optimalisasi-peranan-tenaga-kesehatan-dalam

advertisement
OPTIMALISASI PERANAN TENAGA KESEHATAN DALAM PEMBERIAN
PELAYANAN YANG PROFESIONAL
Oleh : Ketua PPNI Kota Makassar
Abdul Haris Awie, S.Kep.Ns.M.Kep
HP 085255759852 Email : [email protected]
Pelayanan keperawatan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan,
dan hal ini diatur dalam “seperangkat” aturan untuk memberikan kewenangan kepada
para perawat dalam menjalankan perannya pada ruang-ruang pelayanan kesehatan.
A. KONSEP PERAN PERAWAT
Peran adalah Seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap
seseorang, sesuai kedudukannya dalam suatu sistem.
Berbicara peran, maka ada langkah dan upaya yang dilakukan oleh seseorang dalam
menjalankan peran tersebut, untuk alasan peran ini pula maka calon perawat pada proses
perkuliahan diberikan proses latihan peran, dengan harapan bahwa peran tersebut telah
menjadi bagian dari perilaku ketika berinteraksi dengan klien.(Awie. A.H, 2016 Dalam Buku Era
Transisi Keperawatan)
Kozier dkk (2010) Memberikan penjabaran peran perawat sebagai berikut :
Pemberi Asuhan
Tindakan keperawatan yang dibutuhkan dapat berupa asuhan total bagi klien yang
mengalami ketergantungan total, asuhan parsial bagi pasien dengan tingkat
ketergantungan sebagian, dan perawatan suportif–edukatif untuk membantu klien
mencapai kemungkinan tingkat kesehatan dan kesejahteraan tertinggi.
Komunikator
Dalam perannya sebagai komunikator, perawat mengidentifikasi masalah klien
dan kemudian mengkomunikasikan hal ini secara verbal atau tertulis kepada anggota lain
dalam team kesehatan. Kualitas komunikasi seorang perawat merupakan faktor penting
dalam asuhan keperawatan. Perawat harus mampu berkomunikasi dengan jelas dan
akurat agar dapat memenuhi kebutuhan kesehatan klien.
Pendidik
Sebagai seorang pendidik, perawat membantu klien mengenal kesehatan dan
prosedur asuhan kesehatan yang perlu mereka lakukan guna memulihkan atau
memelihara kesehatan tersebut. Perawat mengkaji kebutuhan belajar dan kesiapan
belajar klien, penentuan tujuan khusus belajar bersama klien, menerapkan strategi
pendidikan dan mengukur hasil belajar.
Advokat Klien
Advokat klien bertindak melindungi klien. Dalam peran ini perawat dapat mewakili
kebutuhan dan harapan klien kepada profesional kesehatan lain, seperti menyampaikan
keinginan klien mengenai informasi yang ingin ia ketahui. Perawat juga membantu klien
mendapatkan hak-haknya dalam menyampaikan keinginan mereka sendiri.
Konselor
Konseling adalah proses membantu klien untuk mengenal dan menghadapi
masalah-masalah psikologis dan sosial yang sangat menekan untuk membina hubungan
interpersonal yang sudah membaik dan untuk meningkatkan perkembangan personal.
Agen Pengubah
Perawat bertindak sebagai agen pengubah saat membantu orang lain, yakni klien,
memodifikasi perilaku mereka. Perawat juga sering berperan serta untuk melakukan
perubahan dalam satu sistem. Perawat secara berkelanjutan berhubungan dengan
perubahan dalam sistem asuhan kesehatan, perubahan teknologi, perubahan usia
populasi klien dan perubahan pengobatan yang digunakan sebenarnya hanya segelintir
perubahan yang dihadapi oleh perawat setiap hari.
Pemimpin
Seorang pemimpin mempengaruhi orang lain bekerja sama guna mencapai tujuan
tertentu. Peran pemimpin dapat diterapkan pada tingkatan yang berbeda, yakni pada
klien perorangan, kelompok klien, kolega ataupun komunitas. Kepemimpinan yang efektif
merupakan proses belajar yang memerlukan pemahaman terhadap kebutuhan dan
tujuan yang memotivasi orang lain, pengetahuan untuk menerapkan keterampilan
pemimpin dan kemampuan interpersonal untuk mempengaruhi orang lain.
Manajer
Perawat mengatur pemberian asuhan keperawatan bagi individu, keluarga dan
komunitas. Perawat manajer juga mendelegasikan tindakan keperawatan kepada staf
pendukung dan perawatan lain, dan memantau serta mengevaluasi kinerja mereka.
Kegiatan mengatur membutuhkan pengetahuan mengenai struktur dan dinamika
organisasi, kewenangan dan tanggung jawab, kepemimpinan, teori perubahan, advokasi,
delegasi, dan supervisi serta evaluasi.
Hasil Lokakarya Nasional (1998), peran perawat adalah:
a. Pelaksana pelayanan keperawatan
b. Pengelola pelayanan keperawatan dan institusi pendidikan
c. Pendidik dalam keparawatan
d. Peneliti dan pengembang keperawatan
Menurut para sosiolog, peran perawat adalah :
a. Peran terapeutik yaitu kegiatan yang ditujukan langsung pada pencegahan dan
pengobatan penyakit.
b. Expressive/mother substitute role yaitu kegiatan yang bersifat langsung dalam
menciptakan lingkungan dimana klien merasa aman, diterima, dilindungi,
dirawat dan didukung oleh perawat menurut Johnson dan Mortin (1989), peran
ini bertujuan untuk menghilangkan kegagalan dalam kelompok pelayanan.
Menurut Schulman (1986), peran perawat adalah hubungan perawat dan klien
sama dengan hubungan ibu dan anak, antara lain :
a. Hubungan interpersonal disertai dengan kelembutan hati dan rasa kasih
sayang,
b. Melindungi dari ancaman dan bahaya,
c. Memberi rasa nyaman dan aman,
d. Memberi dorongan untuk mandiri.
Peran yang dilakukan oleh perawat tersebut diatas adalah merupakan otonomi
profesi yang seharusnya berjalan dalam ruang-ruang aplikasi teori baik didalam maupun
diluar ruangan, dan atau baik di ruang perawatan maupun di komunitas.
B. KONSEP PROFESIONAL
Beberapa definisi Profesional :
1. Profesional adalah adalah seseorang yang memiliki kompetensi dalam bidang
pekerjaan tertentu (Kusnanto),
2. Orang yang memberikan pelayanan kepada klien (Daryl Koehn).
Profesional pada hakikatnya adalah pekerjaan dengan landasan keilmuan yang
kokoh berdasarkan kompetensi yang dimiliki dan oleh karena keilmuan dan keterampilan
tersebut diberikan hak hidup layak.
C. OPTIMALISASI PERAN UNTUK PROFESIONALITAS PERAWAT
Dalam mengabdikan diri dinstansi pelayanan, para perawat yang ada adalah
merupakan hasil dari proses pendidikan dengan mutu yang terukur, hal ini bisa diukur
dengan kurikulum yang standar nasional dan evaluasi atau monitoring lulusan yang ada.
Profesi perawat yang telah menyelesaikan pendidikan pada bangku perkuliahan
berdasarkan aturan yang ada : UU No 38 Tahun 2014 Tentang keperawatan adalah
hanya bisa disebut kompeten jiak telah melewati uji kompetensi.
Terdapat beberapa kelemahan dalam hal uji kompetensi perawat tersebut, sebab
jika mengikuti amanah UU No 28 Tahun 2014 maka seharusnya dibentuk konsil
keperawatan untuk menggantikan peran MTKI. Tetapi Negara belum memberikan ruang
untuk pendirian konsil tersebut, sementara konsil keperawatan diatur dalam UU.
Selanjutnya para perawat melaksanakan pekerjaan profesi tersebut masih
membutuhkan kebijakan-kebijakan untuk optimalisasi peran perawat sebab pada
kenyataannya perawat dalam kondisi sekarang ini adalah hanya lebih banyak diberikan
peran yang tidak sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Rata-rata mereka menjalan
peran perpanjangan tangan dari tenaga medis (dokter). Dan ini realitas yang terjadi. Pada
sisi lain, perawat saat ini digaji tidak sesuai dengan standarisasi penggajian, dan hal
tersebut semakin memperburuk citra profesi perawat dimasyarakat umum.
Bahwa Optimalisasi dari peran profesi perawat untuk pelayanan profesional
membutuhkan kebijakan kuat yang melekat didalamnya, diantaranya adalah otonomi dan
regulasi dalam hal uji kompetensi adalah kemutlakan. Serta perawat harus masuk dalam
ruang mempengaruhi kebijakan, sebab harus diakui bahwa kita di Negara hukum yang
menjunjung tinggi keputusan hukum. Termasuk kesejahteraan.
Daftar Pustaka :
Awie, A.H. (2016) Pengantar Praktik Keperawatan Profesional, Makassar, Penerbit Insani
Nusantara Indonesia
Basford, L., & Slevin, O. (2006). Teori dan praktik Keperawatan, Pendekatan integral pada
asuhan pasien (Vol. I). (M. Ester, Ed., & A. W. dkk, Trans.) Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Blais, K. K., Hayes, J. S., & Erb, B. K. (2006). Praktik Keperawatan Profesional (Konsep &
Perspektif) (4 ed.). (F. Ariani, P. E. Karyuni, Eds., & Y. Y. Subekti, Trans.) Jakarta: EGC
Medical Publisher.
Kozier, B., ERB, G., Berman, A., & J.Snyder, S. (2010). Fundamental Keperawatan (Vol. 1). (D.
W. dkk, Ed., & P. E. dkk, Trans.) Jakarta: EGC Medical Publisher.
Priharjo, R. (1995). Praktik Keperawatan Profesional, Konsep dasar dan hukum. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Sitorus, R. (2006). Model Praktik Keperawatan Profesional di Rumah Sakit. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC.
Sitorus, R., & Yulia. (2006). Model Praktik Keperawatan Profesional di Rumah Sakit (Panduan
Implementasi). Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Subhan, M. (2016). Makalah SKP Online Berbasis SIMK Online PPNI. Pelatihan ToT Registrasi STR
PPNI Kota Makassar (15 Mei 2016). Makassar.
Swansburg. (1990). Manajement and leadership for nurse manager. Boston: Jones and Bartlett
Publisher.
Tamsuri, A. (2006). Komunikasi Dalam Keperawatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
UU No 29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran. (n.d.).
UU No 38 Tahun 2014 Tentang Keperawatan. (n.d.).
UU NO 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit. (n.d.).
Download