KEPEMIMPINAN SCENARIO: DRUGS UNLIMITED, Inc Dosen: Yuniadi Mayowan, S Sos. MAB Oleh: Andini Tirtanira 125030407111046 Kepemimpinan Kelas B Perpajakan Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya MALANG 2013 Menanggapi tentang kasus kepemimpinan mengenai Drugs Unlimited, Inc, saya sebagai konsultan ahli SDM yang telah ditunjuk Poppa untuk membantunya membangun kepemimpinan yang efektif bagi organisasinya diminta untuk: 1. Memutuskan pendekatan-pendekatan kepemimpinan apa saja yang digunakan untuk melaksanakan organisasi tersebut 2. Mengembangkan rencana untuk melatih para manajer 3. Menemukan manajer yang tepat untuk akhir tahun ini 4. Memastikan rencana yang saya buat tidak merugikan barisan para pekerja Maka sebagai orang yang dipercaya oleh Poppa, saya akan melakukan: 1. Menentukan gaya kepemimpinan yang cocok untuk perusahaan Salah satu alasan dari tingginya tingkat kegagalan dari oerusahaan adalah bahwa mereka tidak mampu menyesuaikan diri dengan organisasi yang mereka pimpin. Beberapa cara untuk menilai kemampuan pemimpin adalah mengenali mereka lebih jauh. Penilaian psikologis dan perilaku secara statistik terbukti berhubungan secara langsung pada kesuksesan pemimpin di masa yang akan datang. Berikutnya adalah memahami budaya perusahaan secara lebuh baik. Tanyakan kepada direksi, karyawan dan vendor untuk pandangan dan pemikiran mereka mengenai bagaimana kriteria pemimpin yang efektif dalam suatu perusahaan. Jika ada konflik, maka Anda harus bersiap untuk mencari kandidat yang lebih baik dan memiliki keahlian khusus untuk organisasi Anda. Seorang pemimpin harus mengerti tentang teori pendekatan kepemimpinan agar nantinya mempunyai referensi dalam menjalankan sebuah organisasi. Sedangkan untuk melaksanakan kepemimpinan di perusahaan Poppa ini, kami menggunakan pendekatan sifat dan perilaku. - Menggunakan teori kepemimpinan sifat Karena kepemimpinan berangkat dari pemusatan perhatian pemimpin itu sendiri. Pendekatan sifat ini mendapat pengaruh dari aliran perilaku pemikir psikologi yang berpandangan bahwa sifat-sifat kepemimpinan tidak seluruhnya dilahirkan akan tetapi juga dapat dicapai melalui pendidikan dan pengalaman sifat calon pemimpin tersebut. Sifat-sifat itu antara lain adalah sifat fisik, mental, dan kepribadian. Empat sifat umum yang berpengaruh terhadap keberhasilan kepemimpinan organisasi antara lain: a. Kecerdasan Calon pemimpin yang mempunyai kecerdasan yang tinggi di atas kecerdasan rata-rata dari pengikutnya akan mempunyai kesempatan berhasil yang lebih tinggi pula. Karena pemimpin pada umumnya memiliki tingkat kecerdasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan pengikutnya. b. Kedewasaan dan keluasan hubungan sosial Umunya di dalam melakukan interaksi sosial dengan lingkungan internal maupun eksternal, seorang pemimpin yang berhasil mempunyai emosi yang matang dan stabil. Hal ini membuat pemimpin akan tidak mudah panik dan goyah dalam mempertahankan pendirian yang diyakini kebenarannya. c. Motivasi diri dan dorongan berprestasi Seorang pemimpin yang berhasil umumnya memiliki motivasi diri yang tinggi serta dorongan untuk berprestasi. Dorongan yang kuat ini kemudian tercermin pada kinerja yang optimal, efektif, dan efisien. d. Sikap hubungan kemanusiaan Adanya pengakuan terhadap harga diri dan kehormatan sehingga para pengikutnya kelak akan mampu berpihak kepadanya. - Menggunakan teori kepemimpinan perilaku dan situasi Perilaku seorang pemimpin yang mendasarkan pendekatan ini memiliki kecenderungan: a. Konsiderasi Yaitu kecenderungan seorang pemimpin yang menggambarkan hubungan akrab dengan bawahan. Contohnya seperti membela bawahan, memberi masukan kepada bawahan, dan bersedia berkonsultasi dengan bawahan. b. Struktur inisiasi Yaitu kecenderungan seorang pemimpin yang memberikan batasan kepada bawahan. Contohnya seperti bawahan mendapat instruksi dalam pelaksanaan tugas, kapan, bagaimana pekerjaaan dilakukan, dan hasil yang akan dicapai. Jadi berdasarkan teori ini, seorang pemimpin yang baik adalah bagaimana seorang pemimpin yang memiliki perhatian yang tinggi kepada bawahan dan terhadap hasil yang tinggi pula. Seorang pemimpin harus merupakan seorang yang pendiagnosa yang baik dan harus bersifat fleksibel, sesuai dengan perkembangan dan tingkat kedewasaan bawahan. 2. Mengenali pemimpin yang sekarang ada Perusahaan harus bisa menimbang biaya serta waktu yang dibutuhkan untuk mengembangkan kepemimpinan internal terhadap biaya dan ketersediaan apabila hendal merekrut dsari luar lingkungan perusahaan. Riset membuktikan bahwa salah satu keuntungan mengembangkan pemimpin secara internal adalah bahwa mereka mampu meraih tingkat produktivitas yang dikehendaki 50% lebih cepat daripada kandidat dari luar. Pemimpin yang sekarang ada yaitu Poppa memiliki gaya manajemen diktator yang mengakibatkan omset selalu bermasalah. Maka dari itu harus diseleksi (dilihat dari sifat fisik, mental dan kepribadian) dan dilatih bagi para calon pemimpin untuk membangun kepemimpinan yang efektif bagi organisasi barunya yang akan dibangun kelak. 3. Mengenali adanya celah-celah dalam kepemimpinan Perusahaan harus bisa menentukan hal-hal yang diperlukan dari pemimpin pada saat ini dan masa depan lalu membandingkan dengan tim pemimpin yang ada pada saat ini. Kemudian lihat alur pengembangan kepemimpinan dan kenali celah dalam keahlian serta waktu yang akan dibutuhkan untuk mengisi celah tersebut, bisa melalui rencana suksesi jabatan atau rekrutmen. 4. Mengembangkan rencana untuk suksesi jabatan untuk peran-peran yang penting dalam perusahaan Sebagai bagian dari program kepemimpinan, perusahaan harus bisa mengevaluasi peran-peran yang penting di seluruh bagian perusahaan. Pengembangan rencana ini juga untuk melatih para manajer untuk menjadi pemimpin di dalam perusahaan abad selanjutnya milik Poppa. Untuk melatih itu, mereka harus memahami teori pendekatan sifat dan perilaku serta situasi perusahaan yang akan dipimpinya. Rencana-rencana yang akan dilaksanakan harus disusun secara matang dan dilaksanakan sedemikian rupa agar memperoleh kandidat manajer yang memenuhi kriteria dan pantas untuk perusahaan baru Poppa. Kemudian diseleksi lagi dan diberi pelatihan agar menjadi pemimpin yang efektif, efisien dan memiliki kinerja yang optimal. Rencana yang dibuat harus tidak merugikan sebagian barisan pekerja yang sudah ada. Pemimpin baru kelak hendaknya lebih bisa mengarahkan pekerja-pekerja yang sudah ada menuju ke arah yang lebih baik dan mengajaknya untuk bekerja optimal bagi perusahaan dengan tidak mengganti atau memecat mereka. Pemimpin yang baru nanti harus memiliki kemampuan untuk menginspirasi, mendorong dan memampukan anak buahnya dalam menyusun perencanaan kegiatan, target atau sasaran, kebutuhan sumber daya, dan melakukan kegiatan sehari-hari seperti monitoring, supporting, partisipatif dan pengendalian, serta mengevaluasi kinerja dari anak buahnya. 5. Mengembangkan roadmap keahlian untuk para pemimpin masa depan Apabila karyawan yang berpotensi tinggi sudah dikenali, roadmap keahlian harus disiapkan untuk kepemimpiannya di masa depan. Pada masa kini, program pengembangan diri harus bisa mendukung metode belajar tradisional dan non tradisional, misalnya menerapkan jejaring sosial sebagai alat dalam proses pengembangan tersebut. Penerapan teknologi mutakhir bisa menyediakan platform yang memungkinkan semua hal itu dilakukan, mulai dari rekrutmen, penilaian, manajemen performa, suksesi jabatan dan perencanaan jenjang karir, serta program pengembangan individu. Praktek pengelolaan talenta yang diimplementasikan bersama dengan penerapan teknologi yang tepat bisa secara efektif mengenali dan mengembangkan pemimpinpemimpin yang bisa mendorong kinerja bisnis, untuk semua bagian yang ada dalam perusahaan. Rahasia utama kepemimpinan adalah kekuatan terbesar seorang pemimpin bukan dari kekuasaannya dan kecerdasannya, melainkan dari kekuatan pribadinya. Seorang pemimpin sejati selalu bekerja keras memperbaiki dirinya sebelum sibuk memperbaiki orang lain. Pemimpin yang berhasil hendaknya memiliki beberapa kriteria yang tergantung pada sudut pandang atau pendekatan yang digunakan, apakah itu kepribadiannya, keterampilan, bakat, sifat-sifatnya atau kewenangannya yang dimiliki yang nantinya sangat berpengaruh terhadap teori maupun gaya kepemimpinan yang akan diterapkan.