Lampiran 1. Pedoman Wawancara STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI SMA BINA NUSANTARA Pedoman Wawancara Guru: 1. Pengetahuan dan persepsi guru tentang kinerjanya 2. Faktor-faktor peningkatan kinerja(fisiologis, rasa aman, kasih sayang, kebutuhan akan rasa dihargai, dan aktualisasi diri) 3. Kenyaman lingkungan di SMA Bina Nusantara Semarang 4. Minat guru sebagai tenaga pendidik 5. Kompetensi mengajar guru (penguasaan bahan ajar, mengelola program belajar mengajar, mengelola kelas, penggunaan media, mengelola interaksi belajar mengajar) 6. Penggunaan metode pembelajaran 7. Kompetensi guru sebagai tenaga kependidikan (administrator) 8. Peran guru sebagai pengajar (demonstrator, pengelola kelas, mediator, fasilitator) 9. Tugas guru sebagai pendidik (profesi, kemanusiaan, kemasyarakatan) 10. Tanggung jawab pendidik (membimbing, membentuk kepribadian, mengali potensi anak didik) 11. Pengetahuan dan persepsi guru tentang kinerja kepala sekolah 12. Strategi peningkatan kinerja guru 13. Pembinaan kinerja guru (menyusun RPP, media/alat pembelajaran, metode mengajar, kemampuan dalam menilai anak didik, memperbaiki situasi belajar (ketenangan dan kenyamanan belajar) 96 14. Pembinaan disiplin tenaga kependidikan mencakup pendisiplinan waktu mengajar, disiplin menyelesaikan tugas 15. Peningkatan standar perilaku (kewibawaan, kematangan, dan kedewasaan) 16. Penerapan disiplin dan sanksi pelanggaran kedisiplinan 17. Pengendalian dan pengawasan kinerja guru (mengadakan diskusi kelompok, kunjungan kelas, pembicaraan individual, dan simulasi pembelajaran) 18. Pemeriksaan daftar hadir guru 19. Memberikan motivasi (apresiasi, piagam, motif) terhadap tenaga pengajar dalam melakukan tugas 20. Penghargaan mencakup pemberian reward, beasiswa pendidikan 21. Membangun komitmen (peran, tugas, kewajiban, dedikasi) guru untuk meningkatkan kinerja Pedoman Wawancara Kepala Sekolah: 1. Pengetahuan dan persepsi kepala sekolah terhadap kinerja guru 2. Latar belakang pendirian sekolah 3. Visi misi sekolah 4. Struktur organisasi 5. Pembuatan dan perencanaan kebijakan sekolah 6. Strategi peningkatan kinerja guru 7. Faktor-faktor peningkatan kinerja (fisiologis, rasa aman, kasih sayang, kebutuhan akan rasa dihargai, dan aktualisasi diri) 8. Kompetensi mengajar guru (penguasaan bahan ajar, mengelola program belajar mengajar, mengelola kelas, penggunaan media, mengelola interkasi belajar mengajar) 9. Kompetensi guru sebagai tenaga kependidikan (administrator) 10. Peran guru sebagai pengajar (demonstrator, pengelola kelas, mediator, fasilitator) 97 11. Tugas guru sebagai pendidik (profesi, kemanusiaan, kemasyarakatan) 12. Tanggung jawab pendidik (membimbing, membentuk kepribadian, mengali potensi anak didik) 13. Pembinaan kinerja guru (menyusun RPP, media/alat pembelajaran, metode mengajar, kemampuan dalam menilai anak didik, memperbaiki situasi belajar (ketenangan dan kenyamanan belajar) 14. Pembinaan disiplin tenaga kependidikan mencakup pendisiplinan waktu mengajar, disiplin menyelesaikan tugas 15. Penerapan disiplin dan sanksi pelanggaran kedisiplinan 16. Pengendalian dan pengawasan kinerja guru (mengadakan diskusi kelompok, kunjungan kelas, pembicaraan individual, dan simulasi pembelajaran) 17. Memberikan motivasi (apresiasi, piagam, motif) terhadap tenaga pengajar dalam melakukan tugas 18. Penghargaan mencakup pemberian reward, beasiswa pendidikan 19. Membangun komitmen (peran, tugas, kewajiban, dedikasi) guru untuk meningkatkan kinerja. Pedoman Wawancara Ketua Yayasan: 1. Pengetahuan dan persepsi kepala sekolah terhadap kinerja guru 2. Latar belakang pendirian yayasan dan sekolah 3. Visi misi pendirian yayasan dan sekolah sekolah 4. Kemitraan/kerjasamaan yayasan 5. Pembuatan dan perencanaan kebijakan sekolah 6. Keterkaitan dengan peningkatan kinerja 7. Faktor-faktor peningkatan kinerja (fisiologis, rasa aman, kasih sayang, kebutuhan akan rasa dihargai, dan aktualisasi diri) 8. Kompetensi mengajar guru (penguasaan bahan ajar, mengelola program belajar mengajar, mengelola 98 kelas, penggunaan media, mengelola interkasi belajar mengajar) 9. Kompetensi guru sebagai tenaga kependidikan (administrator) 10. Pembinaan kinerja guru (menyusun RPP, media/alat pembelajaran, metode mengajar, kemampuan dalam menilai anak didik, memperbaiki situasi belajar (ketenangan dan kenyamanan belajar) 11. Pembinaan disiplin tenaga kependidikan mencakup pendisiplinan waktu mengajar, disiplin menyelesaikan tugas 12. Peningkatan standar perilaku (kewibawaaan, kematangan, berakhlak mulia dan kedewasaan) 13. Penerapan disiplin dan sanksi pelanggaran kedisiplinan 14. Pengendalian dan pengawasan kinerja guru (mengadakan diskusi kelompok, kunjungan kelas, pembicaraan individual, dan simulasi pembelajaran) 15. Memberikan motivasi (apresiasi, piagam, motif) terhadap tenaga pengajar dalam melakukan tugas 16. Penghargaan mencakup pemberian reward, beasiswa pendidikan 17. Membangun komitmen (peran, tugas, kewajiban, dedikasi) guru untuk meningkatkan kinerja. Pedoman wawancara komite sekolah 1. Pengetahuan dan persepsi komiten sekolah terhadap perannya dalam peningkatan mutu (pertimbangan, arahan, dukungan tenaga, sarana prasarana, dan pengawasan terhadap lembaga pendidikan) 2. Pembentukan komite pendidikan 3. Keterkaitan dengan peningkatan kinerja 4. Faktor-faktor peningkatan kinerja (fisiologis, rasa aman, kasih sayang, kebutuhan akan rasa dihargai, dan aktualisasi diri) 99 5. Pengetahuan dan persepsi komite sekolah terhadap kinerja guru 6. Pengetahuan dan persepsi komite seoklah tentang kinerja kepala sekolah 7. Strategi peningkatan kinerja guru 8. Pembinaan kinerja guru (menyusun RPP, media/alat pembelajaran, metode mengajar, kemampuan dalam menilai anak didik, memperbaiki situasi belajar (ketenangan dan kenyamanan belajar) 9. Pembinaan disiplin tenaga kependidikan mencakup pendisiplinan waktu mengajar, disiplin menyelesaikan tugas 10. Penerapan disiplin dan sanksi pelanggaran kedisiplinan 11. Pengendalian dan pengawasan kinerja guru (mengadakan diskusi kelompok, kunjungan kelas, pembicaraan individual, dan simulasi pembelajaran) 12. Pemeriksaan daftar hadir guru 13. Memberikan motivasi (apresiasi, piagam, motif) terhadap tenaga pengajar dalam melakukan tugas 14. Penghargaan mencakup pemberian reward, beasiswa pendidikan 15. Membangun komitmen (peran, tugas, kewajiban, dedikasi) guru untuk meningkatkan kinerja. Pedoman wawancara wali murid 1. Pengetahuan dan persepsi terhadap perannya sebagai wali murid dan pengguna hasil pendidikan 2. Kemajuan peningkatan belajar 3. Laporan kemajuan 4. Partisipasi orang tua dalam penginformasian tentang kemajuan anak 5. Pengetahuan dan persepsi tentang kinerja kepala sekolah. 100 Lampiran 2. Instrumen Penelitian STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI SMA BINA NUSANTARA INSTRUMEN PENELITIAN Wawancara dengan Guru 1. Apa yang anda ketahui tentang kinerja guru ? 2. Faktor-faktor apa saja yeng menurut anda bisa meningkatkan kinerja guru ? 3. Bagaimana dengan kenyamanan yang ada di SMA Bina Nusantara ? 4. Apa yang mendasari anda untuk berminat menjadi guru ? 5. Bagaimana kompetensi mengajar guru di SMA Bina Nusantara (mengenai penguasaan bahan ajar, mengelola kelas, penggunaan media, mengelola interaksi belajar mengajar) 6. Metode apa yang anda gunakan dalam proses pembelajaran ? 7. Bagaimana kompetensi guru sebagai tenaga kependidikan (administrasi) 8. Bagaimana peran guru sebagai pengajar 9. Apa tugas guru sebagai pendidik ? 10. Bagaimana tanggung jawab guru sebagai pendidik ? 11. Apa yang anda ketahui tentang kinerja kepala sekolah ? 12. Bagaimana strategi untuk meningkatkan kinerja guru ? 13. Apa saja yang dilakukan kepala sekolah dalam rangka pembinaan kinerja guru 14. Bagaimana kedisiplinan dalam hal waktu mengajar dan dalam hal menyelesaikan tugas di SMA Bina Nusantara ? 101 15. Bagaimana cara kepala sekolah untuk meningkatkan standar perilaku (kewibawaan, kematangan, dan kedewasaan) 16. Bagaimana penerapan disiplin dan sanksi terhadap pelanggaran di SMA Bina Nusantara ? 17. Bagaimana kepala sekolah melakukan pengendalian dan pengawasan kinerja guru ? 18. Kapan kepala sekolah melakukan pemeriksaan daftar hadir guru ? 19. Apa yang dilakukan kepala sekolah dalam memberikan motivasi terhadap guru ? 20. Penghargaan apa yang diberikan oleh kepala sekolah kepada guru yang berprestasi ? 21. Bagaimana cara membangun komitmen guru untuk meningkatkan kinerja ? STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI SMA BINA NUSANTARA INSTRUMEN PENELITIAN Wawancara dengan Kepala Sekolah 1. Apa yang anda ketahui tentang kinerja guru ? 2. Bagaimana latar belakang pendirian SMA Bina Nusantara ? 3. Apa Visi dan Misi SMA Bina Nusantara ? 4. Bagaimana struktur organisasi di SMA Bina Nusantara ? 5. Bagaimana langkah penbuatan dan perencanaan kebijakan sekolah ? 6. Strategi apa yang anda lakukan dalam peningkatan kinerja guru ? 7. Faktor-faktor apa saja yang dapat meningkatkan kinerja guru ? 102 8. Bagaimana kompetensi mengajar guru di SMA Bina Nusantara (mengenai penguasaan bahan ajar, mengelola kelas, penggunaan media, mengelola interaksi belajar mengajar) 9. Bagaimana kompetensi guru sebagai tenaga kependidikan (administrasi) 10. Bagaimana peran guru sebagai pengajar ? 11. Apa tugas guru sebagai pendidik ? 12. Bagaimana tanggung jawab guru sebagai pendidik ? 13. Bagaimana cara anda dalam melakukan pembinaan kinerja guru ? 14. Bagaimana kedisiplinan dalam hal waktu mengajar dan dalam hal menyelesaikan tugas di SMA Bina Nusantara ? 15. Bagaimana penerapan disiplin dan sanksi terhadap pelanggaran di SMA Bina Nusantara ? 16. Bagaimana kepala sekolah melakukan pengendalian dan pengawasan kinerja guru ? 17. Apa yang Andalakukan dalam memberikan motivasi terhadap guru ? 18. Penghargaan apa yang diberikan oleh kepala sekolah kepada guru yang berprestasi ? 19. Bagaimana cara membangun komitmen guru untuk meningkatkan kinerja ? 103 STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI SMA BINA NUSANTARA INSTRUMEN PENELITIAN Wawancara dengan Ketua Yayasan 1. Apa yang anda ketahui tentang kinerja guru ? 2. Bagaimana latar belakang pendirian SMA Bina Nusantara ? 3. Apa Visi dan Misi SMA Bina Nusantara ? 4. Lembaga Anda melakukan kerja sama dengan siapa ? 5. Bagaimana langkah penbuatan dan perencanaan kebijakan sekolah ? 6. Strategi apa yang anda lakukan dalam peningkatan kinerja guru ? 7. Faktor-faktor apa saja yang dapat meningkatkan kinerja guru ? 8. Bagaimana kompetensi mengajar guru di SMA Bina Nusantara (mengenai penguasaan bahan ajar, mengelola kelas, penggunaan media, mengelola interaksi belajar mengajar) 9. Bagaimana kompetensi guru sebagai tenaga kependidikan (administrasi) 10. Bagaimana cara anda dalam melakukan pembinaan kinerja guru ? 11. Bagaimana kepala sekolah pembinaan kedisiplinan dalam hal waktu mengajar dan dalam hal menyelesaikan tugas di SMA Bina Nusantara ? 12. Bagaimana cara meningkatkan standar perilaku (kewibawaan, kematangan, berakhlak mulia dan kedewasaan) 13. Bagaimana penerapan disiplin dan sanksi terhadap pelanggaran di SMA Bina Nusantara ? 14. Bagaimana kepala sekolah melakukan pengendalian dan pengawasan kinerja guru ? 104 15. Apa yang Anda lakukan dalam memberikan motivasi terhadap guru ? 16. Penghargaan apa yang diberikan oleh kepala sekolah kepada guru yang berprestasi ? 17. Bagaimana cara membangun komitmen guru untuk meningkatkan kinerja ? STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI SMA BINA NUSANTARA INSTRUMEN PENELITIAN Wawancara dengan Komite Sekolah 1. Apa peran komite sekolah dalam meningkatkan mutu sekolah ? 2. Bagaimana latar belakang pembentukan komite SMA Bina Nusantara ? 3. Apa yang anda lakukan komite sekolah bersama kepala sekolah dalam peningkatan kinerja guru ? 4. Faktor-faktor apa saja yang dapat meningkatkan kinerja guru ? 5. Bagaimana kinerja guru di SMA Bina Nusantara ? 6. Bagaimana kinerja kepala sekolah dalam melakukan pembinaan kinerja guru ? 7. Bagaimana strategi yang dilakukankepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru ? 8. Bagaimana cara pembinaan kinerja guru ? 9. Apa yang dilakukan kepala sekolah dalam hal pembinaan disiplin tenaga pengajar? 10. Bagaimana penerapan disiplin dan sanksi terhadap pelanggaran di SMA Bina Nusantara ? 11. Bagaimana kepala sekolah melakukan pengendalian dan pengawasan kinerja guru ? 12. Bagaimana anda melakukan pemeriksaan daftar hadir guru ? 105 13. Apa yang Anda lakukan dalam memberikan motivasi terhadap guru ? 14. Penghargaan apa yang diberikan oleh kepala sekolah kepada guru yang berprestasi ? 15. Bagaimana cara membangun komitmen guru untuk meningkatkan kinerja ? STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI SMA BINA NUSANTARA INSTRUMEN PENELITIAN Wawancara dengan Wali Murid 1. Apa peran wali murid dalam meningkatkan mutu pendidikan? 2. Bagaimana cara mengetahui kemajuan peningkatan belajar? 3. Bagaimana cara memperoleh laporan kemajuan belajar di sekolah? 4. Bagaimana partisipasi orang tua dalam menginformasikan tentang kemajuan anak ? 5. Apa yang Anda ketahui tentang kinerja kepala sekolah? 106 Lampiran 3. Verbatim Hasil Wawancara Hasil Wawancara dengan responden Ermila Krisnianti, M.Pd (Kepala Sekolah SMA Bina Nusantara) “Nama saya Ermila Krisnianti, saya diberi amanat dari yayasan untuk menjadi kepala sekolah di SMA Bina Nusantara menurut saya, kepala sekolah yaitu guru yang merangkap jabatan sebagai seorang pemimpin, dimana harus dapat membuat kebijakan, memutuskan, dan merencanakan sesuatu demi mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan lembaga kami. Dalam pembuatan dan perencanaan kebijakan sekolah saya pribadi yang membuat rumusan-rumusan atau formatnya, kemudian saya ajukan ke ketua Yayasan sebagai pimpinan saya, dan kemudian ketua yayasan biasanya selalu mengadakan rapat dengan penentu-penentu kebijakan sekolah lainnya baik itu komite sekolahmaupun juga mengajak team yayasan serta para guru untuk bersama-sama dalam forum merumuskan kebijakan yang akan dilaksanakan. Strategi peningkatan kinerja guru Dalam meningkatkan kualitas belajar menegajar saya mengikutsertakan guru-guru dalam kegiatan MGMP, Workshop dalam kaitannya kegiatan mengajar, pemberian motivasi baik secara formal maupun non formal. Untuk meningkatkan kualitas pendidikan jelas saya memperhatikan faktor-faktor peningkatan kinerja para tenaga pengajar yang ada di sekolah ini, diantaranya (a) Faktor fisiologis : saya sudah berupaya untuk memenuhi kebutuhan tersebut, diantaranya tersediannya minum yang merupakan kebutuhan yang dapat dibilang tidak bisa ditunda-tunda, (b) Selain itu juga saya sebagai pimpinan dalam struktural sekolah seyogyanya memberikan kenyamanan terhadap para guru agar tercipta kerjasama dengan baik sehingga dapat mencapai tujuan pendidikan yang ingin diwujudkan. Saya memberikan kebebasan untuk melakukan apa 107 saja kepada semua guru agar merasa nyaman, betah, dan tentaram berada di lingkungan sekolah, sehingga juga nyaman dan fokus dalam menjalankan tanggung jawabnya sebagai pengajar yang profesional (c) Saya dan ketua Yayasan menanamkan kepada semua civitas yayasan termasuk tenaga pengajar betapa besarnya nilai kebersamaan (kasih sayang, perhatian). Baik itu dari atasan terhadap bawahan, bawahan terhadap atasan, bawahan dengan bawahan yang lain. Saya menganggap guru-guru disini sudah seperti keluarga saya sendiri, dimana saya sangat memperhatikan mereka dan dalam diri saya bertanggung jawab untuk untuk memperhatikan perkembangan para guru. Sehingga dapat terlihat suasana yang begitu dekat antara saya dengan para guru sehingga dapat tercipta suasana emosional yang dekat, (d) Saya memberikan apresiasi yang sangat tinggi terhadap guru yanag kreatif dan inovetif. Karena telah memberikan jiwa dan raganya untuk mengabdi sebagai pahlawan tanpa tanda jasa dan memberikan kemajuan terhadap pendidikan, (e) Aktualisasi diri tenaga pengajar sangat saya perhatikan dan saya sangat bangga apabila gurugur disini berkreasi meningkatkan kemampuan mengajarnya dan dapat menciptakan hal-hal yang baru seperti penggunaan metode mengajar yang menyenangkan. Dan saya akan menjadikan sebagai tauladan bagi guru-guru yang lain. Saya melihat guru-guru di SMA Bina Nusantara sebagian sudah menguasai bahan ajar yang akan dipresentasikan di kelas, ya walaupun masih ada guru yang belum menguasai bahan ajar. Untuk mengetahui itu saya selalu membuka diskusi dengan para siswa yang ada di SMA Bina Nusantara ini mengenai guruguru pada saat mereka mengajar, dari situlah saya mendapatkan informasi siapa saja guru-guru yang sudah menguasai bahan ajar dan guru-guru yang belum menyiapkan bahan ajar sebelum disampaikan di kelas. Saya selalu melibatkan guru dalam hal 108 pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan dengan administrasi, dari kegiatan satu ke kegiatan yang lain, secara bergiliran saya libatkan satu persatu dari mereka, sehingga setiap guru bisa merasakan dan mampu untuk melaksanakan kegiatan administrasi. Guru-guru di SMA Bina Nusantara banyak yang masih belum bisa menciptakan suasana kelas yang aktif, masih cenderung murid-murid diam mendengarkan guru, sehingga terkadang siswa mengantuk. Karena kurangnya menciptakan suasana belajar siswa dengan aktif dan kritis. Guru-guru di SMA Bina Nusantara tahu makna guru sebagai pendidik, sehingga bisa lebih dekat denga siswa, bisa menyelesaikan masalahmasalah muridnya, baik itu berkaitan dengan masalah belajar maupun masalah sosial muridnya. Guru-guru di SMA Bina Nusantara bisa dibilang sudah bertanggung jawab sebagai seorang guru, sudah cukup baik dalam membimbing murid, dan bagaimana membentuk kedewasaan anak-anak sehingga dapat membentuk budaya perilaku yang baik pada anak didik serta dapat menentukan apa yang menjadi bakat dan minat siswa. Dalam forum diskusi atau rapat, saya juga mengarahkan para guru bagaimana menyusun RPP, media-media apa saja yang dibutuhkan dalam mengajar, metode mengajar yang digunakan, serta bagaimana mengelola kelas dengan baik. Saya selalu dihimbau oleh Ketua Yayasan dan Pengawas Sekolah untuk membina para guru, sehingga saya juga memperhatikan betul bagaimana kedisiplinan mereka laksanakan, bagaimana mereka menyelesaikan tugas dan hal yang juga sangat penting, yaitu mengenai perilaku yang membentuk kewibawaan. Mengenai kedisiplinan guru yang ada di SMA Bina Nusantara, saya rasa para guru disini sudah belajar untuk disiplin, masuk ke kelas sudah tepat waktu, memakai durasi waktu belajar mengajar sudah baik, tapi menyelesaikan administrasi mengajar belum sepenuhnya disiplin, tapi sejauh ini masih bisa diatasi. Saya selalu mengecek 109 setiap harinya dan memeriksa absensi guru dengan dibantu oleh guru piket. Seandainya ada guru yang tidak masuk/tidak mengajar saya akan segera menanyakan keesok harinya kepada guru tersebut alasan kenapa tidak mengajar. Dan apabila ada guru tidak masuk lebih dari tiga hari tanpa adanya pemberitahuan terlebih dahulu, saya akan menindak lanjuti dengan mengintrogasi guru yang bersangkutan, menanyakan ke guru yang lain dan seandainya ditemukan ada indikasi bahwa ada kemalasan terhadap kinerja, saya akan mengambil tindakan dengan cara menegur guru tersebut secara face to face. Setelah itu saya akan melihat perubahan sesudah mendapat teguran. Berkaitan dengan sanksi atau hukuman, saya tidak pernah menerapkan hukuman yang diatur dalam seperangkat aturan tertulis, budaya saling menegur dan mengingatkan, saya coba terapkan. Sehingga ketika kedisiplinan sudah membudaya di lingkungan sekolah, para guru akan enggan dan malu untuk melakukan kesalahan atau ketidakdisiplinan. Hampir setiap hari saya melakukan pengendalian dan pengawasan terhadap guru dengan cara saya keliling ke kelas-kelas melihat bagaimana guru-guru dalam mengajar. Jika ada masalah, saya coba ajak bicara dengan empat mata. Selain itu juga saya melakukan kegiatan sharing untuk menyelesaikan masalah-masalah yang ditemukan di lapangan. Saya memberikan motivasi kepada guru-guru dengan memberikan penghargaan, untuk mereka yang selalu komitmen dalam menjalankan tugas, dan mereka yang berprestasi tentunya, bagi guru-guru yang berprestasi akan kami beri penghargaan dengan pemberian penghargaan berupa piagam, barang-barang yang berguna. Untuk membangun komitmen (peran, tugas, kewajiban, dedikasi) Saya dibantu oleh Ketua Yayasan dalam membangun komitmen. Peran ketua yayasan disinilah sangat memgang kendali. Ketua yayasan 110 selalu membangun komitmen para guru baik dalam kegiatan formal maupun non formal Hasil Wawancara dengan responden Drs. Sugiyono, MM (Ketua Yayasan Bina Nusantara) “Saya Drs. Sugiyono, MM, sering dipanggil Pak Gik, menurut saya knerja guru berhubungan dengan pelaksanaan dan pemberian layanan pendidikan oleh guru secara professional dan berkualitas di dalam tugasnya sebagai tenaga pengajar dan pendidik. Guru hendaknya dalam memprioritaskan tugasnya mendidik disbanding mengajar karena banyak hal yang bisa dijelaskan dan tercakup dalam mendidik, seperti menjadi tauladan, membina,membimbing termasuk mengajar itu sendiri menjadi bagian dari mendidik, faktor yang bisa meningkatkan kinerja guru yaitu Fisiologis, rasa aman, kasih saying ,kebutuhan akan rasa dihargai dan aktualisasi diri. Atas kinerja yang dilakukan akan mendapat imbalan yang sesuai dengan beban kerja saya. Dalam hal kebersamaan sesama rekan sejawat saling memotivasi saling menghormati, saling membantu sehingga tercipta suasana kekeluargaan yang baik. Kondisi kenyamanan yang ada di SMA Bina Nusantara sampai saat ini saya masih merasa nyaman dan aman mengajar di lingkuang SMA Bina Nusantara karena semua pihak di sekolah ini mengedepankan rasa kasih saying dan kekeluargaan. Sebelum mengajar seorang guru harus mempersiapkan terlebih dahulu materi ajar yang kemudian bisa kembangkan materi ajar tersebut secara kreatif kepada siswa agar siswa dapat memahami dan mengerti apa yang di ajarkan. Metode apa yang anda gunakan dalam proses pembelajaran Dalam proses pembelajaran saat ini perlu menggunakan pendekatan saintifik melalui mengajak siswa untuk mengamati menanya mencoba menalar yang sebelumnya lebih banyak metode ceramah, praktek, demonstrasi dan Tanya jawab. Guru mempunyai peran sebagai pengajar meliputi peran 111 sebagai demonstrator mendemonstrasikan yang diajarkan, pengelola kelas dan fasilitator serta mediator bagi peserta didik, selain itu guru juga sebagai pendidik perlu menanamkan nilai – nilai ketauladanan agar para peserta didik dapat berperilaku dan berakhlak mulia yang mengedepankan aspek budaya – budaya luhur dalam masyarakat. Tanggungjawab guru sebagai pendidik yaitu membimbing siswa agar memiliki kepribadian serta menggali potensi mereka sehingga kelak mereka dapat menjalani kehidupan dengan mengedepankan nilai keagamaan sebagai jalan hidup mereka. Kepala sekolah sebagai pimpinan organisasi sekolah memiliki beberapa tugas dan peran utama sebagai penentu kebijakan yang berkaitan dengan manajemen sekolah, KBM untuk guru, kurikulum dan sebagainya, yang dilakukan seorang kepala sekolah dalam rangka pembinaan kinerja guru dengan menginggatkan perlunya menyiapkan perangkat mengajar karena nantinya beberapa kali kepala sekolah mengecek dan mennggarahkan aspek – aspek yang perlu dilaksanakan dalam menyusun RPP, penyediaan alat – alat pembelajaran,serta beberapa kali mengarahkan para guru mengenai metode dan pendekatan dalam pembelajaran baik itu formal maupun non formal, untuk meningkatkan disiplin maka diterapkan kegiatan doa bersama selama 10 menit sebelum proses belajar mengajar dengan demikian guru tidak ada yang terlambat melaksanakan tugasnya. Adapun cara kepala sekolah untuk meningkatkan standar perilaku dengan cara meningkatkan kedisiplinan dan sikap yang baik terhadap siswa, penerapan disiplin dan sanksi terhadap pelanggaran di SMA Bina Nusantara dilakukan melalui pengenaan sangsi yang cenderung mendidik. Kepala sekolah melakukan pengendalian dan pengawasan kinerja guru dengan cara berdiskusi bersama, pembicaraan individual, kunjungan kelas, kepala 112 sekolah melakukan pemeriksaan daftar hadir guru dengan dibantu guru piket pemeriksaan daftar hadir guru dilakukan setiap harinya untuk mengontrol guru sekaligus siswa. Guna memberikan motivasi terhadap guru kepala sekolah tidak segan –segan memberi pujian pada guru yang melaksanakan tugas dengan baik dan memotivasi lewat pembicaraan dalam rapat maupun nonformal. Bagi Guru – guru berprestasi akan mendapat reward yang baik berupa piagam maupun barang yang berguna sedangkan cara membangun komitmen guru untuk meningkatkan kinerja kepala sekolah mengharapkan guru melaksanakan tugasnya dengan kerja ikhlas, cerdas, tuntas”. Hasil Wawancara dengan responden H. Sugiyarto, S.Kom, MM (Komite Sekolah) “ Saya Sugiyarto, Komite SMA Bina Nusantara, menurut saya agar sekolah ini bisa lebih maju perlu adanya kerjasama dengan beberapa pihak yang bisa memberikan sumbangan baik berupa materil maupun non materiil, untuk itu maka kita perlu mengajak semua warga sekolah baik kepala sekolah, guru, tata usaha, orang tua maupun pihak-pihak yang terkait dalam meningkatkan mutu pendidikan demi kemajuan proses belajar-mengajar, kita semua perlu mengawasi anak dan bertanggungjawab ke arah positif baik di lingkungan sekolah maupun di luar jam sekolah,termasuk belajar di rumah, ini bsa kita laksanakan dengan kerjasama antara pihak sekolah dengan orang tua. Agar anak didik kita menjadi lebih baik kita perlu mendampingi dengan cara kasih sayang, dengan kita bertanya pada anak : kegiatan, proses belajar mengajar di sekolah dengan tentunya dan dimotivasi bahwa hari esok harus lebih baik prestasinya daripada hari kemarin (kita bisa lihat hasil belajarnya). Untuk mengetahui kemajuan anak didik kita harus komunikasi langsung dengan bapak/ ibu wali kelas 113 sekaligus meminta info perkembangan siswa mengenai kekurangan dan kelemahan anak kitauntuk itu perlu kita beri support bersama. Dengan dukungan orangtua dalam kegiatan belajar serta memberi ijin apabila ada kegiatan di luar sekolah yang diadakan oleh pihak sekolah. Dalam hal ini kepala sekolah bertanggungjawab penuh dalam proses belajar mengajar , peningkatan mutu pendidikan, kesejahteraan guru / karyawan) dll”. Hasil Wawancara dengan Aris Pujianto, S.Pd (Wakil Kepala Sekolah SMA Bina Nusantara) “Nama saya Aris Pujianto, biasa dipanggil pak Aris, saya diberi amanah menjadi wakil kepala sekolah, menurut saya kinerja adalah usaha untuk mencapai suatu tujuan adapun kinerja guru salah satunya adalah mengajar dan mendidik. Guru sebagai pengajar hanyalah sekedar menyampaikan pengetahuan kepada peserta didik akan tetapi tugas terpenting adalah sebagai pendidik yang tidak hanya menyampaikan materi tetapi memberi bimbingan serta tauladan yang baik untuk murid, yang menjadi faktor untuk meningkatkan kinerja guru yaitu dengan memberikan rasa nyaman di lingkungan kerja, kerukunan dan kebersamaan, komunikasi yang baik antar warga sekolah dan perlu adanya penghargaan di setiap pekerjaan yang kita kerjakan. sisi kenyamanan yang ada di SMA Bina Nusantara masih terjaga. Yang mendasari saya berminat menjadi guru yaitu karena selain menyampaikan pengetahuan juga belajar menambah ilmu. Untuk menjadi seorang guru sebelum mengajar harus selalu menyiapkan materi dan bahan ajar terlebih dahulu selain itu juga menyiapkan teknik penyampaian materi yang akan digunakan sehingga siswa dapat memahami materi dengan mudah, dan menggunakan meetode yang sesuai, metode yang saya gunakan dalam proses belajar mengajar yaitu dengan tanya jawab dan diskusi. Peran guru sebagai pengajar 114 harus bisa menjadi motivator, fasilitator sehingga proses belajar mengajar berjalan baik, bisa memberi contoh yang baik dan membimbing anak menjadi anak yang berakhlak mulia, menanamkan sifat akhlakul karimah sehingga siswa kelak menjalani hidup dengan perilaku baik didasari iman dan taqwa. Kepala sekolah adalah seorang pemimpin di sekolah, kepala sekolah harus bisa mempunyai sifat ing ngaro sing tuladha. Saat di depan bisa menjadi contoh yang baik buat anggotanya.ing madya mangunkarso bisa menjadi mediator antar anggota dan tut wuri handayani menjadi motivator untuk anggotanya. Diperlukan strategi untuk meningkatkan kinerja guru dengan menerapkan didiplin kerja, pembinaan kepada guru, fasilitas yang cukup untuk KBM, memberi sangsi bagi guru yang melanggar, memberi reward bagi guru yang berprestasi, kepala sekolah dalam rangka pembinaan kinerja guru bisa melalui pemberian motivasi dan mengadakan supervisi kepada guru-guru. Untuk kedisiplinan dalam hal waktu mengajar dan dalam hal menyelesaikan tugas di SMA Bina Nusantara, kepala sekolah menerapkan dengan pengadaan doa bersama diawal dan diakhir pembelajaran, cara kepala sekolah untuk meningkatkan standar perilaku dengan meningkatkan kedisiplinan dan bersikap tegas pada siswa, penerapan disiplin dan sanksi terhadap pelanggaran di SMA Bina Nusantara sudah diterapkan dalam keseharian sehingga anak yang melanggar diberi sangsi yang mendidik. Kepala sekolah melakukan pengendalian dan pengawasan kinerja guru dengan berdiskusi bersama dan supervisi, untuk mengecek kehadiran kepala sekolah melakukan pemeriksaan daftar hadir guru setiap hari dengan bantuan guru piket. Untuk memotivasi guru, kepala sekolah dalam memberikan motivasi terhadap guru yang berprestasi diberi reward serta melakukan pemanggilan khusus bagi guru yang 115 melakukan hal yang tidak sesuai aturan sekolah guna pembinaan khusus”. Hasil Wawancara dengan responden Inayah, S.Pd (Guru SMA Bina Nusantara) “Nama saya ibu Inayah, S. Pd, sering dipanggil ibu Ina, saya mengampu mata pelajaran fisika menurut saya, seorang guru mempunyai tugas mengajar dan mendidik, jika mengajar itu hanya sebatas menyampaikan pembelajaran dan menilai, sedangkan mendidik lebih ke aspek afektif dan psikomotorik seperti menjadi tauladan, membina dan membimbing. Faktor – faktor yang bisa meningkatkan kinerja guru diantaranya rasa aman, nyaman dalam lingkungan sekolah, ada kebersamaan sesama guru sehingga dapat memotivasi dan saling bertukar pikiran dan bisa beraktualisasi diri. Dari segi kenyamanan yang ada di SMA Bina Nusantara selama ini saya nyaman, memiliki teman kerja yang mengedepankan kebersamaan seperti keluarga. Adapun yang mendasari saya berminat menjadi guru, karena saya dapat mengeksplorasi kemampuan yang saya miliki menjadi motivasi untuk terus belajar dan dengan mengajar saya bisa mengembangkan dan meningkatkan pengetahuan yang luas.Dalam menyiapkan materi ajar sebelum mengajar, dengan mempertimbangkan terlebih dahulu kemampuan yang dimiliki peserta didik. Saya menyiapkan teknik terlebih dahulu sebelum menyampaikan ke siswa agar siswa lebih mudah memahami dan mengerti apa yang saya sampaikan, metode yang saya gunakan dalam proses pembelajaran diantaranya ceramah dan demonstrasi agar siswa lebih mudah memahami dan mempraktekkan pembelajaran dengan baik, untuk itu guru punya kewajiban melengkapi administrasi guru seperti prota, promes, silabus, rpp dan lain – lain, dalam proses pembelajaran untuk menyampaikan materi guru sebagai demonstrator dan juga mengelola kelas menjadi 116 mediator dan fasilitator bagi anak didik. Adapun tugas guru sebagai pendidik yaitu memberi nilai ketauladanan agar berperilaku baik dan berakhlak mulia sedangkan sebagai pendidik kita harus mempunyai tanggung jawan besar dalam membimbing siswa dalam mencari jatidiri mereka, membentuk kepribadian yang baik agar kelak dapat menjalani kehidupan dan landasan yang kuat. Guna kelancaran kegiatan pembelajaran di sekolah, seorang Kepala Sekolah sebagai pimpinan dalam organisasi sekolah yang punya tugas sebagai penentu kebijakan yang berkaitan dengan manajemen sekolah dan mengawasi kinerja bawahannya, strategi untuk meningkatkan kinerja guru dapat dilakukan dengan pembinaan kepada guru, menerapkan disiplin kerja, memberikan penghargaan kepada guru dengan dedikasi tinggi, memberi sangsi kepada guru yang punya kinerja jelek, menyediakan fasilitas untuk menunjang proses belajar mengajar, dalam rangka pembinaan kinerja guru kepala sekolah melakukan pengecekan dan pengarahan mengenai segala kegiatan guru seperti persiapan mengajar, KBM,evaluasi pembelajaran sampai remidi, untuk meningkatkan kedisiplinan dalam hal waktu mengajar dan dalam hal menyelesaikan tugas di SMA Bina Nusantara, Sebelum kbm dimulai doa bersama, memacu guru untuk datang sebelum jam pelajaran dimulai sehingga tidak terlambat melaksanakan tugas, cara yang dilakukan kepala sekolah untuk meningkatkan standar perilaku kewibawaan, kematangan dan kedewasaan dengan meningkatkan disiplin, meningkatkan sifat sifat positif siswa, kedisiplin selalu diterapkan di sekolah SMA Bina Nusantara , agar peserta didik menjadi tertib, jika ada yang melanggar akan mendapatkan sangsi sesuai jenis pelanggarannya, hal yang dilakukan kepala sekolah dalam melakukan pengendalian dan pengawasan kinerja guru dengan cara mengadakan diskusi ketika rapat guru, pemanggilan secara individual, setiap hari 117 kepala sekolah melakukan kegiatan mengontrol kehadiran guru dengan menanyakan pada guru piket atau mengecek daftar hadir guru untuk kedisplinan guru. Untuk memberikan motivasi terhadap guru, kepala sekolah memberikan arahan melalui pembicaraan dalam rapat maupun non formal,ucapan terima kasih pada guru yang melaksanakan tugas dengan baik, jika guru mempunyai prestasi akan di beri penghargaan atau reward kepada guru maupun karyawan baik dalam bentuk piagam atau barang apapun. Seharusnya memang penghargaan kepada guru yang berprestasi, disiplin agar memotivasi guru untuk meningkatkan kinerjanya. Cara membangun komitmen guru untuk meningkatkan kinerja yaitu dengan kerja ikhlas, kerja cerdas, kerja tuntas”. Hasil Wawancara dengan responden Krisna, S.Pd (Guru SMA Bina Nusantara) “Saya Krisna, Guru Kimia di SMA Bina Nusantara, saya sudah lama mengajar disini, menurut saya tugas guru adalah tidak hanya menagajar tetapi tidak kalah penting sebagai guru adalah mendidik, mengajar hanya sebatas menyampaikan materi pelajaran (pengetahuan) sedang mendidik lebih berat seperti membimbing memberi tauladan yang baik, faktor – factor yang bisa meningkatkan kinerja guru yaitu jika kita bisa mempunyai rasa nyaman dalam lingkungan kerja, kebersamaan sesama guru, dihargai setiap pekerjaan yang kita lakukan/aktualisasi, untuk di SMA Bina Nusantara mengedepankan rasa kenyamanan karena semua pihak mengedepankan kekeluargaan dan kebersamaan, saya termotivasi mengajar karena saya tentu akan belajar banyak dengan mengajar untuk menyampaikan pengetahuan sehingga dapat meningkatkan pengetahuan saya dan siswa. Dalam kegiatan belajar mengajar kita harus menyiapkan materi ajar sebelum mengajar dan teknik menyampaikan materi seperti menggunakan media 118 yang dapat mendukung materi sehingga siswa memahami apa yang saya jelaskan dan menggunakan metode yang saya pakai dengan diskusi/informasi, demonstrasi/praktek agar siswa memahami pelajaran dengan baik, karena peran guru sebagai pengajar kita harus bisa memberi materi/pengetahuan (sebagai demonstrator),mengelola kelas sebagai mediator dan fasilitas, selain itu kita juga harus bisa menjadi teladan agar siswa berakhlakul karimah dengan mengedepankan aspek budaya luhur dalam masyarakat, membimbing siswa dalam mencari identitas diri mereka,membentuk kepribadian yang baik, agar kelak menjalani kehidupan dengan landasan nilai-nilai keagamaan yang saya ajarkan. Kepala sekolah adalah pimpinan organisasi sekolah mempunyai tugas sebagai penentu kebijakan yang berkaitan dengan manajemen sekolah, KBM untuk guru, mengawasi kinerja bawahan. Strategi untuk meningkatkan kinerja guru kepala sekolah melakukan pembinaan guru melalui penerapan disiplin kerja, penghargaan dengan guru yang berdedikasi tinggi, sangsi untuk guru dengan kinerja jelek/tidak tertib, menyediakan fasilitas penunjang KBM, yang dilakukan kepala sekolah dalam rangka pembinaan kinerja guru dengan mengarahkan segala kegiatan guru seperti persiapan mengajar (RPP), KBM (pengelolaan kelas), pendekatan pembelajaran,evaluasi pembelajaran, sampai remidiasi. Kedisiplinan dalam hal waktu mengajar dan dalam hal menyelesaikan tugas di SMA Bina Nusantara dilakukan langkah sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai diadakan doa bersama, hal ini memacu guru untuk datang sebelum jam pelajaran dimulai sehingga tidak terlambat melaksanakan tugas, cara kepala sekolah untuk meningkatkan standar dengan meningkatkan disiplin. Meningkatkan sifat sifat positif siswa. Disiplin selalu diterapkan di sekolah SMA Bina Nusantara , agar peserta didik menjadi tertib, jika ada yang melanggar akan mendapatkan sangsi sesuai 119 jenis pelanggarannya, kepala sekolah melakukan pengendalian dan pengawasan kinerja guru dengan melakukan diskusi bersama saat rapat guru, dipanggil individual dan pengawasan di kelas, kepala sekolah melakukan pemeriksaan daftar hadir guru setiap hari kepsek mengontrol kehadiran guru dengan menanyakan pada guru piket atau mengecek daftar hadir guru, kepala sekolah dalam memberikan motivasi terhadap guru melalui pembicaraan dalam rapat maupun non formal, ucapan terima kasih pada guru yang melaksanakan tugas dengan baik, penghargaan apa yang diberikan oleh kepala sekolah kepada guru yang berprestasi agar memotivasi guru untuk meningkatkan kinerjanya.sehingga otomatis pekerjaan kepala sekolah berkurang dalam menegur guru yang kurang disiplin. Untuk membangun komitmen guru untuk meningkatkan kinerja yaitu seorang guru harus bisa melaksanakan kegiatan mengajar dengan kerja ikhlas, kerja cerdas, kerja tuntas”. Hasil Wawancara dengan responden Sukijan (Orang Tua Siswa Vinna Aprilia Vistawan) “Nama saya Sukijan, biasa orang memanggil saya pak. Kijan, saya orang tua dari Vinna, yang saya tau seorang wali dari siswa mempunyai peran serta aktif dalam semua kegiatan sekolah yang dirasa baik bagi anak atau siswa untuk meningkatkan kualitas pendidikan anak, agar presasi anak saya meningkat saya perlu mengawasi aktivitas anak saya, memonitor perkembangan melalui hasil ulangan atau test yang diadakan sekolah, biasanya kita bisa melihat dari hasil raport dan juga bisa konsultasi dengan wali kelas ataupun guru BK. Dalam rangka kemajuan sekolah kepala sekolah di SMA Bina Nusantara mempunyai kinerja yang baik mulai dari melakukan beberapa program diantaranya 120 melakukan perencanaan kegiatan sekolah, pengawasan semua kegiatan sekolah serta bertanggungjawab terhadap bawahan seperti guru dan karyawan yang sekiranya bekerja tidak sesuai kode etik keguruan dan kependidikan”. 121 Lampiran 4 PANDUAN FGD FGD adalah sebuah teknik pengumpulan data dalam penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif. Dilakukan pada sekelompok orang untuk memberikan pendapat tentang suatu diskusi tertentu. FGD dapat digunakan untuk mengetahui pendapat masyarakat: 1. Mengembangkan hipotesis peneliti untuk ditindak lanjuti 2. Merangsang gagasan baru dan konsep-konsep kreatif 3. Menemukan potensi untukmenanggulangi masalah 4. Mengenali kesan terhadap suatu program 5. Mempelajari bagaimana masyarakat berbicara tentang gejala yang terdapat dalam masyarakat 6. Menginteprestasikan hasil penelitiankualitatif terdahulu 7. Melakaukan evaluasi LANGKAH-LANGKAH Memilih peserta 1. Tergantung pada tujuan studi. 2. Kriteria peserta disesuaikandengan kebutuhan yang dikaitkan dengan permasalahan dan tujuan penelitian. 3. Peserta harus mewakili kelompok-kelompok yang berkaitan dengan tujuan. Ukuran kelompok diskusi 1. 6 sampai 10 orang 2. Tidak terlalu banyak berpartisipasi 122 agar semua dapat 3. Tidak terlalu sedikit sehingga gagal mendapatkan pendapat umum WAKTU 1. Pelaksanaan perlu menyesuaikan dengan kesibukan peserta 2. Tidak lebih dari 2 jam, waktu ideal sekitar 1 jam, lebih dari itu konsentrasi menurun PEDOMAN DISKUSI 1. Dikembangkan dari kerjasama antar peneliti dalam tim, untuk mengarahkan pada pertanyaan penelitian. 2. Pedoman pertanyaan dalam FGD biasanya hanya berupa topik-topik utama, yang kemudian dapat dikembangkan sendiri oleh moderator (dengan memperhatikan tujuan penelitian) sesuai dengan alur perkembangan diskusi. 3. Untuk menghindari arah diskusi yang semakin melebar, selain topik-topik utama, dapat juga dilengkapi dengan pertanyaan-pertanyaan untuk membantu moderator mengingat hal-hal yang diperlukan untuk mencapai tujuan diskusi, Dua prinsip pedoman diskusi 1. Pertanyaan disusun dari umum ke khusus 2. Pertanyaan yang paling penting , ditempatkan terlebih dahulu, yang kurang penting pada bagian akhir. PERTANYAAN 1. Jumlah pertanyaan sebaiknya tidak lebih dari 10 set, sebaiknya antara 5-10 set saja 123 2. Jenis pertanyaan : tidak terstruktur dan open ended, yang memungkinkan peserta menjawab berbagai dimensi. 3. Pertanyaan menggunakan kata tanya: apa, siapa, dimana, kapan, bagaimana, dan mengapa MODERATOR 1. Teknik/keahlian 2. Gunakan berbagai strategi untuk mengembangkan dinamika 3. Perhatikan tingkah laku dan sikap peserta diskusi tetap berada pada alur yang mengarah pada jawaban yang diinginkan 4. Kuasai keadaan bila ada gangguan baik dalam kelompok maupun dari luar kelompok diskusi 5. Membuat transkrip hasil diskusi bersama pengamat PENGAMAT 1. Bertugas untuk mencatat 2. Mengatur alat perekam 3. Menyediakan tempat diskusi yang nyaman 4. Menyediakan konsumsi untuk peserta diskusi 5. Mengingatkan moderator jika ada yang terlewatkan 6. Mengamati peserta terutama bahasa tubuh 7. Untuk kecepatan mencatat, membuat simbol untuk bahasa tubuh peserta atau gangguan 8. Membuat transkrip beserta moderator. PELAKSANAAN DISKUSI 1. Moderator mulai dengan dengan peserta : a. Ucapkan selamat datang b. Berbicara dengan sopan 124 membuat rapport c. Perkenalkan diri sendiri dan pengamat, dan meminta peserta memperkenalkan diri (minta peserta melengkapi data yang dibutuhkan) untuk dicatat. Ingat nama peserta, gunakan nama mereka bila bertanya d. Persilahkan bebas makan dan minum jika disediakan 2. Diskusi a. Kuasai topik diskusi dengan baik b. Berikan penjelasan mengenai tujuan diskusi dan ulasan singkat mengenai topik diskusi c. Buat aturan diskusi d. Mohon ijin merekam untuk kemudian teknis pencatatan e. Gulirkan pertanyaan dengan luwes f. Selingi humor g. Simpulkan hasil diskusi dan tanyakan pada mereka apakah sudah sesuai dengan maksud mereka h. Ucapkan terimakasih i. Jangan matikan alat perekam setelah diskusi, seringkali masih ada pembicaraan penting PENGAMAT DAN MODERATOR 1. Moderator dan pengamat harus peka tetapi bebas dari kebingungan, ketegangan dan keterpaksaan 2. Berlatih sabar mendengarkan peserta tetapi cepat kembali pada topik diskusi bila diskusi melenceng 3. Kemampuan mengingat alur pertanyaan 4. Mampu mendengar sekaligus berpikir pada waktu yang sama 5. Mampu mengatur waktu 125 ANALISIS DATA FGD 1. Lakukan transkrip keseluruhan diskusi, berarti menyediakan catatan lengkap tentang diskusi yang dilakukan 2. Analisis isi diskusi, untuk melihat kecenderungan pada pola (yang muncul berulang-ulang) 3. Tulis laporan setelah melakukan analisis isi diskusi 126 Lampiran 5 HASIL FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD) Judul /Tema : Strategi Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kinerja Guru di SMA Bina Nusantara Semarang Tempat : Ruang Ad. Hoc, FE UNNES Hari/Tanggal : Selasa/3 Juni 2012 Nara Sumber : Dr. Bambang Ismanto, M.Si RINGKASAN HASIL FGD Dalam meningkatkan kualitas belajar mengajar peserta didik perlu adanya suatu kinerja yang baik, kinerja merupakan penampilan kerja atau perilaku kerja dari seseorang untuk mencapai hasil tertentu, sedangkan yang dimaksud dengan kinerha guru adalah perilaku atau unjuk kerja yang dilakukan oleh guru dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik, adapun pelaksanaan strategi tersebut dengan : 1. Learning organization (diskusi, briefing, MGMP, IHT, Lesson Study 2. Guna peningkatan kinerja perlu adanya reward system, bagi guru yang memiliki prestasi 3. Peningkatan partisipasi guru dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi 127 4. Meningkatkan komunikasi hubungan untuk antar pribadi meningkatkan (sering kualitas gunamenambahkan loyalitas 5. Memberikan arahan, dukungan, pengawasan dan evaluasi 6. Mendorong guru untuk bekerja lebih inovatif dan kreatif Tujuan dari penilaian kinerja adalah untuk menghasilkan kerja yang optimal dan juga dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas layanan. Dalam meningkatkan kemampuan mengajar perlu diperhatikan mengenai kepribadian, komunikasi, kedisiplinan, kesejahteraan, iklim kerja yang kondusif, kebutuhan, umpan balik, reward, bakat dan bahkan membutuhkan suatu motivasi. Untuk meningkatkan kinerja juga perlu adanya nilai-nilai kebersamaan (kasih sayang dan perhatian), baik itu dari atasan terhadap bawahan, bawahan terhadap atasan, bawahan dengan bawahan lainnya. Dengan demikian akan terlihat suasana yang begitu dekat antar warga sekolah. Selain itu juga perlu adanya suatu kebebasan untuk melakukan suatu kegiatan yang positif, agar bisa merasa nyaman, betah, dan tentram berada di lingkungan sekolah. 128 Lampiran 6 Foto kegiatan wawancara 129 Lampiran 7 Foto kegiatan FGD 130 131