MODUL PERKULIAHAN Kewirausahaan Fakultas Program Studi Fakultas Teknik Arsitektur Tatap Muka 06 Kode MK Disusun Oleh MK90024 Reddy Anggara, S.IKom., M.IKom Pengantar : Kisah Sukses Tukul, Pesan Delivery dan Matsushita Dunia ini penuh dengan peluang dan tantangan, bahkan Tuhan pun telah mengingatkan kepada umat manusia bahwa di dalam masalah atau tantangan yang kita hadapi maka di situ pula sebenarnya ada kemudahan atau peluang untuk mencapai kesuksesan. Permasalahannya adalah apakah kita dapat memandang suatu tantangan sebagai peluang bisnis yang harus dikejar atau justru sebagai suatu masalah yang harus dihindari. Warung Aji Mumpung dan Fenomena Tukul Kesuksesan Tukul sebagai host di salah satu stasiun televisi, ada saja yang memanfaatkannya sebagai suatu peluang. Alex Sukamto, bekas majikan Tukul menyatakan ingin membuka usaha bersama Tukul. Akhirnya Tukul dan Alex dapat meresmikan usaha rumah makan yang mereka idamkan. Nama restoran itu diberi nama sama persis dengan Tukul, Rumah Makan Tukul Arwana. Kesuksesan Tukul tidak didapat begitu saja, melainkan melalui berbagi rintangan dan pengalaman-pengalaman pahit, yang sebenarnya semua itu adalah proses menuju keberhasilan. Beno Pranata "Pesan Delivery" Beno Pranata memiliki ide brilian yaitu menangkap peluang bisnis jasa kurir boga dengan nama “Pesan Delivery”. Beno dan kawan-kawannya membuat catalog daftar menu dan restoran yang ada di Jakarta. Harapannya, kalau catalog itu mendapat respon yang bagus dari konsumen, maka resto yang tercantum di dalamnya mau diajak bermitra. Pikiran mereka tidak meleset, katalog "Pesan Delivery" yang diedarkan, cukup banyak direspon orang, akibatnya tidak sedikit resto yang menawarkan diri menjadi mitra. Dan sejak itulah mitranya menjadi banyak. Kalau pada awal tahun 2003 jumlah mitra yang dimilikinya hanya 22 saja, terakhir sudah sekitar 140 resto, pelanggan pun akhirnya bertambah banyak. 2015 2 Kewirausahaan I Reddy Anggara, S.IKom., M.IKom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Matsushita pendiri Miatsuhita Electric Ltd. Matsushita menceritakan, bahwa pada saat Jepang dilanda krisis ekonomi, Matsushita tetap optimis dan berpikir positif. Dia tetap saja melakukan kegiatan yang dilakukannya seperti sebelum krisis ekonomi terjadi. Dia bersikap biasa-biasa saja, juga tidak mudah terpengaruh oleh isu. Sebab halhal semacam itu akan dapat memperparah keadaan, karena proses bisnisnya menjadi tidak lancar lagi. Sebagai entrepreneur ketika menghadapi krisis, janganlah panik dan harus tetap optimis terhadap kegiatan bisnisnya. 2015 Sikap seperti itu bisa saja kita tiru, dan masih relevan dengan kondisi saat ini. 3 Kewirausahaan I Reddy Anggara, S.IKom., M.IKom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Mengenali Hingga Memiliki Peluang Usaha yang Tepat Memilih usaha sebaiknya disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan kita, yaitu usaha yang kita sukai atau kita mempunyai kompetensi dalam bidang usaha tersebut. Hal tersebut dalam membuat kita terhindar atau paling tidak menekan sekecil mungkin adanya kerugian yang dapat menghabiskan modal yang dimiliki. Rencana usaha tidak harus muluk-muluk, cukup sederhana saja, tetapi prospeknya bagus. Caranya adalah dengan mengevaluasi lingkungan yang ada di sekeliling kita. Semuanya dapat diukur dengan salah satu alat yaitu menggunakan analisis terhadap kelemahan, kekuatan, peluang, dan ancaman (strengths, weaknesses, opportunities, and threats) atau yang lebih dikenal dengan sebutan analisis SWOT. Berikut adalah cara sederhana yang dapat dilakukan dalam menerapkan analisis SWOT yaitu : a. Melihat kekuatan yang dimiliki seperti lokasi, sumber-sumber bahan baku yang mudah didapat, mudah dijangkau oleh konsumen atau pelanggan, dan kekuatan lainnya yang dapat dimanfaatkan. Contoh: lokasi di dekat kampus atau mall dapat dikembangkan menjadi kos-kosan, warnet, rental computer, dan masih banyak lagi. b. Melihat kelemahan yang dimiliki agar kita tidak memaksakan diri melakukan usaha yang sebenarnya tidak dapat dilakukan karena kita memiliki kekurangan tertentu. Contoh: sebaiknya jangan membuka usaha rental computer, tetapi tidak mengetahui sama sekali keterampilan dalam mengoperasikan computer. c. Melihat peluang yang dapat dimanfaatkan dan memberikan keuntungan. Contoh: membuka usaha fotokopi dilingkungan dekat kampus, membuka usaha kantin dilingkungan perkantoran, dan lain-lain. d. Melihat ancaman terhadap usaha-usaha yang berisiko tinggi, memiliki siklus hidup yang pendek, dan tidak terukur. Terlebih lagi jika pesaing-pesaing kita memiliki kemampuan yang lebih baik dari kita. Contoh: investasi saham, di mana kita tidak memiliki cukup ilmu tentangnya atau bermain dipasar yang pelakunya sudah sangat banyak. 2015 4 Kewirausahaan I Reddy Anggara, S.IKom., M.IKom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Ada banyak sekali peluang bisnis jika kita tahu bagaimana dan dimana menemukannya, yang mungkin saja sudah ada dalam diri kita atau bahkan sudah didepan mata. Di bawah ini adalah daftar sumber ide yang dapat memberikan gagasan awal atau pemikiran awal untuk menentukan usaha apa yang hendak dijalankan: Lihat barang-barang disekeliling dan yang sedang kita gunakan Rasakan apa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh diri Browsing Internet yang menyediakan informasi bisnis Baca buku yang berkaitan dengan kewirausahaan Baca Koran, majalah, atau tabloid yang berisikan peluang usaha Baca buku kuning telepon (yellow pages) Baca perpustakaan umum, perpustakaan sekolah atau kampus Kunjungi teman, kenalan, atau sahabat Kunjungi bursa efek, amati tren capital dan peluang lainnya Ikuti kursus kewirausahaan Temani pengacara atau konsultan ketika bertemu kliennya Dapatkan informasi dan buku-buku dari kedutaan besar Kunjungi pusat-pusat incubator bisnis Kunjungi pusat-pusat perbelanjaan dan restoran waralaba Kunjungi penemuan baru, pameran dagang, dan pameran-pameran lainnya Kunjungi perusahaan pesaing Kenali konsumen atau pelanggan potensial Kenali agen, distributor, atau pedagang besar Lakukan hobi dan wisata Kenali broker paten dan jasa informasi produk lisensi Kunjungi lembaga penelitian dsn universitas Ikuti seminar, forum diskusi, lokakarya, atau symposium Kunjungi asosiasi dagang dan bisnis Masuk sebagai anggota partai tertentu Ikuti pertemuan alumni Ikuti kebijakan dan keadaan ekonomi Negara Dan masih banyak lagi Agar ide-ide potensial menjadi peluang bisnis yang riil, maka wirausahawan harus bersedia melakukan evaluasi terhadap peluang secara terus-menerus. Proses penjaringan gagasan atau ide disebut sebagai proses screening, yang merupakan suatu cara terbaik untuk menuangkan ide potensial menjadi barang dan jasa riil. 2015 5 Kewirausahaan I Reddy Anggara, S.IKom., M.IKom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Banyak cara untuk melihat peluang yang terjadi disekitar kita. Selama masih ada kebutuhan dan keinginan, selama itu pula masih terdapat peluang yang dapat kita manfaatkan, misal: a. Mengenali kebutuhan pasar b. Mengembangkan produk yang telah ada dipasaran c. Memadukan bisnis-bisnis yang ada d. Mengenali kecenderungan (tren) yang terjadi e. Mewaspadai segala kemungkinan yang awalnya terlihat sepele, yang ternyata setelah ditekuni dapat menjadi bisnis yang luar biasa. f. Menggunakan asumsi-asumsi yang baru (tidak baku) Melihat sumber ide bisnis yang sangat banyak, tidak mungkin kita dapat melaksanakan seluruhnya. Kita batasi oleh sumber daya yang terbatas, shinga kita harus memilih idea tau gagasan yang cukup layak untuk dikerjakan. Beberapa langkah untuk mengenali dan memilih peluang bisnis yang tepat antara lain: 1. Tentukan tujuan besar yang hendak dicapai : Tentukan tujuan dan arah bisnis 2. Buat Daftar Ide Usaha : Buat daftar ide sebanyak-banyaknya yang menarik pikiran 3. Nilai Kemampuan Pribadi : Nilai kemampuan, kekuatan, karakteristik yang diperlukan untuk mencapai sukses dalam bisnis yang anda lakukan. 4. Pilih Kriteria : Buatlah table criteria bisnis yang diperlukan, nilai dan pilih menurut tingkat kepentingannya 5. Bandingkan dan dapatkan saran dari pengusaha, konsultan, atau mentor. 6. Nilai Keadaan Bisnis saat ini dan Masa Mendatang melalui riset : Lakukan riset untuk menilai keadaan bisnis saat ini dan masa mendatang 7. Tetapkan Pilihan : Pilih salah satu dari ide yang kemungkinan memiliki tingkat keberhasilan terbesar dan resiko terkecil. Setelah kita memutuskan bisnis apa yang ingin dijalankan, hal yang perlu menjadi pertimbangan berikutnya adalah memilih jalur usaha yang tepat atau memilih beberapa prospek bisnis, Anda harus memutuskan jalur mana yang ingin dipilih untuk memiliki bisnis sendiri. Terdapat tiga jalur utama yang dapat dipilih: memulai bisnis baru, membeli bisnis yang sudah ada, mengembangkan bisnis yang sudah ada, dan kemitraan atau waralaba (franchise). 2015 6 Kewirausahaan I Reddy Anggara, S.IKom., M.IKom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Cara Memulai Bisnis Cara-cara yang dapat dilakukan oleh seseorang untuk memulai bisnis (usaha), baik itu dilakukan sendiri maupun bersama teman-teman, adalah sebagai berikut: 1. Memulai Bisnis Baru Memulai bisnis baru merupakan pilihan yang paling menarik bagi para pemula. Merintis usaha baru atau bisnis baru yaitu membentuk dan mendirikan usaha dengan menggunakan modal, ide, organisasi dan manajemen yang dirancang sendiri. Terdapat tiga bentuk usaha yang bisa dirintis oleh Anda, yaitu: a. Perusahaan milik sendiri (sole proprietorship), yaitu bentuk usaha yang dimiliki dan dikelola sendiri. b. Persekutuan (Partnership), yaitu kerja sama antara dua orang atau lebih. c. Perusahaan berbadan hukum (corporation), yaitu perusahaan yang didirikan atas dasar badan usaha dengan modal berupa saham. 2. Membeli Bisnis yang Sudah Ada Membeli bisnis yang sudah ada yaitu Membeli perusahaan yang telah didirikan dan dikelola oleh orang lain dengan nama (goodwill) dan organisasi usaha yang sudah ada. 3. Mengembangkan Bisnis yang Sudah Ada Mengembangkan bisnis yang sudah ada biasanya terjadi pada perusahaan keluarga. 4. Memilih usaha franchise Waralaba (franchise) adalah suatu bentuk usaha kerja sama antara pewaralaba (franchisor) dengan terwaralaba (franchisee) dalam mengadakan persetujuan jual beli hak monopoli untuk menyelenggarakan usaha. Pada umumnya waralaba cukup mahal bagi calon investor adalah jenis waralaba yang telah memiliki jaringan sangat banyak dan terbukti sukses dimana-mana. Hal ini wajar karena secara matematis risiko kegagalan akan lebih kecil karena bantuan pewaralaba dihampir semua aspek ,mulai dari studi kelayakan, lay out restoran, standar pelayanan, jaminan bahan baku, promosi dan iklan dimedia massa serta masih banyak lagi. Pewaralaba (franchisor) akan turun tangan secara langsung dan menerjunkan orang terbaiknya untuk membantu penerima usaha waralaba sehingga outlet waralaba tersebut berjalan dengan baik dan sukses. 2015 7 Kewirausahaan I Reddy Anggara, S.IKom., M.IKom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Dibawah ini beberapa kiat memilih bisnis waralaba: 1) Kumpulkan seluruh informasi mengenai bisnis waralaba yang ada saat ini. 2) Pilihlah jenis usaha waralaba yang memiliki potensi pertumbuhan tinggi dan terbukti sukses dimana-mana. 3) Sebaiknya memilih bisnis waralaba disesuaikan dengan kemampuan keuangan, minat, dan bakat kita. 4) Pastikan proses usaha waralaba tersebut dapat dialihkan dengan baik kepada terwaralaba. 5) Jangan cepat percaya dengan angka-angka yang disodorkan oleh pewaralaba. 6) Lakukan pengamatan dan penyelidikan di lapangan terhadap gerai-gerai yang akan menjadi pilihan kita. 7) Bagi para peminat waralaba yang bermodal terbatas, sekarang banyak waralaba local yang masih berskala kecil atau bahkan belum menerapkan system waralaba. 8) Bagi kita yang jeli dan memiliki naluri bisnis yang tajam, sebenarnya banyak potensi usaha yang dapat dikembangkan secara waralaba. Kita dapat membujuk wirausahawan yang sudah berhasil dan berjalan dengan baik serta memiliki prospek usaha yang cerah. Bahkan mungkin kita dapat menjadi penggagas dan menjadi tim pemasaran waralaba baru tersebut. Paling tidak, kita dapat membuka gerai atau cabang untuk usaha tersebut dengan persyaratan yang sangat ringan. Jadi bila ingin sukses menjadi pebisnis waralaba, tajamkan mata, lidah, rasa dan telinga secara riil. Lakukan perhitungan keuangan dengan sebaik-baiknya. Kemudian pilihlah jenis waralaba yang sesuai dengan minat, kesenangan, intuisi bisnis dan lain-lain yang sesuai dengan kondisi sumber daya yang kita miliki. 2015 8 Kewirausahaan I Reddy Anggara, S.IKom., M.IKom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Bidang Usaha dan Jenis-jenis Badan Usaha Perlu perjuangan dan ketekunan dalam menerjemahkan mimpi besar ke dalam tindakan nyata. Berikut ada beberapa contoh bidang usaha yang menjadi pilihan para pemula atau wirausahawan baru adalah. 1. Usaha di bidang makanan atau kuliner 2. Usaha pakaian dan perhiasan 3. Usaha yang terkait dengan tempat tinggal 4. Usaha pendidikan 5. Usaha yang terkait dengan rekreasi 6. Usaha pendukung atau mempermudah orang lain menjalankan usaha. Jenis usaha yang dapat dimasuki oleh para wirausahawan: 1. Pertanian meliputi usaha pertanian, kehutanan, perikanan dan agrobisnis 2. Pertambangan meliputi usaha seperti galian pasir, tanah, batu dan batu bata 3. Pabrikasi meliputi usaha industry perakitan dan sintesis 4. Konstruksi meliputi usaha konstruksi bangunan, jembatan,pengairan dan jalan raya 5. Perdagangan meliputi usaha perdagangan kecil(ritel), grosir,agen, membuka usaha restorean dan perdagangan lainnya. 6. Jasa Keuangan meliputi usaha perbankan, asuransi dan koperasi 7. Jasa perorangan meliputi usaha pangkas rambut, salon, penatu, percetakan, fotocopy dan sablon. 8. Jasa pendidikan meliputi membuka lembaga pelatihan atau kursus-kursus ,Sekolah taman kanak-kanak(TK), SD, SMP, SMA atau perguruan tinggi. 9. Jasa Transportasi meliputi pengangkutan, pergudangan dan distribusi barang 10. Jasa Pariwisata meliputi biro perjalanan,pramuwisata, pengusaha objek wisata dan daya tarik wisata, usaha sarana pendukung wisata. Setelah menemukan ide, lalu menentukan bidang dan jenis usaha yang akan dipilih, langkah selanjutnya adalah menentukan bentuk kepemilikan usaha. Berbagai organisasi bisnis memiliki keuntungan dan kerugian masing-masing. Apabila kita ingin mendirikan suatu unit bisnis, maka kita akan memilih bentuk yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan yang dimiliki. 2015 9 Kewirausahaan I Reddy Anggara, S.IKom., M.IKom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Beberapa pertimbangan yang harus dilakukan sebelum mendirikan organisasi bisnis adalah: 1. Kebutuhan modal: seberapa banyak jumlah dana yang dibutuhkan untuk mendirikan sebuah usaha. 2. Resiko : memperhitungkan resiko yang akan terjadi, semua diarahkan untuk mendukung kegiatan bisnis. 3. Pengawasan: kemampuan pemilik usaha dalam melakukan pengawasan aktivitas bisnisnya. 4. Kemampuan manajerial: keahlian yang harus dimiliki untuk merencanakan, mengendalikan, dan mengawasi usaha. 5. Kebutuhan waktu: memiliki cukup waktu untuk mengoperasikan usaha dan mengarahkan para karyawannya. 6. Pajak: pembayaran pajak yang harus dipenuhi sebagai konsekuensi menjalankan suatu kegiatan bisnis. Dibawah ini beberapa bentuk badan hukum usaha di Indonesia dan beberapa pertimbangan untuk dapat memilih salah satu diantaranya yang paling tepat: 1. Perusahaan Perseorangan Perusahaan perorangan merupakan perusahaan yang dimiliki dan diselenggarakan oleh satu orang. 2. Persekutuan Bentuk legal suatu bisnis yang dimiliki dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan bisnis. Dalam persekutuan terdapat dua macam kategori, yaitu sekutu umum dan sekutu terbatas. a. Sekutu umum yaitu sekutu yang terlibat secara aktif dalam pengelolaan usaha. b. Sekutu terbatas yaitu sekutu yang tidak terlibat secara aktif dalam pengelolaan usaha. Persekutuan (Firma) Persekutuan (Firma) merupakan persekutuan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan nama bersama untuk menjalankan satu bisnis. Firma mempunyai ketentuan yaitu: Setip anggota berhak menjadi pemimpin Seorang anggota tidak boleh memasukkan orang lain untuk menjadi anggota tana persetujuan dari anggota lain 2015 10 Kewirausahaan I Reddy Anggara, S.IKom., M.IKom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Keanggotaan tidak dapat dipindahtangankan kepada orang lain selama anggota tersebut masih hidup Apabila kekayaan perusahaan tidak cukup untuk menutup kewajiban usaha maka kakayaan pribadi anggota menjadi jaminan Persekutuan Komanditer (CV) Persekutuan Komanditer (CV) merupakan persekutuan antara dua orang atau lebih yang memiliki tujuan bersama untuk mendirikan usaha. Persekutuan Lainnya Joint Venture merupakan suatu kerja sama antar perusahaan untuk saling memperkuat satu sama lain antara perusahaan yang melakukan kerja sama tersebut. Ciri utamanya adalah kegiatan yang dilakukan oleh salah seorang sekutu masih tetap mengikat sekutu yang lain Sindikat merupakan kerja sama antara dua unit usaha untuk mencapai tujuan tertentu yang spesifik. Kartel merupakan persekutuan perusahaan-perusahaan dibawah suatu perjanjian untuk mencapai tujuan tertentu. Holding Company terjadi bila ada suatu perusahaan dalam kondisi yang baik secara finasial kemudian membeli saham-saham dari perusahaan lain. 3. Perseroan Perseroan merupakan organisasi bisnis yang berbentuk badan hukum, dimana tanggung jawab dan kewajiban usaha terpisah dari pemilik modalnya. 4. Koperasi Koperasi merupakan organisasi ekonomi rakyat yang berwatak social, beranggotakan orang-orang atau badan hukum, sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan dan kegotongroyongan. 2015 11 Kewirausahaan I Reddy Anggara, S.IKom., M.IKom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Daftar Pustaka Suharyadi, arissstyanto Nugroho, Puranto S.K, Maman Faturohman, 2007. Kewirausahaan Membangun Usaha Sukses Sejak Usia Muda, Penerbit Salemba Empat. 2015 12 Kewirausahaan I Reddy Anggara, S.IKom., M.IKom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id