MODUL PERKULIAHAN Komunikasi Massa Perencanaan Media Massa Fakultas Public Relations Ilmu Komunikasi Public Relations Tatap Muka 13 Kode MK Disusun Oleh MK85013 Radityo Muhammad, S.H., M.A Ass : Nensi Silviandari S.Sos Abstract Kompetensi Munculnya berbagai jenis media massa membuat kita dihadapkan dengan banyak pilihan. Diperlukan strategi dalam menentukan media massa yang cocok untuk mengantarkan pesan kepada target audiens yang tepat . Mahasiswa mampu memahami perencanaan dan strategi-strategi memilih media massa 13. Perencanaan Media Massa Daftar Isi 13. Perencanaan Media Massa .......................................................................................................... 2 13.1. Pengertian dan Pertimbangan dalam Memilih Channel...................................................... 3 a. Mengapa Perlu Memilih Channel? ......................................................................................... 3 b. Pertimbangan Memilih Channel ............................................................................................. 4 13.2. Faktor yang mempengaruhi Pemilihan jenis Media Massa ................................................ 5 a. Menentukan Target Audiens ................................................................................................... 5 b. Spesifikasi Tujuan Penggunaan Media (Channel) .................................................................. 7 c. Menentukan Strategi Media .................................................................................................... 8 d. Menetapkan Jadwal Media...................................................................................................... 9 e. Kesimpulan ........................................................................................................................... 11 Daftar Pustaka ....................................................................................................................................... 12 2013 2 Komunikasi Massa Radityo Muhammad,SH,M.A Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 13.1. Pengertian dan Pertimbangan dalam Memilih Channel a. Mengapa Perlu Memilih Channel? Perkembangan teknologi telah membawa kita pada peningkatan kemampuan mediachannel dalam mengantarkan pesan. Media massa konvensional seperti TV, Radio, Koran, Majalah dan Film, cenderung memiliki kemampuan interaksi yang terbatas. Pola interaktivitas juga cenderung linear, satu arah, digambarkan dari feedback yang tertunda, bahkan bisa jadi hanya feedback tersebut tidak didengar oleh perusahaan media. Penguasaan alur komunikasi yang tidak seimbang membuat media massa tradisional seperti melakukan monolog, dengan orgranisasinya yang terstruktur menghasilkan pesan yang tidak spontan, penuh dengan filter persepsi, yang mengintervensi fakta asli. Satusatunya pola Komunikasi dua arah yang terjadi adalah ketika tercipa komunikasi interpersonal dengan awak media, seperti antara bawahan dan atasan dalam sebuah struktur perusahaan media. Atau ketika kita kenal langsung dan bertemu dengan pimpinan media. Tetapi komunikasi dua arah tidak terjadi antara media massa tradisional dengan khalayaknya yang luas. Keterbatasan ini bisa diduga karena kemampuan tehnologi dari media lama, dalam menjembatani interaktivitas pengirim pesan dengan khalayaknya. Tehnologi siaran tidak mampu mengambil feedback dari khalayak dengan mudah untuk membuat komunikasi menjadi dua arah. Tentu hanya orang-orang aneh saja yang komplain didepan TV mengenai ketidaksetujuannya atas berita yang disiarkan, atau bicara dengan Koran yang menurutnya tidak seimbang dalam mengulas suatu peristiwa. Walaupun kita bisa saja mendengarkan penonton tertawa ketika menonton bioskop atau mungkin suara tepuk-tangan ketika sang jagoan menang dalam sebuah film yang diputar didesa. Tetapi apakah, perilaku kita bisa menimbulkan respon dari media tersebut secara spontan? Walau kita tertawa, komplain, marah dan tepuk tangan, tetapi the show must go on, pertunjukan media akan terus berlansung. Lalu lahirlah media massa baru, dengan berbagai keunggulan interaktivitasnya. Komputer dan Internet berhasil menyatukan dunia dalam maya. Meciptakan masyarakat global, melewati batas-batas negara. Dengan kemampuan interaktif lebih maju, konvergensi dan digitalisasi, tehnologi media baru mampu mengatasi keterbatasan komunikasi media masa tradisional, yaitu membuat komunikasi dua arah antara pengirim pesan (the source) dengan khalayaknya (the recipients) menjadi mungkin. 2013 3 Komunikasi Massa Radityo Muhammad,SH,M.A Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id b. Pertimbangan Memilih Channel Walaupun demikian, dengan berbagai perbedaan karakteristik dan kemampuan tehnologi setiap media-channel baik yang tradisional maupun modern tetap memiliki khalayaknya sendiri. Untuk itu kita perlu cermat melihat, channel apakah yang efektif bisa kita gunakan mendekati khalayak yang menjadi target, dan tentunya dengan pertimbangan ekonomi, biaya (cost) yang perlu dihitung. Salmon dan Atkin (2003) membedakan berbagai macam channel melalui : Variable Penjelasan Jangkauan Daya jangkau dalam menyebarkan pesan. Specializability Kemudahan penyesuaian isi pesan untuk subkelompok tertentu atau menyesuaikan kepada individu penerima. Interaktivitas Partisipasi penerima dan stimulus untuk beradaptasi selama pemrosesan. Meaning Modalitas Pemanfaatan penggunaa indera yang diperlukan untuk menyerap pesan. Personalisasi Sifat relasional manusia, interaksi sumber-penerima. Decodability Tingkat kemudahan mental untuk memproses stimulus. Depth Kedalaman: Kemampuan dan kapasitas suatu chanel untuk menyampaikan keseluruhan isi pesan secara rinci dan kompleks. Kredibilitas Tingkat kepercayaan atas bahan-baku yang digunakan Channel untuk mengantarkan pesan. Agenda Setting Kemampuan suatu chanel untuk meningkatkan arti-penting pesan. 2013 Aksesabilitas Kemudah akses untuk menempatkan pesan dalam channel. Ekonomi Biaya rendah untuk memproduksi dan menyebarkan pesan. 4 Komunikasi Massa Radityo Muhammad,SH,M.A Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 13.2. Faktor yang mempengaruhi Pemilihan jenis Media Massa Dalam melakukan perencanaan media, menurut George dan Michael Belch (2001) ada beberapa tahapan yang harus dilakukan: 1. Menentukan Target Audiens 2. Spesifikasi Tujuan penggunaan Media 3. Menentukan Strategi Media 4. Evaluasi dan Tindak Lanjut (Menetapkan Jadwal Media). a. Menentukan Target Audiens Tahap ini yang dilakukan adalah mengidentifikasi target audiens melalui segmentasi, komposisi dan kebiasaan penggunaan media oleh audiens. Segmentasi Audiens akan meliputi: - Segmentasi Geografi Pengelompokan berdasarkan faktor keberadaan audiens (geografi), mis: Daerah asal, tempat tinggal,dsb. - Demografi Pengelompokan berdasarkan keadaan audiens (demografi): Jenis kelamin, usia, penghasilan,dsb. - Psikografi Pengelompokan berdasarkan karakteristik audiens (Psikografi): Minat, motivasi, kepribadian, persepsi, kepentingan, sikap, dsb. Segmentasi target audiens dimulai dari mengidentifikasi mass audiens (audiens massal). Mass audiens ini terlalu heterogen, tersebar dan anonym sehingga sulit untuk menetapkan target audiens yang sesuai dengan yang kita bidik, karena tidak seluruh audiens merupakan target potensia dari pesan yang kita kirim. Pesan yang kita buat tentu memiliki tujuan-tujuan tertentu dan karakteristik yang khusus, dengan demikian target audiens perlu diklasifikasikan atau dibagi menjadi kelompok-kelompok yang homogen. Segmentasi audiens terdiri dari usaha untuk mengidentifikasi sebuah kelompok menjadi sebuah kelompok yang memiliki kesamaan. Dengan demikian segmentasi audiens memiliki beberapa keuntungan dibandingkan mass audiens antara lain kita dapat mengirimkan pesan yang cocok kepada target audiens yang sesuai, sehingga memiliki tingkat penerimaan optimum. Untuk mengidentifikasai preferensi segmen ada tiga pola segmentasi pasar yang dapat digunakan (Kotler,2003). Pola tersebut adalah: 2013 5 Komunikasi Massa Radityo Muhammad,SH,M.A Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Homogeneus preference (preferensi homogen) konsumen memiliki preferensi yang sama terhadap produk atau jasa yang ditawarkan. Diffused preference (preferensi yang menyebar) konsumen memiliki preferensi yang beragam terhadap suatu produk atau jasa yang ditawarkan Clustered preference (preferensi yang mengelompok) konsumen memiliki preferensi yang berkelompok-kelompok. Dimana konsumen yang berada dalam satu kelompok memiliki kesamaan preferensi. Ada tiga tahap yang harus dilakukan dalam segmentasi pasar (Kotler,2003) yaitu: 1. Survey Stage. Survey Stage merupakan tahap melakukan eksplorasi baik melalui focus group discussion atau dengan wawancara terhadap beberapa kelompok konsumen untuk memperoleh keterangan mengenai motivasi, sikap dan perilaku. 2. Analysis Stage. Analysis Stage merupakan tahap analisis terhadap informasi yang telah diperoleh melalui survey. 3. Profiling Stage. Profiling Stage merupakan tahap untuk mengidentifikasi profil masing-masing cluster yang terbentuk. Dengan ini akan teridentifikasi perbedaan masing-masing cluster berdasarkan sikap dan perilaku, demografi, psikografi, manfaat atau value yang diharapkan dari sebuah program MM, kemudian masingmasing cluster diberi nama berdasarkan karakteristik yang menonjol (Fanggidae, 2006) Pengalaman-pengalaman pengunakaan media sebelumnya dan informasi-informasi baru sangat dibutuhkan dalam perencanaan media masa untuk memperkecil resiko. Kita bisa bayangkan berapa kerugian apabila publikasi yang diproduksi dengan biaya banyak tidak diperhatikan bahkan diprotes masyarakat atau dilarang pemerintah. Komposisi Target Audiens Yang sering terjadi dalam melakukan segmentasi audiens, kita menemukan target audiens yang akan dibidik terdiri dari lintas segment, artinya komposisi target audiens kita terdiri dari beberapa segmen audiens. Seperti target audiens kita tidak hanya wanita tetapi juga pria, dilihat dari tingkat penghasilan target audiens kita ada di grade B C D (menengah atas-menengah bawah), dan kelompok umur dari 14-40 tahun (remaja-dewasa). Apabila target audiens kita memiliki komposisi yang terdiri dari beberapa segment campuran, maka komposisi target audiens ini bisa dinyatakan dalam bentuk presentase dari masing-masing pengelompokan hingga membentuk total keseluruhan target audiens. 2013 6 Komunikasi Massa Radityo Muhammad,SH,M.A Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Kebiasaan penggunaan media Kebiasaan penggunaan media oleh target audiens dapat ditekankan dalam empat pertanyaan dasar yaitu: Who, What, When, Where dan How. Chanel apa yang digunakan, kapan dan saat apa channel dimanfaatkan, dimana target audiens biasanya menggunakan media itu dan bagaimana dia memanfaatkan chanel tersebut. Sewaktu target audiens sedang mengalami terpaan akibat menggunakan media tersebut, itulah saat yang tepat untuk mengirimkan pesan yang bisa menjangkau mereka. Jenis-jenis media yang digunakan juga bisa sangat bervariasi. Seperti kelompok umur 17-21 adalah pengguna new media yang paling potensial. Atau Politikus banyak mengikuti news TV (TV One, Metro) dan koranmajalah yang menyajikan porsi berita politik. Dari penentuan target audiens, kita bisa memilih media massa apa yang cocok untuk menjangkau mereka. Pemilihan Chanel dipengaruhi oleh Pemilihan Target Audiens Jangkauan Decodability Specializability Personalisasi Interaktivitas Meaning modalities Ekonomi b. Spesifikasi Tujuan Penggunaan Media (Channel) Tujuan kita menggunakan suatu channel adalah untuk menemukan kendaran yang pas untuk mengirimkan pesan. Untuk itu dalam tahapan ini kita akan mencocokan pesan yang akan kita kirim dengan kemampuan channel untuk memfasilitasi konten pesan tersebut agar bisa diterima oleh sebaik mungkin oleh target audiens. Seperti kemampuan dan kapasitas suatu chanel untuk menyampaikan keseluruhan isi pesan secara rinci dan 2013 7 Komunikasi Massa Radityo Muhammad,SH,M.A Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id kompleks. Bahan-baku yang digunakan chanel tersebut berkualitas memadai, sehingga tidak memunculkan gangguang dari segi materialnya. Kesesuaian agenda setting chanel dengan pesan yang kita kirim, untuk meningkatkan arti penting pesan, dan kemudahan akses untuk menempatkan pesan dalam chanel tersebut. Pemilihan Chanel dipengaruhi Pemilihan Pesan Depth, kedalaman Ekonomi Meaning modalities Aksesibilitas Kredibilitas Agenda Setting Tiap-tiap media punya kemampuan dan keterbatasan masing-masing dalam menstimulus indera audiens untuk bekerja. TV dan film bioskop akan menyentuh indera visual auditori lebih dalam, dan film bioskop dapat menarik fokus audiens sangat baik walau program dan daya jangkaunya terbatas. Sementara Radio menyerang indera auditori. Koran dan majalah akan memanfaatkan visual diam. Sementara kemampuan konvergensi new media membuat dia bisa menjangkau baik auditori maupun visual diam dan bergerak cukup baik walaupun TV masih melakukannya lebih baik. Karakteristik pesan, apakah hanya suara atau ada visual bergerak atau diam, atau pesan yang lebih interaktif, menjadi modal kita untuk menentukan kendaraan apa yang memadai untuk mengangkut pesan tersebut. c. Menentukan Strategi Media Mulailah dari akhir, Start from the end. Selalu, dalam menentukan strategi yang tepat, kita harus melihat langsung ke area paling akhir, yaitu pencapaian akhir apakah yang kita inginkan? Di proses komunikasi, who says what to whom with what effect, maka kita 2013 8 Komunikasi Massa Radityo Muhammad,SH,M.A Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id melihat variable with what effect tersebut. Dalam hal ini pertanyaannya adalah “efek (dampak) apakah yang ingin dicapai dari pesan tersebut dan seberapa besar?” Informasi dan Pengetahuan Perubahan Opini Perubahan Persepsi Perubahan Perilaku Pertanyaan yang kemudian harus dijawab pada tahap ini seperti: Media apa yang harus digunakan dan berapa banyak? Bagaimana pembagian antara penggunaan media massa tradisional dan modern, atau media satu arah dan media dua arah? Bagaimana proses pemanfaatan suatu chanel oleh target audiens? Kapan waktu terbaik menjangkau target audiens? Bagaimana konsentrasi media diperlukan dalam bauran media? Bagaimana melakukan penjadwalan media massa? Media massa apa yang paling tepat dari aspek kreatif? Lingkungan media seperti apa yang paling sesuai dengan pesan? Bagaimana dengan perhitungan biaya yang timbul? d. Menetapkan Jadwal Media Tentu saja pesan yang disampaikan terus-menerus akan menciptakan repetisi yang lebih baik. Namun akan mengakibatkan biaya tinggi dan keterbatasan anggaran dan mungkin peraturan pesan tidak mungkin disampaikan terus-menerus. Untuk alasan inilah perencana media harus dapat melakukan penjadwalan atau scheduling yang tepat kapan suatu pesan harus muncul di media massa.Tujuan utama dari penjadwalan ini menurut 2013 9 Komunikasi Massa Radityo Muhammad,SH,M.A Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Belch ( 2001 ) adalah “ To time promotional efforts so that they will coincide with the highest potential buying time ( mengatur waktu berbagai kegiatan promosi yang bertepatan dengan potensi waktu pembelina tertinggi). Ini berarti perencana media harus memilih kapan waktu yang paling tepat agar pesan dapat diterima oleh sebanyak mungkin target konsumen. Dalam hal ini,terdapat tiga metode penjadwalan yang dapat digunakan perencana media yang terdiri atas :penjadwalan berkelanjutan ( continuity ), penjadwalan dengan metode flighting,dan penjadwalan dengan metode pulsing. Berkelanjutan (Continuity) Penjadwalan memunculkan pesan secara berkelanjutan atau continuity mengacu pada suatu pola penjadwalan iklan berkelanjutan ( setiap hari,setiap minggu,setiap bulan). Pada cara pertama ini, perencana media mengembangkan suatu pola penjadwalan yang tidak terputus yaitu tanpa adanya suatu gap atau periode tanpa adanya iklan sama sekali. Strategi penjadwalan ini dapat digunakan untuk pesan iklan produk makanan, sabun, detergen,atau produk lainnya yang terusmenerus dikonsumsi masyarakat. Flighting Metode kedua adalah flighting yang tidak menerapkan penjadwalan secara rutin ini berarti pesan akan muncul pada momen-momen tertentu saja. Pada umumnya di Eropa dan Amerika Utara perusahaan perbankan tidak beriklan pada musim panas. Sementara produsen alat olahraga ski tidak beriklan pada puncak musim panas bulan juni atau juli. Di musim pemilihan umum, bermunculan iklan caleg dan partai politik. Pulsing Metode ketiga, yaitu pulsing yang merupakan kombinasi dari dua metode pertama. Pada strategi ini, suatu pesan muncul di media massa secara teratur namun pada periode tertentu frekuensi pesan meningkat secara signifikan. Iklan perusahaan penerbangan misalnya muncul secara teratur sepanjang tahun namun frekuensi iklan penerbangan semakin meningkat menjelang atau musim liburan anak sekolah atau liburan akhir tahun..pemilihan metode mana yang akan digunakan dari strategi penjadwalan ini bergantung pada beberapa factor, antara lain tujuan pesan, perilaku target audiens. Serta anggaran tersedia. masing-masing penjadwalan memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing. 2013 10 Komunikasi Massa Radityo Muhammad,SH,M.A Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id metode e. Kesimpulan Dalam memilih suatu media atau beberapa media perlu diperhatikan variable berikut: Target Audiens • Klasifikasi Target Audiens •Segmentasi •Komposisi •Kebiasaan penggunaan media • Klasifikasi Chanel untuk menjangkau target audiens •Jangkauan - Rating •Specializability •Interaktivitas •Personalisasi •Decodability •Meaning Modalities •Ekonomi 2013 11 Tujuan Penggunaan Media • Kredibilitas Material • Agenda setting media • Kedalaman • Meaning Modalities • Aksesabilitas • Ekonomi Komunikasi Massa Radityo Muhammad,SH,M.A Menentukan Strategi Media Penjadwalan Media Massa • Efek apakah yang ingin dicapai dan seberapa besar? •Informasi dan pengetahuan •Perubahan Opini •Perubahan Persepsi •Perubahan Sikap •Perubahan Perilaku • Peraturan • Ekonomi • Berkelanjutan • Flighting • Pulshing Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Daftar Pustaka Ardianto, Elvinaro.(2004). Komunikasi massa suatu pengantar: Bandung simborsa rekatama media. Asri , Ispawati. (2008). Strategi dalam memilih media massa. Modul komunikasi massa. Jakarta: Universitas Mercu Buana. Atmojo, Try Juono. (2010). Strategi-strategi dalam memilih media massa. Modul Komunikasi massa. Jakarta: Universitas Mercu Buana. Belch, George & Belch, Michael A. (2001). Advertising and Promotion: An Integrated Marketing Communication Perspective. Boston: Mecgraw-Hill Salmon, C., & Atkin, C. K. (2003). Media campaigns for health promotion. In T. L. Thompson, Widuri, Sari. (2010). Strategi memilih media massa. Modul komunikasi massa. Jakarta: Universitas Mercu Buana. 2013 12 Komunikasi Massa Radityo Muhammad,SH,M.A Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id