Uploaded by ocktavianaaul

jbptunikompp-gdl-rifiatisaf-19133-6-6sebara-

advertisement
Statistik 2/pertemuan VI/2009-2010
 Sebaran peluang kontinu yang paling penting dalam
bidang statistika adalah sebaran normal. Suatu peubah
acak kontinu X yang memiliki sebaran berbentuk genta
disebut Peubah acak normal.
 Definisi Kurva Normal. Bila X adalah suatu peubah acak
normal dengan nilai mean µ dan variansi σ2. Maka
persamaan kurva normalnya adalah
 Sifat- sifat kurva normal berikut ini:
 Modusnya yaitu titik pada sumbu mendatar yang
membuat fungsi mencapai maksimum terjadi pada x = µ
 Kurvanya setangkup terhadap suatu garis tegap yang
melalui nilai tengah
 Kurva ini mendekati sumbu mendatar secara asemtotik
dalam kedua arah, bila kita semakin menjauhi nilai
tengahnya
 Luas daerah yang terletak dibawah kurva tapi diatas
sumbu mendatar sama dengan 1.
 Kurva sembarang sebaran peluang kontinu atau fungsi
kepekatan dibuat sedemikian rupa sehingga luas daerah di
bawah kurva itu yang dibatasi oleh x = x1, x= x1 dan x = x2
jadi bagi kurva normal P ( x1 < X < x2 )dinyatakan oleh luas
daerah gelap.
 Definisi Sebaran Normal Baku . sebaran peubah acak
normal dengan nilai tengah nol dan simpangan baku 1
disebut sebaran normal baku
 Bila X berada diantara x = x1 dan x = x2 maka peubah
acak Z akan berada diantara nilai-nilai padananya
 Sebaran asal dan sebaran hasil transformasi karena
semua nilai X yang jatuh antara x1 dan x2 mempunyai
nilai-nilai z padanannya antara z1 dan z2, maka luas
daerah dibawah kurva Z antara nilai hasil transformasi
z = z1 dan z = z2 dengan demikian
P(x1 < X < x2) = P(z1 < Z < z2)
Untuk sebaran normal dengan µ = 50 dan σ = 10, hitunglah peluang bahwa X mengambil
sebuah nilai antara 45 dan 62
 Jawab
Nilai-nilai z padanan x1 = 45 dan x2 = 62 adalah

Dengan demikian
P(45 < X < 62) = P(-0.5 < Z < 1.2)
Nilai P(-0.5 < Z < 1.2) diberikan oleh daerah gelap.
Luas ini dapat diperoleh dengan menggurangkan luas daerah di sebelah kiri z = 1.2 .
Dengan menggunakan Tabel Kurva Normal kita memperoleh
P(45 < X < 62) = P(-0.5 < Z < 1.2)
= P(Z < 1.2) – P(Z < -0.5)
= 0.8849 – 0.3085
= 0.5764
 Untuk sebaran normal dengan µ = 300 dan σ = 50 hitunglah peluang bahwa
peubah acak X mengambil suatu nilai yang lebih besar dari 362
 Jawab
Untuk menghitung P(X > 362) kita harus menghitung luas daerah di sebelah x
= 362. Ini dapat kita lakukan dengan mentransformasikan x – 362 menjadi
nilai z padanannya, sehingga diperoleh luas daerah disebelah kiri z dari Tabel
Kurva Normal dan kemudian mengurangkan luas daerah ini dari 1. Kita
peroleh bahwa
z=(362-300)/50=1.24
Dengan demikian
P(X > 362) = P(Z > 1.24)
= 1- P(Z < 1.24)
= 1 – 0.8925
= 0.1075
 Diberikan sebuah sebaran normal dengan µ = 40 dan σ = 6. Hitunglah
nilai x yang (a) luas daerah di bawahnya ada 38% dan (b) luas daerah di
atasnya 5%.
 Jawab:
Dua teladan sebelumnya diselesaikan dengan bekerja dari nilai x dan
nilai z dan kemudian dilanjutkan dengan menghitung luas yang
diinginkan. Dalam teladan ini kita balik prosesnya; mulai dengan
peluang atau luas daerah yang diketahui, kemudian menghitung nilai z
nya dan terakhir menentukan nilai x dengan cara merubah bentuk
rumus
a)
Diperlukan nilai z yang luas daerah di sebelah kiri
sebesar 0.38. dari Tabel Kurva Normal kita mendapatkan
P(Z < - 0.31 = 0.38) sehingga nilai z tersebut adalah – 0.31.
Dengan demikian
x = (6)(-0.31)+40 = 38.14
b)
Kita tandai daerah seluas 0.05 di sebelah kanan nilai x
yang diinginkan dengan warna gelap. Untuk ini
diperlukan nilai z yang luas daerah di sebelah kanannya
sebesar 0.05 atau yang berarti juga luas daerah di sebelah
kirinya 0.95 sehingga nilai z yang dicari adalah
z = 1.645 dan x = (6)(1.645) + 40 = 49.87
 Persentase yang disebutkan dalam kaidah empirik sesungguhnya telah ditentukan
secara teoritik dengan menggunakan luas daerah di bawah kurva normal seperti
tercantum dalam Tabel Kurva Normal sebagai misal peluang suatu peubah acak
normal X dengan nilai tenggah µ dan ragam σ2 mengambil suatu nilai antara x1 =
µ - 2σ dan x2 = µ + 2σ adalah sama dengan luas daerah di bawah kurva normal antara
z = z1 dan z = z2 sedangkan dalam hal ini
Dengan demikian
P(µ - 2σ < X < 2σ) = P(-2 < Z < 2)
= P(Z < 2)-P(Z < -2)
= 0.9772 – 0.0228
= 0.9544
Yang sama dengan mengatakan bahwa 95.44% dari semua pengamatan yang
berasal dari peubah acak normal jatuh dalam selang µ ± 2σ
 Suatu jenis aki mencapai umur rata-rata 3.0 tahun, dengan simpangan
baku 0.5 tahun. Bila umur aki itu menyebar normal hitunglah peluang
bahwa sebuah aki tertentu akan mencapai umur kurang dari 2.3 tahun.
 Jawab:
Untuk menghitung P(X < 2.3) kita harus mendapatkan luas daerah
dibawah kurva normal di sebelah kiri 2.3. Ini dapat dicapai dengan
menentukan luas daerah di sebelah kiri nilai z padananya. Oleh
karena itu kita hitung
Z=(2.3-3)/0.5= -1.4
dan kemudian dengan menggunakan Tabel Kurva Normal diperoleh
P(X < 2.3 ) = P(Z < -1.4)
= 0.0808
 Sebuah perusahaan alat listrik memproduksi bohlam yang
umurnya menyebar normal dengan nilai tengah 800 jam dan
simpangan baku 40 jam. Hitunglah peluang sebuah bohlam
hasil produksinya akan mencapai umur antara 778 dan 835 jam.
 Jawab.
Sebaran umur bohlam . Nilai-nilai z padanan x1 = 778 dan x2 =
834 adalah
z1 = (778-800)/40=-0.55
z2 = (834-800)/40=-0.85
Dengan demikian
P(778 < X < 834) = P(-0.55 < Z < 0.85)
= P(Z < 0.85) – P(Z < -0.55)
= 0.8023 – 0.2912
= 0.5111
 Pada suatu ujian, nilai rata-ratanya adalah 74 dan simpangan bakunya
7. Bila 12% diantara peserta ujian akan diberi nilai A dan nilai itu
mengikuti sebaran normal berapakah batas nilai terkecil bagi A dan
batas nilai tertinggi bagi B?
 Jawab
Luas daerah sebesar 0.12 yang merupakan bagian mahasiswa yang
mendapat nilai A ditunjukkan sebagai daerah gelap. Kita harus
menentukan nilai z yang memberikan luas daerah di sebelah kananya
sebesar 0.12 yang berarti juga daerah seluas 0.88 di sebelah kirinya.
Dari tabel kurva normal P(Z < 1.175) = 0.88 sehingga nilai z yang dicari
adalah 1.175 oleh karena itu
x= (7)(1.175) + 74
= 82.225
Jadi nilai terendah bagi A adalah 83 dan nilai tertinggi bagi B adalah 82
 Dari contoh (6) hitunglah D6
 Jawab
Desil keenam, yaitu D6 adalah nilai x yang luas daerah di
bawahnya adalah 60% seperti ditunjukkan oleh luas daerah
gelap. Dari tabel kurva normal kita peroleh P(Z < 0.25) =
0.6 sehingga nilai z nya adalah 0.25 .
Sekarang
x = (7)(0.25) + 74
= 75.75
Jadi D6 = 75.75 artinya yang mendapatkan nilai 75 atau
kurang mencapai 60% dari semua peserta ujian.
Download