Apa penyebab penyakit hepatitis B? Hepatitis B adalah salah satu penyakit yang sangat mudah menular. Virus hepatitis B (HBV) ditularkan dari satu orang ke orang lainnya melalui darah, air mani, atau cairan tubuh lainnya yang terkontaminasi virus. Orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah berisiko tinggi terinfeksi penyakit ini. Ada beberapa cara penularan HBV yang umum, di antaranya: Melakukan hubungan seks tanpa kondom (termasuk oral dan seks anal) dengan orang yang terinfeksi. Berbagi jarum dan alat suntik narkoba yang sama dengan orang yang terinfeksi. Menjalani perawatan gigi di rumah sakit ataupun di klinik gigi yang tidak menggunakan peralatan steril. Menerima suntikan di rumah sakit atau dokter dari jarum yang tidak steril. Bikin tato atau tindik tubuh dengan peralatan yang tidak steril. Saling meminjam barang pribadi dengan orang yang terinfeksi, seperti alat cukur, sikat gigi, atau handuk. Memiliki luka terbuka dan terpapar darah orang lain yang terinfeksi. Ibu hamil yang terinfeksi HBV bisa menularkan virus ke bayinya saat persalinan. Namun dalam hampir semua kasus, bayi yang baru lahir bisa langsung vaksin hepatitis B untuk mencegah infeksi lebih lanjut. Perbedaan penyakit hepatitis B akut dan kronis Infeksi HBV bisa bersifat akut (jangka pendek) atau kronis (jangka panjang). Lantas, apa yang membedakan keduanya? Infeksi HBV akut biasanya berlangsung kurang dari enam bulan. Tubuh Anda masih mampu untuk benar-benar sembuh sepenuhnya dari hepatitis B akut dalam beberapa bulan. Kebanyakan orang yang tertular hepatitis B sewaktu dewasa mengalami infeksi akut, tetapi ini bisa berlanjut menjadi infeksi kronis. Sementara infeksi HBV kronis berlangsung selama enam bulan atau lebih. Infeksi bisa bertahan lama jika sistem kekebalan tubuh Anda gagal bekerja melawan infeksi. Infeksi HBV kronis berisiko tinggi menyebabkan penyakit serius, seperti sirosis dan kanker hati. Semakin muda usia Anda saat terinfeksi HBV, semakin tinggi pula risiko infeksi Anda berkembang jadi kronis — terutama untuk bayi baru lahir atau anak-anak balita. Gejala hepatitis B kronis bisa tidak terdeteksi selama beberapa tahun sampai orang tersebut benar-benar jatuh sakit akibat penyakit hati.