HEOMESTATIK DAN HAEMODINAMIK I. DESKRIPSI SINGKAT Suatu proses yang terjadi secara terus-menerus untuk memelihara stabilitas dan beradaptasi terhadap kondisi lingkungan sekitarnya. Homeostatis merupakan mekanisme tubuh untuk mempertahankan keseimbangan dalam menghadapai berbagai kondisi yang dialaminya. Homeostatis psikologis, berfokus pada keseimbangan emosional dan kesejahteraan mental. Proses ini di dapat dari pengalaman hidup dan interaksi dengan orang lain serta dipengaruhi oleh norma dan ultur masyarakat. Contoh : mekanisme pertahanan diri seperti menangis, tertawa, berteriak, memukul, meremas, mencerca dan lain-lain. Merupakan pertukaran energi antara manusia dan lingkungan sekitarnya secara terus-menerus. Pada proses ini manusia tidak hanya melakukan penyesuaian diri tetapi terus berinteraksi dengan lingkungan agar mampu mempertahankan hidupnya.Kebutuhan dasar pada manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia dalam menjaga keseimbangan baik secara fisiologis maupun psikologis. Hal ini tentunya bertujuan untuk mempertahankan kehidupan dan kesehatan. II. TUJUAN PEMBELAJARAN A. Tujuan Pembelajaran Umum Setelah mempelajari materi ini mahasiswa mampu untuk melaksanakan terampilan dasar kebidanan I dengan pendekatan manajemen kebidanan didasari konsep, sikap dan keterampilan. B. Tujuan Pembelajaran Khusus Setelah mempelajari materi ini mahasiswa mampu: 1. Menjelaskan prinsip dasar kebutuhan manusia 2. Menjelaskan konsep sehat sakit 3. Menjelasakan konsep stres dan adaptasi 4. Menjelaskan prinsip homeostatik dan hemodinamik 1 III. POKOK BAHASAN Dalam modul ini akan dibahas pokok bahasan – pokok bahasan sebagai berikut yaitu : Prinsip dasar kebutuhan hemeostatik dan hemodinamik a. Prinsip dasar kebutuhan manusia b. Konsep sehat sakit c. Konsep stres dan adaptasi d. Hemeostatik dan hemodinamik IV. BAHAN AJAR 1. Jobsheet 2. Daftar Tilik V. URAIAN MATERI A. Prinsip dasar kebutuhan hemeostatik dan hemodinamik 1. Prinsip dasar kebutuhan manusia Kebutuhan dasar pada manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia dalam menjaga keseimbangan baik secara fisiologis maupun fisiologis. Kebutuhan Dasar pada Manusia Menurut Abraham Maslow 2 Abraham Maslow mengemukakan Teori Hierarki Kebutuhan yang menyatakanbahwa setiap manusia memiliki lima kebutuhan dasar, yaitu: a. Kebutuhan Fisiologis (Physiologic Needs) Kebutuhan fisiologis memiliki prioritas tertinggi dalam hirarki Maslow. Seorang yang beberapa kebutuhannya tidak terpenuhi secara umum akan melakukan berbagai upaya untuk memenuhi kebutuhan fisiologisnya terlebih dahulu. Misalnya, seorang yang kekurangan makanan, keselamatan, dan cinta biasanya akan mencari makanan terlebih dahulu daripada mencari cinta. Kebutuhan fisiologis hal yang penting untuk bertahan hidup. Manusia memiliki delapan macam kebutuhan fisiologis, yaitu kebutuhan akan oksigen dan pertukaran gas, kebutuhan cairan dan elektrolit, kebutuhan nutrisi, kebutuhan eliminasi urin dan fekal, kebutuhan istirahat dan tidur, kebutuhan tempat tinggal, kebutuhan temperatur, serta kebutuhan seksual. Penting untuk mempertahankan kebutuhan tersebut guna kelangsungan umat manusia. b. Kebutuhan Keselamatan dan Rasa Aman (Safety and Security Needs) Kebutuhan keselamatan dan rasa aman yang dimaksud adalah keselamatan dan rasa aman dari berbagai aspek, baik fisiologis maupun psikologis. Kebutuhan ini meliputi kebutuhan perlindungan diri dari udara dingin, panas, kecelakaan dan infeksi, bebas dari rasa takut dan cemas, serta bebas dari ancaman keselamatan dan psikologi pada pengalaman yang baru atau tidak dikenal. c. Kebutuhan Rasa Cinta, Memiliki, dan Dimiliki (Love and Belonging Needs) Kebutuhan ini meliputi memberi dan menerima kasih sayang, perasaan dimiliki dan hubungan yang berarti dengan orang lain, kehangatan, persahabatan, serta mendapat tempat atau diakui dalam keluarga, kelompok dan lingkungan sosialnya. d. Kebutuhan Harga Diri (Self Esteen Need) Kebutuhan ini meliputi perasaan tidak bergantung pada orang lain, kompeten, serta penghargaan terhadap diri sendiri dan orang lain. e. Kebutuhan Aktualisasi Diri (Need for Self Actualization) Kebutuhan ini meliputi kemampuan untuk dapat mengenal diri dengan baik (mengenal dan memahami potensi diri), belajar memenuhi kebutuhan sendiri – sendiri, tidak emosional, mempunyai dedikasi yang tinggi, kreatif, serta mempunyai kepercayaan diri yang tinggi dan sebagainya. 3 Dengan mengetahui konsep kebutuhan menurut Maslow, kita perlu memahami bahwa manusia senantiasa berkembang, sehingga dapat mencapai potensi diri yang maksimal. Kebutuhan pada tingkat yang lebih tinggi tidak akan terpenuhi dengan baik sampai kebutuhan di bawahnya penuhi. Jika kebutuhan dasar pada tiap tingkatan tidak terpenuhi, pada akhirnya akan muncul sesuatu kondisi patologis. Setiap orang mempunyai kebutuhan dasar yang sama dan setiap kebutuhan tersebut dimodifikasi sesuai dengan budaya masing. Setiap orang memenuhi kebutuhan dasarnya menurut prioritas. Walaupun kebutuhan pada umumnya harus dipenuhi, tetapi beberapa keburukan sifatnya dapat ditunda.kegagalan dalam memenuhi kebutuhan menyebabkan ketidakseimbangan homeostatis. Lebih lanjut kondisi ini dapat menimbulkan penyakit. Kebutuhan dapat menyebabkan seseorang dan bergerak memenuhinya. Ini disebabkan oleh rangsangan yang berasal dan factor eksternal dan internal. Seseorang dapat merasakan adanya kebutuhan sehingga dapat berespon melalui berbagai cara. Kebutuhan dasar sifatnya saling berkaitan, beberapa kebutuhan yang tidak terpenuhi akan mempengaruhi kebutuhan lainnya. Ciri Kebutuhan Dasar pada Manusia Manusia memiliki kebutuhan dasar yang bersifat heterogen. Pada dasarnya, setiap orang memiliki kebutuhan yang sama. Akan tetapi karena terdapat perbedaan budaya, maka kebutuhan tersebutpun ikut berbeda. Dalam memenuhi kebutuhannya, manusia menyesuaikan diri dengan prioritas yang ada. Lalu jika gagal memenuhi kebutuhannya, manusia akan berfikir keras dan bergerak untuk berusaha mendapatkan. Faktor yang Mempengaruhi Pemenuhan Kebutuhan Dasar pada Manusia Pemenuhan kebutuhan dasar pada manusia dipengaruhi oleh berbagai faktor sebagai berikut: 1. Penyakit 2. Hubungan keluarga 3. Konsep diri 4. Tahap perkembangan 4 2. Konsep sehat dan sakit a. Konsep sehat Menurut WHO sehat adalah a state of complete physical, mental,and social well being and not merely the absence of illness or indemnity ( suatu keadaan yang sempyrna baik fisik mental dan sosial tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan.) Mengandung 3 karakteristik : a) Merefleksikan perhatian pada individu sebagai manusia b) Memandang sehat dalam konteks lingkungan internal dan eksternal. c) Sehat diartikan sebagi hidup yang kreatif dan produktif. Sehat merupakan suatu kondisi tetapi merupakan penyesuaian, bukan merupaka suatu keadaan tetapi suatu proses. Proses disini adalah adaptasi individu yang tidak hanya terhadap fisik mereka tetapi terhadap lingkungan sosialnya. Menurut PENDER ( 1982 ) sehat adalah perwujudan individu yang diperoleh melalui kepuasan dalam berhubungan dengan orang lain ( aktualisasi ). Perilaku yang sesuai dengan tujuan , perawatan didi yang kompeten sedangkan penyesuaian diperlukan untuk mempertahankan stabilitas dan integritas structural. Menurut UU No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. b. Konsep sakit a) Menurut Bauman ( 1985 ) sakit adalah : ketidakseimbangan dari kondisi normal tubuh manuasia diantaranya system biologic dan kondisi penyesuaian. b) Menurut PEMONS ( 1972 ) sakit adalah gangguan dalam fungsi normal individu sebagai tatalitas termasuk keadaaan organism sebagai siste biologis dan penyesuaian sosialnya. c) Pengertian sakit dalam bahasa inggris diartikan menjadi 2 yaitu illness dan disease perbedaan kedua istilah ini ialah : Illness Konsepnya abstrak Sifatnya subjektif 5 Akibat mekanisme koping ( pertahanan ) tak adekuat. Disease Suatu kondisi yang patologis Terdapat sign dan symptom. Rentang sehat dan sakit a. Menurut model HOLISTIK HEALTH yang sekali – sekali normal sakit Tahapan sakit menurut suchman terbagi menjadi 5 tahap yaitu : 1) Tahap transisi : individu percaya bahwa ada kelainan dalam tubuh , merasa dirinya tidak sehat , merasa timbulnya berbagai gejala adanya bahaya. Mempunyai 3 aspek : Secara fisik : nyeri , panas tinggi Kognitif : interprestasi terhadap gejala Respons emosi terhadap ketakutan / kecemasan. 2) Tahap asumsi terhadap peran sakit ( sick Rok )Penerimaan terhadap sakit individu mencari kepastian sakitnya dari keluarga atau teman : menghasilkan peran sakit . mencari pertolongan dari profesi kesehatan yang lain mengobati sendiri, mengikuti nasihat teman / keluarga. Akhir tahap ini dapat ditentukan bahwa gejal telah berubah dan merasa lebih buruk. Individu masih mencari penegasan dari keluarga tentang sakitnya. Rencana pengobatan dipenuhi / dipengaruhi oleh pengetahuan dan pengalaman. 3) Tahap kontak dengan pelayanan kesehatan Individu yang sakit meminta nasehat dari profesi kesehatan atas inisiatif sendiri. Ada 3 tipe informasi : Validasi sakit Penjelasan gejala yang tidak dimengerti Keyakinan bahwa mereka akan baik. Jika tidak ada gejala individu mempersepsikan dirinya sembuh jika ada gejala kembali pada posisi kesehatan. 4) Tahap ketergantungan Jika profesi kesehatan memvalidasi ( menetapkan ) bahwa seseoang sakit maka yang menjadi pasien akan ketergantungan untuk memperoleh bantuan. 5) Tahap penyembuhan 6 Pasien belajar untuk melepaskan peran sakit. Fase – Fase Sakit a. Fase latent Seseorang sudah terinfeksi suatu mikroorganisme, karena badan seseorang baik maka gejala – gejala dan tanda – tanda serta keluhan belum ada, sehingga aktifitas sehari – hari dapat dilakukan. b. Prodromal Pada fase ini seseorang sudah terdapat peningkatan, bahwa dirinya sakit, seperti tidak enak badan atau kadang – kadang lemas. c. Akut Tanda dan gejala akan bertambah dan semakin lengkap, bentuknya disini klien baru sadar bahwa dirinya sakit, kadanga- kadang emosinya tidak stabil dan lekas marah, dan ia hanya mampu memikirkan dirinya sendiri dan penyakitnya. d. Resolusi Klien perlu tindakan yang sifatnya mengembalikan secara normal. Faktor-faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat Menurut Hendrik L. Bloom ada empat faktor yang mempengaruhi status kesehatan masyakarat yaitu lingkungan , perilaku, pelayanan kesehatan dan keturunan. Dari bagian tersebut dapat dilihat bahwa faktor yang paling mempengaruhi derajat kesehatan adalah faktor lingkungan, kemudian disusul oleh faktor perilaku pelayanan kesehatan dan terakhir keturunan. Uraian faktor – faktor tersebut adalah : 1. Lingkungan hidup Fisik : sampah, air, udara, perumahan dsb. Sosial : kebudayaan , pendidikan, ekonomi ( interaksi manusia ) Biologi : hewan , jasad remik, tetumbuhan. 2. Perilaku Merupakan adat atau kebiasaan dari masyarakat. Sehat tidaknya lingkungan dan keluarga tergantung perilaku. 3. Pelayanan kesehatan Peranan pelayanan kesehatan adalah : a. Menentukan dalam pelayanan pemulihan kesehatan, pencegahan penyakit pengobatan, dan perawatan kesehatan. 7 b. Dipengaruhi oleh faktor lokasi atau jarak ke tempat pelayanan kesehatan sumber daya manusia, informasi kesesuaian program pelayanan kesehatan dengan kebutuhan masyarakat. 4. Keturunan Faktor keturunan adalah faktor yang telah ada dalam diri manusia yang dibawa sejak lahir. Sebagai contoh : diabetes mellitus, asma, epilepsy, retardasi mental, hipertensi, buta warna dll. Upaya-upaya kesehatan masyarakat meliputi 4 area kegiatan yaitu : upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. 1. Promotif Adalah usaha yang ditujukan untuk meningkatkan kesehatan ,meliputi usaha-usaha untuk peningkatan gizi, pemeliharaan kesehatan perorangan, pemeliharaan kesehatan lingkungan , olahraga teratur dan istirahat cukup sehingga dapat mencapai derajat kesehatan yang optimal. 2. Preventif Adalah usaha yang ditujukan untuk mencegah terjadinya penyakit meliputi usaha-usaha pemberian imunisasi (bayi, anak, bumil). Pemeriksaan kesehatan berkala untuk mendeteksi penyakit secara dini. 3. Kuratif Adalah nusaha yangditujuikan kepada orang yang sakit untuk diobati secara tepat dan adekuat sehinga kesehatan pulih. 4. Rehabilitative Adalah nusaha yang ditujukan terhadap penderita yang baru pulih dari penyakit yang dideritanya ,untuk memperbaiki kelemahan pisik mental dan sosial pasien sebagai akibat dari penyakit yang dideritanya meliputi latihanlatihan terpogram pisioterafi. Paradigma Sehat Paradigma Sehat adalah cara pandang, pola pikir, atau model pembangunan kesehatan yang bersifat holistic Melihat masalah kesehatan yang dipengaruhi oleh banyak faktor yang bersifat lintas sektor. Upayanya lebih diarahkan pada peningkatan, pemeliharaan dan perlindungan kesehatan, bukan hanya panyembuhan orang sakit atau pemulihan kesehatan tetapi bagaimana menjadikan orang tetap dalam kondisi sehat. Kesehatan dipengaruhi banyak faktor, yang utama lingkungan dan perilaku. Kesehatan juga merupakan hak azasi manusia dan menentukan kualitas 8 hidup sumber daya manusia. Sejalan dengan berkembangnya waktu paradigma pelayanan kesehatan sedang dikaji ulang. Hal ini berkaitan erat dengan keoptimalan masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan. Undang – undang No.36 tahun 2009 tentang kesehatan ikut menyatakan, pertama : menimbang bahwa kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, kedua : setiap kegiatan dalam upaya untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggitingginya dilaksanakan berdasarkan prinsip nondiskriminatif, partisipatif, dan berkelanjutan dalam rangka pembentukan sumber daya manusia Indonesia, serta penigkatan ketahanan dan daya saing bangsa bagi pembangunan nasional, ketiga : setiap hal yang menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan pada masyarakat Indonesia akan menimbulkan kerugian ekonomi yang besar bagi negara, dan setiap upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat juga berarti investasi bagi pembangunan negara, keempat : setiap upaya pembangunan harus dilandasi dengan wawasan kesehatan dalam arti pembangunan nasional harus memperhatikan kesehatan masyarakat dan merupakan tanggung jawab semua pihak baik pemerintah maupun masyarakat, kelima : menimbang bahwa Undang-Undang No.23 Tahun 1992 tentang kesehatan sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan, tuntutan, dan kebutuhan hukum dalam masyarakat sehingga perlu dicabut dan diganti dengan Undang-Undang kesehatan yang baru, keenam : berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam bagian pertama, kedua, ketiga, keempat, dan kelima maka perlu membentuk Undang-Undang tentang kesehatan (KepMenKes 1998). Paradigm sehat merupakan model pembangunan kesehatan jangka panjang yang diharapkan mampu mendorong masyarakat untuk bersikap mandiri dalam menjaga kesehatan mereka sendiri (anonymous ) Paradigma sehat didefinisikan sebagai cara pandang atau pola pikir pembangunan kesehatan yang bersifat holistic, proaktif antisipasif, dengan melihat masalah kesehatan sebagai masalah yang dipengaruhi oleh banyak faktor secara dinamis dan lintas sektoral, dalam suatu wilayah yang berorientasi kepada pemeliharaan dan perlindungan terhadap penduduk agar tetap sehat dan bukan hanya penyembuhan penduduk yang sakit. 9 Pada intinya paradigm sehat memberikan perhatian utama terhadap kebijakan yang bersifat pencegahan dan promosi kesehatan , memberikan dukungan dan alokasi sumber daya untuk menjaga agar yang sehat tetap sehat namun tetap mengupayakan yang sakit segera sehat. Pada prinsipnya kebijakan tersebut menekankan pada masyarakat untuk mengutamakan kegiatan kesehatan daripada mengobati penyakit (Soejoeti , 2005 ) Promosi kesehatan masyarakat menjadi tujuan masayarakat dapat dicapai dengan jasa kesehatan yang efektif dan equitable di departemen kesehatan. Bagaimanapun untuk mencapai tujuan ini diperlukan banyak faktor kebijakan dalam negri. Untuk mewujudkan paradigma baru pembangunan kesehatan tersebut , pemerintah telah menetapkan visi pembangunan kesehatan yakni “ Indonesia sehat 2010 “ untuk mewujudkannya dilaksanakan melalui empoat misi pembangunan kesehatan. Pertama : menggerakan pembangunana kesehatan tidak semata- mata ditentukan oleh kerja keras sector kesehatan , melainkan dipengaruhi hasil kerja serta kontribusi sector positif berbagai sector lainnya. Kedua : mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat. Dalam hal ini, harus menyadari kesehatan adalah tanggung jawab bersama dari setiap individu , masyarakat, pemerintah dan swasta. Ketiga : memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau. Keempat : memelihara dan meningkatkan kesehatan individu , keluarga dan masayrakat beserta lingkungannya. b. Konsep Stres dan adaptasi Stres adalah penekanan pada peristiwa-peristiw dan situasi-situasi negatif yang dialami individu yang dapat menimbulkan efek yang tidak teratur pada perilakunya. Stress muncul akibat terjadinya kesenjangan antara tuntutan yang dihasilkan leh transaksi antara individu dan lingkungan dengan sumberdaya biologis phisikologis atau system sosial yang dimiliki individu tersebut. Adaptasi adalah proses penyesuaian diri terhadap beban lingkungan agar organisme dapat bertahan hidup. Rentang reswspon dan adaptasi 10 Bila faktor penyebab stress tidak dapatdiatasi dan faktor penyebab tresebut terlalu besar maka reaksi tubuh yaitu GAS mulai bekerja untuk melindungi individu agar dapat bertahan hidup. GAS Pada dasarnya merupakan reaksi fisiologis akibat rangsangan fisik dan psikososial. Bila individu terrancam oleh stress, isyaratnya akan dikirim ke otak dan otak mengirim informasi kehipotalamus sehingga saraf otonom dan endokrinterstimulasi. Akibatnya terjadi perubahan fisiologis berupa gejala dari sistem saraf otonom dan endokrin. Reaksi umum tubuh terhadap stress dalam tiga tahap yaitu : 1. Tahap reaksi waspada Pada tahap ini dapat dilihat reaksi psikologis “fight or flight syndrome” dan reaksi fisiologis. Pada tahap ini individu mengadakan reaksi pertahanan terekspos pada stresor. Tanda fisik yang akan muncul adalah curah jantung meningkat, peredaran Darah darah cepatdarah di perifer dan gastrointestinal mengalir ke kepala dan ekstrermitas. Karenanya banyaknya organ tubuh yang terpengaruhi, maka gejala stress akan mempengaruhi denyut nadi, ketegangan otot. Pada saat yang sama, daya tahan tubuh berkurang, dan bahkan bila stressor sangat besar atau kuat (misal: Luka bakar hebat, suhu) 2. Tahap melawan Pada tahap ini individu mencoba berbagai macam mekanisme penanggulangan psikologis dan pemecahan masalah serta mengatur strategi untuk mengatasi stressor. Tubuh berusaha menyeimbangkan prosses fisiologis yang telah dipengaruhi selama reaksi waspada untuk sedapat mungkin untuk kembali keadaan normal dan pada waktu yang sama tubuh mencoba mengatasi faktorfaktor penyebab stress. 3. Tahap kelelahan Tahap ini terjadi ketika ada suatu perpanjangan tahap awal stress yang tubuh individu telah trebiasa. Energi penyesuaian terkuras, dan individu tersebut tidak dapat lagi mengambil dari berbagai sumber untuk penyesuaian yang digambarkanpada tahap kedua. Akan timbul gejala penyesuaian diri terhadap lingkungan seperti sakit kepala, gangguan mental, penyakit arteri koroner, bisul, colitis. 11 d. Heomestatis dan Hemodinamik Homeostasis adalah suatu proses yang terjadi secara terus-menerus untuk memelihara stabilitas dan beradaptasi terhadap kondisi lingkungan sekitarnya. Homeostasis merupakan mekanisme tubuh untuk mempertahankan keseimbangan dalam menghadapi berbagai kondisi yang dialaminya. Dapat terjadi seara alamiah apabila tubuh mengalami stress. Homeostasis terdiri atas homeostasis fisiologis dan psikologis. Dalam tubuh manusia, homeostasis fisiologis dikendalikan oleh system endokrin dan system saraf otonom. Proses homeostasis fisiologis terjadi melalui empat cara yaitu: 1. Pengaturan diri (self regulation) Secara otomatis, cara ini terjadi pada orang yang sehat,seperti pengaturan fungsi organ tubuh. 2. Kompensasi Tubuh akan cenderung bereaksi terhadap ketidaknormalan dalam tubuh.Contoh : pelebaran pupil untuk meningkatkan persepsi visual pada saat tubuhmengalami ancaman. 3. Umpan balik negatif Cara ini merupakan penyimpangan dari keadaan normal.Contoh : apabila tekanan darah meningkat akan meningkatkan baroseptor. 4. Umpan balik positif Homeostasis psikologis berfokus pada keseimbangan emosional dan kesejahteraan mental. Proses ini didapat dari pengalaman hidup dan interaksi dengan orang lain serta dipengaruhi oleh norma dan kultur masyarakat. Jadi inti dari proses homeostasis adalah keseimbangan dalam tubuh. Homeodinamik merupakan pertukaran energi antara manusia dan lingkungan sekitar secara terus menerus. Pada proses ini manusia tidak hanya melakukan penyesuaian diri, tetapi terus berinteraksi dengan lingkungan agar mampu mempertahankan hidupnya. Dalam poses homeodinamik, terdapat beberapa prinsip menurut teori Rogers sebagai berikut : 1. Prinsip integral yaitu prinsip utama dalam hubungan yang tidak dapat dipisahkan antar manusia dan lngkungan. 2. Prinsip resonansi yaitu prinsip bahwa proses kehidupan manusia selalu berirama danfrekuensinya bervariasi karena manusia memiliki pengalaman dalam beradaptasidengan lingkungan. 12 3. Prinsip helicy yaitu prinsip bahwa setiap perubahan dalam proses kehidupan manusiaberlangsung perlahan-lahan dan terdapat hubungan antara manusia dan lingkungan. VI. RANGKUMAN 1. Homeostasis adalah suatu proses yang terjadi secara terus-menerus untuk memelihara stabilitas dan beradaptasi terhadap kondisi lingkungan sekitarnya 2. Homeostasis terdiri atas homeostasis fisiologis dan psikologis 3. Homeodinamik merupakan pertukaran energi antara manusia dan linkungan sekitar secara terus menerus 4. Prinsip hemodinamik: prinsip integral, prinsip resonansi dan prinsip helicy VII. EVALUASI 1. Sempurna baik fisik, mental dan sosial, tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan hal ini sehat menurut... a. Pepkin,s b. WHO c. Zaidiali d. UUD Kesehatan 2. Faktor yang mempengaruhi kesehatan adalah, Kecuali.... a. Emosi b. Genetika c. Olahraga d. Semua jawaban salah 3. Gangguan fungsi atau adaftasi dari proses biologi dan psikologi dari seseorang, hal ini sakit menurut... a. Klienman b. Zaidi Ali c. Webster d. Perkin,s 13 4. Reaksi dalam proses pengobatan Schuman, pengobatan sendiri dengan menggunakan berbagai ramuan atau obat-obatan yang dinilai tepat adalah... a. Discontinuity b. Self Medication c. Sbopping d. Fragmentation 5. Peran adalah satu pola tingkah laku, kepercayaan,nilai, sikap yang diharapkan oleh masyarakat munculdan menandai sifat dan tindakan pada individu pemegang status atau kedudukan sosial, hal ini menurut teori... a. Machanic b. Volkhart c. Ralf Dahrendorf d. WHO VIII. KUNCI JAWABAN 1. 2. 3. 4. 5. B D A B C IX.DAFTAR PUSTAKA 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Johnson, R and Taylor, W(2010) skill of Midwifery Practice, Churchill Livingstone, Edinburg Tappero, EP and Honeyfield, ME (1993) Physical Assesment of Newborn Congcress Cataloging in Publication Data (NICU) Link, Petalum CA, USA Hobs, L (1993) The Independent Midwife : A Guide to independent Midwifery Practice, UK by Ltd Healthy Bryn, RM (1995) Theory for Midwifery Practice. Macmillan Press, Ltd Healthy World Health Organization (1996) Learning Material of Nursing : Chapter 7 : Healthy Parenthood WHO Copenhagen World Health Organization Safe Motherhood List-List All WHO publication on Safe Motherhood All Free of Charge, WHO, Ganewa WHO SEARO (2000) Standard of Midwifery Practice for Safe Motherhood WHO EURO (2000) Essential Antenatal, Prenatal and Post Partum Care 14 15 16 17 18