Penularan virus Hepatitis B dapat terjadi melalui : Hepatitis merupakan suatu proses peradangan pada jaringan hati yang dapat disebabkan oleh berbagai hal seperti virus, bahan kimia, obat-obatan, alkohol dan dapat pula disebabkan oleh karena ischemia misalnya karena shock, atau suatu proses autoimun. Virus merupakan penyebab terbanyak penyakit Hepatitis Suryati Ria, SKM, MKM Sampai saat ini telah diketahui 7 macam virus penyebab hepatitis yaitu Virus Hepatitis A (HAV),Virus Hepatitis B (HBV),Virus Hepatitis C (HCV),Virus Hepatitis D (HDV), Virus Hepatitis E (HEV), Virus Hepatitis G (HGV) dan yang paling akhir ditemukan adalah Virus TT. Hepatitis B (HBV) merupakan penyakit yang berbahaya dan infeksi virus ini cenderung berkembang menjadi penyakit hati yang menahun (Kronik), yang selanjutnya mempunyai risiko untuk menjadi sirosis hati maupun kanker hati. Awal penyakit ini kadang kala ringan seperti tubuh terasa lemah- cepat lelah – demam sampai gejala yang lebih berat seperti muntah-muntah dan kemudian warna kulit menjadi kekuning-kuningan. Bagaimana cara Hepatitis B ? Skema marker serologi hepatitis B (Fauci et al, 2008) penularan infeksi 1. Penularan melalui kulit Karena tusukan yang jelas (parenteral) misalnya melalui suntikan, transfusi darah atau pemberian produk yang berasal dari darah, tatoo, dll. Yang kedua penularan melalui kulit tanpa tusukan yang jelas, seperti masuknya bahan infektif melalui goresan atau abrasi kulit, peradangan kulit, dll. 2. Penularan melalui selaput lendir Selaput lendir yang bisa menjadi tempat masuknya infeksi HBV adalah selaput lendir mulut, mata, hidung, saluran makan bagian bawah dan selaput lendir genitalia. 3. Penularan perinatal Penularan infeksi HBV dari ibu hamil yang mengidap infeksi HBV kepada bayi yang dilahirkannya. Apakah Petanda Hepatitis B ? Serologik infeksi Beberapa jenis penanda serologik untuk mendeteksi infeksi HBV yaitu : (Hepatitis B surface 1. HBsAg; Antigen), yaitu suatu protein yang merupakan selubung luar dari partikel HBV. HbsAg yang positif menunjukkan bahwa pada saat itu yang bersangkutan mengidap infeksi HBV (terinfeksi hepatitis B) . Pengulangan tes setelah 6 bulan untuk menentukan infeksi telah sembuh atau kronik. HBsAg positif setelah 6 bulan dan tetap terdeteksi dalam darah selama lebih dari enam bulan berarti telah menjadi kronis. didapatkan pada fase awal infeksi akut atau kronik. HBeAg positif berhubungan dengan tingkat infeksi yang tinggi dan pada karier kronik dengan peningkatan resiko sirosis. Tes ini dapat digunakan untuk mengamati perkembangan hepatitis B kronik. 4. 2. Anti-HBc; merupakan antibodi terhadap protein core dan antibodi ini muncul pada semua kasus dengan infeksi HBV pada saat ini atau infeksi pada masa yang lalu. Anti-HBc dapat timbul dalam bentuk IgM Anti-HBc yang sering muncul pada Hepatitis B akut. Jika positif, pasien telah terinfeksi oleh VHB. Infeksi telah sembuh (HBsAg negatif) atau masih berlangsung (HBsAg positif). Jika infeksi telah sembuh, pasien dianggap mempunyai kekebalan alami terhadap infeksi VHB. IgM anti HBc mungkin menjadi satu-satunya marker yang dapat terdeteksi selama masa window periodketika HbsAg dan anti-HBs masih negatif. 3. HBeAg; yaitu suatu protein yang bukan merupakan bagian dari HBV yang disekresikan kedalam darah dan Anti-HBe; yaitu antibodi yang timbul terhadap HBeAg. Berbeda dengan Anti HBc atau Anti HBs yang bertahan lama, Anti-HBe biasanya hilang setelah beberapa bulan atau tahun. Umumnya Anti HBe positif dengan HBeAg negatif menunjukkan tingkat replikasi virus yang rendah. Namun hal ini tidak berlaku pada virus hepatitis B mutan. 5. DNA HBV; Positifnya DNA HBV dalam serum menunjukkan masih adanya partikel HBV yang utuh (partilel Dane) dalam tubuh. Tes ini dapat digunakan untuk mengetahui prognosis dan keberhasilan terapi. Bagaimana Cara Pencegahan infeksi Virus Hepatitis B ? Pada dasarnya ada 2 pendekatan terhadap suatu penyakit yaitu dengan mencegah atau mengobatinya. Pada penyakit infeksi HBV terutama dalam bentuknya yang kronik belum ada pengobatan yang memuaskan, oleh karena itu sebaiknya dilakukan usaha pencegahan dengan cara vaksinasi. Dengan cara ini tubuh akan menghasilkan zat anti terhadap Hepatitis B yang lazim disebut Anti- HBs. Anti-HBs merupakan zat yang memberikan kekebalan terhadap infeksi HBV. Kadar kekebalan tersebut bergantung pada kadar Anti HBs didalam darah. Seseorang kebal terhadap Hepatitis B jika memiliki Anti HBs > 10 mIU/ml. Semakin tinggi kadar Anti HBs seseorang, semakin baik tingkat kekebalan orang tersebut. Kadar Anti HBs akan menurun dan hilang dengan berjalannya waktu, sehingga perlu dilakukan pemeriksaan ulang secara berkala. Kapan mengetahui kadar Anti-HBs ? - Sebelum Vaksinasi Satu bulan setelah vaksinasi Pemeriksaan berkala (minimal tahun sekali) satu Titer Anti-HBs sebagai respon terhadap vaksinasi perlu diketahui untuk menentukan perkiraan revaksinasi Uji Saring Pra Vaksinasi ----------------------- HBsAg Anti HBc Anti HBs Evaluasi Pasca Vaksinasi ----------------------- Anti HBs