ARSITEKTUR TRADISIONAL TANA TORAJA Tana Toraja memiliki arsitektur tradisonal berupa rumah adat Tongkonan yang berada di desa Kete Kesu.Tongkonan berasal dari kata Tongkon yang artinya duduk.Desa Kete Kesu merupakan desa tertua di Toraja yang berumur 700 tahun lebih.Unesco menetapkan Bori Parinding tempat melakukan upacara adat pemakaman yang terdapat di Tana Toraja sebagai warisan budaya dunia.Ciri utama rumah adat Toraja adalah tanduk kerbau yang terdpat di depan Tongkonan. Kepercayaan : Aluk Todolo –agama leleuhur/agama purba Yang dibawa pada Dinasti 9 Tangdilino Dinasti Tomanurung adalah yang memperkenalkan system kerajaan, pelapisan social masyarakat di Tana Toraja. Jenis rumah Tongkonan ada 3 yaitu: Tongkonan Layuk untuk Raja Tongkonan Pekamberan untuk rumah adat Tongkonan Batu Ariri untuk rakyat/ keluarga Ragam Hias Tana Toraja yaitu: Kabongo adalah kepala kerbau belang hitam putih Katik adalah ornament kepala ayam jantan yang merupakan symbol norma dan adat yang harus dipatuhi Rumah adat tongkonan menghadap kearah utara sedangkan alang atau lumbung menghadap ke selatan.Maka sering disebut sebagai sepasang sejoli. Bagian –bagian Tongkonan yaitu: