b. Indikator Kesejahteraan Masyarakat Indikasi peningkatan kesejahteraan masyarakat sebagai barometer keberhasilan dapat dilihat dari kualitas Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau Human Development Indeks (HDI), yang meliputi angka harapan hidup, angka melek huruf, rata-rata lama sekolah dan rata-rata pengeluaran riil per kapita. IPM mengukur pencapaian rata-rata sebuah negara dalam 3 dimensi dasar pembangunan manusia: 1) Hidup yang sehat dan panjang umur yang diukur dengan harapan hidup saat kelahiran. 2) Pengetahuan yang diukur dengan angka tingkat baca tulis pada orang dewasa (bobotnya dua per tiga) dan kombinasi pendidikan dasar , menengah , atas gross enrollment ratio (bobot satu per tiga). 3) standard kehidupan yang layak diukur dengan logaritma natural dari produk domestik bruto per kapita dalam paritasi daya beli. Menurut UNDP, hasil IPM berkisar antara 0 sampai dengan 100. Berdasarkan IPM, maka suatu wilayah dapat dimasukkan ke dalam beberapa kategori/kelas pembangunan manusia (skala internasional). Daerah dengan nilai IPM kurang dari 50 termasuk kelas pembangunan manusianya rendah. Daerah dengan nilai IPM 50-65,99 termasuk kelas pembangunan manusia menengah ke bawah. Daerah dengan nilai IPM 66-80 termasuk kelas pembangunan manusian menengah ke atas. Daerah dengan nilai IPM di atas 80 termasuk kelas pembangunan manusia tinggi. Adapun Nilai IPM dan perkembangannya Temanggung adalah sebagaimana berikut: di Kabupaten Tabel II.19. Perkembangan IPM Kabupaten Temanggung No Variabel IPM 2007 2008 2009 2010 2011 Indeks Pembangunan Manusia 73.08 73.43 71,8 74,11 74,47 1. Angka Harapan Hidup (AHH)/Th 72,16 72.32 72,43 72,54 72,66 2. Angka Melek Huruf (%) 95.93 95,93 95,94 95,94 95,96 3. Rata-rata lama sekolah (th) 6,70 6,70 6,86 7,01 7,09 RKPD Kabupaten Temangung Tahun 2014 -- Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 II - 21 4. Pengeluaran riil per kapita (Rp) 627,370 630,820 633,900 635,010 638,120 Sumber : Buku ASPM Kabupaten TemanggungTahun 2012 Pencapaian Nilai IPM Kabupaten Temanggung tahun 2011 sebesar 74,47 sehingga Kabupaten Temanggung masuk menjadi kategori/kelas pembangunan manusia menengah keatas.Adapun unsur pembentuk IPM adalah sebagaimana berikut: 1) Angka Harapan Hidup; Pada tahun 2011 angka harapan hidup ( AHH ) di Kabupaten Temanggung telah mencapai 72,66, perolehan angka ini merupakan terjemahan dari Life Expectancy at Birth. yaitu rata-rata jumlah tahun hidup yang dijalani seseorang sejak lahir hingga akhir hayat. Lama hidup seseorang tidak terlepas dari tingkat kesehatan yang bersangkutan, antara lain dipengaruhi oleh asupan gizi yang baik, tingkat kepedulian dan perawatan terhadap kesehatan. Sehingga angka harapan hidup yang tinggi menunjukkan keberhasilan pembangunan. 2) Angka Melek Huruf; Capaian angka melek huruf dikabupaten Temanggung yaitu 95,96. Hal ini merupakan tolok ukur pendidikan dalam skala makro yang berdasarkan pada kemampuan membaca dan menulis penduduk. Tingkat melek huruf dihitung dari persentase populasi dewasa yang bisa menulis dan membaca. Melek huruf atau melek aksara adalah kemampuan untuk mengidentifikasi, mengerti, menerjemahkan, membuat, mengkomunikasikan dan mengolah isi dari rangkaian teks yang terdapat pada bahan-bahan cetak dan tulisan yang berkaitan dengan berbagai situasi. Melek aksara juga dapat diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan bahasa dan menggunakannya untuk mengerti sebuah bacaan, mendengarkan perkataan, mengungkapkannya dalam bentuk tulisan, dan berbicara. Dalam perkembangan modern kata ini lalu diartikan sebagai kemampuan untuk membaca dan menulis pada tingkat yang baik untuk berkomunikasi dengan orang lain. 3) Rata-rata lama sekolah; Rata-rata lama sekolah di kabupaten Temanggung mencapai 7,09 yang artinya rata-rata tingkat pendidikan masyarakat RKPD Kabupaten Temangung Tahun 2014 -- Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 II - 22 Temanggung mencapai SMP kelas satu. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan awal selama 9 (sembilan) tahun pertama masa sekolah anak-anak yang melandasi jenjang pendidikan menengah. Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Bentuk satuan pendidikannya adalah sekolah menengah kejuruan (SMK). Pendidikan khusus merupakan penyelenggaraan pendidikan untuk peserta didik yang berkelainan atau peserta didik yang memiliki kecerdasan luar biasa yang diselenggarakan secara inklusif (bergabung dengan sekolah biasa) atau berupa satuan pendidikan khusus pada tingkat pendidikan dasar dan menengah (dalam bentuk sekolah luar biasa /SLB). 4) Pengeluaran riil perkapita. Pengeluaran riil perkapita masyarakat di kabupaten Temanggungh sebesar 638,120 rupiah. Pengelauran riil memberikan gambaran tentang kemampuan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup untuk dapat dikatakan bisa memenuhi standar hidup layak. Meningkatnya pendapatan diharapkan dapat pula meningkatkan kemampuan daya beli masyarakat dengan syarat bahwa kenaikan pendapatan tersebut tidak disertai dengan kenaikan harga barang dan jasa yang jauh lebih tinggi. Dengan menggunakan empat variabel penyusun IPM tersebut diatas apabila dibandingkan dengan seluruh kabupaten/kota yang ada di Provinsi Jawa Tengah maka nilai IPM Kabupaten Temanggung berada diperingkat 6 (enam) dari 35 kabupaten/kota yang ada. RKPD Kabupaten Temangung Tahun 2014 -- Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 II - 23