JAWA TIMUR: MENUJU PEREKONOMIAN YANG KIAN INKLUSIF DAN KOMPETITIF Jim Brumby PREM Sector Manager & Lead Economist The World Bank Musrenbang Provinsi Jawa Timur Surabaya 9 April 2013 TINJAUAN PEREKONOMIAN INDONESIA DALAM KONTEKS PERSPEKTIF GLOBAL Selama beberapa tahun terakhir, perekonomian Indonesia tumbuh dengan laju yang relatif stabil namun tekanan-tekanan dibidang kebijakan dan perekonomian domestik terus meningkat tajam Pertumbuhan PDB sepanjang tahun 2012 berada di tingkat 6,2 persen dengan proyeksi pertumbuhan tahun 2013 masih akan berada pada tingkat yang sama Tekanan-tekanan tersebut bersumber dari ketidakpastian ekonomi global, pertumbuhan investasi yang menurun, tren pada neraca eksternal, beban subsidi energi yang terusmenerus, dan melambatnya laju pemberantasan kemiskinan Risiko yang lebih besar bagi pertumbuhan untuk periode terdekat ini bisa jadi datang dari penanaman modal dalam negeri. Pertumbuhan belanja investasi terus melambat, terutama pada bidang sumber daya intensif modal. Sejumlah tantangan yang masih akan dihadapi Indonesia selama 25 tahun kedepan Jangka Pendek Menengah •Mempertahankan tingkat pertumbuhan yang tinggi ditengah ketidakpastian Jangka Menengah •Meningkatkan kualitas pertumbuhan dan beralih kepada pertumbuhan yang lebih inklusif, berkelanjutan, dan didorong oleh modal tenaga kerja Jangka Panjang •Memposisikan negara ini agar terhindar dari ‘jebakan negara kelas menengah’ Pengalaman negara yang memiliki pertumbuhan ekonomi tinggi menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi pada masa lalu tidak menjamin pertumbuhan ekonomi di masadepan (seperti yang dialami Brazil dan India) EAST JAVA ALSO FACES A NUMBER OF SIMILAR CHALLENGES PEREKONOMIAN JAWA TIMUR HAMPIR SETARA DENGAN DUAPERTIGA PEREKONOMIAN VIETNAM Vietnam 6.48% Papua New Lao PDR Cambodia Guinea 0.36% 0.54% 0.82% Philippines 13.03% TimorLeste 0.05% Indonesia minus East Java 24.29% East Java 4.18% Malaysia 15.07% Singapore 16.92% Share of GDP in ASEAN economy (WDI, 2011) Thailand 18.26% PENDUDUK JAWA TIMUR LEBIH BESAR DARIPADA MALAYSIA DAN ANGKATAN KERJANYA LEBIH BESAR DARIPADA GABUNGAN BRUNEI, TIMOR LESTE, SINGAPORE, DAN LAOS 250.00 200.00 70.0% 58.8% 57.0% 58.3% 56.4% 51.8% 51.1% 48.9% 60.0% 50.0% 42.1% 41.5% 150.00 55.3% 35.1% 30.5% 40.0% 30.0% 100.00 20.0% 50.00 10.0% 0.0% - Population (million) Labor force (million) Labor Force (%) RATIO PEREMPUAN TERHADAP TOTAL PEKERJA MENGALAMI PENINGKATAN DALAM BERBAGAI SEKTOR KECUALI DALAM BIDANG KEUANGANDAN JASA. SECARA RATA-RATA RATIONYA MENINGKAT SEBESAR DUAPERSEN DARI TAHUN 2007 KE 2011 Menuju pembangunan manusia dalam jenjang yang lebih tinggi Melanjutkan upaya memperkecil kesenjangan IPM Jawa Timur dengan IPM Nasional serta mengurangi variasi IPM antar kabupaten/kota Mempertahankan angka Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur mengalami peningkatan dari 5 persen tahun 2009 menjadi 7.2 dan 7.3 persen tahun 2011 dan 2012. Meskipun demikian, ketidakpastian global perlu diperhatikan sebagai tantangan yang harus dihadapi dalam jangka pendek. Meningkatkan Iklim Investasi Jawa Timur merupakan salah satu tujuan investasi utama di Indonesia (Menerima penghargaan pelayanan publik terbaik dari Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negera). Namun, secara global, Jawa Timur masih perlu meningkatkan daya saingnya. Dari sisi daya saing, Surabaya, sebagai ibukota Provinsi dan kota terbesar di Jawa Timur, secara global masih menempati urutan ke 110 dari 120 kota di Dunia. (Global City Competitiveness Index) Selain itu, dari sisi biaya yang dikeluarkan dan jumlah prosedur yang harus dilalui untuk memulai bisnis masih perlu diperbaiki Meningkatkan Pertumbuhan Ekspor melalui diversifikasi Analisis dekomposisi atas pertumbuhan ekspor antara tahun 1998 – 2009 menunjukkan bahwa pertumbuhan eksport di Jawa Timur sebagian besar masih bersumber dari produk yang sama (homogen), sementara kontribusi ekspor dari produk yang baru masih sangat kecil (hanya 0,26%) MENINGKATKANKUALITAS BELANJAPEMERINTAH DAN MEMPERKUAT DAYA SAING LOKAL DAPAT MEMBANTU BERBAGAITANTANGANDIATAS BELANJA PUBLIK Meningkatkan efisiensi belanja pada sektor pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur Memperbaiki alokasi belanja dan meningkatkan belanja pada sektor infrastruktur INVESTASI Berupaya menjawab tantangan belanja publik sektor infrastruktur dengan cara meningkatkan proporsi, kualitas, dan efisiensinya Melaningkatkan investasi swasta dengan memperbaiki aspek kebijakan dan peraturan daerah PERDAGANGAN INTERNASIONAL Meningkatkan daya saing produk ekspor Mencari berbagai kemungkinan diversifikasi produk baru dengan mengundang investor dan perusahaan yang memproduksi produk baru PESAN UTAMA Perekonomian Jawa Timur menunjukan kinerja yang baik selama beberapa terakhir sebagaimana diindikasikan oleh pertumbuhan ekonomi yang stabil dan perbaikan indikator sosial Daya saing Jawa Timur masih merupakan salah satu yang terbaik di dalam negeri dalam hal investasi dan ekspor. Namun demikian masih harus mengatasi berbagai tantangan untuk bisa bersaing secara global. Dengan kebijakan dan alokasi anggaran yang tepat untuk memperbaiki keefektifan belanja publik, peningkatan iklim investasi dan perbaikan daya saing perdangangan, Jawa Timur dapat memiliki pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi bersamaan dengan penyediaan pelayanan publik yang berkualitas TERIMA KASIH