1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi

advertisement
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Teori Umum
2.1.1 Komunikasi
Komunikasi
merupakan
suatu
interaksi
antar
pribadi,
antar
kelompok yang dilakukan baik secara verbal maupun non verbal,
langsung maupun tidak langsung. Komunikasi adalah proses di mana
suatu ide dialihkan dari sumber kepada satu penerima atau lebih,
dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka (Mulyana, 2006:
8).
Mengutip
dari
Harold
D.
Lasswel
(Ruslan, 2004: 100),
komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada
komunikan melalui media yang dapat menimbulkan efek tertentu.
Dari definisi di atas, kesimpulan bahwa komunikasi adalah proses
penyampaian informasi atau pesan yang bersinergi dengan menggunakan
media tertentu dengan maksud agar si komunikan mengerti pesan atau
informasi yang disampaikan pengirim.
Paradigma Laswell menyatakan (Ruslan, 2004: 100), Who, What, in
Which channel, to Whom, with What effect, (siapa, apa, melalui saluran
apa, kepada siapa, dengan efek apa). Menunjukkan bahwa komunikasi
7
8
meliputi lima unsur sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan itu, yakni
:
Gambar 2.1 Model Komunikasi Laswell
Sumber : (Ruslan, 2004: 100)
1. Komunikator
Komunikator dapat berupa individu yang sedang berbicara, menulis,
kelompok orang, organisasi komunikasi seperti surat kabar, radio,
televisi, film.
2. Pesan
Pesan adalah keseluruhan daripada apa yang disampaikan oleh
komunikator.
3. Media
Saluran komunikasi selalu menyampaikan pesan yang dapat diterima
melalui panca indera atau menggunakan media.
9
4. Komunikan
Komunikan atau penerima pesan terdapat 3 golongan yaitu :
a. Komunikasi personal
b. Komunikasi kelompok
c. Komunikasi massa
5. Efek
Adalah hasil dari suatu komunikasi yakni sikap dan tingkah laku
orang, sesuai atau tidak dengan yang kita inginkan.
6. Komunikator
Komunikator dapat berupa individu yang sedang berbicara, menulis,
kelompok orang, organisasi komunikasi seperti surat kabar, radio,
televisi, film.
7. Pesan
Pesan adalah keseluruhan daripada apa yang disampaikan oleh
komunikator.
8. Media
Saluran komunikasi selalu menyampaikan pesan yang dapat diterima
melalui panca indera atau menggunakan media.
10
9. Komunikan
Komunikan atau penerima pesan terdapat 3 golongan yaitu :
a. Komunikasi personal
komunikasi yang tertunjukan kepada sasaran yang tunggal seperti
tunggal pikiran.
b. Komunikasi kelompok
Komunikasi yang ditunjukan kepada kelompok tertentu
c. Komunikasi massa
Kommunikasi yang ditunjukan kepada massa atau komunikasi
yang menggunakan media masa.
10. Efek
Adalah hasil dari suatu komunikasi yakni sikap dan tingkah laku
orang, sesuai atau tidak dengan yang kita inginkan.
Melihat dari proses terjadinya komunikasi, dalam kaitannya dengan
penelitian ini Divisi Business Service menentukan tiap – tiap komponen apa yang
akan digunakan dalam mengkomunikasikan INDISchool ini. Jika komunikasi
berjalan dengan lancar dan sesuai yang diharapkan maka respon dari publik itu akan
menjadi bahan evaluasi. Dengan evaluasi tersebut dapat menghasilkan sesuatu yang
lebih baik untuk mengelola citra perusahaan dimata publik.
11
2.1.2 Citra
Citra mencerminkan pemikiran, emosi dan persepsi individu atas
apa yang mereka ketahui. Untuk itu, diperlukan peningkatan dan
pemasaran citra yang bukan sekedar bisa tampil elegan melainkan
mengupayakan agar nama dan reputasi perusahaan/produk serta persepsi
semakin positif.
Menurut Canton yang dikutip dalam buku metode penelitian
untuk Public Relations, Citra adalah kesan, perasaan, gambaran diri
publik terhadap perusahaan yang dengan sengaja diciptakan dari suatu
objek, orang atau organisasi (Ardianto, 2010: 99).
Bernstein dalam Gronroos yang dikutip dalam buku Metode
Penelitian
untuk
Public
Relations (Sutisna, 2003: 99), Image adalah
realitas, oleh karena itu, program pengembangan citra harus didasarkan pada
realitas. Jika citra tidak sesuai dengan realitas dan kinerja tidak baik, itu
adalah kesalahan dalam berkomunikasi. Jika citra sesuai dengan realitas dan
merefleksikan kinerja yang buruk, itu berarti kesalahan dalam mengelola
organisasi.
Dapat disimpulkan bahwa, citra
yaitu tampilan yang dilihat oleh
publik tentang sebuah organisasi maupun perusahaan. Dengan kinerja yang
baik dari suatu organisasi, maka citra mempunyai dampak pada persepsi
publik dari komunikasi dan operasi organisasi dalam berbagai hal.
12
2.1.2.1 Proses Pembentukan Citra
Menurut John Nimpoeno yang dikutip dalam buku penelitian
untuk Public Relations (Ardianto, 2010: 101), pembentukan citra
dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 2.2 Model Pembentukan Citra
Sumber : (Ardianto, 2010: 101)
Penjelasan :
1. Stimulus
:
kesan
lembaga
yang
diterima
dari
luar
untuk
membentuk persepsi.
2. Persepsi : hasil pengamatan terhadap unsur lingkungan yang
langsung dikaitkan dengan suatu pemahaman, pembentukan makna
pasa stimulus indrawi.
3. Kognisi
:
aspek
pengetahuan
kepercayaan, ide dan konsep.
yang
berhubungan
dengan
13
4. Motivasi : kecenderungan yang menetap untuk mencapai tujuantujuan tertentu, dan sedapat mungkin menjadi kondisi kepuasan
maksimal bagi individu setiap saat.
5. Sikap : hasil evaluasi negatif atau positif terhadap konsekuensikonsekuensi penggunaan suatu objek.
6. Tindakan :
akibat atau respon individu sebagai
organisme
terhadap rangsangan-rangsangan yang berasal dari dalam dirinya
maupun lingkungannya.
7. Respons/ tingkah laku : tindakan-tindakan seseorang sebagai
reaksi terhadap rangsangan atau stimulus.
Citra digambarkan melalui persepsi – kognisi – motivasi – sikap.
Stimulus yang diberikan kepada individu dapat diterima atau ditolak.
Stimulus dalam Divisi Business Service adalah seberapa banyak
informasi yang didapatkan atau peristiwa yang diterima atau dialami
publik dan semua itu akan membentuk persepsi mereka terhadap citra
perusahaan.
2.1.2.2 Jenis Citra
Ada beberapa jenis citra (image) yang dikenal di dunia aktivitas
hubungan masyarakat (Public Relations) (Jefkins, 2004: 20-23) :
1. Citra Bayangan (mirror image)
Bahwa citra di masyarakat ternyata terjadi perbedaan antara yang
diharapkan dengan kenyataan citra dilapangan, bisa terjadi justru
mencerminkan citra negatif.
14
2. Citra Kini (current image)
Merupakan kesan yang baik diperoleh dari orang lain tentang
perusahaan/organisasi
yang
berkaitan
dengan
produknya. Jika
pengalaman dan informasi yang diterima kurang baik sehingga
muncul kesalahpahaman yang menyebabkan citra kini yang
ditanggapi secara tidak adil atau bahkan kesan yang negatif
diperoleh.
3. Citra yang diinginkan (wish image)
Adalah suatu citra yang diinginkan oleh pihak manajemen,
supaya produk yang ditampilkan tersebut lebih dikenal (good
awareness), menyenangkan, dan diterima dengan kesan selalu
positif diberikan oleh publiknya atau masyarakat umum.
4. Citra perusahaan (corporate image)
Citra dari suatu
organisasi
secara
keseluruhan, jadi bukan
sekedar citra atas produk dan pelayanannya. Citra perusahaan ini
terbentuk
dari
banyak
hal,
tentang
sejarahnya,
kualitas,
keberhasilan dalam marketing dan hingga berkaitan dengan
tanggung jawab sosial sebagainya.
5. Citra Majemuk (multiple image)
Banyaknya jumlah pegawai, cabang, atau perwakilan dari sebuah
perusahaan dapat memunculkan suatu citra yang belum tentu
sama
dengan
citra
organisasi
secara
keseluruhan. Untuk
15
menghindari berbagai hal yang tidak diinginkan, variasi citra
harus ditegakkan seminimal mungkin dan citra perusahaan secara
keseluruhan harus ditegakkan.
6. Citra Penampilan (performance image)
Lebih ditunjukan kepada subyeknya, bagaimana kinerja atau
penampilan diri para profesional pada perusahaan bersangkutan.
Dari beberapa jenis citra yang ada, Divisi Business service melalui
INDISchool ingin terbentuknya citra yang diinginkan. Hal tersebut
dikarenakan PT Telkom sendiri sudah memiliki citra perusahaan, dengan
membuat suatu produk baru yakni INDISchool PT Telkom mengharapkan
dengan adanya produk tersebut masyarakat beranggapan bahwa perusahaan
memiliki kepedulian terhadap dunia pendidikan di Indonesia.
2.2 Teori Khusus
2.2.1 Strategi
Menurut Cultip dalam buku Effective Public Relations (Cutlip, 2007:
352), Strategi sebagai penentuan tujuan dan sasaran usaha jangka panjang,
dan adopsi upaya pelaksanaan dan alokasi sumber daya yang diperlukan
untuk memcapai tujuan organisasi.
Strategi adalah cara untuk mencapai tujuan – tujuan jangka panjang
dan merupakan tindakan yang menuntut keputusan manajemen puncak dan
sumber daya perusahaan yang banyak untuk merealisasikannya. Strategi juga
16
mempengaruhi kehidupan organisasi jangka panjang paling tidak selama 5
tahun, oleh karena itu sifat strategi berorientasi ke masa depan (David, 2004:
15).
Jadi dapat disimpulkan strategi adalah aktivitas yang dilakukan oleh
sebuah perusahaan atau seseorang dalam mencapai tujuan dan sasaran yang
diinginkan untuk memperoleh keunggulan selama berkompetisi di dalam
pasar agar lebih baik dari pada pesaingnya.
2.2.1.1 Strategi Public Relations
Mengacu pada pola strategi diatas, maka menurut Ahmad S.
Adnanputra, M.A., M.S., (Ruslan, 2010: 134) batasan pengertian
tentang Strategi Public Relations, ialah alternatif optimal yang dipilih
untuk ditempuh guna mencapai tujuan public relations dalam
kerangka suatu rencana public relations”.
Oleh karena itu dengan adanya strategi dari praktisi Public
Relations maka akan meunjukan peningkatan dari rencana kerja
sesuai dengan visi manajemen yang berlaku. Keterkaitan dengan
penelitian ini ialah Divisi Business Service melakukan strategi
Public Relations guna meningkatkan persepsi publik eksternal.
Strategi Public Relations (Kriyantono, 2008: 23-25) dapat dijabarkan
sebagai berikut :
17
1. Publications
Yakni
menyelenggarakan
publikasi
dan
menyebarluaskan
informasi melalui berbagai media tentang aktifitas perusahaan
yang pantas untuk diketahui oleh publik.
2. Event
Merancang event yang tujuan memperkenalkan produk dan
perusahaan, serta mendekatkan diri ke publik dan lebih jauh
lagi dapat mempengaruhi opini publik.
3. News
Menciptakan berita dan menyampaikan informasi kepada publik
melalui press release, newsletter, berita, buletin dan lain-lain.
4. Community Involvement
Mengadakan
kontak
sosial
dengan
kelompok
masyarakat
tertentu guna menjaga hubungan baik dengan pihak organisasi
dan lembaga yang diwakilinya. Public Relations harus membuat
program
yang
ditunjukkan
untuk
menciptakan
keterlibatan
komunitas dan masyarakat sekitarnya.
5. Inform or Image
Informasi
yang
diberikan
harus
menarik
perhatian
diharapkan memperoleh tanggapan berupa citra positif.
dan
18
6. Lobbying and Negotiating
Bertujuan mencapai kesepakatan atau memperoleh dukungan
dari
individu
atau
lembaga
yang
berpengaruh
dalam
kelangsungan bisnis perusahaan.
7. Social Responsibility
Memiliki
tanggung
jawab
sosial
dan
kepedulian
terhadap
masyarakat yang akan meningkatkan citra perusahan dimata
publik.
2.2.2 Special Event
Pengertian special events menurut kalangan pakar komunikasi
atau humas adalah suatu kegiatan Public Relations, yang cukup penting
dalam upaya memuaskan banyak orang untuk ikut serta dalam suatu
kesempatan memenuhi selera/kesenangan, serta upaya menarik perhatian
bagi publiknya (Ardianto, 2008: 104).
Menurut Yaverbaum mengemukakan bahwa ajang khusus adalah
media
publisitas
yang
efektif
karena
dapat
membantu
dalam
memasarkan perusahaan dan produk jasa kepada publik, sangat bersifat
promosi, serta mampu mendapatkan publisitas yang banyak dari pihak
media massa (Pudjiastuti, 2010: xvii).
Special
sasaran
events
baik
sangat
dalam
efektif dalam mempengaruhi pengunjung
aspek
kognitif
(awareness
dan
pengetahuan
pengunjung terhadap perusahaan, merek, atau produk), aspek afektif
19
(mengatasi kesalahpahaman dan prasangka serta mengasosiasikan merek
dengan suatu gaya hidup, kegiatan atau individu tertentu), maupun
aspek konatif (mempertahankan penerimaan masyarakat akan produk,
merek atau perusahaan) (Pudjiastuti, 2010: xxvi).
Dari definisi dapat disimpulkan bahwa humas mempunyai peran
serta dalam acara khusus untuk menarik simpati
sehingga mampu
menumbuhkan saling pengertian bagi kedua belah pihak. Pada akhirnya
pada kegiatan ini dapat menciptakan citra positif dari masyarakat atau
publik sebagai target sasarannya.
Events yang dikenal dalam aktivitas kehumasan. Misalnya :
1. Calendar of events, yaitu acara rutin yang dilaksanakan pada
hari, bulan, tahun tertentu secara periodik dan berulang-ulang
diselenggarakan sepanjang tahun kalender.
2. Momentum
events
yaitu
acara
yang
sifatnya
khusus
yang
dilaksanakan pada momen-momen tertentu diluar acara rutin
tersebut.
Adapun tujuan dari ajang khusus menurut Tom Duncan (Pudjiastuti, 2010:
vvx) yaitu :
1. Mempengaruhi khalayak sasaran;
2. Mengasosiasikan sebuah merek dengan suatu kegiatan, gaya hidup
atau individu tertentu;
3. Menjangkau target sasaran yang lebih luas;
20
4. Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap merek, produk atau
perusahaan;
5. Memublikasikan sebuah merek, produk atau perusahaan yang
nantinya akan meningkatkan pengetahuan khalayak.
Ajang khusus memungkinkan terjadinya komunikasi interaktif antara
penyelenggara dan konsumen atau khalayaknya. Komunikasi yang terjadi
sangat efektif untuk meyakinkan khalayak dibandingkan dengan bila
dikomunikasikan melalui media massa.
Khalayak yang hadir memang terbatas, tetapi ketika ajang khusus
mendapat liputan dari media massa, terpaannya bisa menjangkau target
penerima dalam jumlah yang banyak dan secara tidak langsung akan
menciptakan citra positif bagi penyelenggara.
2.2.3 Wish Image (citra yang diharapkan)
Menurut Jefkins (Ruslan, 2010: 77-79) menyatakan bahwa citra
keinginan adalah seperti apa yang inggin dicapai oleh manajemen terhadap
lembaga atau perusahaan atau produk yang ditampilkan tersebut lebih dikenal
(good awareness), menyenangkan dan dapat diterima dengan kesan yang
selalu positif diberikan (take and give) oleh publiknya atau masyarakat umum.
Wish image merupakan citra yang diharapkan oleh pihak manajemen.
Pihak perusahaan mempunyai strategi untuk melakukan kegiatan – kegiatan
dan upaya untuk selalu menjalin hubungan yang harmonis dengan publiknya.
Hal tersebut karena pihak perusahaan mengharapkan citra yang postif dimata
publiknya. Jadi kegiatan – kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan
21
diharapkan berperan dalam menciptakan citra positif seperti yang diharapkan
oleh pihak manajemen.
2.3
Penelitian terdahulu (state of the art)
2.3.1 Jurnal Nasional
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu Jurnal Nasional
1. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Agnes Datuela tahun 2013
dengan judul Strategi Public Relations PT Telkomsel Branch Manado
dalam mempertahankan citra perusahaan. Dijelaskan bahwa strategi
utama yang dilakukan dalam mempertahankan citra perusahaan dimata
masyarakat ialah dengan mengkoordinasi masalah yang ada dengan pihak
pusat (Jakarta) dan pihak area (Manado), karena divisi Public Relations
itu sendiri berada di pusat. Oleh karena itu dalam mempertahankan citra
perusahaan, Public Relations menggunakan 3 strategi yaitu pull strategi,
push strategi dan pass strategi. Pull strategi ialah straegi yang dilakukan
PR agar dapat kembali menarik perhatian publik yakni dengan melalui
iklan-iklan yang ada agar dapat menimbulkan kesadaran publik terhadap
perusahaan kembali. Sedangkan push strategi ialah strategi PR melalui
event-event dalam mendorong kembali publik mengenai citra perusahaan
yang telah rusak. Sedangka pass strategi ialah kekuatan untuk
mempengaruhi dan menciptakan opini publik yang positif melalui
kegiatan – kegiatan yang bersifat partisipasi seperti menjadi sponsorship,
juga melakukan kegiatan CSR. Strategi – strategi ini dilakukan untuk
22
mempengaruhi khalayak dan menciptakan kembali opini dan citra publik
yang positif.
Penelitian sebelumnya memiliki persamaan dengan penelitian ini dalam hal
perusahaan. Jenis perusahaan tergolong sama karena merupakan PT
Telkomsel sendiri dibawah naungan PT Telkom. PT Telkomsen Branch
Manado yang merupakan perusahaan daerah semua kegiatan atau strategi
yang digunakan dalam mengelola citra perusahaan harus berkoordinasi
dengan kantor pusat. Sama halnya dengan Divisi Business Service PT
Telkom yang merupakan unit kerja dari perusahaan yang mejalankan strategi
mengelola citra harus berkoordinasi dengan PR pusat. Hal ini dikarenakan
strategi yang akan dilakukan akan berimbas langsung dengan perusahaan.
Dari penelitian sebelumnya memiliki perbedaan dengan penelitian ini dalam
hal strategi yang digunakan merupakan bagian dari kegiatan yang sudah
berjalan dan memiliki target dalam pelaksanaannya oleh karena itu dalam
penelitian ini mengetahui strategi, hambatan dan solusi dalam mengelola citra
perusahaan sedangkan oleh peneliti sebelumnya hanya menganalisa strategi
yang harus dilakukan dalam mengelola citra perusahaan.
Sumber : Jurnal Acta Diurna. Vol 11 No. 1 hal. 1-15
Tabel 2.2 Penelitian terdahulu jurnal nasional
2. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Susetyarsi tahun 2012
dengan judul Membangun Brand Image Produk Melalui Promosi
Event Sponsorship dan Publisitas. Dijelaskan bahwa perusahaan untuk
membangun citra produk tidak lepas dari promosi yang dilakukannya.
23
Promosi yang dilakukannya biasanya tidak hanya satu macam tetapi
mengkombinasikan dari berbagai macam promosi seperti penggunaan
event sponsorship dengan publisitas. Cara ini banyak ditempuh
perusahaan untuk membangun brand image perusahaan. hal ini
dikarenakan banyak manfaat diperoleh dengan adanya event sponsorship
dan publisitas yang membangun bran image produk suatu perusahaan.
Event sponsorship bisa dilakukan dengan cara mensponsori berbagai
kegiatan sedangkan publisitas memanfaatkan media massa sekaligus
sebagai berita. Publisitas ini dapat dipercaya oleh masyarakat hal ini akan
sangat membangun bran image suatu produk maupun perusahaan yang
mengeluarkannya. Dengan demikian kedua promosi ini akan sangat
mendukung dalam membangun brand image suatu produk.
Penelitian sebelumnya memiliki persamaan dengan penelitian ini dalam hal
faktor meningkatkan citra sebuah produk antara lain dengan menggunakan
publisitas dan keikutsertaan dalam sebuah event dengan hal tersebut dapat
mempengaruhi khalayak dengan lebih cepat.
Dari penelitian sebelumnya memiliki perbedaan dengan penelitian ini dalam
hal penggunaan strategi untuk mengelola citra. Divisi Business Service
memiliki beberapa strategi yaitu berupa strategi dari Public Relations yaitu
berupa Publikasi, penyelenggaraan Event, pembuatan News dan image.
Penyelenggaraan event bukan berupa sponsorship melainkan sebagai
penyelenggara event itu sendiri dan tidak hanya berfokus untuk tahap
promosi saja melainkan untuk mengkomunikasi serta mengedukasi.
Sedangkan penelitian sebelumnya berfokus kepada bagaimana cara untuk
24
meningkatkan penjualan melalui upaya peningkatan citra merek.
Sumber : Jurnal STIE Semarang. Vol 4 No. 1 hal 1-8
2.3.2 Jurnal Internasional
Tabel 2.3 Penelitian Terdahulu Jurnal Internasional
3. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti Richard R. Dolphin
dengan judul a value creating strategy lebih membahas tentang citra
perusahaan. Dijelaskan bahwa reputasi didefinisikan sebagai pengantar
pendapat atau sebagai interaksi antara publik langsung maupun tidak.
Reputasi yang diberikan kepada perusahaan dari publiknya dan dibentuk
atas dasar pengalaman langsung maupun tidak dari publiknya. Perusahaan
dan publiknya tidak selalu melihat masalah atau melakukan tindakan
yang sama. Sebuah perusahaan/organisasi selalu menganggap reputasi
atau citranya baik sedangkan belum tentu publik mengangapnya sama.
Penelitian ini menunjukan bahwa reputasi positif tidak selalu memberikan
citra yang baik bagi perusahaan, karena citra dapat dibentuk melalui opini
publik.
Penelitian sebelumnya memiliki persamaan dalam hal bagaimana opini
publik dapat mempengaruhi citra perusahaan. Walaupun perusahaan tersebut
sudah memiliki reputasi yang besar, jika tidak memperhatikan publiknya
maka reputasi bisa menurun sehingga kepercayaan publik terhadap
perusahaan juga menurun.
25
Dari
penelitian
meningkatkan
sebelumnya
reputasi
memiliki
perusahaan.
perbedaan
penelitian
mengenai
sebelumnya
cara
lebih
menggunakan komunikasi yang mendalam dengan stakeholder, dikarenakan
mereka mempunyai peran penting demi kemajuan perusahaan. Sedangkan
dalam penelitian ini peningkatan citra dilakukan dengan membuat program
yang berkonsentrasi dengan publiknya serta menggunakan media massa
untuk perluasan komunikasi.
Sumber : Corporate Governance journal Vol.4 No 3 Page 77-92
Tabel 2.4 Tabel Penelitian Terdahulu Jurnal Internasional
4. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Richard R. Dolphin dan
Ying Fan dengan judul Is corporate communications a strategic
functions ? hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa strategi public
relations bisa dengan dampak meluas. Ketika membentuk strategi harus
dipertimbangkan sesuai dengan visi, misi perusahaan dan khalayak
utamanya. Strategi utama yang dilakukan yaitu komunikasi untuk setiap
organisasi. Dengan komunikasi yang baik, internal maupun eksternal.
Oleh karena itu departemen komunikasi atau yang sekarang bisa disebut
dengan public relations.Hubungan masyarakat (PR) menjadi fungsi yang
penting dalam organisasi dalam berbisnis. Public relations mempunyai
peran penting dalam komunikasi perusahaan, baik ke dalam mapun ke
luar struktur organisasi dan mengatasi masalah dengan merumuskan
strategi perusahaan untuk dikomunikasikan kepada publiknya.
26
Penelitian sebelumnya memiliki persamaan dengan penelitian ini dalam hal
pern dari strategi Public relations yang dilaksanakan. Jika seorang public
relations merumuskan atau merencanakan sebuah strategi maka komunikasi
adalah yang utama. Seperti halnya Divisi Business Service menggunakan
strategi public relations dengan mengacu kepada visi, misi perusahaan dan
publiknya. Pengaruh komunikasi yang baik akan berdampak baik dengan
perusahaan.
Dari penelitian sebelumnya memiliki perbedaan dengan penelitian ini dalam
hal penggunaan strategi. Penelitian sebelumnya berfokus kepada bagaimana
komunikasi organisasi yang baik akan berdampak pada perusahaan.
penelitian ini menggunakan strategi komunikasi yang didukung dengan
strategi public relations seperti melalui event untuk mendapatkan respon
positif dari publiknya.
Sumber : Management Decision journal Vol. 38 No 2 hal. 99-106
Tabel 2.5 Penelitian Terdahulu Jurnal Internasional
5. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Anne Hede dan Pamm
Kellet dengan judul penelitian Marketing Communications for Special
Events. Analysing managerial practice, consumer perceptions and
preferences. Dalam pelaksanaan special event, strategi komunikasi
pemasaran pusatkan untuk menyampaikan pesan secara konsisten tentang
tujuan dari sebuah perusahaan melaksanakan event tersebut pendekatan
tersebut sama dengan penerapan strategi IMC. Selanjutnya dengan
menggunakan world-of-mouth, walaupun kurang dihargai oleh sebagian
27
organisasi. Special event digabungkan dengan informasi yang didapatkan
dari kelompok fokus akan lebih cepat efektif. Yang terakhir penggunaan
media sosial mungkin terbukti efektif untuk penyebaran komunikasi
pemasaran tentang special event yang akan dilaksanakan.
Dalam penelitian sebelumnya memiliki persamaan dengan penelitian ini
dalam hal bagaimana cara mengkomunikasikan event agar lebih efektif dalam
pelaksanaanya. Divisi Business Service menggunakan media sosial karena
jangkauannya sangat luas dan cepat.
Dari penelitian sebelumnya memiliki perbedaan dalam hal fokus utama
dalam sebelum melaksanakan event yang akan dibuat. Dalam penelitian
melihat bagaimana cara efektif untuk publik menghadiri event, sedangkan
penelitian ini hanya berfokus pada strategi mengelola citra menggunakan
event.
Sumber : European Journal of Marketing Vol. 45 No. 6 Hal.987-1004
2.4
Asumsi
Bahwa Strategi mengelola citra perusahaan yang dilakukan oleh
Divisi Business Service untuk produk INDISchool ini menggunakan event
dalam mempromosi dan mengkomunikasikannya. Event yang dilaksanakan
memiliki beberapa kendala oleh karena itu diperlukan solusi untuk mengatasi
hambatan yang ada.
28
2.5
Kerangka Teori
Teori Umum
Teori Khusus
1. Komunikasi
1. Strategi Public
Relations
a. Komunikasi massa
2. Special event
2. Citra
a. Pembentukan citra
b. Jenis citra
Citra yang diinginkan
Tabel 2.6 Kerangka Teori
29
2.6
Kerangka Pikir
Komunikasi
Citra
Unsur komunikasi
Pembentukan citra
Strategi Public Relations
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Wish Image
Tabel 2.7 Kerangka Pikir
Publikasi
Event
News
Community Involvement
inform or image
Lobbying
Social Responsibility.
Special Event
Download