I. DESKRIPSI SINGKAT II. TUJUAN PEMBELAJARAN

advertisement
HEOMESTATIK DAN HAEMODINAMIK
I. DESKRIPSI SINGKAT
Suatu proses yang terjadi secara terus-menerus untuk memelihara stabilitas dan
beradaptasi terhadap kondisi lingkungan sekitarnya. Homeostatis merupakan mekanisme
tubuh untuk mempertahankan keseimbangan dalam menghadapai berbagai kondisi yang
dialaminya. Homeostatis psikologis, berfokus pada keseimbangan emosional dan
kesejahteraan mental. Proses ini di dapat dari pengalaman hidup dan interaksi dengan
orang lain serta dipengaruhi oleh norma dan ultur masyarakat. Contoh : mekanisme
pertahanan diri seperti menangis, tertawa, berteriak, memukul, meremas, mencerca dan
lain-lain. Merupakan pertukaran energi antara manusia dan lingkungan sekitarnya secara
terus-menerus. Pada proses ini manusia tidak hanya melakukan penyesuaian diri tetapi
terus berinteraksi dengan lingkungan agar mampu mempertahankan hidupnya.Kebutuhan
dasar pada manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia dalam menjaga
keseimbangan baik secara fisiologis maupun psikologis. Hal ini tentunya bertujuan untuk
mempertahankan kehidupan dan kesehatan.
II. TUJUAN PEMBELAJARAN
A. Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah mempelajari materi ini mahasiswa mampu untuk melaksanakan
terampilan dasar kebidanan I dengan pendekatan manajemen kebidanan didasari
konsep, sikap dan keterampilan.
B. Tujuan Pembelajaran Khusus
Setelah mempelajari materi ini mahasiswa mampu:
1. Menjelaskan prinsip dasar kebutuhan manusia
2. Menjelaskan konsep sehat sakit
3. Menjelasakan konsep stres dan adaptasi
4. Menjelaskan prinsip homeostatik dan hemodinamik
1
III. POKOK BAHASAN
Dalam modul ini akan dibahas pokok bahasan – pokok bahasan sebagai berikut yaitu :
Prinsip dasar kebutuhan hemeostatik dan hemodinamik
a.
Prinsip dasar kebutuhan manusia
b.
Konsep sehat sakit
c.
Konsep stres dan adaptasi
d.
Hemeostatik dan hemodinamik
IV. BAHAN AJAR
1. Jobsheet
2. Daftar Tilik
V. URAIAN MATERI
A.
Prinsip dasar kebutuhan hemeostatik dan hemodinamik
1.
Prinsip dasar kebutuhan manusia
Kebutuhan dasar pada manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh
manusia dalam menjaga keseimbangan baik secara fisiologis maupun fisiologis.
Kebutuhan Dasar pada Manusia Menurut Abraham Maslow
2
Abraham
Maslow
mengemukakan
Teori
Hierarki
Kebutuhan
yang
menyatakanbahwa setiap manusia memiliki lima kebutuhan dasar, yaitu:
a. Kebutuhan Fisiologis (Physiologic Needs)
Kebutuhan fisiologis memiliki prioritas tertinggi dalam hirarki Maslow.
Seorang yang beberapa kebutuhannya tidak terpenuhi secara umum akan
melakukan berbagai upaya untuk memenuhi kebutuhan fisiologisnya terlebih
dahulu. Misalnya, seorang yang kekurangan makanan, keselamatan, dan cinta
biasanya akan mencari makanan terlebih dahulu daripada mencari cinta.
Kebutuhan fisiologis hal yang penting untuk bertahan hidup. Manusia
memiliki delapan macam kebutuhan fisiologis, yaitu kebutuhan akan oksigen
dan pertukaran gas, kebutuhan cairan dan elektrolit, kebutuhan nutrisi,
kebutuhan eliminasi urin dan fekal, kebutuhan istirahat dan tidur, kebutuhan
tempat tinggal, kebutuhan temperatur, serta kebutuhan seksual. Penting untuk
mempertahankan kebutuhan tersebut guna kelangsungan umat manusia.
b. Kebutuhan Keselamatan dan Rasa Aman (Safety and Security Needs)
Kebutuhan keselamatan dan rasa aman yang dimaksud adalah keselamatan
dan rasa aman dari berbagai aspek, baik fisiologis maupun psikologis.
Kebutuhan ini meliputi kebutuhan perlindungan diri dari udara dingin, panas,
kecelakaan dan infeksi, bebas dari rasa takut dan cemas, serta bebas dari
ancaman keselamatan dan psikologi pada pengalaman yang baru atau tidak
dikenal.
c. Kebutuhan Rasa Cinta, Memiliki, dan Dimiliki (Love and Belonging Needs)
Kebutuhan ini meliputi memberi dan menerima kasih sayang, perasaan
dimiliki dan hubungan yang berarti dengan orang lain, kehangatan,
persahabatan, serta mendapat tempat atau diakui dalam keluarga, kelompok
dan lingkungan sosialnya.
d. Kebutuhan Harga Diri (Self Esteen Need)
Kebutuhan ini meliputi perasaan tidak bergantung pada orang lain, kompeten,
serta penghargaan terhadap diri sendiri dan orang lain.
e. Kebutuhan Aktualisasi Diri (Need for Self Actualization)
Kebutuhan ini meliputi kemampuan untuk dapat mengenal diri dengan baik
(mengenal dan memahami potensi diri), belajar memenuhi kebutuhan sendiri
– sendiri, tidak emosional, mempunyai dedikasi yang tinggi, kreatif, serta
mempunyai kepercayaan diri yang tinggi dan sebagainya.
3
Dengan mengetahui konsep kebutuhan menurut Maslow, kita perlu memahami
bahwa manusia senantiasa berkembang, sehingga dapat mencapai potensi diri yang
maksimal. Kebutuhan pada tingkat yang lebih tinggi tidak akan terpenuhi dengan
baik sampai kebutuhan di bawahnya penuhi. Jika kebutuhan dasar pada tiap
tingkatan tidak terpenuhi, pada akhirnya akan muncul sesuatu kondisi patologis.
Setiap orang mempunyai kebutuhan dasar yang sama dan setiap kebutuhan tersebut
dimodifikasi sesuai dengan budaya masing. Setiap orang memenuhi kebutuhan
dasarnya menurut prioritas.
Walaupun kebutuhan pada umumnya harus dipenuhi, tetapi beberapa keburukan
sifatnya dapat ditunda.kegagalan dalam
memenuhi kebutuhan menyebabkan
ketidakseimbangan homeostatis. Lebih lanjut kondisi ini dapat menimbulkan
penyakit.
Kebutuhan dapat menyebabkan seseorang dan bergerak memenuhinya. Ini
disebabkan oleh rangsangan yang berasal dan factor eksternal dan internal.
Seseorang dapat merasakan adanya kebutuhan sehingga dapat berespon melalui
berbagai cara. Kebutuhan dasar sifatnya saling berkaitan, beberapa kebutuhan yang
tidak terpenuhi akan mempengaruhi kebutuhan lainnya.
Ciri Kebutuhan Dasar pada Manusia
Manusia memiliki kebutuhan dasar yang bersifat heterogen. Pada dasarnya,
setiap orang memiliki kebutuhan yang sama. Akan tetapi karena terdapat
perbedaan budaya, maka kebutuhan tersebutpun ikut berbeda. Dalam memenuhi
kebutuhannya, manusia menyesuaikan diri dengan prioritas yang ada. Lalu jika
gagal memenuhi kebutuhannya, manusia akan berfikir keras dan bergerak untuk
berusaha mendapatkan.
Faktor yang Mempengaruhi Pemenuhan Kebutuhan Dasar pada Manusia
Pemenuhan kebutuhan dasar pada manusia dipengaruhi oleh berbagai faktor
sebagai berikut:
1.
Penyakit
2.
Hubungan keluarga
3.
Konsep diri
4.
Tahap perkembangan
4
2. Konsep sehat dan sakit
a. Konsep sehat
Menurut WHO sehat adalah a state of complete physical, mental,and
social well being and not merely the absence of illness or indemnity
( suatu
keadaan yang sempyrna baik fisik mental dan sosial tidak hanya bebas dari
penyakit atau kelemahan.)
Mengandung 3 karakteristik :
a) Merefleksikan perhatian pada individu sebagai manusia
b) Memandang sehat dalam konteks lingkungan internal dan eksternal.
c) Sehat diartikan sebagi hidup yang kreatif dan produktif.
Sehat merupakan suatu kondisi tetapi merupakan penyesuaian, bukan
merupaka suatu keadaan tetapi suatu proses. Proses disini adalah adaptasi
individu yang tidak hanya terhadap fisik mereka tetapi terhadap lingkungan
sosialnya.
Menurut PENDER ( 1982 ) sehat adalah perwujudan individu yang
diperoleh melalui kepuasan dalam berhubungan dengan orang lain
(
aktualisasi ). Perilaku yang sesuai dengan tujuan , perawatan didi yang
kompeten sedangkan penyesuaian diperlukan untuk mempertahankan stabilitas
dan integritas structural.
Menurut UU No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan sehat adalah keadaan
sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup
produktif secara sosial dan ekonomis.
b. Konsep sakit
a) Menurut Bauman ( 1985 ) sakit adalah : ketidakseimbangan dari kondisi
normal tubuh manuasia diantaranya system biologic dan kondisi
penyesuaian.
b) Menurut PEMONS ( 1972 ) sakit adalah gangguan dalam fungsi normal
individu sebagai tatalitas termasuk keadaaan organism sebagai siste
biologis dan penyesuaian sosialnya.
c)
Pengertian sakit dalam bahasa inggris diartikan menjadi 2 yaitu illness
dan disease perbedaan kedua istilah ini ialah :
Illness
Konsepnya abstrak
Sifatnya subjektif
5
Akibat mekanisme koping ( pertahanan ) tak adekuat.
Disease
Suatu kondisi yang patologis
Terdapat sign dan symptom.
Rentang sehat dan sakit
a. Menurut model HOLISTIK HEALTH yang sekali – sekali normal sakit
Tahapan sakit menurut suchman terbagi menjadi 5 tahap yaitu :
1)
Tahap transisi : individu percaya bahwa ada kelainan dalam tubuh , merasa
dirinya tidak sehat , merasa timbulnya berbagai gejala adanya bahaya.
Mempunyai 3 aspek :
Secara fisik : nyeri , panas tinggi
Kognitif : interprestasi terhadap gejala
Respons emosi terhadap ketakutan / kecemasan.
2) Tahap asumsi terhadap peran sakit ( sick Rok )Penerimaan terhadap sakit
individu mencari kepastian sakitnya dari keluarga atau teman :
menghasilkan peran sakit . mencari pertolongan dari profesi kesehatan yang
lain mengobati sendiri, mengikuti nasihat teman / keluarga.
Akhir tahap ini dapat ditentukan bahwa gejal telah berubah dan merasa
lebih buruk. Individu masih mencari penegasan dari keluarga tentang
sakitnya. Rencana pengobatan dipenuhi / dipengaruhi oleh pengetahuan dan
pengalaman.
3) Tahap kontak dengan pelayanan kesehatan
Individu yang sakit meminta nasehat dari profesi kesehatan atas inisiatif
sendiri. Ada 3 tipe informasi :
Validasi sakit
Penjelasan gejala yang tidak dimengerti
Keyakinan bahwa mereka akan baik.
Jika tidak ada gejala individu mempersepsikan dirinya sembuh jika ada
gejala kembali pada posisi kesehatan.
4) Tahap ketergantungan
Jika profesi kesehatan memvalidasi ( menetapkan ) bahwa seseoang sakit
maka yang menjadi pasien akan ketergantungan untuk memperoleh
bantuan.
5)
Tahap penyembuhan
6
Pasien belajar untuk melepaskan peran sakit.
Fase – Fase Sakit
a. Fase latent
Seseorang sudah terinfeksi suatu mikroorganisme, karena badan seseorang baik
maka gejala – gejala dan tanda – tanda serta keluhan belum ada, sehingga aktifitas
sehari – hari dapat dilakukan.
b. Prodromal
Pada fase ini seseorang sudah terdapat peningkatan, bahwa dirinya sakit, seperti
tidak enak badan atau kadang – kadang lemas.
c. Akut
Tanda dan gejala akan bertambah dan semakin lengkap, bentuknya disini klien
baru sadar bahwa dirinya sakit, kadanga- kadang emosinya tidak stabil dan lekas
marah, dan ia hanya mampu memikirkan dirinya sendiri dan penyakitnya.
d. Resolusi
Klien perlu tindakan yang sifatnya mengembalikan secara normal.
Faktor-faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat
Menurut Hendrik L. Bloom ada empat faktor yang mempengaruhi status
kesehatan masyakarat yaitu lingkungan , perilaku, pelayanan kesehatan dan
keturunan.
Dari bagian tersebut dapat dilihat bahwa faktor yang paling mempengaruhi derajat
kesehatan adalah faktor lingkungan, kemudian disusul oleh faktor perilaku pelayanan
kesehatan dan terakhir keturunan.
Uraian faktor – faktor tersebut adalah :
1. Lingkungan hidup
Fisik
: sampah, air, udara, perumahan dsb.
Sosial : kebudayaan , pendidikan, ekonomi ( interaksi manusia )
Biologi : hewan , jasad remik, tetumbuhan.
2. Perilaku
Merupakan adat atau kebiasaan dari masyarakat.
Sehat tidaknya lingkungan dan keluarga tergantung perilaku.
3. Pelayanan kesehatan
Peranan pelayanan kesehatan adalah :
a. Menentukan dalam pelayanan pemulihan kesehatan, pencegahan penyakit
pengobatan, dan perawatan kesehatan.
7
b. Dipengaruhi oleh faktor lokasi atau jarak ke tempat pelayanan kesehatan
sumber daya manusia, informasi kesesuaian program pelayanan kesehatan
dengan kebutuhan masyarakat.
4. Keturunan
Faktor keturunan adalah faktor yang telah ada dalam diri manusia yang dibawa
sejak lahir. Sebagai contoh : diabetes mellitus, asma, epilepsy, retardasi mental,
hipertensi, buta warna dll.
Upaya-upaya kesehatan masyarakat meliputi 4 area kegiatan yaitu : upaya
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
1. Promotif
Adalah usaha yang ditujukan untuk meningkatkan kesehatan ,meliputi
usaha-usaha untuk peningkatan gizi, pemeliharaan kesehatan perorangan,
pemeliharaan kesehatan lingkungan , olahraga teratur dan istirahat cukup
sehingga dapat mencapai derajat kesehatan yang optimal.
2. Preventif
Adalah usaha yang ditujukan untuk mencegah terjadinya penyakit meliputi
usaha-usaha pemberian imunisasi (bayi, anak, bumil). Pemeriksaan
kesehatan berkala untuk mendeteksi penyakit secara dini.
3. Kuratif
Adalah nusaha yangditujuikan kepada orang yang sakit untuk diobati secara
tepat dan adekuat sehinga kesehatan pulih.
4. Rehabilitative
Adalah nusaha yang ditujukan terhadap penderita yang baru pulih dari
penyakit yang dideritanya ,untuk memperbaiki kelemahan pisik mental dan
sosial pasien sebagai akibat dari penyakit yang dideritanya meliputi latihanlatihan terpogram pisioterafi.
Paradigma Sehat
Paradigma Sehat adalah cara pandang, pola pikir, atau model pembangunan
kesehatan yang bersifat holistic Melihat masalah kesehatan yang dipengaruhi oleh
banyak faktor yang bersifat lintas sektor. Upayanya lebih diarahkan pada
peningkatan, pemeliharaan dan perlindungan kesehatan, bukan hanya panyembuhan
orang sakit atau pemulihan kesehatan tetapi bagaimana menjadikan orang tetap
dalam kondisi sehat. Kesehatan dipengaruhi banyak faktor, yang utama lingkungan
dan perilaku. Kesehatan juga merupakan hak azasi manusia dan menentukan kualitas
8
hidup sumber daya manusia. Sejalan dengan berkembangnya waktu paradigma
pelayanan kesehatan sedang dikaji ulang.
Hal ini berkaitan erat dengan keoptimalan masyarakat dalam memperoleh
pelayanan kesehatan. Undang – undang No.36 tahun 2009 tentang kesehatan ikut
menyatakan, pertama : menimbang bahwa kesehatan merupakan hak asasi manusia
dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita
bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pancasila dan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, kedua : setiap kegiatan dalam upaya
untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggitingginya dilaksanakan berdasarkan prinsip nondiskriminatif, partisipatif, dan
berkelanjutan dalam rangka pembentukan sumber daya manusia Indonesia, serta
penigkatan ketahanan dan daya saing bangsa bagi pembangunan nasional, ketiga :
setiap hal yang menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan pada masyarakat
Indonesia akan menimbulkan kerugian ekonomi yang besar bagi negara, dan setiap
upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat juga berarti investasi bagi
pembangunan negara, keempat : setiap upaya pembangunan harus dilandasi dengan
wawasan kesehatan dalam arti pembangunan nasional harus memperhatikan
kesehatan masyarakat dan merupakan tanggung jawab semua pihak baik pemerintah
maupun masyarakat, kelima : menimbang bahwa Undang-Undang No.23 Tahun
1992 tentang kesehatan sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan, tuntutan, dan
kebutuhan hukum dalam masyarakat sehingga perlu dicabut dan diganti dengan
Undang-Undang kesehatan yang baru, keenam : berdasarkan pertimbangan
sebagaimana dimaksud dalam bagian pertama, kedua, ketiga, keempat, dan kelima
maka perlu membentuk Undang-Undang tentang kesehatan (KepMenKes 1998).
Paradigm sehat merupakan model pembangunan kesehatan jangka panjang
yang diharapkan mampu mendorong masyarakat untuk bersikap mandiri dalam
menjaga kesehatan mereka sendiri (anonymous )
Paradigma sehat didefinisikan sebagai cara pandang atau pola pikir
pembangunan kesehatan yang bersifat holistic, proaktif antisipasif, dengan melihat
masalah kesehatan sebagai masalah yang dipengaruhi oleh banyak faktor secara
dinamis dan lintas sektoral, dalam suatu wilayah yang berorientasi kepada
pemeliharaan dan perlindungan terhadap penduduk agar tetap sehat dan bukan hanya
penyembuhan penduduk yang sakit.
9
Pada intinya paradigm sehat memberikan perhatian utama terhadap kebijakan
yang bersifat pencegahan dan promosi kesehatan , memberikan dukungan dan
alokasi sumber daya untuk menjaga agar yang sehat tetap sehat namun tetap
mengupayakan yang sakit segera sehat. Pada prinsipnya kebijakan tersebut
menekankan pada masyarakat untuk mengutamakan kegiatan kesehatan daripada
mengobati penyakit (Soejoeti , 2005 )
Promosi kesehatan masyarakat menjadi tujuan masayarakat dapat dicapai
dengan jasa kesehatan yang efektif dan equitable di departemen kesehatan.
Bagaimanapun untuk mencapai tujuan ini diperlukan banyak faktor kebijakan dalam
negri.
Untuk mewujudkan paradigma baru pembangunan kesehatan tersebut ,
pemerintah telah menetapkan visi pembangunan kesehatan yakni “ Indonesia sehat
2010 “ untuk mewujudkannya dilaksanakan melalui empoat misi pembangunan
kesehatan.
Pertama : menggerakan pembangunana kesehatan tidak semata- mata ditentukan
oleh kerja keras sector kesehatan , melainkan dipengaruhi hasil kerja serta
kontribusi sector positif berbagai sector lainnya.
Kedua : mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat. Dalam hal ini,
harus menyadari kesehatan adalah tanggung jawab bersama dari setiap individu ,
masyarakat, pemerintah dan swasta.
Ketiga : memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu dan
terjangkau.
Keempat : memelihara dan meningkatkan kesehatan individu , keluarga dan
masayrakat beserta lingkungannya.
b. Konsep Stres dan adaptasi
Stres adalah penekanan pada peristiwa-peristiw dan situasi-situasi negatif yang
dialami individu yang dapat menimbulkan efek yang tidak teratur pada perilakunya.
Stress muncul akibat terjadinya kesenjangan antara tuntutan yang dihasilkan leh
transaksi antara individu dan lingkungan dengan sumberdaya biologis phisikologis
atau
system
sosial
yang
dimiliki
individu
tersebut.
Adaptasi adalah proses penyesuaian diri terhadap beban lingkungan agar organisme
dapat bertahan hidup.
Rentang reswspon dan adaptasi
10
Bila faktor penyebab stress tidak dapatdiatasi dan faktor penyebab tresebut terlalu
besar maka reaksi tubuh yaitu GAS mulai bekerja untuk melindungi individu agar
dapat bertahan hidup. GAS Pada dasarnya merupakan reaksi fisiologis akibat
rangsangan fisik dan psikososial. Bila individu terrancam oleh stress, isyaratnya akan
dikirim ke otak dan otak mengirim informasi kehipotalamus sehingga saraf otonom
dan endokrinterstimulasi. Akibatnya terjadi perubahan fisiologis berupa gejala dari
sistem saraf otonom dan endokrin.
Reaksi umum tubuh terhadap stress dalam tiga tahap yaitu :
1. Tahap reaksi waspada
Pada tahap ini dapat dilihat reaksi psikologis “fight or flight syndrome” dan reaksi
fisiologis. Pada tahap ini individu mengadakan reaksi pertahanan terekspos pada
stresor. Tanda fisik yang akan muncul adalah curah jantung meningkat, peredaran
Darah darah cepatdarah di perifer dan gastrointestinal mengalir ke kepala dan
ekstrermitas. Karenanya banyaknya organ tubuh yang terpengaruhi, maka gejala
stress akan mempengaruhi denyut nadi, ketegangan otot. Pada saat yang sama,
daya tahan tubuh berkurang, dan bahkan bila stressor sangat besar atau kuat
(misal: Luka bakar hebat, suhu)
2. Tahap melawan
Pada tahap ini individu mencoba berbagai macam mekanisme penanggulangan
psikologis dan pemecahan masalah serta mengatur strategi untuk mengatasi
stressor. Tubuh berusaha menyeimbangkan prosses fisiologis yang telah
dipengaruhi selama reaksi waspada untuk sedapat mungkin untuk kembali
keadaan normal dan pada waktu yang sama tubuh mencoba mengatasi faktorfaktor penyebab stress.
3. Tahap kelelahan
Tahap ini terjadi ketika ada suatu perpanjangan tahap awal stress yang tubuh
individu telah trebiasa. Energi penyesuaian terkuras, dan individu tersebut tidak
dapat lagi mengambil dari berbagai sumber untuk penyesuaian yang
digambarkanpada tahap kedua. Akan timbul gejala penyesuaian diri terhadap
lingkungan seperti sakit kepala, gangguan mental, penyakit arteri koroner, bisul,
colitis.
11
d. Heomestatis dan Hemodinamik
Homeostasis adalah suatu proses yang terjadi secara terus-menerus untuk
memelihara stabilitas dan beradaptasi terhadap kondisi lingkungan sekitarnya.
Homeostasis merupakan mekanisme tubuh untuk mempertahankan keseimbangan
dalam menghadapi berbagai kondisi yang dialaminya. Dapat terjadi seara alamiah
apabila tubuh mengalami stress.
Homeostasis terdiri atas homeostasis fisiologis dan psikologis. Dalam tubuh
manusia, homeostasis fisiologis dikendalikan oleh system endokrin dan system
saraf otonom. Proses homeostasis fisiologis terjadi melalui empat cara yaitu:
1.
Pengaturan diri (self regulation)
Secara otomatis, cara ini terjadi pada orang yang sehat,seperti pengaturan
fungsi organ tubuh.
2.
Kompensasi
Tubuh akan cenderung bereaksi terhadap ketidaknormalan dalam
tubuh.Contoh : pelebaran pupil untuk meningkatkan persepsi visual pada saat
tubuhmengalami ancaman.
3.
Umpan balik negatif
Cara ini merupakan penyimpangan dari keadaan normal.Contoh : apabila
tekanan darah meningkat akan meningkatkan baroseptor.
4.
Umpan balik positif
Homeostasis psikologis berfokus pada keseimbangan emosional dan
kesejahteraan mental. Proses ini didapat dari pengalaman hidup dan interaksi
dengan orang lain serta dipengaruhi oleh norma dan kultur masyarakat. Jadi
inti dari proses homeostasis adalah keseimbangan dalam tubuh.
Homeodinamik merupakan pertukaran energi antara manusia dan lingkungan
sekitar secara terus menerus. Pada proses ini manusia tidak hanya melakukan
penyesuaian diri, tetapi terus berinteraksi dengan lingkungan agar mampu
mempertahankan hidupnya. Dalam poses homeodinamik, terdapat beberapa
prinsip menurut teori Rogers sebagai berikut :
1. Prinsip integral yaitu prinsip utama dalam hubungan yang tidak dapat
dipisahkan antar manusia dan lngkungan.
2. Prinsip resonansi yaitu prinsip bahwa proses kehidupan manusia selalu
berirama danfrekuensinya bervariasi karena manusia memiliki pengalaman
dalam beradaptasidengan lingkungan.
12
3. Prinsip helicy
yaitu
prinsip
bahwa
setiap
perubahan
dalam
proses
kehidupan
manusiaberlangsung perlahan-lahan dan terdapat hubungan antara manusia dan
lingkungan.
VI. RANGKUMAN
1. Homeostasis adalah suatu proses yang terjadi secara terus-menerus untuk
memelihara stabilitas dan beradaptasi terhadap kondisi lingkungan sekitarnya
2. Homeostasis terdiri atas homeostasis fisiologis dan psikologis
3. Homeodinamik merupakan pertukaran energi antara manusia dan linkungan sekitar
secara terus menerus
4. Prinsip hemodinamik: prinsip integral, prinsip resonansi dan prinsip helicy
VII. EVALUASI
1.
Sempurna baik fisik, mental dan sosial, tidak hanya bebas dari penyakit atau
kelemahan hal ini sehat menurut...
a. Pepkin,s
b. WHO
c. Zaidiali
d. UUD Kesehatan
2.
Faktor yang mempengaruhi kesehatan adalah, Kecuali....
a. Emosi
b. Genetika
c. Olahraga
d. Semua jawaban salah
3.
Gangguan fungsi atau adaftasi dari proses biologi dan psikologi dari seseorang, hal ini
sakit menurut...
a. Klienman
b. Zaidi Ali
c. Webster
d. Perkin,s
13
4.
Reaksi dalam proses pengobatan Schuman, pengobatan sendiri dengan menggunakan
berbagai ramuan atau obat-obatan yang dinilai tepat adalah...
a. Discontinuity
b. Self Medication
c. Sbopping
d. Fragmentation
5.
Peran adalah satu pola tingkah laku, kepercayaan,nilai, sikap yang diharapkan oleh
masyarakat munculdan menandai sifat dan tindakan pada individu pemegang status
atau kedudukan sosial, hal ini menurut teori...
a. Machanic
b. Volkhart
c. Ralf Dahrendorf
d. WHO
VIII. KUNCI JAWABAN
1.
2.
3.
4.
5.
B
D
A
B
C
IX.DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Johnson, R and Taylor, W(2010) skill of Midwifery Practice, Churchill Livingstone,
Edinburg
Tappero, EP and Honeyfield, ME (1993) Physical Assesment of Newborn Congcress
Cataloging in Publication Data (NICU) Link, Petalum CA, USA
Hobs, L (1993) The Independent Midwife : A Guide to independent Midwifery
Practice, UK by Ltd Healthy
Bryn, RM (1995) Theory for Midwifery Practice. Macmillan Press, Ltd Healthy
World Health Organization (1996) Learning Material of Nursing : Chapter 7 : Healthy
Parenthood WHO Copenhagen
World Health Organization Safe Motherhood List-List All WHO publication on Safe
Motherhood All Free of Charge, WHO, Ganewa
WHO SEARO (2000) Standard of Midwifery Practice for Safe Motherhood
WHO EURO (2000) Essential Antenatal, Prenatal and Post Partum Care
14
15
16
17
18
Download