ISSN 0215 - 8250 SIMULASI KOMPUTER TENTANG MEDAN DAN POTENSIAL LISTRIK DI SEKITAR MUATAN TITIK DALAM PEMBELAJARAN FISIKA oleh Yosaphat Sumardi Jurusan Pendidikan Fisika FAkultas MIPA, Universtas Negeri Yogyakarta ABSTRAK Dalam pembelajaran fisika simulasi komputer dapat memvisualisasikan gejala fisis tertentu yang tidak dapat ditunjukkan secara mudah dalam eksperimen laboratorium. Pola medan dan potensial listrik di sekitar muatan titik perlu disimulasikan dengan bantuan komputer karena kuat medan itu sangat lemah dan perangkat percobaannya sukar dilaksanakan. Algoritma dalam mewujudkan simulasi tersebut meliputi penentuan medan dan potensial listrik, penggambaran pola medan dan potensial listrik itu. Dalam artikel ini digunakan program aplikasi Mathematica untuk menerjemahkan algoritma itu. Bentuk visual pola medan dan potensial listrik tersebut dapat ditunjukkan dalam dua dimensi dan tiga dimensi. Pola medan dan potensial listrik ini antara lain dihasilkan oleh monopol dan dipol listrik. Kata kunci: simulasi komputer, medan dan potensial listrik, muatan titik, pembelajaran fisika ABSTRACT In physics learning computer simulations can visualize physical phenomena that cannot be shown easily in laboratory experiment. Magnetic field and potential patterns around point charges should be simulated by computer because the electric fields are very weak and it is difficult to perform the experiment set. Algorithm for implementing that simulation involves the determination of electric field and potential, electric field and potential plotting. In this article Mathematica software is used to translate the algoritm.. The visual form of electric field and potential patterns can be simulated in two dimension and three dimension. These electric field and potential patterns are produced by electric monopol and dipol. Keywords: computer simulation, electric field and potential, point charges, physics learning ______________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 1 TH. XXXVII Januari 2004 ISSN 0215 - 8250 1. Pendahuluan Kemajuan pesat dalam perangkat lunak dan perangkat keras komputer banyak mempengaruhi pola pikir manusia. Dalam bidang pendidikan dan pengajaran, termasuk pembelajaran fisika, berkembang pola pembelajaran berbantuan komputer, yang lebih dikenal dengan CAI (Computer Aided Instruction). Dalam pembelajaran fisika CAI diharapkan dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran pada semua jenjang pendidikan. Banyak gejala fisis yang tidak kasatmata dapat divisualisasikan dengan bantuan komputer. Solusi numerik dengan bantuan komputer juga dapat membantu memecahkan masalah fisis yang sukar dipecahkan secara analitik. Pengembangan CAI merupakan masalah yang perlu mendapat perhatian, karena pengembang seharusnya mempunyai bekal pengetahuan dalam materi pembelajaran, metode pembelajaran, dan pemrograman untuk dapat mewujudkan CAI. Untunglah saat ini telah banyak dikenal bahasa pemrograman visual berbasis window, yang relatif mudah digunakan, misalnya Delphi,Visual Basic, Visual Fortran, dan Visual C++. Banyak pula program aplikasi yang lebih berdaya guna misalnya, Mathematica, Math Lab, dan Maple. Gejala medan listrik mudah ditunjukkan dengan cara gosokan, misalnya penggosokan kaca dengan kain sutera atau pengosokan mistar plastik dengan rambut kering. Namun demikian, pola medan listrik di sekitar muatan titik merupakan salah satu gejala fisis yang tidak mudah ditunjukkan dengan eksperimen laboratorium. Oleh karena itu, dalam artikel ini akan dibahas simulasi komputer tentang pola medan listrik di sekitar muatan titik, khususnya monopol dan dipol. Pembahasan yang akan diuraikan dalam artikel ini diarahkan pada beberapa masalah berikut (1) Apa peranan simulasi komputer dalam pembelajaran fisika?; (2) Mengapa pola medan listrik di sekitar muatan titik perlu disimulasikan dengan komputer?; (3) Langkah apa saja yang dilakukan untuk mewujudkan simulasi komputer tentang pola medan listrik di sekitar muatan titik?; dan (4) Bentuk visual apa saja yang dapat diperlihatkan dengan simulasi tersebut? ______________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 1 TH. XXXVII Januari 2004 ISSN 0215 - 8250 2. Pembahasan 2.1 Peranan Simulasi Komputer dalam Pembelajaran Fisika CAI merupakan kegiatan belajar-mengajar yang dibantu dengan komputer. Pada dasarnya, CAI dapat dibagi menjadi enam ragam, yaitu: ujian, latihan, tutorial terprogram, tutorial dialog, simulasi, dan inkuari (Romiszwoski, 1986). Sedangkan, dalam bidang fisika, penggunaan komputer dalam fisika dapat dibagi menjadi lima kategori, yaitu: analisis numerik, manipulasi simbolik, simulasi, pengumpulan dan analisis data, dan visualisasi (Gould dan Tobochnik,1996: 2). Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa simulasi merupakan salah satu bentuk CAI. Simulasi komputer digunakan untuk meniru situasi kehidupan sebenarnya dan (maha)siswa menjadi pengendali situasi itu. Salah satu bentuk simulasi adalah pemodelan proses. Karakteristik suatu sistem dalam kondisi tertentu dapat diperlihatkan dengan komputer dan perangkat lunaknya. Oleh karena itu, simulasi dalam pembelajaran fisika dapat menyajikan bentuk visual dari suatu gejala fisis tertentu. Simulasi komputer seringkali dikenal sebagai eksperimen komputer, karena simulasi sangat mirip dengan eksperimen laboratorium. Eksperimen laboratorium berpangkal sampel, sedangkan simulasi komputer berpangkal pada model yang digagas dari sistem fisika yang sedang diperhatikan. Kemudian model itu diimplementasikan pada komputer melalui langkah-langkah tertentu yang disebut dengan algoritma. Algoritma dapat diungkapkan dalam diagram alir, kode semu, atau pernyataan naratif. Berdasarkan algoritma tersebut disusun program komputer dengan menggunakan bahasa pemrograman tertentu. Program komputer ini mensimulasikan sistem fisika yang sedang diperhatikan. Program komputer ini mirip dengan peralatan fisis dalam eksperimen laboratorium. Dalam eksperimen laboratorium peralatan perlu dikalibrasi, sedangkan dalam simulasi program komputer perlu diujicoba. ______________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 1 TH. XXXVII Januari 2004 ISSN 0215 - 8250 2.2 Simulasi Komputer tentang Pola Medan Listrik di Sekitar Muatan Titik Gejala fisis dalam pembelajaran fisika sebaiknya ditunjukkan dalam situasi sebenarnya atau eksperimen laboratorium. Namun demikian, tidak semua gejala fisis dapat ditunjukkan dalam situasi sebenarnya, misalnya gejala fisis yang berbahaya atau gejala atomik dan molekuler. Kadangkala, eksperimen laboratorium juga sulit dilakukan karena keterbatasan peralatan laboratorium. Dalam keadaan semacam itu simulasi komputer dapat digunakan sebagai pengganti. Seperti telah dikemukakan sebelumnya, gejala medan listrik dapat ditunjukkan dengan metode gosokan.. Medan listrik dapat ditunjukkan dengan elektroskop. Karena kelembaban udara sering berpengaruh terhadap gerakan daun elektroskop dan kuat medan listrik biasanya sangat kecil, maka gejala medan listrik ini sukar ditunjukkan dengan elektroskop. Pola medan listrik di sekitar benda bermuatan listrik tidak mudah ditunjukkan dengan percobaan seperti medan magnetik. Pola medan magnetik dapat ditunjukkan dengan serbuk besi yang ditaburkan di atas kertas yang membatasi benda bermagnet dan serbuk besi itu. Pola medan magnetik di sekitar kawat berarus listrik dapat ditunjukkan dengan bantuan sejumlah kompas kecil. Penyusunan perangkat percobaan semacam itu sukar dilakukan untuk menunjukkan pola medan listrik. 2.3 Algoritma Simulasi Dalam artikel ini gejala fisis yang disimulasikan adalah medan listrik di sekitar muatan titik, khusunya monopol dan dipol. Muatan titik dapat disimulasikan dengan bola bermuatan listrik homogen dengan ukuran sangat kecil. Dipol listrik disimulasikan dengan sepasang monopol yang bemuaran berlawanan. Algoritma untuk menunjukkan pola medan listrik di sekitar bola bermuatan homogen dapat diungkapkan secara naratif sebagai berikut (Zimmerman dan Olness, 1995). (1) Menentukan medan listrik di dalam bola dan di luar bola. (2) Menggambarkan pola medan listrik dalam dua dimensi. (3) Mencari potensial listrik di dalam bola dan di luar bola. (5) Menggambarkan pola garis ekipotensial ______________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 1 TH. XXXVII Januari 2004 ISSN 0215 - 8250 dalam dua dimensi. (6) Menggambarkan pola medan listrik dalam tiga dimensi. (7) Menggambarkan pola permukaan ekipotensial dalam tiga dimensi. Algoritma untuk menunjukkan pola medan listrik di sekitar dipol listrik dapat diungkapkan secara naratif sebagai berikut (Zimmerman dan Olness, 1995). (1) Menentukan potensial coulomb muatan titik (monopol). Potensial coulomb dipol dicari dengan superposisi sepasang monopol. (2) Menggambarkan pola garis ekipotensial dalam dua dimensi. (3) Menyatakan potensial dalam koordinat bola dan mengekspansikannya. (4) Menghitung medan listrik dipol, yaitu nilai negatif dari gradien potensial. (5) Menggambarkan pola medan listrikdipol dalam tiga dimensi. (6) Menggambarkan pola medan listrik dipol dalam dua dimensi. 2.4 Contoh Visual Pola Medan Listrik dan Garis/Permukaan Ekipotensial di Sekitar Muatan Titik Program aplikasi yang digunakan untuk menerjemahkan algoritma tersebut adalah Mathematica (Wolfram, 1999). Zimmerman dan Olness (1995) menyatakan bahwa keluwesan mathematica untuk memanipulasi ekspresi analitik, numerik, dan grafik dapat memperluas jangkauan masalah yang dapat diselesaikan oleh (maha)siswa dan peneliti. Gambar 1 memperlihatkan pola medan listrik dan garis ekipotensial di sekitar monopol dalam dua dimensi (Zimmerman dan Olness,1995). Dalam gambar terlihat bahwa arah medan eletrik tegak lurus pada garis ekipotensial. Gambar 2 memperlihatkan pola medan listrik dan permukaan ekipotensial di sekitar monopol dalam tiga dimensi Dalam gambar juga terlihat bahwa arah medan eletrik tegak lurus pada permukaan ekipotensial. Gambar 3 memperlihatkan dan permukaan ekipotensial di sekitar dipol dalam dua dimensi. Gambar 4 memperlihatkan dan listrik di sekitar dipol dalam dua dimensi. Dua gambar ini juga menunjukkan bahwa arah medan eletrik tegak lurus pada garis ekipotensial. Gambar 5 memperlihatkan dan listrik di sekitar dipol dalam tiga dimensi. ______________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 1 TH. XXXVII Januari 2004 ISSN 0215 - 8250 Gambar 1. Pola medan listrik dan garis ekipotensial yang dihasilkan monopol dalam dua dimensi Gambar 2. Pola medan listrik dan garis ekipotensial yang dihasilkan monopol dalam tiga dimensi ______________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 1 TH. XXXVII Januari 2004 ISSN 0215 - 8250 Gambar 3. Pola garis ekipotensial yang dihasilkan dipol dalam dua dimensi dengan sumbu dipol vertikal Gambar 4. Pola medan listrik yang dihasilkan dipol dalam dua dimensi dengan sumbu dipol vertikal. ______________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 1 TH. XXXVII Januari 2004 ISSN 0215 - 8250 Gambar 5. Pola medan listrik dipol dalam tiga dimensi 3 Penutup Berdasarkan uraian dalam pembahasan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. (1) Dalam pembelajaran simulasi komputer dapat memvisualisasikan gejala fisis tertentu. (2) Pola medan listrik di sekitar muatan titik perlu disimulasikan karena kuat medan ini sangat lemah dan penyusunan perangkat percobaannya sukar dilaksanakan. (3) Algoritma dalam mewujudkan simulasi tersebut meliputi: penentuan medan dan potensial listrik, penggambaran pola medan dan potensial listrik itu. (4) Bentuk visual simulasi pola medan dan potensial listrik tersebut dapat ditunjukkan dalam dua dimensi dan tiga dimensi. Pola medan dan potensial listrik ini antara lain dihasilkan oleh monopol dan dipol listrik Beberapa saran yang perlu dikemukakan di sini antara lain sebagai berikut. (1) Pengembangan simulasi komputer dalam pembelajaran fisika masih perlu dilanjutkan untuk berbagai macam pokok bahasan. (2) Jajaran dalam lingkungan Depdiknas, khususnya Lembaga Pendidikan dan Tenaga Kependidikan, perlu memberikan perhatian serius terhadap pengembangan CAI. ______________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 1 TH. XXXVII Januari 2004 ISSN 0215 - 8250 DAFTAR PUSTAKA Gould, H., Tobochnik, J. 1996. An Introduction to Computer Simulation Methods: Application to Physical System. Reading, Massachusetts: Addison-Wesley Publishing Company. Romiszwoski, A.J. 1986. Developing Auto-Instructional Material. London: Kogan Page. Wolfram, S. 1999. The Mathematica Book. Version 4. Fourth edition. New York: Cambridge University Press). Zimmerman, R.L., Olness, F.I. 1995. Mathematica for Physics. Reading, Massachusetts: Addison-Wesley Publishing Company. ______________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 1 TH. XXXVII Januari 2004