Uploaded by masrifqi203

Makalah Perilaku Organisasi

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Karya tulis ini saya tujukan khususnya untuk memenuhi tugas salah satu
mata kuliah perkuliahan semester 4 yakni Perilaku Organisasi yang di bimbing
oleh Prof. Dr. Sukisno S. Riadi., MM. Namun disisi lain karya tulis ini juga saya
rangkai untuk menambah wawasan saya sendiri dan pembaca lainnya.
1.2.
Tujuan Penulisan
1. Sebagai media sosialisasi dan informasi tentang Perilaku Organisasi.
2. Tujuan secara khusus yaitu Tujuan dibuatnya makalah ini yaitu untuk
memenuhi salah satu tugas mata Perilaku Organisasi yang diharapakan
mahasiswa dapat memahaminya secara mendalam.
3. Sebagai referensi bagi mahasiswa untuk membuat makalah tentang Perilaku
organisasi.
1.3.
Ruang Lingkup
Ruang lingkup dari penulisan karya tulis ini adalah mencakup aspek
tentang Perilaku organisasi, individu dan kelompok dalam suat perusahaan.
1.4.
Rumusan Masalah
a. Apakah Pengertian dari Perilaku Organisasi?
b. Penjelasan tentang Perilaku Organisasi.
c. Contoh kasus Perilaku Organisasi.
1.5.
Metode
Metode
yang
digunakan
dalam
karya
tulis
ini
adalah
dengan
menggunakan metode tinjauan dari beberapa sumber yang berkompeten dalam
permasalahan Perilaku Organisasi.
Perilaku Organisasi - 1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
Pengertian Perilaku Organisasi
Perilaku Organisasi adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang
perilaku tingkat individu dan tingkat kelompok dalam suatu organisasi serta
dampaknya terhadap kinerja (baik kinerja individual, kelompok, maupun
organisasi). Perilaku organisasi juga dikenal sebagai studi tentang organisasi.
Studi ini adalah sebuah bidang telaah akademik khusus yang mempelajari
organisasi, dengan memanfaatkan metode-metode dari ekonomi, sosiologi, ilmu
politik, antropologi dan psikologi. Disiplin-disiplin lain yang terkait dengan studi ini
adalah studi tentang sumber daya manusia dan psikologi industri.
Perilaku Organisasi Adalah suatu studi yang menyangkut aspek-aspek
tingkah laku manusia dalam suatu organisasi, atau kelompok tertentu.
Studi tersebut mencakup pembahasan tentang aspek yang ditimbulkan
dari pengaruh organisasi terhadap manusia yang bekerja di dalamnya; juga
aspek yang ditimbulkan dari pengaruh manusia terhadap organisasi dimana
mereka berada.
Tujuannya memperlancar upaya pencapaian tujuan organisasi.
Unsur utama perilaku organisasi :
a) Pandangan psikologi
b) Pandangan ekonomi
c) Pandangan bahwa individu dipengaruhi aturan organisasi dan pemimpinnya
d) Pandangan tentang penekanan kepada tuntutan manajer untuk mencapai
tujuan organisasi
2.1.1. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku organisasi :
 Peningkatan produktifitas
Organisasi dikatakan produktif jika tujuan dapat dicapai dan proses
pencapaian tersebut dilakukan dengan merubah masukan menjadi keluaran
dengan biaya yang paling rendah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
produktifitas berhubungan dengan keefektifan dan keefisienan.
Perilaku Organisasi - 2
 Pengurangan kemangkiran
Kemangkiran adalah tindakan tidak masuk kerja tanpa alasan. Tingkat
kemangkiran
yang tinggi dapat berdampak langsung pada keefektifan dan
efisiensi organisasi.
 Penurunan Turn Over
Turn over adalah pengunduran diri secara permanen dari organisasi.
 Peningkatan kepuasan kerja
Kepuasan kerja adalah perbedaan antara banyaknya ganjaran yang
diterima karyawan dan banyaknya yang mereka yakini harus mereka terima.
Karyawan dikatakan merasakan puas bila perbedaan bernilai positif secara
perhitungan matematis.
Perilaku organisasi merupakan suatu bidang studi yang menyelidiki
dampak perorangan, kelompok, dan struktur pada perilaku dalam organisasi
dengan maksud menerapkan pengetahuan semacam itu untuk memperbaiki
keefektifan organisasi. Apa yang dipelajari, yaitu bagaimana perilaku: perorangan
(individu) kelompok struktur.
2.2.
SIFAT ORGANISASI
Ada 3 hubungan dasar dalam hubungan formal :
1. Tanggung jawab
Hal ini merupakan kewajiban individu untuk melaksanakan tugas-tugasnya.
Barang kali bisa diarahkan dengan terjadinya spesialisasi dalam bekerja.
2. Wewenang
Wewenang adalah hak untuk mengambil keputusan mengenai apa yang
dijalankan oleh seseorang dan merupakan hak untuk meminta kepada orang
lain untuk melakukan sesuatu.
3. Pertanggungjawaban
Apabila wewenang berasal dari pimpinan ke bawahan, maka pertanggung
jawaban berasal dari bawahan ke pimpinan. Pertanggung jawaban
merupakan laporan hasil dari bawahan kepada yang berwenang (atasan).
Perilaku Organisasi - 3
Unsur-unsur organisasi terdiri dari :
1.
Manusia (Human Faktor), artinya organisasi baru ada, jika ada unsur
manusia yang bekerjasama, ada pemimpin dan ada yang dipimpin.
2.
Sasaran, artinya organisasi baru ada jika ada tujuan yang ingin dicapai.
3.
Pekerjaan, menunjukkan bahwa organisasi baru ada jika ada pekerjaan yang
akan dikerjakan serta adanya pembagian pekerjaan.
4.
Teknologi, ini artinya organisasi itu baru ada jika terdapat unsur-unsur teknis.
5.
Tempat kedudukan, organisasi itu ada jika ada tempat kedudukannya.
6.
Struktur, organisasi tersebut baru ada jika ada hubungan antara manusia
yang satu dengan manusia yang lain, sehingga tercipta organisasi.
7.
Lingkungan (Enviromental External Sosial System), artinya organisasi baru
ada jika ada lingkungan yang saling mempengaruhi, misalnya ada sistem
kerja sama sosial.
2.2.1. Sistem Organisasi
Formalisasi (formalization) mengacu sejauh mana pekerjaan-pekerjaan di
dalam organisasi dibakukan. Jika sebuah pekerjaan sangat formal, pemangku
pekerjaan akan memiliki sedikit sekali kebebasan untuk memilih apa yang harus
dikerjakan, kapan harus dikerjakan, dan bagaimana dikerjakan. Di organisasi
dengan tingkat formalisasi tinggi, ada deskripsi rendah tugas yang jelas,
beragam aturan organisasi, dan prosedur yang didefinisikan relatif tidak
terprogram dan karyawan memiliki banyak kebebasan untuk menjalankan
diskresi mereka terkait dengan pekerjaan.
Kadar formalisasi bisa sangat beragam antarorganisasi dan di dalam organisasi.
Pekerjaan-pekerjaan tertentu, misalnya, memiliki sedikit formalisasi.
2.2.2. Desain Organisasi yang Umum
1.
Struktur Sederhana
Struktur Sederhana dicirikan dengan apa yang bukan dan bukan
yang sebenarnya. Struktur ini tidak rumit. Struktur Sederhana yang dicirikan
dengan kadar departementalisasi yang rendah, rentang kendali yang luas,
wewenang yang terpusat pada seseorang saja, dan sedikit formalisasi.
Struktur sederhana adalah sebuah organisasi “rata”; biasanya hanya
memiliki dua atau tiga tingkatan vertikal, badan karyawan yang longgar, dan
Perilaku Organisasi - 4
satu
individu
yang
kepadanya
wewenang
pengambilan
keputusan
dipusatkan.
Kekuatan dari struktur ini terletak pada kesederhanaannya. Cepat,
fleksibel,
tidak
mahal
untuk
dikelola,
dan
akuntabilitasnya
jelas.
Kelemahannya adalah struktur ini sulit dijalankan di mana pun selain di
organisasi kecil. Struktur sederhana menjadi semakin tidak memadai tatkala
sebuah organisasi berkembang karena formalisasinya yang rendah dan
sentralisasinya yang tinggi cenderung menciptakan kelebihan beban
(overload) informasi di puncak, struktur ini berisiko segalanya bergantung
pada satu orang.
2.
Birokrasi
Birokrasi sebuah struktur dengan tugas-tugas operasi yang sangat
rutin yang dicapai melalui spesilisasi, aturan dan ketemtuan yang sangat
formal, tugas-tugas yang dikelompokkan ke dalam berbagai departemen
fungsional,
wewenang
terpusat, rentang kendali yang
sempit, dan
pengambilan keputusan yang mengikuti rantai komando.Standarisasi
merupakan konsep kunci yang mendasari semua birokrasi.Birokrasi adalah
sebuah kata yang memiliki konotasi tak menyenangkan di benak
kebanyakan orang. Namun, birokrasi memiliki keunggulan. Kekuatan utama
birokrasi terletak pada kemampuannya menjalankan kegiatan-kegiatan yang
berstandar secara sangat efisien. Kelemahan dari biokrasi adalah sesuatu
yang kita semua pernah alami suatu kali ketika harus berhadapan dengan
mereka yang bekerja di organisasi-organisasi seperti berlebihan dalam
mengikuti aturan.
3.
Struktur matriks
Struktur matriks adalah sebuah struktur yang menciptakan garis
wewenang ganda dan menggabungkan departementalisasi fungsional dan
produk.Pilihan desain organisasi lain yang populer adalah struktur matriks
(matrix structure). Pada hakikatnya, struktur matriks menggabungkan dua
bentuk departementalisasi: fungsional dan produk.
Kekuatan departementalisasi fungsional terletak, misalnya, pada
penyatuan para spesialisasi, yang meminimalkan jumlah yang diperlukan
Perilaku Organisasi - 5
sembari memungkinkan pengumpulan dan pembagian sumber-sumber daya
khusus untuk seluruh produk. Kelemahan terbesarnya adalah sulitnya
mengoordinasi tugas para spesialisasi fungsional yang beragam agar
kegiatan mereka rampung tepat waktu dan sesuai anggaran.
Karakteristik struktural paling nyata dari matriks adalah bahwa ia
mematahkan konsep kesatuan komando. Kekuatan matriks terletak pada
kemampuannya untuk memfasilitasi koordinasi manakala organisasi tersebut
memiliki banyak aktivitas yang rumit dan saling tergantung. Kelemahan
matriks terletak pada kebingungan yang diciptakannya, kecenderungannya
untuk menumbuhkan perjuangan meraih kekuasan, dan stres yang
dirasakan pada individu.
2.2.3. Desain Organisasi Struktural
1. Struktur Tim
Ketika manajemen menggunakan tim sebagai alat koordinasi sentral,
anda memiliki sebuah organisasi horizontal atau struktur tim (team structure),
Struktur tim adalah Pemanfaatan tim sebagai perangkat sentral untuk
mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan kerja. karakteristik struktur tim adalah
bahwa
struktur
ini
meniadakan
kendala-kendala
departemental
dan
mendesentralisasi pengambilan keputusan ke tingkat tim kerja.
2. Organisasi Virtual
Organisasi virtual (virtual organization), terkadang juga di sebut
organisasi jaringan atau modular, yang biasanya merupakan organisasi inti kecil
yang menyubkontrakkan fungsi-fungsi utama bisnis. Dalam bahasa struktural,
organisasi virtual sangat sentralistis dengan sedikit departementalisasi atau tidak
sama sekali.
3. Organisasi Nirbatas
Mantan pemimpin General Electric, Jack Welch, menciptakan istilah
organisasi
nirbatas
(boundaryless
organization)
untuk
menggambarkan
impiannya bagi GE di masa depan. Organisasi nirbatas adalah sebuah
organisasi yang berusaha menghapus rantai komando, memiliki rentang kendali
tak terbatas, dan mengganti departemen dengan tim yang diberdayakan.
Perilaku Organisasi - 6
2.2.4. Tingkatan Analisis
Sebelum membahas tingkatan dalam analisis organisasi sebaiknya kita
ketahui dulu apa saja yang menjadi acuan dalam pembahasan teori organisasi,
pada bahasan disini adalah pengertian organisasi menurut pendekatan modern
dan dapat dilihat pada :
1.
LingkunganOrganisasi
2.
Organisasi secara keseluruhan
3.
Bagian – bagian Organisasi
4.
Kumpulan individu (group) yang terdapat dalam setiap bagian orgnaisasi
Ke empat tingkatan tersebut harus diperhatikan dalam meninjau
permasalahan organisasi sesuai urutannya. Pada tingkatan analisis organisasi ini
tidak membahas masalah individu yang merupakan anggota organisasi, tetapi
maslah individu dinyatakan sebagai analisis perilaku. Analisis Perilaku ini adalah
suatu pendekatan psikologis yang mempelajari motivasi kepemimpinan dan
sebagai aspek kepribadian individual lainnya.Seperti kita ketahui bahwa
pendekatan dalam teori organisasi adalah pendekatan klasik, pendekatan neoklasik dan pendekatan modern. Tingkatan analisis organisasi ini merupakan
pandangan dari pendekatan modern karena organisasi menurut pendekatan ini
adalah bagian atau subsistem lingkungan yang sekaligus juga dipengaruhi oleh
lingkungannya. Pandangan tersebut menunjukkan bahwa lingkungan merupakan
salah satu elemen penting yang harus diperhatikan dalam analisis organisasi.
2.2.5. Efektivitas Organisasi
Menurut Soekarno K.[1]efektif adalah pencapaian tujuan atau hasil
dikehendaki tanpa menghiraukan faktor-faktor tenaga, waktu, biaya, fikiran alat
dan lain-alat yang telah dikeluarkan/ digunakan. Hal ini berarti bahwa pengertian
efektivitas yang dipentingkan adalah semata-mata hasil atau tujuan yang
dikehendaki. Jadi pengertian efektivitas kinerja organisasi adalah pencapaian
tujuan atau hasil yang dilakukan dikerjakan oleh setiap individu secara bersamasama.
2.2.6. Pendekatan-Pendekatan Keefektifan Organisasi
1. Pendekatan Pencapaian Tujuan (goal attainment approach)
Perilaku Organisasi - 7
Pendekatan pencapaian tujuan mengasumsi bahwa organisasi adalah
kesatuan yang dibuat dengan sengaja, rasional, dan mencari tujuan. Oleh
karena itu, pencapaian tujuan yang berhasil menjadi sebuah ukuran yang
tepat tentang keefektifan. Namun demikian agar pencapaian tujuan bisa
menjadi ukuran yang sah dalam mengukur keefektifan organisasi, asumsiasumsi lain juga harus diperhatikan. Pertama, organisasi harus mempunyai
tujuan akhir. Kedua, tujuan-tujuan tersebut harus diidentifikasi dan ditetapkan
dengan baik agar dapat dimengerti. Ketiga, tujuan-tujuan tersebut harus
sedikit saja agar mudah dikelola. Keempat, harus ada consensus atau
kesepakatan umum mengenai tujuan-tujuan tersebut.
2. Pendekatan Sistem (system approach)
Pendekatan system terhadap efektifitas organisasi mengimplikasikan bahwa
organisasi terdiri dari sub-sub bagian yang saling berhubungan. Jika slah
satu sub bagian ini mempunyai performa yang buruk, maka akan timbul
dampak yang negative terhadap performa keseluruhan system.
Keefektifan membutuhkan kesadaran dan interaksi yang berhasil dengan
konstituensi
lingkungan.
Manajemen
tidak
boleh
gagal
dalam
mempertahankan hubungan yang baik dengan para pelanggan, pemasok,
lembaga pemerintahan, serikat buruh, dan konstituensi sejenis yang
mempunyai kekuatan untuk mengacaukan operasi organisasi yang stabil.
Kekurangan
yang
paling
menonjol
dari
pendekatan
system
adalah
hubungannya dengan pengukuran dan masalah apakah cara-cara itu
memang benar-benar penting. Keunggulan akhir dari pendekatan system
adalah kemampuannya untuk diaplikasikan jika tujuan akhir sangat samara
atau tidak dapat diukur.
3. Pendekatan Konstituen-Strategis (strategic-constituencies approach)
Pendekatan konstituensi-strategis memandang organisasi secara berbeda.
Organisasi diasumsikan sebagai arena politik tempat kelompok-kelompok
yang berkepentingan bersaing untuk mengendalikan sumber daya. Dalam
konteks ini, keefektifan organisasi menjadi sebuah penilaian tentang sejauh
mana keberhasilan sebuah organisasi dalam memenuhi tuntutan konstituensi
Perilaku Organisasi - 8
kritisnya yaitu pihak-pihak yang menjadi tempat bergantung organisasi
tersebut untuk kelangsungan hidupnya di masa depan.
Kekurangan dari pendekatan ini adalah dalam praktik, tugas untuk
memisahkan konstituensi strategis dari lingkungan yang lebih besar mudah
untuk diucapkan, tetapi sukar untuk dilaksanakan. Karena lingkungan
berubah dengan cepat, apa yang kemarin kritis bagi organisasi mungkin tidak
lagi untuk hari ini. Dengan mengoperasikan pendekatan konstituensi
strategis, para manajer mengurangi kemungkinan bahwa mereka mungkin
mengabaikan
atau
sangat
mengganggu
sebuah
kelompok
yang
kekuasaannya dapat menghambat kegiatan-kegiatan sebuah organisasi
secara nyata.
4. Pendekatan Nilai-nilai Bersaing (Competing-values approach)
Nilai-nilai bersaing secara nyata melangkah lebih jauh dari pada hanya
pengakuan tentang adanya pilihan yang beraneka ragam. Pendekatan
tersebut mengasumsikan tentang adanya pilihan yang beraneka ragam.
Pendekatan tersebut mengasumsikan bahwa berbagai macam pilihan
tersebut dapat dikonsolidasikan dan diorganisasi. Pendekatan nilai-nilai
bersaing mengatakan bahwa ada elemen umum yang mendasari setiap
daftar criteria Efektifitas Organisasi yang komprehensif dan bahwa elemen
tersebut dapat dikombinasikan sedemikian rupa sehingga menciptakan
kumpulan dasar mengenahi nilai-nilai bersaing. Masing-masing kumpulan
tersebut lalu membentuk sebuah model keefektifan yang unik.
2.3.
Tinjauan Umum
Studi organisasi adalah telaah tentang pribadi dan dinamika kelompok
dan konteks organisasi, serta sifat organisasi itu sendiri. Setiap kali orang
berinteraksi dalam organisasi, banyak faktor yang ikut bermain. Studi organisasi
berusaha untuk memahami dan menyusun model-model dari faktor-faktor ini.
Seperti halnya dengan semua ilmu sosial, perilaku organisasi berusaha
untuk mengontrol, memprediksikan, dan menjelaskan. Namun ada sejumlah
kontroversi mengenai dampak etis dari pemusatan perhatian terhadap perilaku
pekerja. Karena itu, perilaku organisasi (dan studi yang berdekatan dengannya,
yaitu psikologi industri) kadang-kadang dituduh telah menjadi alat ilmiah bagi
Perilaku Organisasi - 9
pihak yang berkuasa. Terlepas dari tuduhan-tuduhan itu, Perilaku Organisasi
dapat memainkan peranan penting dalam perkembangan organisasi dan
keberhasilan kerja.
2.4.
Sejarah
Meskipun studi ini menelusuri akarnya kepada Max Weber dan para
pakar yang sebelumnya, studi organisasi biasanya dianggap baru dimulai
sebagai disiplin akademik bersamaan dengan munculnya manajemen ilmiah
pada tahun 1890-an, dengan Taylorisme yang mewakili puncak dari gerakan ini.
Para tokoh manajemen ilmiah berpendapat bahwa rasionalisasi terhadap
organisasi dengan rangkaian instruksi dan studi tentang gerak-waktu akan
menyebabkan
peningkatan
produktivitas.
Studi
tentang
berbagai sistem
kompensasi pun dilakukan.
Setelah Perang Dunia I, fokus dari studi organisasi bergeser kepada
analisis tentang bagaimana faktor-faktor manusia dan psikologi memengaruhi
organisasi. Ini adalah transformasi yang didorong oleh penemuan tentang
Dampak Hawthorne. Gerakan hubungan antar manusia ini lebih terpusat pada
tim, motivasi, dan aktualisasi tujuan-tujuan individu di dalam organisasi.
2.5.
Perilaku Organisasi menurut para ahli :

Menurut Nimram, Pengertian Perilaku Organisasi adalah bidang studi
yang menyelidiki pengaruh yang ditimbulkan oleh individu, kelompok
dan struktur terhadap perilaku manusia di dalam organisasi dengan
tujuan menerapkan pengetahuan yang didapat untuk meningkatkan
efektifitas organisasi.

Pengertian Perilaku Organisasi menurut Gitosudarmo adalah suatu
bidang ilmu yang mempelajari interaksi manusia dalam organisasi
meliputi studi yang sistematis mengenai perilaku, struktur dan proses
di dalam organisasi.

Jhons
mengatakan
bahwa,
Pengertian
Perilaku
Organisasi
merupakan suatu istilah yang agak umum yang menunjuk pada sikap
dan perilaku individu dan kelompok dalam organisasi, yang berkaitan
dengan studi yang sistematis mengenai sikap dan perilaku, baik yang
menyangkut pribadi maupun antarpribadi dalam konteks organisasi.
Perilaku Organisasi - 10

Menurut Robbin SP, Pengertian Perilaku Organisasi adalah suatu
bidang studi yang menyelidiki dampak perorangan, kelompok dan
struktur pada perilaku di dalam organisasi dengan tujuan untuk
menerapkan
pengetahuan
semacam
itu
untuk
memperbaiki
keefektifan organisasi.
2.6.
Dimensi-Dimensi Pokok Pembahasan Teori Organisasi
Menurut teori organisasi klasik, rasionalitas, efisiensi, dan keuntungan
ekonomis adalah merupakan tujuan utama seseorang dalam berorganisasi, teori
ini juga mengatakan bahwa manusia atau individu itu berpikir dengan rasional
dan memiliki pandangan bahwa produktivitas kerja akan meningkat dan
mendapatkan hasil yang baik serta dapat menguntungkan organisasi dengan
kata lain organisasi tersebut mengalami perubahan kepada peningkatan kualitas
jika upah yang diterima oleh setiap individu atau timbal balik untuk individu itu
dinaikkan dan menguntungkan satu sama lain.
“Henry Fayol mengembangkan teori yang memusatkan perhatiannya
pada pemecahan masalah-masalah fungsional kegiatan administrasi. Fayol
mengajukan konsep Planning, organizing, command, coordination, dan control
yang
menjadi
landasan
bagi
fungsi
dasar
manajemen.
Fayol
juga
mengemukakan empat belas prinsip yang sangat fleksibel yang digunakan
sebagai dasar bagi manajer dalam mengelola organisasi. Keempat belas prinsip
itu adalah pembagian kerja, wewenang dan tanggung jawab, disiplin, kesatuan
perintah, kesatuan arah, mengutamakan kepentingan umum, pemberian upah,
sentralisasi, rantai perintah, ketertiban, keadilan, kestabilan masa kerja, inisiatif,
dan semangat korps.
Max Weber dengan konsep birokrasi idealnya menekankan pada konsep
otoritas dan kekuasaan yang sah untuk melakukan kontrol kepada pihak lain
yang
berada
di
bawahnya
sehingga
organisasi
akan
terhindar
dari
penyalahgunaan kekuasaan dan ketidakefisienan.
Meskipun mendapat banyak kritik yang menganggap bahwa teori-teori
klasik itu telah mengabaikan faktor humanistik, deterministik, dan tertutup, tetapi
tidak bisa dipungkiri bahwa teori klasik merupakan peletak dasar dari teori-teori
administrasi modern, hal ini terbukti dari keadaan individu yang berorganisasi
dengan tujuan mendapatkan upah.
Perilaku Organisasi - 11
Terdapat tiga dimensi pokok dalam pembahasan teori organisasi, yaitu:
a. Dimensi teknis, dimensi teknis yaitu dimensi yang menekankan pada
kecakapan
atau
kemampuan
seseorang
yang
dibutuhkan
untuk
menggerakkan organisasi, otomatis yang diperlukan disini adalah sumber
daya yang memiliki keterampilan-kepterampilan dalam mengelola sebuah
organisasi. Dimensi ini berisi keahlian-keahlian birokrat atau manajer
dibidang teknis atau orang yang ahli dan mempunyai kemampuan yang
diperlukan untuk menggerakkan organisasi, misalnya keahlian dalam
mengoperasikan komputer, memahami konsep pemasaran serta mampu
dalam penyalurannya, dan lain-lain.
b. Dimensi konsep, yaitu sebuah rancangan khusus yang dijadikan sebagai
acuan dalam menjalankan sebuah oragnisasi, artinya setiap gerak atau
kegiatan yang akan dilaksanakan tetap mengacu pada pedoman yang
telah dibuat oleh seluruh atau sebagian anggota organisasi yang
mempunyai wewenang.
Selain itu juga, dimensi konsep ini merupakan motor penggerak
dari dimensi pertama dan amat erat hubungannya dengan dimensi ketiga
yakni dimensi manusia.
Dimensi konsep memiliki pengaruh besar terhadap dimensi
pertama dan ketiga. Karena jika hanya mengandalkan keahlian saja
tanpa sebuah pegangan yang berupa konsep, maka situasi dalam sebuah
organisasi itu tidak berjalan lagi dengan baik, apalagi pengaruh dari
dimensi ini pada dimensi terakhir, yaitu dimensi yang ketiga akan
menyebabkan lumpuhnya suatu organisasi karena dimensi ketiga tidak
memiliki dimensi konsep atau teknis untuk menjalankan organisasi
tersebut.
c. Dimensi manusia, adalah dimensi yang paling utama dalam sebuah
organisasi karena tanpa adanya dimensi manusia otomatis suatu
organisasi tidak akan pernah ada karena tidak ada yang membuat
organisasi dalam arti membentuk sebuah organisasi dan tidak ada
penggerak yang melakukan suatu kegiatan oragnisasi tersebut. Sehingga
dapat dikatakan kalau dimensi manusia merupakan dimensi yang
komplek dalam sebuah organisasi. Namun, tetap saja dimensi manusia
Perilaku Organisasi - 12
tidak akan berpungsi secara utuh jika dimensi teknis dan konsep tidak
ada.
2.7.
Kerangka Dasar Konsep Perilaku Organisasi
Kerangka dasar pada perilaku organisasi adalah terletak pada dua
komponen yaitu individu-individu yang berperilaku, baik itu perilaku secara
individu, perilaku kelompok, dan perilaku organisasi.
Komponen yang kedua adalah organisasi formal sebagai wadah dari
perilaku itu. Yaitu sebagai sarana bagi ndividu dalam bermasyarakat ditandai
dengan keterlibatannya pada suatu organisasi. Dan, menjalankan perannya
dalam organisasi tersebut.
2.8.
Perbedaan Perilaku Organisasi Dengan Ilmu Perilaku Lainnya
Perilaku organisasi (PO) adalah ilmu terapan, sehingga ilmu perilaku
organisasi tidak terlepas dari pengaruh ilmu perilaku sehingga berkontribusi
dengan beberapa ilmu perilaku lain, diantaranya:

Perbedaan antara PO dengan Psikologi Industri atau organisasi, yaitu PO
mempelajari perilaku manusia dengan tidak diawali pada psikologi
manusia yaitu dengan menggunakan multidisiplin, sedangkan psikologi
industri mempelajari perilaku manusia dengan diawali dari psikologi
manusia itu sendiri. Namun, keduanya sama-sama mempelajari perilaku
manusia.

Perbedaan antara PO dengan psikologi dengan dengan teori organisasi
terletak pada dua perbedaan diantaranya, yaitu analisis PO terpusat pada
variabel tak terbatas. PO mempelajari tingkah laku individu dan kelompok
didalam suatu organisasidan penerapan dari lmu pengetahuan tertentu.
Teori organisasi adalah studi tentang susunan, proses, dan hasil
organisasi itu sendiri.

Perbedaan antara perilaku organisasi dengan personnel dan human
resources adalah bahwa perilaku organisasi lebih menekankan pada
orientasi konsep, berdasarkan teori, sedangkan personnel dan human
resources menekankan pada teknik dan teknologi. Variabel-variabel tak
bebas, seperti misalnya tingkah laku dan reaksi-reaksi yang efektif dalam
organisasi, yaitu pada pengelolaan sumber daya manusia itu sendiri agar
Perilaku Organisasi - 13
berkualitas.
Keduanya tetap mengacu pada pengembangan dan
kemajuan motivasi serta kualitas dari, individu, kelompok dan organisasi
agar terjadi perubahan yang signifikan.
Perilaku organisasi ialah studi yang menyangkut aspek-aspek perilaku
manusia dalam suatu organisasi atau kelompok tertentu. Terdapat 3 dimensi
dalam berorganisasi, yaitu dimensi teknis (penggerak organisasi), dimensi
konsep (rancangan organisasi) dan manusia (unsur utama dalam organisasi),
ketiganya adalah faktor utama yang harus dipenuhi dalam berorganisasi.
Sedangkan kerangka organisasi adalah pada individu-individu dan kelompok.
Perbedaan perilaku organisasi dengan ilmu perilaku lainnya adalah
bahwa perilaku organisasi adalah ilmu terapan yang tidak terlepas dari
pengaruh ilmu perilaku sehingga berkontribusi dengan beberapa ilmu
perilaku lain, sedangkan ilmu perilaku lain dapat bersifat independent.
Perilaku organisasi dalam kehidupan kita perlu dipahami dan
dipelajari agar dapat mengendalikan jalannya suatu organisasi karena tujuan
dari adanya perilaku organisasi adalah untuk mengetahui pengaruh perilaku
manusia baik secara individu, kelompok atau organisasi terhadap tujuan
organisasi secara umum, hal ini dikarenakan dengan adanya perilaku
organisasi dapat menyamakan satu tujuan agar dapat mencapai tujuan
dengan efektif dan efisien.
2.9.
Tujuan Memahami Perilaku Organisasi
Setiap disiplin ilmu pasti memiliki tujuan, begitu juga dengan disiplin ilmu
perilaku organisasi. Menurut Nimran, Tujuan memahami perilaku organisasi
yaitu:
1. Prediksi
Bisa memprediksi perilaku orang merupakan suatu keuntungan besar
karena dengan begitu kita dapat menjalin komunikasi yang baik dengan
orang tersebut. Dengan bisa memprediksi perilaku orang lain, sehingga kita
dapat berpikir, bersikap dan bertindak dengan tepat dalam berkomunikasi
dengan orang tersebut. Nimram mengatakan bahwa keteraturan perilaku
dalam organisasi memberikan kemungkinan kepada kita untuk melakukan
prediksi atas perilaku-perilaku anggota organisasi pada masa yang akan
datang.
Perilaku Organisasi - 14
2. Eksplanasi
Tujuan mempelajari perilaku organisasi yang kedua adalah untuk
menjelaskan berbagai peristiwa yang terjadi dalam organisasi. Eksplanasi
berarti bahwa kita akan berusaha menjawab pertanyaan mengapa suatu
peristiwa terjadi, mengapa karyawan malas dan lain sebagainya. Dengan
mempelajari perilaku organisasi maka kita mencoba untuk menjelaskan atau
memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan seperti itu.
3. Pengendalian
Tujuan mempelajari perilaku organisasi yang terakhir yaitu untuk
pengendalian. Semakin banyak perilaku-perilaku individu atau kelompok
dalam organisasi yang dapat diprediksi dengan tepat dan dapat dijelaskan
dengan baik, sehingga nantinya pemimpin organisasi itu akan semakin
mudah dalam melakukan fungsi pengendalian atas karyawannya sehingga
perilaku individu maupun kelompok akan menjadi positif dan fokus pada
pencapaian tujuan. Namun di sisi lain, perilaku yang destruktif, yang kurang
baik, bisa dihindari atau dicegah.
2.10.
Karakteristik Dalam Perilaku Organisasi
a. Perilaku, fokus dari perilaku keeorganisasian adalah perilaku individu
dalam organisasi, oleh karenanya harus mampu memahami perilaku
berbagai individu dan organisasi.
b. Struktur, Struktur berkaitan dengan hubungan yang bersifat tetap
dalam organisasi, bagaimana pekerjaan dalam organisasi dirancang,
dan bagaimana pekerjaan diatur. Struktur Organisasi berpengaruh
besar terhadap perilaku individu atau orang dalam organisasi serta
efektivitas organisasi.
c. Proses, proses organisasi berkaitan dengan interaksi yang terjadi
antara anggota organisasi. Proses organisasi meliputi : komunikasi,
kepemimpinan, proses pengambilan keputusan dan kekuasaan. Salah
satu pertimbangan utama dalam merancang struktur organisasi
adalah agar berbagai proses tersebut dapat berjalan secara efektif
dan efisien.
Perilaku Organisasi - 15
2.11.
Contoh Kasus Perilaku Organisasi, Individu Dan Kelompok Atau
Interpersonal
2.11.1. Contoh Kasus Perilaku Organisasi
Contoh Kasus :
Dalam sebuah perusahaan, mengalami perdebatan karena
perbedaan pendapat antara karyawan dengan karyawan lain,mereka
mencoba memberikan argumentasi mereka ,atas produk yang akan di
jual oleh perusahaan.
Penyelesaian :
Manajer
harus
memberikan
jalan
tengah
yaitu
dengan
menyatukan argumentasi mereka dengan menjadikan suatu analisis yang
baik dan dapat di terima oleh karyawan-karyawannya.
2.11.2. Contoh Kasus Perilaku Individu
Contoh kasus 1 :
ketika sedang mengikuti perkuliahan Psikologi Pendidikan di
ruangan kelas yang terasa agak gelap karena waktu sudah sore hari
ditambah cuaca mendung, ada seorang mahasiswa yang sadar kemudian
dia berjalan ke depan dan meminta izin kepada dosen untuk menyalakan
lampu neon yang ada di ruangan kelas, sehingga di kelas terasa terang
dan mahasiswa lebih nyaman dalam mengikuti perkuliahan.
Contoh kasus 2 :
seorang mahasiswa sedang mengikuti perkuliahan Psikologi
Pendidikan di ruangan kelas yang terasa panas, secara spontan
mahasiswa
tersebut
mengipas-ngipaskan
buku
untuk
meredam
kegerahannya.
Contoh kasus 3 :
ketika sedang mengikuti perkuliahan Psikologi Pendidikan di
ruangan kelas yang terasa agak gelap karena waktu sudah sore hari
ditambah cuaca mendung, ada seorang mahasiswa yang sadar kemudian
dia berjalan ke depan dan meminta ijin kepada dosen untuk menyalakan
lampu neon yang ada di ruangan kelas, sehingga di kelas terasa terang
dan mahasiswa lebih nyaman dalam mengikuti perkuliahan.
Perilaku Organisasi - 16
2.11.3. Contoh Kasus Perilaku Kelompok Atau Interpersonal
Kelompok didalam universitas yang terdiri dari dosen, mahasiswa,
karyawan dan pera pemimpin kampus harus dapat saling bekerja sama
untuk mewujudkan tujuan organisasi. Organisasi akan cepat mencapai
tujuanya apabalia ada keterpaduan antara tujuan kelompok tersebut
dengan tujuan organisasi.
Keterpaduan dalam kerjasama antara kelompok dalam organisasi
tidak mungkin didapatkan apabila tidak ada keterpaduan individu-individu
dalam sebuah kelompok. Tidak hanya keterpaduan antara individu dalam
kelompok tersebut, tetapi harus ada komitmen yang sama antar anggota
kelompok. Disini adalah point utama yang menyebabkan konflik dalam
studi kasus diatas. Masalah pemukulan yang dilakukan oleh dosen
(seorang individu bagian dari kelompok dosen) terhadap seorang
mahasiswa (Seorang individu yang merupakan bagian dari kelompok
mahasiswa). Ini disebut juga konflik antar individu yang ada dalam
sebuah organisasi. Menurut Kast (2000), konflik antar individu dalam
organisasi disebabkan oleh perbedaan peranan dan kepribadian. Jelas
bahwa antara dosen dan mahasiswa mempunyai peran yang berbeda.
Dosen mempunyai peranan untuk mengajar dan mendidik mahasiswa,
sedangkan mahasiswa mempunyai peranan untuk menghargai dosen dan
partisipatif aktif dalam perkulihan. Perbedaan peranan tersebut memang
sudah diatur oleh organisasi agar spesialisasi dalam sebuah kelompok
dapat membantu untuk melakukan tugasnya dengan efektif dan efisien.
Perilaku Organisasi - 17
BAB III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Perilaku Organisasi adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang
perilaku tingkat individu dan tingkat kelompok dalam suatuorganisasi serta
dampaknya terhadap kinerja (baik kinerja individual, kelompok,Kinerja
merupakan penampilan hasil kerja pegawai baik secara kuantitas maupun
kualitas. Setiap pekerjaan memerlukan suatu keterampilan tertentu sesuai
dengan bidang nya masing-masing. Sukar tidaknya suatu pekerjaan serta
perasaan seseorang
bahwa keahliannya dibutuhkan dalam melakukan
pekerjaan tersebut, akan meningkatkan atau mengurangi kepuasan kerja.
3.2.
SARAN
Karya tulis ini bermaksud untuk setiap individu atau mahasiwa selalu
berprilaku organisasi untuk mencapai tujuan bersama secara cepat, tepat dan
efisien. Adapun saran yang yang lain semoga makalah ini berguna bagi individu
atau kelompok dalam kehidupan berorganisasi dan segala krtik dan saran
tentang makalah ini kami terima dengan lapang dada.
Perilaku Organisasi - 18
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Perilaku_organisasi
http://nugi45.blog.com/tulisan-bebas/bab-1-merangkum-perilaku-organisasi/
http://www.informasiahli.com/2015/08/pengertian-perilaku-organisasi-dan.html#_
https://indraprasetya17.wordpress.com/2010/12/02/konsep-dasar-perilakuorganisasi/
Thoha, Miftah. 1983. Perilaku Organisasi, Konsep Dasar
http://stiem.blogspot.co.id/2009/04/perilaku-keorganisasian.html
http://dokumen.tips/documents/contoh-kasus-perilaku-individu-dalamkelompok.html
http://ulfahafiatusholihah.blogspot.co.id/2012/04/contoh-kasus-perilakuorganisasi.html
http://rizkiafandi.blogspot.co.id/2012/03/penjelasan-mengenai-perilakuindividu.html
http://organisasiperilaku.blogspot.co.id/2013/04/makalah-perilaku-organisasi.html
Perilaku Organisasi - 19
Download
Study collections