PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO PADA MATERI SEGITIGA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMPN 5 PRAYA TIMUR TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Eki Akta Sulias Wati, Ita Chairun Nissa, S.Pd,. M.Pd., Indira puteri kinasih M.Si Program Studi Pendidikan Matematika FPMIPA IKIP Mataram Jln. Pemuda 59 A Mataram [email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan model pembelajaran berbasis portofolio pada materi segitiga yang dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa SMP Negeri 5 Praya Timur Tahun Pelajaran 2013/2014. Model pembelajaran berbasis portofolio adalah model pembelajaran yang melatih peserta didik untuk bekerja sama serta berinteraksi dengan lingkungannya dalam menyelesaikan permasalahan yang diberikan. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang dilakukan di dalam kelas untuk memperbaiki proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas VII SMPN 5 Praya Timur pada materi pokok segitiga melalui penerapan model pembelajaran berbasis portofolio dalam proses belajar mengajar. Adapun pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif, penelitian ini dilakukan dalam dua siklus dengan jumlah siswa 34 orang yang dijadikan sebagai objek penelitian. Hasil penelitian menunjukkan aktivitas siswa pada siklus I sebesar 15,91 dengan kategori cukup aktif dan siklus II sebesar 18,68 dengan kategori aktif. Data penilaian penampilan siswa pada siklus I dengan rata-rata skor sebesar 13,80 dengan kategori cukup istimewa dan pada pada siklus II rata-rata skor penampilan siswa sebesar 16,93 dengan kategori istimewa. Data ketuntasan klasikal siklus I diperoleh sebesar 67,86 % dan siklus II sebesar 89,66% dan nilai rata-rata siklus I sebesar 59,43 dan siklus II sebesar 77,71. Jadi berdasarkan hasil data keseluruhan baik data aktivitas, data penilaian penampilan siswa maupun data hasil belajar siswa dapat disimpulkan bahwa penelitian tentang penerapan model pembelajaran berbasis portofolio pada materi segitiga dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas VII SMPN 5 Praya Timur Tahun Pelajaran 2013/2014. Kata Kunci : Model Pembelajaran Berbasis Portofolio, Aktivitas, Hasil Belajar. Latar Belakang Undang-Undang sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis, sehat dan bertanggungjawab. Untuk mewujudkan hal itu salah satu faktor yang harus ditempuh oleh seseorang adalah belajar, Belajar merupakan sebuah kegiatan untuk mencapai kepandaian atau ilmu. Disini usaha untuk mencapai kepandaian atau ilmu merupakan usaha manusia untuk memenuhi kebutuhannya mendapatkan ilmu atau kepandaian yang belum dipunyai sebelumnya. Sehingga dengan belajar itu manusia menjadi tahu, memahami, mengerti, dapat melaksanakan dan memiliki tentang sesuatu (Fudyartanto, dalam Baharuddin Nur, 2010 : 13). Keberhasilan seseorang dalam belajar tidak terlepas dari peran seorang guru, karena guru yang memberikan inspirasi dan motivasi besar pada diri peserta didik sebagai energi untuk belajar dan bergerak mengejar ketinggalan, menggapai kemajuan, meraih prestasi dalam hidupnya (Asmaya E, 2013:5). Keberhasilan seorang guru dalam mengajar tidak hanya di lihat dari penguasaan materi yang di ajarkan, tetapi juga dilihat dari metode atau model pembelajaran yang digunakan. Karena metode pembelajaran sangat berpengaruh dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa (Nurwahidah, 2013:1). Dari hasil observasi dan wawancara dengan guru matematika di SMP Negeri 5 Praya Timur di dapatkan beberapa permasalahan dalam pembelajaran matematika, diantaranya : sebagian siswa masih menganggap materi pelajaran matematika merupakan pelajaran yang relatif sulit, kurangnya antusias siswa dalam mengeluarkan pendapat, kurangnya interaksi antara siswa dengan guru serta siswa dengan siswa, tidak adanya tindak lanjut dari guru terkait dengan siswa yang tidak mengikuti tugas, seperti memberikan tugas khusus atau remedial sebagai pengganti nilai yang kosong, guru tidak pernah mendokumentasikan hasil tugas-tugas atau hasil ulangan harian siswa sebagai acuan guru untuk menilai perkembangan proses siswa selama mengikuti pelajaran. Berikut adalah rekapitulasi data tentang hasil belajar siswa kelas VII SMPN 5 Praya Timur semester ganjil Tabel 1 Rekapitulasi Data Perkembangan Hasil Belajar Siswa Kelas VII Semester Ganjil SMPN 5 Praya Timur Tahun Pelajaran 2013/2014 Nilai Keterangan No (orang) Tugas I Tugas Ulangan MID UAS II Harian Semester Banyak siswa yang 21 28 32 32 32 mengikuti 2. Banyak siswa yang 11 4 tidak mengikuti 3. Banyak siswa yang mendapat Nilai < 11 4 13 20 20 KKM 4. Banyak siswa yang mendapat nilai ≥ 21 28 19 12 12 KKM Sumber : arsip nilai Guru Matematika SMP Negeri 5 Praya Timur Tabel 2 Data hasil Ulangan Harian, MID Semester dan Ujian Akhir Semester Pelajaran Matematika Semester Ganjil Kelas VII SMP Negeri 5 Praya Timur Tahun Pelajaran 2013/2014. Nilai Keterangan Ulangan Harian MID Semester UAS KKM 60 Rata-rata 59,53 42,81 58,06 Ketuntasan Klaiskal 59,38% 37,5% 37,5% Sumber : arsip nilai Guru Matematika SMP Negeri 5 Praya Timur 1. Pada tabel 1 menunjukkan rekapitulasi data perkembangan hasil belajar siswa dimana terdiri dari, nilai tugas, ulangan harian, nilai MID semester, dan nilai semester sedangkan pada tabel 2 di atas, menunjukkan hasil MID semester siswa dimana nilai rata-rata 42,81 dan ketuntasan klasikan 37,5%. Dan nilai rata-rata UAS siswa 58,06 serta ketuntasan klasikalnya yang masih sangat rendah yaitu 37,5%. Salah satu model pembelajaran yang sesuai dengan permasalahan yang telah diuraikan di atas adalah model pembelajaran berbasis portofolio. Karena, model pembelajaran berbasis portofolio merupakan alternatif cara belajar siswa aktif (CBSA) dan cara mengajar guru aktif (CMGA) karena sebelum, selama dan sesudah proses belajar mengajar guru dan siswa dihadapakan pada sejumlah kegiatan. Aktivitas belajar siswa merupakan seluruh rangkaian kegiatan siswa selama penerapan model pembelajaran berbasis portofolio dalam proses pembelajaran matematika berlangsung. Hasil belajar merupakan nilai yang diperoleh siswa pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran berbasis selama mengikuti portofolio yang diantaranya terdapat: Ranah kognitif yaitu nilai yang diperoleh siswa setelah diberikan evaluasi, ranah afektif yang mencakup aktivitas siswa dilihat dari lembar observasi, dan ranah psikomotorik yaitu keterampilan siswa dalam presentasi kelompok yang terlihat pada lembar penilaian penampilan. Kajian Literatur Portofolio berasal dari bahasa inggris “portfolio” yang artinya dokumen atau suratsurat. Portofolio juga diartikan sebagai kumpulan kertas-kertas berharga dari suatu pekerjaan tertentu. Jadi, portofolio adalah suatu kumpulan pekerjaan siswa dengan maksud tertentu dan terpadu yang diseleksi menurut panduan-panduan yang ditentukan. Panduan-panduan ini beragam bergantung pada mata pelajaran dan tujuan penilaian portofolio (Fajar, 2009: 47). Portofolio juga dapat diartikan sebagai koleksi dokumen atau tugas-tugas yang diorganisasikan dan dipilih untuk mencapai tujuan dan sebagai bukti yang nyata dari seseorang yang memiliki perkembangan dalam bidang pengetahuan, disposisi, dan keterampilan (KBK SMU, 2001 dalam Fajar, 2009: 90). Menurut Budiono (2001:1 dalam Taniredja, dkk, 2012: 8) Model pembelajaran berbasis portofolio merupakan satu bentuk dari praktik belajar kewarganegaraan, yaitu suatu inovasi pembelajaran yang dirancang untuk membantu peserta didik untuk memahami teori secara mendalam melalui pengalaman belajar praktik empirik. Pembelajaran berbasis portofolio dapat juga dikatakan sebagai upaya mendekatkan siswa kepada objek yang dibahas. Pengajaran yang menjadikan materi pelajaran yang dibahas secara langsung dihadapkan kepada siswa atau siswa secara langsung mencari informasi tentang hal yang dibahas ke alam atau masyarakat sekitarnya (Fajar, 2009: 44). Adapun langkah-langkah model pembelajaran berbasis portofolio, sebagai berikut: a). mengidentifikasi masalah, b). memilih suatu masalah untuk dikaji, c). mengumpulkan informasi yang terkait dengan masalah yang akan dikaji, d). membuat portofolio, e). menyajikan portofolio, f). melakukan refleksi pengalaman belajar. Adapun keuntungan dan kelemahan dalam menggunakan model pembelajaran berbasis portofolio. Keuntungan diantaranya: 1). Dapat mengembangkan kecakapan dan keterampilan. Seperti keterampilan mengorganisir informasi dari beragam sumber belajar, memecahkan masalah dan mengemukakan pendapat. 2). Mendorong adanya kolaborasi (komunikasi dan hubungan) antara siswa dan anatara siswa dan guru. 3). Mendidik siswa memiliki kemampuan merefleksikan pengalaman belajarnya, sehingga siswa termotivasi untuk belajar lebih baik dari yang sudah mereka lakukan. Sedangkan kelemahan diantaranya: 1). Menggunakan waktu yang relative lama, 2). Memerlukan ketekunan, kesabaran, dan keterampilan guru, 3). Memerlukan adanya jaringan komunikasi yang erat antara siswa, guru, sekolah, keluarga, masyarakat dan lembaga/istansi pemerintah maupun swasta. Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas berasal dari istilah bahasa inggris Classroom Action Research, yang berarti penelitian yang dilakukan pada sebuah kelas untuk mengetahui akibat tindakan yang diterapkan pada suatu subyek penelitian di kelas tersebut (Trianto (2011: 13). Instrumen penelitian yang digunakan adalah: 1). lembar pengamatan (observasi), lebih bersifat terstruktur, yaitu sudah terdapat pedoman-pedoman terinci yang berisi langkah-langkah yang dilakukan sehingga pengamat tinggal melakukan check list atau menghitung berapa frekuensi yang telah dilakukan oleh subyek penelitian. Lembar pengamatan (observasi) yang digunakan dalam penelitian ini untuk mendapatkan data aktivitas siswa maupun aktivitas kinerja guru dalam pembelajaran. 2). lembar penilaian penampilan, merupakan sekumpulan hasil karya siswa atau dokumen terseleksi yang dipersiapkan untuk ditampilkan kepada umum. 3). tes evaluasi, Tes merupakan himpunan pertanyaan yang harus dijawab, harus ditanggapi, atau tugas yang harus dilakanakan oleh orang yang dites. Tes digunakan untuk mengukur sejauh mana seorang siswa telah menguasai pelajaran yang disampaikan terutama meliputi aspek pengetahuan dan keterampilan (Jihad, Haris, 2013 : 67). Hasil penelitian 1. Hasil penelitian siklus I a. Hasil observasi 1) Aktivitas Siswa Data aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung pada siklus I pertemuan pertama yang dilaksanakan pada tanggan 28 April 2014 dan pada pertemuan kedua yang telah dilaksanakan pada tanggal 30 April 2014, dapat dilihat pada table dibawah ini. Table Data hasil aktivitas siswa siklus I Pertemuan 1 2 Rata-rata skor aktivitas siswa 15,33 16,61 tiap pertemuan Rata-rata tiap siklus 15,97 kategori Cukup aktif 2) Aktivitas Guru Data aktivitas guru pada siklus I pertemuan pertama yang dilaksanakan pada tanggan 28 April 2014 dan pada pertemuan kedua yang telah dilaksanakan pada tanggal 30 april 2014 dapat dilihat pada table dibawah ini: Table Data hasil aktivitas guru siklus I Pertemuan 1 Aktivitas guru tiap pertemuan 23 Rata-rata aktivitas guru tiap siklus Kategori Grafik hasil aktivitas siswa 25 2 26 24,5 Aktif Grafik hasil aktivitas guru 28 27 20 26 15 pertemuan 1 25 Pertemuan 1 24 10 pertemuan 2 5 Pertemua 2 23 22 0 21 S I S II S I S II b. Hasil penilaian penampilan siswa Data hasil penampilan siswa di dapat dari hasil presentasi siswa selama proses pembelajaran pada siklus I pertemuan pertama yang dilaksanakan pada tanggan 28 April 2014 dan pada pertemuan kedua yang dilaksanakan pada tanggal 30 April 2014. Table Data hasil penilaian penampilan siswa pada siklus I Pertemuan 1 2 Total skor seluruh kelompok 73 108 Jumlah kelompok 6 7 Rata-rata skor 12,17 15,43 Rata-Rata Skor Tiap Siklus 13,8 Kategori Cukup Istimewa Grafik hasil penilaian penampilan siswa siklus I 20 15 10 Pertemuan 1 5 Pertemuan 2 0 Siklus I c. Hasil belajar Data hasil belajar siswa di dapat melalui hasil evaluasi yang dilaksanakan setiap akhir siklus pembelajaran. Evaluasi siklus I dilaksanakan pada tanggal 12 Mei 2014, dan dapat dilihat pada table dibawah ini: Tabel Data hasil evaluasi belajar siswa siklus I Jumlah seluruh siswa 34 Jumlah siswayang mengikuti tes 28 Jumlah siswa yang tuntas 19 Nilai tertinggi 70 Nilai terendah 40 Rata-rata 59,43 Persentase ketuntasan klasikal 67,86% Dari table di atas menunjukkan bahwa terdapat 19 orang siswa yang telah mencapai KKM dari 28 orang siswa yang mengikuti tes, dengan ketuntasan belajar siswa secara klasikal adalah 67,86% dan rata-rata 59,43, dimana ketuntasan klasikal ini diperoleh dari jumlah siswa yang mendapatkan nilai ≥ KKM dibagi dengan jumlah siswa yang mengikuti tes kemudian dikalikan dengan 100%. Maka indikator keberhasilan untuk hasil belajar siswa belum tercapai. Grafik hasil evaluasi siklus I Grafik Hasil Evaluasi SiklusI 80 Nilai 60 40 20 0 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 Nomor urut siswa 2. Hasil penelitian siklus II a. Hasil Observasi 1) Aktivitas siswa Data aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung pada siklus II pertemuan pertama yang dilaksanakan pada tanggan 14 Mei 2014 dan pada pertemuan kedua yang telah dilaksanakan pada tanggal 19 Mei 2014, dapat dilihat pada table dibawah ini. Table Data hasil aktivitas siswa siklus II pertemuan 1 2 Rata-rata skor aktivitas siswa 17,77 18,10 tiap pertemuan Rata-rata tiap siklus 17,94 kategori Aktif 2) Aktivitas guru Data aktivitas guru pada siklus II pertemuan pertama yang dilaksanakan pada tanggan 14 Meil 2014 dan pada pertemuan kedua yang telah dilaksanakan pada tanggal 19 Mei 2014 dapat dilihat pada table dibawah ini: Table Data hasil aktivitas guru siklus I pertemuan 1 2 Aktivitas guru tiap pertemuan 26 27 Rata-rata aktivitas guru tiap 26,5 siklus Kategori Sangat Aktif Grafik aktivitas siswa siklus II 25 Grafik aktivitas guru siklus II 28 27 20 26 15 pertemuan 1 25 Pertemuan 1 24 10 pertemuan 2 5 Pertemua 2 23 22 0 21 S I S II S I S II b. Hasil penilaian penampilan siswa Data hasil penampilan siswa pada siklus II pertemuan pertama yang dilaksanakan pada tanggan 14 Mei 2014 dan pada pertemuan kedua yang dilaksanakan pada tanggal 19 Mei 2014 dapat dilihat pada table dibawah ini: Table Data hasil penilaian penampilan siswa pada siklus II Pertemuan 1 2 Total skor seluruh kelompok 116 121 Jumlah kelompok 7 7 Rata-rata skor 16,57 16,71 Rata-Rata Skor Tiap Siklus 16,64 Kategori Istimewa Grafik hasil penilaian penampilan siswa siklus II 17,5 17 Pertemuan 1 16,5 Pertemuan 2 16 Siklus II c. Hasil Belajar Data hasil belajar siswa di dapat melalui hasil evaluasi yang dilaksanakan setiap akhir siklus pembelajaran. Evaluasi siklus II dilaksanakan pada tanggal 21 Mei 2014, dan dapat dilihat pada table dibawah ini: Tabel Data hasil evaluasi belajar siswa siklus I Jumlah seluruh siswa 34 Jumlah siswa yang mengikuti tes 29 Jumlah siswa yang tuntas 26 Nilai tertinggi 95,38 Nilai terendah 50,76 Rata-rata 77,71 Persentase ketuntasan klasikal 89,66% Dari table di atas menunjukkan bahwa terdapat 26 orang siswa yang telah mencapai KKM dari 29 orang yang mengikuti tes, dengan ketuntasan belajar siswa secara klasikal adalah 89,66% dan rata-rata 77,71, dimana ketuntasan klasikal ini diperoleh dari jumlah siswa yang mendapatkan nilai ≥ KKM dibagi dengan jumlah siswa yang mengikuti tes kemudian dikalikan dengan 100%. Artinya pada siklus II ini ketuntasan klasikal sudah mencapai standar ketuntasan yang dijadikan indicator pencapaian yaitu ≥ 85%. Grafik hasil evaluasi siklus II Grafik Hasil Evaluasi Siklus II 120 100 Nilai 80 60 40 20 0 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 Nomor urut siswa Pembahasan Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan sebagai upaya meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi segitiga dengan menerapkan model pembelajaran berbasis portofolio. Dalam penerapan model pembelajaran berbasis portofolio, mula-mula guru menyampaikan materi serta tujuan pembelajaran dan membagi siswa kedalam beberapa kelompok-kelompok kecil (4-5 orang siswa), kemudian guru membagikan lembar portofolio kepada masing-masing kelompok serta alat dan bahan yang dibutuhkan pada saat proses pembelajaran, masing-masing kelompok mengumpulkan informasi sesuai dengan masalah yang akan dikaji, setiap kelompok membuat portofolio kelas, setelah portofolio sudah selesai dibuat masing-masing kelompok menyajikan hasil portofolio mereka, dan melakukan refleksi pengalaman belajar. Hasil observasi pada siklus I dengan aktivitas belajar siswa berkategori cukup aktif dengan rata-rata skor aktivitas siswa sebesar 15,97 dan skor rata-rata aktivitas guru sebesar 24,5 dengan kategori Aktif. Sedangkan pada siklus II skor rata-rata aktivitas siswa dan guru mengalami peningkatan, Dimana rata-rata skor aktivitas siswa pada siklus II sebesar 17,94 dengan kategori aktif, dan rata-rata skor aktivitas guru pada siklus II yaitu 26,5 dengan kategori sangat aktif. Berdasarkan hasil evaluasi, pada siklus I diperoleh ketuntasan klasikal sebesar 67,86% dengan rata-rata 59,43, sedangkan pada siklus II diperoleh ketuntasan klasikal sebesar 89,66% dengan rata-rata 77,71. Hasil yang didapatkan pada siklus II ini meningkat jika dibandingkan dengan hasil evaluasi siklus I. Hal ini dapat dilihat dari grafik berikut: Grafik perbandingan hasil evaluasi siklus I dan siklus II 100 80 60 Nilai rata-rata 40 Ketuntasan Klasikal 20 0 Siklus I Siklus II Melihat hasil penelitian tersebut, berdasarkan pendapat (Fajar, 2009: 4). Bahwa model pembelajaran berbasis portofolio merupakan alternatif cara belajar siswa aktif (CBSA) dan cara mengajar guru aktif (CMGA) karena sebelum, selama dan sesudah proses belajar mengajar guru dan siswa dihadapakan pada sejumlah kegiatan. Jadi, dari hasil penelitian ini menunjukan bahwa penerapan model pembelajaran berbasis portofolio pada materi segitiga dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Peningkatan ini dapat dilihat dari hasil observasi, hasil penilaian penampilan siswa dan hasil evaluasi pada siklus I dan siklus II. Kesimpulan dan Saran Berdasarkan pembahasan dan hasil penelitian yang diperoleh dari siklus I sampai dengan siklus II, model pembelajarran berbasis portofolio dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas VII SMP Negeri 5 Praya Timur Tahun Pelajaran 2013/2014. Berdasarkan hasil akhir dari penelitian ini, maka peneliti memiliki beberapa saran sebagai berikut : 1. Diharapkan kepada guru-guru khususnya guru matematika SMPN 5 Praya Timur dapat menggunakan model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini pada materi yang sama maupun pada materi yang lain. 2. Model pembelajaran berbasis portofolio merupakan hal yang menarik untuk diteliti, oleh karena itu diharapkan kepada peneliti lain dapat menggali lebih dalam lagi tentang model pembelajaran berbasis portofolio ini. Referensi Arikunto, Suhardjono, dan Supardi. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT. Bumi Aksara. Asmaya, Endang. 20013. Model Belajar Guide Note Taking dikolaborasikan dengan Model Belajar Index Card Match Pada Materi Pokok Kubus dan Balok untuk Meningkatkan Minat dan Prestasi Belajar Siswa Kelas VIIIA SMPN 3 Gunung Sari Tahun Pelajaran 2012/2013. Skripsi Matematika tidak diterbitkan. Baharuddin. Wahyuni, Nur. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jogjakarta : Ar-Ruzz Media Fajar, Arnie. 2009. Portofolio dalam pelajaran IPS. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Offset. Hamalik, Oemar. 2010. Kurikulum dan Pembelajran. Jakarta : Bumi Aksara. Jihad, Asep. Haris, Abdul. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta : Multi Presindo. Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan, dan Implemenstasi pada kurikulum tingkat satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta : Kencana Prenada Media Group. Taniredja, Faridli, dan Harmianto. 2013. Model-Model Pembelajaran Inovatif dan Efektif. Bandung : Alfabeta. Trianto. 2011. Panduan Lengkap Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) Teori & Praktik. Jakarta : Prestasi Pustakaraya