ANGKA CAKUPAN K1 IBU HAMIL PERIODE BULAN JULI 2015 – JUNI 2016 DI POLINDES DESA KEPUHANYAR KECAMATAN MOJOANYAR KABUPATEN MOJOKERTO Asirotul Ma’rifah*, Nur Hafidah** STIKes Bina Sehat PPNI Mojokerto E-mail : http://www.stikes-ppni.ac.id Abstract Every expectant mother is expectedtorun a healthy pregnancy, childbirth safely and give birth to a healthy baby. Therefore, every pregnant woman should be able to easily access a health facility to obtain appropriate care standards, including the detection of possible problems / diseases that can negative lyimpactthe health of the mother and fetus. The purpose of this study was to determine the numbers K1 coverage among pregnan two menin the village Polindes Kepuhanyar Mojoanyar District of Mojokerto. Design of this research using descriptive method. Population in this researchis data of all pregnan two men who do K1 in July 2015 - June 2016 in the village Polindes Kepuhanyar Mojoanyar District of Mojokerto which amounted to 79 respondents. Sample of 79 respondents were taken using total sampling. Secondary data sources, data collection equipment checklist sheet. Data were analyzed using frequency distribution percentages. The results showed that nearly all respondents made the first visit (K1) of lessthan 12 weeks of gestationalage as many as 64 respondents (81%). However, the government set a target coverageis 95%, so the cover age number of K1 in Polindes Village Kepuhanyar Mojoanyar District of Mojokerto regency period July 2015 - June 2016 declared not meet government targets. The results showed that the coverage K1 place high enough research but did not meet the government'stargets of 95%. It is influenced by many factors both individual pregnant women, pregnant women and individuals outside of it self. Promotive of the K1 can be performed at various events such as neighbor hood health center, or involving cadres in the respective RT toen courage maternal antenatal mothers especially young gestation. Keywords: K1, Pregnant Women karena itu, setiap ibu hamil harus dapat PENDAHULUAN Setiap dapat ibu hamil menjalankan diharapkan dengan mudah mengakses fasilitas kehamilannya kesehatan untuk mendapat pelayanan dengan sehat, bersalin dengan selamat sesuai standar, termasuk deteksi serta melahirkan bayi yang sehat. Oleh kemungkinan adanya masalah/penyakit yang dapat berdampak negatif terhadap yaitu K1 97,81% dan K4 90,58% pada kesehatan ibu dan janinnya. Ada tahun 2010 menjadi K1 97,2% dan K4 beberapa masalah / penyakit yang 85,9%. Angkadrop out K1-K4 di dapat Kabupaten mempengaruhi kehamilan, Mojokerto tahun 2011 pertumbuhan janin dan bahkan dapat mengalami peningkatan, tahun 2010 menimbulkan komplikasi kehamilan angka drop out tidak mencapai 10%, dan dapat pada tahun 2011 angka drop out mengancam kehidupan ibu dan bayi menjadi 11,3%, pada tahun 2010 dari serta mempengaruhi pertumbuhan dan 27 puskesmas di Kabupaten Mojokerto perkembangan janin seperti kurang terdapat 10 puskesmas yang angka energi kronis, anemia gizi besi, kurang drop out K1-K4 lebih dari 10%, yodium, HIV/AIDS, Malaria, TB dan sedangkan lain sebagainya (Kemenkes RI, 2010). puskesmas yang angka drop out K1-K4 persalinan yang kelak tahun 2011 jumlah Berdasarkan data dari pusat data lebih dari 10% mengalami peningkatan dan informasi kesehatan Indonesia menjadi 16 puskesmas, dimana 4 tahun 2014 didapatkan cakupan K1 di puskesmas Indonesia atau melampaui target capaian K1 dan 1 sekitar 97,86%, sedangkan di Provinsi puskesmas telah melampaui target K4. Jawa Timur cakupan K1 tahun 2014 Puskesmas Kedungsari, Ngoro dan sebesar 650.057 atau sekitar 96,19%. Dlanggu Berdasarkan tersebut puskesmas dengan drop out tertinggi menunjukkan bahwa cakupan K1 di yaitu melebihi 20% pada tahun 2011 jawa timur masih dibawah cakupan (Elies dan Ifa, 2015). sebesar 5.078.140 data nasional (Depkes RI, 2015). Sedangkan diantaranya merupakan telah 3 wilayah Beberapa faktor yang diduga menurut data cakupan K1 Mojokerto berpengaruh didapatkan sebesar 89,23% atau lebih kehamilan adalah rendah dari cakupan K1 provinsi pekerjaan ibu, dan sosial ekonomi. maupun nasional (Depkes RI, 2015). Pada tidak Kabupaten Mojokerto mengalami ibu pemeriksaan terhadap yang pemeriksaan pendidikan, jenis sekolah, dilakukan hanya oleh penurunan cakupan K1 dan K4 pada 31,6% ibu hamil. Sedangkan pada ibu tahun 2011 dibandingkan tahun 2010 yang tamat SD, tamat SLTP, tamat SLTA, dan tamat Perguruan Tinggi yang lebih menyeluruh dan terpadu, berturutāturut adalah sehingga 50,2%, 63,7%, hak reproduksinya dapat Berdasarkan terpenuhi, missed opportunity dapat pekerjaan, ibu yang bekerja sebagai dihindari serta pelayanan kesehatan petani / nelayan / buruh hanya 45,6% dapat diselenggarakan secara lebih yang efektif dan efisien (Kemenkes RI, 74,8%, dan 84,5%. melakukan pemeriksaan kehamilan. Sebaliknya, ibu bekerja yang sebagai PNS/TNI/Polri/pegawai 81% 2010). Untuk meningkatkan status kesehatan ibu, puskesmas dan jaringannya serta rumah sakit rujukan melakukan pemeriksaan kehamilan . menyelenggarakan Berdasarkan sosial ekonomi, yang kesehatan, baik yang bersifat promotif, digambarkan dengan pengeluaran preventif, kuintil 1 rehabilitatif. Upaya tersebut berupa pengeluaran pelayanan kesehatan pada ibu hamil, perkapita merupakan perkapita (kuintil), 20% terendah dan kuintil 5 kesehatan, tertinggi. pelayanan tinggi kuintil pengeluaran per kapita semakin tinggi ibu yang melakukan maupun upaya kuratif dan pertolongan persalinan oleh tenaga merupakan 20% pengeluaran perkapita Semakin berbagai penanganan KB komplikasi, dan kesehatan reproduksi (Kemenkes RI, 2010). Tujuan pemeriksaan penelitian ini adalah kehamilan. Pada kuintil 1 hanya 47,5% untuk mengetahui angka cakupan K1 pemeriksaan kehamilan, pada kuintil 3 Ibu Hamil Periode Bulan Juli 2015 - sebesar 63,6%, dan pada kuintil 5 Juni sebesar 79,7% (Depkes RI, 2010). Kepuhanyar Melihat kenyataan tersebut, maka 2016 Di Polindes Kecamatan Desa Mojoanyar Kabupaten Mojokerto. pelayanan antenatal harus dilaksanakan secara komprehensif, terpadu dan berkualitas agar adanya masalah / METODE PENELITIAN Desain penelitian ini penyakit tersebut dapat dideteksi dan menggunakan metode deskriptif. Pada ditangani penelitian secara dini. Melalui ini bertujuan untuk pelayanan antenatal yang terpadu, ibu mendeskripsikan angka cakupan k1 ibu hamil akan mendapatkan pelayanan hamil periode bulan juli 2015- juni 2016 di polindes desa kepuhanyar Studi awal dilakukan pada tanggal 1 kecamatan Maret 2016 dan Penelitian pada tanggal mojoanyar kabupaten mojokerto. Populasi dalam penelitian 3 Agustus 2016. ini adalah data seluruh ibu hamil yang melakukan K1 pada bulan Juli 2015- HASIL PENELITIAN Juni tahun 2016 di Polindes Desa 1. Data Umum Kepuhanyar a. Distribusi frekuensi ibu hamil Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto yang berjumlah berdasarkan umur ibu 79 No ibu hamil.Penelitian ini menggunakan nonprobability sampling dengan jenis Total sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah data seluruh 1. Umur Ibu hamil 12-19 Tahun 2. 20-34 Tahun 63 79,8 3. 35-60 Tahun 8 10,1 Jumlah 79 100 ibu hamil yang melakukan K1 pada (f) (%) 8 10,1 bulan Juli 2015- Juni tahun 2016 di Polindes Desa Kepuhanyar Kecamatan Berdasarkan tabel 4.1 di atas Mojoanyar Kabupaten Mojokerto yang didapatkan data bahwa hampir seluruh berjumlah 79 ibu hamil. Variabel ibu hamil berusia antara 20-34 tahun dalam penelitian ini adalah cakupan yaitu sebanyak 63 ibu hamil (79,8%). K1. Peneliti menggunakan mengumpulkan data b. Distribusi frekuensi ibu hamil data yang berdasarkan jumlah kehamilan sekunder dalam No bentuk buku kohort ibu hamil dan 1. 2. 3. langsung didapat polindes diverifikasi melalui buku KIA ibu pada bulan Juli 2015-Juni tahun 2016.Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah lembar checklist. Penelitian ini dilaksanakan di Polindes Desa Kepuhanyar Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto. Jumlah Kehamilan Primigravida Multigravida Grandemultigravida Jumlah (f) 34 44 1 79 (%) 43 55,7 1,3 100 Berdasarkan tabel 4.2 di atas didapatkan data bahwa sebagian besar ibu hamil adalah ibu multigravida (kehamilan ke2-4) yaitu sebanyak 44 ibu hamil (55,7%). c. Distribusi frekuensi ibu hamil berdasarkan tempat pelaksanaan K1 No Tempat (f) (%) Pelaksanaan K1 1. BPM 22 27,8 2. PKM 1 1,3 3. 4. Polindes 51 64,6 5. Posyandu 4 5,1 PUSTU Jumlah 1 1,3 79 100 Berdasarkan tabel 4.4 di atas menunjukkan bahwa hampir seluruh ibu hamil melakukan kunjungan pertama (K1) kurang dari 12 minggu usia kehamilan yaitu sebanyak 64 ibu hamil (81%). Namun, target cakupan yang ditentukan Dinkes Kabupaten Mojokerto adalah 95% sehingga angka cakupan K1 Kepuhanyar di Polindes Kecamatan Desa Mojoanyar Berdasarkan tabel 4.3 di atas Kabupaten Mojokerto periode Juli didapatkan data bahwa sebagian besar 2015-Juni 2016 sebanyak 81% tidak melakukan kunjungan pertama (K1) di memenuhi target Dinkes Kabupaten Polindes yaitu sebanyak 51 ibu hamil Mojokerto. (64,6%). PEMBAHASAN 2. Data khusus Berdasarkan tabel 4.4 di atas a. Distribusi ibu hamil berdasarkan angka cakupan K1 ibu hamil periode bulan juli 2015 – juni 2016 di Polindes Desa Kepuhanyar Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto Angka Cakupan No K1 Pada Ibu Hamil 1. Tidak Melakukan <12 Minggu 2. Melakukan < 12 Minggu Jumlah Target yang ditetapkan Dinkes Kabupaten Mojokerto Angka Cakupan Keterangan (f) (%) 15 19 64 81 menunjukkan bahwa hampir seluruh ibu hamil melakukan kunjungan pertama (K1) kurang dari 12 minggu usia kehamilan yaitu sebanyak 64 ibu hamil (81%). Namun, target cakupan yang ditentukan Dinkes Kabupaten Mojokerto adalah 95% sehingga angka cakupan 79 100 95 K1 Kepuhanyar di Polindes Kecamatan Desa Mojoanyar Kabupaten Mojokerto periode Juli 81 Tidak Sesuai Target Dinkes Kabupaten Mojokerto 2015-Juni 2016 sebanyak 81% tidak memenuhi target Dinkes Kabupaten Mojokerto. Setiap dapat ibu hamil menjalankan diharapkan didapatkan ibu hamil yang melakukan kehamilannya K1 kurang dari 12 minggu adalah ibu dengan sehat, bersalin dengan selamat hamil serta melahirkan bayi yang sehat. Oleh sebanyak 55 orang (87,3% dari 63 ibu karena itu, setiap ibu hamil harus dapat hamil berusia 20-34 tahun). Dewasa dengan mudah mengakses fasilitas muda (20-34 tahun) pada usia ini kesehatan untuk mendapat pelayanan setiap individu siap untuk menjalani sesuai perkawinan standar, termasuk deteksi berusia 20-34 tahun (Nurdin, yaitu 211) dan kemungkinan adanya masalah/penyakit menurut Manuaba (2007) pada usia ini yang dapat berdampak negatif terhadap adalah kesehatan ibu dan janinnya (Kemenkes menjalani kehamilan karena resikonya RI, 2010). Beberapa yang rendah. Berdasarkan data usia ibu terhadap yang berusia 20-34 tahun melakukan adalah K1 karena sebagian besar dari mereka tingkat pendidikan, jenis pekerjaan menikah diusia tersebut. Namun pada ibu, ibu yang hamil pada usia kurang dari diduga faktor berpengaruh pemeriksaan dan kehamilan tingkat sosial ekonomi (Depkes RI, 2010). Hasil 20 penelitian menunjukkan usia yang tahun aman tidak untuk melakukan pemeriksaan kehamilan disebabkan bahwa cakupan K1 ditempat penelitian karena cukup tinggi tetapi tidak memenuhi mendapatinya hamil diusia yang muda target dari pemerintah yaitu 95%. Hal dan belum menginginkan kehamilan ini banyak dipengaruhi oleh banyak tersebut sehingga tidak memeriksakan sekali faktor baik dari individu ibu diri hamil, dan diluar individu ibu hamil itu kehamilan. sendiri. Karena data penelitian faktor sebelum Berdasarkan malu usia data karena 12 minggu paritas di menggunakan data sekunder maka dapatkan data persentase terbesar yang peneliti hanya mampu mengidentifikasi melakukan K1 adalah ibu primigravida berdasarkan data-data yang didapat dan yaitu sebanyak 28 responden (82,4%). dari keterangan bidan desa. Jumlah anak terkait dengan biaya hidup Menurut data usia dengan yang harus ditanggung oleh sebuah pelaksanaan K1 melalui tabulasi silang keluarga. Status sosial ekonomi yang rendah juga mempengaruhi perawatan memeriksakan kehamilan pertamanya antenatal berupa kunjungan ke klinik. di Kurangnya polindes pendapatan menyebabkan keluarga Namun biasanya pihak menyarankan untuk alokasi melakukan pemeriksaan ke dokter jika dana bagi ibu hamil untuk memperoleh menemui masalah yang lebih berat atau layanan kesehatan. Oleh karena itu ingin kelompok yang miskin mempunyai kehamilannya melalui USG. resiko berkurangnya sana. yang mengalami lebih besar perdarahan untuk antepartum memastikan Tidak maka tercapainya dapat kondisi target menyebabkan K1 tidak dibandingkan dengan kelompok yang terpantaunya kondisi kehamilan ibu mampu (Fatimah, 2013). Ditempat diawal-awal bulan, pelayanan antenatal penelitian ibu yang mempunyai banyak harus anak melakukan komprehensif, terpadu dan berkualitas pemeriksaan kehamilan karena alasan agar adanya masalah/penyakit tersebut kekurangan dana. Selain itu ibu yang dapat dideteksi dan ditangani secara sudah sebelumnya dini. Melalui pelayanan antenatal yang banyak terpadu, ibu hamil akan mendapatkan tentang pelayanan yang lebih menyeluruh dan kehamilannya sehingga tidak perlu terpadu, sehingga hak reproduksinya memeriksakan kehamilan diawal-awal dapat terpenuhi, missedopportunity bulan. dapat dihindari serta cenderung pernah hamil (multigravida) mempunyai tidak lebih pengalaman Berdasarkan tempat pemeriksaan ANC didapatkan data bahwa persentase dilaksanakan secara pelayanan kesehatan dapat diselenggarakan secara lebih efektif dan efisien. terbesar melakukan kunjungan pertama (K1) di Polindes yaitu sebanyak42 KESIMPULAN ibuhamil Berdasarkan (82,4%). Tempat hasil penelitian pemeriksaan polindes menjadi tempat didapatkan angka cakupan K1 di favorit pemeriksaan pertama kehamilan Polindes Desa Kepuhanyar Kecamatan karena polindes terjangkau sehingga dan tempatnya sangat Mojoanyar biayanya murah, periode Juli 2015-Juni 2016 sebanyak banyak ibu hamil yang Kabupaten Mojokerto 81% dan tidak memenuhi target Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto. SARAN 1. Ibu hamil Diharapkan ibu hamil teratur dalam melakukan pemeriksaan kehamilan untuk mendeteksi bahaya – bahaya kehamilan terutama di trimester awal kehamilan baik itu di polindes maupun di dokter kandungan. 2. Bidan Desa Diharapkan bidan harus melakukan pendekatan lebih pada ibuibu diwilayah tanggung jawabnya. Upaya promotif tentang K1 dapat dilakukan pada berbagai acara seperti posyandu, atau melibatkan kader dimasing-masing RT untuk mendorong ibu melakukan pemeriksaan kehamilan khususnya ibu yang usia kehamilannya masih muda. 3. Peneliti selanjutnya Diharapkan peneliti selanjutnya menggali mempengaruhi faktor-faktor angka yang cakupan K1 karena penelitian ini masih bersifat deskriptif, faktor tersebut dapat berupa faktor dukungan keluarga, atau tenaga kesehatan. DAFTAR PUSTAKA Kemenkes RI, 2010. Pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu. Jakarta. Dirjen Bina Kesehatan Masyarakat Depkes RI, 2015. Profil Kesehatan Indonesia. EliesMeilinawati SB, IfaRoifah, 2015. Keterkaitan Pendidikan Dan Perencanaan Kehamilan Dengan Kelengkapan Pelayanan Antenatal Di Wilayah Kerja Puskesmas Kabupaten Mojokerto. Jurnal. Mojokerto. Stikes Bina Sehat PPNI Depkes RI, 2014. Buku Saku. Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan. Jakarta. Kemenkes RI Yulifah, Rita dan Tri johanA.Y. 2009. Asuhan Kebidanan Komunitas. Jakarta:Salemba Medika Kusmiyati, Yuni, dkk. 2009. Perawatan Ibu Hamil. Yogyakarta : Fitramaya Syafrudin, 2009. Kebidanan Komunitas. Jakarta. EGC Fatimah JahraRitonga, 2013. FaktorFaktor Yang Mempengaruhi Ibu Hamil Dalam Melakukan Pemeriksaan Antenatal Care. Jurnal. USU Muhimah, N., Safe’i, A. 2010. Panduan Lengkap Senam Sehat Khusus Ibu Hamil. Cetakan Pertama. Yogyakarta: Power Books. Maulana, Mirza. 2008. Panduan Lengkap Kehamilan : Memahami Kesehatan Reproduksi, Cara Menghadapi Kehamilan, dan Kiat Mengasuh Anak. Jogjakarta: Katahati Dewi Dkk. 2012. Asuhan Kehamilan Untuk Kebidanan. Jakarta Salemba Medika. Suparyanto, 2010. Konsep Paritas Partus. Diakses di konsepparitas-partus.html Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan, Jakarta. Salemba Medika Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta Hidayat. 2007. Metode Penelitian Kebidanan Dan Tehnik Analisis Data. Surabaya: Salemba Medika Notoatmodjo, S, 2005, Metodelogi Penelitian Kesehatan, Jakarta : PT Rineka Cipta Notoatmodjo, S, 2010, MetodelogiPenelitianKeseh atan, Jakarta : PT RinekaCipta