TUGAS ANALISIS KASUS KEPEMIMPINAN PERUSAHAAN “DRUGS UNLIMITED, INC” (Laras Tri Wahyu D/125030400111017/Kelas B) Poppa Pill pemilik Drugs Unlimited,Inc memiliki beberapa masalah yaitu: a. Poppa menginginkan suatu sub bagian baru di perusahaannya segera karena dia akan pensiun di tahun 2000, b. Semasa kepemimpinan istrinya memiliki gaya kepemimpinan yang diktator dan otoriter. Sering banyak masalah yang terjadi di perusahaan tersebut, mulai dari keluar masuknya VP (Vice of President) sebanyak 16 orang dan masalah-masalah lain. c. Muncul FDA yang semakin memperketat peraturan, spesifikasi dan pencatatan yang ada. d. Ada beberapa karyawan yang mengatakan mereka tidak memerlukan pengawasan, ada sebagian karyawan ingin tahu hal apa yang harus mereka lakukan dan ada beberapa bersikeras untuk memanajeri dirinya sendiri. Dari sinilah Poppa Pill menginginkan adanya pengidentifikasian kasus yang terjadi di perusahaannya dengan menggunakan pendekatan-pendekatan yang harusnya dilakukan seorang pemimpin. Menurut saya, ada beberapa pendekatan yang dapat digunakan yaitu: 1. Pendekatan Kekuasaan-Pengaruh Pendekatan ini memfokuskan pada penelitian yang dilakukan untuk menjelaskan efektivitas kepemimpinan berdasarkan jumlah dan jenis kekuasaan yang dimiliki oleh pemimpin dan bagaimana kekuasaan itu digunakan serta proses pengaruh yang terjadi antara karyawan dengan pemimpin. Hal ini tercemin dari perbuatan Poppa yang melihat perusahaannya semasa kepemimpinan istrinya yang terkenal dengan kekuasaan yang diktator yang dapat menimbulkan masalah di dalamnya. Jika ingin menanamkan pengaruh semasa kepemimpinan istrinya sangatlah sulit karena karyawan sudah merasa tidak nyaman. Terlebih lagi ketika FDA datang untuk lebih menertibkan spesifikasi dan pencatatan. Tidaklah mudah, menyuruh karyawan bekerja dengan terus dituntut. Pasti terjadi kebosanan di dalam hatinya juga. Kekuasaan disini memang sangat penting bukan saja untuk mempengaruhi bawahan, tetapi juga untuk mempengaruhi siapa saja yang dapat memberikan dukungan atas tercapainya tujuan, seperti rekan kerja, atasan, pemasok, dll. Disini rekan kerja dapat dicontohkan FDA, FDA memperketat spesifikasi dan pencatatan yang ada. Kekuasaan juga dapat menentukan karyawan harus bekerja sesuai prosedur yang diinginkan FDA. Jika tidak sesuai maka kekuasaan pemimpin yang dapat dilakukan adalah memberikan punishment. Selain itu, dengan menanamkan pengaruh baik yang dilakukan oleh pemimpin baru, dimungkinkan dapat masuk dalam pikiran karyawan untuk bekerja sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan oleh FDA. Kekuasaan untuk mengatur dan mengarahkan karyawanpun semakin mudah karena pengaruh yang diberikan adalah pengaruh yang positif. 2. Pendekatan Perilaku Dalam pendekatan ini berorientasi pada bawahan dan produksi, dimana perhatian yang diberikan pemimpin kepada karyawannya dapat menjadi sebuah kepuasaan dan motivasi karyawan untuk melakukan pekerjaannya dengan lebih baik lagi. Dalam sisi produksi, pemimpin dapat menekankan pada segi teknis pekerjaa, pengutamaan, penyelenggaraan dan penyelesaian tugas serta pencapaian tujuan. Pemimpin dapat memaksakan karyawan untuk bekerja optimal setelah dia diberikan haknya dan diberi motivasi dalam bekerja. Dengan pendekatan ini, karyawan dapat menghasilkan produk sesuai dengan tujuan perusahaan karena karyawan merasa nyaman dengan perhatian dan pengawasan pemimpin yang mengutamakan target tanpa menekankan yang terlalu ketat. 3. Pendekatan sifat Seperti yang telah dikatakan oleh Poppa Pill, para karyawannya lebih terlihat termotivasi dan menjalankan tugasnya dengan maksimal apabila memiliki pimipinan dengan sifat friendly. Ketika pemimpin bersifat ramah memungkinkan tujuan perusahaan dapat tercapai karena semua karyawan di tingkat lini dapat bekerja dengan baik. Selanjutnya, terdapat rencana untuk mengembangkan dan melatih manajer diantaranya: 1. Mengadakan pelatihan Hal ini dapat dilakukan untuk manajer baru yang dipilih untuk memimpin perusahaan. Manajer dilatih untuk lebih mengerti terhadap situasi dan lebih tanggap dengan permasalahan yang terjadi di dalam perusahaan. Melalui pelatihan ini, manajer dapat menggunakan gaya kepemimpinan yang sesuai dengan berbagai macam sifat karyawan dan situasi yang dihadapinya nanti. 2. Mengadakan training pra-jabatan Training ini umum dilakukan oleh setiap instansi ataupun perusahaan guna membiasakan diri manajer dengan lingkungan kerjanya. Penyesuaian ini lebih berorientasi pada perilaku dan budaya yang telah ada pada sebuah perusahaan. Dari sini diharapkan manajer dapat menguasai keadaan yang ada dan jika ada yang tidak sesuai bisa mengambil keputusan demi kelancaran jalannya sebuah perusahaan. Kemudian hal-hal yang dapat dilakukan oleh manajer agar perusahaan dapat berkembang dan berjalan cepat pada akhir tahun yaitu mengedepankan tindakan atau action baik dari karyawan maupun pemimpinnnya sendiri. Tidak ada salahnya sesekali pemimpin langsung terjun memberikan contoh kepada karyawannya, membuat target yang harus diraih perusahaan yang sesuai dengan spesifikasi dan peraturan yang telah ditetapkan oleh FDA dan lebih menjunjung tinggi peraturan dan tata tertib yang ada dalam perusahaan.