Modul Pengantar Ilmu Komunikasi [TM4].

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI
SEJARAH KOMUNIKASI
DAN ILMU KOMUNIKASI
Fakultas
Program Studi
Ilmu Komunikasi
Advertising and
Marketing
Communication
Modul
04
Kode MK
Disusun Oleh
85001
KELAS :
B11436BA
Endri Listiani, S.IP. M.Si.
Abstract
Kompetensi
Pokok bahasan ini akan memberikan
pemahaman kepada mahasiswa mengenai
Sejarah Komunikasi dan Konsep dasar Ilmu
Komunikasi
Setelah
mengikuti
perkuliahan
ini,
mahasiswa diharapkan mampu memahami
dan menjelaskan kembali dan menganalisa
pengertian dasar komunikasi. Termasuk
sejarah komunikasi dan ilmu komunikasi.
P
ada modul ke 4 ini kita akan membahas mengenai Sejarah Komunikasi
dan Konsep dasar Ilmu Komunikasi. Dengan memahami sejarah dan
Konsep dasar Ilmu Komunikasi diharapkan mahasiswa mampu membayangkan bagaimana
ilmu itu dibangun, terutama bagaimana ilmu komunikasi itu berkembang.
4.1 Sejarah Perkembangan Ilmu Komunikasi
I
lmu komunikasi adalah salah satu disiplin yang masuk dalam kelompok ilmu-ilmu
pengetahuan sosial. Secara umum, sejarah perkembangan ilmu komunikasi dapat
dibagi menjadi empat (4) periode, yaitu:
Pertama, periode tradisi retorika yang dimulai sejak zaman Yunani kuno. Kedua, periode
antara tahun 1900 sampai perang dunia II yang dapat disebut sebagai periode
pertumbuhan ilmu komunikasi. Ketiga, periode setelah Perang Dunia II sampai tahun
1960-an. Periode ini umumnya disebut sebagai periode konsolidasi. Dan, periode keempat
adalah periode teknologi komunikasi yang dimulai dari tahun 1960-an sampai sekarang.
Tiap periode masing-masing memberikan karakteristik tersendiri terhadap penekanan
bidang studi dan konteks peristiwa komunikasi yang diamati. Berikut ini adalah uraian
singkat mengenai kondisi dan perkembangan ilmu komunikasi untuk setiap periode.
a. Periode tradisi retorika
Perkembangan lahirnya ilmu komunikasi dapat ditelusuri sejak peradaban Yunani
Kuno beberapa ratus tahun sebelum Masehi. Sebutan “komunikasi” dalam konteks arti yang
berlaku sekarang ini memang belum dikenal saat itu. Istilah yang berlaku pada zaman
tersebut adalah “retorika”.
Para ahli berpendapat bahwa studi retorika sebenarnya telah ada sebelum zaman
Yunani. Disebutkan bahwa pada zaman kebudayaan Mesir Kuno telah ada tokoh-tokoh
retorika seperti Kagemni, dan Ptah-Hotep. Namun demikian tradisi retorika sebagai upaya
pengkajian yang sistematis dan terorganisasi baru dilakukan di zaman Yunani Kuno dengan
peristisnya Aristoteles.
2015
2
Pengantar Ilmu Komunikasi
Endri Listiani, S.IP., M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Pengertian “retorika” menurut Aristoteles, menunjuk kepada segala upaya yang
bertujuan untuk persuasi. Lebih lanjutAristoteles menyatakan bahwa retorika mencakup
tiga unsur yakni:

“ethos” (kredibilitas sumber),

“pathos” (hal yang menyangkut emosi/perasaan), dan

“logos” (hal yang menyangkut fakta).
Dengan demikian upaya persuasi, menurut Aristoteles menuntut tiga (3) faktor yakni
kredibilitas dari pelaku komunikasi yang melakukan kegiatan persuasi, kemampuan untuk
merangsang emosi/perasaan dari pihak yang jadi sasaran, serta kemampuan untuk
mengungkapkan fakta-fakta yang mendukung (logika).
Pokok-pokok pikiran Aristoteles ini kemudian dikembangkan lagi oleh Cicero dan
Quintilian. Mereka menyusun aturan retorika yang meliputi lima (5) unsur:

“invetio” (urutan argumentasi),

“dispesitio” (pengaturan ide),

“eloqutio” (gaya bahasa),

“memoria (ingatan), serta

“pronunciatio” (cara penyampaian pesa).
Kelima unsur ini, menurut Quintilian dan Cicero merupakan faktor-faktor penentu
keberhasilan upaya persuasi yang dilakukan seseorang. Tokoh-tokoh retorika lainnya yang
dikenal pada zaman itu adalah Corax, Socrates, dan Plato.
Dalam abad pertengahan studi retorika ini secara institusional semakin mapan,
khususnya di negara-negara Inggris, Perancis dan Jerman. Tokoh-tokohnya yang
terkemuka pada masa ini antara lain; Thomas Wilson, Francis Bacon, Rene Descartes, John
Locke, Giambattista Vico, dan David Hume.
Dalam akhir abad ke 18 prinsip-prinsip retorika yang dikemukakan oleh Aristoteles,
Cicero dan Quintilian ini, kemudian menjadi dasar bagi bidang kajian “speech
communication” (komunikasi ujaran) dan “rhetoric”. Retorika tidak lagi diartikan secara
2015
3
Pengantar Ilmu Komunikasi
Endri Listiani, S.IP., M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
sempit sebagai upaya persuasi. Pengertian retorika sekarang ini menunjuk pada
“kemampuan manusia menggunakan lambang-lambang untuk berkomunikasi satu
sama lainnya”. Tokoh-tokoh retorik yang terkenal sekarang ini antara lain: L.A.Richards,
Richards M. Weaver, Stephen Toulmin, Kenneth Burke, Marshall Mc Luhan, Michael
Foucault, Jurgen Habermas, Ernesto Grassi, dan Chaim Perelman.
b. Periode pertumbuhan: 1900-Perang Dunia II
Pertumbuhan komunikasi sebagai salah satu disiplin ilmu sosial barangkali dapat
dikatakan dimulai pada awal abad ke 19. Sedikitnya ada tiga perkembangan penting yang
terjadi pada masa ini. Pertama, adalah penemuan-penemuan teknologi komunikasi seperti,
telepon, telegrap, radio, televisi, dan lain-lain. Kedua, proses industrialisasi dan modernisasi
yang terjadi di negara-negara Eropa Barat dan Amerika. Ketiga, pecahnya Perang Dunia I
dan II.
Semua perubahan ini memberi bentuk dan arah kepada bidang kajian ilmu
komunikasi yang terjadi di masa ini. Secara umum bidang-bidang studi komunikasi yang
berkembang pada periode ini meliputi hubungan komunikasi dengan institusi dan masalahmasalah politis kenegaraan, peranan komunikasi dalam kehidupan sosial, analisis psikologi
sosial komunikasi, komunikasi dan pendidikan, propaganda, dan penelitian komunikasi
komersial.
Pada masa itu, bidang kajian komunikasi dan kehidupan sosial mulai berkembang
sejalan dengan proses modernisasi yang terjadi. Diasumsikan bahwa komunikasi
mempunyai peran dan kontribusi yang nyata terhadap perubahan sosial. Penelitianpenelitian empiris dan kuantitatif mulai banyak dilakukan dalam mengamati proses dan
pengaruh komunikasi. Di bidang opengkajian komunikasi dan pendidikan misalnya, aspekaspek yang diteliti mencakup penggunaan teknologi baru dalam pendidikan formal,
keterampilan komunikasi, strategi komunikasi instruksional. Sementara di bidang penelitian
komunikasi komersial, dampak iklan terhadap khalayak serta aspek-aspek lainnya yang
menyangkut industri media mulai berkembang sejalan dengan tumbuhnya industri
periklanan dan penyiaran (broadcasting).
Pikiran-pikiran baru tentang komunikasi yang terjadi pada masa ini, langsung atau
tidak langsung juga dipengaruhi oleh gagasan-gagasan para ahli ilmu sosial Eropa. Pada
masa itu (menjelang akhir abad ke 18) universitas-universitas di Eropa, terutama Jerman
dan Perancis, merupakan pusat intelektual terkemuka di dunia. Pokok-pokok pikiran dari
2015
4
Pengantar Ilmu Komunikasi
Endri Listiani, S.IP., M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Marx Weber, August Comte, Emile Durkheim, dan Sir Herbert Spencer dipandang punya
pengaruh terhadap pengembangan teori-teori komunikasi yang terjadi pada periode ini.
Tokoh-tokoh ilmuwan Eropa lainnya yang dianggap punya andil besar adalah Grabriel Tarde
dan Georg Simmel.
c. Periode konsolidasi: Perang Dunia II-1960-an
Pada periode ini disebut sebagai periode konsolidasi. Karena pada masa ini
konsolidasi pendekatan ilmu komunikasi sebagai suatu ilmu pengetahuan sosial yang
bersifat multidisipliner (mencakup berbagai ilmu) mulai terjadi. Kristalisasi ilmu komunikasi
ditandai oleh tiga (3) hal:
1) adanya adopsi perbendaharaan istilah-istilah yang dipakai secara seragam.
2) Munculnya buku-buku dasar yang membahas tentang pengertian dan proses
komunikasi.
3) Adanya konsep-konsep baku tentang dasar-dasar proses komunikasi. Pendekatan
komunikasi telah menjadi suatu pendekatan yang lintas disipliner dalam arti
mencakup berbagai disiplin ilmu lainnya, karena disadari bahwa komunikasi
merupakan suatu proses sosial yang kompleks.
Sedikitnya ada tujuh tokoh yang punya andil besar dalam periode ini. Mereka adalah
Claude E. Shannon, Norbert Wiener, Harold Lasswell, Kurt Lewin, Carl I. Hovland, Paul F.
Lazarsfeld dan Wilbur Schramm. Harold D. Lasswell (ahli ilmu politik), Paul F. Lazarsfeld
(ahli sosiologi), Kurt Lewin dan Carl I. Hovland (keduanya ahli psikologi sosial), disebut oleh
Wilbur Schramm sebagai “the founding fathers” (para pendiri atau perintis) ilmu komunikasi.
Disebut demikian karena pokok-pokok pikiran mereka dipandang sebagai landasan bagi
pengembangan
teori-teori
komunikasi.
Wilbur
Scramm
sendiri
dinilai
sebagai
“institutionalizer” – yakni yang merintis upaya pelembagaan pendidikan komunikasi sebagai
bidang kajian akademis. Karena jasanyalah pengembangan bidang kajian komunikasi
menjadi suatu disiplin ilmu sosial yang mapan dan melembaga menjadi terealisasi. “Institute
of Communication Research” yang didirikan Schramm di Illonis pada tahun 1947,
merupakan lembaga pendidikan tinggi ilmu komunikasi yang pertama di Amerika Serikat.
2015
5
Pengantar Ilmu Komunikasi
Endri Listiani, S.IP., M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Sementara itu dua tokoh lainnya, yakni Claude E. Shannon dan Norbert Wiener disebut
sebagai “insinyur-insinyur komunikasi”
Istilah “Mass Communication” (komunikasi massa) dan “Communication Research”
(Penelitian Komunikasi) mulai banyak digunakan. Cakupan bidang studi komunikasi mulai
diperjelas dan dibagi dalam empat bidang tataran: komunikasi intrapribadi, komunikasi
antarpribadi, komunikasi kelompok dan organisasi, komunikasi makro-sosial serta
komunikasi massa. Lebih lanjut, sejalan dengan kegiatan pembangunan yang terjadi di
seluruh negara, termasuk negara-negara berkembang, studi-studi khusus tentang peranan
dan kontribusi komunikasi dalam proses perubahan sosial, difusi inovasi, mulai banyak
dilakukan.
d. Periode teknologi komunikasi: 1960-an – sekarang.
Sejak tahun 1960-an perkembangan ilmu komunikasi semakin kompleks dan
mengarah pada spesialisasi. Menurut Rogers (1986) perkembangan studi komunikasi
sebagai suatu disiplin telah mulai memasuki periode “take off” (tinggal landas) sejak tahun
1950. Secara institusional kepesatan perkembangan ilmu komunikasi pada masa sekarang
ini antara lain tercermin dalam beberapa indikator sebagai berikut: (1) jumlah universitas
yang menyelenggarakan program pendidikan komunikasi semakin banyak dan tidak hanya
terbatas di negara-negara maju seperti AS, tetapi juga negara-negara berkembang di Asia,
Amerika Latin dan Afrika; (2) asosiasi-asosiasi profesional di bidang ilmu komunikasi juga
semakin banyak tidak saja dalam jumlahnya tetapi juga cakupan keanggotaannya yang
regional dan internasional., dan (3) semakin banyaknya pusat-pusat penelitian dan
pengembangan komunikasi. Dalam bidang keilmuan, kemajuan disiplin komunikasi ini juga
tercermin dengan (1) semakin banyaknya literatur komunikasi seperti buku-buku, jurnaljurnal, hasil-hasil penelitian ilmiah ataupun terapan, monografis, dan bentuk-bentuk
penerbitan lainnya, (2) semakin beragamnya bidang-bidang studi spesialisasi komunikasi,
(3) semakin banyaknya teori-teori dan model-model tentang komunikasi yang dihasilkan
para ahli. Sebagai gambaran, hingga saat ini terdapat 126 definisi, sekitar 50 teori dan 28
model tentang komunikasi (Littlejohn, 1992; McQuail & Windahl, 1981).
Periode masa sekarang juga disebut sebagai periode teknologi komunikasi dan
informasi yang ditandai oleh beberapa faktor sebagai berikut: (1) kemajuan teknologi
komunikasi dan informasi seperti komputer, VCR, TV Cable, parabola, video home
computer, satelit komunikasi, teleprinter, videotext, laser vision, dan alat-alat komunikasi
2015
6
Pengantar Ilmu Komunikasi
Endri Listiani, S.IP., M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
jarak jauh lainnya, (2) tumbuhnya industri media yang jangkauannya tidak hanya bersifat
nasional tetapi juga regional dan global, (3) ketergantungan terhadap situasi ekonomi dan
politik global/internasional khususnya dalam konteks “center-periphery”
(pusat dan
sekelilingnya/pinggirannya), (4) semakin gencarnya kegiatan pembangunan ekonomi di
seluruh negara, serta (5) semakin meluasnya proses demokratisasi, ekonomi dan politik.
Sebagai akibatnya, studi-studi komunikasi yang banyak dilakukan cenderung difokuskan
pada proses dan dampak sosial penggunaan teknologi media komunikasi, arus penyebaran
dan pemusatan informasi regional dan global, aspek-aspek politik dan ekonomi informasi,
kompetisi antar industri media, dampak sosial dari teknologi interaktif seperti komputer,
dampak telekomunikasi terhadap hubungan antar budaya, serta aspek-aspek yang
menyangkut manajemen informasi di masa sekarang ini merupakan komoditi yang
mempunyai nilai tambah.
4.2 Definisi Ilmu Komunikasi
Salah satu persoalan di dalm memberi pengertian komunikasi, yakni banyaknya
definisi yang telah dibuat oleh para pakar menurut bidang ilmunya. Hal ini disebabkan
karena banyaknya disiplin ilmu yang telah memberi masukan terhadap perkembangan ilmu
komunikasi, misalnya, psikologi, sosiologi, antropologi, ilmu politik, matematika, elektro, dll.
Carl I. Hovland dari Universitas Yale misalnya mempelajari komunikasi dalam
hubungannya dengan sikap manusia. Charles E. Osgood di Universitas Illinois mempelajari
studi empirik arti pesan. Paul F. Lazarsfeld di Universitas Columbia mempelajari komunikasi
antarpribadi dalam kaitannya dengan komunikasi massa. Leon Festinger, Elihu Katz,
mempelajari teori ketidakcocokan (dissonance theory) dan faktor-faktor lainnya yang erat
hubungannya dengan komunikasi, dll.
Begitu banyak sarjana tertarik mempelajari komunikasi telah melahirkan berbagai
macam definisi yang bisa membingungkan jika tidak memahami hakikat komunikasi antar
manusia.
Istilah komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris berasal dari kata Latin
communis yang berarti sama communico, communicatio atau communicare yang berarti
“membuat sama” (to make common). Istilah communis adalah istilah yang paling sering
2015
7
Pengantar Ilmu Komunikasi
Endri Listiani, S.IP., M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
disebut sebagai asal-usul kata komunikasi. Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran,
suatu makna, atau suatu pesan dianut secara sama.
Sejalan dengan perkembangan ilmu komunikasi sebagai ilmu pengetahuan sosial
yang bersifat multidisipliner, definisi-definisi yang diberikan para ahli pun menjadi semakin
banyak dan beragam. Masing-masing punya penekanan arti, cakupan, dan konteksnya yang
berbeda satu sama lainnya. Hal ini merupakan hal yang wajar, karena tidak ada definisi
yang benar ataupun yang salah. Tetapi yang harus dilihat adalah kemanfaatannya untuk
menjelaskan fenomena yang didefinisikan dan mengevaluasinya.
Tahun 1976, Frank Dance & Carl Larson telah mengumpulkan 126 definisi
komunikasi. Beberapa diantara definisi komunikasi tersebut:
Komunikasi
adalah
suatu
proses
melalui
mana
seseorang
(komunikator)
menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan
mengubah atau membentuk perilaku orang-orang lainnya (khalayak).
Hovland, Janis & Kelley; 1953
Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan “siapa”,
“mengatakan apa”, “dengan saluran apa”, “kepada siapa” dan “dengan akibat atau hasil
apa”
(Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect).
Lasswell, 1960
Komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau
melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lainnya, yang pada gilirannya akan
tiba pada saling pengertian yang mendalam.
Rogers dan Lawrence Kincaid, (1981)
Definisi-definisi yang dikemukakan tentunya belum mewakili semua definisi
komunikasi yang telah dibuat oleh banyak pakar, namun sedikit banyaknya kita telah
2015
8
Pengantar Ilmu Komunikasi
Endri Listiani, S.IP., M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
memperoleh gambaran, seperti apa yang diungkapkan oleh Shannon dan Weaver (1949)
bahwa komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling pengaruh mempengaruhi
satu sama lainnya, sengaja atau tidak disengaja.Tidak terbatas pada bentuk komunikasi
menggunakan bahsa verbal, tetapi juga dalam ekspresi muka, lukisan, seni dan teknologi.
4.3. Tiga Konseptualisasi Komunikasi
Sebagaimana dikemukakan oleh John R. Wenburg dan William W. Wilmot, Kenneth
K.Soreno dan Edwar M. Bodaken (Deddy Mulyana, 2000:61) setidaknya ada tiga kerangka
pemahaman mengenai komunikasi yaitu antara lain:
1. Komunikasi sebagai tindakan satu arah

komunikasi yang mengisyaratkan penyampaian pesan searah dari seseorang (atau
lembaga) kepada seseorang (sekelompok orang) lainnya, baik secara langsung
(tatap-muka) ataupun melalui media.

Berorientasi sumber ( Michael Burgoon)

Komunikasi sebagai suatu tindakan yang disengaja (intentional act) untuk
menyampaikan pesan demi memenuhi kebutuhan komunikator (hak ini mengabaikan
komunikasi yang tidak disengaja).

Beberapa contoh definisi komunikasi:
Theodore M. Newcomb: “setiap tindakan komunikasi dipandang sebagai suatu transmisi
informasi terdiri dari rangsangan yang diskriminatif, dari sumber kepada penerima”,
beberapa contoh lainnya seperti definisi Carl I. Hovland, Everett M. Rogers, dan Harold
Laswell.
2. Komunikasi sebagai interaksi

Pandangan ini menyetarakan komunikasi dengan suatu proses sebab akibat atau
aksi-reaksi, yang arahnya bergantian.
2015
9
Pengantar Ilmu Komunikasi
Endri Listiani, S.IP., M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Sedikit lebih dinamis dibandingkan komunikasi sebagai tindakan satu arah. Namun,
pandangan ini masih membedakan para peserta sebagai pengirim dan penerima
pesan, karena itu masih tetap berorientasi sumber, meskipun peran tersebut
dilakukan secara bergantian

Unsur lain yang dapat ditambahkan dalam konseptualisasi ini adalah umpan balik
(feedback).
3. Komunikasi sebagai transaksi
Dalam pandangan ini komunikasi bersifat dinamis. Kelebihan konseptualisasi
komunikasi sebagai transaksi adalah bahwa komunikasi tersebut tidak membatasi kita pada
komunikasi yang disengaja atau respons yang dapat diamati. Artinya, komunikasi terjadi
apakah para pelakunya sengaja atau tidak. Gaya pakaian dan rambut, ekspresi wajah nada
suara itu mengkomunikasikan sesuatu.
Dalam komunikasi transaksional, komunikasi dianggap telah berlangsung bila
seseorang telah menafsirkan perilaku orang lain, baik verbal maupun non verbal. Selain itu
Semakin banyak orang berkomunikasi semakin rumit transaksi komunikasi yang terjadi.
Contoh:
- Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss:
“Komunikasi adalah proses pembentukan makna diantara dua orang atau lebih”.
- John R. Wenburg dan William W. Wilmot:
“ Komunikasi adalah suatu usaha untuk memperoleh makna
2015
10
Pengantar Ilmu Komunikasi
Endri Listiani, S.IP., M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
Cangara, Hafied. 1998. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Mulyana, Deddy. 2001. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Effendy, Onong, Uchjana.2000. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: Citra Aditya
Bakti
2015
11
Pengantar Ilmu Komunikasi
Endri Listiani, S.IP., M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download