Definisi Aksi Aksi adalah sebuah tindakan untuk melakukan tekanan politik terhadap suatu pihak yang dituntut oleh gerakan masyarakat/gerakan advokasi Mengapa Aksi? Aksi adalah salah satu bentuk paling efektif untuk memberikan tuntutan, dibanding aktivisme sosial media dan petisi online Perubahan sosial hanya dapat dilakukan melalui tindakan nyata dan aktivisme resiko tinggi (Malcolm Gladwell) Aktivisme sosial media dan petisi online di Indonesia (dan berbagai belahan dunia) tidak dapat memberikan perubahan yang signifikan, namun berpotensi sebagai supporting system Kebutuhan Aksi Massa Penyebaran isu Media coverage Properti Taktik Perangkat aksi Penampilan (opsional) Negosiasi Massa Tanpa massa, aksi tidak akan memiliki kekuatan apapun Kalkulasi massa penting, sebanyak mungkin semakin baik Massa harus diukur dan diperbandingkan dengan tuntutan yang akan diberikan. Menuntut presiden turun tidak akan mungkin berhasil dilakukan hanya oleh 100 orang. Penyebaran Isu Penyebaran isu digunakan untuk memperbesar jumlah massa, simpati publik serta bantuan yang diberikan oleh masyarakat. Penyebaran isu dapat melalui media sosial, media massa maupun website online. Ini sudah abad ke 21, sebar pamflet dan rebut gedung radio dan televisi sudah tidak efektif Media Coverage Media coverage sangat penting, makadari itu melakukan kontak terhadap pers sebelum aksi sangat penting Untuk semakin menarik perhatian media, properti dan teknis aksi harus menarik. Properti Properti aksi dapat berupa properti konvensional seperti banner, pylox, kain, dan sebagainya. Semakin kreatif semakin baik untuk mendapatkan media coverage Sayangnya, pelaku aksi masih banyak yang menganggap semakin konvensional semakin terlihat “nuansa perjuangannya”, seakan gerakan sosial adalah untuk memuaskan hasrat heroisme dirinya. Taktik Taktik merupakan bagian penting dalam aksi. Taktik disesuaikan dengan tujuan aksi tersebut dilakukan, untuk mendapatkan simpati publik, membuat kekacauan, atau untuk melakukan negosiasi dengan pihak yang dituntut. Pengukuran taktik harus dilakukan dengan pengukuran cost-benefit analysis. Contoh : menutup perempatan BCA untuk menghambat perekonomian kota merupakan hal tolol karena tidak ada truk lewat, serta bank dapat melakukan transaksi secara online. Ruginya adalah masyarakat yang terjebak macet membenci para pelaku aksi. Tidak ada hasil, rugi besar. Perangkat Aksi Konvensionalnya perangkat aksi adalah sebagai berikut : Korlap, perlengkapan, akomodasi/logistik, pemantau, pelindung/barisan pelopor, asisten teritorial/penjaga barisan, negosiator Banyak pelaku gerakan tidak tahu apa fungsinya perangkat aksi. Sebagai contohnya, pemantau hanya memantau di depan massa aksi, bukan mencari bagaimana jalan keluar maupun aktivitas aparat di luar barisan aksi. Penampilan Penampilan merupakan hal yang opsional dan dapat digunakan untuk menarik media coverage. Harus disesuaikan dengan sumber daya serta taktik gerakan. Jangan melakukan hal membosankan seperti teatrikal yang itu-itu saja dan hanya dapat dinikmati sendiri. Negosiasi Negosiator dipilih dari orang-orang yang paling mengerti tuntutan serta kapabel dalam berdebat dan bernegosiasi Negosiator harus tenang dan mampu berkomunikasi dengan baik Negosiator memiliki kapabilitas di bidang hukum, teori, maupun memahami isu yang diadvokasi. Negosiasi terbaik adalah di dalam gedung. Di luar gedung tidak akan ada keputusan apapun. Namun aktivis banyak yang masih merasa harga diri tinggi, meminta di luar gedung sebagai perwujudan “kemenangan” tanpa hasil. Banyak aktivis yang tidak sabar untuk menunggu negosiator untuk bernegosiasi. Ingat, militer jaman perang, bernegosiasi bertahun-tahun untuk meminta orang di dalam benteng menyerah. Mereka sabar berkemah 1-5 tahun depan benteng. Aktivis 3 jam saja sudah tidak kuat.