PENGARUH PROFITABILITAS DAN NILAI PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN AUTOMOTIVE AND ALLIED PRODUCTS YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Dozi Pamadanu Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang Email: [email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh profitabilitas dan nilai perusahan terhadap return saham. Populasi penelitian ini sebanyak 20 perusahaan automotive and allied products yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan sampel penelitian sebanyak 17 perusahaan selama tahun 2006-2010. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi berganda. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa profitabilitas dan nilai perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap return saham Kata Kunci: Return saham, profitabilitas, nilai perusahaan ABSTRAK The purpose of this research is to examine the effect of profitability, and firm value to stock return. The research populations are 20 automotive and allied products companies which listed in Indonesia Stock Exchange (IDX) with 17 research samples around 2006-2010. This research used purposive sampling method. The statistical methods used in this research are multiple regressions. The result shows that, positive significant effect of profitability,and firm value to stock return. Keywords: Stock return, profitability, firm value. Pendahuluan Peran besar pasar modal di era globalisasi saat ini sangat dirasakan oleh para pelaku ekonomi di Indonesia, khususnya bagi mereka yang membutuhkan dana jangka panjang untuk membiayai aktivitas operasional perusahaannya. Pemenuhan dana tersebut dapat ditempuh melalui pasar modal, karena pasar modal merupakan penghubung antara para investor dengan perusahaan yang membutuhkan dana melalui perdagangan instrumen jangka panjang seperti obligasi, saham dan lainnya, dimana investor mengharapkan timbal balik dari penanaman modal tersebut. Menurut Suad (2001:4) “pasar modal memiliki dua fungsi sekaligus, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan, dalam melaksanakan fungsi ekonomi pasar modal menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana dari lender ke borrower”. Dengan adanya pasar modal maka lender (investor) dapat menginvestasikan dananya kepada perusahaan yang membutuhkan dana dengan harapan memperoleh imbalan (return), sedangkan pihak borrower (dalam hal ini perusahaan) dapat memanfaatkan dana yang diperoleh dari investor untuk kelangsungan bisnisnya tanpa harus menunggu tersedianya dana dari operasi perusahaan. Sedangkan pasar modal disebut memiliki fungsi keuangan menurut Suad (2001:4) karena “para lender menyediakan dana tanpa harus terlibat langsung dalam kepemilikan aktiva riil yang diperlukan oleh investasi tersebut”. Jika dibandingkan dengan jenis investasi sekuritas lain di pasar modal, saham merupakan sekuritas yang memberikan return yang tinggi hal ini berdasarkan pada pendapat suad (2001:48) “pemodal yang bersedia menanggung risiko lebih besar (dan karenanya mengharapkan keuntungan lebih besar) akan mengalokasikan dananya pada sebagian besar sekuritas yang lebih berisiko. Dengan demikian portofolio investasinya mungkin terdiri dari saham.” Dalam investasi saham terdapat dua potensi return, yaitu dari perubahan harga (capital gain/loss) dan dividen saham. Capital gain/loss diperoleh dari selisih harga investasi sekarang relatif dengan harga periode yang lalu, sedangkan dividen merupakan pembagian kas secara teratur oleh perusahaan kepada pemegang Saham. Dalam penelitian ini penulis menghitung return berdasarkan return yang dilihat dari perubahan harga, karena menurut Tax preference theory investor lebih menyukai capital gain dibanding dividen karena akan menunda pembayaran pajak. Ada berbagai macam bentuk bisnis yang dapat dijadikan wadah investasi dalam bentuk saham. Bisnis automotive and allied products (otomotif dan produk berhubungan dengan otomotif) merupakan salah satu bisnis yang dapat dijadikan oleh investor sebagai wadah untuk menanamkan sebagian modalnya. Allied products yang dimaksud dalam penelitian ini adalah perusahaan yang bergerak dibidang usaha distributor alat berat, dealer otomotif dan perusahaan penyedia bahan baku komponen otomotif. Pengelompokan ini berdasarkan pada Indonesian Capital Market Directory (ICMD), ICMD telah menjadi acuan utama bagi seluruh stakeholder pasar modal Indonesia di dalam menjalankan aktivitasnya (www.ecfin.com). Secara umum saat ini industri otomotif telah memberikan sumbangan bagi perkembangan ekonomi Nasional sebesar 28,14 persen dan menyerap tenaga kerja sebanyak 646.500 orang. Perkembangan pasar industri kendaraan bermotor roda empat di Indonesia berkembang sangat pesat. Terbukti dari peningkatan penjualan mobil sejak tahun 2005 sampai dengan 2010 sebesar 143 persen. Sementara penjualan sampai dengan bulan Juli 2011 sebesar 506.743 unit atau sekitar 66 persen dari total penjualan pada tahun 2010. Di sektor produksi, peningkatan produksi industri kendaraan bermotor roda empat berkembang dari tahun 2005 sampai dengan 2010 sebesar 140 persen. Sementara untuk produksi sampai dengan Juli 2011 sebesar 467.418 unit atau sekitar 66% dari total produksi tahun 2010 (www.republika.com) Perkembangan yang baik juga ditunjukan oleh industri alat berat. Penjualan alat berat pada 2007 sebesar 7.038 unit dan tumbuh pesat pada 2008 yang mencapai 9.684 unit. Pada 2009 pertumbuhannya turun menjadi 6.777 unit, namun penjualan alat berat kembali meningkat mencapai 12.460 unit pada 2010, dan 19.977 unit pada 2011, sedangkan tahun 2012 penjualan alat berat diperkirakan melampaui 23 ribu unit (yahoo.com). Hal ini menunjukan potensi bisnis automotive and allied products di Indonesia sangat menguntungkan bagi investor untuk berinvestasi. Namun investor perlu mengingat bahwa “ada hubungan positif antara risiko dengan keuntungan investasi” (Suad 2001:48), seperti pada tahun 2008 “krisis keuangan global yang berdampak pada lesunya perekonomian sejumlah negara di dunia, termasuk Indonesia hal ini menyebabkan pertumbuhan negatif IHSG pada tahun 2008”(neraca.co.id). hal yang sama juga ditunjukan perusahaan automotive and allied products Agar dapat meminimalkan risiko tersebut investor dapat melakukan analisis fundamental. Menurut Suad (2001:315) analisis fundamental mencoba memperkirakan harga saham di masa yang akan datang dengan mengestimasi nilai faktor-faktor fundamental yang mempengaruhi harga saham di masa yang akan datang. Faktor fundamental yang digunakan untuk mengestimasi harga saham adalah profitabilitas dan nilai perusahaan. Menurut Bodie (2006:217) analisis fundamental merupakan analisis yang menggunakan informasi seputar profitabilitas sekarang dan masa depan dari sebuah perusahaan untuk menentukan nilai pasar wajarnya. Subramanyam menyatakan bahwa (2010:46) profitabilitas dapat diukur dengan Return on Equity (ROE). ROE merupakan tingkat pengembalian yang diharapkan atas modal yang ditanamkan yang dihitung dengan cara laba bersih dibagi dengan rata–rata modal sendiri. Menurut Brigham dan Houston (2010:150) ROE yang tinggi umumnya memiliki kolerasi positif dengan harga saham yang tinggi. Dari hasil penelitian terdahulu tentang pengaruh ROE terhadap return saham, di temukan hubungan yang tidak konsisten antara ROE dengan return saham. Pada penelitian yang dilakukan oleh Budi dan Basuki ( 2004 ) menunjukan bahwa ROE berpengaruh positif secara signifikan terhadap return saham. Sedangkan pada penelitian Agus dan Rangga (2007) penelitianya menunjukan secara parsial (uji t) menunjukkan bahwa, ROE (Return On Equity) mempunyai pengaruh negatif terhadap return saham. Untuk itu diperlukan penelitian lebih lanjut pengaruh ROE terhadap return saham dalam konteks perusahaan automotive and allied produck. Selain profitabilitas, nilai perusahaan merupakan hal yang sangat diperhatikan oleh investor, karena kemakmuran pemegang saham atau investor tercermin dari nilai perusahaan, menurut Suad (2008:7) “nilai perusahaan merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan tersebut dijual”. Dalam penelitian ini, proksi yang digunakan untuk mengukur nilai perusahaan adalah proksi berdasarkan harga. Adapun rasio yang dipilih adalah Price to Book Value (PBV), karena menurut Suad (2001:287) “semakin besar nilai PBV semakin tinggi perusahaan dinilai oleh para pemodal relatif dibandingkan dengan dana yang telah ditanamkan di perusahaan”. Sama halnya dengan ROE pada penelitian terdahulu hubungan PBV terhadap return saham juga tidak konsisten. Pada penelitian Pancawati, dkk (2002) menunjukan hubungan positif antara PBV dengan return saham. Sedangkan pada penelitian Budi dan Basuki ( 2004 ) menunjukan hubungan negatif antara PBV dengan return saham. Untuk itu diperlukan penelitian lebih lanjut pengaruh PBV terhadap return saham dalam konteks perusahaan automotive and allied produck. Return Saham Menurut Tandelilin (2001:47) return saham adalah tingkat pengembalian yang diharapkan oleh investor dari keuntungan saham dalam bentuk laba. Oleh karena itu return saham merupakan salah satu faktor memotivasi investor berinvestasi dan juga imbalan atas investasi yang dilakukan. Menurut Jogiyanto (2003:109) return saham adalah hasil yang diperoleh dari hasil investasi pada umumnya melakukan investasi adalah untuk return (tingkat pengembalian) sebagai imbalan atas dana yang telah ditanamkan atas kesediaannya menaggung resiko yang ada dalam investasi tersebut Setiap investasi baik jangka pendek maupun jangka panjang mempunyai tujuan utama untuk mendapatkan keuntungan yang disebut return baik langsung maupun tidak langsung. Dalam melakukan investasi, investor yang rasional akan mempertimbangkan 2 (dua) hal, yaitu expected return (tingkat kembalian yang diharapkan) dan risk (resiko) yang terkandung dalam altternatif investasi yang dilakukan. Menurut Ang (1997:20), komponen suatu return terdiri dari dua jenis yaitu: 1) Current Income (keuntungan lancar) adalah keuntungan yang diperoleh melalui pembayaran yang bersifat pembayaran yang bersifat periodik seperti pembayaran bunga deposito, bunga obligasi, dividen dan sebagainya. 2) Capital gain yaitu keuntungan yang diterima karena adanya selisih antara harga jual dan harga beli suatu instrumen investasi, yang berarti bahwa instrumen investasi harus diperdagangakan di pasar. Besarnya capital gain dilakukan dengan analisis return historis yang terjadi pada periode sebelumnya, sehingga dapat ditentukan besarnya tingkat kembalian yang diinginkan. Faktor -faktor yang Mempengaruhi Return Saham Return saham diperoleh dalam bentuk Capital gain (loss).Capital gain (loss), merupakan selisih harga investasi sekarang relatif dengan harga periode yang lalu. Secara teori ekonomi, harga pasar suatu saham akan terbentuk melalui proses penawaran dan permintaan yang mencerminkan kekuatan pasar, seperti yang dijelaskan oleh Panji dan Piji (2003:108) menyatakan bahwa : “Harga saham ditentukan oleh penawaran dan permintaan pasar dan analisis memfokuskan perhatian pada waktu, yaitu perkiraan trend naik atau turun. Sedangkan apabila permintaan lebih banyak dari pada penawaran saham, maka harga saham akan mengalami kenaikan, sehingga akan terjadi trend naik. ” Sebagai surat berharga yang ditransaksikan dilantai bursa, harga saham selalu mengalami fluktuasi, naik turun dari satu waktu ke waktu lainnya. Seperti komoditas pada umunya, fluktuasi harga saham tergantung pada kekuatan permintaan atau penawaran saham. Sedangkan Menurut Ali (2002:116) mengenai faktor-faktor yang memepengaruhi pergereakan harga saham yaitu: “Pergerakan harga saham yang terjadi dilantai bursa terjadi karena beberapa bentuk pengaruh yang terdiri dari: kondisi fundamental emiten, hukum permintaan dan penawaran yang terjadi, tuingkat suku bunga (SBI), valuta asing, dana asing dibursa, indek harga saham gabungan (IHSG), dan news dan issue.” Profitabilitas Tujuan utama perusahaan beroperasi adalah memperoleh laba yang maksimal dan kesejahteraan stakeholder. Menurut Keown (2004:32) “laba atau profit diperoleh dari pendapatan bersih perusahaan dikurangi dengan beban yang dikeluarkan pada periode yang bersangkutan.” Jadi, laba merupakan hasil akhir kinerja perusahaan. Sedangkan profitabilitas adalah “kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba bersih.” Perusahaan yang mampu memperoleh laba disebut dengan perusahaan yang profitable. Menurut Suad (2001:286) “pada dasarnya harga pasar saham dimasa yang akan datang dipengaruhi oleh profitabilitas dimasa yang akan datang dan risiko yang ditanggung pemodal.” Sehingga para investor menanamkan saham pada perusahaan adalah untuk mendapatkan return, yang terdiri dari yield dan capital gain. Semakin tinggi kemampuan memperoleh laba, maka semakin besar return yang diharapkan investor, sehingga menjadikan nilai perusahaan menjadi lebih baik. Profitabilitas dapat diukur dengan Return On Equity (ROE). Return On Equity (ROE) menggambarkan sejauhmana kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih bila diukur dari modal pemilik. Return On Equity (ROE) dapat dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah ekuitas perusahaan. ROE diukur dalam satuan persentase. Rumus untuk menghitung ROE adalah: Laba Setelah Pajak ROE = Modal Sendiri Menurut Brigham (2010:150) ROE yang tinggi umumnya memiliki korelasi positif dengan harga saham yang tinggi. hubungan positif antara ROE dan harga saham ini akan membantu investor untuk menentukan waktu yang tepat untuk membeli dan menjual saham. Sehingga dapat memberikan harapan return yang tinggi bagi investor. Berdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan hipotesa pertama. H1 : Profitabilitas (ROE) berpengaruh positif signifikan terhadap return pada perusahaan automotive and allied products Nilai Perusahaan Nilai perusahaan merupakan hal yang sangat diperhatikan oleh investor. Kemakmuran pemegang saham atau investor tersebut tercermin dari nilai perusahaan. Dengan kata lain nilai perusahaan merupakan ukuran kinerja manajer keuangan. Menurut M.Fuad (2000:23) “nilai perusahaan merupakan harga jual perusahaan yang dianggap layak oleh calon investor sehingga ia mau membayarnya jika suatu saat perusahaan akan dijual.” Hal yang hampir sama juga dinyatakan oleh Suad (2008:7) bahwa “nilai perusahaan merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan tersebut dijual.” Keown (2004:470) juga menyatakan bahwa “nilai perusahaan adalah nilai pasar atas surat berharga hutang dan ekuiti perusahaan yang beredar.” Menurut Kallapur dan Trombley dalam Paradilla (2010), nilai perusahaan adalah variabel yang tidak dapat diobservasi. Maka untuk mengukur nilai perusahaan diperlukan proksi. Proksi nilai perusahaan ada tiga, antara lain 1) Proksi berdasarkan harga (Price Based Proxies) Adalah proksi yang menyatakan bahwa prospek pertumbuhan perusahaan dinyatakan dalam pangsa pasar peusahaan yang tumbuh akan memiliki nilai pasar yang lebih tinggi secara relatif untuk aktiva yang dimiliki (Assets in Place) 2) Proksi berdasarkan investasi (Investment Based Proxies) Menunjukkan bahwa suatu keinginan investasi yang besar berkaitan secara positif dengan nilai perusahaan. Nilai perusahaan yang tinggi seharusnya juga memiliki suatu tingkatan investasi yang tinggi pula dalam waktu yang lama pada suatu perusahaan 3) Proksi berdasarkan pengukuran varians (Variance Measurement) Proksi ini mengungkapkan bahwa suatu opsi akan lebih bernilai juga menggunakan variabilitas ukuran untuk memperkirakan besarnya opsi yang tumbuh. Dalam penelitian ini, proksi yang digunakan untuk mengukur nilai perusahaan adalah proksi berdasarkan harga. Adapun rasio yang dipergunakan adalah Price to Book Value (PBV) PBV = harga pasar saham nilai buku saham Menurut Suad (2008:7) “nilai perusahaan merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan tersebut dijual”. Berdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan hipotesa pertama H2 : Nilai perusahaan (PBV) berpengaruh positif signifikan terhadap return pada perusahaan automotive and allied products METODE PENELITIAN Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan automotive and allied products yang terdaftar di BEI pada periode analisis yakni tahun 2006-2010. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Adapun kriteria dalam penelitian ini diantaranya perusahaan automotive and allied products yang terdaftar di BEI dari tanggal 1 Januari 2006 sampai 31 Desember 2010, perusahaan tercatat memperdagangkan sahamnya di BEI secara terus menerus selama periode penelitian, perusahaan automotive and allied products menerbitkan dan mempublikasikan laporan keuangan untuk tahuntahun tersebut, perusahaan menyajikan datanya secara lengkap yang mencakup data dari variabel yang sedang diteliti, yaitu komponen return saham, profitabilitas, dan nilai perusahaan. Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD) serta www.idx.co.id. Return saham diukur menggunakan capital gain/loss. capital gain/loss merupakan selisih harga investasi sekarang relatif dengan harga periode lalu. ( P Pit 1 ) Rit it x100% Pit 1 Profitabilitas dapat diukur dengan return on equity. Return on equity merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat efektivitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan ekuitas (shareholder’s equity). Formulasi dari return on equity (ROE) adalah sebagai berikut: Laba Setelah Pajak ROE = x100% Modal Sendiri Nilai perusahaan dapat diukur dengan price to book value. Price to book value menunjukkan harga pasar dari suatu saham jika dibandingkan dengan nilai bukunya. Formulasi dari Price to Book Value (PBV) adalah sebagai berikut: harga pasar saham PBV = x100% nilai buku saham Untuk mengetahui pengaruh varibel bebas terhadap varibel terikat dilakukan pengujian regresi, sebelum melakukan pengujian regresi, terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik yang berguna untuk mengetahui apakah data yang digunakan telah memenuhi model regresi. Pengujian ini meliputi uji normalitas dengan metode Kolmogorof-Smirnov test, uji multikolonieritas, uji autokorelasi dengan perhitungan Durbin-Watson Test (DW Stat), uji heteroskedastisitas yang dilakukan dengan spearment collerasion. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi berganda untuk menguji apakah variabel bebas mempengaruhi variabel terikat. Kemudian Uji Kelayakan Model (Goodness of Fit Test) meliputi Uji Koefisien Determinasi (R²) dan Uji F Statistik. Selanjutnya melakukan uji masing-masing hipotesis (uji t). HASIL PENELITIAN Untuk melihat karakteristik variabel yang diteliti, dapat dilihat pada Tabel 1 berikut ini Tabel 1 Statistika Deskriptif RETURN ROE PBV Valid N N 77 77 77 77 Min Max Mean -66.67 356.52 41.76 -21.34 35.49 13.34 .21 7.38 1.56 Std. Dev 83.24 11.62 1.52 Dari Tabel 1 terlihat bahwa perusahaan automotive and allied products dari tahun 20062010 memiliki nilai rata-rata return saham sebesar 41.76% artinya investor akan mendapatkan rata-rata pengembalian (retrun) dalam bentuk capital gain sebesar 41.76% dari investasi yang dikeluarkan untuk membeli saham perusahaan automotive and allied products dalam jangka waktu 1 tahun. Dengan syarat investor membeli saham pada harga penutupan tahun tertentu kemudiaan menjualnya pada harga penutupan tahun berikutnya dalam rentang waktu 2006-2010. Return saham tertinggi atau maksimum adalah sebesar 356.52% pada perusahaan PT Hexindo Adiperkasa Tbk di tahun 2009, artinya investor akan mendapatkan return dalam bentuk capital gain sebesar 356.52% dari investasi yang dikeluarkan untuk membeli saham PT Hexindo Adiperkasa, dengan syarat investor membeli saham PT Hexindo Adiperkasa Tbk pada penutupan harga saham tahun 2008 kemudian menjual saham PT Hexindo Adiperkasa Tbk pada penutupan harga saham tahun 2009. Selanjutnya return saham terendah adalah sebesar -66.67% pada PT Tunas Ridean Tbk di tahun 2010. Nilai return saham -66.67% artinya investor akan mendapatkan kerugian penjualan saham sebesar -66.67% jika investor membeli saham PT Tunas Ridean Tbk pada penutupan harga saham tahun 2009, kemudian menjual saham PT Tunas Ridean Tbk pada penutupan harga tahun 2010. Nilai standar deviasi (simpangan baku) return saham perusahaan automotive and allied products dari tahun 2006-2010 sebesar 83.24 yang artinya variasi sebaran data return saham atau penyimpangan titik-titik data dari nilai rataratanya adalah sebesar 83.24. Dari Tabel 1 terlihat bahwa perusahaan automotive and allied products dari tahun 20062009 memiliki nilai rata-rata ROE sebesar 13.34% artinya secara rata-rata, perusahaan automotive and allied products dari tahun 20062009 mampu memperoleh keuntungan atau laba bersih sebesar 13.34% atas modal sendiri. ROE maksimum sebesar 35.49% pada PT Indospring Tbk tahun 2009 artinya Perusahaan tersebut mampu memperoleh laba bersih sebesar 35.49% atas modal sendiri. Sedangkan ROE minimum adalah sebesar -21.34% pada PT Polychem Indonesia Tbk tahun 2006. Nilai ROE bernilai minus artinya perusahaan tersebut memperoleh kerugian sebesar -21.34% atas modal sendiri. Kemudian nilai standar deviasi (simpangan baku) ROE perusahaan automotive and allied products dari tahun 2006-2010 adalah sebesar 11.62 artinya variasi sebaran data ROE atau penyimpangan titik-titik data dari nilai rataratanya adalah sebesar 11.62. Dari Tabel 1 terlihat bahwa perusahaan automotive and allied products dari tahun 20062010 memiliki nilai rata-rata PBV sebesar 1.56 yang artinya investor bersedia membayar saham secara rata-rata sebesar 1.56kali dari nilai buku per lembar saham perusahaan automotive and allied products tersebut pada rentang waktu 2006-2010. PBV tertinggi atau maksimum adalah sebesar 7,38 pada perusahaan PT Hexindo Adiperkasa Tbk di tahun 2009, artinya investor bersedia membayar saham PT Hexindo sebesar 7,38 kali dari nilai buku per lembar saham perusahaan tersebut pada tahun 2009. Selanjutnya PBV terendah adalah sebesar 0.21 pada PT Multi Prima Sejahtera Tbk di tahun 2006. Nilai PBV 0,21 artinya investor bersedia membayar saham PT Multi Prima Sejahtera sebesar 0,21 kali dibandingkan nilai buku perusahaan. Dengan kata lain, nilai PBV perusahaan bersangkutan dibawah satu yang artinya nilai buku saham lebih besar dari nilai pasarnya. Dari nilai PBV tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa nilai perusahaan PT Multi Prima Sejahtera pada tahun 2006 tersebut dalam kondisi tidak bagus. Kemudian nilai standar deviasi (simpangan baku) PBV perusahaan automotive and allied products dari tahun 20062010 sebesar 1.52 yang artinya variasi sebaran data PBV atau penyimpangan titik-titik data dari nilai rata-ratanya adalah sebesar 1.52. Untuk menyatakan hubungan fungsional antara variabel bebas dan variabel terikat digunakan uji regresi berganda berikut hasil uji regresi berganda Tabel 2 Hasil Uji Regresi Berganda Model Tabel 3 Uji F Std.Co Unstandardized efficie Coefficients nts bebasnya yaitu profitabilitas (ROE) dan nilai perusahaan (PBV) sebesar 21,40%. Sisanya 78,60% ditentukan oleh variabel lain yang tidak dianalisis dalam penelitian ini. Diantaranya seperti risiko perusahaan, ukuran perusahaan, jumlah saham yang tercatat dan lainnya. untuk menguji secara keseluruhan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. dilakukan uji F, untuk lebih jelasnya berikut ini adalah hasil uji F ANOVAb Model Std. B 1 Error Sum of Squares Beta t Sig. 1 Regression 123381.14 Mean df 2 61690.57 5449.539 -10.398 13.935 -.746 .458 Residual 403265.88 74 ROE 1.825 .790 .255 2.310 .024 Total 526647.03 76 PBV 17.801 6.038 .325 2.948 .004 (Constant) a. Dependent Variable: RETURN Berdasarkan hasil yang terdapat pada Tabel 2, maka dapat dirumuskan persamaan regresi linear berganda sebagai berikut: RETURNit = -10,398 + 1.825ROEit + 17.801PBVit Angka-angka yang dihasilkan dari regresi dijelaskan sebagai berikut : Nilai konstanta sebesar -10,398 artinya tanpa adanya variabel profitabilitas (ROE) dan nilai perusahaan (PBV) maka nilai return adalah -10,398. Nilai koefisien profitabilitas (ROE) adalah 1.825 menunjukkan hasil yang positif yang berarti setiap kenaikan profitabilitas (ROE) suatu perusahaan sebesar 1 % maka akan meningkatkan nilai return sebesar 1.825. Sedangkan koefisien nilai perusahaan (PBV) adalah sebesar 17.801 Ini menunjukan setiap peningkatan nilai perusahaan (PBV) sebesar 1% akan meningkatkan nilai return sebesar 17.801. Untuk mengetahui proporsi yang diterangkan oleh variabel independen dalam model terhadap variabel terikatnya dilakukan uji koefisien determinasi. Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi diperoleh Adjusted R2 sebesar 0,214. Ini berarti bahwa return saham (capital gain/ capital loss) perusahaanperusahaan automotive and allied products yang terdaftar di BEI dapat dijelaskan oleh variabel Square F Sig. 11.32 .000a a. Predictors: (Constant), PBV, ROE b. Dependent Variable: RETURN Dari hasil uji F diketahui bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama antara semua variabel bebas terhadap variabel terikat. Hal ini terlihat dari tingkat signifikansinya 0,000 < 0,05. Selain itu, dapat disimpulkan bahwa model layak untuk diuji. Untuk pengujian hipotesis menggunakan uji t statistik dengan tingkat α sebesar 5%. Hipotesis pertama adalah profitabilitas (ROE) berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham pada perusahaan automotive and allied product yang terdaftar di BEI. Berdasarkan Tabel 2 diketahui bahwa nilai koefisien profitabilitas (ROE) bernilai positif 1,825 dan nilai t hitung adalah sebesar 2,310 dengan signifikansi 0,024 < 0,05. Hal ini berarti profitabilitas (ROE) berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham pada perusahaan automotive and allied products yang terdaftar di BEI. Sehingga dapat dikatakan bahwa hipotesis pertama diterima. Hipotesis kedua adalah nilai perusahaan (PBV) berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham pada perusahaan automotive and allied products yang terdaftar di BEI. Berdasarkan Tabel 2 diketahui bahwa nilai koefisien nilai perusahaan (PBV) bernilai positif 17,801 dan nilai t hitung adalah sebesar 2,948 dengan signifikansi 0,004 < 0,05. Hal ini berarti bahwa nilai perusahaan (PBV) berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham pada perusahaan automotive and allied products yang terdaftar di BEI, sehingga dapat dikatakan bahwa hipotesis kedua diterima. PEMBAHASAN Pengaruh Profitabilitas (ROE) Terhadap Return Saham Berdasarkan hasil penelitian secara parsial dapat diketahui profitabilitas (ROE) berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham pada perusahaan automotive and allied products yang terdaftar di BEI. Hasil ini dibuktikan dengan hasil pengujian regresi ROE sebesar 1,825 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,024 < 0,05. Nilai koefisien ROE yang bernilai positif menunjukkan bahwa semakin tinggi ROE akan menyebabkan nilai return saham semakin meningkat. Dari persamaan regresi yang terbentuk terlihat bahwa profitabilitas (ROE) mempunyai hubungan yang positif dan signifikan terhadap return saham. Ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh, Suad (2001:286) yang menyatakan bahwa “pada dasarnya harga pasar saham dimasa yang akan datang dipengaruhi oleh profitabilitas dimasa yang akan datang”. Dan teori yang di kemungkakan oleh Brigham dan Houston (2010:150) yang menyatakan bahwa “ROE yang tinggi umumnya memiliki kolerasi positif dengan harga saham yang tinggi”. ROE merupakan ukuran profitabilitas dari sudut pandang pemegang saham. Semakin tinggi nilai ROE menunjukkan semakin efisien perusahaan menggunakan modal sendiri untuk menghasilkan laba bagi perusahaan. Perusahaan yang semakin efisien dalam menggunakan modal sendiri untuk menghasilkan laba akan meningkatkan kepercayaan investor untuk membeli saham perusahaan tersebut. Jika permintaan terhadap saham meningkat maka akan meningkatakan harga saham, peningkatan harga saham ini akan ikuti oleh peningkatan return saham dalam bentuk capital gaint. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan yang dilakukan oleh Budi dan Basuki ( 2004 ) hasil penelitiannya menunjukan ROE berpengaruh positif secara signifikan terhadap return saham. Selanjutnya implikasi penelitian ini bagi bagi investor adalah jika investor ingin berinvestasi dalam bentuk saham pada perusahaan automotive and allied products di BEI. Investor sebaiknya memilih perusahaan yang memiliki nilai ROE yang tinggi, karena nilai ROE yang tinggi memberikan harapan return dalam bentuk capital gain yang tinggi kepada investor. Investor dapat mengidentifikasi perusahaan yang memiliki nilai ROE yang tinggi dengan memperhatikan peningkatan laba bersih dan efisiensi perusahaan dalam penggunaan modal sendiri. Sedangkan implikasi penelitian ini bagi perusahaan automotive and allied products yang terdaftar di BEI adalah perusahaan harus meningkatkan laba bersih dan efisien dalam penggunaan modal sendiri. Tingginya rendahnya laba bersih dan efisiensi penggunaan modal sendiri akan mempengaruhi persepsi dan keputusan investor terkait dengan membeli saham perusahaan tersebut. Pengaruh Nilai Perusahaan (PBV) terhadap Return Saham Berdasarkan hasil pengolahan sampel yang diuji dengan program SPSS, nilai perusahaan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap return saham pada perusahaan automotive and allied products yang terdaftar di BEI. Hasil ini dibuktikan dengan hasil pengujian regresi PBV bernilai positif 17,801 dengan tingkat signifikansi 0,004 < 0,05. Nilai koefisien positif menunjukan bahwa semakin tinggi nilai peusahaan (PBV) maka akan semakin tinggi nilai return saham perusahaan. Penelitian ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Suad (2001:287) yang menyatakan bahwa “semakin besar nilai PBV semakin tinggi perusahaan dinilai oleh para pemodal relatif dibandingkan dengan dana yang telah ditanamkan di perusahaan”. Hal ini terjadi karena Price to Book Value (PBV) merupakan perbandingan harga saham dengan nilai bukunya, semakin tinggi nilai PBV mengindikasikan harga saham yang semakin meningkat, peningkatan harga saham ini akan di ikuti oleh peningkatan return saham. Selain itu peningkatan nilai perusahaan (PBV) juga berarti bahwa besarnya nilai buku perusahaan tidak sepenuhnya diperhitungkan oleh investor dalam pembelian saham, karena nilai perusahaan (PBV) yang lebih besar menunjukkan bahwa perusahaan memiliki laba yang aman, arus kas yang aman dan sedang mengalami pertumbuhan, sehingga investor berpendapat bahwa kondisi perusahaan akan menguntungkan untuk investasi. Hal ini sesuai dengan teori yang di kemungkakan oleh Brigham dan Houston (2010:151) “rasio harga pasar suatu saham terhadap nilai bukunya memberikan indikasi pandangan investor terhadap perusahaan. Perusahaan yang di pandang baik oleh investor-yang artinya perusahaan dengan laba dan arus kas yang aman serta terus mengalami pertumbuhan-dijual dengan rasio nilai buku lebih tinggi dibanding perusahaan dengan pengembalian yang rendah”. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan yang Pancawati, dkk (2002) hasil penelitiannya menunjukan nilai perusahaan (PBV) berpengaruh positif secara signifikan terhadap return saham. Implikasi penelitian ini bagi investor adalah jika investor ingin berinvestasi dalam bentuk saham pada perusahaan automotive and allied products di BEI. Investor sebaiknya memilih perusahaan yang memiliki laba yang aman, arus kas yang aman dan sedang mengalami pertumbuhan, karena memiliki laba yang aman, arus kas yang aman dan sedang mengalami pertumbuhan memberikan harapan return yang tinggi bagi investor dalam bentuk capital gain. Sedangkan implikasi penelitian ini bagi perusahaan automotive and allied products yang terdaftar di BEI adalah perusahaan harus dapat meyakinkan kepada investor bahwa perusahaan memiliki laba yang aman, arus kas yang aman dan sedang mengalami pertumbuhan, karena hal ini mempengaruhi persepsi dan keputusan investor terkait dengan membeli saham perusahaan tersebut. Kesimpulan Berdasarkan pendahuluan, kajian teori dan pengolahan data serta pembahasan terkait hasil pengolahan data yang telah dikaji pada kajian terdahulu, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa 1) Profitabilitas (ROE) berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham saham pada perusahaan automotive and allied products yang terdaftar di BEI. 2) Nilai perusahaan (PBV) berpengaruh positif signifikan terhadap return saham pada perusahaan automotive and allied products yang terdaftar di BEI. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan maka dapat diberikan beberapa saran sebagai berikut: 1) Bagi investor, hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua variabel bebas yang diteliti berpengaruh secara signifikan terhadap return saham pada perusahaan automotive and allied products yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sehingga ke dua variabel bebas tersebut merupakan indikasi preferensi pelaku pasar modal dan perlu diperhatikan investor sebelum memulai investasi. 2) Bagi Peneliti selanjutnya, dengan penelitian ini diharapkan peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian yang lebih lanjut berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi return saham. Dengan menambah periode penelitian, menganti objek penelitian pada sektor atau indeks tertentu dan menambah variabel penelitian seperti risiko perusahaan, struktur modal dan faktor fundamental lain. Selain itu, peneliti selanjutnya dapat menggunakan proksi lain untuk menghitung nilai rate of return seperti model market, abnormal return, dll. 3) Bagi Perusahaan, lebih memperhatikan kesejahteraan pemegang saham dan peningkatan pertumbuhan perusahaan. Tingkat keuntungan yang menarik dan pertumbuhan perusahaan akan menarik investor untuk berinvestasi hal ini akan meningkatkan prospek saham kedepan, sehingga prospek perusahaan juga meningkat. DAFTAR PUSTAKA Agus dan Rangga (2007) Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan dan Return Saham di Bursa Efek Indonesia FENOMENA Volume 7, Nomor 1 hal. 13‐21 Universitas Islam Indonesia Ali Arifin, 2002. Membaca Saham,Jakarta : PT Raja Gramedia. Ang, R, 1997, Buku Pintar Pasar Modal Indonesia, Mediasoft, Jakarta. Anonymous.2012. industri alat berat nasional tumbuh 25 persen. Diunduh dari yahoo.com Anonymous.2011. tinggi, minat investor di industri otomotif indonesia. Diunduh dari www.republika.com Budi Rusman Jauhari dan Basuki Wibowo. ( 2004 ) Analisis Fundamental terhadap return saham pada periode Bullish dan Bearish Indeks Harga Saham Gabungan. jurnal akuntansi dan keuangan Vol 9. No 2. P 17-32 Bodie, Zvi, dkk. 2006. Investasi. Jakarta : Salemba Empat. Brigham, Eugene F.dan Joul F Houston.2010. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Jakarta: Salemba Empat. Jogiyanto. 2003. Analisis Sekuritas dan Analisis Portofolio. Yogyakarta :PT. BPFE. Keown, Arthur J. et al. 2004. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. (Terjemahan). Jakarta: Salemba Empat. Buku asli diterbitkan tahun 2002. M. Fuad, dkk. 2006. Pengantar Bisnis. Jakarta: Erlangga. Pancawati Hardiningsih, 2001, Pengaruh Fundamental dan Resiko Ekonomi tehadap Return Saham pada perusahaan di BEJ. Jurnal Bisnis Strategi, Vol 3, September. Panji Anoraga dan Piji Pakarti. 2003. Pengantar Pasar Modal. PT. Rineke Cipta, Jakarta Paradilla Safitrie. 2010. Pengaruh Struktur Modal dan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan pada Industri Pertambangan yang Terdaftar di BEI Periode 2002-2008. Skripsi. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Padang. Subramanyam, K.R. dan John J.Wild. 2010. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Salemba Empat. Suad Husnan,. 2001. Dasar-Dasar Teori Portofolio Dan Analisis Sekuritas. Yogyakarta : AMP YPKN. ____________. 2008. Manajemen Keuangan: Teori dan Penerapan (Keputusan Jangka Panjang). Yogyakarta: BPFE. Tandelilin, Eduardus. 2001. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Yogyakarta: PT.BPFE. 78 www.ecfin.com www.idx.co.id