Uploaded by User105476

LATIHAN SOAL STA111

advertisement
LATIHAN SOAL STA111
1. Notasi umum yang digunakan untuk menyatakan banyaknya amatan pada populasi adalah n,
sedangkan untuk contoh adalah N (S)
2. Jika sebaran data berbentuk simetris, maka nilai rata-rata dan median cenderung sama (B)
3. Jika sebaran data berbentuk menjulur ke kanan, maka nilai rata-rata cenderung lebih kecil
dibandingkan nilai median (S)
4. Ragam dan simpangan baku merupakan ukuran penyebaran data numerik (B)
5. Median, Modus dan Range seluruhnya adalah ukuran pemusatan data numerik (S)
6. Seorang mahasiswa menghabiskan waktu 30 menit untuk berjalan kaki dari rumah menuju kampus.
Peubah waktu tempuh perjalanan merupakan peubah dengan skala pengukuran rasio (B)
7. Sebuah perusahaan memiliki pendapatan bersih per bulan sebesar 50 milyar. Peubah pendapatan
bersih merupakan peubah dengan skala pengukuran nominal (S)
8. Pada sebuah survei politik, seorang responden ditanyakan tingkat kesukaannya terhadap calon
presiden tertentu. Peubah tingkat kesukaan merupakan peubah dengan skala pengukuran ordinal (B)
9. Sebuah gugus data contoh banyaknya anak dari 6 keluarga yang disurvei adalah: 3, 2, 1, 0, 2, dan 1.
Nilai rata-rata contoh adalah 1.5 (B)
10. Sebuah gugus data contoh banyaknya anak dari 6 keluarga yang disurvei adalah: 3, 2, 1, 0, 2, dan 1.
Nilai median contoh adalah 2 (S)
11. Data yang memiliki simpangan baku besar mengindikasikan bahwa amatan pada data bersifat
homogen (S)
12. Data yang memiliki median besar mengindikasikan bahwa amatan pada data bersifat heterogen (S)
13. Median merupakan ukuran pemusatan yang robust terhadap keberadaan pencilan (outlier) (B)
14. Pencilan (outlier) merupakan amatan yang nilainya jauh lebih besar atau jauh lebih kecil
dibandingkan sebagian besar amatan yang lain (B)
15. Sebuah gugus data yang seluruh nilainya identik (sama) akan memiliki simpangan baku sebesar nol
(B)
16. Nilai yang diperoleh dari pengolahan data populasi disebut sebagai statistik (S)
17. Dalam banyak hal, parameter populasi tidak diketahui dan hanya dapat diduga menggunakan
statistik (B)
18. Histogram merupakan penyajian yang berguna untuk melihat bentuk sebaran dari data kategorik.
19. Nilai korelasi Pearson mendekati -1 mengindikasikan hubungan linier antara dua peubah semakin
lemah, sedangkan nilai korelasi Pearson mendekati 1 mengindikasikan hubungan linier antara dua
peubah semakin kuat (S)
20. Jika nilai korelasi Pearson mendekati 0, pasti tidak ada hubungan antara kedua peubah numerik (S)
21. Tanda kofisien korelasi sama dengan tanda koefisien slope pada persamaan regresi linier sederhana
(B)
22. Koefisien asosiasi antara 2 peubah ordinal nilainya antara -1 dan 1 (B)
23. Pasangan berikut semuanya adalah pasangan konkordan: (1,1) dan (2,3); (2,2) dan (3,3); (2,1) dan
(2,2); (3,2) dan (2,1) (S)
24. Misalkan diperoleh persamaan regresi antara dosis pupuk Urea (X, kg/ha) dan produksi padi (Y,
ton/ha) sbb: Y = 5 + 0.25 X. Dapat diinterpretasikan bahwa setiap penambahan dosis pupuk Urea 1 kg/ha
akan meningkatkan produksi padi 0.25 ton/ha (B).
25. Misalkan kita mempunyai dua persamaan regresi antara dosis pupuk Urea (X) dan produksi padi (Y)
di lokasi A dan B. Lokasi A tanahnya lebih subur dibandingkan lokasi B. Jika slope persamaan regresi
di lokasi B lebih besar dibandingkan slope di lokasi B, hal ini mengindikasikan lokasi B lebih responsif
terhadap penambahan dosis pupuk Urea dibandingkan lokasi A (B)
Download