JENIS PEMERIKSAAN MEDICAL CHECK UP KARYAWAN PT.PUPUK KALTIM I.LABORATORIUM A. Hematologie 1 2 Hematologie Cell-dyn Laju Endap Darah B. Urine Lengkap Pemeriksaan ini bertujuan untuk mendapat gambaran permasalahan seperti tanda-tanda infeksi akut atau kronis,tanda-tanda perdarahan, tanda-tanda keganasan (kanker darah), tandatanda anemia dengan berbagai sebab seperti : gangguan pembentukan darah, gangguan kekurangan zat besi dll. Tanda-tanda gangguan pembekuan darah karena virus (DHF), atau tandatanda gangguan akibat penyakit sistemik ( Idiopatic Thrombolymphatic Purpose/ ITP, atau Systemic Lupus Erythematosis/SLE ) Pemeriksaan ini bertujuan untuk melihat ada tidaknya masalah penyakit dalam tubuh, dikarenakan gangguan fungsi-fungsi seperti ginjal, hati, limpa dan pankreas. Dari pemeriksaan ini juga dapat diinterpretasikan adanya masalah dengan sistem ekresi,sekresi atau metabolisme ( organ pembuangan, alat keseimbangan atau sistem yang lebih komplek) C. KIMIA DARAH 1 2 3 4 5 6 Alkali Fosfatase Bilirubin Total Bilirubin Direk SGOT *) SGPT *) Gamma GT *) Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui fungsi hati sebagai organ yang berfungsi membentuk protein, menetralkan racun atau menetralisir hasil buangan tubuh yang berbahaya. Selain itu pemeriksaan ini juga dapat mendeteksi penyakit hepatitis, saluran empedu, dan gangguan hati lain misalnya keracunan maupun gangguan nutrisi/gizi 7 8 9 Protein Total Albumin Globumin Bertujuan untuk mengatahui ada tidaknya penyakit kronis, yang mengakibatkan turunnya daya tahan tubuh 10 11 12 13 Cholesterol HDL Cholesterol LDL Cholesterol Triglycerida Bertujuan untuk melakukan pemeriksaan lebih spesifik terhadap fungsi metabolisme tubuh, khususnya lemak. Pemeriksaan ini dapat menunjukkan adanya resiko terhadap berbagai penyakit penting seperti penyakit jantung, otak (stroke), maupun penyakit degeneratif lain. 1 14 Ureum 15 Creatinin 16 Asam Urat Bertujuan untuk melakukan pemeriksaan lebih spesifik terhadap fungsi ginjal sebagai fungsi ekresi, sekresi dan metabolisme tubuh. 17 Glucosa Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui fungsi organ regulasi karbohidrat ( gula ) dan metabolisme yang lebih umum. Dapat melakukan pemeriksaan terhadap adanya penyakit Diabetus Miletus ( DM ). D. Hepatitis 1 HBs Ag (MEIA) *) II. PEMERIKSAAN DOKTER 1 Dokter THT 2 Dokter Umum 3 Dokter Gigi III. PEMERIKSAAN LAIN - LAIN 1 Electro Cardiogram 2 Rontgent Photo Thorax 3 Audiometri 4 Spirometri Pemeriksaan ini untuk mendeteksi penyakit Hepatitis B Pemeriksaan ini untuk mengetahui keadaan jantung Pemeriksaan ini untuk mengetahui keadaan paru Pemeriksaan ini untuk mengetahui fungsi pendengaran Pemeriksaan ini bertujuan untuk melihat fungsi paru. Keterangan Tambahan *) HbsAg,Anti HbsAg, SGOT, SGPTdan GGT HbsAg ( Hepatitis B Surface Antigen ) Adalah material permukaan/ kulit virus hepatitis B berisi protein yang dibuat oleh sitoplasma sel hati yang terkena infeksi dan beredar dalam darah sebelum dan selama infeksi akut, karier dan hepatitis B kronik. HbsAg tidak infeksius tetapi justru merangsang tubuh untuk membentuk antibodi. Apabila ditemukan + ( positip ) pada darah berarti pasien mengidap HVB ( Hepatitis Virus B ). HbsAg muncul/menjadi + ( positif ) setelah 6 minggu dari infeksi dan menghilang dalam 3 bulan. Apabila HbsAg tetap ada lebih dari 6 bulan berarti menjadi kronis atau karier. Anti HBs Ag. Adalah antibodi terhadap HbsAg, yang muncul setelah secara klinis menderita hepatitis B. Anti HbsAg + (positip) menunjukkan adanya antibodi terhadap virus Hepatitis B yang berarti memberi perlindungan dari penyakit Hepatitis B. Apabila anti HbsAg + (positip) menetap akan memberi perlindungan terhadap infeksi HVB. Apabila titer menurun menunjukkan perlunya imunisasi ulang. Anti HbsAg + (positip) tanpa pernah diimunisasi hepatitis B, berarti orang tersebut pernah terkena virus hepatitis B SGOT ( Serum Glutamik Oksaloasetik Transaminase ) : Adalah enzim transaminase sering juga disebut AST ( Aspartat Amino Transferase ) katalisator perubahan dari asam amino menjadi asam alfa ketoglutarat.. Enzim ini berada pada serum dan jaringan terutama hati dan jantung. Pelepasan enzim yang tinggi kedalam serum menunjukkan adanya kerusakan terutama pada jaringan jantung dan hati.Pada penderita infark jantung, SGOT akan meningkat setelah 12 jam dan mencapai puncak setelah 24-36 jam kemudian, dan akan kembali normal pada hari ke tiga sampai hari kelima. 2 Nilai normal : Laki-laki sampai dengan 37 U/L Wanita sampai dengan 31 U/L Kondisi Yang Menyebabkan Peningkatan SGOT No Peningkatan SGOT Kondisi / Penyebab 1 Peningkatan ringan - Perikarditis ( < 3 x normal ) - Sirosis Hepatis - Infark Paru - Cerebro Vascular Accident ( CVA ) 2 Peningkatan Sedang - Obstruksi saluran empedu ( 3 – 5 x nilai normal ) - Aritmia jantung - Gagal jantung kongesti - Tumor hati 3 Peningkatan tinggi - Kerusakan hepatoseluler ( > 5 x nilai normal ) - Infark jantung - Kolaps sirkulasi - Pankreatitis akut Sumber : Fk.Wimann, 1994 SGPT ( Serum Glutamik Pyruvik Transaminase ) : Merupakan enzim transaminase yang dalam keadaan normal berada dalam jaringan tubuh terutama Hati. Sering disebut juga ALT ( Alanin Aminotransferase ). Peningkatan dalam serum darah mengindikasikan adanya trauma atau kerusakan pada hati. Nilai normal : Laki-laki sampai dengan 42 U/L Wanita sampai dengan 32 U/L Kondisi Yang Menyebabkan Peningkatan SGPT No Peningkatan SGPT Kondisi / Penyebab 1 Peningkatan - Pankreatitis 1-3 x nilai normal - Perlemakan hati - Sirosis laennec - Sirosis biliar 2 Peningkatan - Infeksi mono nuklear 3 – 10 x normal - Hepatitis kronik aktif - Obstruksi empedu extra hepatik - Syndrome Reye - Infark miokard ( AST >ALT ) 3 Peningkatan - Hepatitis virus > 20 x nilai normal - Hepatitis toksik Sumber : Fk.Wimann, 1994 GGT ( Gama – GT / Gama Glutamil Transferase ) Gama Glutamil Transferase adalah enzim yang ditemukan terutama pada jaringan hati dan ginjal. Pemeriksaan ini sensitif untuk mendeteksi macam-macam penyakit hati. Peningkatan GGT dalam serum menunjukkan adanya,: a. Kerusakan hati b. Konsumsi alkohol ( 12 – 24 jam setelah konsumsi ) c. Hepatitis akut maupun kronis, sirosis hati, nekrosis hati d. Kanker hati, kanker pankreas, dan kanker prostat e. Mononukleasis, penyakit ginjal, paru-paru dan otak. 3