Strategi Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kinerja Guru di SMA

advertisement
Lampiran 1. Pedoman Wawancara
STRATEGI KEPALA SEKOLAH
DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU
DI SMA BINA NUSANTARA
Pedoman Wawancara Guru:
1. Pengetahuan dan persepsi guru tentang kinerjanya
2. Faktor-faktor peningkatan kinerja(fisiologis, rasa
aman, kasih sayang, kebutuhan akan rasa dihargai,
dan aktualisasi diri)
3. Kenyaman lingkungan di SMA Bina Nusantara
Semarang
4. Minat guru sebagai tenaga pendidik
5. Kompetensi mengajar guru (penguasaan bahan ajar,
mengelola program belajar mengajar, mengelola
kelas, penggunaan media, mengelola interaksi
belajar mengajar)
6. Penggunaan metode pembelajaran
7. Kompetensi guru sebagai tenaga kependidikan
(administrator)
8. Peran guru sebagai pengajar (demonstrator,
pengelola kelas, mediator, fasilitator)
9. Tugas guru sebagai pendidik (profesi, kemanusiaan,
kemasyarakatan)
10. Tanggung
jawab
pendidik
(membimbing,
membentuk kepribadian, mengali potensi anak
didik)
11. Pengetahuan dan persepsi guru tentang kinerja
kepala sekolah
12. Strategi peningkatan kinerja guru
13. Pembinaan
kinerja
guru
(menyusun
RPP,
media/alat
pembelajaran,
metode
mengajar,
kemampuan
dalam
menilai
anak
didik,
memperbaiki situasi belajar (ketenangan dan
kenyamanan belajar)
96
14. Pembinaan disiplin tenaga kependidikan mencakup
pendisiplinan
waktu
mengajar,
disiplin
menyelesaikan tugas
15. Peningkatan
standar
perilaku
(kewibawaan,
kematangan, dan kedewasaan)
16. Penerapan disiplin dan sanksi pelanggaran
kedisiplinan
17. Pengendalian dan pengawasan kinerja guru
(mengadakan diskusi kelompok, kunjungan kelas,
pembicaraan individual, dan simulasi pembelajaran)
18. Pemeriksaan daftar hadir guru
19. Memberikan motivasi (apresiasi, piagam, motif)
terhadap tenaga pengajar dalam melakukan tugas
20. Penghargaan
mencakup
pemberian
reward,
beasiswa pendidikan
21. Membangun komitmen (peran, tugas, kewajiban,
dedikasi) guru untuk meningkatkan kinerja
Pedoman Wawancara Kepala Sekolah:
1. Pengetahuan dan persepsi kepala sekolah terhadap
kinerja guru
2. Latar belakang pendirian sekolah
3. Visi misi sekolah
4. Struktur organisasi
5. Pembuatan dan perencanaan kebijakan sekolah
6. Strategi peningkatan kinerja guru
7. Faktor-faktor peningkatan kinerja (fisiologis, rasa
aman, kasih sayang, kebutuhan akan rasa dihargai,
dan aktualisasi diri)
8. Kompetensi mengajar guru (penguasaan bahan ajar,
mengelola program belajar mengajar, mengelola
kelas, penggunaan media, mengelola interkasi
belajar mengajar)
9. Kompetensi guru sebagai tenaga kependidikan
(administrator)
10. Peran guru sebagai pengajar (demonstrator,
pengelola kelas, mediator, fasilitator)
97
11. Tugas guru sebagai pendidik (profesi, kemanusiaan,
kemasyarakatan)
12. Tanggung
jawab
pendidik
(membimbing,
membentuk kepribadian, mengali potensi anak
didik)
13. Pembinaan
kinerja
guru
(menyusun
RPP,
media/alat
pembelajaran,
metode
mengajar,
kemampuan
dalam
menilai
anak
didik,
memperbaiki situasi belajar (ketenangan dan
kenyamanan belajar)
14. Pembinaan disiplin tenaga kependidikan mencakup
pendisiplinan
waktu
mengajar,
disiplin
menyelesaikan tugas
15. Penerapan disiplin dan sanksi pelanggaran
kedisiplinan
16. Pengendalian dan pengawasan kinerja guru
(mengadakan diskusi kelompok, kunjungan kelas,
pembicaraan individual, dan simulasi pembelajaran)
17. Memberikan motivasi (apresiasi, piagam, motif)
terhadap tenaga pengajar dalam melakukan tugas
18. Penghargaan
mencakup
pemberian
reward,
beasiswa pendidikan
19. Membangun komitmen (peran, tugas, kewajiban,
dedikasi) guru untuk meningkatkan kinerja.
Pedoman Wawancara Ketua Yayasan:
1. Pengetahuan dan persepsi kepala sekolah terhadap
kinerja guru
2. Latar belakang pendirian yayasan dan sekolah
3. Visi misi pendirian yayasan dan sekolah sekolah
4. Kemitraan/kerjasamaan yayasan
5. Pembuatan dan perencanaan kebijakan sekolah
6. Keterkaitan dengan peningkatan kinerja
7. Faktor-faktor peningkatan kinerja (fisiologis, rasa
aman, kasih sayang, kebutuhan akan rasa dihargai,
dan aktualisasi diri)
8. Kompetensi mengajar guru (penguasaan bahan ajar,
mengelola program belajar mengajar, mengelola
98
kelas, penggunaan media, mengelola interkasi
belajar mengajar)
9. Kompetensi guru sebagai tenaga kependidikan
(administrator)
10. Pembinaan
kinerja
guru
(menyusun
RPP,
media/alat
pembelajaran,
metode
mengajar,
kemampuan
dalam
menilai
anak
didik,
memperbaiki situasi belajar (ketenangan dan
kenyamanan belajar)
11. Pembinaan disiplin tenaga kependidikan mencakup
pendisiplinan
waktu
mengajar,
disiplin
menyelesaikan tugas
12. Peningkatan
standar
perilaku
(kewibawaaan,
kematangan, berakhlak mulia dan kedewasaan)
13. Penerapan disiplin dan sanksi pelanggaran
kedisiplinan
14. Pengendalian dan pengawasan kinerja guru
(mengadakan diskusi kelompok, kunjungan kelas,
pembicaraan individual, dan simulasi pembelajaran)
15. Memberikan motivasi (apresiasi, piagam, motif)
terhadap tenaga pengajar dalam melakukan tugas
16. Penghargaan
mencakup
pemberian
reward,
beasiswa pendidikan
17. Membangun komitmen (peran, tugas, kewajiban,
dedikasi) guru untuk meningkatkan kinerja.
Pedoman wawancara komite sekolah
1. Pengetahuan dan persepsi komiten sekolah
terhadap perannya dalam peningkatan mutu
(pertimbangan, arahan, dukungan tenaga, sarana
prasarana, dan pengawasan terhadap lembaga
pendidikan)
2. Pembentukan komite pendidikan
3. Keterkaitan dengan peningkatan kinerja
4. Faktor-faktor peningkatan kinerja (fisiologis, rasa
aman, kasih sayang, kebutuhan akan rasa dihargai,
dan aktualisasi diri)
99
5. Pengetahuan dan persepsi komite sekolah terhadap
kinerja guru
6. Pengetahuan dan persepsi komite seoklah tentang
kinerja kepala sekolah
7. Strategi peningkatan kinerja guru
8. Pembinaan
kinerja
guru
(menyusun
RPP,
media/alat
pembelajaran,
metode
mengajar,
kemampuan
dalam
menilai
anak
didik,
memperbaiki situasi belajar (ketenangan dan
kenyamanan belajar)
9. Pembinaan disiplin tenaga kependidikan mencakup
pendisiplinan
waktu
mengajar,
disiplin
menyelesaikan tugas
10. Penerapan disiplin dan sanksi pelanggaran
kedisiplinan
11. Pengendalian dan pengawasan kinerja guru
(mengadakan diskusi kelompok, kunjungan kelas,
pembicaraan individual, dan simulasi pembelajaran)
12. Pemeriksaan daftar hadir guru
13. Memberikan motivasi (apresiasi, piagam, motif)
terhadap tenaga pengajar dalam melakukan tugas
14. Penghargaan
mencakup
pemberian
reward,
beasiswa pendidikan
15. Membangun komitmen (peran, tugas, kewajiban,
dedikasi) guru untuk meningkatkan kinerja.
Pedoman wawancara wali murid
1. Pengetahuan dan persepsi terhadap perannya
sebagai wali murid dan pengguna hasil pendidikan
2. Kemajuan peningkatan belajar
3. Laporan kemajuan
4. Partisipasi orang tua dalam penginformasian
tentang kemajuan anak
5. Pengetahuan dan persepsi tentang kinerja kepala
sekolah.
100
Lampiran 2. Instrumen Penelitian
STRATEGI KEPALA SEKOLAH
DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU
DI SMA BINA NUSANTARA
INSTRUMEN PENELITIAN
Wawancara dengan Guru
1. Apa yang anda ketahui tentang kinerja guru ?
2. Faktor-faktor apa saja yeng menurut anda bisa
meningkatkan kinerja guru ?
3. Bagaimana dengan kenyamanan yang ada di SMA
Bina Nusantara ?
4. Apa yang mendasari anda untuk berminat menjadi
guru ?
5. Bagaimana kompetensi mengajar guru di SMA Bina
Nusantara (mengenai penguasaan bahan ajar,
mengelola kelas, penggunaan media, mengelola
interaksi belajar mengajar)
6. Metode apa yang anda gunakan dalam proses
pembelajaran ?
7. Bagaimana kompetensi guru sebagai tenaga
kependidikan (administrasi)
8. Bagaimana peran guru sebagai pengajar
9. Apa tugas guru sebagai pendidik ?
10. Bagaimana tanggung jawab guru sebagai pendidik ?
11. Apa yang anda ketahui tentang kinerja kepala
sekolah ?
12. Bagaimana strategi untuk meningkatkan kinerja
guru ?
13. Apa saja yang dilakukan kepala sekolah dalam
rangka pembinaan kinerja guru
14. Bagaimana kedisiplinan dalam hal waktu mengajar
dan dalam hal menyelesaikan tugas di SMA Bina
Nusantara ?
101
15. Bagaimana
cara
kepala
sekolah
untuk
meningkatkan standar perilaku (kewibawaan,
kematangan, dan kedewasaan)
16. Bagaimana penerapan disiplin dan sanksi terhadap
pelanggaran di SMA Bina Nusantara ?
17. Bagaimana kepala sekolah melakukan pengendalian
dan pengawasan kinerja guru ?
18. Kapan kepala sekolah melakukan pemeriksaan
daftar hadir guru ?
19. Apa yang dilakukan kepala sekolah dalam
memberikan motivasi terhadap guru ?
20. Penghargaan apa yang diberikan oleh kepala
sekolah kepada guru yang berprestasi ?
21. Bagaimana cara membangun komitmen guru untuk
meningkatkan kinerja ?
STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM
MENINGKATKAN KINERJA GURU
DI SMA BINA NUSANTARA
INSTRUMEN PENELITIAN
Wawancara dengan Kepala Sekolah
1. Apa yang anda ketahui tentang kinerja guru ?
2. Bagaimana latar belakang pendirian SMA Bina
Nusantara ?
3. Apa Visi dan Misi SMA Bina Nusantara ?
4. Bagaimana struktur organisasi di SMA Bina
Nusantara ?
5. Bagaimana langkah penbuatan dan perencanaan
kebijakan sekolah ?
6. Strategi apa yang anda lakukan dalam peningkatan
kinerja guru ?
7. Faktor-faktor apa saja yang dapat meningkatkan
kinerja guru ?
102
8. Bagaimana kompetensi mengajar guru di SMA Bina
Nusantara (mengenai penguasaan bahan ajar,
mengelola kelas, penggunaan media, mengelola
interaksi belajar mengajar)
9. Bagaimana kompetensi guru sebagai tenaga
kependidikan (administrasi)
10. Bagaimana peran guru sebagai pengajar ?
11. Apa tugas guru sebagai pendidik ?
12. Bagaimana tanggung jawab guru sebagai pendidik ?
13. Bagaimana cara anda dalam melakukan pembinaan
kinerja guru ?
14. Bagaimana kedisiplinan dalam hal waktu mengajar
dan dalam hal menyelesaikan tugas di SMA Bina
Nusantara ?
15. Bagaimana penerapan disiplin dan sanksi terhadap
pelanggaran di SMA Bina Nusantara ?
16. Bagaimana kepala sekolah melakukan pengendalian
dan pengawasan kinerja guru ?
17. Apa yang Andalakukan dalam memberikan motivasi
terhadap guru ?
18. Penghargaan apa yang diberikan oleh kepala
sekolah kepada guru yang berprestasi ?
19. Bagaimana cara membangun komitmen guru untuk
meningkatkan kinerja ?
103
STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM
MENINGKATKAN KINERJA GURU
DI SMA BINA NUSANTARA
INSTRUMEN PENELITIAN
Wawancara dengan Ketua Yayasan
1. Apa yang anda ketahui tentang kinerja guru ?
2. Bagaimana latar belakang pendirian SMA Bina
Nusantara ?
3. Apa Visi dan Misi SMA Bina Nusantara ?
4. Lembaga Anda melakukan kerja sama dengan siapa
?
5. Bagaimana langkah penbuatan dan perencanaan
kebijakan sekolah ?
6. Strategi apa yang anda lakukan dalam peningkatan
kinerja guru ?
7. Faktor-faktor apa saja yang dapat meningkatkan
kinerja guru ?
8. Bagaimana kompetensi mengajar guru di SMA Bina
Nusantara (mengenai penguasaan bahan ajar,
mengelola kelas, penggunaan media, mengelola
interaksi belajar mengajar)
9. Bagaimana kompetensi guru sebagai tenaga
kependidikan (administrasi)
10. Bagaimana cara anda dalam melakukan pembinaan
kinerja guru ?
11. Bagaimana kepala sekolah pembinaan kedisiplinan
dalam hal waktu mengajar dan dalam hal
menyelesaikan tugas di SMA Bina Nusantara ?
12. Bagaimana cara meningkatkan standar perilaku
(kewibawaan, kematangan, berakhlak mulia dan
kedewasaan)
13. Bagaimana penerapan disiplin dan sanksi terhadap
pelanggaran di SMA Bina Nusantara ?
14. Bagaimana kepala sekolah melakukan pengendalian
dan pengawasan kinerja guru ?
104
15. Apa yang Anda lakukan dalam memberikan
motivasi terhadap guru ?
16. Penghargaan apa yang diberikan oleh kepala
sekolah kepada guru yang berprestasi ?
17. Bagaimana cara membangun komitmen guru untuk
meningkatkan kinerja ?
STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM
MENINGKATKAN KINERJA GURU
DI SMA BINA NUSANTARA
INSTRUMEN PENELITIAN
Wawancara dengan Komite Sekolah
1. Apa peran komite sekolah dalam meningkatkan
mutu sekolah ?
2. Bagaimana latar belakang pembentukan komite
SMA Bina Nusantara ?
3. Apa yang anda lakukan komite sekolah bersama
kepala sekolah dalam peningkatan kinerja guru ?
4. Faktor-faktor apa saja yang dapat meningkatkan
kinerja guru ?
5. Bagaimana kinerja guru di SMA Bina Nusantara ?
6. Bagaimana
kinerja
kepala
sekolah
dalam
melakukan pembinaan kinerja guru ?
7. Bagaimana strategi yang dilakukankepala sekolah
dalam meningkatkan kinerja guru ?
8. Bagaimana cara pembinaan kinerja guru ?
9. Apa yang dilakukan kepala sekolah dalam hal
pembinaan disiplin tenaga pengajar?
10. Bagaimana penerapan disiplin dan sanksi terhadap
pelanggaran di SMA Bina Nusantara ?
11. Bagaimana kepala sekolah melakukan pengendalian
dan pengawasan kinerja guru ?
12. Bagaimana anda melakukan pemeriksaan daftar
hadir guru ?
105
13. Apa yang Anda lakukan dalam memberikan
motivasi terhadap guru ?
14. Penghargaan apa yang diberikan oleh kepala
sekolah kepada guru yang berprestasi ?
15. Bagaimana cara membangun komitmen guru untuk
meningkatkan kinerja ?
STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM
MENINGKATKAN KINERJA GURU
DI SMA BINA NUSANTARA
INSTRUMEN PENELITIAN
Wawancara dengan Wali Murid
1. Apa peran wali murid dalam meningkatkan mutu
pendidikan?
2. Bagaimana cara mengetahui kemajuan peningkatan
belajar?
3. Bagaimana cara memperoleh laporan kemajuan
belajar di sekolah?
4. Bagaimana
partisipasi
orang
tua
dalam
menginformasikan tentang kemajuan anak ?
5. Apa yang Anda ketahui tentang kinerja kepala
sekolah?
106
Lampiran 3. Verbatim Hasil Wawancara
Hasil
Wawancara
dengan
responden
Ermila
Krisnianti, M.Pd (Kepala Sekolah SMA Bina
Nusantara)
“Nama saya Ermila Krisnianti, saya diberi amanat
dari yayasan untuk menjadi kepala sekolah di SMA
Bina Nusantara menurut saya, kepala sekolah yaitu
guru yang merangkap jabatan sebagai seorang
pemimpin, dimana harus dapat membuat kebijakan,
memutuskan, dan merencanakan sesuatu demi
mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan lembaga
kami. Dalam pembuatan dan perencanaan kebijakan
sekolah saya pribadi yang membuat rumusan-rumusan
atau formatnya, kemudian saya ajukan ke ketua
Yayasan sebagai pimpinan saya, dan kemudian ketua
yayasan biasanya selalu mengadakan rapat dengan
penentu-penentu kebijakan sekolah lainnya baik itu
komite sekolahmaupun juga mengajak team yayasan
serta para guru untuk bersama-sama dalam forum
merumuskan kebijakan yang akan dilaksanakan.
Strategi peningkatan kinerja guru Dalam meningkatkan
kualitas belajar menegajar saya mengikutsertakan
guru-guru dalam kegiatan MGMP, Workshop dalam
kaitannya kegiatan mengajar, pemberian motivasi baik
secara formal maupun non formal. Untuk meningkatkan kualitas pendidikan jelas saya memperhatikan
faktor-faktor peningkatan kinerja para tenaga pengajar
yang ada di sekolah ini, diantaranya (a) Faktor fisiologis : saya sudah berupaya untuk memenuhi kebutuhan
tersebut, diantaranya tersediannya minum yang
merupakan kebutuhan yang dapat dibilang tidak bisa
ditunda-tunda, (b) Selain itu juga saya sebagai
pimpinan dalam struktural sekolah seyogyanya
memberikan kenyamanan terhadap para guru agar
tercipta kerjasama dengan baik sehingga dapat
mencapai tujuan pendidikan yang ingin diwujudkan.
Saya memberikan kebebasan untuk melakukan apa
107
saja kepada semua guru agar merasa nyaman, betah,
dan tentaram berada di lingkungan sekolah, sehingga
juga nyaman dan fokus dalam menjalankan tanggung
jawabnya sebagai pengajar yang profesional (c) Saya
dan ketua Yayasan menanamkan kepada semua civitas
yayasan termasuk tenaga pengajar betapa besarnya
nilai kebersamaan (kasih sayang, perhatian). Baik itu
dari atasan terhadap bawahan, bawahan terhadap
atasan, bawahan dengan bawahan yang lain. Saya
menganggap guru-guru disini sudah seperti keluarga
saya sendiri, dimana saya sangat memperhatikan
mereka dan dalam diri saya bertanggung jawab untuk
untuk memperhatikan perkembangan para guru.
Sehingga dapat terlihat suasana yang begitu dekat
antara saya dengan para guru sehingga dapat tercipta
suasana emosional yang dekat, (d) Saya memberikan
apresiasi yang sangat tinggi terhadap guru yanag
kreatif dan inovetif. Karena telah memberikan jiwa dan
raganya untuk mengabdi sebagai pahlawan tanpa
tanda jasa dan memberikan kemajuan terhadap
pendidikan, (e) Aktualisasi diri tenaga pengajar sangat
saya perhatikan dan saya sangat bangga apabila gurugur disini berkreasi meningkatkan kemampuan
mengajarnya dan dapat menciptakan hal-hal yang baru
seperti penggunaan metode mengajar yang menyenangkan. Dan saya akan menjadikan sebagai tauladan bagi
guru-guru yang lain.
Saya melihat guru-guru di SMA Bina Nusantara
sebagian sudah menguasai bahan ajar yang akan
dipresentasikan di kelas, ya walaupun masih ada guru
yang belum menguasai bahan ajar. Untuk mengetahui
itu saya selalu membuka diskusi dengan para siswa
yang ada di SMA Bina Nusantara ini mengenai guruguru pada saat mereka mengajar, dari situlah saya
mendapatkan informasi siapa saja guru-guru yang
sudah menguasai bahan ajar dan guru-guru yang
belum menyiapkan bahan ajar sebelum disampaikan di
kelas. Saya selalu melibatkan guru dalam hal
108
pekerjaan-pekerjaan
yang
berkaitan
dengan
administrasi, dari kegiatan satu ke kegiatan yang lain,
secara bergiliran saya libatkan satu persatu dari
mereka, sehingga setiap guru bisa merasakan dan
mampu untuk melaksanakan kegiatan administrasi.
Guru-guru di SMA Bina Nusantara banyak yang masih
belum bisa menciptakan suasana kelas yang aktif,
masih cenderung murid-murid diam mendengarkan
guru, sehingga terkadang siswa mengantuk. Karena
kurangnya menciptakan suasana belajar siswa dengan
aktif dan kritis. Guru-guru di SMA Bina Nusantara
tahu makna guru sebagai pendidik, sehingga bisa lebih
dekat denga siswa, bisa menyelesaikan masalahmasalah muridnya, baik itu berkaitan dengan masalah
belajar maupun masalah sosial muridnya. Guru-guru
di SMA Bina Nusantara bisa dibilang sudah
bertanggung jawab sebagai seorang guru, sudah cukup
baik dalam membimbing murid, dan bagaimana
membentuk kedewasaan anak-anak sehingga dapat
membentuk budaya perilaku yang baik pada anak didik
serta dapat menentukan apa yang menjadi bakat dan
minat siswa. Dalam forum diskusi atau rapat, saya juga
mengarahkan para guru bagaimana menyusun RPP,
media-media apa saja yang dibutuhkan dalam
mengajar, metode mengajar yang digunakan, serta
bagaimana mengelola kelas dengan baik.
Saya selalu dihimbau oleh Ketua Yayasan dan
Pengawas Sekolah untuk membina para guru, sehingga
saya juga memperhatikan betul bagaimana kedisiplinan
mereka laksanakan, bagaimana mereka menyelesaikan
tugas dan hal yang juga sangat penting, yaitu mengenai
perilaku yang membentuk kewibawaan. Mengenai
kedisiplinan guru yang ada di SMA Bina Nusantara,
saya rasa para guru disini sudah belajar untuk disiplin,
masuk ke kelas sudah tepat waktu, memakai durasi
waktu belajar mengajar sudah baik, tapi menyelesaikan
administrasi mengajar belum sepenuhnya disiplin, tapi
sejauh ini masih bisa diatasi. Saya selalu mengecek
109
setiap harinya dan memeriksa absensi guru dengan
dibantu oleh guru piket. Seandainya ada guru yang
tidak masuk/tidak mengajar saya akan segera
menanyakan keesok harinya kepada guru tersebut
alasan kenapa tidak mengajar. Dan apabila ada guru
tidak masuk lebih dari tiga hari tanpa adanya
pemberitahuan terlebih dahulu, saya akan menindak
lanjuti dengan mengintrogasi guru yang bersangkutan,
menanyakan ke guru yang lain dan seandainya
ditemukan ada indikasi bahwa ada kemalasan terhadap
kinerja, saya akan mengambil tindakan dengan cara
menegur guru tersebut secara face to face. Setelah itu
saya akan melihat perubahan sesudah mendapat
teguran. Berkaitan dengan sanksi atau hukuman, saya
tidak pernah menerapkan hukuman yang diatur dalam
seperangkat aturan tertulis, budaya saling menegur
dan mengingatkan, saya coba terapkan. Sehingga
ketika kedisiplinan sudah membudaya di lingkungan
sekolah, para guru akan enggan dan malu untuk
melakukan kesalahan atau ketidakdisiplinan.
Hampir setiap hari saya melakukan pengendalian
dan pengawasan terhadap guru dengan cara saya
keliling ke kelas-kelas melihat bagaimana guru-guru
dalam mengajar. Jika ada masalah, saya coba ajak
bicara dengan empat mata. Selain itu juga saya
melakukan kegiatan sharing untuk menyelesaikan
masalah-masalah yang ditemukan di lapangan. Saya
memberikan motivasi kepada guru-guru dengan
memberikan penghargaan, untuk mereka yang selalu
komitmen dalam menjalankan tugas, dan mereka yang
berprestasi tentunya, bagi guru-guru yang berprestasi
akan kami beri penghargaan dengan pemberian
penghargaan berupa piagam, barang-barang yang
berguna. Untuk membangun komitmen (peran, tugas,
kewajiban, dedikasi) Saya dibantu oleh Ketua Yayasan
dalam membangun komitmen. Peran ketua yayasan
disinilah sangat memgang kendali. Ketua yayasan
110
selalu membangun komitmen para guru baik dalam
kegiatan formal maupun non formal
Hasil Wawancara dengan responden Drs. Sugiyono,
MM (Ketua Yayasan Bina Nusantara)
“Saya Drs. Sugiyono, MM, sering dipanggil Pak
Gik, menurut saya knerja guru berhubungan dengan
pelaksanaan dan pemberian layanan pendidikan oleh
guru secara professional dan berkualitas di dalam
tugasnya sebagai tenaga pengajar dan pendidik. Guru
hendaknya dalam memprioritaskan tugasnya mendidik
disbanding mengajar karena banyak hal yang bisa
dijelaskan dan tercakup dalam mendidik, seperti
menjadi tauladan, membina,membimbing termasuk
mengajar itu sendiri menjadi bagian dari mendidik,
faktor yang bisa meningkatkan kinerja guru yaitu
Fisiologis, rasa aman, kasih saying ,kebutuhan akan
rasa dihargai dan aktualisasi diri. Atas kinerja yang
dilakukan akan mendapat imbalan yang sesuai dengan
beban kerja saya. Dalam hal kebersamaan sesama
rekan sejawat saling memotivasi saling menghormati,
saling
membantu
sehingga
tercipta
suasana
kekeluargaan yang baik. Kondisi kenyamanan yang ada
di SMA Bina Nusantara sampai saat ini saya masih
merasa nyaman dan aman mengajar di lingkuang SMA
Bina Nusantara karena semua pihak di sekolah ini
mengedepankan rasa kasih saying dan kekeluargaan.
Sebelum mengajar seorang guru harus mempersiapkan
terlebih dahulu materi ajar yang kemudian bisa
kembangkan materi ajar tersebut secara kreatif kepada
siswa agar siswa dapat memahami dan mengerti apa
yang di ajarkan. Metode apa yang anda gunakan dalam
proses pembelajaran Dalam proses pembelajaran saat
ini perlu menggunakan pendekatan saintifik melalui
mengajak siswa untuk mengamati menanya mencoba
menalar yang sebelumnya lebih banyak metode
ceramah, praktek, demonstrasi dan Tanya jawab. Guru
mempunyai peran sebagai pengajar meliputi peran
111
sebagai
demonstrator
mendemonstrasikan
yang
diajarkan, pengelola kelas dan fasilitator serta mediator
bagi peserta didik, selain itu guru
juga sebagai
pendidik perlu menanamkan nilai – nilai ketauladanan
agar para peserta didik dapat berperilaku dan
berakhlak mulia yang mengedepankan aspek budaya –
budaya luhur dalam masyarakat. Tanggungjawab guru
sebagai pendidik yaitu membimbing siswa agar
memiliki kepribadian serta menggali potensi mereka
sehingga kelak mereka dapat menjalani kehidupan
dengan mengedepankan nilai keagamaan sebagai jalan
hidup mereka.
Kepala sekolah sebagai pimpinan organisasi
sekolah memiliki beberapa tugas dan peran utama
sebagai penentu kebijakan yang berkaitan dengan
manajemen sekolah, KBM untuk guru, kurikulum dan
sebagainya, yang dilakukan seorang kepala sekolah
dalam rangka pembinaan kinerja guru dengan
menginggatkan
perlunya
menyiapkan
perangkat
mengajar
karena nantinya beberapa kali kepala
sekolah mengecek dan mennggarahkan aspek – aspek
yang perlu dilaksanakan dalam menyusun RPP,
penyediaan alat – alat pembelajaran,serta beberapa kali
mengarahkan para guru mengenai metode dan
pendekatan dalam pembelajaran baik itu formal
maupun non formal, untuk meningkatkan disiplin
maka diterapkan kegiatan doa bersama selama 10
menit sebelum proses belajar mengajar dengan
demikian guru tidak ada yang terlambat melaksanakan
tugasnya. Adapun cara kepala sekolah untuk
meningkatkan
standar
perilaku
dengan
cara
meningkatkan kedisiplinan dan sikap yang baik
terhadap siswa, penerapan disiplin dan sanksi terhadap
pelanggaran di SMA Bina Nusantara dilakukan melalui
pengenaan sangsi yang cenderung mendidik. Kepala
sekolah melakukan pengendalian dan pengawasan
kinerja guru
dengan cara berdiskusi bersama,
pembicaraan individual, kunjungan kelas, kepala
112
sekolah melakukan pemeriksaan daftar hadir guru
dengan dibantu guru piket pemeriksaan daftar hadir
guru dilakukan setiap harinya untuk mengontrol guru
sekaligus siswa. Guna memberikan motivasi terhadap
guru kepala sekolah tidak segan –segan memberi pujian
pada guru yang melaksanakan tugas dengan baik dan
memotivasi lewat pembicaraan dalam rapat maupun
nonformal. Bagi Guru – guru berprestasi akan
mendapat reward yang baik berupa piagam maupun
barang yang berguna sedangkan cara membangun
komitmen guru untuk meningkatkan kinerja kepala
sekolah mengharapkan guru melaksanakan tugasnya
dengan kerja ikhlas, cerdas, tuntas”.
Hasil Wawancara dengan responden H. Sugiyarto,
S.Kom, MM (Komite Sekolah)
“ Saya Sugiyarto, Komite SMA Bina Nusantara,
menurut saya agar sekolah ini bisa lebih maju perlu
adanya kerjasama dengan beberapa pihak yang bisa
memberikan sumbangan baik berupa materil maupun
non materiil, untuk itu maka kita perlu mengajak
semua warga sekolah baik kepala sekolah, guru, tata
usaha, orang tua maupun pihak-pihak yang terkait
dalam meningkatkan mutu pendidikan demi kemajuan
proses belajar-mengajar, kita semua perlu mengawasi
anak dan bertanggungjawab ke arah positif baik di
lingkungan
sekolah
maupun
di
luar
jam
sekolah,termasuk belajar di rumah, ini bsa kita
laksanakan dengan kerjasama antara pihak sekolah
dengan orang tua.
Agar anak didik kita menjadi lebih baik kita perlu
mendampingi dengan cara kasih sayang, dengan kita
bertanya pada anak : kegiatan, proses belajar mengajar
di sekolah dengan tentunya dan dimotivasi bahwa hari
esok harus lebih baik prestasinya daripada hari
kemarin (kita bisa lihat hasil belajarnya). Untuk
mengetahui kemajuan anak didik kita harus
komunikasi langsung dengan bapak/ ibu wali kelas
113
sekaligus meminta info perkembangan siswa mengenai
kekurangan dan kelemahan anak kitauntuk itu perlu
kita beri support bersama. Dengan dukungan orangtua
dalam kegiatan belajar serta memberi ijin apabila ada
kegiatan di luar sekolah yang diadakan oleh pihak
sekolah.
Dalam
hal
ini
kepala
sekolah
bertanggungjawab penuh dalam proses belajar
mengajar
,
peningkatan
mutu
pendidikan,
kesejahteraan guru / karyawan) dll”.
Hasil Wawancara dengan Aris Pujianto, S.Pd (Wakil
Kepala Sekolah SMA Bina Nusantara)
“Nama saya Aris Pujianto, biasa dipanggil pak Aris,
saya diberi amanah menjadi wakil kepala sekolah,
menurut saya kinerja adalah usaha untuk mencapai
suatu tujuan adapun kinerja guru salah satunya
adalah mengajar dan mendidik. Guru sebagai pengajar
hanyalah sekedar menyampaikan pengetahuan kepada
peserta didik akan tetapi tugas terpenting adalah
sebagai pendidik yang tidak hanya menyampaikan
materi tetapi memberi bimbingan serta tauladan yang
baik untuk murid, yang menjadi faktor untuk
meningkatkan kinerja guru yaitu dengan memberikan
rasa nyaman di lingkungan kerja, kerukunan dan
kebersamaan, komunikasi yang baik antar warga
sekolah dan perlu adanya penghargaan di setiap
pekerjaan yang kita kerjakan. sisi kenyamanan yang
ada di SMA Bina Nusantara masih terjaga. Yang
mendasari saya berminat menjadi guru yaitu karena
selain menyampaikan pengetahuan juga belajar
menambah ilmu. Untuk menjadi seorang guru sebelum
mengajar harus selalu menyiapkan materi dan bahan
ajar terlebih dahulu selain itu juga menyiapkan teknik
penyampaian materi yang akan digunakan sehingga
siswa dapat memahami materi dengan mudah, dan
menggunakan meetode yang sesuai, metode yang saya
gunakan dalam proses belajar mengajar yaitu dengan
tanya jawab dan diskusi. Peran guru sebagai pengajar
114
harus bisa menjadi motivator, fasilitator sehingga
proses belajar mengajar berjalan baik, bisa memberi
contoh yang baik dan membimbing anak menjadi anak
yang berakhlak mulia, menanamkan sifat akhlakul
karimah sehingga siswa kelak menjalani hidup dengan
perilaku baik didasari iman dan taqwa.
Kepala sekolah adalah seorang pemimpin di
sekolah, kepala sekolah harus bisa mempunyai sifat ing
ngaro sing tuladha. Saat di depan bisa menjadi contoh
yang baik buat anggotanya.ing madya mangunkarso
bisa menjadi mediator antar anggota dan tut wuri
handayani menjadi motivator untuk anggotanya.
Diperlukan strategi untuk meningkatkan kinerja guru
dengan menerapkan didiplin kerja, pembinaan kepada
guru, fasilitas yang cukup untuk KBM, memberi sangsi
bagi guru yang melanggar, memberi reward bagi guru
yang berprestasi, kepala sekolah dalam rangka
pembinaan kinerja guru bisa melalui pemberian
motivasi dan mengadakan supervisi kepada guru-guru.
Untuk kedisiplinan dalam hal waktu mengajar dan
dalam hal menyelesaikan tugas di SMA Bina
Nusantara, kepala sekolah menerapkan dengan
pengadaan
doa
bersama
diawal
dan
diakhir
pembelajaran,
cara
kepala
sekolah
untuk
meningkatkan standar perilaku dengan meningkatkan
kedisiplinan dan bersikap tegas pada siswa, penerapan
disiplin dan sanksi terhadap pelanggaran di SMA Bina
Nusantara sudah diterapkan dalam keseharian
sehingga anak yang melanggar diberi sangsi yang
mendidik. Kepala sekolah melakukan pengendalian dan
pengawasan kinerja guru dengan berdiskusi bersama
dan supervisi, untuk mengecek kehadiran kepala
sekolah melakukan pemeriksaan daftar hadir guru
setiap hari dengan bantuan guru piket. Untuk
memotivasi guru, kepala sekolah dalam memberikan
motivasi terhadap guru yang berprestasi diberi reward
serta melakukan pemanggilan khusus bagi guru yang
115
melakukan hal yang tidak sesuai aturan sekolah guna
pembinaan khusus”.
Hasil Wawancara dengan responden Inayah, S.Pd
(Guru SMA Bina Nusantara)
“Nama saya ibu Inayah, S. Pd, sering dipanggil ibu
Ina, saya mengampu mata pelajaran fisika menurut
saya, seorang guru mempunyai tugas mengajar dan
mendidik,
jika
mengajar
itu
hanya
sebatas
menyampaikan pembelajaran dan menilai, sedangkan
mendidik lebih ke aspek afektif dan psikomotorik
seperti menjadi tauladan, membina dan membimbing.
Faktor – faktor yang bisa meningkatkan kinerja guru
diantaranya rasa aman, nyaman dalam lingkungan
sekolah, ada kebersamaan sesama guru sehingga dapat
memotivasi dan saling bertukar pikiran dan bisa
beraktualisasi diri. Dari segi kenyamanan yang ada di
SMA Bina Nusantara selama ini saya nyaman, memiliki
teman kerja yang mengedepankan kebersamaan seperti
keluarga. Adapun yang mendasari saya berminat
menjadi guru, karena saya dapat mengeksplorasi
kemampuan yang saya miliki menjadi motivasi untuk
terus belajar dan dengan mengajar saya bisa
mengembangkan dan meningkatkan pengetahuan yang
luas.Dalam menyiapkan materi ajar sebelum mengajar,
dengan
mempertimbangkan
terlebih
dahulu
kemampuan yang dimiliki peserta didik. Saya
menyiapkan
teknik
terlebih
dahulu
sebelum
menyampaikan ke siswa agar siswa lebih mudah
memahami dan mengerti apa yang saya sampaikan,
metode yang saya gunakan dalam proses pembelajaran
diantaranya ceramah dan demonstrasi agar siswa lebih
mudah memahami dan mempraktekkan pembelajaran
dengan baik, untuk itu guru punya kewajiban
melengkapi administrasi guru seperti prota, promes,
silabus, rpp dan lain – lain, dalam proses pembelajaran
untuk
menyampaikan
materi
guru
sebagai
demonstrator dan juga mengelola kelas menjadi
116
mediator dan fasilitator bagi anak didik. Adapun tugas
guru sebagai pendidik
yaitu memberi nilai
ketauladanan agar berperilaku baik dan berakhlak
mulia sedangkan sebagai pendidik kita harus
mempunyai tanggung jawan besar dalam membimbing
siswa dalam mencari jatidiri mereka, membentuk
kepribadian yang baik agar kelak dapat menjalani
kehidupan dan landasan yang kuat.
Guna kelancaran kegiatan pembelajaran di
sekolah, seorang Kepala Sekolah sebagai pimpinan
dalam organisasi sekolah yang punya tugas sebagai
penentu kebijakan yang berkaitan dengan manajemen
sekolah dan mengawasi kinerja bawahannya, strategi
untuk meningkatkan kinerja guru dapat dilakukan
dengan pembinaan kepada guru, menerapkan disiplin
kerja, memberikan penghargaan kepada guru dengan
dedikasi tinggi, memberi sangsi kepada guru yang
punya kinerja jelek, menyediakan fasilitas untuk
menunjang proses belajar mengajar, dalam rangka
pembinaan kinerja guru kepala sekolah melakukan
pengecekan dan pengarahan mengenai segala kegiatan
guru seperti persiapan mengajar, KBM,evaluasi
pembelajaran sampai remidi, untuk meningkatkan
kedisiplinan dalam hal waktu mengajar dan dalam hal
menyelesaikan tugas di SMA Bina Nusantara, Sebelum
kbm dimulai doa bersama, memacu guru untuk datang
sebelum jam pelajaran dimulai sehingga tidak
terlambat melaksanakan tugas, cara yang dilakukan
kepala sekolah untuk meningkatkan standar perilaku
kewibawaan, kematangan dan kedewasaan dengan
meningkatkan disiplin, meningkatkan sifat sifat positif
siswa, kedisiplin selalu diterapkan di sekolah SMA Bina
Nusantara , agar peserta didik menjadi tertib, jika ada
yang melanggar akan mendapatkan sangsi sesuai jenis
pelanggarannya, hal yang dilakukan kepala sekolah
dalam melakukan pengendalian dan pengawasan
kinerja guru dengan cara mengadakan diskusi ketika
rapat guru, pemanggilan secara individual, setiap hari
117
kepala sekolah melakukan
kegiatan mengontrol
kehadiran guru dengan menanyakan pada guru piket
atau mengecek daftar hadir guru untuk kedisplinan
guru. Untuk memberikan motivasi terhadap guru,
kepala sekolah
memberikan arahan melalui
pembicaraan dalam rapat maupun non formal,ucapan
terima kasih pada guru yang melaksanakan tugas
dengan baik, jika guru mempunyai prestasi akan di beri
penghargaan atau reward kepada guru maupun
karyawan baik dalam bentuk piagam atau barang
apapun. Seharusnya memang penghargaan kepada
guru yang berprestasi, disiplin agar memotivasi guru
untuk meningkatkan kinerjanya. Cara membangun
komitmen guru untuk meningkatkan kinerja yaitu
dengan kerja ikhlas, kerja cerdas, kerja tuntas”.
Hasil Wawancara dengan responden Krisna, S.Pd
(Guru SMA Bina Nusantara)
“Saya Krisna, Guru Kimia di SMA Bina Nusantara, saya
sudah lama mengajar disini, menurut saya tugas guru
adalah tidak hanya menagajar tetapi tidak kalah
penting sebagai guru adalah mendidik, mengajar hanya
sebatas menyampaikan materi pelajaran (pengetahuan)
sedang mendidik lebih berat seperti membimbing
memberi tauladan yang baik, faktor – factor yang bisa
meningkatkan kinerja guru yaitu jika kita bisa
mempunyai rasa nyaman dalam lingkungan kerja,
kebersamaan sesama guru, dihargai setiap pekerjaan
yang kita lakukan/aktualisasi, untuk di SMA Bina
Nusantara mengedepankan rasa kenyamanan karena
semua pihak mengedepankan kekeluargaan dan
kebersamaan, saya termotivasi mengajar karena saya
tentu akan belajar banyak dengan mengajar untuk
menyampaikan
pengetahuan
sehingga
dapat
meningkatkan pengetahuan saya dan siswa. Dalam
kegiatan belajar mengajar kita harus menyiapkan
materi
ajar
sebelum
mengajar
dan
teknik
menyampaikan materi seperti menggunakan media
118
yang dapat mendukung materi sehingga siswa
memahami apa yang saya jelaskan dan menggunakan
metode yang saya pakai dengan diskusi/informasi,
demonstrasi/praktek agar siswa memahami pelajaran
dengan baik, karena peran guru sebagai pengajar kita
harus bisa memberi materi/pengetahuan (sebagai
demonstrator),mengelola kelas sebagai mediator dan
fasilitas, selain itu kita juga harus bisa menjadi
teladan agar siswa berakhlakul karimah dengan
mengedepankan
aspek
budaya
luhur
dalam
masyarakat, membimbing siswa dalam mencari
identitas diri mereka,membentuk kepribadian yang
baik, agar kelak menjalani kehidupan dengan landasan
nilai-nilai keagamaan yang saya ajarkan.
Kepala sekolah adalah pimpinan organisasi sekolah
mempunyai tugas sebagai penentu kebijakan yang
berkaitan dengan manajemen sekolah, KBM untuk
guru, mengawasi kinerja bawahan. Strategi untuk
meningkatkan kinerja guru kepala sekolah melakukan
pembinaan guru melalui penerapan disiplin kerja,
penghargaan dengan guru yang berdedikasi tinggi,
sangsi untuk guru dengan kinerja jelek/tidak tertib,
menyediakan fasilitas penunjang KBM, yang dilakukan
kepala sekolah dalam rangka pembinaan kinerja guru
dengan mengarahkan segala kegiatan guru seperti
persiapan mengajar (RPP), KBM (pengelolaan kelas),
pendekatan
pembelajaran,evaluasi
pembelajaran,
sampai remidiasi. Kedisiplinan dalam hal waktu
mengajar dan dalam hal menyelesaikan tugas di SMA
Bina Nusantara dilakukan langkah sebelum kegiatan
belajar mengajar dimulai diadakan doa bersama, hal ini
memacu guru untuk datang sebelum jam pelajaran
dimulai sehingga tidak terlambat melaksanakan tugas,
cara kepala sekolah untuk meningkatkan standar
dengan meningkatkan disiplin. Meningkatkan sifat sifat
positif siswa. Disiplin selalu diterapkan di sekolah SMA
Bina Nusantara , agar peserta didik menjadi tertib, jika
ada yang melanggar akan mendapatkan sangsi sesuai
119
jenis pelanggarannya, kepala sekolah melakukan
pengendalian dan pengawasan kinerja guru dengan
melakukan diskusi bersama saat rapat guru, dipanggil
individual dan pengawasan di kelas, kepala sekolah
melakukan pemeriksaan daftar hadir guru setiap hari
kepsek
mengontrol
kehadiran
guru
dengan
menanyakan pada guru piket atau mengecek daftar
hadir guru, kepala sekolah dalam memberikan motivasi
terhadap guru melalui pembicaraan dalam rapat
maupun non formal, ucapan terima kasih pada guru
yang melaksanakan tugas dengan baik, penghargaan
apa yang diberikan oleh kepala sekolah kepada guru
yang berprestasi agar memotivasi guru untuk
meningkatkan kinerjanya.sehingga otomatis pekerjaan
kepala sekolah berkurang dalam menegur guru yang
kurang disiplin. Untuk membangun komitmen guru
untuk meningkatkan kinerja yaitu seorang guru harus
bisa melaksanakan kegiatan mengajar dengan kerja
ikhlas, kerja cerdas, kerja tuntas”.
Hasil Wawancara dengan responden Sukijan (Orang
Tua Siswa Vinna Aprilia Vistawan)
“Nama saya Sukijan, biasa orang memanggil saya
pak. Kijan, saya orang tua dari Vinna, yang saya tau
seorang wali dari siswa mempunyai peran serta aktif
dalam semua kegiatan sekolah yang dirasa baik bagi
anak atau siswa untuk meningkatkan kualitas
pendidikan anak, agar presasi anak saya meningkat
saya perlu mengawasi aktivitas anak saya, memonitor
perkembangan melalui hasil ulangan atau test yang
diadakan sekolah, biasanya kita bisa melihat dari hasil
raport dan juga bisa konsultasi dengan wali kelas
ataupun guru BK.
Dalam rangka kemajuan sekolah kepala sekolah di
SMA Bina Nusantara mempunyai kinerja yang baik
mulai dari melakukan beberapa program diantaranya
120
melakukan perencanaan kegiatan sekolah, pengawasan
semua kegiatan sekolah serta bertanggungjawab
terhadap bawahan seperti guru dan karyawan yang
sekiranya bekerja tidak sesuai kode etik keguruan dan
kependidikan”.
121
Lampiran 4
PANDUAN FGD
FGD adalah sebuah teknik pengumpulan data
dalam penelitian yang menggunakan pendekatan
kualitatif. Dilakukan pada sekelompok orang untuk
memberikan pendapat tentang suatu diskusi tertentu.
FGD dapat digunakan untuk mengetahui pendapat
masyarakat:
1. Mengembangkan
hipotesis
peneliti
untuk
ditindak lanjuti
2. Merangsang gagasan baru dan konsep-konsep
kreatif
3. Menemukan
potensi
untukmenanggulangi
masalah
4. Mengenali kesan terhadap suatu program
5. Mempelajari bagaimana masyarakat berbicara
tentang gejala yang terdapat dalam masyarakat
6. Menginteprestasikan hasil penelitiankualitatif
terdahulu
7. Melakaukan evaluasi
LANGKAH-LANGKAH
Memilih peserta
1. Tergantung pada tujuan studi.
2. Kriteria peserta disesuaikandengan kebutuhan
yang dikaitkan dengan permasalahan dan tujuan
penelitian.
3. Peserta harus mewakili kelompok-kelompok yang
berkaitan dengan tujuan.
Ukuran kelompok diskusi
1. 6 sampai 10 orang
2. Tidak terlalu banyak
berpartisipasi
122
agar
semua
dapat
3. Tidak terlalu sedikit sehingga gagal mendapatkan
pendapat umum
WAKTU
1. Pelaksanaan
perlu
menyesuaikan
dengan
kesibukan peserta
2. Tidak lebih dari 2 jam, waktu ideal sekitar 1 jam,
lebih dari itu konsentrasi menurun
PEDOMAN DISKUSI
1. Dikembangkan dari kerjasama antar peneliti
dalam tim, untuk mengarahkan pada pertanyaan
penelitian.
2. Pedoman pertanyaan dalam FGD biasanya hanya
berupa topik-topik utama, yang kemudian dapat
dikembangkan sendiri oleh moderator (dengan
memperhatikan tujuan penelitian) sesuai dengan
alur perkembangan diskusi.
3. Untuk menghindari arah diskusi yang semakin
melebar, selain topik-topik utama, dapat juga
dilengkapi dengan pertanyaan-pertanyaan untuk
membantu moderator mengingat hal-hal yang
diperlukan untuk mencapai tujuan diskusi,
Dua prinsip pedoman diskusi
1. Pertanyaan disusun dari umum ke khusus
2. Pertanyaan yang paling penting , ditempatkan
terlebih dahulu, yang kurang penting pada
bagian akhir.
PERTANYAAN
1. Jumlah pertanyaan sebaiknya tidak lebih dari 10
set, sebaiknya antara 5-10 set saja
123
2. Jenis pertanyaan : tidak terstruktur dan open
ended, yang memungkinkan peserta menjawab
berbagai dimensi.
3. Pertanyaan menggunakan kata tanya: apa, siapa,
dimana, kapan, bagaimana, dan mengapa
MODERATOR
1. Teknik/keahlian
2. Gunakan
berbagai
strategi
untuk
mengembangkan dinamika
3. Perhatikan tingkah laku dan sikap peserta
diskusi tetap berada pada alur yang mengarah
pada jawaban yang diinginkan
4. Kuasai keadaan bila ada gangguan baik dalam
kelompok maupun dari luar kelompok diskusi
5. Membuat transkrip hasil diskusi bersama
pengamat
PENGAMAT
1. Bertugas untuk mencatat
2. Mengatur alat perekam
3. Menyediakan tempat diskusi yang nyaman
4. Menyediakan konsumsi untuk peserta diskusi
5. Mengingatkan
moderator
jika
ada
yang
terlewatkan
6. Mengamati peserta terutama bahasa tubuh
7. Untuk kecepatan mencatat, membuat simbol
untuk bahasa tubuh peserta atau gangguan
8. Membuat transkrip beserta moderator.
PELAKSANAAN DISKUSI
1. Moderator mulai dengan
dengan peserta :
a. Ucapkan selamat datang
b. Berbicara dengan sopan
124
membuat
rapport
c. Perkenalkan diri sendiri dan pengamat, dan
meminta peserta memperkenalkan diri (minta
peserta melengkapi data yang dibutuhkan)
untuk dicatat. Ingat nama peserta, gunakan
nama mereka bila bertanya
d. Persilahkan bebas makan dan minum jika
disediakan
2. Diskusi
a. Kuasai topik diskusi dengan baik
b. Berikan penjelasan mengenai tujuan diskusi
dan ulasan singkat mengenai topik diskusi
c. Buat aturan diskusi
d. Mohon ijin merekam untuk kemudian teknis
pencatatan
e. Gulirkan pertanyaan dengan luwes
f. Selingi humor
g. Simpulkan hasil diskusi dan tanyakan pada
mereka apakah sudah sesuai dengan maksud
mereka
h. Ucapkan terimakasih
i. Jangan matikan alat perekam setelah diskusi,
seringkali masih ada pembicaraan penting
PENGAMAT DAN MODERATOR
1. Moderator dan pengamat harus peka tetapi bebas
dari kebingungan, ketegangan dan keterpaksaan
2. Berlatih sabar mendengarkan peserta tetapi cepat
kembali pada topik diskusi bila diskusi
melenceng
3. Kemampuan mengingat alur pertanyaan
4. Mampu mendengar sekaligus berpikir pada
waktu yang sama
5. Mampu mengatur waktu
125
ANALISIS DATA FGD
1. Lakukan transkrip keseluruhan diskusi, berarti
menyediakan catatan lengkap tentang diskusi
yang dilakukan
2. Analisis
isi
diskusi,
untuk
melihat
kecenderungan
pada
pola
(yang
muncul
berulang-ulang)
3. Tulis laporan setelah melakukan analisis isi
diskusi
126
Lampiran 5
HASIL FOCUS GROUP DISCUSSION
(FGD)
Judul /Tema
:
Strategi Kepala Sekolah Dalam
Meningkatkan Kinerja Guru di
SMA Bina Nusantara Semarang
Tempat
: Ruang Ad. Hoc, FE UNNES
Hari/Tanggal
: Selasa/3 Juni 2012
Nara Sumber
: Dr. Bambang Ismanto, M.Si
RINGKASAN HASIL FGD
Dalam meningkatkan kualitas belajar mengajar
peserta didik perlu adanya suatu kinerja yang baik,
kinerja merupakan penampilan kerja atau perilaku
kerja dari seseorang untuk mencapai hasil tertentu,
sedangkan yang dimaksud dengan kinerha guru adalah
perilaku atau unjuk kerja yang dilakukan oleh guru
dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik, adapun
pelaksanaan strategi tersebut dengan :
1. Learning organization (diskusi, briefing, MGMP, IHT,
Lesson Study
2. Guna peningkatan kinerja perlu adanya reward
system, bagi guru yang memiliki prestasi
3. Peningkatan partisipasi guru dalam perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi
127
4. Meningkatkan
komunikasi
hubungan
untuk
antar
pribadi
meningkatkan
(sering
kualitas
gunamenambahkan loyalitas
5. Memberikan arahan, dukungan, pengawasan dan
evaluasi
6. Mendorong guru untuk bekerja lebih inovatif dan
kreatif
Tujuan dari penilaian kinerja adalah untuk
menghasilkan kerja yang optimal dan juga dapat
meningkatkan kualitas dan kuantitas layanan.
Dalam meningkatkan kemampuan mengajar
perlu
diperhatikan
mengenai
kepribadian,
komunikasi, kedisiplinan, kesejahteraan, iklim kerja
yang kondusif, kebutuhan, umpan balik, reward,
bakat dan bahkan membutuhkan suatu motivasi.
Untuk
meningkatkan
kinerja
juga
perlu
adanya nilai-nilai kebersamaan (kasih sayang dan
perhatian), baik itu dari atasan terhadap bawahan,
bawahan
terhadap
atasan,
bawahan
dengan
bawahan lainnya. Dengan demikian akan terlihat
suasana yang begitu dekat antar warga sekolah.
Selain itu juga perlu adanya suatu kebebasan untuk
melakukan suatu kegiatan yang positif, agar bisa
merasa nyaman, betah, dan tentram berada di
lingkungan sekolah.
128
Lampiran 6 Foto kegiatan wawancara
129
Lampiran 7 Foto kegiatan FGD
130
131
Download