MODUL PERKULIAHAN PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI KOMUNIKASI MASSA Fakultas Program Studi Ilmu Komunikasi Advertising and Marketing Communication Modul 14 Kode MK Disusun Oleh 85001 Kelas : B11436AA Endri Listiani, S.IP. M.Si. Abstract Kompetensi Pokok bahasan ini akan memberikan pemahaman kepada mahasiswa mengenai komunikasi massa termasuk efek dan karakteristik komunikasi massa. Setelah mengikuti perkuliahan ini, Mahasiswa diharapkan dapat memahami tentang komunikasi massa termasuk efek dan karakteristik komunikasi massa. Pendahuluan Beberapa waktu yang lalu, perhatian masyarakat di berbagai belahan bumi tertuju ke Timur Tengah, karena pada waktu itu perhatian masyarakat dunia terfokus pada perang Amerika Serikat dan sekutunya melawan Irak. Pada perang ini, media massa cetak dan elektronik telah menjadi alat penyebar informasi yang menguntungkan masing-masing negara, namun merugikan negara lawan. Dalam hal ini, baik Irak maupun Amerika Serikat telah berhasil memanfaatkan berbagai media massa yang dimilikinya untuk memenangkan strategi perang. Karena andil media massa dalam perang tersebut cukup besar, sehingga beberapa ahli komunikasi mengatakan bahwa perang Amerika Serikat Versus Irak juga merupakan perang media massa. Dari gambaran tersebut, nampak bahwa media massa telah muncul sebagai kekuatan yang berpengaruh. Penyebaran informasi melalui media massa seperti surat kabar, televisi, radio dan film telah membentuk pengetahuan dan pendapat manusia mengenai berbagai peristiwa atau hal yang menyangkut kehidupannya. Oleh karena itu, apabila kita ingin memahami komunikasi massa harus mempertimbangkan berbagai hal yang berkaitan dengan media massa, seperti: batasan dan jenis media, fungsi media, hubungan media dan khalayak, atau pengaruh media terhadap khalayak. Apalagi dalam kehidupan modern sekarang ini, kita tidak dapat melepaskan diri dari interaksi kita dengan berbagai media massa. Pengertian dan Karakteristik Komunikasi Massa P engertian komunikasi massa tidak dapat didefinisikan dengan singkat dan sederhana, sebab di dalam pengertian komunikasi massa tercakup hal-hal seperti isi pesan (pengolahan, pengiriman, penerimaan), teknologi, kelompok-kelompok, macam-macam konteks, bentuk-bentuk audience (khalayak), dan effect (pengaruh). ‘13 2 Pengantar Ilmu Komunikasi Endri Listiani, S.IP. M.Si. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Oleh karena itu, banyak para sarjana memberikan batasan-batasan pengertian komunikasi massa secara berbeda-beda. Dari banyaknya definisi yang diajukan oleh para ahli, maka untuk membantu memudahkan pemahaman kita terhadap pengertian komunikasi massa, akan diuraikan dua definisi komunikasi massa. Pertama, definisi yang diajukan oleh Blittner dalam bukunya “Mass Communication: An Introduction” (1980). Dia mengatakan bahwa “komunikasi massa adalah pesan-pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang”. Definisi ini memberikan batasan pada komponen- komponen dari komunikasi massa. Komponen-komponen itu mencakup adanya pesan-pesan, media massa (koran, majalah, TV, radio, dan film), dan khalayak. Kedua, (menurut Defleur dan Dennis dalam bukunya “Understanding Mass Communicatiom” (1985), bahwa “komunikasi massa adalah suatu proses dalam mana komunikator-komunikator menggunakan media untuk menyebarkan pesan-pesan secara luas, dan secara terus menerus menciptakan makna-makna yang diharapkan dapat mempengaruhi khalayak yang besar dan berbeda-beda dengan melalui berbagai cara”. Definisi ini memberikan gambaran yang lebih luas dibandingkan dengan definisi yang pertama. Penonjolan definisi ini terutama pada bagaimana sumber informasi (media massa) mengemas dan menyajikan isi pesan. Dengan cara dan gaya tertentu menciptakan makna terhadap suatu peristiwa, sehingga mempengaruhi khalayak. Contohnya, Harian Kompas akan meliput dan memuat berita-berita sesuai dengan nilai dan missi yang dimilikinya. Kemasan dan sajian berita-berita itu akan mempengaruhi penilaian dan interpretasi para pembaca terhadap berita yang dimuatnya. Pengertian media massa di sini secara garis besar dapat dibagi ke dalam dua kelompok: media massa cetak dan media massa elektronika. Media massa cetak antara lain meliputi surat kabar, majalah dan buletin. Sedangkan media massa elektronika mencakup media “audio” (suara) seperti radio, dan media “audio visual” (suara dan gambar) yaitu televisi dan film. Karakteristik komunikasi massa di sini dibatasi pada lima jenis media massa-dikenal sebagai “the big five of mass media” yaitu, koran, majalah, radio, televisi, dan film. Berikut ini adalah penjelasan secara konsepsional dan karakteristik komunikasi massa. ‘13 3 Pengantar Ilmu Komunikasi Endri Listiani, S.IP. M.Si. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Pertama, komunikasi melalui media massa pada dasarnya ditujukan ke khalayak yang luas, heterogen, anonim, tersebar, serta tidak mengenal batas geografis-kultural. Khalayak itu heterogen maksudnya adalah masyarakat luas yang bermacam-macam, tidak dibatasi oleh latar belakang pendidikan, penghasilan, ataupun status sosialnya. Khalayak yang bersifat anonim artinya di antara satu dengan yang lain adalah terpisah dan tidak saling mengenal. Diantara pembaca koran, pembaca majalah, pendengar radio, atau pemirsa televisi satu dengan yang lain saling terpisah. Khalayak juga tersebar dan tidak mengenal batas usia, tempat tinggal, golongan, dan batasan-batasan yang lainnya. Kedua, bentuk kegiatan komunikasi melalui media massa bersifat umum, bukan perorangan atau pribadi. Isi pesan yang disampaikan menyangkut kepentingan orang banyak, tidak hanya untuk kepentingan perorangan atau pribadi. Lebih lanjut, pengertian dari ciri ini adalah bahwa kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan operasi suatu media massa akan mencakup orang banyak yang terorganisasi di dalam organisasi media. Misalkan pada media cetak tertentu, di sana merupakan kumpulan dari banyak orang yang terstruktur ke dalam bagian-bagian tersendiri dari pemimpin umum, redaksi, wartawan, bagian sirkulasi, atau distribusi, agen koran, sampai pada pengecer atau anak-anak yang menjual koran di tempat-tempat umum. Di samping itu, organisasi media juga berkaitan dengan organisasi atau lembaga yang lain, seperti Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Biro Periklanan, Distributor dan lain-lain. Demikian pula dengan media radio dan televisi, disamping memiliki struktur organisasi sendiri, juga berkaitan dengan badan atau organisasi yang lain seperti Direktorat Jenderal Radio, Televisi, dan Film Dirjen RTF), Persatuan Artis Indonesia (PARFI), atau “production house” (sanggar produksi) atau studio-studio kecil yang memproduksi (cerita-cerita sinetron, sandiwara,, dan lain-lain). Disamping itu, isi pesan media massa adalah peristiwa-peristiwa atau hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan umum seperti berita Pemilihan Umum, perkembangan ekonomi, kesejahteraan sosial, kebudayaan dan sebagainya. Ketiga, pola penyampaian pesan media massa berjalan secara cepat dan mampu menjangkau khalayak luas, bahkan mungkin tidak terbatas baik secara geografis maupun kultural. Karena karakteristiknya yang demikian, media ‘13 4 Pengantar Ilmu Komunikasi Endri Listiani, S.IP. M.Si. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id massa disebut sebagai messages multiplier (memiliki kemampuan untuk menyampaikan pesan secara cepat dan menjangkau khalayak luas). Keempat, penyampaian pesan melalui media massa cenderung berjalan satu arah. Umpan balik atau tanggapan dari pihak penerima (khalayak) lazimnya berlangsung secara tertunda. Di sini isi pesan diliput dan diolah oleh sumber yakni organisasi media cetak ataupun media elektronika dan disebarkan secara luas kepada khalayak. Khalayak luas menerima pesan-pesan itu sebagaimana adanya. Sedangkan umpan balik adalah tanggapan atau reaksi yang diberikan oleh khalayak pada isi pesan atau atau kepada sumber pesan atau media massa tersebut. Kelima, kegiatan komunikasi melalui media massa dilakukan secara terencana, terjadwal, dan terorganisasi. Komunikator pada media massa bekerja melalui aturan organisasi dan pembagian kerja yang jelas. Identitas yang dibawakan bukan semata-mata identitas pribadi, tetapi yang justeru ditonjolkan adalah identitas organisasi atau kelompok. Contoh, majalah “Tempo”, yang terbit secara berkala setiap seminggu sekali, dilakukan secara terencana dan terorganisasi melalui struktur organisasi yang jelas fungsinya, seperti Nama Penerbit, Direktur Utama, Wakil Direktur, Biro Direksi, Manajer Produksi, Pemasaran, dan Pencetak. Kemudian bagian keredaksian adalah Pemimpin Umum, Pemimpin Perusahaaan, Pemimpin Redaksi, Wakil Pemimpin Redaksi, Redaktur Eksekutif, Wakil Redaktur Eksekutif, Redaktur Pelaksana, Sidang Redaksi, Koordinator Reportase dengan biro-biro di daerah, Redaktur Foto, Fotografi, Redaktur Bahasa, Pengarah Rancang Grafis, Produksi Pracetak, dan Dokumentasi dan Riset. Penulisan berita dan isi pesan memiliki gaya yang khas dan seragam, setiap berita disampaikan dalam bentuk deskriptif lalu ditambahkan dengan ulasan analitis. Kekhasan dan keseragaman isi pesan majalah tersebut ditentukan oleh keseragaman kebijakan editorial, dan setiap reporter akan menuliskan suatu peristiwa atau kejadian selaras dengan kebijakan editorial yang ada. Keenam, penyampaian pesan melalui media massa dilakukan secara berkala, tidak bersifat temporer. Kita dapat mengetahui majalah-majalah umum yang ada (Tempo, Editor, Forum Keadilan, dan lain-lain), majalah-majalah wanita (Kartini, Sarinah , Feminah, Cosmo, dan lain-lain), majalah-majalah remaja (Hai, ‘13 5 Pengantar Ilmu Komunikasi Endri Listiani, S.IP. M.Si. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Gadis, dan lain-lain), atau majalah anak-anak (Bobo, Kawanku, dan lain-lain) semuanya terbit secara teratur. Berbagai siaran radio baik RRI ataupun radioradio swasta (FM atau AM) mengudarakan program-program acaranya secara teratur. Ketujuh, isi pesan yang disampaikan melalui media massa dapat mencakup berbagai aspek kehidupan manusia (sosial, ekonomi, politik, budaya, dan lain-lain), baik yang bersifat informatif dan idukatif maupun hiburan. Perlu ditambahkan tentang komunikasi massa masa depan. Komunikasi massa masa depan ditandai oleh perkembangan teknologi pada media cetak maupun media elektronika. Media cetak ditandai dengan munculnya media cetak jarak jauh. Sedangkan media elektronika seperti televisi ditandai diantaranya oleh produksi HDTV (High Definition Television Video) yang mampu menyuguhkan gambar sangat tajam sesuai aslinya. Disamping itu, revolusi layar monitor telah menghasilkan televisi berlayar datar, tipis dan dapat dipampang di dinding. Yang paling mutakhir adalah munculnya media telematik (telematic media) yakni telex (teletex) dan videoteks (videotex). Media telematik mencakup beberapa unit seperti layar gambar jaringan komputer, sistem transmisi, sistem miniaturisasi, sistem penyimpanan, sistem pencarian, dan sistem pengendalian. Secara umum medium baru ini memiliki ciri-ciri: 1. Pengadaan informasi tidak sepenuhnya berada di tangan informasi. 2. Kemampuan yang tinggi dalam pengiriman pesan-melalui kabel dan satelitsehingga mengatasi hambatan komunikasi yang ada. 3. Proses komunikasi berjalan dua arah (interactivity) antara sumber dan penerima. Artinya penerima dapat memilih, menjawab kembali, menukar informasi secara langsung. 4. Adanya pelenturan (fleksibilitas) dalam bentuk isi dan penggunaan medium. ‘13 6 Pengantar Ilmu Komunikasi Endri Listiani, S.IP. M.Si. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Karakteristik Isi Pesan Media Massa Khalayak akan tertarik membaca suratkabar/majalah, menonton suatu program acara TV atau mendengarkan siaran radio, apabila isi pesan yang disampaikan media tersebut mengandung unsur-unsur sebagai berikut: 1. Novelty (sesuatu yang baru) Sesuatu yang “baru” merupakan unsur yang terpenting bagi suatu pesan media. Khalayak akan tertarik untuk menonton suatu program acara TV, mendengarkan siaran radio atau membaca suratkabar/majalah apabila isi pesannya dipandang mengungkapkan sesuatu hal yang baru atau belum diketahui. 2. Jarak (Dekat atau Jauh) Khalayak akan tertarik untuk mengetahui hal-hal yang berhubungan langsung dengan kehidupan dan lingkungannya. Peristiwa pemilihan Gubernur di Jawa Barat, akan lebih menarik perhatian khalayak di Bandung dibandingkan di Makassar. 3. Popularitas Peliputan tentang tokoh, organisasi, kelompok, tempat dan waktu yang penting dan terkenal akan menarik perhatian khalayak. Suatu perampokan akan menjadi berita besar atau menarik perhatian khalayak bila terjadi di rumah seorang menteri. 4. Pertentangan (Conflict) Hal-hal yang mengungkapkan pertentangan, baik dalam bentuk kekerasan ataupun menyangkut perbedaan pendapat dan nilai, biasanya disukai oleh khalayak 5. Komedi (Humor) Manusia pada dasarnya tertarik dengan hal-hal lucu dan menyenangkan. Oleh karena itu, bentuk-bentuk penyampaian pesan yang bersifat humor (komedi) lazimnya disenangi khalayak.Unsur-unsur komedi ini antara lain ‘13 7 Pengantar Ilmu Komunikasi Endri Listiani, S.IP. M.Si. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id mencakup ketidakwajaran, ketololan, keadaan memalukan (embarrassment), dan sebagainya. 6. Seks dan Keindahan Salah satu sifat manusia adalah menyenangi unsur seks dan keindahan atau kecantikan, sehingga kedua unsur tersebut bersifat universal. Karena unsur seks dan keindahan/kecantikan bersifat (universal dan menarik perhatian khalayak, maka media massa seringkali menonjolkan kedua unsur ini. Tabloid dan majalah –majalah seperti “Citra”, “Nova”, “Gadis” hampir selalu menampilkan gambar wanita-wanita cantik. 7. Emosi Hal-hal yng berkaitan dan menyentuh kebutuhan dasar (basic needs) manusia, seringkali bisa menimbulkan emosi dan simpati khalayak. Peristiwaperistiwa yang menyentuh kebutuhan dasar tersebut akan menimbulkan emosi dan simpati khalayak, seperti bencana kelaparan di Somalia, korban bencana alam dan sebagainya. 8. Nostalgia Pengertian nostalgia disini adalah menunjuk pada hal-hal yang mengungkapkan pengalaman di masa lalu. Misalnya, orang yang lahir pada tahun 1940-an akan menyukai lagu-lagu top pada tahun 1960-an. 9. Human Interest Setiap orang pada dasarnya ingin mengetahui segala peristiwa atau hal yang menyangkut kehidupan orang lain. Gambaran tentang kehidupan orang ini (cerita-cerita human interest) dapat dikemas dalam bentuk berita, feature, biografi dan berbagai bentuk acara deskriptif lainnya. ‘13 8 Pengantar Ilmu Komunikasi Endri Listiani, S.IP. M.Si. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Dampak Komunikasi Massa A. Dampak Media Massa sebagai Objek Fisik Steven H. Chaffee dalam Mass Communication Review Yearbook 1 menyebut empat dampak kehadiran media massa sebagai objek fisik, yaitu sebagai berikut: 1). Dampak ekonomis Kehadiran media massa menimbulkan dampak secara ekonomis, yakni menggerakkan usaha dalam berbagai sektor, seperti produksi, distribusi dan konsumsi jasa media massa. 2). Dampak sosial Kehadiran media massa membawa perubahan pada struktur atau interaksi sosial. Pemilikan media massa ini (berlangganan suratkabar/majalah, memiliki radio atau televisi) secara tidak langsung telah meningkatkan status pemiliknya. 3). Dampak pada penjadwalan kegiatan Kehadiran media massa ternyata dapat mengubah jadwal kegiatan sehari-hari khalayak. Sebagai ilustrasi, Pak Amat sebelum memiliki televisi biasa tidur pukul 20.00. Tetapi setelah memiliki televisi, jam tidur Pak Amat berubah. Dampak Pesan Media Massa Dampak penyebaran pesan melalui media massa terhadap khalayak lazimnya mencakup aspek kognitif, afektif dan konatif. 1). Dampak kognitif Dampak ini terjadi bila ada perubahan pada apa yang diketahui, dipahami, atau dipersepsi khalayak. Dengan kata lain, dampak ini berkaitan dengan penyampaian informasi, pengetahuan, keterampilan, maupun kepercayaan oleh media massa. Dalam masyarakat modern, ‘13 9 Pengantar Ilmu Komunikasi Endri Listiani, S.IP. M.Si. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id dampak kognitif penyebaran media massa terhadap khalayak semakin kuat karena informasi tentang berbagai hal seringkali diperoleh melalui media massa. Dari media massa, kita bisa mengetahui informasi tentang terjadinya invasi Amerika Serikat ke Irak, pembantaian warga Palestina, dan lain-lain. 2). Dampak afektif Dampak pesan media massa sampai pada tahap afektif bila pesan yang disebarkan media massa mengubah pada apa yang dirasakan, disenangi atau dibenci khalayak. Dampak ini berkaitan dengan perasaan, rangsangan emosional, sikap atau nilai. 3). Dampak konatif Dampak pesan media massa sampai pada tahap konatif bila pesanpesan yang disebarkan media massa menimbulkan pola-pola tindakan, kegiatan atau perilaku nyata yang dapat siamati. Misalkan, setelah membaca berita tentang bencana kelaparan di Gunung Kidul, anda tergerak untuk mengirimkan bantuan makanan. Secara teoretis, dampak penyebaran pesan melalui media massa lazimnya hanya mampu sampai ke tahap kognitif dan afektif. ‘13 10 Pengantar Ilmu Komunikasi Endri Listiani, S.IP. M.Si. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Daftar Pustaka Cangara, Hafied. 1998. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Effendy, Onong, Uchjana.2000. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: Citra Aditya Bakti Mulyana, Deddy. 2001. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya. ‘13 11 Pengantar Ilmu Komunikasi Endri Listiani, S.IP. M.Si. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id