusak sehingga tidak tumbuh habitat/komunitas baru.
7) Tipe-tipe Ekosistem
Biosfer adalah lapisan bumi yang dihuni oleh organisme, yang terdiri dari berbagai ekosistem yang
saling berinteraksi. Secara garis besar, ekosistem terbagi menjadi tipe-tipe yaitu ekosistem darat,
ekosistem air dan ekosistem buatan.
BAB III
PENUTUP
Simpulan
Dari pembahasan yang telah kami paparkan maka dapat kami simpulkan bahwa media audio visual
paling baik dan paling tepat diantara media – media lainnya untuk membimbing dan meningkatkan
prestasi siswa untuk dapat menyimak dalam seluruh pembelajaran, khususnya pembelajaran Bahasa
Indonesia.
Saran
Sebagai seorang calon guru hendaknya kita mengetahui media – media yang dapat meningkatkan
pemahaman siswa terhadap suatu materi yang akan kita samopaikan, salah satunya adalah media
audio visual. Kita juga tidak hanya mengetahuinya tapi kita juga harus bisa memanfaatkannya
dengan baik dan tepat guna.
Download