tenaga endogen dan hubungannya terhadap

advertisement
ANALISIS LANSKAP TERPADU
Tenaga Endogen Wilayah Mojokerto
Disusun Oleh:
Nama
: Akhmad Hadi Faqih Syaikhu
NIM
: 115040201111067
Kelas
:A
Dosen
: Dr. Ir. Sudarto, MS.
JURUSAN TANAH
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2014
TENAGA ENDOGEN DAN HUBUNGANNYA TERHADAP PEMBENTUKAN
WILAYAH MOJOKERTO
Endogen
Tenaga endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi yang menyebabkan
perubahan pada kulit bumi. Tenaga endogen ini sifatnya membentuk permukaan bumi
menjadi tidak rata. Tenaga endogen terdiri dari:



Gempa bumi, yaitu getaran pada kulit bumi yang disebabkan oleh tenaga dari dalam
bumi.
Vulkanisme, yaitu segala peristiwa yang menyebabkan magma naik ke permukaan
bumi.
Tektonisme, yaitu perubahan letak lapisan batuan baik secara mendatar maupun tegak
lurus.
Tenaga endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam perut bumi, dan tenaga endogen
menggerakan kulit bumi. Lipatan pada kulit bumi menyebabkan terbentuknya pegununganpegunungan sehingga orogenetik sering disebut dengan tenaga pembentuk pegununganpegunungan. Lipatan, terjadi jika terdapat tekanan horizontal maupun vertikal pada kulit
bumi yang bersifat liat (plastis), sehingga kulit bumi mengalami pengerutan. Patahan atau
retakan, terjadi karena ada tekanan horizontal maupun vertikal pada lapisan batuan di kulit
bumi yang bersifat rapuh, misalnya batuan kapur.
Mojokerto
Proses pembentukan wilayah Mojokerto, di dominasi dengan adanya pengaruh
pegunungan vulkanik yang berada pada wilayah selatan daerah Mojokerto. Selain itu juga
dimungkinkan adanya sedikit pengaruh pegunungan kapur yang berada di daerah Utara
Mojokerto.
Secara geologi, Jalur Jombang-Mojokerto-Bangsal adalah masih di dalam Jalur
Kendeng, sejalur dengan lokasi semburan LUSI, masih di dalam wilayah bersedimentasi labil
dan tertekan (elisional), yang menurut Nash (1932) di bawahnya dari selatan ke utara ada
jajaran antiklin Jombang, antiklin Nunung-Ngoro, dan antiklin Ngelom-Watudakon yang
terus bergerak yang menyebabkan Delta Brantas tidak stabil. Aktivitas deformasi di bagian
timur Kendeng ini secara detail digambarkan oleh Duyfjes (1936) yang memetakan lembar
peta 109 (Lamongan), 110 (Mojokerto), 115 (Surabaya), dan 116 (Sidoarjo) pada skala 1 :
100.000. Beberapa gambar2-nya dimuat di buku van Bemmelen (1949) yang juga
mengatakan bahwa secara struktural deformasi di wilayah Kendeng bagian timur ini terjadi
melalui gravitational tectogenesis sebab geosinklin Kendeng timur-Madura Strait masih
sedang menurun. Kondisi elisional semacam ini tentu memudahkan piercement structures
seperti mud volcano eruption. Dari geosinklin menjadi antiklinorium jelas melibatkan sebuah
sistem elisional.
Ini berarti bahwa tenaga endogen yang berperan dala pembentukan rupabumi wilayah
Mojokerto meliputi tenaga endogen berupa vulkanisme dan tektonisme.
Download