Modul 1 Mengelola Merek dan Reputasi- PKK UMB – Genap 2009/2010 FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA PENGELOLAAN MEREK DAN REPUTASI POKOK BAHASAN Pengertian Merek dan Reputasi DESKRIPSI Pokok bahasan ini akan memberikan pemahaman kepada mahasiswa mengenai pengertian manajemen reputasi dan signifikasinya bagi praktisi Public Relations Mengelola Merek dan Reputasi- Endri Listiani, S.IP. M.Si . 1 1 Modul 1 Mengelola Merek dan Reputasi- PKK UMB – Genap 2009/2010 Tujuan Instruksional Khusus: Setelah mengikuti perkuliahan ini, mahasiswa diharapkan mampu memahami dan menjelaskan kembali dan menganalisa pengertian dasar dan pemahaman tentang manajemen reputasi. 1.1. Pendahuluan Reputasi adalah tujuan sekaligus merupakan prestasi yang hendak dicapai bagi dunia Public Relations. Bagi perusahaan, reputasi adalah titipan kepercayaan dari masyarakat. Jadi jika perusahaan mengalami krisis kepercayaan dari publik maka akan membawa dampak negatif terhadap reputasi dan akan memerlukan usaha keras untuk menumbuhkan dan membangun kembali kepercayaan. Seperti misalnya yang pernah dialami oleh Pertamina DOH Jabati Cepu ketika mengalami krisis kepercayaan dari publiknya akibat kasus semburan gas di desa Sumber. Boleh dikatakan public relations memiliki tugas untuk ‘memanajemeni persepsi’ publik agar mengarah kepada citra yang diinginkan atau diharapkan (wished image) melalui strategi yang tepat dan aktivitas komunikasi yang efektif. Inilah yang kadang-kadang menyesatkan. Seolah-olah tugas PR adalah memoles wajah perusahaan agar cantik, membedaki tebal-tebal wajah yang bopeng agar tidak kentara, dan tugas memelihara citra perusahaan adalah semata-mata tugas PR belaka. Padahal tugas untuk memelihara citra perusahaan harus dilakukan oleh segenap anggota organisasi secara lintas fungsional, dan harus dilakukan secara terus menerus. Harus ada sebuah sistem yang eksis untuk menopang citra perusahaan. Mengelola Merek dan Reputasi- Endri Listiani, S.IP. M.Si . 2 2 Modul 1 Mengelola Merek dan Reputasi- PKK UMB – Genap 2009/2010 1.2. Reputasi Belakangan ini makin banyak perusahaan di Indonesia bergiat dalam mengelola reputasinya. Ada kecenderungan bahwa perusahaan melihat reputasi perusahaan lebih berdasarkan persepsi internal. Akibatnya, perusahaan terjebak dalam perspektif yang menyesatkan. Lantas, apa yang harus dilakukan untuk dapat mengelola reputasi dengan baik dan benar? Dalam hal ini ada ungkapan yang menyatakan bahwa “You can’t manage what you can’t measure”. Dengan demikian, untuk dapat mengelola reputasi secara baik diperlukan pengukuran reputasi. Proses ini jika dilakukan secara baik akan dapat menunjukkan bagaimana reputasi perusahaan jika dibandingkan dengan reputasi pesaing. Selain itu pengukuran reputasi perusahaan juga dapat menunjukkan sektor dan stakeholder mana saja yang perlu diprioritaskan untuk dibenahi. Secara umum hasil pengukuran ini juga berfungsi sebagai road map bagi proses pengelolaan reputasi itu sendiri. Sebelum pembahasan berlanjut ada baiknya kita pahami dahulu apa yang dimaksud dengan reputasi ini. Atau gambaran awal mengenai reputasi itu sendiri. Ada beberapa ahli yang menjelaskan tentang reputasi sebagai berikut : John Dalton – Managing Corporate Reputation Reputation is the sum values that stakeholders attribute to a company, based on their perception and interpretation of the image that the company communicates over time (Reputasi adalah total penilaian dari atribut-atribut stakeholder pada perusahaan, berdasarkan pada persepsi-persepsi mereka dan interpretasi-interpretasi pada image/citra perusahaan yang dikomunikasikan secara terus menerus) Professor John Kay Reputation is the principal means through which a market economy deals with consumer ignorance Reputation exists because of asymmetric information Mengelola Merek dan Reputasi- Endri Listiani, S.IP. M.Si . 3 3 Modul 1 Mengelola Merek dan Reputasi- PKK UMB – Genap 2009/2010 Professor Gary Davies –Manchester Business School Reputation is a collective term referring to all stakeholders’ views of corporate reputation, including identity and image Reputation = experience – expectations Dari pengertian diatas jelas kiranya sebuah reputasi harus diperjuangkan. Harus diusahakan. Bahkan menurut John Dalton Corporate image can created, but corporate reputation must be earned. Ini berarti untuk membuat suatu reputasi benar-benar harus memiliki langkah dan perencanaan yang tepat dan berjalan terus menerus dengan menjadi pendengar apa yang dikatakan para stakeholder perusahaan. Demikian pentingnya reputasi hingga Hill and Knowlton’s Corporate Reputation Watch 2004 Survey menemukan beberapa hal antara lain : 93% senior executive percaya bahwa pelanggan sangat berpegang pada reputasi perusahaan sehingga menurut mereka reputasi sangat penting, amat sangat penting bahkan. 79% senior executive percaya bahwa investor dan pemeggang saham berpegang pada reputasi perusahaan. Sehingga bagi mereka reputasi perusahaan itu penting atau sangat penting Dampak dari good corporate governance akan secara drastis meningkatkan reputasi perusahaan. Bahkan sejak 5 tahun yang lalu 40% senior executive percaya bahwa jika corporate governance kuat, ini akan menjadi faktor potensial merangkul investor. Dan Corporate Governance adalah salah satu penunjang pembentukan reputasi sebuah perusahaan. Dari hasil survey yang juga dilakukan oleh Corporate Reputation Watch 2002 menyebutkan bahwa ada 3 penyebab yang dipandang sebagai ancaman terhadap reputasi, yaitu : Pertama : kritik terhadap perusahaan atau produk yang disampaikan melalui media cetak maupun media elektronik Mengelola Merek dan Reputasi- Endri Listiani, S.IP. M.Si . 4 4 Modul 1 Mengelola Merek dan Reputasi- PKK UMB – Genap 2009/2010 Kedua : Bencana yang mengganggu produksi Ketiga : tuduhan dari kelompok-kelompok kepentingan atau pelanggan tentang keamanan produk. Dari ketiga hal tersebut kritik melalui medialah yang dipandang sebagai ancaman utama terhadap reputasi. Karena apa yang disampaikan oleh media akan secara terbuka dibaca dan dilihat oleh stakeholder lainnya. 1.3. CITRA Untuk memperjelas perbedaan antara citra dan reputasi, maka akan diperjelas terlebih dahulu tentang apa yang dimaksud dengan citra. Hal ini dimaksudkan supaya tidak ada lagi keraguan dan kesalahpahaman mengenai antara citra dan reputasi. Citra adalah apa yang diinginkan oleh sebagian besar masyarakat terhadap suatu subyek berdasarkan apa yang telah dipelajari oleh perusahaan dari hasil komentar, iklan, dan dari sumber lain. Atau ada yang berpendapat Citra adalah persepsi mengenai perusahaan atau merek suatu produk yang ada di benak konsumen”. (Peter dan Olson, 2002 : 381). Sedangkan Citra merek adalah seperangkat asosiasi unik yang ingin diciptakan atau dipelihara para pemasar. Asosiasi-asosiasi itu menyatakan apa sesungguhnya merek dan apa yang dijanjikannya kepada konsumen. (Aaker, 1991 : 68). “Citra merek merupakan citra yang merefleksikan cara konsumen menerima merek meliputi, sebagai berikut : semua elemen-elemen yang teridentifikasi, kepribadian produk, perasaan dan asosiasi yang ada di dalam benak konsumen”. Faktor-faktor di atas dapat dijelaskan, sebagai berikut : - Elemen-elemen, yaitu dimensi elemen yang merupakan dimensi penting dalam mengukur citra merek karena berkaitan dengan bagaimana konsumen mengingat gambar dan warna logo perusahaan. - Kepribadian produk, yaitu kepribadian yang dapat diandalkan, memberikan kebanggaan yang erat kaitannya dengan pengalaman konsumen itu sendiri. Mereka yang mempunyai pengalaman yang buruk, maka perusahaan tidak dapat diandalkan dan tidak memberikan kebanggaan pada saat menggunakannya. Sebaliknya mereka yang mempunyai Mengelola Merek dan Reputasi- Endri Listiani, S.IP. M.Si . 5 5 Modul 1 Mengelola Merek dan Reputasi- PKK UMB – Genap 2009/2010 pengalaman yang bagus, maka perusahaan dapat diandalkan dan memberikan kebanggaan, yang memungkinkan mereka untuk menggunakan jasa perusahaan kembali. - Perasaan konsumen, yaitu seperti dimensi kepribadian produk di atas, dimensi perasaan konsumen juga erat kaitannya dengan pengalaman konsumen. Mereka mempunyai perasaan suka/ tidak suka, positif/ negatif berdasarkan pengalaman mereka yang buruk/ bagus. Satu pengalaman buruk saja, maka konsumen dapat mempunyai perasaan negatif. - Asosiasi konsumen, yaitu konsumen mempunyai asosiasi yang kuat mengenai hasil dari produk atau jasa perusahaan. Atribut produk ialah yang menyangkut kategori produk secara umum. Sedangkan untuk atribut yang tidak berwujud ialah seperti selalu mengikuti kemajuan teknologi. Gaya hidup mencerminkan pada siapa target market perusahaan. (Wells, 5thed : 342). Images organisasi merupakan suatu filter yang dapat mempengaruhi persepsi konsumen terhadap pelayanan yang diberikan oleh organisasi. Jika konsumen mempunyai persepsi yang baik, maka pengalaman buruk suatu perusahaan tidak akan berakibat fatal. Tetapi sebaliknya, pengalaman buruk yang membuat hilangnya citra yang positif memerlukan suatu perlindungan. Kesannya seperti sama dengan reputasi, namun citra lebih berkonotasi superfisial atau ilusi. Penampilan sesaat dapat menciptakan citra, namun reputasi lebih membutuhkan konsistensi dan pemahaman Citra Reputasi Idea held by public (ide yang ada di benak General opinion about thing or person publik) Mental picture Track record Dapat diciptakan Sesuatu yang diperoleh Mengelola Merek dan Reputasi- Endri Listiani, S.IP. M.Si . 6 6 Modul 1 Mengelola Merek dan Reputasi- PKK UMB – Genap 2009/2010 Berbagai kenyataan tentang Reputasi The Three M’s of Reputations Management (Van Riel) Reputations Matters (reputasi itu penting) Reputation can be measured (reputasi itu bisa diukur) Reputations has to be manage (reputasi itu harus dikelola) Reputasi dalam lingkup organisasi dapat dikatakan : Apa yang diingat masyarakat tentang organisasi Apa yang diidentifikasikan masyarakat tentang organsiasi Yang harus dilakukan organisasi dalam mengelola reputasi (W. Noeradi) Menyebarkan informasi lebih banyak Menyederhanakan informasi Memberikan informasi yang konsisten Menjangkau para stakeholders baik stakeholder interal maupun eksternal 1.4. Manajemen Reputasi Manajemen adalah salah satu hal yang diperhatikan ketika kita membicarakan tentang organisasi. Dalam setiap step manajemen, komunikasi mengambil peranan didalamnya. Manajemen itu sendiri merupakan kebiasaan yang dilakukan secara sadar dan terus menerus dalam membentuk organisasi. James A.F. Stoner mendefinisikan “Management is the process of planning, organizing, leading and controlling the effort of organization members and the use of other organizational resources in order to achieve stated organizational goal” Dari definisi diatas dapat dijabarkan dalam 4 fungsi spesifik dari manajer yaitu Planning (perencanaan), Organizing (pengorganisasian), Leading (kepemimpinan), dan Controlling (Pengendalian). Planning atau perencanaan dapat diartikan memikirkan sebelumnya apa yang akan kita kerjakan dengan sumber daya yang ada dalam organisasi. Pembuatan perencanaan yang teratur dan logis, sebelumnya membutuhkan kebijakan terlebih dahulu sebagai petunjuk atau pedoman untuk langkah selanjutnya. Oleh karenanya membuat perencanaan itu melalui proses pemikiran Mengelola Merek dan Reputasi- Endri Listiani, S.IP. M.Si . 7 7 Modul 1 Mengelola Merek dan Reputasi- PKK UMB – Genap 2009/2010 secara matang segala sasaran dan tindakan berdasarkan pada beberapa rencana atau logika, bukan dengan perasaan. Rencana merupakan pedoman sebuah organisasi memperoleh dan menggunakan sumberdaya yang diperlukan untuk mencapai tujuan, supaya anggota organisasi melaksanakan aktifitasnya yang konsisten dengan tujuan dan prosedur yang sudah ditetapkan serta untuk memonitor dan mengukur kemajuan untuk mencapai tujuan, sehingga tindakan korektif dapat dilakukan apabila kemajuan tidak memuaskan. Organizing atau pengorganisasian adalah proses mengatur dan mengalokasikan pekerjaan, wewenang dan sumberdaya organisasi sehingga mereka dapat mencapai sasaran organisasi. Leading/kepemimpinan meliputi kegiatan mengarahkan, mempengaruhi dan memotivasi karyawan untuk melaksanakan tugas. Kegiatan memimpin ini menyentuh hubungan manager dengan setiap orang. Controlling atau pengendalian adalah proses mengkoreksi apa yang telah dilakukan. Pada proses ini akan diukur dan dievaluasi hasil kerjanya, apakah sudah sesuai dengan rencana yang dibuat dan mencapai tujuan yang diharapkan atau tidak. Jika belum, akan dicari kelemahan atau penyebab gagalnya, kemudian diperbaiki dan membuat planning (rencana) baru. Kata “manajemen” (“management”) berasal dari kata Italia “maneggiare” yg berarti “menangani” (“to handle”). Juga bisa berasal dari kata Latin “manus” yang artinya “menangani”. Jadi, kata “manajemen” pada dasarnya berarti “menangani” / “mengelola”. Untuk sehari-hari, kata manajemen bisa digunakan dalam empat pengertian yang berbeda: 1) Sabagai proses-proses pengorganisasian → perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, penggiatan & pengevaluasian. 2) Berarti suatu karier / pekerjaan. 3) Berarti kelompok orang yang bertanggung jawab dalam menjalankan sebuah organisasi. 4) Sebagai sebuah ilmu / seni tentang perencanaan, pelaksanaan & pengevaluasian. Mengelola Merek dan Reputasi- Endri Listiani, S.IP. M.Si . 8 8 Modul 1 Mengelola Merek dan Reputasi- PKK UMB – Genap 2009/2010 Mengacu pada penjelasan tentang konsep dasar manajemen di atas, maka dapat diambil kesimpulan mengenai pengertian Manajemen Reputasi adalah sebagi berikut : “sebuah ilmu tentang perencanaan, pelaksanaan & pengevaluasian segala hal yang berkaitan dengan reputasi”. Mengelola Merek dan Reputasi- Endri Listiani, S.IP. M.Si . 9 9