PERTEMUAN I: PERUBAHAN LINGKUNGAN DAN INFORMASI AKUNTANSI Tujuan Pembelajaran: Setelah mengikuti pelatihan pada sesi ini, peserta mampu: Peserta mampu mengenali perubahan lingkungan yang berdampak pada organisasi rumah sakit Peserta mampu menjelaskan arti informasi akuntansi Peserta mampu menjelaskan peran fungsi akuntansi dalam organisasi rumah sakit PERUBAHAN LINGKUNGAN DAN DAMPAKNYA BAGI PENGELOLAAN RUMAH SAKIT Perkembangan ekonomi dan tehnologi mendorong dunia semakin menjadi global. Globalisasi mempengaruhi segala sendi kehidupan di setiap negara di dunia, termasuk Indonesia. Dampak pada Lingkungan ekonomi dan informasi secara nyata terlihat dengan terjadinya globalisasi. Persaingan dalam dunia usaha terasa semakin ketat. Pesaing-pesaing tidak lagi berasal dari lungkungan lokal, tetapi muncul pula dari lingkungan regional dan internasional. Ketatnya persaingan menuntut dunia usaha untuk berpikir keras. Dunia usaha tidak saja dituntut untuk dapat menyediakan barang dan jasa dengan kualitas prima, melainkan juga dituntut untuk dapat mengelola usahanya secara hati-hati dan profesional. Pengelolaan secara hati-hati dan profesional mengarahkan pada ketepatan pengambilan keputusan dalam segala segi. Informasi yang akurat menjadi landasan manajemen untuk dapat melakukan pengambilan keputusan secara tepat. Perkembangan tehnologi informasi menyebabkan transparansi informasi menjadi kebutuhan yang tidak dapat ditolak lagi. Saat ini, informasi bukan lagi merupakan hal yang sulit didapat. Publik dapat dengan mudah mengakses informasi apa pun, termasuk informasi tentang suatu organisasi. Organisasi yang tidak memberikan informasi dengan jelas kepada publik dapat dipandang sebagai organisasi yang tidak melakukan good governance, sebab transparansi informasi merupakan salah satu syarat terjadinya good governance. Good governance adalah tata pengelolaan organisasi secara efektif dan efisien, yang bersumber pada budaya organisasi, etika, sistem nilai, proses bisnis, kebijakan dan struktur organisasi guna memberi pertanggungjawaban kepada stake holder. Prinsip Good Governance sering disingkat dengan TARIF, yang merupakan kependekan dari Transparency (transparansi) Accountability (akuntabilitas), Responsibility (pertanggungjawaban), Independence (Kemandirian) dan Fairness (kewajaran). Dampak adanya perkembangan tehnologi dan globalisasi juga dirasakan dalam industri rumah sakit. Jika diperhatikan dengan seksama, rumah sakit juga mengalami peningkatan persaingan. Persaingan yang dihadapi oleh rumah sakit di Indonesia, tidak hanya disebabkan makin banyaknya rumah sakit swasta bertaraf internasional baik dari pemodal lokal maupun pemodal asing, tetapi juga makin gencarnya rumah sakit di luar negri yang menawarkan jasa pelayanan kesehatan kepada masyarakat Indonesia. Ketatnya persaingan dalam industri rumah sakit menuntut pengelola rumah sakit untuk semakin hati-hati dalam melakukan pengelolaan rumah sakit. Pengelolaan yang tidak cermat dapat menyebabkan rendahnya kualitas pelayanan, ketidakefisienan organisasi, rendahnya kesejahteraan pegawai, bahkan dapat menimbulkan kekacauan dalam organisasi rumah sakit. PRINSIP MANAJEMEN DALAM ORGANISASI RUMAH SAKIT Meskipun karakteritik organisasi rumah sakit tidak sama dengan karakteristik organisasi bisnis, namun prinsip manajemen bisnis dapat diadopsi pada organisasi rumah sakit. Hal ini didukung oleh pemerintah melalui Undang-Undang No1/2004 tentang Perbendaharaan Negara. Dalam Undang-undang tersebut dinyatakan bahwa Badan layanan Umum, sebagai instansi pemerintah yang memberikan pelayanan kepada masyarakat dan tidak mengutamakan mencari keuntungan dapat dikelola secara otonom dengan prinsip efisiensi dan produktivitas ala korporasi. Berdasarkan Undang-Undang tentang Perbendaharaan Negara, jika rumah sakit memilih untuk menjadi Badan Layanan Umum, maka para manajer rumah sakit harus mempunyai pemahaman yang baik terhadap konsep manajemen dan proses manajemen. Pengertian manajemen adalah suatu proses untuk mengkoordinasikan dan mengintegrasikan aktivitas-aktivitas dalam organisasi sehingga aktivitas-aktivitas tersebut dapat dilakukan secara efektif dan efisien. Manajemen dilakukan melalui proses-proses yang berkesinambungan dan berkaitan satu sama lain. Proses manajemen digambarkan melalui fungsi-fungsi manajer, yaitu perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), Pengarahan (Leading), pengendalian (controlling) dan Pengambilan Keputusan (Decision Making). Proses manajemen bertujuan untuk pencapaian organisasi secara efektif dan efisien. Proses manajemen dalam organsisasi dapat digambarkan sebagai berikut: organisasi Input: Sumber Daya Proses Manajemen Perencanaan Pengorganisasian Pengarahan Pengendalian Tujuan: Efektif dan Efisien Rumah sakit dapat dikatakan sebagai suatu organisasi jika memenuhi kriteria sebagai suatu organisasi, yaitu : (1) mempunyai tujuan, (2) di dalamnya terdapat sekelompok orang yang bekerja sama dan (3) mempunyai struktur organisasi. Dalam pengelolaan rumah sakit, manajemen rumah sakit perlu memahami tentang proses manajemen. Pemahaman terhadap setiap proses manajemen membantu manajer rumah sakit untuk dapat mengelola rumah sakit secara efektif dan efisien. INFORMASI AKUNTANSI DAN PROSES MANAJEMEN Dalam menjalankan proses manajemen, manajer rumah sakit membutuhkan informasi, termasuk informasi akuntansi. Informasi akuntansi adalah Informasi tentang aset, pendapatan, biaya dan ekuitas organisasi. Informasi akuntansi dibutuhkan oleh manajer rumah sakit dalam melakukan proses manajemen, terutama dalam proses planning (perencanaan), controlling (pengendalian) dan decision making (pengambilan keputusan). Proses planning (perencanaan) adalah proses penentuan tujuan dan pengidentifikasian secara rinci aktivitas-aktivitas apa yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Salah satu hasil dalam proses planning adalah anggaran. Anggaran berisi rencana-rencana aktivitas organisasi yang sudah dinyatakan dalam satuan uang. Informasi akuntansi dibutuhkan dalam proses penyusunan anggaran, misalnya informasi tentang biaya per aktivitas, informasi tentang target pendapatan dll. Setiap tahun rumah sakit biasanya melakukan penyusunan anggaran. Tanpa mempunyai informasi yang jelas tentang rencana aktivitas dan biaya yang akan dikeluarkan, anggaran yang disusun mungkin saja menjadi terlalu tinggi atau terlalu rendah. Selanjutnya anggaran tersebut sulit dijadikan sebagai pedoman penilai kinerja. Pengendalian merupakan proses manajemen untuk memonitor apakah rencana telah diimplementasikan. Proses manajemen dilakukan dengan membandingkan antara rencana dan implementasi. Alat yang dapat digunakan untuk memonitor implementasi rencana adalah dengan cara membandingkan antara anggaran dengan realisasi. Penyajian informasi tentang pendapatan, biaya, aset dan informasi keuangan lainnya yang tidak tepat dapat menyebabkan manajer sulit untuk memantau dan menilai efektifitas dan efisiensi aktivitas organisasi. Pengambilan keputusan merupakan tugas yang dihadapi oleh manajer sehari-hari. Proses pengambilan keputusan merupakan proses pemilihan dari berbagai alternatif yang mungkin dipilih. Dalam proses pengambilan keputusan, manajer membutuhkan informasi, salah satunya informasi akuntansi. Pengambilan keputusan yang tidak berlandaskan informasi dapat menyebabkan kekeliruan, dan apabila hal ini terjadi terus menerus, maka akan membahayakan kelangsungan hidup organisasi tersebut. Manajer yang baik akan menjalankan proses manajemen dengan hati-hati. Dalam setiap proses manajemen, manajer membutuhkan informasi akuntansi. Demikian pula para manajer rumah sakit, supaya mereka dapat membuat keputusan secara tepat, mereka perlu memahami informasi apa yang dibutuhkan dan bagaimana menggunakan informasi tersebut. SISTEM INFORMASI AKUNTANSI Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu sistem untuk mengidentifikasi dan mencatat dan melaporkan data-data yang berasal dari peristiwa-peristiwa ekonomi yang terjadi dalam organisasi. Sistem informasi akuntansi dalam suatu organisasi bisa dibedakan menjadi sistem informasi akuntansi keuangan dan sistem informasi akuntansi manajemen. Sistem Informasi Akuntansi Keuangan adalah sistem informasi akuntansi ditujukan untuk pihak eksternal. Sedangkan Sistem Informasi Akuntansi Manajemen adalah sistem informasi akuntansi yang ditujukan untuk kepentingan pihak internal (manajemen). Karena penggunanya berbeda, maka sistem informasi akuntansi keuangan dan sistem informasi akuntansi manajemen mempunyai karakteristik yang berbeda. Perbedaan kedua sistem informasi akuntansi tersebut dapat diringkas sebagai berikut: Pengguna Keaatan pada aturan Orientasi waktu Luas informasi Sifat informasi Jenis informasi Informasi Akuntansi Keuangan Pihak eksternal Harus mengikuti standar dan peraturan yang ada Informasi bersifat historis Informasi tentang organisasi secara keseluruhan Bersifat ringkas Berupa informasi keuangan Informasi Akuntansi Manajemen Pihak internal Fleksibel Informasi tentang masa depan Informasi tentang bagian-bagian yang ada dalam organisasi Rinci Informasi keuangan dan non keuangan PERAN AKUNTAN PADA ORGANISASI RUMAH SAKIT Dalam organisasi, berdasarkan fungsinya, manajer dapat dibedakan menjadi manajer lini dan manajer staff. Manajer lini merupakan para manajer yang bertanggung jawab secara langsung terhadap pencapaian tujuan organisasi. Manajer staff merupakan manajer yang memberi dukungan kepada manajer lini supaya manajer lini dapat melakukan proses manajemen dengan baik. Fungsi lini dan staff ini harus jelas dinyatakan dalam bagan organisasi. Fungsi akuntansi dalam struktur organisasi seharusnya merupakan fungsi staff, oleh karena itu manajer akuntansi seharusnya mampu memberi dukungan informasi yang relevan dan valid serta tepat waktu untuk digunakan oleh manajer lini dalam melakukan setiap proses manajemen. Karena berfungsi sebagai penyedia informasi untuk manajer lini, maka manajer akuntansi harus mempunyai pemahaman yang baik tentang informasi akuntansi, bagaimana menyajikannya dan kapan harus disajikan. Ketidakmampuan manajer akuntansi dalam memberi dukungan informasi kepada manajer lini, dapat menyebabkan manajer lini mengalami kesulitan dalam melakukan proses manajemen. Organisasi rumah sakit merupakan organisasi jasa. Organisasi jasa merupakan organisasi yang lebih kompleks dibandingkan dengan perusahaan manufaktur. Dalam organisasi jasa produk tidak dapat distandardisasi, sehingga sulit untuk menentukan biaya per unit untuk setiap jasa yang dihasilkan. Peran fungsi akuntansi dalam hal ini sangat diperlukan. Manajer bidang akuntansi diharapkan dapat membantu para manajer lini untuk menyediakan informasi tentang biaya untuk setiap jasa dan aktivitas yang dilakukan. Dalam organisasi jasa, seperti rumah sakit,kualitas juga tidak dapat direncanakan. Kualitas pelayanan baru akan diketahui ketika pasien mendapat pelayanan, dan ketika pelayanan yang diberikan tidak memuaskan, pelayanan tersebut tidak bisa dikembalikan. Oleh karena perencanaan kualitas pada organisasi jasa harus dilakukan secara lebih hati-hati dan cermat. Identifikasi biaya kegagalan dapat membantu menilai keberhasilan kinerja kualitas. Manajer akuntansi pada organisasi jasa seperti rumah sakit, harus dapat mengidentifikasi jenis dan besarnya biaya kegagalan kualitas. Tanpa pemahaman yang baik tentang informasi akuntansi, manajer akuntansi tidak dapat membuat laporan biaya kualitas, selanjutnya manajer lini akan sulit melakukan penilaian kinerja kualitas. Peran penting lain manajer akuntansi dalam organisasi rumah sakit adalah menyiapkan laporan keuangan untuk pihak eksternal. Rumah sakit yang sudah menjadi Badan layanan Umum, wajib membuat laporan keuangan untuk pihak eksternal. Laporan keuangan tersebut berupa neraca, laporan aktivitas, Laporan arus kas dan Catatan atas Laporan Keuangan. Manajer Akuntansi rumah sakit harus memahami standar dan ketentuan pelaporan keuangan untuk pihak eksternal. Pelaporan keuangan untuk pihak eksternal akan menggambarkan kinerja rumah sakit sebagai suatu entitas organisasi. Pihak di luar manajemen rumah sakit akan menilai kinerja rumah sakit melalui laporan keuangan tersebut. Manajer akuntansi rumah sakit juga bertanggung jawab atas audibilitas laporan keuangan. Diskusi 1. Apakah anda melihat perubahan lingkungan yang berdampak pada rumah sakit? 2. Apakah dampak perubahan lingkungan tersebut terhadap rumah sakit yang dirasakan paling signifikan? 3. Apakah manajer akuntansi di rumah sakit anda telah menjalankan perannya dengan memadai? 4. Apa kesulitan-kesulitan yang anda hadapi dalam menjalankan fungsi akuntansi rumah sakit?