UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FISIKA DAN AKTIVITAS SISWA MELALUI KREATIVITAS GURU DALAM PEMBELAJARAN PADA SISWAKELAS VIII SMPN 1 PRAYA TAHUN PELAJARA 2013/2014 Muhammad Abdul Kadir Jaelani, Syifa’ul Gummah, Samsun Hidayat Pendidikan Fisika [email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar dan aktivitas siswa kelas VIII di SMPN 1 Praya melalui kreativitas guru tahun pelajaran 2013/2014. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang terdiri dari rancangan penelitian sebanyak dua siklus hingga tercapainya peningkatan yang diinginkan pada indikator kerja.Pengambilan data prestasi belajar menggunakan tes evaluasi 30 butir soal pilihan ganda dan lembar observasi untuk menghitung aktivitas belajar siswa. Analisis data prestasi belajar menggunakan ketuntasan individu dan ketuntasan klasikal, sehingga didapatkan hasil rata-rata persentase aktivitas belajar siswa pada siklus I sebesar 2,5% dengan kategori cukup aktif dan untuk prestasi belajar siswa diperoleh ketuntasan klasikal sebesar 66,6% dengan kategori tidak tuntas sedangkan pada siklus II diperoleh rata-rata persentase aktivitas siswa sebesar 3,1% dengan kategori aktif dan untuk ketuntasan klasikal diperoleh sebesar 88,11% dan dikategorikan sudah tuntas. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pembelajaran melalui kreativitas guru dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas VIII SMPN 1 Praya tahun pelajaran 2013/2014. Kata Kunci : kreativitas, Prestasi Belajar dan Aktivitas Siswa. ABSTRACT This study is aimed at improving the physic study achivment and students activity through teachers creativity in teaching and learning of the VIII class at SMPN 1 Praya in academic year 2013/2014. This study was a class action research (CAR) which consist of two cycles, each cycle consist of four steps; planning, action, observation and reflection. The study used qualitative and quantitative approach. The subject of the study was the VIII class students at SMPN 1 Praya in academic year 2013/2014. The data gathred through the analysis of test result that consisted of 30 items of multiple choice and observation sheet in order tomeasure the students activity. After the computation, it found that average percentage of students activity in the first cycle was 2,5% which categorized into quite active and the student study achievement, it found that classical completeness was 66,6% which categorized into not complete. While in the second cycle, the average percentage of student activity was 3,1% which categorized into active and for the classical completeness 88,11% which categorized into complete. Finally, it can conclude the teachers creativity in teaching and learning can improve the physic study achievement and students activity of the VIII class at SMPN 1 Praya in academic year 2013/2014. Key Words: Teachers Creativity, Study Achievement, Student Activity. Pendahuluan Pada kenyataannya banyak siswa yang mampu menyajikan tingkat hafalan yang baik terhadap materi ajar yang diterimanya, namun mereka tidak memahaminya. Sebagian besar dari siswa tidak mampu menghubungkan anta ra yang mereka pelajari dengan bagaimana pengetahuan tersebut akan dipergunakan/dimanfaatkan. Siswa mengalami kesulitan untuk memahami konsep pembelajaran sebagaimana mereka biasa diajarkan yaitu dengan menggunakan suatu metode ceramah. Padahal siswa sangat membutuhkan pemahaman konsep-konsep yang berhubungan dengan tempat kerja dan masyarakat pada umumnya dimana mereka akan hidup dan bekerja. Pada penjelasan di atas, bahwa perlunya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dengan dukungan model pembelajaran, sehingga siswa memahami arti pentingnya interakasi dirinya dengan lingkungannya dengan seluruh potensi yang telah dimilikinya. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Suprijono (2009), bahwa melalui model pembelajaran guru dapat membantu siswa mendapatkan informasi, ide, keterampilan, cara berfikir, dan mengekspresikan ide yang dimilikinya.Seorang guru yang kreatif itu memiliki ciri tersendiri yang tidak dimiliki oleh guru lain. Guru kreatif memiliki pemikiran untuk terus meningkatkan kualitas pembelajaran, dimana tidak pernah terpikirkan oleh orang lain dan b iasanya guru kreatif itu dekat dengan siswa, fleksibel, menyenangkan, disiplin, berprinsip. Kreatifitas itu sebuah proses belajar yang panjang dan tiada henti, tidak pernah merasa berpuas diri dalam berkarya dan bekerja, tidak pernah memperhitungkan dan membandingkan apa yang telah diperbuat dan didapat. Hal ini bertolak belakang dengan apa yang terjadi di SMPN 1 Praya, informasi yang diperoleh dari hasil wawancara peneliti dengan guru fisika kelas VIII, penggunaan metode ceramah lebih sederhana dan simpel namun sering mengalami kesulitan dalam memahami materi yang diajarkan, siswa merasa pelajaran fisika adalah pelajaran yang sulit. Dari hal tersebut banyak dilakukan perubahan, baik dalam cara mengajar maupun dalam penggunaan berbagai model pembelajaran yang menarik dan kreatif. Menurut siswa kelas VIII, ada yang berpendapat bahwa guru mata pelajaran fisika menyampaikan materi pelajaran dengan baik sehingga mudah dipahami, namun sebagian siswa juga berpendapat bahwa guru mata pelajaran fisika terlalu monoton dalam menyampaikan pelajaran, sehingga siswa terkadang merasa jenuh di dalam proses belajar fisika yang secara tidak langsung hal ini dapat mengurangi motivasi maupun prestasi belajar siswa pada mata pelajaran fisika. Kajian Literatur Prestasi Belajar: merupakan hasil yang diperoleh setelah melalui suatu kegiatan belajar. Prestasi harus mencerminkan tingkatan-tingkatan siswa sejauh mana telah dapat dicapai tujuan yang ditetapkan di setiap bidang studi.Prestasi dapat digambarkan dengan suatu simbol yang menyatakan nilai, baik dalam bentuk huruf maupun angka, dimana unsur pertimbangan atau kebijaksanaan seorang pendidik tentang usaha dan tingkah laku atau aktivitas siswa tidak boleh diikutkan dalam penilain tersebut.Nilai prestasi harus mencerminkan tindakan-tindakan siswa, sejauh mana telah mencapai tujuan yang ingin dicapai pada setiap bidang studi.Prestasi belajar merupakan suatu gambaran dari penguasaan kemampuan para siswa sebagaimana telah ditetapkan dalam suatu pelajaran tertentu.Setiap usaha yang dilakukan dalam suatu kegiatan pembelajaran baik oleh guru sebagai pengajar, maupun oleh siswa sebagai pelajar bertujuan untuk mencapai prestasi yang setinggitingginya. Aktivitas Belajar Siswa: belajar adalah berbuat, berbuat untuk mengubah tingkah laku, jadi melakukan kegiatan. Tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas. Aktivitas siswa dalam pembelajaran mempunyai peranan yang sangat penting. Bahwa dalam pembelajaran sangat diperlukan adanya aktivitas, tanpa aktivitas pembelajaran itu tidak akan berlangsung dengan baik. Aktivitas dalam proses belajar mengajar merupakan rangkaian kegiatan yang meliputi keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran, bertanya hal yang belum jelas, mencatat, mendengar, berfikir, membaca, dan segala kegiatan yang dilakukan yang dapat menunjang prestasi belajar. Dalam pembelajaran perlu diperhatikan bagaimana keterlibatan siswa dalam pengorganisasian pengetahuan, apakah mereka aktif atau pasif. Banyak jenis aktivitas yang dapat dilakukan oleh siswa selama mengikuti pembelaja ran. Berkenaan dengan hal tersebut, Paul B. Dierich (dalam Sardiman, 2004) menggolongkan aktivitas siswa dalam pembelajaran antara lain sebagai berikut:a). Visual activities, yang termasuk di dalamnya misalnya, membaca, memperhatikan gambar, demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang lain. b). Oral activities, seperti: menyatakan, merumuskan, bertanya, dan memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, interupsi. c). Listening activities, sebagai contoh mendengarkan: uraian, percakapan, diskusi, musik, pidato. d). Writing activities, misalnya menulis cerita, karangan, laporan, angket, menyalin. e). Drawing activities, misalnya: menggambar, membuat grafik, peta, diagram. f). Motor activities, yang termasuk di dalamnya antara lain: melakukan percobaan, membuat konstruksi, model mereparasi, bermain, berkebun, beternak. g). Mental activities, sebagai contoh misalnya: menganggapi, mengingat, memecahkan soal, menganalisa, melihat hubungan, mengambil keputusan. h). Emotional activities, seperti misalnya: menaruh minat, merasa bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, dan gugup. Kreativitas merupakan suatu bidang kajian yang kompleks, yang menimbulkan berbagai perbedaan pandangan.Perbedaan definisi kreativitas yang dikemukakan oleh banyak ahli merupakan definisi yang saling melengkapi.Sudut pandang para ahli terhadap kreativitas menjadi dasar perbedaan dari definisi kreativitas. Menurut Munandar (2008) definisi kreativitas tergantung pada segi penekanannya, kreativitas dapat didefinisikan ke dalam empat jenis dimensi sebagai Four P’s Creativity, yaitu dimensi Person, Process, Press dan Product danuntuk memperjelaskeempat dimensi tersebut, dapat diuraikan sebagai berikut: a).Definisi kreativitas dalam dimensi Person, b). Definisi kreativitas dalam dimensi Proses, c).Definisi kreativitas dalam dimensi Press, d).Definisi kreativitas dalam dimensi Product Metode Penelitian Jenis Penelitian: Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian tindakan kelas (PTK) adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan, serta memperbaiki kondisi dimana praktik pembelajaran tesebut dilakukan (Depdiknas, 2005). Pendekatan Penelitian:Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dan kuantitatif.Pendekatan Kualitatif: Pendekatan kualitatif merupakan pendekatan penelitian yang dilakukan terhadap data yang berupa informasi, uraian dalam bentuk bahasa kemudian dikaitkan dengan data yang lainnya untuk mendapatkan penjelasan terhadap suatu kebenaran atau sebaliknya, sehingga memperoleh gambaran baru ataupun menguatkan suatu gambaran yang suda h ada (Subagyo, 2004). Data dalam pendekatan kualitatif digunakan untuk mendapatkan data tentang proses pembelajaran, pendekatan ini diperoleh dari hasil wawancara dan observasi. Pendekatan Kuantitatif: Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan penelitian yang diperoleh dari data dalam bentuk jumlah yang akan dituangkan untuk menerangkan suatu kejelasan dari angka-angka atau membandingkan dari beberapa gambaran sehingga memperoleh gambaran baru, kemudian dijelaskan kembali dalam bentuk kalimat atau uraian (Subagyo, 2004). Data dalam pendekatan kuantitatif digunakan untuk mendapatkan data berupa nilai, pendekatan ini diperoleh dari hasil evaluasi siswa. Hasil Penelitian Siklus I 70 60 50 40 30 20 10 0 66.66% Nilai Rata -Rata 25 13.58 Jumlah Siswa Yang Tuntas 8 Jumlah Siswa Yang Belum Tuntas Ketuntasan Klasikal Grafik 1. Data hasil belajar siklus I Siklus II 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 88.11% Nilai Rata -Rata 29 18,77 4 Jumlah Siswa Yang Tuntas Jumlah Siswa Yang Belum Tuntas Ketuntasan Klasikal Grafik 2. Data hasil belajar siklus II : 100 Presentase Ketuntasan 88.11% 90 80 70 66.66% 60 Siklus I 50 40 30 20 10 0 Siklus I Siklus II Grafik 3. Ketuntasan belajar siswa SMPN 1 Praya kelas VIII siklus I dan II : Pembahasan Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilakukan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas VIII SMPN 1 Praya pada mata pelajaran Fisika Tahun Pelajaran 2013/2014melalui kreativitas guru dalam pembelajaran..Data yang diperoleh berupa data kualitatif dan kuantitatif.Data kualitatif diperoleh dari hasil observasi yang dilakukan selama pelaksanaan tindakan, sedangkan data kuantitatif diperoleh dari hasil evaluasi pada setiap akhir siklus. Adapun rincian pelaksanaan dan hasil penelitian ini dapat diuraikan dalam bagian-bagian sebagai berikut: 1). Data Keterlaksanaan Pembelajaran 2). Data aktivitas belajar siswa Adapun perbaikan yang perlu dilakukan diantaranya adalah sebagai berikut: 1). Memotivasi siswa agar berusaha lebih giat untuk bisa mencapai informasi sendiri sesuai dengan materi pembelajaran, supanya pengetahuan siswa lebih luas tentang materi pembelajaran, 2). Gurulebih aktif membimbing dan mengarahkan siswa untuk lebih giat membaca supaya siswa menjadi lebih siap dalam proses pembelajaran, 3). Gurumengatur siswa dalam kelompok belajar secara heterogen supaya siswa menjadi terbiasa dan lebih aktif belajar baik dilingkungan sekolah maupun diluar sekolah. Presentase ketuntasan belajar yang ditunjukkan oleh grafik di atas antara siklus I dan siklus II yang dimana siklus I 66,66% dan siklus II 88,11% mengalami peningkatan. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh maka dapat disimpulkanbahwa pembelajaran melalui kreativitas guru dapat meningkatkan aktivitas siswa kelas VIII SMPN 1 Praya tahun pelajaran 2013/2014. Aktivitas belajar siswa pada siklus I sebesar 2,5 dan pada siklus II meningkat menjadi 3,1 dengan kategori sangat aktif dan Penerapan model pembelajaran melalui kreativitas guru dapat meningkatkan hasil belajar siswa SMPN1 Praya. Persentase hasil ketuntasan belajar siswa pada sklus I sebesar 66,66% dan meningkat pada siklus II menjadi 88,11% atau dikatakan tuntas secara klasikal. Refrensi Arikunto. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Depdiknas. 2005. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Jakarta: Dirjen Pendidikan Menengah. Munandar. 2008. Psikologi dan Organisasi. Jakarta: UI-Press. Hamalik. 2002. Pendekatan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetisi. Jakarta: Bumi Aksara.