HUBUNGAN CARA BELAJAR DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH KEPERAWATAN KOMUNITAS Heri Triwibowo ABSTRACT Background : The problems facing the world today is the low educational achievement of students. Learning achievement is the main yardstick to determine the success of one's learning . Factors influencing learning achievement is a learning habitand family support.Objectives : Determine the correlation between learning habitand family support with a cademic achievement of Community nursingon 4th semesters Student of Bina Sehat PPNI Nursing Academy Mojokerto. Methods : The study was an analytic observational with cross sectional design . Large population as many as 136 students, sampling technique using cluster random sampling and sample obtained as many as 101 respondents.The research instrument was a learning achievement test , observation sheets , and a Likert scale is valid and reliable . Data Analysis test using linear regression analysis with the prerequisite test : normality test, linearity test and multicollinearity test with significance level 0.05 level. Results : ( 1 ) There is a significant correlation between learning habit with academic achievement of Community nursingon 4th semesters Student of Bina Sehat PPNI Nursing Academy Mojokerto ( ρ : 0.000 < α : 0,05 ) . ( 2 ) There is a significant correlation between family support with academic achievement of Community nursingon 4 th semesters Student of Bina Sehat PPNI Nursing Academy Mojokerto ( ρ : 0.000 < α : 0,05 ) . ( 3 ) There is a significant correlation between learning habitand family support with academic achievement of Community nursing on 4th semesters Student of Bina Sehat PPNI Nursing Academy Mojokerto ( ρ : 0.000 < α : 0,05 ) Conclusion : There is a significant correlation between learning habitand family support with academic achievement of Community nursingon 4 th semesters Student of Bina Sehat PPNI Nursing Academy Mojokerto. Where, the effective contribution learn more dominant way contribute to the achievement of nursing science courses compared to community family support Keywords : Learning habit, Family Support , academic achievement of Community nursing. LATAR BELAKANG Pendidikan tergantung kepada siswanya dalam proses Akademi Keperawatan belajar. Umumnya merupakan bagian dari system pendidikan dikalangan tinggi keperawatan lulusan keperawatan dengan yang menghasilkan kualifikasi perawat kebiasaan yang berkembang mahasiswa Akademi adalah untuk masih belajar bila adanya sudah vokasional yang siap bekerja di lingkungan mendekati ujian dan itupun dilakukan rumah sakit atau masyarakat. Maka proses dengan system belajar pendidikan Akademi Keperawatan sesuai jarang sekali melakukan studi atau belajar Garis Besar Program Pembelajaran (GBPP), secara rutin . Untuk mendapatkan prestasi mahasiswa keperawatan wajib mempunyai belajar yang baik tentunya tidak bisa prestasi di dalam ilmu keperawatan, salah dilakukan dengan cara belajar yang sekilas. satunya Untuk ilmu keperawatan mempunyai prestasi komunitas. yang baik Belajar kebut semalam, merupakan suatu proses biasanya mencakup tiga komponen yaitu input, proses dan output. Input sebagai melaksanakan kegiatan belajar misalnya masukan biasanya terdiri dari mahasiswa, bagaimana mereka mempersiapkan belajar, materi perkuliahan, sarana dan fasilitas mengikuti perkuliahan, mandiri dosen, kurikulum, dan pelajaran, yang aktivitas dilakukan, belajar pola belajar manajemen yang berlaku di Perguruan mereka, cara mengikuti ujian. Kualitas cara Tinggi tersebut. Sedangkan proses terdiri belajar akan menentukan kualitas hasil dari belajar yang diperoleh. Cara belajar yang strategi perkuliahan, media instruksional, cara mengajar dosen, dan baik cara belajar mahasiswa. Output merupakan belajar,sebaliknya cara belajar yang buruk hasil dari proses belajar yaitu prestasi akan menyebabkan kurang berhasil atau (Nurhidayah, belajar gagalnya belajar [The Liang Gie (1988)]. merupakan tolak ukur yang utama untuk Buruknya cara belajar merupakan salah mengetahui satu seseorang. 2009). Prestasi keberhasilan Seseorang yang belajar prestasinya akan menyebabkan faktor penyebab belajar berhasilnya rendahnya sehingga hasil menyebabkan tinggi dapat dikatakan bahwa ia telah menurunnya mutu pendidikan. Slameto berhasil dalam belajar. Prestasi belajar (2003) mengemukakan bahwa faktor cara adalah tingkat pengetahuan sejauh mana belajar yang buruk merupakan penyebab anak masih terhadap materi yang diterima cukup banyaknya siswa yang (Slameto, 2003). Prestasi belajar menurut sebenarnya pandai tetapi hanya meraih Kamus Besar (1989) prestasi yang tidak lebih baik dari siswa adalah penguasaan atau yang sebenarnya kurang pandai tetapi ketrampilan yang dikembangkan oleh mata mampu meraih prestasi yang tinggi karena pelajaran dan ditujukan dengan tes atau mempunyai cara belajar yang baik. Aspek angka nilai yang diberikan oleh dosen. lain Sedangkan berkaitan Bahasa menurut Indonesia pengetahuan Arikunto (1995) adalah nilai prestasi yang mencerminkan yang perlu mendapat dengan prestasi perhatian belajar mahasiswa adalah Dukungan keluarga. tingkatan mahasiswa, sejauh mana telah Dukungan keluarga adalah dapat mencapai tujuan yang ditetapkan dukungan yang dirasakan oleh anggota setiap mata kuliah. keluarga Masalah perhatian yang terkait harus ada/dapat diakses (dukungan mendapat sosial dapat atau tidak dapat digunakan, belajar tetapi anggota keluarga menerima bahwa prestasi mahasiswa adalah masalah cara belajar orang pendukung mahasiswa, karena faktor cara belajar bantuan dan pertolongan jika dibutuhkan) yang juga sangat menentukan berhasil (Friedman, 2010). Terdapat empat jenis tidaknya kegiatan pendidikan. Thabrany dukungan (1994) mengemukakan bahwa cara belajar instrumental, merupakan faktor kunci yang menentukan dukungan berhasil tidaknya belajar. Cara belajar penilaian (Kaplan, 1976; Friedman, 1998). merupakan suatu cara bagaimana siswa Dukungan dari keluarga merupakan unsur keluarga siap yaitu dukungan emosional, serta memberikan dukungan informatif, dukungan terpenting dalam individu kegiatan pembelajaran materi pelajaran menyelesaikan masalah, rasa percaya diri (Syah. 2003). Prestasi belajar yang dicapai akan seseorang bertambah membantu dan motivasi untuk merupakan hasil interaksi menghadapi masalah yang terjadi akan berbagai faktor yang mempengaruhinya meningkat (Stuart dan Sudeen, 1955, yang baik dikutip oleh Noorkasiani, 2009). Berdasar maupun data dari PJMK Komunitas dari nilai individu. Pengenalan terhadap faktor – sebelumnya yaitu faktor yang mempengaruhi prestasi belajar komunitas angkatan dari dalam dari diri luar sekali (faktor (faktor artinya internal) ekternal) tahun 2012 (Mahasiswa Akper Semester IV penting dalam rangka Angkatan 2010) adalah sesuai tabel 1 membantu murid dalam mencapai prestasi belajar yang sebaik-baiknya (Ahmadi, A, 2004). Tabel 1. Distribusi Nilai Keperawatan Yudisium Komunitas, Melihat banyaknya mempengaruhi keperawatan factor prestasi komunitas, yang belajar ilmu penelitian ini Mahasiswa Akper Bina Sehat PPNI hanya meneliti dua faktor yaitu faktor cara Mojokerto Angkatan 2010 belajar dan dukungan keluarga, sehingga TAHUN penelitian ini merumuskan apakah ada A’ 2010 hubungan A 12 (8%) dukungan keluarga dengan prestasi belajar B 38 (24 %) ilmu keperawatan komunitas mahasiswa C 67 (43%) semester D 39 (25 %) Mojokerto. Penelitian ini penting untuk NILAI antara IV cara Akper Bina belajar Sehat dan PPNI mengetahui hubungan cara belajar dan Total 156 (100%) Mahasiswa Sumber:PJMK Komunitas dukungan keluarga dengan prestasi belajar ilmu keperawatan komunitas karena diharapkan setelah penelitian ini terdapat (Total Nilai Sebelum Uji Perbaikan) Berhasil baik atau tidaknya belajar perbaikan dalam proses belajar mengajar itu tergantung kepada berbagai faktor. sehingga Faktor tersebut dapat dibedakan menjadi berhasil. proses pembelajaran lebih 3 macam yaitu 1) faktor internal (faktor dari dalam siswa) yakni keadaan/kondisi jasmani dan kondisi rohani siswa, 2) faktor METODE PENELITIAN eksternal (faktor dari luar siswa) yakni siswa Penelitian dilakukan di Akper Bina Sehat termasuk dukungan keluarga dan, 3) faktor PPNI Kabupaten Mojokerto Jl. Raya Jabon pendekatan belajar (approach to learning) KM. 06 Mojokerto Jawa Timur pada bulan yakni yang Juli yang observasional analitik dengan desain cross kondisi lingkungan jenis meliputi digunakan upaya strategi siswa di sekitar belajar dan siswa metode untuk melakukan 2013.Jenis sectional penelitian Populasi adalah ini adalah mahasiswa tingkat II semester IV Akper Bina Sehat PPNI Mojokerto yang berjumlah 156 3. Uji Hipotesis Hubungan Cara Belajar mahasiswa dengan jumlah sampel 101Yang dan diambil Prestasi dengan cara Cluster Random Sampling.Instrumen menggunakan lembar belajar untuk menilai prestasi belajar. Pengolahan dan analisis data menggunakan bantuan komputer progran SPSS 15 dengan uji Regresi Linier berganda. 1. Uji Hipotesis Hubungan Cara belajar dengan Prestasi Belajar mata kuliah Ilmu keperawatan Komunitas Prestasi Belajar Cara belajar mata dengan kuliah Ilmu keperawatan Komunitas di dapatkan hasil nilai signifikasi = 0,000 < 0,05 dan rhitung (0,521) >rtabel (0,197). Berarti ada hubungan Cara belajar dengan Prestasi Belajar mata kuliah Ilmu keperawatan Komunitas . 2. Uji Hipotesis Hubungan Dukungan Keluarga dengan Prestasi Belajar mata kuliah Ilmu keperawatan Komunitas mata kuliah Ilmu nilai F sebesar 22,061 ( F table 3,07) dengan signifikasi 0,000 ( p<0,05), dengan demikian hasil ini mendukung hipotesis yang menyatakan bahwa Ada hubungan Cara belajar Keluarga secara prestasi belajar dan Dukungan bersama-sama mata dengan Kuliah Ilmu PEMBAHASAN 1. Hubungan Cara belajar dengan Prestasi Belajar mata kuliah Ilmu keperawatan Komunitas Berdasarkan tabel 4.8 Hubungan Cara belajar dengan Prestasi Belajar mata kuliah Ilmu keperawatan Komunitas di dapatkan hasil nilai signifikasi = 0,000 < 0,05 dan rhitung (0,521) >rtabel (0,197). Berarti ada hubungan Cara belajar dengan Prestasi Belajar mata kuliah Ilmu keperawatan Komunitas . Hal tersebut sesuai pendapat Thabrany (1994) mengemukakan bahwa Dukungan keluarga dengan Prestasi Belajar mata keperawatan komunitas. HASIL Hubungan Belajar dengan Berdasarkan hasil statistik diketahui antara HASIL DAN PEMBAHASAN Keluarga keperawatan Komunitas kuisioner skala likert untuk cara belajar dan dukungan keluarga serta tes prestasi Dukungan keperawatan menentukan berhasil tidaknya belajar. Cara Komunitas di dapatkan hasil nilai sig. belajar merupakan suatu cara bagaimana sebesar sig = 0,000 < 0,05 dan rhitung (0,357) siswa >rtabel misalnya (0,197). kuliah Ilmu cara belajar merupakan faktor kunci yang Berarti ada hubungan melaksanakan kegiatan belajar bagaimana mereka belajar, mengikuti dukungan keluarga dengan Prestasi Belajar mempersiapkan mata kuliah Ilmu keperawatan Komunitas . pelajaran, aktivitas belajar mandiri yang dilakukan, pola belajar mereka, cara mengikuti ujian. Kualitas cara belajar akan Akuntansi Siswa KelasXI IPS SMA Negeri 2 menentukan kualitas hasil belajar yang Bantul diperoleh. Cara belajar yang baik akan (http://journal.uny.ac.id/index.php/jpakun menyebabkan /article/view/918) berhasilnya Tahun Ajaran 2011/2012 belajar,sebaliknya cara belajar yang buruk Berdasarkan akan menyebabkan kurang berhasil atau penelitian terdapat gagalnya belajar [The Liang Gie (1988)]. hubungan cara belajar dengan prestasi Buruknya cara belajar merupakan salah belajar satu hasil komunitas. Hal ini menunjukkan bahwa menyebabkan cara belajar yang benar akan meningkatkan faktor penyebab belajar rendahnya sehingga mata kuliah ilmu menurunnya mutu pendidikan. Slameto prestasi (2003) mengemukakan bahwa faktor cara komunitas. Berdasarkan rata- rata dari nilai belajar yang buruk merupakan penyebab cara belajar adalah 76,99 dengan rata-rata masih yang nilai prestasinya adalah 70, 45, maka ini sebenarnya pandai tetapi hanya meraih menunjukkan bahwa cara belajar yang prestasi yang tidak lebih baik dari siswa rendah hasilnya rendah, cara belajar yang yang sebenarnya kurang pandai tetapi tinggi maka prestasinya tinggi. Cara belajar mampu meraih prestasi yang tinggi karena yang efektif efisien, yang menjadi poin mempunyai utama cukup banyaknya cara siswa belajar yang baik. belajar ilmu keperawatan ialah keperawatan adanya Menurut penelitian Risa Sugianto ( 2009 ) keteraturan.Terlebih dengan judul Pengaruh cara belajar dan merupakan bagian dari ilmu social dimana kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar konsep siswa berhitung. SMK PGRI 6 Janti Malang banyak mata suatu hafalan Sehingga dibanding mahasiswa mempunyai dan simultan, cara belajar dan kebiasaan termasuk punya kebiasaan mencatat dan belajar meringkas sebanyak prestasi belajar 38,2 %. dengan belajar ini Berdasarkan hasil analisis secara parsial mempengaruhi cara bila ajar baik yang maka baik akan memudahkan untuk memahami pelajaran (http://library.um.ac.id/free- yang banyak hafalan ini. Dalam pelajaran contents/index.php/pub/detail/pengaruh- ilmu sosial mahasiswa yang mempunyai cara-belajar-dan-kebiasaan-belajar- cara terhadap-prestasi-belajar) mencatat dan mengulang pelajaran maka belajar yang efektif yang rajin memudahkan dalam memahami masalah Penelitian Esti Dwi Rohmawati, dan akan meningkatkan hasil prestasi Sukanti Sukanti dengan judul Pengaruh pembelajaran. Cara Belajar belajar yang baik nanti akan terasa bahwa Akuntansi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 2 setiap usaha belajar selalu memberikan Bantul Tahun Ajaran 2011/2012. Hasilnya hasil yang sangat memuaskan, ilmu yang Cara dan dipelajari dapat dikuasai sehingga ujian Belajar dapat dilakukan dengan berhasil. Melihat Belajar Belajar signifikan terhadap Prestasi berpengaruh terhadap positif Prestasi Dengan memiliki cara keteraturan belajar, ada kecendrungan dari kebiasaan mahasiswa meskipun ada waktu untuk Dimana belajar tetapi jarang menyediakan waktu mempunyai kebiasaan untuk mencatat apa khususnya untuk satu jam saja belajar yang di bacanya, sehingga membaca itu ilmu komunitas dan juga jarang untuk asal baca, apalagi untuk menandai buku membaca yang pelajaran sebelum dosen merangkum rata- dibaca rata dan mencatat. mahasiswa sangat jarang. Apalagi menerangkan. Padahal dengan ada waktu merangkum khusus dan merupakan kebiasaan.Kalaulah mencatat menerangkan itu dilakukan di kelas ketika ada dosen akan memudahkan memahami pelajaran. menerangkan. Inipun dilakukan sebagian Menurut Lian Gie ( 1988) ) Dalam belajar karena mahasiswa berpikir bisa fotokopi . yang baik / cara belajar yang efektif efi- Sehingga dianggap lebih praktis fotokopi sien, yang menjadi pokok pangkal pertama daripada ialah adanya suatu keteraturan, baik dalam menyelesaikan belajar, mencatat ataupun menyimpan alat- mahasiswa mengerjakan tugas tepat waktu. alat perlengkapan untuk belajar. Tepat waktunya karena adanya monitoring tiap membaca harinya sebelum di pelajari dosen dari Kedua yang menjadi indikasi cara belajar itu baik adalah Mahasiswa memilih didalam waktu berkonsentrasi suasana belajar. belajar, rata-rata tenang sehingga bias dalam belajar di jarang jarang dilakukan, mencatat. dosen hal Keenam tugas adalah dari pengajarnya, ini rata-rata tetapi sering mahasiswa tidak bertanya kaitan dengan tugas yang di berikan. Cara belajar efektif menurut Slameto (2003) ada 5 cara belajar yaitu: Pembuatan jadwal dan pelaksanaanya, Membaca dan membuat bandingkan dengan suasana yang ramai catatan, seperti belajar sambil dengarkan radio. Konsentrasi, Mengerjakan Tugas . Mengulangi bahan pelajaran, Karena bila belajar dengarkan radio akan menghilangkan konsentrasi belajar. Ini 2. Hubungan Dukungan Keluarga sesuai teori Lian Gie ( 1988) ) Setiap orang dengan Prestasi Belajar mata kuliah yang Ilmu keperawatan Komunitas sedang menuntut ilmu harus melakukan konsentrasi dalam belajarnya, karena tanpa belajarnya, menguasai diberikannya. tak konsentrasi mungkin pelajaran dalam berhasil yang Konsentrasi adalah pemusatan pikiran terhadap suatu hal dengan menyampaikan semua hal lainnya yang tidak berhubungan. cara belajar Dukungan keluarga dengan Prestasi Belajar mata kuliah Ilmu keperawatan Komunitas di dapatkan hasil nilai sig. sebesar sig = 0,000 < 0,05 dan rhitung (0,357) >rtabel (0,197). Berarti ada hubungan dukungan keluarga dengan Prestasi Belajar mata kuliah Ilmu keperawatan Komunitas . Ketiga dan keempat yang menjadi indikasi Berdasarkan tabel 4.8 Hubungan itu baik adalah Cohen dan Syme (1996) dalam Setiadi (2008) mendefinisikan dukungan keluarga sebagai suatu keadaan yang meringankan beban bagi bermanfaat bagi individu yang diperoleh seseorang/sekelompok orang yang sedang dari orang lain yang dapat dipercaya, mengalami masalah/persoalan, serta dapat sehingga seseorang akan tahu bahwa ada mengobarkan semangat hidup seseorang orang dan menyadarkan bahwa masih ada orang lain yang memerhatikan, menghargai, dan mencintainya. Dukungan lain yang peduli kepadanya. keluarga adalah dukungan yang dirasakan Tetapi tidak saja, juga dapat dukungan (dukungan sosial dapat atau tidak dapat memberikan digunakan, sesuai pendapat Safarino (1998) dalam anggota keluarga ternyata itu oleh anggota keluarga ada/dapat diakses tetapi sosial hanya efek negatif.Hal Azizah memberikan bantuan dan pertolongan jika contoh efek negatif yang timbul dari dibutuhkan) (Friedman, 2010). Terdapat dukungan sosial, antara lain: Dukungan empat yang dukungan dukungan keluarga instrumental, yaitu dukungan tersedia menyebutkan ini menerima bahwa orang pendukung siap jenis (2011) yang tidak beberapa dianggap sebagai sesuatu yang membantu. Hal ini dapat informatif, dukungan emosional, serta terjadi karena dukungan yang diberikan dukungan penilaian (Kaplan, 1976; tidak cukup, individu merasa tidak perlu Friedman, Sudeen, 1998). 1955, Noorkasiani, keluarga dalam Menurut dan dibantu dikutip oleh emosional sehingga tidak memperhatikan dukungan dari dukungan yang diberikan.Dukungan yang terpenting diberikan tidak sesuai dengan apa yang yang (2009) merupakan membantu Stuart unsur individu (mahasiswa) atau dibutuhkan terlalu khawatir individu.Sumber secara dukungan menyelesaikan masalah, rasa percaya diri memberikan contoh buruk pada individu, akan seperti bertambah dan motivasi untuk melakukan atau menyarankan menghadapi masalah yang terjadi akan perilaku tidak sehat.Terlalu menjaga atau meningkat sehingga mampu beradaptasi tidak dalam belajar melakukan sesuatu yang diinginkannya. memuaskan. Menurut Omar Hamalik (1983 Keadaan ini dapat mengganggu program : 3) mengemukakan : Salah satu syarat agar rehabilitasi anak dapat belajar dengan baik yaitu harus oleh individu dan menyebabkan individu memperhatikan kesehatan jasmani serta menjadi tergantung pada orang lain belajar, sehingga hasil kesehatan rohani. Apabila anak sakit (tidak mendukung yang individu seharusnya dalam dilakukan Penelitian oleh Rensi, Lucia Rini sehat) tidak akan dapat belajar dengan Sugiarti (Fakultas baik. Dengan demikian, orang tua harus Katholik Soegijapranata ). Dukungan Sosial, menjaga kesehatan anaknya secara teratur. Konsep Diri, Dan Prestasi Belajar Siswa Menurut Azizah (2011) dukungan sosial SMP tidak hanya berwujud dalam dukungan penelitian menunjukkan bahwa dukungan moral, melainkan dukungan spiritual dan sosial dukungan mental. Dukungan ini dapat belajar. Juga ditemukan adanya pengaruh Kristen Psikologi YSKI berpengaruh Universitas Semarang. terhadap Hasil prestasi positif dari konsep diri terhadap prestasi masa perkembangan ini, remaja mulai belajar siswa.( Jurnal Psikologi Volume 3, menuntut No. 2, Juni 2010) mengemukakan pendapatnya sendiri, suka Berdasarkan penelitian untuk diberi kesempatan yang mencetuskan perasaannya, jika dianggap dilakukan peneliti ada hubungan dukungan perlu remaja tersebut memberontak karena keluarga dengan Prestasi Belajar mata dia merasa bahwa dirinya bukan anak-anak kuliah Ilmu keperawatan Komunitas. Hal lagi, ini kedewasaannya hingga memberikan yang terbaik untuk anaknya kegelisahan dalam yang kuliah dengan memberikan dukungan tenang baik dukungan instrumental, dukungan Biasanya informatif, dikaguminya seperti teman, sehingga dia disebabkan bahwa dukungan keluarga emosional, serta dan mengapa di dengan diakui mengakibatkan dirinya, keadaan remaja kurang lingkungan. memiliki yang dukungan penilaian. Dimana orang tua lebih menolong secara langsung kesulitan yang dipikirkan kepada teman dari pada orang dihadapi dengan tua. Selain itu bentuk dukungan keluarga menyediakan dana untuk membayar SPP oleh sebagian mahasiswa kadang disalah maupun keperluan kuliah baik alat tulis tafsirkan ataupun biaya untuk Kedua pengawasan orang tua dianggap sesuatu orang tua memberikan nasehat, yang dianggap beban bukan dukungan, yang dibutuhkan semua itu karena kurangnya komunikasi mengatasi masalahnya antara anak dan orang tua. Oleh karena itu anaknya, pengarahan, anaknya ketika misalnya ide-ide untuk belajar.Ketiga memberikan berupa praktiku. orang dukungan pujian kalau tua juga penghargaan anaknya berhasil nyaman belum menyampaikan secara emosional yang karena mahasiswa perlu pemikiran positip atas dukungan yangdi berikan keluarga khususnya orang tua. mendapat nilai yang baik. Keempat orang 3. Hubungan Cara Belajar dan Dukungan tua juga memberikan dukungan emosional, Keluarga dengan Prestasi Belajar mata dukungan ini berupa dukungan simpatik kuliah Ilmu keperawatan Komunitas dan empati, cinta, kepercayaan, dan penghargaan. Dengan demikian anaknya yang menghadapi persoalan merasa dirinya tidak menanggung beban sendiri tetapi masih ada orang lain yang memperhatikan, mau mendengar segala keluhannya, bersimpati, dan empati terhadap persoalan yang dihadapinya, bahkan mau membantu memecahkan masalah yang dihadapinya. Semua itu disadari oleh mahasiswa sebagaiseorang anak. Tapi perlu diingat bahwa usia mahasiswa adalah remaja. Pada Berdasarkan hasil statistik diketahui nilai F sebesar 22,061 ( F table 3,07) dengan signifikasi 0,000 ( p<0,05), dengan demikian hasil ini mendukung hipotesis yang menyatakan bahwa Ada hubungan antara Cara belajar Keluarga secara prestasi belajar dan Dukungan bersama-sama mata Kuliah dengan Ilmu keperawatan komunitas. Berdasarkan tabel 4.10 menunjukan bahwa nilai R adalah 0,557, lebih dari r tabel 0,197 berarti ada hubungan. sebesar Koefisien yang (Slameto, 2003). Prestasi belajar menurut Kamus Besar kontribusi Cara Belajar dan Dukungan adalah penguasaan Keluarga sebesar ketrampilan yang dikembangkan oleh mata mata berarti (R2) besarnya belajar 0,310 determinansi 31 % terhadap prestasi kuliah ilmu Bahasa Indonesia (1989) pengetahuan atau keperwatan pelajaran dan ditujukan dengan tes atau komunitas mahasiswa semester IV Akper angka nilai yang diberikan oleh dosen. Bina sehat PPNI Mojokerto, sedangkan Sedangkan sebesar 69 % dipengaruhi oleh faktor lain adalah nilai prestasi yang mencerminkan yang tidak diteliti dalam penelitian ini. tingkatan mahasiswa, sejauh mana telah Berdasarkan penghitungan menurut Arikunto (1995) dapat mencapai tujuan yang ditetapkan sumbangan efektif total (R2) adalah 31 % . setiap Bila di lihat dari sumbangan efektif dari merupakan tolak ukur yang utama untuk Cara mengetahui adalah belajar terhadap 23,56 %. prestasi belajar Sedangkan SE dari mata seseorang. kuliah. Prestasi belajar keberhasilan Seseorang yang belajar prestasinya dukungan keluarga 7,44 %. Jadi sumbangan tinggi dapat dikatakan bahwa ia telah efektif dominan berhasil dalam belajar. Prestasi belajar belajar adalah tingkat pengetahuan sejauh mana cara berkontribusi belajar lebih terhadap prestasi mata kuliah ilmu keperawatan komunitas anak dibandingkan dengan dukungan keluarga. (Slameto, 2003). Belajar merupakan suatu proses terhadap Prestasi materi yang diterima belajar yang dicapai biasanya mencakup tiga komponen yaitu seseorang input, proses dan output. Input sebagai berbagai faktor yang mempengaruhinya masukan biasanya terdiri dari mahasiswa, baik materi perkuliahan, sarana dan fasilitas maupun perkuliahan, dan individu. Pengenalan terhadap faktor – manajemen yang berlaku di Perguruan faktor yang mempengaruhi prestasi belajar Tinggi tersebut. Sedangkan proses terdiri penting dari media membantu murid dalam mencapai prestasi instruksional, cara mengajar dosen, dan belajar yang sebaik-baiknya (Ahmadi, A, cara belajar mahasiswa. Output merupakan 2004). Berhasil baik atau tidaknya belajar hasil dari proses belajar yaitu prestasi itu tergantung kepada berbagai faktor. (Nurhidayah, belajar Faktor tersebut dapat dibedakan menjadi merupakan tolak ukur yang utama untuk 3 macam yaitu 1) faktor internal (faktor mengetahui belajar dari dalam siswa) yakni keadaan/kondisi prestasinya jasmani dan kondisi rohani siswa, 2) faktor tinggi dapat dikatakan bahwa ia telah eksternal (faktor dari luar siswa) yakni berhasil dalam belajar. Prestasi belajar kondisi adalah tingkat pengetahuan sejauh mana termasuk dukungan keluarga dan, 3) faktor anak pendekatan belajar (approach to learning) dosen, strategi seseorang. kurikulum, perkuliahan, 2009). Prestasi keberhasilan Seseorang terhadap yang materi yang diterima merupakan dari dalam dari sekali hasil diri luar (faktor (faktor artinya lingkungan di interaksi internal) ekternal) dalam sekitar rangka siswa yakni jenis meliputi upaya strategi digunakan belajar dan siswa siswa metode untuk yang perlu remaja tersebut memberontak karena yang dia merasa bahwa dirinya bukan anak-anak melakukan lagi, dan mengapa belum diakui kegiatan pembelajaran materi pelajaran kedewasaannya hingga (Syah. 2002). Belajar memerlukan kesiapan kegelisahan dalam rohani, ketenangan dengan baik. Apabila tenang dirinci faktor rohani itu meliputi antara Biasanya lain: inteligensi, bakat, minat, motivasi, dikaguminya, namun sikapnya tidak selalu faktor kesehatan mental dan tipe khusus negatif. Remaja juga sangat tertarik kepada seorang pelajar (Ahmadi, A, 2004). kelompok sebaya, mencari perhatian di Berdasarkan dengan dirinya, keadaan remaja kurang lingkungan. memiliki yang ini dalam lingkungannya, emosi yang meluap- menunjukkan bahwa ada hubungan antara luap, serta pertumbuhan fisik mengalami cara perubahan belajar dan penelitian di mengakibatkan dukungan keluarga yang pesat. Di sisi lain, dengan prestasi belajar ilmu keperawatan kehidupan remaja sangat kompleks dengan komunitas. Cara berbagai kreatifitas dan keinginan untuk Belajar dan Dukungan Keluarga sebesar 31 mencoba segala yang ada di sekitarnya, % terhadap prestasi belajar mata kuliah baik ilmu keperwatan komunitas mahasiswa intelektual. Melihat kenyataan itu prestasi semester belajar dari sudut pandang mahasiswa, Besarnya IV Mojokerto, kontribusi Akper Bina sedangkan sehat sebesar PPNI 69 % dalam bidang pergaulan maupun dukungan keluarga dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak karena diteliti dalam penelitian iniseperti faktor keluarga tidak dianggap sebagai sesuatu dari yang membantu oleh mahasiswa karena dalam siswa keadaan/kondisi itu sendiri dan yang kondisi dianggap bahwa rohani mahasiswa) atau juga faktor luar keluarga khususnya seperti teman. memenuhi Sumbangan jasmani (yakni dukungan kecil pengaruhnya, efektif dukungan sudah tersedia menjadi orang kebutuhan tua kuliah oleh tugas untuk anaknya. Mahasiswa merasa tidak perlu dibantu oleh keluarga ( 7,44 %) lebih kecil berkontribusi keluarga terhadap prestasi belajar mata kuliah ilmu emosional bila terlalu di awasi oleh orang keperawatan tua komunitas dibandingkan dengan cara belajar (23,56 %). Hal ini disebabkan meskipun dukungan keluarga memberikan hubungan positif atau sehingga dukungan terlalu khawatir tidak yang secara memperhatikan diberikan justru merupakan beban merasa diawasi. bagi Sumber prestasi mahasiswa, tapi perlu diingat dukungan bahwa usia mahasiswa adalah remaja. Pada memberikan masa perkembangan ini, remaja mulai mahasiswa, seperti kebanyakan orang tua menuntut kesempatan selalu memaksakan tidak realistis dalam mengemukakan pendapatnya sendiri, suka menetapkan target dan memaksakan nilai- mencetuskan perasaannya, jika dianggap nilai untuk diberi tertentu contoh terhadap buruk keluarga pada anak-anaknya, misalnya anak merasa sudah belajar sehingga seseorang akan tahu bahwa ada seharian tetap dianggap belum belajar . orang lain yang memerhatikan, Ataupun orang tua menyuruh belajar tapi menghargai, dan mencintainya. orang tua tidak mencontohkan gimana cara belajar Orangtua jarang memberi contoh SIMPULAN DAN SARAN positif, sehat dan teratur serta gaya hidup SIMPULAN prestastif pada anak. Selain itu keluarga terlalu menjaga atau tidak mendukung mahasiswa dalam melakukan sesuatu yang diinginkannya, karena kurangnya budaya komunikasi yang baik antara keluarga dan mahasiswa sehingga menyebabkan mahasiswa menjadi tergantung pada orang lain. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: 1. Terdapat hubungan positif yang singnifikan antara cara belajar dengan prestasi belajar mata kuliah ilmu keperawatan komunitas 2. Terdapat hubungan positif yang singnifikan antara dukungan keluarga Pada penelitian ini kontribusi cara belajar lebih besar ke prestasi belajar di banding dukungan prestasi karena dengan prestasi belajar mata kuliah ilmu keperawatan komunitas 3. Terdapat hubungan positif yang keluarga terhadap dukungan keluarga singnifikan antara cara belajar dan pengaruh langsungnya ke cara belajar. dukungan keluarga dengan prestasi Dimana yang belajar mata kuliah ilmu keperawatan dengan komunitas. Dimana sumbangan efektif dukungan dilakukan oleh instrumental orang tua memberikan dana kepada menyebabkan anak akan anaknya lebih baik cara belajar lebih berkontribusi terhadap prestasi belajar belajarnya karena terpenuhinya kebutuhan mata akan buku mata pelajaran dan yang lainnya komunitas yang menunjang.Yang kedua dukungan dukungan keluarga kuliah informasi ada kecndrumgan orang tua SARAN memberikan 1. Bagi Dosen informasi ke anak untuk dominan ilmu keperawatan dibandingkan dengan belajar giat dan mengajarkan istirahat Dosen di harapkan menginformasikan cukup setelah belajar. Selain itu orang tua tehnik cara belajar yang baik untuk selalu mahasiswa di awal kuliah perdana memberikan mahasiswa untuk dukungan belajar ke dengan mata kuliah ilmu memberikan pujian bila anaknya masih komunitas belajar. Cohen dan Syme (1996) dalam 2. Bagi Mahasiswa Setiadi (2008) mendefinisikan dukungan a. Mahasiswa harus keluarga sebagai suatu keadaan yang bermanfaat bagi individu yang diperoleh dari orang lain yang dapat dipercaya, terhadap prestasi diri keperawatan tanggung untuk jawab meningkatkan b. Mahasiswa dapat berperilaku positif, dengan cara yang belajar yang Arikunto, 2006. diharapkan Azizah, Lilik Ma’rifatul. 2011. Keperawatan Lanjut Usia. Yogyakarta: Graha Ilmu. keluarga Azwar,Saifuddin (2007). Penyusunan Skala 3. Bagi Orang tua Psikologi. Berkonsultasi secara berkala dengan dosen khususnya wali kelas untuk b. Pelajar. Yogyakarta. memonitor perkembangan prestasi Edisi anak di kampus Jakarta. ketiga. Binarupa Aksara. DePorter, B & Hernacki, M. (2000). Menjaga komunikasi yang positip Quantum Learning. Bandung: Kaifa. DePorter, B & Hernacki, M (2003). Quantum Learning:Membiasakan Belajar Menanyakan pada pihak kampus Nyaman dan Menyenangkan. apakah ada cara belajar tertentu di Bandung: PT Mizan Pustaka. kampus yang harus dikuasai Deporter, B, dkk. 2004. Quantum mahasiswa. Teaching:Mempraktikkan Quantum Learning di Ruang-ruang Kelas. Bandung: 4. Bagi peneliti selanjutnya Diharapkan Pustaka Azwar A. (1996). Administrasi Kesehatan, dengan anaknya c. Penelitian Rineka Cipta berpikiran positip atas dukungan yang diberikan a. Prosedur Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: teratur dan disiplin c. Mahasiswa S. peneliti selanjutnya Kaifa yang Dimyati & Mudjiono. (1999). Belajar dan dominan yang berpengaruh terhadap Pembelajaran. Cetakan Pertama. PT. prestasi mahasiswa seperti dukungan Rineka Cipta. Jakarta. meneliti faktor- faktor lain teman sebaya, lingkungan dan metode Effendi, U. & Praja, JS. (1995).Pengantar Psikologi. PT Angkasa. Bandung. pengajaran oleh dosen. Gerungan, WA. (1995). Psikologi Sosial. Eresco. Bandung. DAFTAR PUSTAKA Hidayat, A.A.A. 2010. Metode Penelitian Ahmadi, Abu, dkk. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta: Salemba Medika Jakarta: Rineka Cipta. Alimul,A .(2003). Riset Keperawatan. (2003). Motivasi Hamalik, O. 1983. Metode Belajar dan kesulitan-Kesulitan Belajar. Salemba. Jakarta Ali,Zaidin. Kebidanan dan Teknik Analisis Data. & Etos Kerja.Raflesia.Bandung Arikuntoro, S. (1995). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Cetakan Kesebalas. PT. Rineka Cipta. Jakarta. Surabaya: Usaha Nasional. Hamalik, O. (1990). Metode Belajar dan Kesulitan-Kesulitan Belajar. Tarsito. Bandung. Imam,Saeful (2009).Kenali Gaya Belajar Anak Anda. (online).Tersedia: http//www.tabloid-nakita.com/(09 April 2012) Setiadi. 2007. Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor The Liang Gie. 1988. Cara Belajar Yang yang Efisisen. Yogyakarya: Liberty. Aksara. Jakarta. Mangkunegara, A.P. (2001). Manajemen Mempengaruhinya. Bina Soeryabrata, S, Drs. 1989. Proses belajar Sumber Daya Manusia Perusahaan. Mengajar di Pergururan Tinggi. PT. Remaja Rosda Karya. Bandung. Yogyakarta: Andi Offset. Mubarak, Iqbal Wahit. 2009. Pengantar dan Teori Ilmu Keperawatan Komunitas 1. Cv Sagung Seto : Jakarta. (1997). Belajar dan Pembelajaran II, University Press IKIP Surabaya. Surabaya. Sugiyono. 2009. Statistika Untuk Penelitian. Nazir, 2005. Metode Penelitian. Bogor : Ghalia Indonesia Notoatmodjo, S. Penelitian Notoatmodjo, (2002). Kesehatan. S.. Penelitian Bandung: Alfabeta Suryabrata, Sumadi. 2002. Psikologi Metodologi PT. Rineka Cipta. Jakarta. Pendidikan. Jakarta: PT. Grafindo Perkasa Rajawali. Sutrisno Hadi, MA, Prof. 2004. Statistik Jilid 2010. Metodologi Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta I. Yogyakarta: Penerbit Andi Soemanto, W. (2006). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta. Nurhidayah, Rika E. (2009). “Pendidikan Keperawatan”. Medan: USU Press. Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Keperawatan. Jakarta: Ilmu Salemba Medika Syah, Muhibbin. (2003). Psikologi Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Thabrany, H. 1994. Rahasia Kunci Sukses Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Tamher, S. dan Kesehatan Nursalam & Siti Pariani. (2000). Pendekatan Praktis Metodologi Keperawatan. CV Riset Sagung Seto. Jakarta Metodelogi Penelitian Buku Usia (2009). Lanjut dengan Jakarta: Salemba Medika Winkel,WS. (1994). Psikologi Pendidikan dan Belajar. PT Gramedia.Jakarta. Ilmu Kepeerawatan.Salemba.Jakarta (1995). Noorkasiani. Pendekatan Asuhan Keperawatan. Evaluasi Nursalam. (2003). Konsep dan Penerapan Pusdiknakes. Sugiyono. Panduan Rujukan Penelitian Euis Sunarti, Tati, Atat S.N, Noorhaisma, R. Akademi Perawatan. Pusdiknakes. , Lembayung,(2005) Jakarta. Tekanan Pengaruh Ekonomi Keluarga, Dukungan Sosial, Kualitas Perkawinan, Pengasuhan, Dan Kecerdasan Emosi Anak Terhadap dengan Prestasi Belajar Anak. Diambil pada Pelajar Media Gizi & Keluarga, Juli 2005, 29 http://elibrary.unisba.ac.id/lib/listp (1): 34-40) ustakapengarang.php?jeniskoleksi= http://repository.ipb.ac.id/handle/1 &pfld=&pfltr=&pnama=M&porder=J 23456789/52156 Tanggal 9 April Tanggal 9 April 2013 2013 Esti Dwi Motivasi SMP. Belajar Pada Diambil pada Rensi, Lucia Rini Sugiarti (2010) Dukungan Rohmawati, (2011). Sukanti Sukanti Cara Belajar Pengaruh terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 2 Bantul Tahun Ajaran 2011/2012. Diambil pada Sosial, Konsep Diri, Dan Prestasi Belajar Siswa Smp Kristen Yski Semarang. Jurnal Psikologi Volume 3, No. 2, Juni 2010 Sundari (2010) Hubungan Tipe Belajar dengan Prestasi Belajar (http://journal.uny.ac.id/index.php/ Mahasiswa.Diambil jpakun/article/view/918) Tanggal 9 (http://repository.usu.ac.id/handle/ April 2013 123456789/16988) Tanggal tanggal Mayasari,Dewi (2009). Hubungan Dukungan Keluarga dengan Prestasi Belajar Anak Retardasi Mental di sekolah luar biasa C Yayasan Sosial Setya Darma Surakarta.Diambil pada http://files.eprints.ums.ac.id/etd/200 9/J210/J210050030.pdf -- http://etd.eprints.ums.ac.id/4432/ Tanggal 9 April 2013 Risa Sugianto ( 2009 ) Pengaruh cara belajar dan kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar siswa SMK PGRI 6 Janti Malang. Diambil pada http://library.um.ac.id/freecontents/index.php/pub/detail/pen garuh-cara-belajar-dan-kebiasaanbelajar-terhadap-prestasi-belajar). Tanggal 9 April 2013 Riva’I, M.Zaenurrachim (2012) Hubungan Antara Dukungan Keluarga Inti pada di 9 April 2013 Tutus Pravidoni (2009) Analisis Prestasi Belajar Siswa Berdasar latar belakang Dukungan Keluarga dan fasilitas Belajar di rumah Diambil pada http://library.um.ac.id/freecontents/savedocpub.php/restasi.d oc Tanggal 9 April 2013