Presentasi Bakteriologi BM-3204 Petroleum bakteri (petroba) By: Rohana Udur H-10406019 minyak bumi Hasil akhir penguraian bahan-bahan organik Bahan utama: alifatik dan aromatik Mengandung: N (0-0,5%), S (0-6%), O (0-3,5%) 4 seri hidrokarbon: seri n-alkana (CH4, sampai C >25), seri isoalkana (hanya sedikit dalam minyak bumi), seri sikloalkana (komponen kedua terbanyak setelah alkana), seri aromatik (benzoid) Memiliki titik didih yang berbeda-beda Karakteristik petroba Memanfaatkan hikrokarbon sebagai sumber C Memiliki berbagai enzim pengurai minyak bumi Bersifat aerobik Konsorsium bakteri pendegradasi limbah minyak bumi Contoh: pseudomonas diminuta Karakteristik P. diminuta Aerobik Memiliki flagel Bersifat motil Memiliki enzim katekol 2,3-dioksigenase dikode oleh gen xy/E Metabolisme senyawa ini oleh bakteri diawali dengan pembentukan Protocatechuate atau catechol atau senyawa yang secara struktur berhubungan dengan senyawa ini. Kedua senyawa ini selanjutnya didegradasi oleh enzim katekol 2,3dioksigenase menjadi senyawa yang dapat masuk ke dalam siklus Krebs (siklus asam sitrat), yaitu suksinat, asetil KoA, dan piruvat. Karakteristik P.diminuta continu (I) possession of polar monotrichous flagella of short wavelength; (2) requirement for pantothenate, biotin and cyanocobalamin ; (3) inability to use nitrate as a sole nitrogen source, to perform denitrification or, with one exception (strain 502), to reduce nitrate to nitrite: (4) positive oxidase reaction of variable intensity (5) possession of a,, a,; b, and c cytochrome components; (6) Accumulation of poly-P-hydroxybutyrate as an endogenous reserve material (7) a very limited nutritional spectrum, as compared with most other pseudomonads ; and (8) inability to hydrolyse starch, gelatin, Tween 80, exogenously supplied poly-phydroxybutyrate, or to produce the ‘egg yolk reaction’. (9) Produce of biosurfactan Jenis biosurfaktan yang dihasilkan Surfaktan dengan berat molekul rendah (seperti glikolipid, soforolipid, trehalosalipid, asam lemak dan fosfolipid) yang terdiri dari molekul hidrofobik dan hidrofilik. Kelompok ini bersifat aktif permukaan, ditandai dengan adanya penurunan tegangan permukaan medium cair. Polimer dengan berat molekul besar, yang dikenal dengan bioemulsifier polisakarida amfifatik. Dalam medium cair, bioemulsifier ini mempengaruhi pembentukan emulsi serta kestabilannya dan tidak selalu menunjukkan penurunan tegangan permukaan medium. Mekanisme transport hidrokarbon ke dalam sel bakteri 1. 2 3 Interaksi sel dengan hidrokarbon yang terlarut dalam fase air. Pada kasus ini, umumnya rata-rata kelarutan hidrokarbon oleh proses fisika sangat rendah sehingga tidak dapat mendukung. Kontak langsung (perlekatan) sel dengan permukaan tetesan hidrokarbon yang lebih besar daripada sel mikroba. Pada kasus yang kedua ini, perlekatan dapat terjadi karena sel bakteri bersifat hidrofobik. Sel mikroba melekat pada permukaan tetesan hidrokarbon yang lebih besar daripada sel dan pengambilan substrat dilakukan dengan difusi atau transpor aktif. Perlekatan ini terjadi karena adanya biosurfaktan pada membrane sel bakteri Pseudomonas. Interaksi sel dengan tetesan hidrokarbon yang telah teremulsi atau tersolubilisasi oleh bakteri. Pada kasus ini sel mikroba berinteraksi dengan partikel hidrokarbon yang lebih kecil daripada sel. Hidrokarbon dapat teremulsi dan tersolubilisasi dengan adanya biosurfaktan yang dilepaskan oleh bakteri pseudomonas ke dalam medium. Pengukuran Variabel Degradasi. Pengukuran Varibel Mikrobiologis. - menghitung jumlah sel bakteri setiap satuan waktu - mengukur flurescen diacetate (FDA) yang terhidrolisis. FDA perlu diukur karena medium kultur tidak homogen sehingga penghitungan secara tidak langsung dengan mengukur nilai kerapatan (Optical Density/OD) menjadi tidak akurat. Prinsip penggunaan FDA kemampuan FDA untuk berikatan dengan enzim intraseluler dan beberapa enzim ekstraseluler seperti protease, lipase, dan esterase untuk menghasilkan fluoresensi yang dapat dibaca nilai ODnya. Konsentrasi FDA yang terhidrolisis berkorelasi dengan jumlah sel. Semakin banyak jumlah FDA yang terhidrolisis, maka semakin banyak jumlah sel yang terkandung dalam kultur [4]. Pengukuran variabel fisik Viskositas minyak : metode ostwald berat slude minyak bumi/TPH: metde gravimetri (%penurunan berat = % degradasi) Pengukuran variabel kimia Analisis GC/MS pustaka http://journal.ui.ac.id/upload/artikel/05_Astri%20Nugroho_BIODEGRADASI.pdf http://elib.iatmi.or.id/uploads/IATMI_1-M1 2_FP_10_(Pengaruh_Surfaktan_Linear_Alkylbenzena_.pdf http://repository.ui.ac.id/contents/koleksi/2/7f36df69d8bfef18e8c94783b8aca1d 6755b668d.pdf Anonim 1, 2008. petroba: teknologi bioremediasi limbah minyak bumi. http://www.sith.itb.ac.id http://mic.sgmjournals.org/cgi/reprint/53/3/349