93 BAB XIV PEMERIKSAAN LABORATORIUM VIRUS HEPATITIS

advertisement
BAB XIV
PEMERIKSAAN LABORATORIUM VIRUS HEPATITIS
Penyakit Hati :
-
Akut (< 6 bulan)
-
Kronik (> 6 bulan)
Virus Penyebab Hepatitis
•
HAV : Hepatitis A virus
•
HBV : Hepatitis B virus
•
HCV : Hepatitis C virus
•
HDV : Hepatitis D virus
•
HEV : Hepatitis E virus ( penyebaran secara enterik di Asia dan epidemik)
•
HGV : Hepatitis G virus
•
TTV : TT virus ( penularan melalui transfusi )
•
SEN-V : non-ABCDE hepatitis ( penularan melalui transfusi )
Hepatitis A
•
Anti-HAV IgM untuk diagnosis Hepatitis A akut
•
Anti-HAV IgG menunjukkan pemaparan dengan HAV yang lampau, tidak infeksius,
ada kekebalan
•
Anti- HAV tersebut dapat positif terus sampai bertahun-tahun
Hepatitis B
Struktur Virus Hepatitis B
93
Penanda Virus untuk Hepatitis B (HBV DNA)
•
HBsAg ( infeksius )
•
Anti-HBs ( memberi kekebalan )
•
Anti-HBc ( 30% infeksius karena HBV DNA + )
•
HBeAg ( infeksius )
•
Anti-HBe ( infeksius )
Organisasi Genom HBV

S gene (termasuk Pre S region) : HBsAg

Core gene (termasuk Pre C region) : HBcAg, HBeAg

P gene : DNA polymerase

X gene :protein yg. terlibat dalam karsinogenesis HBV
Tes Diagnostik Laboratorium
•
Pemeriksaan serologi
Pemeriksaan antibodi sebagai respon imunologi tubuh yang terinfeksi virus : Anti HBc,
Anti HBe, Anti HBs, IgM anti HBc,
Pemeriksaan antigen : HBsAg, HBeAg
Teknologi immunoassay: ELISA, EIA, ECLIA
Teknik Enzimchemiluminescence Immunoassay : teknologi immunoassay generasi
terakhir (generasi 4) ; sensitivitas lebih baik dibandingkan generasi sebelumnya
•
Pemeriksaan muatan virus berbasis asam nukleat (HBV DNA)
Pemeriksaan muatan virus dengan metode PCR (Polymerase Chain Reaction)
Berbeda dengan immunoassay, memeriksa langsung kadar virus yang berhubungan
dengan keaktifan virus berkembang dalam tubuh
Perjalanan Alami Virus Hepatitis B
Hepatitis C
•
Virus RNA ini mempunyai 6 genotipe utama.
•
Penularan utama melalui transfusi (90% kasus, sekarang hanya 4% kasus)
•
Sekarang lebih dari 50% penularan melalui pengguna suntikan obat/ narkoba
94
•
Koinfeksi dengan virus HCV dijumpai pada sedikitnya 30% pada kelompok dengan
infeksi HIV. Pada infeksi HIV perjalanan Hepatitis C kronik lebih cepat progresif
menjadi sirosis hati, sedangkan HCV sendiri meningkatkan hepato-toxicity terapi
HAART ( highly active antiretroviral) pada infeksi HIV/AIDS.
Diagnosis Hepatitis C
 anti-HCV (metode EIA ) : reaktif → positif
•
Anti-HCV tidak mempunyai daya proteksi,
•
pada hepatitis akut maupun kronis sebagai penanda adanya HCV sebagai penyebab
•
Karena adanya hasil anti-HCV negatif palsu maupun positif palsu, maka diagnosis
hepatitis C dapat dikonfirmasi dengan uji RNA HCV ( PCR), pada kasus tertentu
cukup dengan uji RIBA.
•
Hasil RIBA positif berarti infeksius.
•
Kasus dengan Anti-HCV positif, RIBA positif, tetapi uji RNA HCV serum ( uji PCR
) negatif berarti adanya rekoveri/ penyembuhan infeksi HCV masa lampau
•
Tes anti-HCV pada donor darah akan megurangi risiko hepatitis pasca transfusi (
darah donor dengan anti-HCV positif akan ditolak)
Pencegahan
 cuci tangan terhadap kontaminasi virus.

jarum suntik disposebel ditangani dengan baik (UP), desinfektan hipoklorit 0,5-1,0
% atau glutaraldehid 2%.
 Skrining darah donor HBsAg, anti HBc dan anti-HCV
 vaksinasi terhadap HAV dan HBV ( belum ada vaksin terhadap HCV )
 Imunisasi pasif dengan pemberian imun globulin baik terhadap hepatitis A , hepatitis
B (HBIG)
Hepatitis E
: Infeksi virus E ini adalah self-limited ( tidak menjadi carrier ), tetapi pada wanita hamil
mempunyai angka kematian tinggi (10-20 % ) dan mempunyai risiko yang meningkat untuk
terjadinya dekompensasi hati pada kasus yang pada dasarnya
kronis.
Prognosis
•
Hepatitis A : tidak menyebabkan penyakit hati kronik
•
Hepatitis kronik :

 aminotransferase > 6 bulan
95
mempunyai penyakit hati

Hepatitis C akut  80% menjadi kronik ( B: 1-2% )  Cirrhosis (C:30%,B:40%,
C&B %>, atau dgn HIV %>)

Px Cirrhosis: 3-5%/ tahun  HCC

Tanpa cirrhosis, virus B dgn replikasi virus aktif  HCC
 Pada penderita immunocompromised dan immunocompetent ( jarang ) harus diingat
sebagai diagnosa banding : virus Cytomegalo, Epstein-Barr, Herpes simplex.
•
Peningkatan hebat dari aminotransferase
(ALT/GPT dan AST/GOT dapat terjadi pada SARS (Severe acute respiratory
syndrome )
96
Download