Keputusan Penerbitan Saham dan Struktur Modal Perusahaan1 Oleh A Dewantoro Marsono dan Irawati Junaeni2 ABSTRACT The aims of this research are, first, to analyze the relationship and the effect of time of issuing share to the company’s capital structure. Second, to determin factors influence the time of issuing share. Sample of this research is the companeis that are listed in Bursa Efek Indonesia. The time series and cross sectional data are used in this research, period of 2001-2006. Those data are, net equity issues (NEI), equity’s book value (BV), retained earning (RE), total assets (TA), total liabilities (TL), price to equity book value (PBV), return on equity (ROE), and price earning ratio (PER). There are four hypotheses. First, there is no significance effect of PBV to NEI. Second, there is no significance effect of ROe to NEI. Third, there is no significance effect of PER to NEI. Finally, there is no simultaneously significance effect of PBV, ROI, PER to NEI. The results are only ROE has significance efect to NEI, and NEI is simultaneously significance affected by PBV, ROE, PER. The conclusion is there is a relationship between time of issuing share and capital structure. Factors influences the time of issuing share are PBV, ROE, and PER. Key words: time of issuing share, capital structure, price to book value, return on equity, price earning ratio Pendahuluan Dalam keuangan korporasi, harga pasar saham mempengaruhi keputusan struktur modal, bila harga saham naik perusahaan akan menerbitkan saham demikian sebaliknya. Tujuannya adalah untuk memanfaatkan semaksimal mungkin fluktuasi yang terjadi dalam biaya modal saham. Beberapa penelitian yang terdahulu Mayer and Sussman (2004), Baker and Wugler (2002), Koracyzk and Sadka (2004) menemukan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi penerbitan saham. Pertama, perusahaan cenderung menerbitkan saham ------------------------------------------1 Makalah National Conference on Management Research, Program Pascasarjana Universitas Hasanuddin, Makasar 27 Nov 2008 2 Dosen ABFII Perbanas Jakarta Keputusan penerbitan saham dan struktur modal 1 / 12 daripada surat hutang bila harga pasar relatif lebih tinggi daripada nilai buku dan harga pasar yang lalu. Kedua, perusahaan cenderung untuk menerbitkan saham bila biaya modalnya relatif rendah dan perusahaan cenderung membeli saham bila biaya modalnya relatif lebih mahal. Ketiga, perusahaan cenderung memperhatikan fokus investor, apabila investor fokus pada EPS (earning per share) maka perusahaan akan cendrerung menerbitkan saham. Keempat, keputusan penerbitan saham dipengaruhi oleh kondisi saham undervalued atau overvalued. Jika undervalued maka perusahaan akan membeli kembali sahamnya, begitu juga sebaliknya. Struktur modal mempengaruhi nilai perusahaan secara keseluruhan melalui dampaknya pada arus kas operasional, biaya modal, dan keuntungan pemegang saham. Perusahaan yang memiliki arus kas yang stabil dan terencana dengan kesempatan invesasi yang terbatas akan menggunakan lebih banyak hutang dalam struktur modalnya. Barton dan Gordon diterjemahkan Widiastuti (2008) menyatakan perusahaan yang menghadapi ketidakpastian usaha akan menggunakan lebih banyak modal sendiri dalam struktur modalnya, hal ini meningkatkan fleksibiltasnya dalam menghadapi perubahan situasi usaha. Untuk mengembangkan usahanya perusahaan-perusahaan tersebut bisa mendapatkan sumber dana baik yang berasal dari internal maupun yang berasal dari eksternal. Sumber dana internal didapat dari laba di tahan (retained earning) dan depresiasi sedangkan sumber dana ekternal dapat diperoleh dengan pembelanjaan hutang (debt financing) dan pembelanjaan sendiri (external equity). Perusahaan yang memiliki firm size yang besar dapat dengan mudah mengakses ke pasar modal dibandingkan dengan perusahaan kecil. Kemudahan untuk mengakses ke pasar modal berarti perusahaan memiliki fleksibilitas dan kemampuan untuk mendapatkan dana dari eksternal. Semakin besar ukuran perusahaan semakin mudah untuk mendapatkan modal eksternal dalam jumlah yang lebih besar. Di sisi lain para investor yang menanamkan dananya pada perusahaan (dalam bentuk saham) mengharapkan mendapat keuntungan (return). Return saham terdiri atas dividend yield dan capital gain. Semakin tinggi kemampuan memperoleh laba, maka semakin besar return yang diharapkan oleh investor. Oleh karena itu perusahaan yang Keputusan penerbitan saham dan struktur modal 2 / 12 memiliki profitabilitas tinggi akan diminati sahamnya oleh para investor, dan pada akhirnya akan mendorong perusahaan untuk menerbitkan sahamnya. Penerbitan saham dapat berupa go public maupun right issue. Hasil pengamatan McKinsey &co (2006),” ..., the potential harm to a company’s operations and business strategy prom a bad capital structure is greater than the potential benefits from tax and financial leverage..., most industrial companies can create more value by making their operations more efficient than they can with clever financing.” Permasalahan Penelitian ini menjawab permasalahan terkait dengan hubungan antara struktur modal perusahaan dan waktu penerbitan saham sebagai berikut. 1. Bagaimana hubungan antara struktur modal dan waktku penerbitan saham biasa? 2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keputusan waktu penerbitan saham biasa? Modal Modal dapat dikatakan sebagai sumber pendanaan yang sangat penting bagi jalannya perusahaan. Modal dapat didefinisikan sebagai sumber dana yang digunakan untuk membiayai pengadaan aktiva dan operasi perusahaan Sumber-sumber modal berasal dari internal dan eksternal. Sumber internal adalah modal yang dihasilkan oleh perusahaan sendiri terdiri atas laba ditahan, dan akumulasi penyusutan. Sumber eksternal merupakan modal dari luar perusahaan terdiri atas kredit pemasok, bank, dan pasar modal. Kapitalisasi Pasar Kapitalisasi pasar atau nilai pasar (market capitalization or market value) merupakan nilai yang dihitung dengan formulasi sebagai berikut. Vc = Ps x Ss Dimana : Keputusan penerbitan saham dan struktur modal 3 / 12 Vc = Nilai Pasar Perusahaan (Market Value of the firm) Ps = Harga Pasar Saham Biasa (Market Price of Share) Ss = Jumlah saham biasa yang beredar (Outstanding Shares) Berdasarkan kapitalisasinya, saham-saham yang diperdagangkan di pasar modal (Bursa Efek Indonesia/BEI) dibagi dalam tiga kelompok yaitu: 1) Kapitalisasi besar (big-cap) Merupakan saham yang memiliki nilai kapitalisasi pasar lebih besar atau sama dengan Rp 5 triliun. Saham inilah yang biasa disebut sebagai saham blue-chip atau saham papan atas atau saham lapis pertama. Umumnya saham-saham itu merupakan saham perusahaan yang mempunyai prestasi jangka panjang atas pendapatan dan dividen serta merupakan perusahaan yang juga menjadi leader diindustrinya. 2) Kapitalisasi sedang (mid-cap) Saham yang berkapitalisasi sedang merupakan saham yang memiliki nilai kapitalisasi antara Rp. 1 triliun sampai denagn kurang dari Rp. 5 triliun. Saham kelompok ini memberikan daya tarik tersendiri bagi investor karena disamping return on investment yang relatif besar juga harga saham yang umumnya cenderung naik atau stabil. 3) Kapitalisasi kecil (small-cap) Saham yang termasuk kelompok ini adalah saham yang memiliki nilai kapitalisasi pasar kurang dari Rp. 1 triliun. Saham kelompok ini menjanjikan return on investment yang tinggi karena harga relatif yang lebih murah namun disertai risiko yang besar pula. Saham-saham lapis tiga ini tidak banyak terpengaruh oleh kebijakan ekonomi domestik secara keseluruhan dan ekonomi global yang tidak signifikan umumnya tidak mempengaruhi atau sedikit sekali pengaruhnya terhadap saham kelompok small-cap dan bahkan terjadi pengaruh yang sebaliknya (negatif) Keputusan penerbitan saham dan struktur modal 4 / 12 Return On Equity (ROE) ROE dihitung untuk memenuhi kepentingan pemilik atau pemegang saham. Untuk memperoleh ROE maka dapat dipergunakan rumus: EAT X 100% Equity ROE = Semakin tinggi rasio ROE maka semakin baik produktifitas modal sendiri dalam memperoleh laba setelah pajak. Rasio ini dipengaruhi oleh besar kecilnya hutang perusahaan, apabila proporsi hutang semakin besar maka rasio ini akan semakin besar dengan asumsi bahwa hasil investasi perusahaan lebih besar dari biaya hutang. Price Earning Ratio (PER) Rasio antara harga saham dan laba perlembar saham merupakan gambaran atas kemampuan earning power perusahaan di masa depan. Perusahaan yang memiliki peluang tumbuh tinggi biasanya memiliki PER yang tinggi, sebaliknya perusahaan yang memiliki pertumbuhan lambat memiliki PER yang lebih rendah. PER tidak memiliki makna bila perusahaan mengalami kerugian atau labanya rendah tidak normal relatif terhadap aset. Pada kondisi tersebut PER bisa sangat tinggi atau sangat rendah. Market price per share Price/Earning Ratio = Earning per share Price to Book Value (PBV) Price to Book Value (PBV) mengukur tingkat optimistik investor terhadap prospek dari saham. Price per share PBV = Book value per share Jika rasio ini lebih besar dari 1 menunjukan investor optimistis terhadap prospek saham tersebut. Tetapi bila kecil dari 1 hal ini mununjukan tingkat pesimisties investor terhadap prospek saham di masa depan. Keputusan penerbitan saham dan struktur modal 5 / 12 Keputusan Penerbitan Saham Menurut Baker and Wurgler (2002), pertama, analisis terhadap keputusan pendanaan menunjukan bahwa perusahaan cenderung untuk menerbitkan saham daripada hutang bila nilai pasar lebih tinggi relatif terhadap nilai buku. Kedua, dalam jangka panjang secara rata-rata pemilihan waktu penerbitan yang tepat berdampak baik pada kesuksesan tujuan penerbitan saham. Ketiga, antusiasme investor atas laba perlembar saham akan mendorong perusahaan menerbitkan saham baru. Keempat, harga saham memberi pengaruh penting terhadap keputusan startegi waktu penerbitan saham. Baker and Wurgler (2002) juga menemukan bahwa waktu penerbitan saham mempunyai pengaruh yang kuat terhadap struktur modal. Ditemukan pula bahwa perusahaan yang memiliki tingkat leverage rendah akan meningkatkan dana eksternal bila rasio market to book value tinggi, demikian sebaliknya. Model Penelitian Variabel terikat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. 2. 3. Variabel Penerbitan saham biasa Persepsi pasar atas saham Profitabilitas masa depan 1. 2. 3. Indikator Net equity issues(Y) PBV of share (X1), PER (X3) ROE (X2) Sampel Beberapa kriteria yang digunakan dalam pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah: 1. Perusahaan yang dipilih harus termasuk dalam daftar LQ45 periode Februari 2007. Perusahaan yang masuk dalam daftar LQ45 menunjukan bahwa perusahaan tersebut memiliki tingkat likuiditas yang tinggi dan termasuk perusahaan yang sahamnya banyak diminati investor. 2. Perusahaan melakukan right issue selama periode penelitian 2001 - 2006. 3. Perusahaan yang diteliti telah melaporkan laporan keuangannya secara lengkap dan dipublikasikan selama periode penelitian yaitu tahun 2001-2006. Keputusan penerbitan saham dan struktur modal 6 / 12 Analisis Regresi Linear Berganda Analisis regresi linear digunakan untuk mengetahui koefisien regresi atau besarnya pengaruh variabel bebas, yaitu PBV, ROE, dan PER terhadap variabel terikat, yaitu penerbitan saham biasa. Analisis tersebut dilakukan secara simultan dan parsial. Adapun persamaan regresi linear berganda yang digunakan untuk menganalisis variabel tersebut adalah sebagai berikut. (e/TA)t = a + b(PBV)t-1 + c(ROE)t-1 + d(PER)t-1+ є Keterangan: a = Konstanta b, c,d = Koefisien regresi (e/TA)t = Net Equity Issues pada tahun ke t (PBV)t-1 = Market to Book Value Equity pada satu tahun sebelum penerbitan saham baru (ROE)t-1= Return On Equity pada satu tahun sebelum penerbitan saham baru (PER)t-1 = Price Earning Ratio pada satu tahun sebelum perbitan saham baru. є = Kesalahan penganggu (disturbance’s error) Uji Validitas Model Untuk menguji validitas dari model penelitian di atas maka digunakan beberapa alat uji yaitu: Koefisien Determinasi Berganda (R2), ANOVA Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t) Uji t dilakukan untuk menentukan apakah koefisien regresi dari variabel bebas secara individual berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat. Uji Signifikansi Simultan (Uji F) Uji F digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh antara seluruh variabel bebas dan variabel terikat. Hasil Uji Koefisien Determinasi Berganda (R2) Dari hasil analisis regresi linier berganda diketahui bahwa besarnya koefisien determinasi berganda (R Square) adalah 0,598651. Nilai Adjusted R Square 0,464868 hal Keputusan penerbitan saham dan struktur modal 7 / 12 ini menunjukkan bahwa kesesuaian dari model regresi yang digunakan adalah baik. Model ini dapat digunakan untuk menganalisis lebih jauh tentang hubungan antara kesemua indikator variabel bebas dan variabel terikat. Hasil Uji Validitas Model Regresi Linier Berganda Untuk menguji validitas dari model regresi linier berganda digunakan teknik analysis of variance(ANOVA). Hasil ANOVA atas regresi linier berganda dirangkum dalam di bawah ini Tabel 2 Hasil ANOVA dan Uji F df SS MS Regression 3 0,124036 0,041345 Residual 9 0,083157 0,00924 Total 12 0,207193 F 4,474798 Sign. F 0,034815 Total variasi dalam model regresi linier berganda (SS Total) adalah 0,207193 dimana SSR (sum of squares regression) relatif lebih besar dari SSE (sum of square residual). Dengan demikian maka model regresi linier berganda yang digunakan adalah model yang baik. Selain itu nilai F yang cukup besar (4,48) menunjukan bahwa variasi dalam rasio e/TA (net equity issues) dapat dijelaskan oleh model regresi linier berganda. Jadi model tersebut valid. Validitas model juga didukung oleh kenyataan bahwa nilai Significance F hanya 0,035. Hasil Analisis Statistik Regresi Linier Berganda Hasil uji koefisien determinasi, test validitas atas model regresi linier berganda dengan teknik Anova terbukti bahwa model yang digunakan valid. Selanjutnya analisis dilakukan atas koefisien-koefisien dari model regresi yang digunakan, table di bawah ini mengungkapkan hasil pengolahan regresi linier berganda dan hasil uji t. Keputusan penerbitan saham dan struktur modal 8 / 12 Tabel 3 Hasil Pengolahan Regresi Berganda Intercept PBV(t-1) ROE(t-1) PER(t-1) Coefficient a,b,c,d 0,220791 -0,000172 -0,116252 -0,001132 Std. Error 0,031256 0,009075 0,036785 0,001659 t Statistic 7,063893 -0,018929 -3,160301 -0,682459 P-value 0,000059 0,985311 0,011545 0,51213 (e/TA)t = 0,220791 - 0,000172 PBV(t-1) - 0,116252 ROE(t-1) - 0,001132 PER(t-1) Tabel 4 Hasil Analisis Uji t Variabel Bebas t stat t tabel +/P-value PBV -0,018929 2,262 0,985311 ROE -3,160301 2,262 0,011545 PER -0,682459 2,262 0,512213 Sumber: Data yang Diolah; taraf signifikansi 0.05/2 Hasil Uji Hipotesis 1 (PBV) Hipotesis1 : Tidak ada pengaruh yang signifikan dari rasio Price to Book Value tehadap net equity issues. Berdasarkan perhitungan terhadap indikator PBV pada tabel 4 di atas terlihat nilai t statisitk lebih kecil daripada t tabel dan P-value sebesar 0,985. Tidak ada bukti yang cukup kuat untuk mengatakan ada hubungan linier antara PBV dan net equity issues. Hasil Uji Hipotesis 2 (ROE) Hipotesis2 : Tidak ada pengaruh yang signifikan dari Return On Equity tehadap net equity issues. Berdasarkan perhitungan terhadap indikator ROE pada table 4 di atas diperoleh nilai t-statistik lebih besar daripada t-tabel dan P-value sebesar 0,012 . Terdapat bukti yang cukup kuat untuk mengatakan ada hubungan linier antara ROE dan net equity issues. Keputusan penerbitan saham dan struktur modal 9 / 12 Hasil Uji Hipotesis 3 (PER) Hipotesis3 : Tidak ada pengaruh yang signifikan dari Price Earning Ratio tehadap net equity issues. Berdasarkan perhitungan terhadap indikator PER yang tercantum pada table 4 di atas diperoleh nilai t-statistik lebih kecil dari pada t-tabel dan P-value sebesar 0,512. Tidak terdapat bukti yang cukup kuat untuk mengatakan ada hubungan linier antara PER dan net equity issues. Hasil Uji Hipotesis 4 (Simultan) Hipotesis4 : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara Price to book Value, Return on Equity, dan Price Earning Ratio. Berdasarkan hasil perhitungan ANOVA pada tabel 2 di atas diperoleh nilai Fstatistik sebesar 4,475 dan F-tabel sebesar 3,86 dengan nilai F statistik signifikansi 0,035 yang lebih kecil dari taraf signifikan sebesar 0,05. Dengan demikian ada terbukti bahwa terdapat hubungan linier berganda (secara bersama-sama) antara PBV, ROE, PER terhadap Net Equity Issues. Kesimpulan a. Penerbitan saham biasa mempunyai hubungan yang kuat dan signifikan terhadap struktur modal perusahaan. b. Perubahan atau fluktuasi dalam Price to Book Value dipengaruhi oleh perubahan atau dinamika dalam retained earning dan leverage perusahaan. c. Return On Equity cenderung naik sejalan dengan penerbitan saham baru atau right issues. d. Price earning ratio akan naik setelah penerbitan saham baru, walaupun jika perusahaan menderita kerugian. e. Secara parsial atau individual hanya ROE yang secara signifikan mempengaruhi keputusan manajemen perusahaan dalam menentukan waktu penerbitan saham baru. f. Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan waktu penerbitan saham adalah, pertama, tingkat perubahan rasio Price to Book Value. Kedua, tingkat perubahan ROE, ketiga, tingkat perubahan PER. Keputusan penerbitan saham dan struktur modal 10 / 12 5.2 Saran Berdasarkan hasil penelitian disarankan untuk peneliti yang akan membahas topik serupa di masa mendatang, adalah sebagai berikut. a. Indikator yang digunakan dapat ditambah seperti market to book value dari ekuitas. Penggunaan indikator ini untuk mengukur reaksi pasar terhadap keputusan manajemen yang mempengaruhi ekuitas secara langsung. b. Penggunaan model regresi linier berganda dalam penelitian ini untuk penelitian yang akan datang masih harus disempurnakan dengan menambah dummy variable. Dummy variable ini antara lain untuk membedakan antara industri. DAFTAR PUSTAKA Agnes Sawir.2003. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta Anastasia, Njo, Yanny Widiastuti G, Imelda Wijiyanti.2003. Analisis Faktor Fundamental dan Risiko Sistematik Terhadap Harga Saham Properti di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Vol 5 no 2. Bambang Riyanto. 2000. Dasar-asar Pembelanjaan Perusahaan.BPFE Yogyakarta,2000 Baker, Malcolm and Wurgler,Jeffrey.2002.Market Timing and Capital Structure. The Jurnal of Finance.vol LVII. No.11. 13 feb 2002. Barton, Sidnye L and Paul J Gordon.Corporate Strategy: Useful Perspective For The Study of Capital Structure? Diringkas oleh Paula Widiastuti.2008. Jurnalakuntansikeuangan.blogspot.com Brigham, Eugene F. 2001. Fundamentals Financial Mangement. Seventh Edition, The Dryden Press Horcourt Brace College Publisher, Orlando Bursa Efek Jakarta. 2007. JSX Statistics. Jakarta. PT Bursa Efek Jakarta. Gibson, Charles H.1998.Financial Publishing.Ohio. Statement th Analysis.7 Edition.South Westernollege th Gitman, Lawrence J. 2006. Principles of Managerial Finance. 11 edition, Pearson Education, Inc., Boston. Hakiman.2005. Model Penentuan IPO di Bursa Efek Jakarta Dengan Menggunakan Metode Real Option. Jurnalakuntansikeuangan.blogspot.com Jones, P, Charles.2000.Investments Analysis and Management. Eighth Edition, John Willey & Son, Inc. Keputusan penerbitan saham dan struktur modal 11 / 12 Keown, Arthur J, David F. Scott; John D. Martin .2004.Basic Financial Management. Prentice Hall, Inc.New Jersey. Korajczyk, Robert A and Ronnie Sadka.2004. Are Momentum Profits Robust to Trading Costs? The Journal of Finance.Vol LIX.No3.Juni 2004. Mayer, Colin and Oren Sussman.2002.A New Test of Capital Structure.Understanding Financial Architecture conference in Oxford.England. McKinsey.2006. Making Capital Structure Support Strrategi. McKinsey. Ridwan S. Sundjaja dan Inge Berlian.2001.Manajemen Keuangan 1. Edisi ketiga.PreharlindoJakarta. Ridwan S. Sundjaja & Inge Barlian. 2003. Manajemen Keuangan II. Edisi Keempat. Jakarta. Literata Lintas Media. Riyanto. Bambang.2003. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. BPFE. Yogyakarta. Sartono, Agus.2001.Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Edisi Keempat, Penerbit BPFE, Yogyakarta. Suad Husnan (2001). Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas, Edisi Ketiga, UPP AMP YKPN, Yogyakarta. Suad Husnan dan Enny Pujiastuti.2003.Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Edisi kedua, UPP AMP YKPN. Sugiyono.2004.Metode Penelitian Bisnis, Cetakan keenam, Penerbit Alfabeta, Bandung. Susilowati, J.2003. Pengaruh Price Earning Ratio Terhadap Faktor Fundamental Perusahaan (Dividend Payout Ratio, Earning Pershare, Risiko) Pada Perusahaan Publik di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Bisnis dan Ekonomi. Vol 10 no 1. Van Horn, James C., Markowich JR, John M. 2003, Fundamental of Financial Management, Ninth edition, Prentice Hall Inc., Englewood Cliffs New Jersey. Weston.J Fred and Copeland. Thomas E.2002.Managerial Finance. Ninth edition, The Dryden Press. Weston.J Fred and Eugene F Brigham.2001. Fundamentals of Financial Management, Ninth Edition, Harcourt , Inc Keputusan penerbitan saham dan struktur modal 12 / 12