PENGERTIAN UMUM IPM/HDI adalah pengukuran perbandingan dari harapan hidup, melek huruf, pendidikan dan standar hidup untuk semua negara sedunia. IPM digunakan untuk mengklasifikasikan apakah suatu daerah masuk klasifikasi maju, berkembang atau terbelakang. IPM digunakan untuk mengukur pengaruh dari kebijaksanaan ekonomi terhadap kualitas hidup. PENGERTIAN UMUM IPM/HDI pertama kali dikembangkan oleh Peraih Nobel India Amartya Sen dan Mahbub ul Haq seorang ekonom Pakistan dibantu Gustav Ranis dari Yale University dan Lord Meghnad Desai dari London School of Economics tahun 1990. Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Beberapa data penunjang dari Dinas/Instansi seperti Dinas Pendidikan ,Dinas Kesehatan dan Instansi lainnya Usia harapan hidup diukur dg angka harapan hidup waktu lahir (eo ) Pengetahuan diwakili oleh angka melek huruf dan rata-rata lamanya sekolah Standar hidup layak diukur dengan nilai konsumsi riil perkapita 1. Penghitungan (e0) dilakukan dengan bantuan Life Table, namun belum dapat dilakukan di Indonesia . 2. Alternatif penghitungan scr tdk langsung dengan menggunakan 2 variabel yaitu rata-rata anak yang dilahirkan hidup (Life Birth) dan rata-rata anak yg msh hidup (Still Living) utk setiap wanita umur 15-49 th mnrt kelompok umur 5 tahunan 3. Penghitungan e0 dilakukan dengan soft ware Mortpak . 1 Angka melek huruf diperoleh dgn membagi banyaknya pddk umur 15 th + dapat baca dan tulis dgn seluruh pddk berusia 15 th +. 2 Rata-rata lamanya sekolah mrpk kumulatif jml th yg ditempuh oleh seseorang dlm mengikuti pendidikan formal, dihitung dari jenjang pendidikan tinggi yg ditamatkan atau yg pernah diduduki. Indikator yang digunakan digunakan adalah konsumsi riil per kapita yang disesuaikan dgn Rumus Atkinson Penghitungan indikator ini diperoleh dari data pengeluaran konsumsi hasil pengolahan Susenas yang dideflasi dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) Nilai Konsumsi Riil per Kapita distandarkan dgn angka daya beli per unit ( PPP/unit : Purchasing Power Parity) yg mencakup 27 komoditas V P Q (i , j ) PPP = j (9, j ) (i , j ) j Dimana : V(i,j) : pengeluaran untuk komodite j di daerah ke i. P(9,j) : harga komodite j di Jakarta Q(i,j) : volume komodite j (unit) yang dikonsumsi di daerah ke i Rumus Atkinson Untuk penyesuaian rata-rata konsumsi riil. D*(i)=D(i) Jika D(i) < Z =Z + 2(D(i) – Z) (1/2) Jika Z< D(i) < 2Z =Z + 2(Z)(1/2) + 3 (D(i) – 2Z)(1/3) Jika 2Z< D(i) < 3Z =Z + 2(Z)(1/2) + 3 (Z)(1/3) + 4(D(i) – 3Z)(1/4) Jika 3Z< D(i) < 4Z Dimana: D(i) : Konsumsi riil perkapita yg telah disesuaikan dg PPP/unit Z : threshold (tingkat tertentu digunakan sebagai garis kemiskinan ). Nilai Z ditetapkan sebesar Rp.1.500,-/kapita/hari atau Rp. 547.500 per kapita per tahun Ketiga indikator dibuat indeks komposit dengan Rumus : Index X(i,j) = (X(i,j) - X(i-min) ) / (X(i-max) - X(i-min) ) Dimana: X(i,j) = Indikator ke i dari daerah ke j X(i-min) = Nilai minimum dari Xi X(i-max) = Nilai maksimum dari Xi Tabel 1. Nilai Maximun dan Minimum Komponen IPM Komponen Nilai Max Nilai Min • Angka Harapan Hidup (Th) 85 25 • Angka Melek Huruf (%) Rata-rata Lama sekolah (th) 100 0 15 0 732.720 360.000 • • Konsumsi Riil per kapita yg disesuaikan (Rp/th) IPM = 1/3 ( X1 + X2 + X3 ) Dimana ; X1 : Indeks Harapan Hidup X2 :Indeks Pendidikan = 2/3 ( Indeks Melek Huruf )+ 1/3 (indeks Rata-2 lama sekolah ) X3 : Indeks Pendapatan Standar Hidup Layak Tabel 2. Indikator Kesehatan Kabupaten Gunungkidul Tahun 2009 dan 2010 Uraian 2009 2010 70,88 70,97 29 29 23.292 23.289 108 108 b. Rasio Penduduk - Pustu 4. Penduduk mengalami gangguan kesehatan (%) 1) 6.254 6.254 22,22 24,15 1 5. Rata-rata lamanya sakit (hari) ) 1 5,09 5,43 1. Usia Harapan Hidup ( Tahun ) 1) 2. a. Jumlah Puskesmas 2) b. Rasio Penduduk - Puskesmas 3. a. Jumlah Pustu 2) Sumber: ) BPS Kabupaten Gunungkidul 2 ) Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul Tabel 3. Indikator Pendidikan Kabupaten Gunungkidul Tahun 2009 dan 2010 Uraian 2009 2010 17 27 28 33 18 32 27 34 12 11 7 10 12 11 7 9 98,62 73,48 48,94 7,61 84,52 99,04 91,56 60,22 7,65 84,66 1 1. Rasio Murid - Kelas ) a. SD b. SLTP c. SLTA d. SMK 1 2. Rasio Murid - Guru ) a. SD b. SLTP c. SLTA d. SMK 3. Angka Partisipasi Murni 2) a. SD b. SLTP c. SLTA 2 4. Rata-rata Lama Sekolah (Thn) ) 5. Angka Melek Huruf (%) 2) 1 Sumber ) Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Kab. Gunungkidul 2 ) BPS Kab. Gunungkidul Tabel 4. Indikator IPM Kabupaten Gunungkidul Tahun 2008, 2009 dan 2010 Uraian 2008 2009 2010 70,88 84,52 7,61 623,09 70,97 84,66 7,65 625,20 76,32 73,22 60,47 76,47 73,26 60,80 76,62 73,45 61,29 70,00 70,18 70,45 1,07 0,58 0,93 Komponen IPM 1. Angka Harapan Hidup (Tahun) 2. Angka Melek Huruf (%) 3. Rata-rata Lama Sekolah (Tahun) 4. Konsumsi riil perkapita (000Rp.) 70,79 84,50 7,60 621,67 Indeks IPM 1. Harapan Hidup 2. Pendidikan 3. Pendapatan IPM Reduction shortfall Reduksi Shortfall : adalah peningkatan nilai IPM dalam suatu periode relatif terhadap jarak nilai IPM awal periode ke IPM sasaran (=100). Jika ukuran ini bernilai negatif pada th tertentu berarti terjadi penurunan kualitas pembangunan manusia pada thn tsb thd thn yg dijadikan perbandingan CARA PENGHITUNGAN IPM KABUPATEN GUNUNGKIDUL 2010 Angka Harapan Hidup Angka Melek Huruf Rata-rata Lama Sekolah Konsumsi Riil per Kapita = 70,97 = 84,66 = 7,65 = 625,20 Indeks Harapan Hidup Indeks Melek Huruf Indeks Lama Sekolah Indeks Pendidikan Indeks Daya Beli = = = = = IPM = (76,62+73,45+61,29)/3=70,45 (70,97-25)/(85-25) = 0,7662 = 76,62% (84,66-0)/(100-0) = 0,8466 = 84,66% (7,65-0)/(15-0) = 0,5102 = 51,02% (2/3x84,66)+(1/3x51,02)=73,45 (625,20-360)/(732,72-300)=0,6129=61,29 Wilayah / Daerah Provinsi D.I. Yogyakarta - Kulon Progo - Bantul - Gunungkidul - Sleman - Yogyakarta Nilai IPM 2009 75,23 73,77 73,75 70,18 77,70 79,29 2010 75,77 74,49 74,53 70,45 78,20 79,52 Peringkat se Indonesia *) 2009 2010 4 106 107 285 14 1 Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Gunungkidul pada tahun 2010 sebesar 70,45; meningkat dibandingkan tahun 2009 yang tercatat sebesar 70,18; yang berarti pula adanya perbaikan kualitas pembangunan sumber daya manusia. Indeks komponen Usia Harapan Hidup meningkat sebesar 0,15 poin selama periode tahun 2009-2010. Indeks Komponen Pendidikan mengalami kenaikan 0,19 poin pada periode 2009-2010. Indeks Komponen Pedapatan meningkat sebesar 0,49 point 4. PDRB.ppt