Hemodynamic and skin perfusion is associated with successful enteral nutrition therapy in septic shock patients Hipoperfusi jaringan dan organ sering terjadi selama kondisi shock septic yang dimana diperlukan penanganan lanjut untuk mengatasi masalah ini. Surviving Sepsis Campaign (SSC) menganjurkan microsirkulatory (output urin dan kadar laktat) dan macrosirkulatory (pengukuran CVP dan MAP) sebagai tujuan utama untuk resusitasi awal. Perfusi jaringan perifer sebenarnya dapat dilihat melalui pengkajian non-invasif seperti; CRT, suhu tubuh, dan ruam kulit. Nutrisi enteral adalah hal kontroversial yang terjadi pada pasien dengan hemodinamik yang tidak stabil. Penelitian pada jurnal ini bertujuan untuk mengevaluasi hubungan antara hemodinamik dan parameter perfusi kulit dan hasil terapi nutrisi (NT) enteral pada pasien dengan syok septik. Perbaikan fungsi hemodinamik dan perfusi kulit pada pasien berkaitan dengan keberhasilan dalam pemberian terapi nutrisi. Mottling score at 12 hour, beresiko menjadi faktor penyebab kegagalan dalam terapi nutrisi pada pasien. Data pada penelitian jurnal ini dapat menjadi pendukung untuk memulai terapi nutrisi setelah status hemodinamik dan perfusi tercapai dan secara proaktif berguna dalam mengevaluasi bedside parameter mengimplementasikan terapi nutrisi dalam lingkup perawatan kritis. ketika