penerapan model pembelajaran berbasis portofolio pada materi

advertisement
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO
PADA MATERI SEGITIGA UNTUK MENINGKATKAN
AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA
KELAS VII SMPN 5 PRAYA TIMUR
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
Eki Akta Sulias Wati, Ita Chairun Nissa, S.Pd,. M.Pd., Indira puteri kinasih M.Si
Program Studi Pendidikan Matematika FPMIPA IKIP Mataram
Jln. Pemuda 59 A Mataram
[email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan model pembelajaran berbasis portofolio pada
materi segitiga yang dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa SMP Negeri 5
Praya Timur Tahun Pelajaran 2013/2014. Model pembelajaran berbasis portofolio adalah
model pembelajaran yang melatih peserta didik untuk bekerja sama serta berinteraksi dengan
lingkungannya dalam menyelesaikan permasalahan yang diberikan. Penelitian ini merupakan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang
dilakukan di dalam kelas untuk memperbaiki proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan
untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas VII SMPN 5 Praya Timur pada
materi pokok segitiga melalui penerapan model pembelajaran berbasis portofolio dalam
proses belajar mengajar. Adapun pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif
dan pendekatan kuantitatif, penelitian ini dilakukan dalam dua siklus dengan jumlah siswa 34
orang yang dijadikan sebagai objek penelitian. Hasil penelitian menunjukkan aktivitas siswa
pada siklus I sebesar 15,91 dengan kategori cukup aktif dan siklus II sebesar 18,68 dengan
kategori aktif. Data penilaian penampilan siswa pada siklus I dengan rata-rata skor sebesar
13,80 dengan kategori cukup istimewa dan pada pada siklus II rata-rata skor penampilan
siswa sebesar 16,93 dengan kategori istimewa. Data ketuntasan klasikal siklus I diperoleh
sebesar 67,86 % dan siklus II sebesar 89,66% dan nilai rata-rata siklus I sebesar 59,43 dan
siklus II sebesar 77,71. Jadi berdasarkan hasil data keseluruhan baik data aktivitas, data
penilaian penampilan siswa maupun data hasil belajar siswa dapat disimpulkan bahwa
penelitian tentang penerapan model pembelajaran berbasis portofolio pada materi segitiga
dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas VII SMPN 5 Praya Timur Tahun
Pelajaran 2013/2014.
Kata Kunci : Model Pembelajaran Berbasis Portofolio, Aktivitas, Hasil Belajar.
Latar Belakang
Undang-Undang sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 bahwa pendidikan
nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu,
kreatif,
mandiri,
dan
menjadi
warga
negara
yang
demokratis,
sehat
dan
bertanggungjawab. Untuk mewujudkan hal itu salah satu faktor yang harus ditempuh oleh
seseorang adalah belajar, Belajar merupakan sebuah kegiatan untuk mencapai kepandaian
atau ilmu. Disini usaha untuk mencapai kepandaian atau ilmu merupakan usaha manusia
untuk memenuhi kebutuhannya mendapatkan ilmu atau kepandaian yang belum dipunyai
sebelumnya. Sehingga dengan belajar itu manusia menjadi tahu, memahami, mengerti,
dapat melaksanakan dan memiliki tentang sesuatu (Fudyartanto, dalam Baharuddin Nur,
2010 : 13).
Keberhasilan seseorang dalam belajar tidak terlepas dari peran seorang guru, karena
guru yang memberikan inspirasi dan motivasi besar pada diri peserta didik sebagai energi
untuk belajar dan bergerak mengejar ketinggalan, menggapai kemajuan, meraih prestasi
dalam hidupnya (Asmaya E, 2013:5). Keberhasilan seorang guru dalam mengajar tidak
hanya di lihat dari penguasaan materi yang di ajarkan, tetapi juga dilihat dari metode atau
model pembelajaran yang digunakan. Karena metode pembelajaran sangat berpengaruh
dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa (Nurwahidah, 2013:1).
Dari hasil observasi dan wawancara dengan guru matematika di SMP Negeri 5 Praya
Timur di dapatkan beberapa permasalahan dalam pembelajaran matematika, diantaranya :
sebagian siswa masih menganggap materi pelajaran matematika merupakan pelajaran
yang relatif sulit, kurangnya antusias siswa dalam mengeluarkan pendapat, kurangnya
interaksi antara siswa dengan guru serta siswa dengan siswa, tidak adanya tindak lanjut
dari guru terkait dengan siswa yang tidak mengikuti tugas, seperti memberikan tugas
khusus atau remedial sebagai pengganti nilai yang kosong, guru tidak pernah
mendokumentasikan hasil tugas-tugas atau hasil ulangan harian siswa sebagai acuan guru
untuk menilai perkembangan proses siswa selama mengikuti pelajaran. Berikut adalah
rekapitulasi data tentang hasil belajar siswa kelas VII SMPN 5 Praya Timur semester
ganjil
Tabel 1 Rekapitulasi Data Perkembangan Hasil Belajar Siswa Kelas VII Semester Ganjil SMPN
5 Praya Timur Tahun Pelajaran 2013/2014
Nilai
Keterangan
No
(orang)
Tugas I Tugas
Ulangan
MID
UAS
II
Harian
Semester
Banyak siswa yang
21
28
32
32
32
mengikuti
2.
Banyak siswa yang
11
4
tidak mengikuti
3.
Banyak siswa yang
mendapat Nilai <
11
4
13
20
20
KKM
4.
Banyak siswa yang
mendapat nilai ≥
21
28
19
12
12
KKM
Sumber : arsip nilai Guru Matematika SMP Negeri 5 Praya Timur
Tabel 2 Data hasil Ulangan Harian, MID Semester dan Ujian Akhir Semester Pelajaran
Matematika Semester Ganjil Kelas VII SMP Negeri 5 Praya
Timur Tahun Pelajaran
2013/2014.
Nilai
Keterangan
Ulangan Harian
MID Semester
UAS
KKM
60
Rata-rata
59,53
42,81
58,06
Ketuntasan Klaiskal
59,38%
37,5%
37,5%
Sumber : arsip nilai Guru Matematika SMP Negeri 5 Praya Timur
1.
Pada tabel 1 menunjukkan rekapitulasi data perkembangan hasil belajar siswa dimana
terdiri dari, nilai tugas, ulangan harian, nilai MID semester, dan nilai semester sedangkan pada
tabel 2 di atas, menunjukkan hasil MID semester siswa dimana nilai rata-rata 42,81 dan
ketuntasan klasikan 37,5%. Dan nilai rata-rata UAS siswa 58,06 serta ketuntasan
klasikalnya yang masih sangat rendah yaitu 37,5%.
Salah satu model pembelajaran yang sesuai dengan permasalahan yang telah
diuraikan di atas
adalah model pembelajaran berbasis portofolio. Karena, model
pembelajaran berbasis portofolio merupakan alternatif cara belajar siswa aktif (CBSA)
dan cara mengajar guru aktif (CMGA) karena sebelum, selama dan sesudah proses belajar
mengajar guru dan siswa dihadapakan pada sejumlah kegiatan. Aktivitas belajar siswa
merupakan seluruh rangkaian kegiatan siswa selama penerapan model pembelajaran
berbasis portofolio dalam proses pembelajaran matematika berlangsung.
Hasil belajar merupakan nilai yang diperoleh siswa
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran berbasis
selama mengikuti
portofolio
yang
diantaranya terdapat: Ranah kognitif yaitu nilai yang diperoleh siswa setelah diberikan
evaluasi, ranah afektif yang mencakup aktivitas siswa dilihat dari lembar observasi, dan
ranah psikomotorik yaitu keterampilan siswa dalam presentasi kelompok yang terlihat
pada lembar penilaian penampilan.
Kajian Literatur
Portofolio berasal dari bahasa inggris “portfolio” yang artinya dokumen atau suratsurat. Portofolio juga diartikan sebagai kumpulan kertas-kertas berharga dari suatu
pekerjaan tertentu. Jadi, portofolio adalah suatu kumpulan pekerjaan siswa dengan
maksud tertentu dan terpadu yang diseleksi menurut panduan-panduan yang ditentukan.
Panduan-panduan ini beragam bergantung pada mata pelajaran dan tujuan penilaian
portofolio (Fajar, 2009: 47). Portofolio juga dapat diartikan sebagai koleksi dokumen atau
tugas-tugas yang diorganisasikan dan dipilih untuk mencapai tujuan dan sebagai bukti
yang nyata dari seseorang yang memiliki perkembangan dalam bidang pengetahuan,
disposisi, dan keterampilan (KBK SMU, 2001 dalam Fajar, 2009: 90).
Menurut Budiono (2001:1 dalam Taniredja, dkk, 2012: 8) Model pembelajaran
berbasis portofolio merupakan satu bentuk dari praktik belajar kewarganegaraan, yaitu
suatu inovasi pembelajaran yang dirancang untuk membantu peserta didik untuk
memahami teori secara mendalam melalui pengalaman belajar praktik empirik.
Pembelajaran berbasis portofolio dapat juga dikatakan sebagai upaya mendekatkan siswa
kepada objek yang dibahas. Pengajaran yang menjadikan materi pelajaran yang dibahas
secara langsung dihadapkan kepada siswa atau siswa secara langsung mencari informasi
tentang hal yang dibahas ke alam atau masyarakat sekitarnya (Fajar, 2009: 44).
Adapun langkah-langkah model pembelajaran berbasis portofolio, sebagai berikut:
a). mengidentifikasi masalah, b). memilih suatu masalah untuk dikaji, c). mengumpulkan
informasi yang terkait dengan masalah yang akan dikaji, d). membuat portofolio, e).
menyajikan portofolio, f). melakukan refleksi pengalaman belajar.
Adapun keuntungan dan kelemahan dalam menggunakan model pembelajaran
berbasis portofolio. Keuntungan diantaranya: 1). Dapat mengembangkan kecakapan dan
keterampilan. Seperti keterampilan mengorganisir informasi dari beragam sumber belajar,
memecahkan masalah dan mengemukakan pendapat. 2). Mendorong adanya kolaborasi
(komunikasi dan hubungan) antara siswa dan anatara siswa dan guru. 3). Mendidik siswa
memiliki kemampuan merefleksikan pengalaman belajarnya, sehingga siswa termotivasi
untuk
belajar lebih baik dari yang sudah mereka lakukan. Sedangkan kelemahan
diantaranya: 1). Menggunakan waktu yang relative lama, 2). Memerlukan ketekunan,
kesabaran, dan keterampilan guru, 3). Memerlukan adanya jaringan komunikasi yang erat
antara siswa, guru, sekolah, keluarga, masyarakat dan lembaga/istansi pemerintah
maupun swasta.
Metode Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas berasal
dari istilah bahasa inggris Classroom Action Research, yang berarti penelitian yang
dilakukan pada sebuah kelas untuk mengetahui akibat tindakan yang diterapkan pada
suatu subyek penelitian di kelas tersebut (Trianto (2011: 13).
Instrumen penelitian yang digunakan adalah: 1). lembar pengamatan (observasi),
lebih bersifat terstruktur, yaitu sudah terdapat pedoman-pedoman terinci yang berisi
langkah-langkah yang dilakukan sehingga pengamat tinggal melakukan check list atau
menghitung berapa frekuensi yang telah dilakukan oleh subyek penelitian. Lembar
pengamatan (observasi) yang digunakan dalam penelitian ini untuk mendapatkan data
aktivitas siswa maupun aktivitas kinerja guru dalam pembelajaran. 2). lembar penilaian
penampilan, merupakan sekumpulan hasil karya siswa atau dokumen terseleksi
yang dipersiapkan untuk ditampilkan kepada umum. 3).
tes evaluasi, Tes merupakan
himpunan pertanyaan yang harus dijawab, harus ditanggapi, atau tugas yang harus
dilakanakan oleh orang yang dites. Tes digunakan untuk mengukur sejauh mana seorang
siswa telah menguasai pelajaran yang disampaikan terutama meliputi aspek pengetahuan
dan keterampilan (Jihad, Haris, 2013 : 67).
Hasil penelitian
1. Hasil penelitian siklus I
a. Hasil observasi
1) Aktivitas Siswa
Data aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung
pada siklus I pertemuan pertama yang dilaksanakan pada tanggan 28 April
2014 dan pada pertemuan kedua yang telah dilaksanakan pada tanggal 30
April 2014, dapat dilihat pada table dibawah ini.
Table Data hasil aktivitas siswa siklus I
Pertemuan
1
2
Rata-rata skor aktivitas siswa
15,33
16,61
tiap pertemuan
Rata-rata tiap siklus
15,97
kategori
Cukup aktif
2) Aktivitas Guru
Data aktivitas guru pada siklus I pertemuan pertama yang dilaksanakan
pada tanggan 28 April 2014 dan pada pertemuan kedua yang telah
dilaksanakan pada tanggal 30 april 2014 dapat dilihat pada table dibawah ini:
Table Data hasil aktivitas guru siklus I
Pertemuan
1
Aktivitas guru tiap pertemuan
23
Rata-rata aktivitas guru tiap
siklus
Kategori
Grafik hasil aktivitas siswa
25
2
26
24,5
Aktif
Grafik hasil aktivitas guru
28
27
20
26
15
pertemuan 1
25
Pertemuan 1
24
10
pertemuan 2
5
Pertemua 2
23
22
0
21
S I S II
S I S II
b. Hasil penilaian penampilan siswa
Data hasil penampilan siswa di dapat dari hasil presentasi siswa selama proses
pembelajaran pada siklus I pertemuan pertama yang dilaksanakan pada tanggan 28
April 2014 dan pada pertemuan kedua yang dilaksanakan pada tanggal 30 April
2014.
Table Data hasil penilaian penampilan siswa pada siklus I
Pertemuan
1
2
Total skor seluruh kelompok
73
108
Jumlah kelompok
6
7
Rata-rata skor
12,17
15,43
Rata-Rata Skor Tiap Siklus
13,8
Kategori
Cukup Istimewa
Grafik hasil penilaian penampilan siswa siklus I
20
15
10
Pertemuan 1
5
Pertemuan 2
0
Siklus I
c. Hasil belajar
Data hasil belajar siswa di dapat melalui hasil evaluasi yang dilaksanakan
setiap akhir siklus pembelajaran. Evaluasi siklus I dilaksanakan pada tanggal 12
Mei 2014, dan dapat dilihat pada table dibawah ini:
Tabel Data hasil evaluasi belajar siswa siklus I
Jumlah seluruh siswa
34
Jumlah siswayang mengikuti tes
28
Jumlah siswa yang tuntas
19
Nilai tertinggi
70
Nilai terendah
40
Rata-rata
59,43
Persentase ketuntasan klasikal
67,86%
Dari table di atas menunjukkan bahwa terdapat 19 orang siswa yang telah
mencapai KKM dari 28 orang siswa yang mengikuti tes, dengan ketuntasan
belajar siswa secara klasikal adalah 67,86% dan rata-rata 59,43, dimana
ketuntasan klasikal ini diperoleh dari jumlah siswa yang mendapatkan nilai ≥
KKM dibagi dengan jumlah siswa yang mengikuti tes kemudian dikalikan dengan
100%. Maka indikator keberhasilan untuk hasil belajar siswa belum tercapai.
Grafik hasil evaluasi siklus I
Grafik Hasil Evaluasi SiklusI
80
Nilai
60
40
20
0
1
3
5
7
9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35
Nomor urut siswa
2. Hasil penelitian siklus II
a. Hasil Observasi
1) Aktivitas siswa
Data aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung
pada siklus II pertemuan pertama yang dilaksanakan pada tanggan 14 Mei
2014 dan pada pertemuan kedua yang telah dilaksanakan pada tanggal 19 Mei
2014, dapat dilihat pada table dibawah ini.
Table Data hasil aktivitas siswa siklus II
pertemuan
1
2
Rata-rata skor aktivitas siswa
17,77
18,10
tiap pertemuan
Rata-rata tiap siklus
17,94
kategori
Aktif
2) Aktivitas guru
Data aktivitas guru pada siklus II pertemuan pertama yang dilaksanakan pada
tanggan 14 Meil 2014 dan pada pertemuan kedua yang telah dilaksanakan
pada tanggal 19 Mei 2014 dapat dilihat pada table dibawah ini:
Table Data hasil aktivitas guru siklus I
pertemuan
1
2
Aktivitas guru tiap pertemuan
26
27
Rata-rata aktivitas guru tiap
26,5
siklus
Kategori
Sangat Aktif
Grafik aktivitas siswa siklus II
25
Grafik aktivitas guru siklus II
28
27
20
26
15
pertemuan 1
25
Pertemuan 1
24
10
pertemuan 2
5
Pertemua 2
23
22
0
21
S I S II
S I S II
b. Hasil penilaian penampilan siswa
Data hasil penampilan siswa pada siklus II pertemuan pertama yang
dilaksanakan pada tanggan 14 Mei 2014 dan pada pertemuan kedua yang
dilaksanakan pada tanggal 19 Mei 2014 dapat dilihat pada table dibawah ini:
Table Data hasil penilaian penampilan siswa pada siklus II
Pertemuan
1
2
Total skor seluruh kelompok
116
121
Jumlah kelompok
7
7
Rata-rata skor
16,57
16,71
Rata-Rata Skor Tiap Siklus
16,64
Kategori
Istimewa
Grafik hasil penilaian penampilan siswa siklus II
17,5
17
Pertemuan 1
16,5
Pertemuan 2
16
Siklus II
c. Hasil Belajar
Data hasil belajar siswa di dapat melalui hasil evaluasi yang dilaksanakan
setiap akhir siklus pembelajaran. Evaluasi siklus II dilaksanakan pada tanggal 21
Mei 2014, dan dapat dilihat pada table dibawah ini:
Tabel Data hasil evaluasi belajar siswa siklus I
Jumlah seluruh siswa
34
Jumlah siswa yang mengikuti tes
29
Jumlah siswa yang tuntas
26
Nilai tertinggi
95,38
Nilai terendah
50,76
Rata-rata
77,71
Persentase ketuntasan klasikal
89,66%
Dari table di atas menunjukkan bahwa terdapat 26 orang siswa yang telah
mencapai KKM dari 29 orang yang mengikuti tes, dengan ketuntasan belajar
siswa secara klasikal adalah 89,66% dan rata-rata 77,71, dimana ketuntasan
klasikal ini diperoleh dari jumlah siswa yang mendapatkan nilai ≥ KKM dibagi
dengan jumlah siswa yang mengikuti tes kemudian dikalikan dengan 100%.
Artinya pada siklus II ini ketuntasan klasikal sudah mencapai standar ketuntasan
yang dijadikan indicator pencapaian yaitu ≥ 85%.
Grafik hasil evaluasi siklus II
Grafik Hasil Evaluasi Siklus II
120
100
Nilai
80
60
40
20
0
1
3
5
7
9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35
Nomor urut siswa
Pembahasan
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan sebagai upaya meningkatkan aktivitas dan
hasil belajar siswa pada materi segitiga dengan menerapkan model pembelajaran berbasis
portofolio. Dalam penerapan model pembelajaran berbasis portofolio, mula-mula guru
menyampaikan materi serta tujuan pembelajaran dan membagi siswa kedalam beberapa
kelompok-kelompok kecil (4-5 orang siswa), kemudian guru membagikan lembar
portofolio kepada masing-masing kelompok serta alat dan bahan yang dibutuhkan pada
saat proses pembelajaran, masing-masing kelompok mengumpulkan informasi sesuai
dengan masalah yang akan dikaji, setiap kelompok membuat portofolio kelas, setelah
portofolio sudah selesai dibuat masing-masing kelompok menyajikan hasil portofolio
mereka, dan melakukan refleksi pengalaman belajar.
Hasil observasi pada siklus I dengan aktivitas belajar siswa berkategori cukup aktif
dengan rata-rata skor aktivitas siswa sebesar 15,97 dan skor rata-rata aktivitas guru
sebesar 24,5 dengan kategori Aktif. Sedangkan pada siklus II skor rata-rata aktivitas
siswa dan guru mengalami peningkatan, Dimana rata-rata skor aktivitas siswa pada
siklus II sebesar 17,94 dengan kategori aktif, dan rata-rata skor aktivitas guru pada siklus
II yaitu 26,5 dengan kategori sangat aktif.
Berdasarkan hasil evaluasi, pada siklus I diperoleh ketuntasan klasikal sebesar
67,86% dengan rata-rata 59,43, sedangkan pada siklus II diperoleh ketuntasan klasikal
sebesar 89,66% dengan rata-rata 77,71. Hasil yang didapatkan pada siklus II ini
meningkat jika dibandingkan dengan hasil evaluasi siklus I. Hal ini dapat dilihat dari
grafik berikut:
Grafik perbandingan hasil evaluasi siklus I dan siklus II
100
80
60
Nilai rata-rata
40
Ketuntasan Klasikal
20
0
Siklus I
Siklus II
Melihat hasil penelitian tersebut, berdasarkan pendapat (Fajar, 2009: 4). Bahwa
model pembelajaran berbasis portofolio merupakan alternatif cara belajar siswa aktif
(CBSA) dan cara mengajar guru aktif (CMGA) karena sebelum, selama dan sesudah
proses belajar mengajar guru dan siswa dihadapakan pada sejumlah kegiatan.
Jadi, dari hasil penelitian ini menunjukan bahwa penerapan model pembelajaran
berbasis portofolio pada materi segitiga dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar
siswa. Peningkatan ini dapat dilihat dari hasil observasi, hasil penilaian penampilan
siswa dan hasil evaluasi pada siklus I dan siklus II.
Kesimpulan dan Saran
Berdasarkan pembahasan dan hasil penelitian yang diperoleh dari siklus I sampai
dengan siklus II, model pembelajarran berbasis portofolio dapat meningkatkan aktivitas
dan hasil belajar siswa kelas VII SMP Negeri 5 Praya Timur Tahun Pelajaran 2013/2014.
Berdasarkan hasil akhir dari penelitian ini, maka peneliti memiliki beberapa saran
sebagai berikut :
1. Diharapkan kepada guru-guru khususnya guru matematika SMPN 5 Praya Timur
dapat menggunakan model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini pada
materi yang sama maupun pada materi yang lain.
2. Model pembelajaran berbasis portofolio merupakan hal yang menarik untuk diteliti,
oleh karena itu diharapkan kepada peneliti lain dapat menggali lebih dalam lagi
tentang model pembelajaran berbasis portofolio ini.
Referensi
Arikunto, Suhardjono, dan Supardi. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT. Bumi
Aksara.
Asmaya, Endang. 20013. Model Belajar Guide Note Taking dikolaborasikan dengan
Model Belajar Index Card Match Pada Materi Pokok Kubus dan Balok untuk
Meningkatkan Minat dan Prestasi Belajar Siswa Kelas VIIIA SMPN 3 Gunung Sari
Tahun Pelajaran 2012/2013. Skripsi Matematika tidak diterbitkan.
Baharuddin. Wahyuni, Nur. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jogjakarta : Ar-Ruzz
Media
Fajar, Arnie. 2009. Portofolio dalam pelajaran IPS. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Offset.
Hamalik, Oemar. 2010. Kurikulum dan Pembelajran. Jakarta : Bumi Aksara.
Jihad, Asep. Haris, Abdul. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta : Multi Presindo.
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan,
dan Implemenstasi pada kurikulum tingkat satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta :
Kencana Prenada Media Group.
Taniredja, Faridli, dan Harmianto. 2013. Model-Model Pembelajaran Inovatif dan Efektif.
Bandung : Alfabeta.
Trianto. 2011. Panduan Lengkap Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research)
Teori & Praktik. Jakarta : Prestasi Pustakaraya
Download