i2. 1 Warta Advent On-line (WAO) 6 Juli 2007 1 Salam sejahtera, Kembali WAO edisi 6 Juli 2007 hadir di tengah-tengah ruang kerja anda dan untuk sebagian wilayah nusantara sudah menyambut sabat yang suci. Namun anda tetap pastikan edisi minggu ini tidak terlewatkan, karena ada serangkaian artikel-artikel lanjutan yang semakin menarik untuk disimak. Terkadang banyak orang mengambil keputusan meninggalkan gereja Tuhan dan pergi ke ”gereja-gereja lain” dengan harapan akan menemukan susuatu yang dapat membahagiakan. Renungan yang disampaikan oleh Pdtm. Raymond F P. Lohonauman mengingatkan kita bahwa Gereja adalah rumah roti. Allahlah yang menyediakan Roti itu dan hanya Dia yang mampu. Sejauh manakah pendidikan Advent sudah kita rasakan? Apakah sudah maksimal dengan kualitas hamba-hamba Tuhan yang bekerja di sekolah-sekolah MAHK? Ataukah kita yang sudah tidak percaya lagi sekolah Tuhan? Editorial edisi ini dapat menjadi perhatian kita bersama dalam membenahi Sekolah Advent dengan baik. Anda juga dapat mengikuti dua serial artikel baru pada edisi ini. Berita dari beberapa tempat, di antaranya berita dari New Jersey yang dilaporkan oleh Bpk. Frederik J. Wantah dan laporan Pdt. Berson Simbolon dari jemaat Singapore yang mengadakan perjalanan ke Timur Tengah, dan mengadakan baptisan di Sungai Jordan. Nantikan selalu WAO dan beritahukan kepada sahabat atau keluarga anda untuk berlangganan WAO secara rutin dengan mengunjungi website kami di http://www.wartaadvent.org atau dapat mengirimkan permohonan anda ke alamat redaksi. Masukan dapat dikirimkan kepada redaksi WAO dengan alamat [email protected] atau kunjungi website kami di http://www.wartaadvent.org dan mengisi buku tamu yang tersedia. Edisi-edisi sebelumnya (pertama hingga terakhir) dapat juga di-download dari situs kami tersebut dan tersedia dalam dua format file yaitu MS_Word dan Adobe_PDF. Di website ini pun dapat di-download file perhitungan waktu matahari terbenam dalam format Excel. Juga Artikel Musik, Artikel Kesehatan (CELEBRATIONS) dan pelajaran Sekolah Sabat dengan bahasa yang mudah dimengerti dalam format MS_Word. Bila Anda mempunyai pertanyaan atas tulisan/artikel WAO, baik pada edisi ini maupun edisi-edisi sebelumnya, silahkan kirimkan pertanyaan Anda kepada redaksi melalui email ke [email protected] Mudah–mudahan edisi WAO minggu ini membawa berkat bagi kita semua. Amin -Tim Redaksi WAO GAMBAR SAMPUL 1 Sekolah Advent adalah Wadah Bagi Anak-anak MAHK. Ironisnya Sekolah Tuhan Ini Jika Tidak Dikelola Dengan Baik Akan Lenyap Bak Rayap yang Menggerogoti Mangsanya Sedikit Demi Sedikit RENUNGAN 4 Tidak Ada Roti di Rumah Roti EDITORIAL 6 SMA Advent Klabat, Riwayatmu DARI REDAKSI 2 Pengantar Edisi 6 Juli 2007 KOLOM TETAP 7 Jadwal Buka/Tutup Sabat (Sunset) KOLOM PEMBACA 3 Edisi minggu lalu & Surat Pembaca ARTIKEL KESEHATAN 8 Keloid ARTIKEL ROHANI 11 Adventist World Radio – Diskusi Komunikasi dalam Keluarga – Masalah Persepsi dalam Keluarga [Bag. 2] 13 Bab-6 Munculnya Elia-elia Modern - PENTING! Redaksi berhak menentukan tulisan dan/atau berita untuk dimuat atau tidak dengan/tanpa pemberitahuan kepada sumber/pengirim berita. Redaksi berhak memeriksa keaslian dari tulisan/sumber tulisan/berita. Redaksi berhak mengedit kata atau kalimat dalam berita untuk tujuan mempertegas makna, kesantunan bahasa dan tujuan positif lainnya. Foto/gambar yang masuk menjadi hak WAO. Warta Advent On-line (WAO) 6 Juli 2007 PENDALAMAN ALKITAB 10 Mazmur Ucapan Syukur kepada Tuhan – Mazmur 111 BERITA ADVENT SEJAGAT 16 Camp Meeting 2007 of AEC 2 :: Media Penyejuk & Penjernih :: Edisi 29 Juni 2007 Penasehat Pdt. Berlin Samosir Penanggung Jawab Philip C. Wattimena Pemimpin Redaksi Bonar Panjaitan Dewan Redaksi Pdt. Berlin Samosir Philip C. Wattimena Bonar Panjaitan Wilhon Silitonga Jeffrey E.R. Kiroyan Frederik J. Wantah Dr. Richard A. Sabuin Samuel Pandiangan Dr. Samuel Simorangkir Yusran Tarihoran Albert Panjaitan Pdt. Sweneys Tandidio Willy Wuisan Dr. Eddy Lukas Wayne Rumambi Tata Letak: Janette Sepang Samuel Pandiangan Wilhon Silitonga Webmasters: Yusran Tarihoran Albert Panjaitan Lucky Mangkey Nielson Assa Tapson Manik Kontributor Khusus: Dr. Albert Hutapea Dr. Ronny Kountur Dr. Jonathan Kuntaraf Dr. Kathleen Kuntaraf-Liwidjaja Max W. Langi Dr. Herbert A. Legoh Hans Mandalas Joice Manurung Edy Nurhan Pieter Ramschie Dr. Rudolf Sagala Dr. H.S.P. Silitonga Andrey Sitanggang Dirjon Sitohang Dr. E.H. Tambunan Joppy Wauran Kirim berita ke: [email protected] Website: www.wartaadvent.org Berlangganan: [email protected] Warta Advent On-line (WAO) 6 Juli 2007 3 R E N U N G A N “Tidak Ada Roti di Rumah Roti” O l e h P d t m. R a y m o n d F P. L o h o n a u m a n Pernahkah suatu waktu anda melihat suatu tempat yang bertuliskan “Rumah makan”, dan pada saat itu anda dalam keadaan lapar. Lalu anda kunjungi tempat tersebut, namun ketika anda mencari makanan di situ, ternyata tidak ada makanan di sana. Pernahkah pula anda ingin membeli obat di apotik, tetapi di apotik tersebut yang dijual justru buah-buah. Apa yang akan terjadi dengan pikiran dan perasaan anda mengenai hal ini? Sangat mudah menjawabnya, kecewa, ya tentu saja anda akan kecewa. Mengapa? Karena apa yang diharapkan berbeda dengan kenyataan yang ada. Alkitab pernah menuliskan sebuah kisah yang mirip dengan pemandangan ini. Kisah ini dimulai dengan cerita satu keluarga yang terpaksa mengungsi meninggalkan tempat asal mereka karena satu alasan, KELAPARAN. Ini merupakan sesuatu yang menyedihkan bahkan sebuah ironi, mengapa? karena tempat tinggal mereka memiliki nama RUMAH ROTI, Betlehem, dan sesungguhnya tempat itu sebelumnya adalah tempat yang subur dan berkelimpahan makanan, namun saat itu tempat ini menjadi tempat yang kering dan terjadi kelaparan. Menyedihkan! Kondisi inilah Warta Advent On-line (WAO) menyebabkan mereka meninggalkan tempat itu, RUMAH ROTI dan pergi ke tempat lain untuk ”mencari makanan”, mencari ”roti lainnya” karena di tempat asal mereka tidak ada lagi ”roti”, tidak ada lagi ”makanan.” Inilah kisah dari Keluarga Elimelekh dan Naomi serta dua orang anak mereka, Mahlon & Kilyon yang meninggalkan Betlehem (Rumah Roti) karena terjadi kelaparan dan menuju ke daerah Moab untuk mencari makanan. Ada sebuah renungan di sini untuk kita semua, ”berapa banyak orang yang meninggalkan gereja ini hanya karena mereka merasa bahwa, ”tidak ada roti” lagi di gereja ini”. Mereka meninggalkan gereja ini justru dengan alasan bahwa tidak ada lagi kebenaran dalam gereja ini, merasa bahwa kerohanian mereka tidak lagi dipuaskan dalam gereja ini, bahkan ada yang merasa bahwa ada yang salah dengan doktrin gereja ini. Ini sebuah ironi. Selama ini kita merasa bahwa gereja inilah yang benar. Di gereja inilah terdapat apa yang disebut kebenaran. Di gereja inilah terdapat semua doktrin yang sesuai dengan Alkitab. Gereja ini selalu berusaha menyediakan banyak sarana untuk memperdalam kebenaran 6 Juli 2007 Alkitab. Gereja ini menyimpan semua nasihat terbaik untuk kehidupan yang lebih baik. Tetapi begitu banyak orang yang meninggalkan gereja ini, dan lebih tertarik memilih ”gereja lain” dengan harapan bahwa di tempat yang lain itu, ”mereka akan dapatkan” apa yang mereka inginkan, apa yang mereka anggap sebagai ”kebenaran.” Pertanyaan penting untuk direnungkan adalah, ”apa benar di gereja kita sesungguhnya, sudah tidak ada lagi Kebenaran? Apa memang ada yang kurang dengan gereja kita sehingga orang lebih memilih, lebih baik tinggalkan gereja ini?” Bila pertanyaan ini datang kepada anda apa jawaban anda? Tidak, gereja ini tetap adalah gereja yang benar, doktrin gereja ini sesuai dengan Alkitab. Namun umatumat Allah dalam gereja ini perlu merenungkan akan semua hal di atas, karena sikap umat Allah inilah sedikit banyak mempengaruhi apa yang dilihat orang tentang kebenaran yang ada dalam gereja ini. Dan dalam umatumat Allah inilah terdapat anda dan saya. Begitu banyak kebenaran dalam gereja ini menjadi kabur dan orang tidak bisa melihatnya karena sikap kita. Banyak orang di luar sana begitu membutuhkan kebenaran Firman Allah, 4 mereka lapar akan Firman Allah. Mereka berharap dapat menemukan itu dalam gereja kita, tetapi itu tidak ditemukan, bukan karena gereja ini tidak punya, tetapi kita yang adalah bagian dari gereja ini, tidak mampu untuk menyatakannya sehingga akhirnya mereka memilih gereja yang lain atau pun mereka yang tadinya ada di gereja ini akhirnya memilih tinggalkan gereja ini ke gereja yang lain. Ini sesuatu yang sangat menyedihkan. Mereka meninggalkan gereja ini dengan satu harapan mereka akan temukan sesuatu yang lebih dan membahagiakan mereka di gereja lain. Banyak orang muda yang tinggalkan gereja ini dan pergi ke ”gereja lain” dalam bentuk, diskotik, ke obat-obat terlarang, ke tempat pelacuran, ke barbar, ke tempat-tempat hiburan lain, dengan harapan di sana mereka akan dapatkan arti kebahagiaan itu. Bagi orang-orang dewasa lainnya, mereka benar-benar meninggalkan gereja ini dan pergi ke gereja lain karena berpikir di sana akan dapatkan kepuasan. Ke gereja lain yang kelihatannya ”samasama rohani” ataupun ”lebih rohani”, ”lebih memiliki Roh,” ”lebih ada kuasa”, dan berbagai alasan lainnya Alkitab berkata dalam Amos 8:11, 12, "Sesungguhnya, waktu akan datang," demikianlah firman Tuhan ALLAH, "Aku akan mengirimkan kelaparan ke negeri ini, bukan kelaparan akan makanan dan bukan kehausan akan air, melainkan akan mendengarkan firman TUHAN. Mereka akan mengembara dari laut ke laut dan menjelajah dari utara ke timur untuk mencari firman TUHAN, tetapi tidak mendapatnya.” Mari kita kembali kepada Kisah keluarga Elimelekh dan Naomi. Perlu disimak dalam kisah ini bahwa tidak ada catatan yang memberikan indikasi bahwa Tuhan mengijinkan keluarga ini untuk tinggalkan Betlehem. Kelihatannya mereka meninggalkan Betlehem menuju Moab, atas inisiatif mereka sendiri. Ini adalah jawaban dari segala kesusahan yang menimpa mereka. Apa yang terjadi dengan kehidupan mereka selanjutnya? Naomi artinya menyenangkan, Indah, tetapi kehidupan yang dialami selama di Moab jauh dari menyenangkan dan sesuatu yang Indah. Dia kehilangan suaminya, dan kemudian kehilangan kedua buah hatinya. Dua orang anaknya meninggal di tanah Moab, Warta Advent On-line (WAO) tanpa memberikan cucu-cucu baginya. Dan sangat sedih ketika akan pulang ke tanah airnya kembali, dia tidak lagi didampingi suami dan anak-anaknya, bahkan cucu-cucupun tidak, kembali tanpa membawa harta. Adalah sesuatu yang sangat menyedihkan bagi setiap orang bila pulang kembali ke tempat asalnya tanpa kesuksesan. Ini adalah pengalaman buruk, menyedihkan, dan tepat seperti yang dilukiskan sendiri oleh Naomi sendiri, "Janganlah sebutkan aku Naomi; sebutkanlah aku Mara, sebab Yang Mahakuasa telah melakukan banyak yang pahit kepadaku. Dengan tangan yang penuh aku pergi, tetapi dengan tangan yang kosong TUHAN memulangkan aku. Mengapakah kamu menyebutkan aku Naomi, karena TUHAN telah naik saksi menentang aku dan Yang Mahakuasa telah mendatangkan malapetaka kepadaku." Ini adalah catatan penting yang perlu disimak oleh semua orang. Terkadang banyak orang mengambil keputusan meninggalkan gereja Tuhan dan pergi ke ”gereja-gereja lain” dengan harapan akan menemukan susuatu yang dapat membahagiakan. Namun perlu direnungkan bahwa apakah ini sudah sesuai dengan Rencana Tuhan? Apa pernah kita bertanya pada Tuhan sebelum mengambil tindakan? Apakah pernah Tuhan dilibatkan dalam keputusan kita itu? Atau karena perasaan saja? Atau karena emosi sesaat? Atau hanya karena kebencian pada orang-orang tertentu saja? Apakah karena faktor emosi sehingga kita menyimpulkan gereja ini tidak lagi benar? Meninggalkan gereja ini tanpa bertanya pada Allah adalah sebuah keputusan sangat serius dan bila tidak dipikirkan secara bijak, akan mengakibatkan sesuatu yang sangat serius bagi kehidupan kita. Jangan mempersalahkan gereja apalagi Allah ketika sesuatu yang serius terjadi terhadap kita. Karena ini adalah keputusan kita, bukan keputusan Allah. Terlalu sering kita memutuskan meninggalkan gereja ini hanya karena hal-hal yang tidak sesuai dengan keinginan kita tetapi itu tidak menjamin keselamatan kita nanti dirinya sebagai Roti. Tidak ada seorangpun yang dapat mengganti peranan dan posisi-Nya. Gedung, acara, pemimpin-pemimpin gereja, segala program gereja, semua itu tidak cukup untuk mengenyangkan banyak orang, kecuali di dalam DIA. Selama ada Allah di sini, selama kita bergantung pada-Nya, roti itu akan tetap tersedia dalam gereja ini, kecuali kita tidak lagi bergantung pada-Nya. Segala sesuatu yang dilakukan Umat Allah di dalam gereja ini mestinya menghasilkan roti yang baik yang dapat dinikmati oleh orang lain. Dan bila ada roti di gereja ini, akan banyak orang datang mencarinya. Masihkah orang melihat ada roti di gereja ini sehingga mereka tertarik untuk datang ke gereja ini atau sebaliknya sehingga secara perlahan gereja ini ditinggalkan orangorang? Kedua, sering kita mengalami hal yang buruk, sikap dan perlakuan yang buruk, dari gereja ini mungkin. Kita kecewa, kita menganggap tidak ada lagi kebenaran dalam gereja ini hanya karena melihat oknum-oknum tertentu dalam gereja ini, kita memberi kesan bahwa tidak ada lagi roti di rumah roti ini. Akhirnya kita tiba pada kesimpulan, saya akan meninggalkan gereja ini. Pikirkan kembali keputusan anda! Belajarlah dari keluarga Elimelekh & Naomi, karena apapun keputusan kita itu memiliki dampak yang serius di masa yang akan datang. Tuhan berkati. Kesimpulan dari kisah ini adalah, Gembala Jemaat Dharmahusada Indah, Surabaya, Jawa Timur. Istri: Inneke L. Saerang Anak-anak: Paul Shawn Bhagaskara dan Abigail Shina Hyveth Pertama Gereja ini adalah rumah roti. Allahlah yang menyediakan Roti itu dan hanya Dia yang mampu. Yohanes 6, sedikitnya ada empat kali Yesus menyatakan 6 Juli 2007 -PDTM. RAYMOND FP. LOHONAUMAN 5 E D I T O R I A L SMA Advent Klabat, Riwayatmu SMA Advent Klabat (SMABAT), Manado belakang ramai dibicarakan. Bisa ditebak yang dibicarakan tentulah bukan hal yang baiknya. Mengapa sekolah yang didirikan pada tahun 80-an sekarang seperti mengalami masa kelam? Sekolah yang dulu sering mendapat penghargaan karena prestasinya kini hanya meluluskan 2/3 dari peserta ujian nasional, sementara ‘para tetangga’ lulus 100%? Beredar isu bahwa sebagian besar siswa kelas 2 SMA akan pindah dan tidak melanjutkan ke kelas 3 SMA. Tidak ada asap tanpa ada api. Formula ini rasanya sulit dibantah jika sesuatu yang buruk terjadi. Hasil yang buruk ini jelas akan membuat orang berpikir untuk menyekolahkan anaknya di SMABAT. Lebih celaka lagi kalau gejala ini diidentikkan dengan mutu pendidikan di sekolah Advent yang dapat berimbas pada sekolah-sekolah Advent lainnya. Kita prihatin dengan terjadinya penurunan tingkat kelulusan SMABAT. Pada saat yang sama kita perlu mengingat kembali bahwa tujuan utama institusi pendidikan bukanlah untuk mendapatkan tingkat kelulusan yang setinggi-tingginya. Hal itu haruslah merupakan konsekuensi langsung dari proses belajar mengajar yang bermutu dan benar. Karena kalau tingkat kelulusan yang menjadi acuan, akan ada kecenderungan menempuh jalan pintas yang sarat dengan praktek yang salah. Ini jelas tidak benar, bertentangan dengan prinsip kebenaran dan harus dihindarkan. Beberapa waktu yang lalu seorang guru dari Medan membeberkan bagaimana pimpinan sekolah bahkan petugas dari Depdiknas terlibat dalam pengaturan soal ujian dengan memberi jawaban kepada peserta ujian nasional dengan harapan agar tingkat kelulusan dapat ditingkatkan. Siapa pun yang berkepentingan dengan dididiknya seorang siswa di sekolah Advent tetapi menginginkan praktek yang salah ini perlu mengingat kembali alasannya mengapa siswa tersebut dikirim ke sekolah Advent. Apa jadinya kalau praktek-praktek di luar ingin diterapkan di SMABAT khususnya untuk mendongkrak tingkat kelulusan? Jika ada niat, mudah-mudahan tidak, untuk menerapkan hal semacam ini di SMABAT atau di sekolah-sekolah Advent lainnya, ingatlah pesan apakah yang sedang kita kirim kepada anakanak kita? Warta Advent On-line (WAO) Kita prihatin mendengar banyaknya siswa kelas 2 SMA yang ingin hengkang dari SMABAT. Mudah-mudahan hal ini tidak benar, tetapi seandainya benar, kita harap tidak terjadi. Tetapi berharap saja tidak cukup. Perlu diketahui akar permasalahannya dan dicari jalan keluar. Di satu sisi kita melihat bahwa sejalan dengan kemajuan zaman, berkembang fenomena di mana banyak orang tua mulai mengirimkan anakanak mereka ke sekolah-sekolah non-Advent. Situasi ini berbeda dengan dulu di mana hampir semua anak-anak Advent bersekolah di sekolah-sekolah (gereja) Advent sekalipun pada saat itu ruang kelas hanya dipisahkan oleh pembatas kain. Lucu memang, karena anak kelas 3 SD dapat mendengar pelajaran yang sedang diterangkan oleh guru kelas 4 SD di ‘ruangan’ sebelah. Itu kalau gurunya beda, yang dalam banyak hal seorang guru bisa mengajar beberapa kelas pada saat yang bersamaan. Lalu bagaimana hasilnya, apakah ada orang-orang yang berhasil melalui model belajar seperti itu? Bukan hanya ada, tetapi banyak. Lalu mengapa sekarang banyak orang tua yang menyekolahkan anak mereka ke sekolah luar? Jawabnya sederhana, zaman sudah berubah. Kita harus bisa membuka mata dan melihat perkembangan yang ada. Harus bisa menyesuaikan dengan kenyataan. Tetapi ini tidak berarti bahwa kita akan meniru cara orang lain secara membabi buta. Yang baik kita ambil yang buruk tentu harus dihindarkan. Kita tidak bisa menyalahkan orang tua apalagi mencap bahwa mereka tidak memperhatikan kerohanian anak-anak mereka dengan mengirimkannya ke sekolah-sekolah non-Advent. Bukan zamannya lagi untuk mengatakan bahwa sekolah Advent lebih aman karena ternyata narkoba dan pornografi juga sudah merambah ke dalamnya. Memang didirikannya sekolah-sekolah gereja tidak terlepas dari misi GMAHK agar anak-anak Advent sedapat mungkin dibekali dengan pendidikan rohani yang selaras dengan ajaran GMAHK. Tetapi yang namanya institusi pendidikan adalah tempat di mana ilmu pengetahuan diajarkan kepada anak didik untuk mempersiapkan mereka menghadapi tantangan kehidupan di kemudian hari. Kita harus dapat menarik batas antara penginjilan dan pendidikan. Walaupun keduanya berhubungan tetapi itu hal yang berbeda. Penginjilan adalah domain gereja dan pendeta, sedangkan pendidikan adalah domain sekolah dan guru. Kita tidak bisa mengharapkan bahwa orang-orang Advent pasti akan 6 Juli 2007 6 menyekolahkan anak mereka di sekolah Advent hanya karena itu sekolah gereja, jadi tidak perlu takut, murid pasti datang. Jika itu yang ada di dalam pikiran kita, tidak heran kalau sekolah-sekolah Advent kalah bersaing dengan sekolah luar, padahal kita mempunyai departemen pendidikan sedunia. Sekolah harus dikelola secara professional dengan memakai tenaga-tenaga professional. Kita menjunjung tinggi tujuan mulia pendidikan Advent, tetapi pencapaian yang buruk dari hasil pendidikan hanya akan melahirkan citra buruk Advent. Perkembangan teknologi di era globalisasi ini membuat orang tua mencari sekolah yang menawarkan mutu pendidikan yang baik yang dapat meningkatkan daya saing lulusannya. Kita tetap menghargai keberadaan sekolah gereja dan institusi pendidikan Advent, tetapi penghargaan itu perlu dibarengi dengan peningkatan mutu yang sejalan dengan perkembangan zaman. Proses belajar mengajar yang bermutu dan efektif tidak terlepas dari kualitas dan kompetensi para pengajar termasuk para pihak yang bertanggung jawab dalam penyelenggaraan institusi pendidikan tersebut. Pemerintah saja sekarang menekankan agar proses penilaian dan penempatan seorang guru didasarkan pada azas kompetensi. Pengalaman tentu akan menjadi bahan pertimbangan, tetapi lamanya seseorang di dalam satu posisi tidak otomatis membuat dia berkompeten. Seseorang bisa saja lama berada dalam posisi tertentu bukan karena berhasil, tetapi karena tidak tau mau dipindahkan ke mana atau karena ada yang ‘melindungi’ supaya tetap di tempatnya. Demikian pula sebaliknya, seseorang dapat saja ditempatkan di satu tempat walaupun pengalamannya belum cukup, karena ada yang mendukungnya, hal yang dikenal dengan istilah KKN. Kita prihatin jika SMABAT ingin memperbaiki citra dan pencapaiannya tetapi dipimpin oleh orang yang konon belum, kalau tidak bisa dikatakan gagal, menunjukkan keberhasilannya pada jenjang yang lebih rendah sebelumnya. Kita prihatin jika hal ini akan berimbas pada hilangnya kepercayaan orang tua untuk menyekolahkan anak-anak mereka di SMABAT. Jika ini yang terjadi, jelas ini menjadi tanggung jawab moral bagi para pengambil keputusan yang membiarkan hal ini terjadi. Kita perlu mengingat bahwa institusi pendidikan Advent sekali pun banyak kelemahannya adalah milik Tuhan. Itu bukan berarti bahwa kita tidak perlu bersungguh-sungguh menjalankannya karena Tuhan tidak akan membiarkannya jatuh. Tetapi justru kita diingatkan untuk tidak bermain-main dengannya dan memanfaatkannya demi kepentingan pribadi atau kelompok. Perbaikan belum terlambat tetapi waktu yang tersedia tidaklah banyak. Ciptakan suasana belajar mengajar yang sejuk dan kondusif, tempatkan orang yang tepat pada tempatnya baik guru maupun kepala sekolah, hindari praktek kesewenang-wenangan dengan berlindung di balik keputusan komite dan carilah orang yang mempunyai integritas untuk memimpin dengan arif dan bijaksana. Semoga belum terlambat! Jadwal Terbit/Terbenamnya Matahari Sumber http://www.wartaadvent.org JUMAT 6-Jul LOKASI SABAT 7-Jul-2007 Day Length 2007 TERBENAM Sabang 18:56 Medan 18:39 Pematangsiantar 18:37 Pekanbaru 18:23 Padang 18:25 Jambi 18:11 Palembang 18:04 Bndr. Lampung 17:58 Anyer-Carita 17:54 Jakarta 17:50 Puncak 17:48 U N A I 17:46 Bandung 17:46 Cirebon 17:42 Cilacap 17:39 Semarang 17:34 Solo 17:32 Surabaya 17:25 Jember 17:19 Denpasar 18:12 Mataram 18:09 Ende 17:46 Kupang 17:36 Pontianak 17:51 Pangkalan Bun 17:37 Palangkaraya 17:28 Banjarmasin 18:24 Balikpapan 18:18 Tarakan 18:23 Makassar 18:02 Kendari 17:51 Palu 18:07 Gorontalo 17:57 Manado 17:51 UNKLAB 17:50 Ternate 18:40 Ambon 18:29 Sorong 18:21 Tembagapura 17:53 Biak 18:02 Jayapura 17:41 Merauke 17:32 Kuala Lumpur 19:26 Singapore 19:15 Manila 18:29 A I I A S 18:28 Andrews Univ.* 20:23 GC* 19:36 Loma Linda* 19:03 Seattle* 20:08 Delft* 21:03 Edison, NJ* 19:30 M ATAHARI BEREM TERTERBIT -BANG BENAM 6:30 12:43 18:57 6:20 12:30 18:39 6:20 12:28 18:37 6:14 12:19 18:23 6:21 12:23 18:25 6:09 12:10 18:11 6:07 12:05 18:04 6:09 12:03 17:58 6:08 12:01 17:54 6:04 11:57 17:50 6:04 11:56 17:49 6:02 11:54 17:46 6:02 11:54 17:46 5:58 11:50 17:43 5:58 11:48 17:39 5:51 11:43 17:35 5:50 11:41 17:32 5:42 11:33 17:25 5:40 11:30 17:19 6:34 12:24 18:13 6:31 12:20 18:09 6:09 11:58 17:47 6:03 11:50 17:37 5:43 11:47 17:51 5:39 11:38 17:37 5:29 11:29 17:29 6:28 12:26 18:24 6:15 12:17 18:19 6:05 12:14 18:23 6:12 12:07 18:02 5:57 11:54 17:51 6:03 12:05 18:07 5:48 11:52 17:57 5:39 11:45 17:51 5:38 11:44 17:50 6:30 12:35 18:40 6:34 12:32 18:29 6:17 12:19 18:21 6:00 11:56 17:53 5:58 12:00 18:02 5:42 11:42 17:41 5:53 11:43 17:32 7:09 13:18 19:26 7:03 13:09 19:15 5:32 12:00 18:29 5:33 12:01 18:28 5:17 12:50 20:23 4:49 12:12 19:36 4:44 11:53 19:03 4:19 12:14 20:08 4:31 12:47 21:02 4:34 12:02 19:30 12:27 12:19 12:17 12:09 12:04 12:01 11:57 11:49 11:46 11:46 11:44 11:44 11:44 11:44 11:41 11:43 11:42 11:43 11:39 11:38 11:38 11:37 11:33 12:07 11:58 11:59 11:56 12:03 12:18 11:50 11:54 12:04 12:09 12:12 12:11 12:09 11:54 12:04 11:52 12:03 11:58 11:38 12:17 12:11 12:57 12:55 15:06 14:47 14:19 15:48 16:31 14:56 PENTING: Daftar waktu terbit, berembang, dan terbenamnya matahari ini diolah berdasarkan daerah waktu tunggal. Untuk kota-kota yang menerapkan daylight savings time pada musim tertentu (*), diingatkan untuk merubah waktu terbit, berembang, dan terbenamnya matahari sesuai dengan perubahan yang dilakukan -Tim Redaksi Warta Advent On-line (WAO) 6 Juli 2007 7 ARTIKEL KESEHATAN Keloid Keloid berasal dari bahasa Yunani, chele (cheloide), yang artinya crab’s claw atau capit kepiting, karena bentuknya dapat sangat membesar dan bizzare seperti capit kepiting. Keloid berbeda dengan jaringan parut (scar), yaitu: jaringan parut timbul pada tempat bekas luka dan tidak melebihi batas luka awal, sedangkan keloid akan tumbuh melebihi batas-batas luka sebelumnya, sehingga ukurannya akan lebih besar dari luka awal. Bentuk keloid bisa beragam, mulai dari benjolan kecil seperti kacang sampai benjolan besar berbentuk seperti bintang dengan tonjolan bercabang-cabang. Berwarna sedikit kemerahan sampai kecoklatan. Umumnya pada awal pertumbuhannya terasa gatal, kadang-kadang ada rasa nyeri. K eloid adalah pertumbuhan jaringan ikat (fibrosa) kulit yang abnormal setelah adanya suatu luka (injury) pada kulit. Warta Advent On-line (WAO) Lokasi keloid paling sering pada daerah sekitar bahu, punggung atas, dada, dan daun telinga setelah melubangi telinga (bersyukurlah karena orang Advent tidak menggunakan asesoris telinga). Pada dasarnya keloid lebih mudah timbul pada tempat yang kulitnya tegang dan banyak pergerakan, misalnya dada, selalu bergerak pada saat bernapas. Kadang luka (injury) tidak disadari oleh pasien, karena sangat minimal, misalnya gigitan serangga, jerawat, bekas suntikan, dll. Juga dapat timbul pada bekas jahitan operasi, luka bakar, tattoo, dan bekas cacar air. Pasien baru menyadari setelah keloid membesar dan terasa gatal. Mengapa proses penyembuhan luka tidak sempurna, bahkan bertumbuh menjadi jaringan ikat yang berlebihan, sampai saat ini tidak diketahui. Namun ada pula keloid yang dapat mengempis sendiri. Ada faktor genetik yang berperan. Seseorang yang di dalam keluarganya ada yang memiliki keloid, juga memiliki risiko untuk terjadi keloid di kemudian hari. Misalnya orang tua atau kakek-nenek ada yang menderita keloid, maka keturunannya 6 Juli 2007 8 juga memiliki risiko yang sama, walaupun belum tentu semua keturunannya akan menderita keloid. Berdasarkan statistik, keloid lebih banyak ditemukan pada orang kulit hitam dan gelap. Pada orang Negroid yang albino belum pernah ditemukan keloid. Di Indonesia, keloid paling sering ditemukan pada suku Jawa. Tidak ada perbedaan jumlah laki-laki dan perempuan yang mengalami keloid. dengan penyinaran / radiasi. Namun hampir tidak ada dokter yang mau melakukan radiasi untuk kelainan yang jinak seperti keloid, sebab efek samping radiasi pun bermacam-macam. Operasi jaringan keloid tidak selalu dilakukan, karena kadang-kadang malah memperbesar ukuran keloid. Operasi dapat dilakukan untuk keloid yang sangat besar dengan maksud Operasi jaringan keloid tidak selalu dilakukan, karena kadangkadang malah memperbes ar ukuran keloid Dengan demikian untuk mencegah timbulnya keloid, paling baik adalah dengan cara menghindari luka, bila tidak perlu jangan dioperasi; bila sudah ada luka, harus diusahakan agar terjadi penyembuhan secepatnya. Jadi bila seseorang jatuh dan mengalami luka robek, sebaiknya segera berobat untuk dijahit lukanya, agar cepat menutup. Tentunya akan digunakan benang jahit penutup luka yang atraumatik dan dilanjutkan dengan pengobatan selanjutnya. Pengobatan keloid saat ini paling baik dengan penyuntikan steroid intralesi (misalnya: triamcinolone acetonide 10-40mg/ml) yang diberikan setiap beberapa minggu sekali. Ini akan menghambat pertumbuhan keloid sampai akhirnya rata dengan permukaan kulit yang normal. Jumlah penyuntikan bergantung pada masing-masing kasus. Ada yang dengan 5 kali sudah cukup baik hasilnya ada pula yang sampai belasan kali. Efek samping penyuntikan steroid intralesi umumnya ringan, yaitu berwarna keputihan di sekitar keloid (hipopigmentasi) yang akan hilang setelah tidak disuntik lagi. Penekanan fungsi adrenal dan gangguan haid sangat jarang ditemukan. mengurangi ukuran keloid, agar penyuntikan tidak perlu terlalu sering dan lama. Beberapa jenis laser saat ini juga telah dipakai untuk mengobati keloid, seperti laser CO2 dan V-Beam. Semua pengobatan di atas tidak akan menghilangkan keloid, sampai menjadi seperti kulit normal. Keloid hanya akan mengempis dengan permukaan kulit yang tetap licin mengkilap atau mengerut seperti jaringan parut. Namun tentu saja rasa gatal dan nyeri tidak ada lagi, serta warna dapat menyerupai warna kulit normal. -DR. SONDANG AEMILIA PANDJAITAN, SPKK Kontributor Khusus WAO Pengobatan lainnya dengan kombinasi cryotherapy dan suntikan steroid intralesi. Cara ini akan mempercepat melunaknya keloid dan kemudian mengempis. Penggunaan pressure / penekanan pada keloid juga akan mempercepat kempisnya. Sering dijual dalam bentuk gel padat. Sebenarnya masih ada cara pengobatan lainnya, yaitu Warta Advent On-line (WAO) 6 Juli 2007 9 PENDALAMAN ALKI TAB A-B-C -- MAZMUR 111 111:1 JUDUL Haleluya! Oleh Pdt. Hotma S. P. Silitonga, M.A., M.Th., Ph.D. Spesialis Pendalaman—Pemahaman Alkitab, Lektor Kepala bidang Filsafat Teologi DikNas RI FFantastik keadilan-Nya yang berlangsung tetap untuk selamanya. G111:4 Gambar dan Perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib dijadikan-Nya peringatan; HHALELUYA--TUHAN itu pengasih dan penyayang. I111:5 IMMANUEL memberikan rezeki kepada orang-orang yang takut akan Dia. JJehovah ingat untuk selama-lamanya akan perjanjian-Nya. K111:6 Kekuatan perbuatan-Nya diberitakan-Nya kepada umat-Nya, LLengan kekuasaan-Nya memberikan kepada mereka milik pusaka bangsa-bangsa. M 111:7 Mahabesar Perbuatan tangan-Nya, TUHANlah kebenaran dan keadilan, NNikmatilah segala titah-Nya teguh, O 111:8 Oh—Firman-Nya kokoh untuk seterusnya dan selamanya, PPatutlah dilakukan dalam kebenaran dan kejujuran. Q 111:9 Qurban Pengganti Dikirim-Nya kepada umat-Nya agar dapat kebebasan, RRoh TUHAN memerintahkannya supaya perjanjian-Nya itu lestarri untuk selama-lamanya; AAku mau bersyukur kepada TUHAN dengan segenap hati, SSPEKTAKULER nama-Nya yang artinya kudus dan dahsyat. BBaguslah kalau begitu! Dimana? dalam lingkungan orang-orang benar dan dalam jemaah. T111:10 TAKUT AKAN TUHAN adalah Permulaan hikmat, C111:2 Canggih dan Besarlah perbuatan-perbuatan TUHAN, UUntuk semua orang yang melakukannya pasti berakal budi yang baik. DDia layak diselidiki oleh semua orang yang menyukainya. E111:3 Engkau -- Agung dan bersemarak pekerjaan-Nya, Warta Advent On-line (WAO) VVIVA RAJA SURGA--Puji-pujian kepada-Nya tetap untuk selamanya. 6 Juli 2007 Selesai-------------------------------------------- 10 ARTIKEL ROHANI Diskusi Komunikasi dalam Keluarga Masalah Persepsi dalam Komunikasi Bagian 2 O l e h Dr. N i c o J. J. K o r o h Saudara pendengar, selamat berjumpa lagi dalam acara komunikasi dalam keluarga melalui Adventist World Radio . Melanjutkan program komunikasi keluarga, hari ini kita akan lanjutkan lagi diskusi dengan seorang pakar komunikasi keluarga, Dr. Nico J.J. Koroh. dengan moderator Sdi. Ayura. (Ayura): Apa kabar Pak Nico, segar bugar hari ini? (Nico): Yah terimakasih, puji Tuhan, sampai hari ini badan masih tetap segar bugar. (Ayura): Minggu yang lalu ketika kita berdiskusi, Pak Nico pernah mengungkapkan tentang “persepsi” di dalam komunikasi. Apa sebenarnya sih makna dari “persepsi” itu dalam komunikasi? (Nico): Baik Ayura, sebaiknya saya berikan contoh saja. Misalnya pada suatu hari kawan Ayura mengajak Anda untuk jalan-jalan dengan mengatakan: “Ayo Ayura kita jalanjalan ke Mal sore ini!”, tanpa berpikir panjang karena memang rencana Anda juga untuk datang ke Mal, langsung mengatakan : “Ok deh!”, kemudian Ayura langsung mengikuti dia masuk ke mobilnya dan kemudian meluncur. Di dalam Warta Advent On-line (WAO) perjalanan, ternyata arahnya kok berbeda dengan apa yang Anda harapkan. Sebab rupanya dia menuju ke Mal Pondok Indah, sedangkan Ayura ingin menuju ke Plaza Senayan. Mengapa Anda berpikir bahwa teman Anda tersebut akan ke Plaza Senayan? Karena selama Anda mengenal teman Anda tersebut dia selalu senang mengunjungi Mal Plaza Senayan. Itulah sebabnya 6 Juli 2007 11 tanpa bertanya selanjutnya, Anda langsung menyetujui ajakannya untuk ke mal dengan mengatakan “ok deh”, tanpa terlebih dahulu bertanya dia mau ke mal mana. Persepsi Anda dan persepsi teman Anda ternyata berbeda. Inilah yang sering terjadi di dalam komunikasi, apalagi di dalam komunikasi keluarga,mungkin karena dekatnya hubungan satu sama lain maka apa yang terjadi, sebelum kita menerima informasi yang jelas kita seolah-olah sudah tahu maksudnya, hal mana tentu tidak selalu demikian. (Ayura): Kalau demikian dalam memberikan informasi, selalu harus jelas dan dapat dimengerti. “Susah juga dong pak, apa kita harus berbahasa Indonesia tinggi di dalam rumah?” (Nico): Tentu bukan selalu menggunakan bahasa yang tinggi di dalam rumah tangga, yang jelas lebih baik tentu menggunakan bahasa yang baik. Tetapi yang amat penting di dalam melakukan komunikasi di dalam rumah tangga adalah, berkomunikasi dengan efektif. Jadi apa yang Ayah komunikasikan kepada bunda atau kepada ibu di rumah atau sebaliknya, demikian pula antara anak dan ibu atau ayah dan sebaliknya sering tidak terlaksana secara efektif. Apa yang terjadi, komunikasi yang kurang efektif itu antara pemberi berita kepada penerima berita, akhirnya diterjemahkan sendiri atau dalam istilah komunikasi disebut dengan di decode oleh penerima berita ternyata ditafsirkan atau dipersepsikan tidak sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh pemberi berita. Tidak heran di dalam rumah tangga selalu terjadi apa yang disebut dengan “miss communication.” (Ayura): Jadi kalau demikian Pak, bagaimana sebenarnya kita harus menghindari persepsi di dalam komunikasi? (Nico): Pertama tentu jangan salah mengerti, persepsi bukan sesuatu yang negatif. Kedua, persepsi sebenarnya istilah yang sering digunakan di dalam komunikasi pemasaran. Apabila Anda mendengar pesan iklan, pasti Anda akan mendengar sebuah pesan yang dibuat sedemikian rupa sehingga konsumen atau pelanggan menerima pesan komunikasi itu melalui persepsi. Bahkan berita media pun sering dibuat sedemikian rupa sehingga khalayak sering mempersepsikan tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Jadi salah satu hal yang perlu selalu harus dihindari di dalam melakukan komunikasi di dalam keluarga agar tidak terjadi komunikasi dengan persepsi adalah menghindari distorsi, seperti apa yang sudah saya jelaskan di dalam pertemuan pertama. Warta Advent On-line (WAO) (Ayura): Ya, saya masih ingat penjelasan Pak Nico, ya tetapi Bapak tidak terlalu rinci dalam menjelaskan tentang distorsi itu, apa boleh tolong dijelaskan lagi? (Nico): Distorsi atau gangguan dalam komunikasi khususnya komunikasi verbal ada dua hal, yang pertama distorsi atau gangguan eksternal, seperti misalnya kita berdua lagi berkomunikasi tiba-tiba ada yang memanggil Ayura: “Ayura, Ayura ke sini dong sebentar”, akhirnya komunikasi kita terganggu. Atau Anda misalnya sedang menerima telepon di rumah, selagi Anda berbicara ternyata radio atau TV Anda di setel begitu keras bunyinya sehingga Anda tidak dapat mendengar pesan yang disampaikan melalui telepon. Yang kedua adalah distorsi internal. Misalnya Anda sedang kesal kepada seseorang tiba-tiba Ibu Ayura memanggil Anda: “Ayura ke sini dulu sebentar!” Suara ibu yang begitu lembut memanggil Anda, tetapi karena lagi kesal, tiba-tiba Anda berteriak: “Tunggu saya lagi sibuk tahu!” Tentu Ayura dapat membayangkan apa yang terjadi apabila ibu Anda mendengar Anda berteriak seperti itu. Sehingga komunikasi yang seharusnya terjadi secara efektif, akhirnya dapat menjadi berantakan oleh karena distorsi tadi. (Ayura): Dari kedua distorsi yang disebutkan tadi mana yang paling sulit dihindarkan, Pak Nico.” (Nico): Distorsi eksternal tentu lebih dapat dikendalikan baik oleh pemberi atau pengirim berita, misalnya kita dapat menghindari tempat yang nyaman untuk melakukan komunikasi, atau mengendalikan sumber distorsi itu. Akan tetapi kalau distorsi internal, nampaknya akan lebih sulit. Apakah distorsi itu berada dalam diri pengirim berita atau penerima berita, ya tentu sama saja, pasti akan mengganggu komunikasi itu. Sebab apabila hal ini terjadi, bagi pengirim berita atau penerima berita, akan sulit untuk senantiasa objektif dalam melakukan komunikasi. Satu-satunya jalan ialah kita harus bersikap tenang, sabar dan fokus, kemudian kita mencoba melakukan atau melanjutkan komunikasi itu, agar apa yang sebenarnya ingin disampaikan itu, benar-benar dapat diterima, akhirnya komunikasi itu menjadi efektif. (Ayura): Wah..Pak Nico, sulit juga melakukan komunikasi yang baik di dalam keluarga itu ya? (Nico): Ya memang, komunikasi yang ideal di dalam keluarga tentu tidak dapat dicapai secara sempurna atau 100 % efektif. Tetapi dengan belajar berkomunikasi dengan baik, mungkin hal-hal yang seperti itu tidak perlu terjadi. (Ayura): Wah, cukup menarik mendiskusikan tentang komunikasi keluarga ini Pak, karena waktu yang terbatas kami ucapkan terimakasih kepada Pak Nico, demikian pula kepada saudara pendengar kami ucapkan banyak terimakasih, sampai ketemu di edisi berikutnya. 6 Juli 2007 DR. NICO J.J. KOROH, MBA Dosen Pascasarjana, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi IBII, Jakarta 12 A R T I K E L R O H A N I MUNCULNYA ELIA–ELIA MODERN B A B VI O l e h P d t E. G u l t o m B ilamana umat Laodikea yang suam kerohaniannya harus dibangkitkan dan berubah sehingga mengalami pertobatan yang sempurna, maka hal itu terjadi karena Tuhan mengutus pendeta-pendeta dan hamba-hamba-Nya yang membawakan pekabaran Elia, pekabaran Yohanes Pembaptis, pekabaran Ellen G.White dengan tegas, tajam dan meyakinkan. Karena mereka telah dipenuhi oleh kuasa Roh Kudus. Pola hidup dan cara makan serta berpakaian dari Yohanes Pembaptis harus juga merupakan pelajaran penting bagi Pengkhotbah yang akan diutus Tuhan menyampaikan pekabaran yang menakutkan itu. Roh Nubuat menjelaskan: (Kepadaku telah ditunjukkan bahwa pada hari-hari terakhir mereka yang mewakili Yohanes akan bangkit dan pergi dalam kuasa dan roh Elia mengumandangkan akan hari murka Tuhan dan hari kedatangan Yesus yang kedua kali”). 117) Tuhan akan membangkitkan hamba-hamba-Nya yang seperti Yohanes Pembaptis pergi dalam kuasa dan roh-Elia pada hari-hari terakhir dari dunia ini, mengumandangkan hari murka Allah dan semua tanda-tanda dari hari kiamat sudah digenapi yaitu: malapetaka, penyakit yang aneh dan mengerikan, gempa bumi, bencana alam, kebakaran, malapetaka di darat, di laut dan di udara, peperangan, permusuhan, pembunuhan, perampokan dan kemesuman serta Warta Advent On-line (WAO) kebobrokan moral manusia serta kemelaratan, kemiskinan dan kelaparan dahsyat dan kemurtadan dari ajaran kebenaran Tuhan dengan menyelewengkan Hukum Allah. Sementara itu pula hari kiamat dan kedatangan Yesus harus jelas diberitakan karena tujuan pekabaran Elia Modern adalah: mempersiapkan satu umat bertemu dengan Yesus pada kali yang kedua. Nubuatan tentang hari kiamat dan semua peristiwa yang akan terjadi yang disebutkan dalam buku Wahyu dan Daniel harus jelas diajarkan kepada umat, tanpa menerka-nerka. Dalam mempersiapkan diri umat Tuhan maka ”Pekabaran tentang hidup sederhana dalam segala hal, cara berpakaian dan menghiasi diri, Yohanes harus tampil sangat berbeda dengan cara berpakaian orang Farisi dan pemimpin agama saat itu. Demikian Yohanes Pembaptis dengan pakaiannya jubah bulu unta dan makanannya madu hutan dan belalang (sejenis makanan rakyat biasa pada zaman itu) Tidak seperti para Farisi dan Imam memakai linen. Sekarangpun para utusan Allah harus berani tampil beda dengan orang dunia dalam hal berpakaian dan menghiasi diri dan cara makan dan minumnya. (Banyak berpakaian seperti dunia, untuk memperoleh pengaruh. Tetapi dalam hal ini mereka membuat kesalahan yang memalukan. Bila mereka ingin memiliki pengaruh yang benar dan menyelamatkan, biarlah mereka hidup dalam pengakuannya , tunjukkan imannya dengan perbuatan yang 6 Juli 2007 13 benar dan biarlah jelas kelihatan perbedaan yang mencolok antara Kristen dan dunia ini”. . 118) ”Saya melihat fakta yang menakutkan bahwa umat Allah menjadi seperti dunia, tanpa ada perbedaan, kecuali soal nama.” 119) Berpakaian menjadi seperti dunia, tidak berbeda dari dunia. Mengapa? Karena takut berbeda dari dunia. Takut dicemoh dihina atau menjadi aneh dan tidak disukai atau digemari. Itulah Laodikea sekarang ini dalam berpakaian dan penampilannya. Bagaimana pun juga kita salut melihat wanita muslim memakai jilbab dan kerudung dan tutupan dada karena pengaruhnya lebih rohani daripada cara yang umum sekarang ini. Mengapa kita tidak menganut satu paham berpakaian yang lebih sopan? Karena pakaian kita akan menyatakan kepada dunia bahwa kita adalah panganut ajaran dan pekabaran: Yesus segera datang, siapkan dirimu. Dunia akan berakhir dengan segala yang ada di atasnya! Itulah pekabaran yang disampaikan kepada dunia, melalui pakaian kita. Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh mempunyai Terang Kebenaran yang besar akan tetapi tidak berjalan sesuai dengan terang itu. Roh Nubuat berkata: “Pekabaran kepada Laodikea itu dikenakan kepada Masehi Advent Hari Ketujuh yang mempunyai Terang Besar tetapi tidak berjalan sesuai dengan Terang itu” 120) Hal ini tidak boleh demikian. Semua nasehat yang telah diberikan Allah kepada umat yang sisa harus benar-benar diperhatikan satupun tidak boleh ada yang dilalaikan. Karena itulah Tuhan mengutus hamba-hamba-Nya untuk mengadakan panggilan kepada pertobatan yang sungguh-sungguh dengan penuh kuasa surga. Demikian halnya dengan reformasi kesehatan, sangat penting dipraktekkan di hadapan semua orang. Itupun merupakan datu khotbah kepada dunia supaya dunia tahu ada sekelompok orang yang menganut faham kuat akan dasar dan aturan Reformasi Kesehatan karena mereka mempersiapkan diri untuk bertemu dengan Yesus pada hari kiamat. Dipraktekkan dan dikhotbahkan agar manusia berhenti melanggar undangundang kesehatan yang diberikan Tuhan agar dengan demikian mereka dapat mengerti dan menghargai Firman Tuhan yang menuntut pertobatan yang sejati, melakukan semua nasehat dan petunjuk Tuhan dalam iman dan kasih terhadap Kristus melakukan persiapan untuk layak bertemu dengan Yesus pada kedatangan-Nya yang sudah dekat itu. Sesungguhnya pola berpakaian dan pola makan umat-Nya sekarang ini adalah khotbah yang paling keras bunyinya dipendengaran manusia yang ada di sekitar kita. A pakah Pekabaran Elia Modern itu? Pekabaran Elia modern adalah pekabaran yang telah diberikan Tuhan kepada hamba-Nya Ellen Gould Harmon yang sudah disampaikan kepada kita sekarang umat Laodikea, umat yang sisa dan yang sedia bertemu dengan Kristus Yesus pada hari kiamat. Pekabaran Elia yang harus disampaikan oleh pendeta dan pemimpin di Jemaat Laodikea itu adalah juga apa yang sudah diilhamkan kepada Ellen G.White kepada Jemaat Laodikea sekarang ini agar menyadari kekurangan-kekurangan dan bertobat dan siap untuk diubahkan hidup-hidup tanpa mengalami kematian. Pekabaran yang dibutuhkan umat sekarang ini, adalah pekabaran yang membangkitkan dan membangunkan kerohanian yang suam, pekabaran yang mengagetkan dan menyadarkan Laodikea akan dosa yang menjijikkan di hadapan Tuhan, dosa yang ia tidak mengetahuinya dan menyadarinya. Pekabaran itu dengan tegas dan jelas telah diilhamkan kepada Ellen White untuk disampaikan kepada umat yang sisa, yang akan menempuh satu ujian berat dan aniaya yang datangnya dari persekongkolan raja dunia dan kuasa kegelapan serta agama yang palsu. Warta Advent On-line (WAO) 6 Juli 2007 14 Roh Nubuat menjelaskan: (Kepadaku telah ditunjukkan bahwa pada hari terakhir mereka yang mewakili Yohanes akan bangkit dan pergi dalam kuasa dan roh Elia mengumandangkan akan hari murka Tuhan dan hari kedatangan Yesus yang kedua kali”) 121) Jenis orang yang bagaimanakah Tuhan butuhkan sekarang ini? (Yang dibutuhkan sekarang ini adalah orang yang tidak takut untuk menyatakan semua nasehat yang Allah sudah berikan”) 122) (Bila seseorang menutup mata terhadap kesaksian yang Allah sudah berikan itu dan….masih merasa bijaksana berjalan pada bunga api buatan sendiri, maka dengan demikian mereka itu sudah merusak sidang. Orang seperti itu tidak pantas menjadi seorang pendeta atau menjadi seorang ketua di Konferens, mereka tidak mendengarkan nasehat dari sumber segala hikmat dan akal budi itu”) 123) Pendeta yang dipanggil oleh Tuhan sekarang ini, adalah pendeta yang berani dan siap mengkhotbahkan pekabaran yang diberikan oleh Tuhan kepada nabi-Nya Ellen G. White. Akan tetapi akan muncul juga pendeta yang membuat orang ragu dan bimbang akan tulisan yang diilhamkan itu dan merusak iman Jemaat Tuhan. Hal ini sangat perlu kita waspadai, karena sudah diberitahukan lebih dahulu, bahwa itu akan terjadi. Dijelaskan oleh tulisan yang diilhamkan itu: ”Tuhan menyatakan keadaan kita bahwa pekabaran yang disampaikan kepada umat Tuhan oleh para Pendeta-pendeta yang Tuhan sudah panggil, untuk mengamarkan umat Tuhan, bukanlah pekabaran damai dan sejahtera”.. 124) Pekabaran yang bukan hal damai dan sejahtera artinya, bukan hal yang membuat umat merasa tidak perlu ada perbaikan dan perubahan dalam kebiasaan dan penurutan kepada semua nasehat dan petunjuk dari Tuhan. Disebut: (the whole counsel) seluruh nasehat dari Juruselamat kita. Dosa dan ketidak-penurutan umat harus di jelaskan dengan sejelasjelasnya dalam kasih dan air mata, demi keselamatan umatNya. Dosa apa yang mengusir hadirat Allah dari tengah-tengah Israel sehingga mereka kalah perang melawan orang dari kota Ai tersebut? Seorang bernama Akhan telah melakukan dosa, karena ia mencuri barang yang dikuduskan bagi Tuhan dan bersekongkol dengan istri dan anak-anaknya untuk menyembunyikan di bawah kemah mereka. Joshua 7:15 Hal yang sama sekarang ini dapat terjadi di tengah Jemaat Tuhan. Kalau saja ada dosa yang dilakukan di tengah JemaatNya dan dosa itu tidak disingkirkan melainkan dibiarkan oleh para Malaikat Laodikea maka hadirat Tuhan tidak ada di tengah-tengah Jemaat itu. Dan Setan akan lebih berkuasa dan merajalela dalam melakukan hal yang lain di tengah jemaat dan akhirnya kutuk yang besar akan menimpa dan tidak dapat diketahui sedalam apa kemerosotan yang akan terjadi. Tujuan Pekabaran Elia itu dijelaskan : Lukas 1:16, Banyak anak Israel akan berbalik kepada Tuhan Allah mereka. Tugasnya adalah kepada orang Israel yang beribadah pada zamannya. Apakah bebannya? Yohanes rindu untuk membangunkan mereka kepada kehidupan yang lebih suci” 126) Yesus menjawab, memang Elia akan datang dan memulihkan segala sesuatu.” Matius 17:11. Tugas Elia datang dan untuk memulihkan, menempatkan kembali segala sesuatu pada proporsi, pada tempat dan aturan yang sebenarnya, yang selama ini tidak diperhatikan atau dilalaikan. Tidak boleh ada satupun dari aturan atau perintah Tuhan yang dilalaikan tetapi harus semua dituruti dan dilakukan seperti apa yang dikatakan oleh Roh Nubuat.. Dengan demikian jelaslah pekabaran Elia itu adalah panggilan kepada satu kehidupan yang lebih saleh, lebih suci di hadapan Tuhan. Perubahan dan perbaikan dalam segala yang salah. Agar dapat sedia dan siap untuk bertemu dengan Yesus pada kedatangan-Nya yang kedua kali yang sudah dekat itu. Jadi tujuan pekabarannya itu adalah: mempersiapkan umat dengan kehidupan yang penuh penyerahan dan penurutan serta tabiat yang suci bersih bebas dari segala noda dosa. Hanya dalam keadaan seperti itulah Kristus akan datang untuk menyambut umat-Nya. b e r s a m b u n g........... “Jika para pemimpin Jemaat lalai mengatasi dosa-dosa yang mendatangkan murka Allah atas tubuh-Nya ( umatNya) maka mereka bertanggung jawab atas dosa-dosa itu” 125) Para rekan hamba Tuhan, kita tidak luput dari tanggung jawab terhadap Tuhan, bila ada satu dosa yang jelas kita lihat dalam Jemaat, tetapi kita tidak memperbaikinya, atau karena kita takut terhadap akibat yang terjadi bila kita menegur dosa tersebut karena dilakukan oleh orang yang berpengaruh di Jemaat itu, maka kita bertanggung jawab akan akibat dosa itu. Kutuk yang datang, murka Tuhan yang dahsyat karena dosa tersebut juga akan menimpa kita sebagai pemimpin di Jemaat itu sendiri. Ingatlah pada zaman Joshua di mana ada dosa di tengah-tengah Israel akan tetapi mereka mau maju berperang untuk mengalahkan kota Ai, apa yang Tuhan sudah katakan kepada Joshua? Joshua 7:12 “Aku tidak akan menyertai kamu lagi, jika barang-barang yang dikhususkan itu tidak kamu punahkan dari tengah-tengah kamu.” Warta Advent On-line (WAO) -Pdt. E. Gultom Chief Editor Indonesia Publishing House (IPH) 6 Juli 2007 15 BERITA ADVENT SEJAGAT CAMP MEETING 2007 OF AEC campground AEC di mana kunjungannya yang pertama tidak ditemani sang isteri. [Boyertown, Pennsylvania] – Allegheny East Conference (AEC) merupakan satu dari delapan daerah (konferens) di AS yang berada di bawah naungan Columbia Union Conference of North American Division (NAD). Tujuh konferens lainnya adalah Allegheny West Conference, Chesapeake Conference, Mountain View Conference, New Jersey Conference, Ohio Conference, Pennsylvania Conference, dan Potomac Conference. Adalah menjadi tradisi AEC untuk mengadakan perkemahan akbar setiap tahunnya. Oleh karena AEC memiliki campground sendiri, maka lokasi perkemahan akbar dipusatkan di Pine Forge Campground, Boyertown, Pennsylvania di mana kantor pusat AEC berada. Administrative Officers AEC terdiri dari Charles L. Cheatham (President), Henry J. Fordahm III (Executive Secretary) dan Lawrence E. Martin (Treasurer). Tema dari Camp Meeting 2007 of AEC ialah “Spirit of the Living God” yang berlangsung dari 28 Juni s/d 8 Juli 2007 dan ikuti oleh peserta dari wilayah AEC yang mencakup negara bagian Delaware (DE), Maryland (MD), New Jersey (NJ), Pennsylvania (PA), Virginia (VA), dan West Virginia (WV) serta ibukota AS, Washington (DC). First Indonesian SDA Church (FISDAC), South Plainfield, New Jersey yang bernaung di bawah AEC pada Sabat (30/6) memutuskan berbakti di Pine Forge Campground. Walaupun jaraknya sekitar dua jam perjalanan, namun sebagian anggota FISDAC nampak hadir. Dr. Jonathan Kuntaraf dan Dr. Kathleen Kuntaraf selain sebagai pembicara tamu bagi anggota AEC dalam acara Sekolah Sabat di Main Pavilion, juga sebagai pembicara tamu bagi anggota FISDAC dalam acara Khotbah di Handy Hall Chapel. Pasangan ini ditemani oleh Pdt. Charles Cheatham di Main Pavilion dan ditemani oleh Pdt. Carl Hinds di Handy Hall Chapel. Bagi Dr. Jonathan Kuntaraf sendiri kunjungannya kali ini merupakan yang kedua ke lokasi Warta Advent On-line (WAO) Menjadi suatu kebanggaan bagi anggota GMAHK Indonesia umumnya di mana Dr. Jonathan Kuntaraf dan Dr. Kathleen Kuntaraf mendapat kesempatan untuk menulis Buku Pelajaran Sekolah Sabat Kwartal II, 2007 dengan judul “Thy Word Is a Lamp Unto My Feet: The Bible for Today” (Firman-Mu Itu Pelita bagi Kakiku: Alkitab untuk Masa Kini). Tidak heran pasangan ini sengaja diundang AEC untuk membawakan pelajaran Sekolah Sabat di hadapan anggota AEC yang mayoritas African Americans. Dengan metode CIA (Connection, Interpretation, Application) pasangan ini berhasil membuat hadirin di Main Pavilion ikut terlibat dalam tanya-jawab sehingga terjadi komunikasi dua arah. Dr. Jonathan Kuntaraf selaku Director of Sabbath School and Personal Ministries Department GC dan Dr. Kathleen Kuntaraf selaku Associate Director for Prevention of Health Department GC keduanya sangat kompak dalam membahas dan menyimpulkan topik pelajaran ke-13 tentang “The Word of God Endures” (Firman Tuhan Abadi) dengan menggunakan LCD. Dari Main Pavilion, Dr. Jonathan Kuntaraf dan Dr. Kathleen Kuntaraf menuju Handy Hall Chapel untuk melayani anggota FISDAC dan tamu yang hadir. Dr. Jonathan Kuntaraf selain 6 Juli 2007 16 memberikan rangkuman pelajaran Sekolah Sabat, juga sebagai pengkhotbah dalam acara kebaktian. Sedang Dr. Kathleen Kuntaraf sesekali tampil memberikan dukungan berupa kesaksian dan laporan hasil penelitian yang berhubungan dengan topik pembicaraan suaminya. Mendahului khotbahnya Dr. Jonathan Kuntaraf teringat akan almarhum Pdt. Johnnie Kohdong dan almarhumah Debbie Wantah sewaktu kunjungannya yang pertama ke lokasi campground ini beberapa tahun yang silam. Khotbahnya yang dilandaskan pada Roma 15:4 mengingatkan kita akan Alkitab sebagai sumber pengharapan dan penghiburan dalam segala hal. Melalui perjalanan iman ‘the journey of hope’ kita mendapatkan beberapa pelajaran dari pengalaman umat Tuhan dalam Alkitab ungkap Dr. Jonathan Kuntaraf. Di antaranya: 1) Kita harus tetap teguh dan berharap pada Tuhan, 2) Kita harus merasa puas dengan berkat Tuhan, 3) Kita mungkin menghadapi kesukaran dan tantangan, 4) Kita tidak perlu takut bila Tuhan menyertai kita, 5) Kita mungkin menghadapi perbedaan pendapat, 6) Kita harus saling menguatkan satu sama lain. Mengakhiri khotbahnya Dr. Jonathan Kuntaraf berharap kiranya kita boleh tiba dengan selamat di Kerajaan Surga. Sesudah acara kebaktian Dr. Jonathan Kuntaraf dan Dr. Kathleen Kuntaraf didampingi Pdt. Carl Hinds menuju salah satu tenda induk untuk makan bersama dengan kelompok orang Indonesia. Setidaknya ada lima tenda induk yang tersebar di campground AEC. Sebetulnya pasangan ini telah mendapat kupon khusus untuk makan bersama dengan President AEC, namun mereka batalkan karena keduanya ingin bersekutu dengan kelompok orang Indonesia. Nampak Dr. Jonathan Kuntaraf dan Dr. Kathleen Kuntaraf menikmati makan bersama dengan anggota FISDAC. Di antara mereka yang datang dari Philadelphia, PA umumnya adalah hasil baptisan KKR dari Dr. Jonathan Kuntaraf dan Dr. Kathleen Kuntaraf sendiri. Pada petang harinya orang muda AEC menggelar konser di Main Pavilion yang diikuti oleh berbagai kelompok nyanyi, paduan suara, dll. Pengkhotbah di Main Pavilion adalah Pdt. William Scales, Jr. selaku Retired Ministerial Director NAD adalah kelahiran Charleston, WV. Beliau manamatkan BA in Religion & Theology dari Oakwood College, Huntsville, Alabama (1956) dan meraih MA in Bible & Systematic Theology dari Andrews University, Berrien Spring, Michigan (1958) serta diurapi menjadi pendeta (1962). Pengalaman kerjanya di antaranya selain selaku Pastor/Evangelist pada Central States Conference, Allegheny Conference (sebelum dibagi), Allegheny East Conference, juga pernah melayani sebagai Ministerial Association GC dan Ministerial Director NAD. Semenjak pensiun kini Pdt. William Scales, Jr. yang berdarah African American melayani selaku General Coordinator pada Real Truth Ministries (di mana ayahnya selaku President) sebuah yayasan berskala dunia yang melayani Kursus Alkitab, Traktat, Khotbah yang telah memenangkan 16.000 jiwa dan mendirikan 28 gereja baru di berbagai negara. Pada Minggu (1/7) penulis dapat menyaksikan secara langsung berbagai kegiatan orang muda teristimewa Pathfinder Club AEC yang memperagakan kreativitas, ketangkasan dan perlombaan antara lain berupa pameran, permainan, api unggun, tali-temali, baris-berbaris, drum band, parade, dll. Nampak Pathfinder Club AEC tampil dengan nama club dan warna topi masing-masing. Pathfinder Club FISDAC dengan nama FISDAC Eagles turut serta berpartisipasi sambil membuka stand menjual makanan dan minuman. Julia Sulu selaku Pathfinder Director FISDAC telah bekerja keras mengasuh dan menggembleng FISDAC Eagles sehingga bisa tampil dalam perkemahan akbar kali ini. Sementara waktu berjalan begitu cepat, tahun berganti tahun di mana anggota AEC ada yang telah beristirahat mendahului kita sambil menantikan kedatangan Yesus. Ketika kita berkumpul di tempat ini kiranya “Spirit of the Living God” akan memenuhi kehidupan kita, demikian antara lain harapan dari President AEC kepada peserta Camp Meeting 2007. -Frederik J. Wantah Dewan Redaksi WAO, NJ, USA Menurut Pdt. Robert Booker selaku Assistant to the President AEC membidangi Church Ministries, Public Relations & Communication bahwa ada sekitar 10.000 orang yang memadati campground AEC pada Sabat (30/6) baik peserta perkemahan maupun yang hanya datang bersabat. Data statistik menunjukkan bahwa keanggotaan AEC pada akhir tahun 2006 berkisar 31.500 yang terdiri dari berbagai kelompok orang seperti African Americans, American Indians, Brazilians, British Americans, Caucasians, East Africans, East Indians, Haitians, Indonesians, Koreans, Latinos, Romanians, West Africans, dan West Indians. Warta Advent On-line (WAO) 6 Juli 2007 17